Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/300

e-Konsel edisi 300 (3-7-2012)

Anak Berkebutuhan Khusus

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

Edisi 300/Juli 2012

DAFTAR ISI
CAKRAWALA: ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ULASAN SITUS: PSYCHOLOGY FOR LIVING

Salam sejahtera,

Setiap orang tua tentu menginginkan memiliki anak-anak yang lahir
normal. Akan tetapi, fakta yang terjadi adalah ada juga anak-anak yang
lahir dengan memiliki kekurangan. Ada yang tidak sempurna secara
fisik, ada yang mengalami gangguan mental, dan ada juga yang sangat
hiperaktif dalam perkembangannya. Anak-anak semacam ini sering
dikelompokkan sebagai anak-anak berkebutuhan khusus. Untuk menangani
dan mengasuh mereka, kita membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang
ekstra.

Kami menyadari bahwa masalah-masalah seperti ini mungkin sedang dan
akan dihadapi oleh beberapa orang. Barangkali, Anda pun akan melayani
keluarga-keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Untuk itu,
selama bulan Juli ini, e-Konsel akan menyajikan bahan-bahan konseling
yang terkait dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Untuk edisi awal
bulan ini, Anda dapat membaca artikel mengenai berbagai jenis anak
berkebutuhan khusus dan cara menolong mereka, serta situs konseling
psikologi Kristen untuk memperlengkapi Anda dalam melayani.

Pada kesempatan ini, e-Konsel juga ingin mengucapkan puji syukur
kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menolong Redaksi dalam menyusun
bahan-bahan sampai edisi ke-300 ini. Tak lupa kami pun mengucapkan
terima kasih atas dukungan Anda dalam doa dan dana demi perkembangan
e-Konsel. Kami berharap, kami terus setia dan semakin berkualitas
dalam memperlengkapi masyarakat Indonesia dalam bidang konseling
Kristen dengan bahan-bahan yang kami bagikan. Imanuel.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >

                  CAKRAWALA: ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Banyak anak yang lahir ke dunia yang digolongkan sebagai anak cacat.
Penggolongan ini mencakup mereka yang memiliki kelemahan secara fisik,
emosi, ataupun mental. Kita bisa menjumpai anak-anak yang memunyai
kebutuhan khusus di sekitar kita -- anak-anak seperti inilah yang
mendapatkan perhatian lebih dari Yesus.

Berikut ini adalah jenis-jenis anak berkebutuhan khusus, bagaimana
mengenali kebutuhan-kebutuhan khusus, dan bagaimana cara menolong
mereka.

1. Anak-anak yang memiliki kelemahan secara fisik.

Anak-anak yang memiliki kelemahan secara fisik adalah mereka yang
memiliki kelemahan dalam bentuk lemah syaraf (misalnya cerebral palsy
atau epilepsi), lemah ortopedik (misalnya tulang yang rapuh atau
arthritis), atau mudah sakit (misalnya penyakit jantung atau asma).

Cara menolong:
a. Jangan menganggap bahwa kelemahan fisik menandakan kelemahan mental.
b. Carilah informasi dari para orang tua mengenai kelebihan,
   kelemahan, dan keterbatasan anak.
c. Tenangkan, yakinkan, dan berikan dukungan pada anak-anak tersebut,
   tetapi jangan terlalu melindungi mereka.
d. Jadikan anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut sebagai bagian
   dari yang paling utama diperhatikan, dan sesuaikan peralatan-
   peralatan yang ada untuk melayani kebutuhan khusus mereka.

2. Anak-anak yang memiliki kelemahan pada pendengaran.

Kelemahan pendengaran bisa terjadi pada satu atau kedua telinga
anak-anak. Kelemahan ini bisa karena keturunan, masalah-masalah
bawaan, penyakit, atau kecelakaan.

Cara menolong:

a. Redakan frustrasi. Jangan memberikan penolakan kepada anak yang
   sulit mendengar dan sebisa mungkin libatkan anak dalam semua kegiatan.
b. Biarkan anak-anak yang memiliki kelemahan ini menggunakan berbagai
   cara berkomunikasi -- berbicara, alat bantu dengar, gerakan tubuh,
   tanda-tanda, bahasa isyarat, pantomim, membaca gerak bibir,
   tulisan, dan gambar.
c. Pelajarilah ungkapan-ungkapan umum dalam bahasa isyarat yang bisa
   digunakan untuk berkomunikasi dengan mereka.

d. Berhati-hatilah dalam memperlakukan anak yang tergantung pada
   bahasa gerak bibir. Berbicaralah dengan kecepatan dan volume yang
   normal. Jangan berteriak karena ini mengubah bentuk bibir Anda.

3. Anak-anak yang memiliki kelemahan pada penglihatan.

Banyak anak-anak yang buta sebenarnya hanya memiliki penglihatan yang
kurang sempurna. Kebutaan bisa disebabkan oleh berbagai pengaruh
sebelum kelahiran, penyakit mata (misalnya glukoma, katarak, atau
diabetes), keracunan, infeksi penyakit, dan luka.

Cara menolong:

a. Dalam mengajar anak-anak yang memiliki kelemahan pada penglihatan,
   pusatkan pengajaran dengan menggunakan indra yang lain --
   penciuman, rasa, sentuhan, dan pendengaran.
b. Berikan penjelasan yang jelas dan singkat. Ingatlah tentang rentang
   kemampuan perhatian anak.
c. Sediakan Braille atau Alkitab audio, dan bahan-bahan lainnya.
d. Gunakan metode mengajar yang bervariasi, termasuk musik, dalam
   mengajarkan firman Tuhan. Berikan dorongan semangat kepada
   anak-anak tunanetra untuk ikut ambil bagian dalam berbagai
   aktivitas dan berikan kemudahan kepada mereka.

4. Anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar.

Seorang anak yang memiliki kesulitan dalam belajar biasanya memiliki
kesulitan dalam menggunakan atau memahami kata-kata yang diucapkan
maupun yang ditulis. Masalah-masalah ini terjadi dalam mendengarkan,
berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, dan menyelesaikan
masalah-masalah sederhana. Banyak anak yang mengalami masalah ini
telah disalahartikan dengan dijuluki sebagai anak hiperaktif atau
mengalami kerusakan otak.

Cara menolong:

a. Karena anak-anak ini memiliki masalah dalam memahami
   rangkaian/urutan, berikan perintah satu per satu. Ulangi perintah
   itu beberapa kali.
b. Gunakan seluruh pancaindra dalam belajar. Cobalah untuk
   mengidentifikasi indra mana yang paling menonjol digunakan oleh anak.
c. Tekankan dan ulangi ide pokok pelajaran. Pengulangan sangat penting
   untuk dilakukan.
d. Sebisa mungkin jauhkan kelas dari gangguan baik secara aural (yang
   bisa didengar) maupun visual (yang bisa dilihat).
e. Gunakan contoh-contoh dan istilah-istilah yang konkret dan literal.
   Bantulah anak-anak melihat dan merasakan apa yang sedang terjadi.

5. Anak-anak yang memiliki kelemahan intelektual.

Anak yang mengalami keterbelakangan mental tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal dalam masyarakat, karena kelemahan mental atau
pembentukan mental yang tidak utuh. Keterbelakangan mental merupakan
akibat dari luka atau penyakit di otak yang terjadi sebelum, selama,
atau setelah kelahiran. Anak-anak yang mengalami keterbelakangan
mental terdiri atas berbagai tingkatan, dari yang ringan hingga yang
paling berat.

Cara menolong:

a. Anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental belajar dengan cara
yang sama dengan anak-anak normal lainnya -- melalui pancaindra,
dengan keterlibatan yang aktif, dengan kasih, dan perhatian yang cukup
besar, serta melalui disiplin yang konsisten.

b. Anak-anak ini biasanya memiliki rentang perhatian yang singkat.
Oleh sebab itu, berikan kesempatan kepada mereka untuk lebih sering
berbicara atau berbagi.

c. Sebagian besar anak-anak yang memiliki kelemahan mental masih bisa
mendengar dan menanggapi Injil. Bagikan ayat-ayat dalam Alkitab dengan
cermat dan dengan perasaan. Beri kesempatan pada anak untuk bertanya,
berpikir, dan menanggapi sebisa mungkin sesuai dengan kemampuan
mereka. Ingatlah bahwa anak akan merespons Juru Selamat sesuai dengan
tingkat pemahaman mereka.

d. Gunakan cerita, bermain peran/drama (role play), boneka/wayang,
musik, kegiatan belajar Alkitab, dan permainan-permainan untuk
memberikan pelajaran.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam menolong anak-anak
berkebutuhan khusus.

1. Hindarilah mengajar/melatih anak lebih dari 5 menit.

2. Saat melayani anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, ingatlah
untuk menekankan pada kemampuan mereka. Sesuaikan harapan-harapan Anda
pada keterbatasan-keterbatasan mereka dan tantanglah mereka untuk
melakukan yang terbaik.

3. Libatkan mereka dalam aktivitas Anda karena jika tidak, sikap Anda
bisa membahayakan kenyamanan mereka.

4. Hindari menunjukkan rasa kasihan terhadap keterbatasan mereka. Rasa
kasihan justru bisa membuat mereka semakin tidak mampu. Sebaliknya,
bersabarlah dan berdoalah terus, dan carilah kemampuan/potensi dalam
diri anak-anak Tuhan yang istimewa ini. (t/Ratri)

Diterjemahkan dan diedit seperlunya dari:
Judul buku: The Complete Handbook for Children`s Ministry
Judul asli artikel: Special Needs
Penulis: Dr. Robert J.Choun dan Dr. Michael S. Lawson
Penerbit: Thomas Nelson Publishers, Nashville 1993
Halaman: 304 -- 307

                   ULASAN SITUS: PSYCHOLOGY FOR LIVING

Proses konseling tentu tidak bisa lepas dari berbagai bidang ilmu
lain, seperti psikologi misalnya. Mengapa? Karena konseling adalah
pemberian bimbingan oleh sang ahli kepada seseorang dengan menggunakan
metode psikologi (ilmu untuk mempelajari keadaan jiwa dan mental
manusia), sehingga konseli bisa memecahkan masalah yang dihadapinya.
Apabila kita tidak memahami kondisi psikis konseli, kita akan
mengalami kesulitan untuk menolongnya atau memberikan pengarahan
kepadanya.

Untuk memperluas pemahaman Anda tentang psikologi yang membantu proses
konseling Kristen, Anda dapat mengakses situs konseling manca yang
satu ini: Psychology for Living. Psychology for Living adalah situs
resmi milik the Narramore Christian Foundation -- sebuah organisasi
Kristen di bidang kesehatan mental yang didedikasikan untuk mencegah
dan mencari solusi atas permasalahan manusia melalui konseling
psikologis. Adapun visi yayasan ini adalah melatih orang-orang awam,
pekerja-pekerja Kristen, dan keluarga-keluarga Kristen dengan dasar
psikologi Kristen. Dalam situs ini, Anda bisa memperoleh banyak
artikel yang terkait dengan masalah psikologi dalam konseling (masalah
emosi, hubungan, perilaku disorder), pelayan misi yang berintegrasi
dengan psikologis, buku-buku psikologi, video-video konseling, serta
informasi seminar, pelatihan, dan kesempatan berpartisipasi dalam
pelayanan di lapangan. Jika Anda ingin mendapatkan informasi rutin
dari situs ini, segera daftarkan diri Anda dan tuliskan alamat email
Anda. Anda juga bisa mendapatkan buklet yang ditawarkan secara cuma-cuma. (SS)

Tanggal akses: 31 Mei 2012

==> < http://www.ncfliving.org/index.php >

Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, dan Berlian Sri Marmadi
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org