Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/363 |
|
e-Konsel edisi 363 (12-8-2014)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ e-Konsel -- Merdeka dari Keputusasaan Edisi 363/Agustus 2014 Salam sejahtera dalam Kristus, Setiap orang tentu pernah mengalami putus asa. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang berputus asa, salah satunya adalah ketika ia mengalami peristiwa menyedihkan dalam waktu yang cukup lama. Tak dimungkiri bahwa setiap orang bisa mengalami keputusasaan, kesedihan, bahkan depresi karena berbagai sebab. Namun, satu hal yang sama, yaitu kita pasti ingin segera terbebas dari rasa putus asa, depresi, atau kesedihan tersebut. Hal inilah yang menjadi inti dari pembahasan e- Konsel edisi kali ini. Edisi e-Konsel bulan ini akan menolong Anda dan juga para konselor yang menghadapi konseli dengan kasus semacam ini, untuk mengatasi keputusasaan dengan cara dan sikap yang benar sesuai dengan firman Tuhan. Simak juga penelaahan tentang mengatasi keletihan mental dalam kolom TELAGA. Kiranya bahan-bahan yang kami hadirkan ke hadapan Anda berguna untuk menolong Anda dan konseli yang Anda layani. Selamat membaca, Tuhan menolong kita semua untuk bertumbuh di dalam- Nya. Amin. Staf Redaksi e-Konsel, Santi T. < http://c3i.sabda.org/ > CAKRAWALA: MENGATASI DEPRESI Diringkas oleh: S. Setyawati Hampir setiap orang pernah mengalami masa-masa yang menyedihkan. Sebagian besar orang dapat mengatasinya dengan sedikit waktu, tetapi ada beberapa orang yang terus tenggelam dalam kesedihan. Ketika Anda terjebak dalam masa-masa sedih yang berkelanjutan, Anda mungkin menyadari tanda-tanda yang sering kali menyertainya, misalnya meragukan Allah, dendam terhadap orang lain, sulit membuat keputusan, merasa bersalah, malas, insomnia atau kelebihan tidur, tidak selera makan atau makan berlebih, ragu-ragu, mengeluh, cemas, dan putus asa. Syukurlah, seberapa pun putus asanya keadaan yang terlihat, ada banyak alasan untuk berharap. Allah mengasihi Anda, Ia ingin memenuhi Anda dengan sukacita, kedamaian, kepenuhan, dan masih banyak lagi. Langkah Pertama untuk Menolong Alkitab mengatakan bahwa Yesus datang supaya kita "mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10). Keputusasaan tentu saja bukanlah hidup yang berkelimpahan. Akan tetapi, yakinlah bahwa Allah menghendaki Anda menemukan kedamaian dan sukacita-Nya. Ia akan menolong Anda karena Anda sangat, sangatlah penting bagi Dia. Apakah Anda dalam posisi menerima karunia "hidup berkelimpahan" dari Allah? Jika Anda tidak yakin, mintalah kepada Allah saat ini juga untuk mengampuni Anda atas dosa-dosa Anda, untuk datang dan memerintah dalam hidup Anda (Roma 10:9-10,13; 1 Yohanes1:8,9; Yohanes 1:12-13). Alkitab menggambarkan, saat Anda pertama kali memberikan hidup kepada Allah sebagai orang yang "dilahirkan kembali", secara rohani Anda adalah orang yang baru dan perlu mempelajari cara hidup yang baru. Allah akan menolong Anda. Mintalah kepada-Nya untuk memenuhi Anda sepenuhnya dengan Roh Kudus-Nya (Lukas 11:13). Roh Allah akan memberi Anda kuasa untuk hidup seperti apa yang Allah kehendaki atas Anda. Roh Kudus membimbing, menghibur, mengajar, menguatkan, dan menciptakan di dalam orang Kristen ciri khas Allah yang sebenarnya -- kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan banyak lagi (Galatia 5:22-23). Dan, saat Anda hidup sesuai dengan apa yang Allah inginkan, Anda akan mengalami kehidupan yang penuh dan selalu bersukacita karena Allah. Ketika Anda dilahirkan kembali, Allah bersemayam di dalam diri Anda. Ia membawa sukacita dan kedamaian yang besar. Namun, bagaimana jika Anda sekarang menjadi orang Kristen dan Anda tertekan? Anda tidak sendirian. Banyak orang yang beriman mengalami masa-masa depresi yang mendalam. Kisah Musa dalam Alkitab, Daud, dsb. menunjukkan kepada kita bagaimana kasih Allah terus berlanjut, bahkan selama masa-masa itu dan Dia akhirnya mendatangkan pengharapan yang sangat besar. Apa yang Dapat Kita Lakukan? Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi depresi? Ini bergantung pada alasan mengapa kita tertekan. Mungkin beberapa alasannya adalah ini: Fisik: Ada depresi disebabkan oleh masalah-masalah fisik: makanan yang tidak tepat, kurang olahraga, dan kurang tidur. Jadi, jika Anda "lelah", rawatlah tubuh Anda. Selain itu, beberapa penyakit dan pengobatan juga dapat menyebabkan depresi. Jika ini yang Anda alami, segeralah pergi ke dokter untuk melakukan cek kesehatan. Dan, yakinlah bahwa Allah dapat menyembuhkan masalah fisik yang menyebabkan atau disebabkan oleh depresi (Mazmur 103:3; Matius 8:16-17). Setelah dokter Anda mendiagnosis masalah kesehatan Anda, mintalah pendeta, konselor Kristen, atau orang Kristen yang lain untuk berdoa bersama Anda untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah (Yakobus 5:14-16). Kehilangan dan luka-luka lain: Ketika Anda mengalami hal buruk, wajar jika Anda merasa terluka. Mungkin Anda kehilangan pekerjaan, mengalami keuangan yang tidak menentu, mengalami kerugian, memiliki hubungan yang buruk dengan teman, keluarga, atau pasangan. Atau, mungkin juga orang terkasih Anda meninggal dunia. Beberapa dari Anda mungkin juga merasa terluka karena hal-hal yang tidak pernah Anda miliki, sedangkan Anda merasa seharusnya memilikinya, seperti pasangan atau anak-anak. Sah-sah saja jika Anda terluka atas situasi seperti ini. Ceritakanlah luka Anda kepada Allah. Walaupun Dia sudah mengetahui yang terjadi, tetapi menyampaikan luka Anda dalam kata-kata dan mengatakannya kepada-Nya juga penting. Jika perlu, ceritakan juga kepada teman, pendeta, atau konselor Kristen yang Anda percaya. Menangislah jika Anda ingin menangis. Berduka itu biasa, menangis itu sehat. Alkitab mengatakan bahwa Yesus "memikul kesengsaraan kita" di salib-Nya (Yesaya 53:4). Dia merasakan rasa sakit yang kita alami dan akan mengangkatnya. Serahkanlah luka Anda kepada-Nya dan putuskan untuk meninggalkannya. Dosa: Kadang-kadang depresi berakar dalam dosa. Anda mungkin merasa gelisah ketika Anda mengabaikan sesuatu di dalam hidup Anda, yang Anda ketahui bertentangan dengan kehendak Allah (1 Timotius 1:19). Jika Anda mengalaminya, akuilah kepada Allah bahwa hal itu salah. Lalu, mintalah kepada-Nya untuk menolong Anda untuk bertindak benar. Apabila Anda mengakui dosa Anda dan berbalik darinya, Allah telah berjanji untuk mengampuni Anda secara total, dan membersihkan Anda dari dosa (1 Yohanes 1:9). Percayalah kepada-Nya. Jika hal itu merupakan dosa yang terus berlanjut dan tampaknya terlalu besar untuk Anda tangani, hadapilah sekarang, saat ini juga. Sampaikanlah kepada Allah bahwa dengan bantuan-Nya Anda akan bertindak benar sekarang. Lebih lagi, Anda mungkin perlu mengambil beberapa tindakan untuk memperbaiki keadaan karena dosa Anda terhadap orang- orang yang kepadanya Anda telah berbuat salah. Anda mungkin membutuhkan seorang pendeta atau konselor Kristen untuk menolong Anda memutuskan apa yang harus dilakukan. Jangan lupa untuk menaati Allah dalam hal-hal kecil. Acap kali, karena memilih mengabaikan Dia dalam hal-hal kecil, kita secara perlahan masuk ke dalam permasalahan yang lebih dalam. Apabila Anda menaati Allah dalam hal-hal kecil, hal ini akan mengarahkan Anda ke hal-hal yang lebih besar. Anda perlu menaati Dia dalam satu hal, sesederhana bangun pagi-pagi untuk berangkat bekerja tanpa terburu-buru. Pemikiran yang salah: Apa yang Anda pikirkan tentang hal yang benar sebelum Anda merasa tertekan? Apakah Anda berpikir semacam ini, "Saya kurang baik," "Saya tidak bisa melakukan apa pun yang baik," atau "Situasi ini tidak akan berubah"? Penting bagi Anda untuk memahami bahwa apa yang Allah katakan tentang Anda dan hidup Anda adalah kebenaran. Bacalah Alkitab secara mendalam untuk menemukan kebenaran yang sejati (Efesus 1:18-19). Sekali Anda menemukan hal-hal yang luar biasa, Allah mengatakan kepada Anda untuk berhenti mengucapkan hal-hal negatif kepada diri sendiri. Sebaliknya, ingatlah dan ulangilah kebenaran-kebenaran yang Anda temukan di dalam Alkitab yang berlawanan dengan pemikiran-pemikiran negatif. Penuhilah pemikiran-pemikiran Anda dengan ayat-ayat berikut: Filipi 4:13, Filipi 4:19; 2 Timotius 1:7, Roma 8:37, dan 1 Petrus 2:24. Kesimpulan Akuilah kepada Allah bahwa Anda memerlukan bantuan-Nya untuk dapat hidup dengan benar dalam damai dan sukacita. Bertobatlah dari setiap dosa Anda, terimalah pengampunan, dan pengudusan Allah (1 Yohanes 1:9). Bangunlah kembali kehidupan rohani Anda dengan membaca Alkitab, berdoa, dan bersekutu dengan saudara-saudara seiman serta hadirilah gereja lokal yang setia memercayai Alkitab. Menjadi anggota aktif dalam sebuah gereja adalah cara yang baik untuk mulai bertumbuh secara rohani dan belajar tentang iman yang menang. Apabila depresi Anda berlanjut, carilah bantuan dari pendeta Anda atau konselor Kristen yang kompeten. Ada banyak jawaban bagi Anda. Namun demikian, cari dan temukanlah jalan keluar agar akar yang menyebabkan depresi tidak selalu terjadi dengan cepat. Dan akhirnya, jangan terkejut jika Anda pernah berada di sisi lain depresi. Bersyukurlah kepada Allah untuk waktu-waktu sukar itu dan bersyukurlah karena Anda sudah keluar darinya. Ketika Anda Berdoa Mintalah Allah menyingkapkan pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan spesifik yang Ia kehendaki untuk Anda ubah. Bersepakatlah dengan Dia ketika Dia menunjukkan dosa, dan mintalah Dia menolong Anda untuk berubah. Ampunilah orang lain yang berbuat salah kepada Anda. Bersyukurlah kepada Allah atas kasih-Nya dan mintalah Dia menyembuhkan Anda dan memberikan sukacita yang selalu baru kepada Anda. Bacaan selanjutnya: Kasih Allah bagi kita (Mazmur 42:4-11), cara benar untuk berpikir (Filipi 4:4-13), Allah tersentuh oleh perasaan-perasaan kita (Ibrani 4:14-16), pertobatan memastikan kehadiran Allah (Yakobus 4:8), Allah memberikan kedamaian (Yesaya 26:3; Yohanes 14:27). (t/S. Setyawati) Sumber asli: Nama situs: CBN.com Alamat URL: https://www.cbn.com/spirituallife/CBNTeachingSheets/Depression.aspx Judul asli artikel: Overcoming Depression Penulis: CBN.com Tanggal akses: 8 April 2014 Diambil dari: Nama situs: C3I Alamat URL: http://c3i.sabda.org/mengatasi_depresi Penulis artikel: CBN.com Tanggal akses: 25 April 2014 TELAGA: MENGATASI KELETIHAN MENTAL A. Faktor Kepribadian yang Menambah Kerentanan 1. Pasif, tidak bisa menolak permintaan, takut mengecewakan orang. 2. Haus akan penghargaan sehingga berupaya keras menyenangkan hati orang tanpa mengenal batas. 3. Kurang memahami atau peka pada keterbatasan pribadi, tidak tahu kemampuan, tidak tahu keletihan, sehingga menganggap diri senantiasa bisa, sindroma "single fighter". 4. Mendasarkan penghargaan diri atas "fungsi"; tanpa fungsi, tidak ada kegunaan. B. Pencegahan dan Penanganan (Telaah Kasus Elia, 1 Raja-Raja 18-19) 1. Elia mengalami letih mental setelah melakukan pekerjaan besar, yakni melawan 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera. Pekerjaan besar cenderung menegangkan dan menguras energi, baik fisik maupun mental. Jadi, penting bagi kita untuk mengatur jadwal dengan bijak. Berilah waktu jeda yang cukup setelah pekerjaan yang menguras energi mental maupun fisik. 2. Elia merasakan kesendirian. "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima orang banyaknya." (1 Raja-Raja 18:22) Tuhan mengirim Elisa untuk mendampingi Elia, "... dan Elisa bin Safat ... harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau." Kita memerlukan teman yang dapat mendampingi kita dalam suka dan duka. 3. Elia merasa bahwa semua usahanya sia-sia, tidak membuahkan hasil, karena masih lebih banyak orang Israel yang menyembah Baal. "Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan ... karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu ... dan mereka ingin mencabut nyawaku." (1 Raja-Raja 19:10) Allah mengingatkan Elia bahwa usahanya tidak sia-sia karena masih ada 7000 orang yang "tidak sujud menyembah Baal". Kita mesti belajar melihat "hasil" sekecil apa pun dan memiliki fokus yang jelas sehingga kita dapat melihat hasilnya. Ingat, tugas kita adalah setia mengerjakan kehendak Tuhan, serahkanlah hasilnya pada Tuhan. 4. Elia kehilangan makna hidupnya, ia kehilangan "gambar besar" rencana Tuhan, untuk sejenak ia "kehilangan" Tuhan. Itu sebabnya, ia berlari ketakutan dan tidak mencari Tuhan. Namun, Tuhan mencarinya! "Pergilah, kembalilah ke jalanmu ... engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel ...." (1 Raja-Raja 19:15-16) Rencana Tuhan begitu luas dan sempurna; tetapi Elia luput melihatnya. Kita seharusnya yakin akan rencana Tuhan yang besar, yang memang tak kasat mata, dan bahwa kita adalah bagian dari upaya-Nya mewujudkan kehendak- Nya. Diambil dan disunting dari: Nama situs: TELAGA Alamat URL: http://m.telaga.org/taxonomy/term/515/www.telaga.org?page=52&device=mobile Judul transkrip: Mengatasi Keletihan Mental (T162B) Penulis: Pdt. Dr. Paul Gunadi Tanggal akses: 15 April 2014 STOP PRESS: IKUTILAH KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) SEPTEMBER/OKTOBER 2014 Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) September/Oktober 2014. Dalam kelas ini, setiap peserta akan belajar bersama-sama tentang doktrin utama iman Kristen seperti penciptaan, kejatuhan manusia dalam dosa, dan keselamatan dalam Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam kelas diskusi ini. Segera daftarkan diri Anda ke Kusuma < kusuma(at)in- christ.net >. Kelas diskusi akan dilaksanakan melalui milis diskusi (email). Setelah mendaftar, kami akan mengirimkan bahan DIK untuk dikerjakan sebagai tugas tertulis. Untuk mendapatkan modul DIK, silakan akses ke < http://pesta.sabda.org/dik_sil > Tunggu apa lagi, jangan lewatkan kesempatan untuk belajar bersama-sama tentang firman Tuhan! Kontak: konsel(at)sabda.org Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Adiana Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |