Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/4 |
|
e-Konsel edisi 4 (15-11-2001)
|
|
><> Edisi (004) -- 15 November 2001 <>< e-KONSEL *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Daftar Isi: - Pengantar dari Redaksi : Makna Hidup - Cakrawala : Manusia Tanpa Kristus - Telaga : Makna Hidup - Bimbingan Alkitabiah : Mengapa Allah Menciptakan Manusia - Tips : Mengapa Tuhan Memberikan Kita Masalah - Serba Info : Milis Diskusi e-AyahBunda - Stop Press : Pelayanan Konseling Lewat e-Mail - Surat : Kesalahan Penerjemahan, Ijin Mengutip REDAKSI *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* REDAKSI -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*- Salam dalam kasih Kristus, Ketika Allah menciptakan alam semesta, Allah cukup hanya dengan berfirman: "Jadilah terang!" Lalu terang itu jadi, dan seterusnya. Tetapi ketika Allah menciptakan manusia, Allah tidak hanya berfirman saja, karena Allah memerlukan gambar biru, dan gambar biru yang Allah pakai untuk menciptakan manusia adalah peta dan teladan Allah sendiri. Bukankah hal ini menunjukkan bahwa manusia itu sangat istimewa bagi Tuhan? Keistimewaan manusia yang luar biasa yang akan kita bahas dalam edisi e-Konsel kali ini adalah bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki makna dan tujuan hidup yang kekal. Itu sebabnya tidak seperti binatang atau ciptaan Tuhan yang lain, hanya manusialah yang selalu ingin mencari arti hidupnya di dunia ini. Ketika manusia tersesat dalam pencariannya, maka mulailah manusia menemui masalah. Pembahasan tentang "makna hidup" ini kami harap dapat menolong kita semua untuk mengerti dengan benar tujuan Allah menciptakan manusia supaya dengan demikian kita bisa menolong orang lain untuk menemukan tujuan hidup mereka. Selamat merenungkan! Staf e-Konsel *CAKRAWALA*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*CAKRAWALA* -*- MANUSIA TANPA KRISTUS -*- Manusia tanpa Kristus adalah terhilang -------------------------------------- Sebelum seorang konselor memberikan bantuan praktis kepada konselee (orang yang dilayaninya), ia harus lebih dahulu memulainya dengan pengetahuan yang benar tentang hakekat manusia (nature of man). Hal yang paling dasar untuk mengerti hakekat manusia adalah kesadaran bahwa tanpa Kristus manusia akan terhilang. Adalah hal yang tidak logis kalau kita mencoba menolong konselee memecahkan masalah yang sedang dihadapinya sekarang, tapi kita tidak perduli atau mengabaikan tujuan hidupnya yang kekal. Manusia tanpa Kristus adalah manusia yang terhilang (Yohanes 14:6) dan neraka adalah tujuan hidupnya yang kekal (Matius 10:28; 2 Tesalonika 1:9). Pengetahuan mengenai fakta ini harus menjadi dasar bagi seluruh proses konseling. Dengan didorong oleh kasih Kristus (2 Korintus 5:14), seorang konselor Kristen akan memiliki kerinduan untuk melihat orang yang dilayaninya menerima keselamatan dan percaya bahwa Kristus telah mati bagi dosa-dosanya (Yohanes 1:12, Roma 6:23). Sesungguhnya tak ada kekuatan yang lebih besar untuk memecahkan masalah-masalah dan konflik-konfliknya kecuali menerima apa yang telah dikerjakan Kristus bagi hidup manusia (Yohanes 6:37, Efesus 2:8- 9). Seorang konselor Kristen akan berharap dengan sangat agar orang-orang yang dilayaninya, suatu hari nanti akan mau terbuka untuk menerima Kristus. Manusia tanpa Kristus adalah tidak lengkap ------------------------------------------ Manusia tidak hanya terhilang tanpa Kristus, tapi dia juga tidak mungkin lengkap. Kalau manusia hanya dengan dirinya sendiri, ia akan menghadapi banyak konflik dan mengalami kesepian yang sangat mendasar. Ia kehilangan kedamaian yang paling dalam dan kehilangan sumber untuk pemecahan masalah yang paling luar biasa, yaitu Yesus Kristus. Saat seseorang percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya, Roh Kudus akan hadir dan tinggal di dalam hatinya (1 Korintus 3:16), menguatkan (Efesus 3:16, memimpin (Roma 8:14), mengajar (Yohanes 14:26), dan membebaskannya dari belenggu dosa dan maut (Roma 8:2). Ketika seseorang menerima Kristus sebagai Juruselamat, manusia benar-benar diberi kemampuan dari Allah sendiri untuk menjalani hidup ini (Yohanes 15:4-7) dan mengatasi masalah- masalahnya (1 Petrus 5:7). Pengaruh negatif karena konflik yang dialaminya akan sangat berkurang jika ia belajar untuk berjalan dekat dengan Tuhan. Di antara tokoh-tokoh Alkitab yang mendapatkan keuntungan berlimpah dari hidup dekat dengan Tuhan adalah Musa (Keluaran 33), Hizkia (2 Raja-raja 18), Asaf (Masmur 73) dan Rasul Paulus (Filipi 3). Hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika ingin melihat seorang anak sehat maka anak itu harus merasa bahwa orang tuanya dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan tidak akan menolaknya. Demikian pula dengan anak dalam keluarga Allah. Dengan mengerti bahwa manusia memiliki kebutuhan yang hanya Allah yang dapat memenuhinya, maka hal itu akan memberi pengaruh besar pada keberhasilan proses konseling. Jane seorang wanita muda yang berumur 30 tahun yang mengalami depresi sebagai akibat dari konflik dalam pernikahannya. Ia tidak mengenal Kristus dan tidak memiliki seseorang pun untuk dimintai tolong. Ia menjadi semakin nekad dan memutuskan untuk bunuh diri. Tetapi selama mengikuti satu latihan terapi, ia percaya dan menerima Kristus. Dia mulai menerima dukungan dari anggota tubuh Kristus. Banyak permasalahan yang terus dia alami sehubungan dengan situasinya. Namun ia sekarang dapat menanggulangi tekanan yang datang dari luar karena Kristus ada di dalam hatinya. Ia bersaksi, "Saya menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya setelah saya masuk rumah sakit dua kali karena depresi dan rasa cemas. Di waktu yang lampau saya menolak untuk melihat hati saya dan mengakui mengakui bahwa saya hanya mementingkan diri sendiri. Saya membuat permintaan-permintaan yang tidak mungkin dapat dipenuhi oleh orang yang saya kasihi, dengan maksud untuk mendapatkan kebahagiaan. Tapi yang benar adalah seseorang hanya dapat mengasihi dengan sifat-sifat Kristus kalau ia telah berada dalam posisi yang aman di mana dia bisa menerima dirinya dan orang lain sebagaimana mereka adanya." Manusia dalam keadaan rusak --------------------------- Keadaan keterhilangan dan ketidaklengkapan manusia adalah contoh yang paling nyata bahwa manusia telah rusak. Manusia pada dasarnya tidak baik. Meskipun ia mungkin masih mempunyai kesadaran akan yang benar dan salah (Roma 2:14-15), tidak sejahat yang bisa ia lakukan (2 Timotius 3:13), dan bisa melakukan hal-hal yang baik (Yesaya 64:6), namun ia tetap saja telah rusak. Tidak ada satu manusia pun yang tidak berdosa (Roma 3:9-20), manusia mempunyai kecenderungan pembawaan yang jahat (Roma 7:14-25), dan tentunya tidak akan pernah memuaskan Tuhan walaupun ia berusaha untuk menegakkan kebenarannya sendiri (Roma 10:1-4). Sekalipun setelah ia menerima Kristus, ia tetap sudah rusak. Walaupun ia sekarang adalah ciptaan baru, ia masih didorong oleh sifat lamanya untuk berbuat dosa (Roma 7:20; Galatia 5:17; Efesus 4:22-24). Konselor yang menyadari bahwa manusia pada dasarnya rusak akan tahu bahwa usaha "pengaktualisasian diri" pada akhirnya akan gagal. Manusia pada dirinya tidak memiliki kemampuan atau kebaikan yang perlu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri dan melawan si jahat. Seorang Konselor Kristen akan setuju dengan kesimpulan nabi Yeremia bahwa "hati manusia lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu; siapakah yang dapat mengetahui?" (Yeremia 17:9). Pikiran manusia tidak jujur dan licik. Manusia memakai berbagai mekanisme pertahanan untuk menghindarkan diri dari melihat dirinya secara jujur. Rasionalisasi adalah salah satu mekanisme pertahanan yang paling umum dilakukan manusia. Contohnya, seseorang dapat berkata, "Aku sudah tidak lagi mencintai pasanganku, pasti Tuhan juga tidak ingin aku tetap menikah dengan orang yang tidak aku cintai lagi." Padahal dalam kenyataannya ia sedang terlibat dalam perselingkuhan dan sedang mencari alasan untuk membenarkan tindakannya. Ia telah terperangkap dalam dosa. Oleh karena itu seorang konselor Kristen akan selalu sadar dan waspada bahwa kerusakan manusia adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari natur manusia. Manusia selalu terancam untuk diserang -------------------------------------- Tidak hanya saja manusia itu terhilang, tidak lengkap dan rusak, tetapi ia juga terus menerus diserang oleh musuh yang paling berkuasa, yakni Iblis. Iblis lebih berkuasa, pintar, dan licik dari pada yang manusia dapat sadari. Iblis menginginkan orang-orang tidak percaya untuk tetap tinggal dalam kegelapan rohani (Yohanes 3:19-21). Ia juga berkeliling mencari kesempatan untuk menghancurkan kesehatan mental orang-orang Kristen (Efesus 6:11-16; 1 Petrus 5:8-9). Ada banyak cara yang Iblis gunakan untuk mencapai tujuannya ini. Ia bisa menipu, membuat orang terpikat oleh doktrin-doktrin yang salah (1 Timotius 4:1-3). Ia bisa mempengaruhi pikiran, menyebabkan manusia lebih terfokus pada kepentingannya sendiri daripada kepada Tuhan (Matius 16:21-23). Iblis bisa menghalangi penyebaran Injil (1 Tesalonika 2:2,14-16). Ia bisa memberikan godaan (1 Korintus 7:5). Ia bisa menekan mental seseorang (Lukas 8:26-39), bahkan sampai pada titik yang dapat membuat mereka jadi sakit jiwa (Lukas 8:26-39). Tetapi walaupun kuasa kejahatan itu mungkin terjadi, biasanya Iblis memilih bekerja dengan cara yang lebih licik. Misalnya, ia akan lebih cepat berhasil mencapai tujuannya jika ia menyerang orang-orang Kristen berulang- ulang di daerah dimana mereka memiliki kelemahan yang paling besar, seperti materialisme, kesombongan, hawa nafsu, kecenderungan terhadap depresi, atau apa saja kelemahan itu. Jadi faktor lain yang harus selalu diwaspadai oleh seorang konselor Kristen adalah adanya berbagai cara yang akan iblis lakukan untuk menyerang manusia. -*- Sumber diterjemahkan dari:-*- Judul Buku: Counseling and the Nature of Man Penulis : Frank B. Minirth and Paul D. Meier Penerbit : Baker Book House, Grand Rapids, Michigan, 1982 Halaman : 7 - 11 *TELAGA*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*TELAGA* -*- MAKNA HIDUP -*- Apakah yang dimaksud dengan makna hidup? Kenapa setiap manusia harus memiliki atau menyadari tentang makna hidupnya? Pertanyaan- pertanyaan seperti ini mungkin sering terlintas dalam benak kita tetapi tidak pernah kita pikirkan dengan sungguh-sungguh atau kalaupun kita pikirkan sering tidak/belum kita temukan jawabannya. Kalau ini terjadi pada orang Kristen maka hal ini sebenarnya cukup memprihatinkan dan menyedihkan karena sebagai seorang Kristen kita seharusnya memiliki hidup yang jauh lebih indah dari pada mereka yang ada di luar Kristus. Berapa banyak dari kita yang pernah memikirkan pertanyaan- pertanyaan seperti ini: "Untuk apa aku hidup? Untuk siapa aku hidup? Apakah tujuan hidupku?" Orang yang tidak memiliki makna dan tujuan hidup akan merasakan bahwa hidup ini hampa, karena makna dan tujuan hidup sangat mempengaruhi gairah hidup seseorang. Seseorang yang tidak mempunyai makna dan tujuan hidup tidak mungkin memiliki semangat untuk hidup. Untuk itu, marilah kita dengarkan uraian Dr. Paul Gunadi tentang makna hidup dalam percakapan berikut ini: T: Pak Paul, apa sih sebenarnya makna hidup itu? J: Saya akan coba membagi definisi makna hidup ini menjadi dua kategori, yakni kategori umum dan kategori pribadi. Kategori umum adalah apa sebenarnya tujuan manusia ini ada di dunia. Secara pribadi adalah apa makna hidup saya, apa sih tujuan saya ini ada atau hadir dalam kehidupan ini. Jadi makna hidup adalah suatu arti, suatu tujuan kenapa manusia ada, sebab asumsinya adalah manusia tidak selalu ada dan pernah tidak ada, jadi kehadirannya dianggap membawa suatu makna tertentu. ------- T: Apakah tujuan Tuhan Allah menciptakan manusia secara umum? J: Dalam Kejadian 1:26-29 dikatakan bahwa secara umum manusia ditempatkan di bumi ini untuk memerintah atau menguasai segala isi alam semesta ini, yaitu ciptaan Tuhan yang lainnya. Jadi dengan kata lain kehadiran manusia adalah suatu kehadiran yang disengaja dan direncanakan oleh Tuhan. Tuhan tidak dengan tidak sengaja menciptakan manusia. Penciptaan itu direncanakan, maka dikatakan disini, "baiklah Kita menciptakan manusia menurut peta dan teladan Kita", artinya memang ada suatu unsur pertimbangan dan perencanaan. Standard yang sangat mulia dalam penciptaan manusia adalah hal khusus yang menandakan betapa spesial dan berharganya manusia itu. Tuhan menciptakan seluruh alam semesta ini agar manusia dapat menikmati semua karya ciptaanNya dan Ia mau agar manusia menjadi wakil atau duta-Nya dalam mengelola dan memerintah semua yang ada dalam semesta ini. ------- T: Bagaimana dengan tujuan khusus/pribadi? J: Tujuan puncak yang juga merupakan tujuan khusus Tuhan menciptakan manusia adalah supaya manusia dapat bersekutu dengan-Nya atau menikmati Tuhan. Dalam Lukas 8:39 dikatakan tentang nilai plus orang-orang percaya, yakni sebagai utusan- utusan Tuhan yang diutus-Nya untuk menyampaikan berita baik tentang pekerjaan Tuhan kepada orang lain supaya orang lain juga bisa menikmati hidup yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. ------- T: Apakah makna hidup mempengaruhi gairah hidup seseorang? J: Sangat mempengaruhi. Orang yang tidak punya tujuan hidup seringkali tidak ada semangat untuk hidup. Salah satu ciri depresi adalah kehilangan makna hidup, artinya tidak ada gairah. -*- Sumber -*- [[Sajian kami di atas, kami ambil dari isi salah satu kaset TELAGA No. #37A, yang telah kami ringkas dan sajikan dalam bentuk tulisan. -- Jika anda ingin mendapatkan transkrip seluruh kaset ini lewat e-Mail, silakan kirim ke: <owner-i-kan-konsel@xc.org> -- Informasi tentang pelayanan TELAGA/Tegur Sapa Gembala Keluarga dapat anda lihat dalam kolom INFO edisi e-Konsel 03 dari URL: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/edisi/ [01 Nov. 2001] *BIMBINGAN*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*ALKITABIAH*-*-*-*-*-*-*-*-*-*BIMBINGAN* MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA? Pertanyaan ini adalah pertanyaan "klasik" yang selalu muncul dari abad ke abad, dari generasi ke generasi, baik miskin atau kaya. Manusia mencari jawaban atas pertanyaan ini karena dari lubuk hatinya yang paling dalam, manusia tahu bahwa tidak mungkin ia diciptakan oleh Penciptanya tanpa tujuan. Ada banyak orang masih percaya sampai sekarang bahwa Allah menciptakan manusia karena Ia kesepian dan Ia membutuhkan persekutuan dengan orang lain, maka diciptakanNyalah manusia. Hal ini sulit kita terima karena sebagai orang Kristen kita tahu bahwa di dalam ketiga oknum Allah Tritunggal ada persekutuan yang sempurna. Ada juga yang berkata bahwa Allah menciptakan manusia untuk membuat dunia lebih baik. Hal ini juga tidak menolong kita karena kita tahu bahwa dunia tidak bertambah baik dan "dunia akan lenyap dengan segala keinginannya". Sumber utama bagi iman Kristen untuk mencari kebenaran adalah dari Alkitab, karena Alkitab adalah Penyataan Allah tentang Diri-Nya dan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya dari manusia. Alkitab berkata bahwa Allah mempunyai tujuan yang jelas mengapa Ia menciptakan manusia: 1. Manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan ----------------------------------------- Yesaya 43:7 "Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku, yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang Kujadikan!" Efesus 1:11-12 "Aku katakan 'di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak- Nya -- supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya." Wahyu 4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan." 1 Korintus 10:31 "Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." 2. Manusia diciptakan untuk menikmati persekutuan dengan Tuhan ----------------------------------------------------------- Mazmur 27:4 "Satu hal yang kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati Bait-Nya." 1 Korintus 1:9 "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia." 2 Korintus 13:13 "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kami sekalian." 3. Manusia diciptakan untuk melakukan kehendak-Nya ----------------------------------------------- Yohanes 14:21 "Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadanya." 1 Tesalonika 2:12 "dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya." Wahyu 2:26 "Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaanKu sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa- bangsa." *TIPS*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*TIPS* -*- MENGAPA TUHAN MEMBERIKAN KITA MASALAH? -*- Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh, tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih memilih untuk bertindak bodoh dan membenci masalah-masalah mereka daripada menghadapi dan merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari masalah-masalah tersebut. Ada lima cara Tuhan menggunakan masalah-masalah dalam kehidupan kita untuk menjadi sesuatu kebaikan bagi kita: 1. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita. Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah menjadi cara yang Tuhan pakai untuk menarik perhatian kita. 2. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI kita. Manusia bagaikan teh celup... jika anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Tuhan kadang ingin menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi. "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3). 3. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita. Ada pelajaran-pelajaran yang hanya dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin kita baru benar-benar belajar justru setelah tangan kita terbakar. Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu... kesehatan, teman, hubungan..., saat kita sudah kehilangan. "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71). 4. Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI kita. Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut menghindarkan kita dari bahaya. Tahun lalu ada seorang Kristen yang diberhentikan dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis bagi bossnya. Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara, karena setahun kemudian tindakan boss itu terbongkar. "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..." (Kejadian 50:20). 5. Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN kita. Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. Hanya hubungan kita dengan Tuhan yang akan kita bawa sampai kekal. " ... Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:3-4) -*- Sumber -*- Disarikan dari: Milis Diskusi e-AyahBunda < subscribe-i-kan-ayahbunda@xc.org > *INFO*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*INFO* -*- MILIS DISKUSI e-AYAHBUNDA -*- Pada edisi ini kami ingin memperkenalkan sebuah milis diskusi yang diselenggarakan melalui pelayanan sistem I-KAN (Internet -- Komputer Alkitab Network), yaitu Milis "e-AyahBunda". Milis Diskusi e-AyahBunda dikenal sebagai milisnya keluarga Kristen, karena melalui milis ini anggota-anggotanya, yang terutama adalah mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, dapat mendiskusikan berbagai masalah keluarga, baik untuk hal-hal yang jasmani (seperti kesehatan keluarga, pendidikan anak, dll.) dan juga hal-hal rohani (pertumbuhan iman dan penginjilan). Milis ini cukup bonafide dan digemari karena didalamnya terdapat cukup banyak dokter Kristen (dokter umum dan dokter anak) dan psikolog Kristen yang siap menolong anggota-anggotanya kapan saja. Bagi anda yang sudah berkeluarga dan rindu untuk saling berbagi pengalaman, informasi dan masalah, khususnya dalam membina keluarga dan mendidik anak, silakan bergabung. Caranya mudah, kirimlah e-mail kosong ke: ==> <subscribe-i-kan-ayahbunda@xc.org> *STOP PRESS*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*STOP PRESS* -*- e-KONSEL MEMBUKA PELAYANAN KONSELING LEWAT E-MAIL -*- Melihat kebutuhan yang kami lihat di sekeliling kami, maka mulai pertengahan bulan Nobember ini, Milis e-Konsel membuka pelayanan konseling pribadi lewat e-mail. Bagi anda atau teman anda yang memiliki pertanyaan atau masalah dan membutuhkan teman seiman untuk: - berdoa bersama, - mencurahkan hati karena berbagai tekanan hidup, - memberi semangat, atau - memecahkan persoalan bersama silakan menulis surat ke: < masalah-konsel@sabda.org > Pelayanan konseling pribadi lewat e-mail ini akan dilayani oleh Tim Konselor e-Konsel. Kerahasiaan masalah anda kami jamin. *SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT* =1= Dari: R. Moreland S. <rmsibarani@> >Pada artikel di e-Konsel 03 y.l. >Menurut saya ada kesalahan dalam penerjemahan: >Seharusnya "buah Roh", bukan "buah-buah Roh", karena di dalam >Galatia 5:22-26, yang tertulis adalah buah (fruit). >Sekian dahulu. >Terima kasih. >MS Redaksi: Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan koreksinya. Dengan dimuatnya surat anda, maka berarti kesalahan tsb. sudah kami ralat. Terima kasih banyak. =2= Dari: "tentahendro pramono" <atnet@> >Syallom. >Hai. Perkenalkan nama saya tentahendro pramono. Saya mengelola >situs ---cut---. Situs ini merupakan situs resmi tim >penelitian dan pengembangan pembinaan unit aktivitas kerohanian >kristen universitas brawijaya malang. Kegiatan utama kami adalah >menyediakan informasi bagi alumni, pengurus, dan anggota >persekutuan mahasiswa kristen di brawijaya melalui penelitian >dan pengembangan. >Saya tertarik dengan milis saudara, dan saya mengajukan ijin >untuk mengutip isi milis tersebut. Kami menunggu email saudara. >Terimakasih sebelumnya. >Sincerely yours, Tenta Redaksi: Pada dasarnya kami tidak keberatan bila anda ingin mengutip isi e-Konsel ke Situs anda. Namun mohon jangan lupa mencantumkan sumber asli tulisan/artikel yang anda ambil, dan juga Milis Publikasi e-Konsel sebagai penerbit elektroniknya. e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL STAF REDAKSI e-Konsel Yulia O., Linda C., Margareta A. PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS C3I dan Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2001 oleh YLSA/C3I *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org> Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org> *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |