Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/361

e-Konsel edisi 361 (10-6-2014)

Pelayanan kepada Ibu Rumah Tangga

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________
e-Konsel -- Pelayanan kepada Ibu Rumah Tangga
Edisi 361/Juni 2014

Salam konseling,

Setiap orang memerlukan penguatan, dukungan, dan bimbingan, tidak 
terkecuali para ibu rumah tangga. Mereka yang sebagian besar hidupnya 
didedikasikan untuk merawat dan mengurus rumah tangga tentu sering 
mengalami kepenatan dan kejenuhan. Mungkin, sebagian dari kita pernah 
didatangi oleh ibu-ibu rumah tangga yang menceritakan keluh kesahnya 
mengurus rumah dan mengasuh anak-anak. Barangkali, ada juga ibu-ibu 
yang mengeluhkan betapa beratnya menjadi ibu rumah tangga kepada Anda. 
Apa yang harus kita sampaikan kepada ibu-ibu rumah tangga yang 
frustrasi dan penat dengan kehidupan mengurus rumah tangga? Dukungan 
apa yang seharusnya kita berikan kepada mereka? Tentu saja kita bisa 
memberikan penguatan, perhatian, dan pujian kepada mereka. Kita dapat 
memberi semangat kepada mereka bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah 
sebuah kehormatan yang dianugerahkan oleh Tuhan. Untuk melengkapi 
keterampilan Anda dalam menolong para ibu rumah tangga yang Anda 
layani, kami menghadirkan tip tentang pelayanan untuk ibu rumah tangga 
dan pembahasan mengenai apa kata Alkitab mengenai ibu Kristen, yang 
kami sajikan dalam kolom Tanya Jawab. Kami berharap apa yang kami 
siapkan ini semakin membekali kita semua untuk menjadi berkat bagi 
sesama.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >


              TIP: MENGUATKAN HATI IBU RUMAH TANGGA
                    Ditulis oleh: S. Setyawati

Di tengah masyarakat yang semakin maju dan memiliki kesempatan yang 
semakin besar untuk mengembangkan diri, tidak mengherankan bila 
semakin banyak wanita yang tetap bekerja setelah menikah. Di sisi 
lain, kita tetap dapat menemukan banyak wanita yang memilih untuk 
menjadi ibu rumah tangga dan meninggalkan kariernya.

Ibu yang berkarier ataupun ibu rumah tangga, keduanya menghadapi 
persoalan-persoalan, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan suami 
atau anak-anaknya. Namun, bagi beberapa orang, menjadi ibu rumah 
tangga merupakan pilihan yang "berat". Pasalnya, dengan fokus menjadi 
ibu rumah tangga, bisa jadi seorang wanita mengesampingkan mimpi dan 
hasratnya demi berkarier atau mengejar cita-citanya. Dengan menjadi 
ibu rumah tangga, seorang ibu harus fokus dan berkomitmen untuk 
mendedikasikan hidupnya pada urusan-urusan rumah tangga, mulai yang 
terkecil sampai yang terbesar.

Sama seperti seorang wanita karier dalam pekerjaannya, seorang ibu 
rumah tangga juga bisa mengalami kejenuhan atau kepenatan dengan 
rutinitasnya di rumah. Tidak jarang, mereka menjadi uring-uringan dan 
merasa putus asa. Namun, di tengah segala tantangan dan kesulitan 
sebagai ibu rumah tangga, wanita yang sudah berkomitmen untuk fokus 
mengurus rumah tanggannya sepenuh waktu, memiliki alasan kuat untuk 
bisa menikmati perannya itu dan menganggap sudah sepantasnya ia 
melayani keluarga sebaik yang dapat ia berikan. Untuk menolong para 
ibu rumah tangga, baik yang masih bergumul dengan kepenatan yang 
dirasakan maupun ibu rumah tangga yang menikmati perannya, tip-tip di 
bawah ini kiranya dapat menolong Anda untuk menguatkan mereka.

1. Menjadi ibu rumah tangga merupakan pelayanan yang terhormat. 
Yakinkan ibu-ibu rumah tangga bahwa melayani sebagai istri dan ibu 
rumah tangga merupakan pelayanan mulia. Pengabdian diri seorang istri 
dalam melayani suami dan mengasuh anak-anak merupakan suatu tindakan 
yang sesuai dengan firman Tuhan (Amsal 31:10-29; Titus 2:4-5; 1 
Timotius 5:14; Efesus 5:22, 24; dan Kolose 3:18). Dengan melayani 
anggota keluarga, ibu rumah tangga dapat menjadi teladan kasih Kristus 
yang nyata. Dukunglah para ibu rumah tangga untuk terus meningkatkan 
kemampuan dalam membesarkan dan mengasuh anak, menolong suami, serta 
mengerjakan tugas-tugas lain di rumah.

2. Miliki komunitas Kristen yang sehat. Seorang ibu rumah tangga dapat 
mengalami kepenatan dan kejenuhan dalam menjalankan perannya karena 
banyak faktor. Dengan memiliki komunitas Kristen yang sehat, ia dapat 
berbagi cerita dan mendapatkan penguatan atau pelajaran dari ibu-ibu 
Kristen yang lain. Firman Tuhan juga mendorong kita untuk saling 
memperhatikan, mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik, serta 
mencari nasihat dari orang lain (Ibrani 10:24; bdg. Amsal 12:15). 
Untuk itu, doronglah ibu-ibu rumah tangga untuk bergabung dengan 
Komisi Wanita di gereja atau persekutuan.

3. Allah adalah kunci utama untuk mendapatkan kelegaan. Untuk menolong 
para ibu rumah tangga yang jenuh dengan kehidupan dan tugas-tugas 
rutin di rumah, doronglah mereka untuk datang kepada Tuhan Allah 
sehingga mereka mendapatkan kelegaan (Matius 11:28). Dengan membangun 
hubungan yang intim dengan Allah, niscaya setiap kepenatan dan 
kejenuhan dalam mengurus rumah akan digantikan dengan hati yang terus 
bersyukur dan bersukacita untuk melayani Tuhan di tengah-tengah rumah 
tangga. Selain itu, dengan mengikuti aturan main Allah, ibu rumah 
tangga dapat menghasilkan lebih banyak berkat bagi keluarga dan orang 
lain.

4. Bersantai dan berlibur itu perlu. Berikan usulan kepada ibu-ibu 
rumah tangga untuk menikmati hari bersama keluarga dengan berekreasi 
ke taman atau tempat wisata. Mengalokasikan waktu untuk menikmati 
kebersamaan dengan keluarga sangat perlu untuk mengurangi kepenatan 
ibu rumah tangga. Setelah itu, semoga mereka dapat bersemangat kembali 
melayani Tuhan di tengah keluarga.

Setiap pergumulan yang dialami ibu rumah tangga tentu berbeda satu 
dengan yang lain. Oleh karena itu, sebagai konselor, kita pun harus 
meneliti lebih dalam apa yang menjadi dasar kebutuhan ibu rumah 
tangga. Cobalah menolong mereka agar mereka tetap berperan sebagai ibu 
rumah tangga yang penuh sukacita dan memiliki pengabdian diri yang 
tulus.

Sumber bacaan: 
1. Tim Penulis Eunike. 2006. "How to Enjoy Your 
Parenting Time". Edisi Pertama. Yogyakarta: Gloria Graffa. 
Hlm. 38 --40

2. __________. ",3 Ways to Parent the Way God Has Called Us to Parent". 
Dalam http://www.thechristianhousewife.com/2012/05/3-ways-to-parent-the-way-god-has-called-us-to-parent/

3. __________. "Role of the Wife in the Bible". 
Dalam http://www.bible.ca/marriage/wives.htm


       TANYA JAWAB: APA KATA ALKITAB MENGENAI IBU KRISTEN?

Tanya:
Apa kata Alkitab mengenai ibu Kristen?

Jawab: Menjadi ibu adalah peranan yang sangat penting yang Tuhan 
berikan kepada banyak perempuan. Dalam Titus 2:4-5 tertulis, "Dan 
dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan 
anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah 
tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah 
jangan dihujat orang." Para ibu diminta untuk mencintai anak-anak 
mereka. Dalam Yesaya 49:15a, Alkitab menulis, "Dapatkah seorang 
perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari 
kandungannya?" Kapankah fungsi keibuan dimulai?

Anak adalah hadiah dari Tuhan (Mazmur 127:3-5). Dalam Titus 2:4 muncul 
kata bahasa Yunani "phileoteknos". Kata ini mewakili jenis khusus dari 
"kasih ibu". Ide yang mengalir keluar dari kata ini adalah lebih 
menyukai anak-anak kita, memperhatikan mereka, membesarkan mereka, 
memeluk mereka dengan kasih sayang, mencukupi kebutuhan mereka, dan 
berteman dengan lemah lembut. Setiap anak adalah pribadi yang unik, 
yang berasal dari tangan Tuhan. Melalui Alkitab, kita diperintahkan 
untuk melihat "kasih ibu" sebagai tanggung jawab kita. Baik para ibu 
maupun para ayah diperintahkan firman Tuhan untuk melakukan beberapa 
hal:

- Selalu ada, baik pagi, siang, maupun malam (Ulangan 6:6-7).

- Berinteraksi, berdiskusi, memikirkan, dan memproses kehidupan 
bersama-sama (Efesus 6:4).

- Mengajarkan Alkitab dan pandangan dunia yang alkitabiah (Mazmur 
78:5-6; 
Ulangan 4:10; Efesus 6:4).

- Mendidik dan menolong anak mengembangkan keterampilan dan menemukan 
kekuatannya (Amsal 22:6).

- Mendisiplin dan mengajarkan anak untuk takut akan Tuhan, menentukan 
batas secara konsisten, penuh kasih, dan ketegasan (Efesus 6:4; 
Ibrani 
12:5-11; Amsal 13:24,19:18,22:15, 23:13-14,29:15-17)

- Membesarkan dan menyediakan lingkungan di mana terdapat dukungan 
secara lisan yang konstan, penguatan, penerimaan, kemesraan, dan kasih 
yang tanpa syarat (Titus 2:4; 2 Timotius 1:7; Efesus 4:29-32, 5:1-2; 
Galatia 5:22; 1 Petrus 3:8-9).

- Memberi teladan dengan integritas, hidup sesuai dengan apa yang 
diajarkan, menjadi teladan yang dapat dipelajari oleh anak dengan 
"menangkap" esensi dari kehidupan yang saleh (Ulangan 4:9, 15, 23; 
Amsal 10:9, 11:3; Mazmur 37:18, 37)

Alkitab tidak pernah memerintahkan setiap perempuan untuk menjadi ibu. 
Namun demikian, Alkitab mengatakan bahwa mereka yang diberkati Tuhan 
untuk menjadi ibu harus menerima tanggung jawab itu dengan serius. 
Para ibu memiliki peranan yang unik dan krusial dalam hidup anak-anak 
mereka. Menjadi ibu bukanlah tugas atau pekerjaan yang tidak 
menyenangkan. Sebagaimana ibu mengandung dan memberi makan serta 
memperhatikan anak pada masa bayi, para ibu memiliki peranan yang 
berkelanjutan dalam hidup anak-anak mereka, yang terus berkembang 
menjadi remaja, pemuda, dan bahkan dewasa. Sekalipun peranan ibu harus 
berubah dan berkembang, kasih, perhatian, perawatan, dan dorongan yang 
diberikan seorang ibu tidak pernah akan berakhir.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Got.Question
Alamat URL: http://www.gotquestions.org/Indonesia/ibu-Kristen.html
Judul asli artikel: Apa kata Alkitab mengenai ibu Kristen?
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 5 September 2013


STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!

Sebagai orang percaya, kita tentu rindu melihat semakin banyak orang 
mengenal Injil dan beroleh jalan kepada Kristus dalam kehidupan 
mereka. Doa merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar 
kuasa Tuhan bekerja demi tujuan tersebut. Untuk itu, kami mengajak 
Anda bersatu hati dalam doa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi 
mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa bulan Juni-Juli mendatang.

Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan 
kirimkan e-mail ke: ==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan 
kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda.

Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda 
cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: 
< doa(at)sabda.org >

Mari kita berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk Indonesia agar 
semakin banyak orang mendapat jamahan dari Tuhan, dan Indonesia penuh 
kemuliaan-Nya. Mari kita menjadi pendoa-pendoa yang mengasihi bangsa-
bangsa, khususnya bangsa Indonesia.


Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org