Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/339 |
|
e-Konsel edisi 339 (23-4-2013)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ e-Konsel -- Mengajar Anak Bertanggung Jawab Edisi 339/April 2013 Salam sejahtera, Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, setiap orang memiliki tanggung jawab, baik kepada Sang Pencipta, seluruh ciptaan-Nya, dan dirinya sendiri. Dalam sebuah keluarga, orang tua mengemban tanggung jawab untuk mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Salah satu hal penting yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita adalah bagaimana mereka memiliki kesadaran akan rasa tanggung jawab. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk senantiasa menanamkan pendidikan "bertanggung jawab" kepada anak. Untuk memperlengkapi Anda dalam menolong para orang tua, e- Konsel pada edisi ini menyajikan materi yang berkaitan dengan cara mendidik anak agar mereka dapat bertanggung jawab. Simak juga tip tentang bagaimana memberikan hukuman secara benar. Kiranya, apa yang kami sajikan dapat menjadi berkat bagi Anda. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi e-Konsel, Doni K. < http://c3i.sabda.org/ > BIMBINGAN ALKITABIAH: MENGAJAR ANAK UNTUK BERTANGGUNG JAWAB Setiap anak telah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan memiliki berbagai kemampuan pribadi dan tanggung jawab yang unik, yang diberikan Allah kepadanya. Untuk dapat mencapai segala potensi yang ada di dalam dirinya, seorang anak harus diajar tentang cara menggunakan hikmat dan kasih karunia Allah dalam membuat keputusan- keputusan yang benar. Menabur dan Menuai 1. Kebenaran-kebenaran tentang menabur dan menuai apa yang dapat Anda lihat dalam Galatia 6:7-9? 2. Bacalah Lukas 15:11-32 dengan mengingat prinsip bahwa kita menuai apa yang kita tabur. Menurut Anda, apa yang dipelajari anak bungsu itu dari pengalamannya di negeri yang jauh? 3. Konsep-konsep tanggung jawab apa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Lukas 16:10-12? 4. Dalam proses pertumbuhan, Allah menjanjikan banyak berkat kepada orang yang menuruti prinsip-prinsip dan perintah-perintah-Nya. Anak- anak kita akan mendapatkan banyak manfaat dari janji-janji ini pada waktu mereka belajar menuruti petunjuk yang diberikan Allah. Dari Amsal 3:1-12, daftarkanlah apa yang diperintahkan untuk dilakukan dan tidak dilakukan, dan apa yang dijanjikan kalau kita menaati perintah- Nya itu. Sediakan waktu khusus dalam minggu ini untuk berdoa bersama- sama dengan suami atau istri Anda, dan mohonlah supaya Allah mengembangkan sifat-sifat tersebut dalam diri anak-anak Anda. 5. Ambillah satu konsep dari Amsal 3:1-12, kemudian bersama suami atau istri rencanakanlah sebuah pelajaran (misalnya renungan bersama) untuk menolong anak-anak memahami konsep tersebut. Tuliskanlah rencana Anda. Pada waktu seorang anak bertumbuh menjadi semakin besar, maka makin banyak pula tanggung jawabnya untuk mengambil berbagai keputusan dalam segala aspek kehidupannya. 6. Bacalah perumpamaan Tuhan Yesus tentang seorang hamba yang tidak berbelas kasihan dalam Matius 18:21-35. Apa yang dapat Anda pelajari dari ayat-ayat ini tentang menjadi teladan bagi anak-anak Anda? Pertanggungjawaban 7. Beberapa kebenaran penting tentang pertanggungjawaban tercantum dalam riwayat hidup Kain dalam Kejadian 4:1-16. Bacalah bagian Alkitab tersebut. Dalam ayat 6-7, menurut Anda apa yang sedang dikomunikasikan Tuhan kepada Kain di sini? Bagaimana cara Allah menangani dosa Kain? (ayat 10-12) 8. Perhatikan kembali Kejadian 4:5-12. Pilihan-pilihan buruk apa yang diambil Kain, padahal sebenarnya ia dapat memilih yang lebih baik. Pilihan yang bagaimana yang lebih baik itu? Menanggulangi Godaan Kita semua sering tergoda untuk mengabaikan tanggung jawab yang diberikan Allah kepada kita sendiri. Pencobaan-pencobaan ini, menurut 1 Korintus 10:13, ialah pencobaan-pencobaan yang lazim dialami manusia. Akan tetapi, pencobaan-pencobaan dapat dihadapi dan diatasi. Untuk dapat melaksanakan tanggung jawab mereka seumur hidup, anak-anak harus belajar bagaimana bertindak dalam menghadapi godaan, bagaimana memohon dan menerima pengampunan, dan bagaimana menikmati kemenangan di dalam Kristus. 9. Ringkaskanlah proses pencobaan dan dosa yang dilukiskan dalam Yakobus 1:13-15. 10. Bacalah 1 Korintus 10:12-13. Daftarkanlah prinsip-prinsip pokok yang terdapat dalam pasal ini, sama seperti jika Anda sedang menjelaskannya kepada anak-anak Anda. 11. Bacalah Kejadian 1:1-6. Apa buktinya bahwa Hawa dan Adam sendiri yang bertanggung jawab atas dosa memakan buah yang dilarang itu? 12. Allah telah menyediakan jalan untuk beroleh penyucian dan pemulihan jika berbuat dosa. Bacalah 1 Yohanes 1:9 dan 1 Yohanes 2:1- 2. Bagaimana hubungan ayat-ayat itu dengan ilustrasi yang berikut ini? Pencobaan --> proses pemikiran --> dosa --> hubungan yang terputus --> perasaan bersalah --> pengakuan dan pertobatan --> persekutuan dengan Allah. Dalam ilustrasi di atas, di tingkat manakah dalam lingkaran itu yang dapat kita putuskan sehingga dosa dapat dihindari? Bagaimana caranya supaya kita menang? Bagaimana kita dapat mengajarkan cara untuk mendapatkan kemenangan itu kepada anak-anak kita? Meningkatkan Pengendalian Diri Belajar mengendalikan diri merupakan kunci untuk meningkatkan rasa tanggung jawab. 13. Bacalah Mazmur 19:15, Amsal 6:6-11, Amsal 16:32, Filipi 4:8, dan 1 Petrus 2:11. Dari ayat-ayat tersebut, daftarkanlah beberapa bidang kehidupan yang di dalamnya kita harus mengendalikan diri. 14. Bacalah Amsal 25:28. Bagaimana sebenarnya keadaan orang yang tidak dapat mengendalikan diri itu? Coba jelaskan makna dari ayat tersebut! 15. Bacalah Galatia 5:22-23 dan 2 Timotius 1:7. Sumber daya apa yang kita miliki untuk dapat mengendalikan diri? 16. Firman Allah Yang Hidup (FAYH, terbitan Kalam Hidup, Kotak Pos 1061, Bandung 40010) menerjemahkan Roma 8:12-13 sebagai berikut, "Oleh karena itu, Saudara sekalian yang saya kasihi, Saudara sama sekali tidak berkewajiban memenuhi tuntutan tabiat lama yang penuh dosa itu. Sebab, jika Saudara terus mengikutinya, Saudara sesat dan akan binasa; tetapi, jika oleh kuasa Roh Kudus Saudara menghancurkan tabiat itu dan perbuatan jahatnya, Saudara akan hidup." Dari ayat-ayat Alkitab ini, menurut Anda apa yang merupakan kunci untuk mengendalikan diri? 17. Sebutkanlah satu bidang yang di dalamnya Anda perlu lebih mengendalikan diri. Dalam minggu ini, langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk memperbaiki diri dalam bidang ini supaya kehidupan Anda dapat menjadi teladan bagi anak-anak Anda? 18. Dalam bidang mana anak-anak Anda perlu diberi dorongan supaya mereka dapat lebih mengendalikan diri? Bagaimana cara melaksanakannya? Penerapan 19. Sambil berdoa, perhatikan kembali jawaban-jawaban Anda dalam pasal ini. Daftarkanlah hal-hal yang baru Anda pelajari, yang paling berarti bagi Anda. 20. Sehubungan dengan apa yang Anda pelajari dalam pasal ini, jelaskanlah satu keperluan dalam keluarga Anda atau dalam kehidupan Anda sendiri, yang Anda rasa perlu diperhatikan pada saat ini. Ayat atau ayat-ayat Alkitab mana dalam pasal ini yang ada hubungannya dengan keperluan Anda tersebut? Tindakan khusus apa yang akan Anda ambil? Bagaimana Anda akan mengevaluasi kemajuan yang Anda capai? Saran untuk Proyek Keluarga Buatlah sebuah bagan untuk pemeriksaan yang menunjukkan berbagai tanggung jawab di rumah atau di tempat lain bagi setiap anak Anda. Izinkan anak-anak menolong Anda saat membuat bagan itu, kemudian diskusikan bersama mereka. Berilah kesempatan kepada mereka untuk mengusulkan perubahan atau tambahan untuk tugas-tugas yang harus mereka lakukan, kemudian perhatikanlah supaya setiap anak mengerti tugasnya dan melakukannya sesuai dengan jadwal tugas mereka. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul asli buku: Parents and Children -- God`s Design for the Family Judul buku terjemahan: Orang Tua dan Anak-Anak Penulis: Para Navigator Penerjemah: Tim khusus para Navigator Indonesia Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1980 Halaman: 53 -- 63 TIP: HUKUMAN ATAS KESALAHAN 1. Ingatlah bahwa tujuan disiplin bukanlah hukuman, tetapi suatu keyakinan batin mengenai apa yang benar (Efesus 6:1). 2. Ingatlah bahwa anak Anda paling membutuhkan Anda ketika ia menjadi suka menentang dan sulit. 3. Ingatlah, hukuman harus setara dengan pelanggarannya. Suatu tindakan yang mungkin membahayakan hidupnya atau pelanggaran moral seperti berbohong atau mencuri, jelas akan memerlukan hukuman yang lebih besar daripada memecahkan piring atau pulang terlambat dari rumah tetangga sebelah. 4. Ingatlah bahwa setiap anak itu unik. Anak yang sensitif mungkin takut dengan suara bernada tinggi. Sementara yang lain, yang kurang peka, mungkin menentang bahkan setelah menerima sebuah pukulan. 5. Sedikit penjelasan tentang pemukulan: Kami melakukannya! Alkitab memerintahkan itu: "Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya." (Amsal 22:15) Walaupun Alkitab tidak mengajarkan bahwa semua disiplin bersifat jasmani, "rotan" menetapkan penggunaan yang tepat. Tentu saja, kita tidak memukul anak-anak kita untuk setiap kesalahan. Kebanyakan pelanggaran tidak pantas dipukul. Kami juga menemukan bahwa disiplin lain sering kali lebih efektif. Akal sehat menyatakan bahwa memukul pasti menyakiti -- bagi beberapa orang. Akan tetapi, semua orang tua harus memahami bahwa memukul bukanlah menghajar. Menghajar adalah tindakan kekerasan kepada anak. Memukul adalah hukuman singkat, terkontrol, dan menyakitkan, yang dimaksudkan untuk membuat si penerima pukulan menyesal karena ia melakukan pelanggaran yang mendatangkan hukuman. Sering kali, hanya sekali pukulan keras atau dua kali jika perlu. Ketika memberikan disiplin tersebut, kita memberikan penjelasan sederhana, "Apa yang kamu lakukan adalah salah." Kami tidak menahan diri untuk mengekspresikan kecemasan atau kemarahan kami atas kesalahan tersebut. Namun, kami selalu menegaskan kasih kami sebelum dan sesudah memberikan disiplin. Bagaimanapun, disiplin yang benar adalah suatu tindakan kasih. Demikian pula, hukuman tidaklah benar- benar efektif tanpa latar belakang pujian. Sering kali, kita memberikan pengampunan, "Kamu pantas mendapat pukulan, tetapi kami tidak akan melakukannya kepadamu." Sebuah penyesalan tentang memukul: Dulu, kami pernah memukul putri sulung kami karena mengikuti saran seorang "ahli" yang menyarankan untuk "memukul sampai mereka menjerit pelan". Sampai hari ini, putri kami mengingat bahwa pukulan itu tidak adil, dan ia benar. Tolong, memukullah dengan cara pandang yang benar. (t/Jing-Jing) Diterjemahkan dari: Judul asli buku: Common Sense Parenting Judul bab: Common-Sense Tips Regarding Discipline Judul asli artikel: Punishment for Wrongdoing Penulis: Kent & Barbara Hughes Penerbit: Tyndale House Publishers, Inc., Wheaton 1995 Halaman: 219 -- 220 STOP PRESS: FACEBOOK e-JEMMI Bergabunglah menjadi penggemar Facebook e-JEMMi untuk mendapatkan informasi mengenai dunia pelayanan misi dan juga artikel-artikel yang terkait dengan pelayanan Amanat Agung. Tidak hanya mendapatkan informasi seputar dunia misi, di sini Anda juga dapat saling mendoakan dan meneguhkan dengan sesama orang percaya yang lain. Jangan tunda lagi, segeralah bergabung di: ==> http://fb.sabda.org/misi Kontak: konsel(at)sabda.org Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Doni K. Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |