Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/47 |
|
e-Konsel edisi 47 (2-9-2003)
|
|
><> Edisi (047) -- 01 September 2003 <>< e-KONSEL *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Daftar Isi: - Pengantar : Perbedaan Kepribadian - Cakrawala : Retrospeksi - Telaga : Kepribadian [T 21A] - Bimbingan Alkitabiah : Keberhasilan - Info (1) : Info KKR STEMI (2) : Program "School of Healing" - Surat : Tidak Dapat e-Konsel Edisi Agustus *REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI* -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*- "Saya tidak suka kamu bersikap mau menang sendiri seperti itu! Kamu egois, suka mengatur, tidak mau tahu perasaan orang lain! Seharusnya kamu sadar, kamu tidak bisa seperti itu!" Kalimat seperti ini sering muncul ketika seseorang kesal dan marah karena perlakuan orang lain yang tidak bisa diterimanya. Bandingkan dengan kalimat berikut ini: "Dia itu orang yang ramah, mudah bergaul dengan orang lain. Selain itu dia juga mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dia bisa membuat suasana menjadi gembira, riang dan menyenangkan!" Kalimat ini berisi sanjungan kepada orang yang dianggap memiliki tingkah laku yang menyenangkan kita. Contoh di atas menyadarkan kita bahwa manusia pada dasarnya hidup di dalam kondisi dimana tidak mungkin lepas dari penilaian orang lain. Positif atau negatifnya penilaian orang terhadap kita sering kali didasarkan atas bagaimana kebiasaan kita dalam meresponi situasi- situasi yang terjadi. Atau dengan kata lain, cara kita meresponi situasi merupakan pancaran dari sifat-sifat yang sudah terbentuk di dalam kita. Sifat-sifat yang sudah terbentuk di dalam diri manusia inilah yang pada umumnya disebut sebagai kepribadian. Nah, apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang kepribadian? e-Konsel edisi kali ini, akan menyajikan sebuah artikel yang akan menolong Anda mengetahui bagaimana kita dapat memiliki kepribadian yang utuh. Lalu sajian tanya jawab TELAGA juga akan memberi sajian ringkas tentang macam-macam tipe kepribadian yang kita kenal pada umumnya. Lalu Bimbingan Alkitab akan memberikan pedoman yang patut kita terapkan dalam hidup kita, yaitu meniru kepribadian Kristus. Simak dan jangan Anda lewatkan edisi kali ini! Tim Redaksi! *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* -*- RETROSPEKSI -*- Oleh: Dr. Yakub B. Susabda "Keutuhan pribadi" (integrated personality) merupakan tujuan utama dari setiap pendidikan, baik itu formal maupun informal. Dengan kehidupan yang utuh (integrated life) manusia dapat menghadapi kondisi hidup sesulit apapun. Paulus di tengah aniaya penjara, tetap dapat merasakan 'self-content' (tidak merasa kekurangan apapun juga) dan bahkan merasakan sukacita surgawi (Filipi 4:4-13) karena kehidupannya yang utuh. Ia tidak lagi terjebak dalam jerat konflik batin yang berlarut-larut (Roma 7:13-25) antara apa yang ia percayai dan apa yang ia rasakan atau alami, karena ia berhasil membangun keutuhan hidupnya. Meskipun demikian tidak berarti Paulus terbebas sama sekali dari pergumulan hidup. Pengalaman dengan stres oleh karena kehidupan yang memang 'stressful' tetap ada, tetapi ia bukan lagi seorang pribadi yang tidak berdaya. Ia, bersama dengan hamba- hamba Tuhan yang lain (Habakuk 3:16-19, Ibrani 11) adalah pemenang- pemenang yang pantas menerima mahkota kebenaran (2Timotius 4:8). Bagaimana dengan kita? Mungkin beberapa pokok pikiran di bawah ini dapat membekali mereka yang merindukan kehidupan yang utuh. 1. Jangan menyangkali (denying) realita (yang mungkin 'stressful' dan conflicting), tetapi hadapi dan selesaikan dengan baik. -------------------------------------------------------------- Paul Tournier, seorang dokter dan psikolog, pernah mengatakan bahwa, "There is no life without repression. We can not boldly commit ourselves without repressing our fears ... in the adults life, there is no laughter that does not hide secret tears, either unadmitted or unconscious, nor are there any tears behind which is not some repressed enjoyment." [Tak pernah ada kehidupan tanpa tekanan. Tak mungkin secara utuh kita dapat membuat suatu komitmen pada apapun juga tanpa ada kekuatiran di belakangnya ... Dalam kehidupan orang dewasa, tak pernah ada gelak-tawa tanpa menyembunyikan air mata, meskipun mungkin ini tak diakuinya. Begitu juga, tak mungkin ada cucuran air mata yang semata-mata bernilai dukacita. Pasti ada unsur-unsur "suka-cita" yang ditekan dan sengaja dilupakan. ("Reflections", Phil: Westminster Press, 1976).] Hidup ini memang selalu menyediakan dua sisi, yang saling berlawanan, untuk diresponi. Pemenangnya adalah mereka yang tahu memberi respons tepat yang justru dapat mengintegrasikan kedua unsur yang berlawanan tersebut dalam batinnya. Makin dewasa seseorang, ia makin mampu menerima tanpa menyangkali realita yang sesungguhnya. Bahkan kasih dan kebencian pun dapat diintegrasikan dalam jiwa orang yang dewasa. Seperti yang Tournier, dalam buku yang sama, mengatakan bahwa, "Hatred and love are two emotions very, very close to one another ... He who can not hate intensely cannot love deeply." (Kebencian dan kasih merupakan dua macam emosi yang sangat dekat satu dengan lainnya ... Orang yang tak pernah dapat membenci sesama dengan sungguh-sungguh, tak mungkin dapat mencintai sesama dengan sungguh-sungguh pula.) Dalam kehidupan yang utuh, dinamika jiwa dengan intensitas yang tinggi, tidak lagi monopoli dosa dan kebencian, karena dapat disalurkan untuk kasih dan kebaikan. 2. Bedakan antara hak yang semu (pseudo right) dengan hak yang sejati (genuine right) yang telah dianugerahkan Allah pada orang-orang percaya. ------------------------------------------------------------ Sumber konflik batin dalam jiwa yang tidak utuh (unintegrated life) selalu berorientasi pada hak. Semakin rendah level kematangan pribadi seorang, semakin tidak integrative jiwanya, dan semakin besar kebutuhannya untuk menuntut pemenuhan haknya. Memang setiap orang "berhak" untuk mendapatkan kebutuhan- kebutuhan primernya. Tetapi dalam Kristus, 'pseudo right' ini (karena hanya untuk memenuhi kebutuhan sementara) diganti dengan 'genuine right', yaitu hak yang sejati yang dianugerahkan Allah. Hak ini tidak lagi 'self-centered', karena hak ini adalah hak untuk mengikut teladan Kristus yang menyangkali diri-Nya. Untuk mematikan kuasa dosa, hanya ada satu jalan yaitu penyangkalan diri. Dengan prinsip yang sama Paulus berkata, "... apakah upahku? Upahku ialah ... melayani tanpa upah." (1Korintus 9:18) Dengan hak yang sejati inilah kita menjadi pemenang-pemenang di tengah kehidupan yang 'stressful' pada jaman ini. -*- Sumber -*-: Judul Buletin: Parakaleo, Volume V/1, Januari - Maret 1995 Penulis : Dr. Yakub B. Susabda Penerbit : Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia, Jakarta Halaman : 2 - 3 *TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA* -*- KEPRIBADIAN -*- Bagaimana kepribadian seseorang itu terbentuk? Bagaimana kita tahu apakah kepribadian kita? Kami yakin, pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul dalam benak banyak orang. Berikut ini ikutilah cuplikan diskusi yang membahas tentang seputar kepribadian, bersama narasumber Pdt. Paul Gunadi, Ph.D. Selamat mengikuti! ----- T : Apa sebenarnya kepribadian itu? J : Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat- sifat khas diri kita yang bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan kita sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. ----- T : Jadi setiap orang yang diciptakan oleh Tuhan itu, sudah dilengkapi dengan kepribadian? J : Tepat sekali, jadi kepribadian itu sebetulnya adalah pemberian Tuhan yang sebetulnya sangat berkaitan dengan komposisi fisik kita ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami pada masa pertumbuhan kita. Misalnya, ada orang yang mudah cemas, kita tidak bisa langsung berkata orang ini beriman lemah, tapi memang sejak lahir jantungnya peka, mudah sekali merasakan getaran-getaran yang bersumber dari luar dirinya. Akibatnya dia lebih mudah dikejutkan, merasa tegang, dan lebih rawan terhadap kecemasan. ----- T : Apakah ada jalan yang sederhana supaya kita bisa tahu bagaimana kira-kira berkepribadian saya? J : Saya jelaskan dulu empat penggolongan kepribadian yang pada umumnya dipakai agar kita bisa mencocokkan diri, kita termasuk dalam kategori yang mana. TIPE SANGUIN. Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsive, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam bukunya Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya. TIPE FLEGMATIK. Tipe flegmatik adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah satu buah Roh Kudus yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan atau murah hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang egois. TIPE MELANKOLIK. Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak. TIPE KOLERIK. Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kemampuannya untuk bisa merasakan perasaan orang lain agak kurang, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain. ----- T : Apa mungkin ada orang yang bisa memiliki dua tipe sekaligus? J : Itu bisa saja terjadi, misalnya waktu kita berkata bahwa saya ini sanguin. Saya tidak murni sanguin, tapi saya juga punya kolerik sebagian, sedikit melankolik, dan kadang-kadang ada juga sedikit flegmatiknya. Jadi kebanyakan kita ini terdiri dari campuran dari keempat tipe tersebut. Namun dari keempat tipe itu pasti ada yang dominan. ----- T : Sampai sejauh mana dosa yang ada dalam diri kita berperan untuk mempengaruhi kepribadian kita? J : Setiap tipe itu unik, pada dasarnya setiap tipe kepribadian itu netral, tidak lebih berdosa dari yang lainnya. Namun setiap tipe kepribadian itu mengundang masuknya keberdosaan kita. Misalnya, tipe sanguin, memang dia adalah orang yang bisa memberikan keceriaan dalam lingkungannya, tapi karena dia mudah sekali dikuasai oleh rangsangan dari luar, dia menjadi orang yang bisa mudah jatuh ke dalam pencobaan karena godaan-godaan dari luar dirinya. Di sinilah dia bisa terjebak ke dalam dosa. ----- T : Bagaimana dengan orang yang menggunakan alasan kepribadiannya untuk membenarkan diri sendiri, bahwa dia boleh melakukan dosa karena memang sifatnya seperti itu? J : Kita bisa memahami bahwa tipe tertentu rawan terhadap dosa tertentu. Tapi kita tidak bisa berkata atau menyalahkan tipe kepribadian kita. Misalnya saya tahu saya ini seorang sanguin, saya mudah sekali mengambil keputusan jadi saya harus mendisiplin diri untuk tidak mengambil keputusan seketika. Seberapa bagusnya ide itu saya akan cenderung untuk menggumulinya lagi, untuk menunggu tanda-tanda lain dari Tuhan, menunggu apakah Tuhan menggerakkan orang lain untuk mencetuskan ide yang sama, dan sebagainya. ----- T : Mungkin Bapak bisa menunjukkan ayat Firman Tuhan yang menunjukkan bahwa tipe kepribadian seseorang bisa dikendalikan atau bisa diubah dengan pertolongan Firman Tuhan? J : Firman Tuhan di Mazmur 139:23,24 berkata, "Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." Di sini kita melihat Pemazmur mengundang Tuhan. Jadi syarat yang kita lakukan adalah mengundang Tuhan untuk melihat, menilik, dan memeriksa jalannya. Kita juga harus mengundang Tuhan untuk menuntun kita ke jalan yang benar. Jadi kalau boleh saya simpulkan karakteristik yang paling penting adalah apakah kita bersedia mengundang Tuhan masuk menilik hati kita, dan apakah kita mau berubah. Itulah kuncinya. -*- Sumber -*-: [[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #21A yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.]] -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org > atau: < TELAGA@sabda.org > *BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH* -*- KEBERHASILAN -*- Ahli-ahli psikologi telah mengalami suatu sukses dalam mengobati sifat-sifat dan kepribadian. Tetapi tidak ada seorangpun ahli psikologi pada masa kini yang dapat menjanjikan perubahan seperti yang ditawarkan Allah kepada kita dalam Alkitab! Kitab Suci tidak hanya menjanjikan perubahan tetapi juga memberitahukan kepada kita bahwa kita dapat mengembangkan sifat-sifat yang sesungguhnya menandai pribadi Allah sendiri (lihat Galatia 5:22-23). Efesus 4 sangat menolong dalam menjelaskan apa yang terdapat dibalik janji-janji Alkitab akan kuasa yang dapat mengubah, yang tersedia bagi kita dalam pribadi Kristus. Konsep-konsep yang berhubungan dalam pasal ini menyatakan sesuatu yang merupakan pandangan Kitab Suci terhadap tabiat manusia. Bandingkan ayat-ayat 17-24 sementara Anda membaca terus. Kehampaan (ayat 17) ------------------- Rasul Paulus menyatakan bahwa kehampaan akan menandai kehidupan semua orang yang bukan Kristen. Ini tidak berarti bahwa semuanya akan menderita depresi yang dalam, melainkan bahwa mereka sekalian kekurangan sifat-sifat yang kita kenal sebagai sifat yang ideal dan dapat diharapkan. Mereka sekalian akan merasa hampa dalam hidupnya, merasa ada kekurangan walaupun mungkin keduniawiannya cukup. Pengertian (ayat 18) -------------------- Salah satu sebab kehampaan manusia ialah ketidaksanggupannya memahami kehidupan oleh karena ia terpisah dari Allah. Orang-orang seperti itu menanggapi situasi-situasi dengan cara yang salah, dengan tidak mengerti arti situasi-situasi itu oleh karena mereka tidak dapat melihat Allah di dalamnya. Karena pengaruh timbal-balik dengan lingkungan itu salah, mereka memperoleh sifat-sifat yang salah. Sikap (ayat 18) --------------- Orang-orang yang belum diselamatkan menutup hati mereka terhadap Allah; mereka ditandai oleh "kekerasan hati". Mereka sama sekali enggan untuk menanggapi kehidupan menurut cara Allah; atau untuk dibimbing oleh-Nya, sehingga keengganan ini menentukan arah perkembangan mereka yang makin terpisah dari sifat-sifat serta kepribadian yang salah dan baik. Motivasi-Motivasi (ayat 19) --------------------------- Pola tingkah laku yang ditetapkan bagi kehidupan juga ditandai oleh berkembangnya tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah dan berbahaya bagi orang itu sendiri. Kepribadian seluruhnya -- pikiran, hati dan keinginan -- dipengaruhi. Seseorang yang wataknya berkembang dengan cara seperti ini adakalanya menunjukkan cacat-cacat kepribadian yang drastis (seperti misalnya depresi yang parah), adakalanya tidak. Namun kepribadiannya itu akan selalu mengecewakan dia. Dan sampai batas-batas tertentu kehidupannya akan tampak hampa. Belajarlah dari Kristus (ayat 20-21) ------------------------------------ Yesus Kristus muncul di dalam gambaran yang gelap ini sebagai suatu yang hidup bahwa kepribadian manusia tidak perlu dirusak seperti itu. Di dalam Dia kita dapat melihat bagaimana kita seharusnya. Kristus menjadi ideal -- dan kita ingin seperti Dia. Tabiat yang Lama (ayat 22) -------------------------- Dalam ayat ini Alkitab mendesak orang-orang yang percaya kepada Kristus untuk membuang tabiat yang lama, pola sifat-sifat yang lama yang telah membentuk kepribadian kita yang lama. Kita harus mengenakan tabiat yang baru (ayat 23). Kita harus menjadi manusia baru! Ini merupakan janji yang indah! Azas-azas kekristenan menyediakan pertolongan sepenuhnya bagi kita dalam menghadapi persoalan- persoalan yang seolah-seolah membingungkan kita. Iman kita menyediakan janji akan perubahan yang sempurna! Sama seperti psikologi modern, pasal ini seolah-olah menekankan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kepribadian kita. Orang Kristen telah diberi suatu tabiat yang baru (ayat 23) -- suatu kesanggupan baru untuk mengetahui makna kehidupan (perhatikan "dibaharui di dalam roh dan pikiranmu"), dan suatu kesanggupan baru untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Maukah orang Kristen membuka hatinya bagi Allah dan memutuskan untuk mengikut Dia? Atau apakah ia tetap akan "mengeraskan" hatinya? Sungguh menyenangkan menjadi orang Kristen, ditinjau dari fakta bahwa siapa sebenarnya kita ini, tidak ditentukan oleh keadaan- keadaan kita ataupun oleh masa lampau kita. Kita telah diberi apa yang dalam Alkitab disebut tabiat yang baru, dan apa jadinya dengan kepribadian kita tergantung pada tiga hal: apakah kita memiliki tabiat yang baru, keadaan-keadaan di mana kita ditempatkan Allah, dan bagaimana tanggapan-tanggapan kita terhadap situasi-situasi ini. Anda, Manusia yang Baru ----------------------- Jika Anda seorang Kristen, Anda mempunyai kesanggupan menjadi seorang yang baru dan berbeda. Bagaimana jadinya kepribadian Anda itu, sebagian besar bergantung pada Anda sendiri! Ahli-ahli psikologi mengatakan bahwa perkembangan sifat-sifat itu bergantung pada pola respons seseorang sesuai dengan wataknya. Jadi, kita mengembangkan kepribadian kita yang baru dengan memilih cara bagaimana kita ingin hidup-lalu kita hidup dengan cara itu. Jika Anda membaca terus dalam Efesus (4:25 - 5:2), Anda akan menemukan beberapa cara untuk menanggapi orang-orang dan situasi- situasi yang akan membangun kepribadian Anda yang baru (berhenti berdusta dan mulai mengatakan hal-hal yang benar akan menjadikan Anda orang yang jujur dan patut dipercayai). Karena Anda telah memilih untuk hidup dengan cara-cara yang sesuai dengan tabiat baru yang telah diberikan Allah, cara-cara ini akan menjadi sifat-sifat Anda, dan hal-hal itu akan menjadi satu dengan kepribadian Anda yang baru. Psikologi memberi kita pengertian-pengertian baru. Tetapi hanya Allah-lah yang dapat memberikan pembaharuan secara total kepada kita. -*- Sumber diedit dari: -*- Judul Buku : Psikologi dan Alkitab Judul Artikel: Keberhasilan Penulis : Larry Richards, Ph.D. Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1994 Halaman : 25 - 27 *INFO *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* INFO* Info (1) -------- -*- INFO KKR -*- STEMI (Stephen Tong Evangelistic Ministries International) akan menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani Jakarta 2003. Pembicara : Dr. Stephen Tong Tanggal : 3 - 7 September 2003 Tempat : Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Sekretariat KKR Jakarta 2003 Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat Telp. (021) 3855437 atau 3810912, Fax. (021) 3810920 e-mail: < kkrjkt2003@yahoo.com > Situs: http://www.kkr-online.com *INFO *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* INFO* Info (2) -------- -*- SCHOOL OF HEALING -*- Duta Pembaharuan kembali mengadakan "School of Healing" sebagai lanjutan dari paket pelatihan kedua yang telah diadakan pada bulan Agustus yang lalu. "Pelayanan Pelepasan" merupakan materi yang akan dibahas pada paket yang ketiga ini. Program ini akan dilaksanakan pada: Hari, tanggal: Kamis - Sabtu, 18 - 20 September 2003 Tempat : Bukit Hermon, Karang Pandan, Tawangmangu Pembicara : Pdt. DR. Thomas J. Sappington (Gembala Sidang di Westminster Bible Church, USA antara tahun 1987 - 1993, Dosen STII Yogyakarta, serta penulis buku "Hancurkan Kuasa Iblis dalam Diri Anda" dan ",15 Pelajaran Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus". Materi : Dasar-dasar Alkitabiah, Akar-akar yang perlu dicabut, Mengetahui kehadiran roh-roh jahat, Persiapan sebelum pelepasan, Praktek pelayanan pelepasan, Pelayanan setelah pelepasan, Pelayanan pelepasan dan kesembuhan fisik, Pelayanan kepada orang mandul. Bagi Anda yang berminat, Anda bisa menghubungi kembali pada: 1. Sekretariat Duta Pembaharuan, Kantor OC Yogyakarta, Telp./Fax. (0274) 496418, E-mail: < jogjaoc@indo.net.id >, 2. Titik Haryani Telp. (0271) 635676, Fax (0271) 630743 3. Theofani Sri Minarni, SE. Telp. (0276) 323041 (rumah), 321189 (kantor), HP. 081-22622555 Registrasi ulang akan dilakukan mulai pukul 14.00 - 16.00 WIB, di Bukit Hermon, Karang Pandan, Tawangmangu. Informasi sebelumnya dapat Anda lihat pada e-Konsel edisi 045 di: ===> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/045/ *SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT* Dari: <sisil hatmani@> >Saya selalu mengikuti bahasan e-konsel dan sangat tertolong oleh >karenanya tetapi bulan Agustus ini saya belum mendapatkan >artikelnya. Ada apa? Bisakah saya mendapatkannya lagi atau saya >harus selalu browse sendiri ke web site e-konsel? Terimakasih >banyak .... Redaksi: Kami sangat bersyukur apabila publikasi e-Konsel bisa menjadi berkat bagi Anda. Sehubungan dengan pertanyaan Anda tentang e-Konsel bulan Agustus, perlu kami jelaskan bahwa memang kami agak terlambat mengirimkan e-Konsel edisi 046 (dengan tema "Persiapan Sebagai Konselor"). Seharusnya kami mengirimkannya tgl. 15 Agustus 2003, tapi karena beberapa kesalahan teknis kami baru bisa mengirimkannya tgl. 21 Agustus 2003. Untuk itu atas nama Redaksi dan seluruh staf e-Konsel, kami minta maaf sebesar-besarnya. Sedangkan e-Konsel edisi 045 (dengan tema "Perpisahan dengan Anak") telah kami kirimkan tgl. 1 Agustus 2003 yang lalu. Selain itu, pada akhir bulan Agustus ini Redaksi e-Konsel juga mengirimkan publikasi elektronik ICW (Indonesian Christian Webwatch) edisi 1006/2003 yang membahas tema "Konseling" (yang secara khusus mengupas tentang Situs C3I - Christian Counseling Center Indonesia). Apabila Anda belum mendapatkan ketiga kiriman tersebut, Anda bisa mengakses arsip publikasi e-Konsel di Situs SABDA.org dengan alamat: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/045/ ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/046/ ==> http://www.sabda.org/publikasi/icw/1006/ e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL STAF REDAKSI e-Konsel Yulia, Ratri, Natalia, Purwanti, Kiky PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2003 oleh YLSA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org> Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org> *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |