Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/281 |
|
e-Konsel edisi 281 (21-2-2012)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ EDISI 281/FEBRUARI 2012 DAFTAR ISI CAKRAWALA: KASIH DAN PENGAMPUNAN TELAGA: KASIH YANG SEJATI ULASAN BUKU: LOST IN TRANSLATION Salam kasih, Orang-orang Kristen adalah orang yang beroleh kasih karunia Allah. Oleh karena kasih-Nya, kita mendapatkan pengampunan atas segala dosa kita. Untuk itu, sudah selazimnya kita juga mau dengan sukacita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Lebih-lebih, firman-Nya mengajarkan agar kita mengasihi orang-orang yang membenci kita, termasuk orang-orang yang tidak kita suka. Mungkin hal ini tidak mudah, namun dengan melibatkan Roh Kudus, niscaya kita dimampukan oleh-Nya untuk mengampuni orang lain. Dalam edisi ini, e-Konsel menyajikan artikel-artikel yang membahas tentang kasih yang mengampuni. Selain itu, e-Konsel juga menghadirkan ulasan buku "Lost in Translation", yang mengupas perbedaan laki-laki dan perempuan. Kiranya apa yang kami sajikan ini semakin mengingatkan kita untuk hidup di dalam kasih secara nyata. Dan hendaklah kita menjadi penyalur kasih Kristus bagi orang-orang yang kita temui di mana pun kita berada. Pemimpin Redaksi e-Konsel, Sri Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://c3i.sabda.org/ > CAKRAWALA: KASIH DAN PENGAMPUNAN Seluruh hukum agama tersimpul dalam perintah yang satu ini, "Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." (Galatia 5:14 BIS) Pusat dari ajaran kekristenan dan pelayanan Yesus adalah sebuah pandangan yang sederhana -- kasih untuk diri kita sendiri dan orang lain adalah suatu hal yang harus betul-betul kita sadari sebagai anak-anak Allah. Alkitab meneguhkan fakta sederhana ini berulang-ulang, dan bahkan beberapa dari antara kita merasa tertantang ketika mencoba menaati hukum yang paling mendasar ini. Bagaimana kita seharusnya mengasihi sesama kita, seperti diri kita sendiri? Melalui belas kasihan, pengampunan, memikul tanggung jawab, dan berjalan sesuai pimpinan yang benar, kita mungkin mulai dapat mengasihi diri kita sendiri dengan cara yang lebih dalam dan lebih lengkap. Kasih Allah mencakup segala hal; tidak berakhir dan sempurna bagi kelemahan-kelemahan kita. Dengan menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya, dengan kelebihan dan kekurangan kita, kecerdasan dan ketidaktahuan kita, dengan tidak menghakimi karakter kita di hadapan Yang Mahakuasa, kita semakin mampu mengasihi diri kita sendiri secara penuh dan sempurna. Jika kita mengasihi diri kita sendiri, kita menghargai hati dan pikiran kita dengan segala keberadaannya. Mengapa kita sulit melakukan hal yang sama terhadap orang lain? Pengampunan "Kalau kalian mengampuni orang yang bersalah kepadamu, Bapamu di surga pun akan mengampuni kesalahanmu. Tetapi kalau kalian tidak mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu di surga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15 BIS) Secara praktis, pengampunan adalah sikap yang harus kita terapkan terhadap saudara-saudara kita, bahwa kita harus mengasihi mereka sungguh-sungguh dan sempurna. Seperti kita, mereka dapat berpikir dan merasakan. Seperti kita, mereka adalah manusia dan bercacat. Seperti kita, mereka melakukan kesalahan. Kita semua adalah orang-orang berdosa yang tak berdaya di dunia. Pengampunan itu ibarat tanah yang di dalamnya kasih dapat bertumbuh. Bangkitlah Melawan Kesombongan Dalam banyak hal, kita dihalangi untuk mengampuni orang lain oleh kesombongan kita sendiri. Pikirkanlah orang-orang yang ada di dalam kehidupan Anda yang belum Anda ampuni, dan pikirkan mengapa Anda tidak mau melakukannya. Bagaimanakah mereka bersalah terhadap Anda? Apakah Anda melibatkan kesombongan? Anda tidak cukup hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi Anda, mereka yang mendukung Anda untuk memperoleh pujian dan keberhasilan. Anda juga harus mengasihi orang-orang yang tidak mengasihi Anda. "Tetapi kepada kalian yang mendengar Aku sekarang ini, Aku beri pesan ini: kasihilah musuh-musuhmu, dan berbuatlah baik kepada orang yang membencimu." (Lukas 6:27 BIS) Inilah satu-satunya cara agar kasih dapat bertumbuh dan berkembang, dan kasih adalah kekuatan terbesar. Kasih melahirkan kasih, bahkan di tempat yang tidak memiliki kasih sekalipun. Ampunilah teman-teman Anda, ampunilah musuh-musuh Anda. Tepiskanlah kesombongan dan puji-pujian untuk diri sendiri yang menjauhkan Anda dari sahabat-sahabat Anda. Kasih Yesus Kristus Macam-macam pengampunan dan kasih yang sempurna disimpulkan dalam frasa "kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri" benar-benar sulit untuk dilakukan bahkan bagi orang yang paling baik. Kita tidak sempurna -- ini sudah jelas. Namun demikian, dengan menerima Yesus Kristus, perwujudan dari semua kesempurnaan ini, ke dalam hati dan pikiran kita, kita dalam menjalani hidup yang lebih rela untuk mengampuni dan mengasihi. Kristus telah memberikan diri-Nya sendiri dengan cuma-cuma kepada orang-orang yang meminta kepada-Nya, memenuhi mereka dengan pengampunan, dan kasih yang tidak akan berakhir. (t/Setya) Diterjemahkan dari: Nama situs: Share Faith Alamat URL: http://www.faithclipart.com/guide/ christian-ministries/christlike-living-1.html Judul asli artikel: Christian Counseling: Love and Forgiveness Penulis: Bob Robertson Tanggal akses: 5 Desember 2011 TELAGA: KASIH YANG SEJATI Semua orang bisa mencintai; yang membedakan satu dengan yang lain adalah bagaimana kita mencintai. Amnon pun mencintai Tamar, adik tirinya, namun setelah ia memperkosanya, cintanya terhadap Tamar lenyap, "... bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu daripada cinta yang dirasakannya sebelumnya." (2 Samuel 13:15) Cinta dapat dibagi dalam dua golongan besar: 1. cinta yang menghancurkan, dan 2. cinta yang membangun. Cinta yang menghancurkan: 1. Menguasai -- tidak memberi ruang gerak untuk menjadi diri apa adanya. 2. Manipulatif -- menggiring orang untuk memenuhi kepentingan pribadi saja. Cinta yang membangun (1 Korintus 13): Sabar, murah hati (kind), tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan (not rude), tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu (always protects), percaya segala sesuatu (always trusts), mengharapkan segala sesuatu (always hopes), dan sabar menanggung segala sesuatu (always perseveres). Kesimpulan: 1. Tidak mementingkan diri sendiri, memfokuskan pada pasangan -- apa yang baik dan benar baginya. 2. Menghormati pasangan, memberinya ruang gerak menjadi dirinya sendiri. 3. Mengampuni dan menerima kelemahannya. 4. Menjaganya. 5. Memercayainya. 6. Bersedia menderita dengannya. Diambil dari: Nama situs: TELAGA.org Alamat URL: http://telaga.org/audio/mencintai_ala_alkitab Judul transkrip: Kasih yang Sejati (T130B) Penulis: Pdt. Dr. Paul Gunadi Tanggal akses: 2 Desember 2011 ULASAN BUKU: LOST IN TRANSLATION Judul buku: Lost in Translation -- Bagaimana Laki-laki dan Perempuan Bisa Saling Memahami Judul asli: -- Penulis/Penyusun: Dr. Steve Stephens Penerjemah: Herman Kosasih Editor: C. Krismariana W. Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2009 Ukuran buku: 15 x 22 cm Tebal: 238 halaman ISBN: 978-602-8139-20-5 Buku Online: -- Download: -- Fakta bahwa laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan sudah tidak diragukan lagi. Tidak jarang pula, perbedaan gender dan karakter antara laki-laki dan perempuan menimbulkan perselisihan di antara keduanya. Namun sesungguhnya, jika kita dapat mengomunikasikan apa yang menjadi maksud kita masing-masing, maka kesalahpahaman antara keduanya dapat dihindarkan. Hal-hal yang muncul akibat salah menerjemahkan apa yang dimaksudkan laki-laki dan perempuan menjadi fokus utama buku "Lost in Translation". Buku "Lost in Translation" yang ditulis oleh Dr. Steve Stephens ini berisi langkah-langkah bagaimana laki-laki dan perempuan bisa saling memahami. Tiga puluh delapan bab dalam buku ini dijelaskan dengan ilustrasi yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu pesan penulis dapat dipahami dengan mudah. Pelajaran utama yang penulis sampaikan dalam buku ini lebih menitikberatkan pada hal-hal yang memicu pertengkaran antara laki-laki dan perempuan, baik itu dalam hubungan pacaran maupun dalam pernikahan, serta bagaimana mengatasinya. Setiap bab diakhiri dengan kesimpulan dan pertanyaan evaluasi untuk membantu pembaca mengingat pelajaran kunci dari masing-masing bab. Hal menarik lainnya dalam buku ini, adalah judul babnya yang "unik", misalnya Spons dan Kura-kura, Kupu-kupu dan Kerbau, Mengapa Laki-laki Tidak Dapat Bertanya tentang Arah, dan Ilmu Bahasa Kasih. Dengan membaca buku ini, Anda diajak untuk semakin memahami perbedaan-perbedaan antara Anda dan orang lain dan menghargainya dengan kasih dan pengertian. Buku ini sangat perlu dibaca oleh semua orang, khususnya bagi Anda yang akan menikah. Dengan memahami karakter lawan jenis Anda lewat buku ini, kiranya hubungan yang Anda jalani semakin indah dan penuh pengertian. Peresensi: Maryadi Kontak: < konsel(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, dan Mahardhika Dicky K. (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/konsel > Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |