Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/65 |
|
e-Konsel edisi 65 (15-6-2004)
|
|
><> Edisi (065) -- 15 Juni 2004 <>< e-KONSEL *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Daftar Isi: - Pengantar : Sahabat yang Baik - Renungan : Jadilah Seorang Sahabat - Cakrawala (Artikel 1): Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik (Artikel 2): Langkah-langkah untuk Menjadi Seorang Sahabat - TELAGA : Menjadi Sahabat Bagi Istri [#74B] - Surat : Mohon Didaftarkan *REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI* -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*- Syalom, Sajian e-Konsel edisi yang lalu (064), dengan topik "Persahabatan", mudah-mudahan dapat menolong Anda untuk mengerti arti sebuah persahabatan dan bagaimana seorang sahabat mampu memberi pengaruh dalam kehidupan kita. Nah, apakah hal ini membuat Anda semakin serius memikirkan bagaimana persahabatan Anda selama ini? Sudahkah Anda memenuhi syarat menjadi seorang sahabat yang baik? Marilah kita evaluasi, siapa tahu ternyata ada banyak hal yang masih perlu digali dan ditata kembali supaya persahabatan Anda bisa menjadi lebih baik lagi. Bahan sajian kami pada edisi ini yang bertopik "Unsur-unsur Persahabatan" membahas hal-hal yang sangat menarik yang akan menolong Anda, dan sahabat Anda, untuk mengevaluasi persahabatan yang selama ini sudah terjalin. Siapa tahu melalui diskusi bersama, kalian bisa memperdalam hubungan persahabatan Anda agar selalu segar dan sehat, apalagi kalau sahabat Anda ini adalah suami atau istri Anda sendiri. Atau, melalui bahan-bahan ini Anda sekarang mengerti apakah yang dibutuhkan untuk membangun suatu persahabatan yang baik, dan kami mendorong Anda untuk memberanikan diri bertemu dengan teman baru dan mulai membina persahabatan yang baru. Oke, kami yakin Anda sudah tidak sabar untuk cepat-cepat melahap sajian kami berikut ini! Selamat menjalin persahabatan. Redaksi. *RENUNGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* RENUNGAN* -*- JADILAH SEORANG SAHABAT -*- Bacaan: Yohanes 15:9-17 Nats : Amsal 18:24 Kita semua membutuhkan setidaknya satu atau dua sahabat. Seorang anak laki-laki mendefinisikan sahabat sebagai "seseorang yang tetap menyukai kita meski telah mengetahui segala sesuatu tentang diri kita." Sedangkan Ralph Waldo Emerson berkata, "Seorang sahabat adalah salah satu karya agung dari alam." Henry Durbanville yang mengadakan pengamatan terhadap persahabatan berkata demikian: "Seorang sahabat adalah orang pertama yang menghampiri kita ketika seluruh dunia meninggalkan kita." Dalam Amsal 17:17 Salomo mengungkapkan bahwa, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu." Kita tak dapat menemukan definisi yang lebih baik dari itu. Mempunyai seorang sahabat yang selalu bersikap baik kepada kita dalam segala keadaan merupakan salah satu berkat yang paling berharga dalam kehidupan. Dukungan dan penguatan yang diberikan seorang sahabat akan terasa sangat dibutuhkan tatkala beban kehidupan yang berat menimpa kita. Yesus adalah sahabat yang terbaik, karena Dia telah memberikan nyawa-Nya untuk sahabat- sahabat-Nya (Yohanes 15:13). Amsal 18:24 mengemukakan suatu pendapat yang penting dan memberikan gambaran tentang arti seorang sahabat. Ia berkata, "Seseorang yang ingin berteman harus memiliki sikap bersahabat." Maksudnya jelas: Persahabatan harus dimulai dari diri kita sendiri lebih dahulu. Kita harus berinisiatif untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain. Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Jika Anda ingin memiliki sahabat, maka Anda harus terlebih dahulu menjadi seorang sahabat! SAHABAT TIDAK DITEMUKAN; TETAPI DICARI - Wentworth - -*- Sumber -*-: Arsip Publikasi e-RH (Renungan Harian), Edisi 19 Februari 2001 ==> http://w3.sabda.org/publikasi/e-rh/2001/02/19/ ==> <subscribe-i-kan-akar-renungan-harian@xc.org> *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* Artikel (1) -*- SIFAT-SIFAT SEORANG SAHABAT BAIK -*- Orang yang mempunyai sahabat baik dan merupakan sahabat baik bagi orang lain sesungguhnya adalah orang yang sangat kaya dan puas. Persahabatan yang baik seharusnya menunjukkan ciri-ciri seperti berikut ini : 1. Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sendiri. ------------------------------------------------------- Amsal 17:17 mengatakan bahwa, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu." Karena itu persahabatan sejati tidak didasarkan pada syarat- syarat yang berubah-ubah. Ada orang-orang yang berkata, "Saya akan menjadi sahabatmu jika, atau apabila, atau sampai, atau karena." Semua ini adalah syarat-syarat dan syarat bisa berubah. Tetapi sahabat sejati mengasihi setiap waktu. Seorang sahabat yang berkata, "Aku mengasihimu jika" atau "Aku mengasihimu bila" bukan sahabat seperti yang dilukiskan oleh Alkitab. Sahabat sejati akan berkata, "Aku mengasihimu setiap waktu. Kasihku tidak bersyarat dan tidak mementingkan diri sendiri.", 2. Persahabatan sejati bersifat teguh. ----------------------------------- Kembali Amsal 17:17 berkata bahwa, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu." Sebuah penerbitan Inggris menawarkan hadiah bagi orang yang memberikan definisi terbaik tentang persahabatan. Sebuah definisi yang tercantum dalam sayembara terhormat itu adalah: "Seorang sahabat adalah orang yang menambah sukacita kita dan membagi kesedihan kita." Definisi lain berbunyi, "Seorang sahabat adalah orang yang mengerti kita." Tetapi definisi yang memenangkan hadiah dalam sayembara itu adalah: "Seorang sahabat adalah orang yang masuk pada saat dunia keluar." Betapa benarnya definisi ini! Jika Saudara ingin sungguh-sungguh mengetahui berapa banyak sahabat yang Saudara miliki dan siapa mereka, buatlah kesalahan dan lihatlah apa yang terjadi. Setelah Saudara mengetahui kesulitan, coba lihat berapa banyak kawan Saudara yang masih setia kapada Saudara. Persahabatan sejati itu teguh. 3. Persahabatan sejati bersedia berkorban. --------------------------------------- Amsal 18:24 berkata, "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara." Persahabatan sejati itu mahal, tetapi memang sepadan dengan nilainya. Kata Indian untuk sahabat berasal dari sebuah kata gabungan yang berarti "orang yang memikul kesusahanku pada pundaknya." Jadi kalau saya ingin menjadi sahabat, saya harus hidup dengan bersedia berkorban bagi orang yang menerima persahabatan saya. 4. Persahabatan sejati bersifat menyucikan. ---------------------------------------- Amsal 27:17 berkata, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Seorang sahabat sejati akan menjadikan Saudara orang yang lebih baik. Persahabatan sejati membuat hidup Saudara lebih maju, mempertajam kecerdasan Saudara dan membuat Saudara lebih giat. Saudara akan menjadi orang yang lebih baik dan lebih berguna karena persahabatan itu. Persahabatan sejati tidak akan menumpulkan pengaruh Saudara atau menumpulkan kerohanian Saudara. Seorang sahabat sejati adalah orang yang cukup peduli sehingga ia akan menegur bila Saudara salah. Alkitab berkata dalam Amsal 27:6, "Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Sanjungan bukan persahabatan. Orang yang suka menyanjung sama dengan orang munafik. Seorang munafik mengatakan di belakang Saudara apa yang tidak akan dia ucapkan di muka Saudara, tetapi seorang penyanjung mengatakan di depan Saudara apa yang tidak akan ia katakan di belakang Saudara. Seorang sahabat sejati sebaliknya, ia bersifat jujur terhadap Saudara dan terhadap orang lain. -*- Diedit dari sumber:-*- Judul Buku : Pola Hidup Kristen Judul Artikel: Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik Penulis : Adrian Rogers Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002 Halaman : 991-993 *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* Artikel (2) -*- LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENJADI SEORANG SAHABAT -*- Mempunyai sahabat tidak begitu penting dibandingkan dengan menjadi seorang sahabat. Saya pikir ada tiga langkah untuk menjadi seorang sahabat : 1. Mengenal sahabat terbaik, yaitu Yesus. -------------------------------------- Amsal 18:24 berkata, "Ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara." Tidak ada lukisan yang lebih baik yang dapat diberikan mengenai Yesus. Yesus menyebut kita sahabat-Nya. Dalam Yohanes 15:15, Yesus berkata, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Bahkan musuh-Nya harus mengakui bahwa Yesus adalah sahabat orang berdosa. Ia ingin menjadi sahabat Saudara, siapa pun Saudara atau apa pun yang telah Saudara lakukan (lihat Matius 11:19). 2. Jika kita menginginkan sahabat, kita perlu berprakarsa. ------------------------------------------------------- Kita perlu berhenti menanti dikasihi dan harus mulai mengasihi orang lain, berhenti menantikan seseorang memberi kepada kita dan kita harus mulai memberi kepada orang lain. Galatia 6:7 berkata, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." Jika kita menginginkan persahabatan, kita harus menaburkan persahabatan. Itulah yang dilakukan Yesus. Ia lebih dulu mengasihi kita. Kasih-Nya tak mementingkan diri sendiri, teguh, bersedia berkorban, dan menyucikan. Kita pun harus mempunyai kasih yang sama seperti yang dimiliki Yesus. 3. Ciptakan kesempatan menuju persahabatan. ---------------------------------------- Gereja adalah tempat yang sangat baik untuk bertemu sahabat, sebab di sana Saudara paling besar kemungkinan bertemu dengan orang-orang yang mempunyai pandangan hidup sama dengan Saudara. Lakukan langkah pertama dan perkenalkan diri Saudara. Saudara harus bersedia mengambil resiko yaitu merasa malu sedikit atau bahkan penolakan, tetapi Saudara dapat melakukan hal ini jikalau Saudara merasa puas dengan diri sendiri. Berlakulah wajar. Bersikaplah yang pantas -- jangan mencoba menekan orang untuk menjadi sahabat Saudara. Jangan terlalu cepat berharap terlalu banyak. Persahabatan berkembang perlahan-lahan, seperti bunga yang indah. Tetapi Saudara dapat mengharapkan hasilnya jika Saudara mengikuti prinsip-prinsip ini. Dale Carnegie berkata, "Anda bisa mendapat lebih banyak teman dalam waktu dua bulan dengan cara sungguh-sungguh tertarik pada orang lain daripada yang Anda bisa dapat dalam dua tahun dengan cara berusaha membuat orang lain tertarik pada Anda." -*- Diedit dari sumber:-*- Judul Buku : Pola Hidup Kristen Judul Artikel: Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik Penulis : Adrian Rogers Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002 Halaman : 996-997 *TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA* -*- MENJADI SAHABAT BAGI ISTRI -*- Sebagai lanjutan dari edisi sebelumnya (edisi 064/2004) yang menampilkan topik Menjadi Sahabat Buat Anak, kini kami lengkapi sajian TELAGA dengan topik Menjadi Sahabat Bagi Istri. Ringkasan perbincangan dengan Pdt. Dr. Paul Gunadi, Ph.D. berikut ini kami harapkan bisa semakin melengkapi informasi yang sudah kami sajikan sebelumnya. Selamat menyimak! T: Apa sebenarnya yang harus diketahui seorang suami supaya dia bisa menjadi sahabat bagi istrinya? J: Agar bisa menjadi sahabat bagi istrinya, seorang suami perlu mengerti bahwa wanita sangat dipengaruhi oleh SUASANA HATI DAN GEJOLAK HORMONALNYA. Wanita mudah dipengaruhi secara emosional, apa yang terjadi di luar akan menggugah emosinya dan emosi itu akan berperan sangat besar dalam pertimbangannya, persepsinya, dan bagaimana dia bereaksi terhadap apa yang sedang terjadi. Wanita juga dipengaruhi oleh gejolak hormonalnya, setiap bulan wanita mengalami menstruasi atau haid. Pada masa ini akan terjadi perubahan hormonal dan akan membawa perubahan dalam emosinya. Sedangkan pria tidak harus mengalami gejolak hormonal seperti ini, setiap bulan pria melewati hari-harinya dengan sama. Kadangkala pria salah sangka dan menganggap wanita memang tidak stabil. Sebetulnya bukan tidak stabil dalam pengertian adanya kelemahan, tapi memang wanita sangat dipengaruhi oleh suasana hati dan gejolak hormonalnya. Jadi yang harus dilakukan pria adalah perlu memperhatikan bahasa tubuh istrinya, artinya perhatikan gerak-geriknya, wajahnya, sikapnya, apakah mulai berubah. Ketika melihat bahwa istri kita mulai berubah berarti ada yang mengganggunya, maka kita harus menyesuaikan tindakan atau sikap atau kata-kata kita. Suami yang bijaksana adalah suami yang bisa melihat gerak-gerik istrinya dan mengetahui bahwa si istri dalam perasaan atau suasana hati tertentu. ----- T: Dalam kondisi emosi yang sedang terganggu, hal apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh istri? J: Pada saat-saat seperti itu yang paling penting adalah si suami tidak membalasnya karena akan memperburuk keadaan atau jangan juga mendiamkannya karena ini juga salah. Jadi yang harus dilakukannya adalah tetap bicara seperti biasa tapi lebih peka. Suara jangan terlalu dinaikkan, gunakan kata-kata yang lebih lembut. Jadi kita mencoba mengontrol suasana agar kondusif, agar bisa lebih reda. Gerakan atau upaya suami untuk menolong istri akan menciptakan suasana yang teduh, yang bisa membuat istri lebih tenang. ----- T: Apakah kehadiran suami secara fisik itu penting bagi istri pada saat-saat seperti itu? J: Inilah hal kedua yang perlu dipahami oleh seorang suami, bahwa istri atau wanita MEMBUTUHKAN SENTUHAN FISIK UNTUK MEMBUATNYA MERASA DIKASIHI. Pada umumnya wanita membutuhkan sentuhan fisik, sentuhan yang lembut, yang sangat sederhana tetapi mengkomunikasikan perasaan cinta suami kepada istri. Jadi jangan hanya menyentuh istri tatkala berhubungan seksual, karena tidak bisa tidak istri akan merasa dipakai. Kita bisa sentuh dia dalam suasana yang jauh lebih santai, saat akan pergi, sedang lewat atau sedang berpapasan, kita pegang tangannya atau sedikit memegang tubuhnya. Hal ini membuat istri merasa bahwa kita bersama dengan dia dan dia tidak sendiri. Bagi seorang wanita perasaan bersama atau kebersamaan adalah hal yang penting. Ini adalah hal-hal kecil yang bagi pria memang tidak ada artinya tetapi berarti besar bagi seorang wanita. ----- T: Bagaimana halnya dengan komunikasi suami istri, supaya suami bisa menjadi sahabat bagi istrinya? J: Suami perlu mengerti bahwa WANITA SENANG DIAJAK BICARA karena hal ini membuatnya merasa penting dalam hidup pria. Jadi bagi wanita tidak penting dia dilihat orang seperti apa tetapi dia ingin kepastian bahwa bagi suaminya dia adalah orang yang penting. Jadi pilihlah waktu yang santai, sekurangnya seminggu sekali untuk berbincang-bincang dengan lumayan panjang atau pergi berdua dan bisa ngobrol-ngobrol dengan bebas tanpa anak, tanpa orang lain. Atau misalkan suami tidak pandai bicara, suami bisa ajukan pertanyaan tentang kegiatan istrinya hari itu, tentang anak-anak dan hal-hal rutin lainnya. Jadi, yang dibutuhkan oleh istri adalah jalinan kontak. Waktu dia bisa berbicara dengan suaminya, dia merasa dia tidak tertinggal, tidak dikeluarkan dari kehidupan suaminya, dia tetap bersama suaminya sehingga ada kontak-kontak emosional itu. ----- T: Ada hal lain yang perlu dipahami oleh suami? J: Seorang suami perlu mengerti bahwa wanita sangat dipengaruhi oleh emosi sesaat dan mudah kehilangan keseimbangan rasional. Kadangkala istri akan mencetuskan kata-kata, misalnya: "Aku tidak suka denganmu", suami perlu berhati-hati dan tidak menginterpretasi kata-kata ini secara kaku. Waktu wanita berkata demikian pada umumnya itu adalah emosinya yang sesaat dan cetusan emosi tidak sama dengan isi hati. Sedangkan pada umumnya pria baru mengeluarkan kata-kata yang negatif atau menyakitkan setelah dia merasakan itu untuk waktu yang lama. Sebaliknya bagi para wanita sebisanya hati-hati dengan kata-kata itu, sebab pria cenderung menafsir kata-kata itu secara permanen. Suami perlu menyadari bahwa wanita dipengaruhi oleh emosi sesaat, dan yang sesaat tidak berarti selama-lamanya. Selain itu suami harus menoleransi ketidakkonsitenan dan subjektivitas istrinya. Memang istri mungkin akan berkata begini hari ini dan besok lain lagi, atau dia berpandangan cukup subjektif dan kurang melihat secara objektif. Bagi para suami, jangan mempermasalahkan hal itu, hadapi saja dan beritahukan saja apa yang menurut Anda seharusnya dipikirkan atau dilakukan oleh istri tetapi tanpa harus menyerang istri. Saran yang lainnya lagi adalah jika misalnya ada konflik, berilah penjelasan setelah emosi istri reda. Namun sewaktu emosinya belum mereda tidak berarti harus ditinggalkan karena justru akan memancing kemarahan. Biarkan duduk sama-sama, dengarkan dulu sampai dia sudah tenang nanti disambung lagi. Atau suami bisa katakan untuk menunda dulu nanti dilanjutkan kembali. Setelah dia tenang, suami akan bisa bicara dengan lebih logis. ----- T: Selain dalam hal emosi, suami dituntut lebih banyak lagi memahami istri dalam hal apa? J: Yang berikutnya adalah TENTANG BERTANYA, hal ini yang seringkali mengganggu suami. Istri suka bertanya dan suami sering menganggapnya ingin menguasai, mengatur hidupnya atau mempertanyakan keputusannya. Pada umumnya, ketika istri bertanya, ia hanya ingin bicara atau memang sungguh-sungguh tidak mengerti dan ingin mendapatkan penjelasan dari suaminya. Jadi jarang ada istri yang sungguh-sungguh berminat atau berambisi untuk menguasai suaminya, kebanyakan mereka bertanya karena tidak tahu atau hanya untuk ngobrol. Jadi para suami jangan mudah merasa defensif, marah, atau tersinggung karena istrinya bertanya. Dan kalau kita tidak sempat menjawab kita bisa menjanjikan kesempatan yang lain tetapi penuhi janji itu. ----- T: Mungkin ada hal lain yang masih perlu dipahami oleh pria? J: Pria perlu mengerti bahwa WANITA MELIHAT DUNIANYA SECARA PERSONAL ATAU PRIBADI DAN WANITA INGIN DINILAI BAIK. Kalau pria ingin dinilai sanggup dan mampu, wanita ingin dinilai baik. Maksudnya, jangan mengritik wanita secara langsung apalagi kasar, karena wanita memang bersifat pribadi, mudah sekali menafsirkan sesuatu sebagai serangan terhadap dirinya, menganggap ada yang tidak baik tentang dirinya, bahwa dia bukan orang yang baik, tidak layak ada yang cacat, itulah yang sangat mudah melukai hati wanita. Jadi kritiklah dengan sangat hati-hati, kalau langsung menghujamkan kritikan dampaknya kebanyakan negatif. Berikutnya JANGAN MEMBANDINGKAN ISTRI DENGAN ORANG LAIN, hal ini biasanya memancing kemarahan, karena sekali lagi bersifat pribadi dan berorientasi secara personal. Jadi waktu dia dibanding- bandingkan, dia merasa dirinya jelek dan ada orang yang lebih bagus dan dia dipermalukan karena orang lain lebih bagus daripadanya. Yang terakhir, UNGKAPKAN KETIDAKPUASAN DENGAN LEMAH LEMBUT DAN YAKINKAN BAHWA INI DEMI KEBAIKAN RELASI BERDUA. Kalau pria perlu diyakinkan untuk kebaikan pria itu sendiri, wanita lebih peduli kalau ini dikatakan untuk kebaikan relasi berdua sebab bagi wanita kebersamaan itu sangatlah penting, jadi ketika dia tahu untuk kebaikan suami istri, dia akan lebih peka waktu mendengarkannya. ----- T: Apa firman Tuhan mengenai topik menjadi sahabat buat istri ini? J: Dari Efesus 5:28, "Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri." Firman Tuhan dengan jelas meminta suami untuk mengasihi istrinya dan siapa yang mengasihi istri, dia sahabat istri. Yang telah kita bahas tadi merupakan contoh-contoh konkrit bagaimana suami bisa mengasihi istrinya, misalkan dengan sentuhan, kata-kata yang lembut, mengerti bahwa dia memang cenderung subjektif, dan sebagainya. Itu adalah wujud cinta kasih. Saat suami memberikan semua itu, istri melihat bahwa suami mengasihinya dan dia menganggap suaminya sebagai sahabatnya yang ada di pihaknya. -*- Sumber -*-: [[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #74B yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan. -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org > atau: < TELAGA@sabda.org > ]] Anda juga bisa menyimak ringkasan kaset TELAGA dengan topik MENJADI SAHABAT BAGI SUAMI yang telah kami tampilkan dalam e-Konsel edisi 033/2003 di: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/033/ *SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT* Dari: <Rona_Rumsarwir@> >Salam Dalam Kasih Yesus, >Saya sampaikan terimakasih atas artikel yang dengan rutin diberikan >pada saya. Artikel-artikel tersebut sarat pengetahuan dan >memenuhi kebutuhan rohani saya. Bersama dengan e-mail ini saya >mohon didaftarkan nama kedua Bapak dengan alamat ini untuk >berlangganan e-Konsel via e-mail. >Tuhan Berkati Pelayanan Bapak dan Ibu, >Rona Redaksi: Dear Rona, terima kasih atas kiriman emailnya. Kami juga merasa bersukacita karena Anda mendapatkan tambahan pengetahuan rohani melalui setiap sajian e-Konsel. Tidak hanya itu, kami sangat senang Anda mau berbagi berkat dengan orang lain. Karena itu, kami telah memasukkan dua alamat email teman Anda untuk menjadi anggota pelanggan e-Konsel. Sebagai tambahan informasi, untuk lebih memperluas pengetahuan Anda di bidang konseling, Anda juga bisa berkunjung ke Situs Christian Counseling Center Indonesia (C3I) di alamat: ==> http://www.sabda.org/c3i/ Situs C3I merupakan pusat informasi yang menyajikan bahan-bahan konseling dan berbagai referensi yang akan menolong Anda untuk dapat menjadi konselor Kristen yang baik. Silakan berkunjung dan dapatkan banyak berkat di dalamnya. Tuhan memberkati. e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL STAF REDAKSI e-Konsel Ratri, Yulia, Natalia, Kristianto PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2004 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org> Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org> *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |