Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/280

e-Konsel edisi 280 (14-2-2012)

Menegur dengan Kasih

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

EDISI 280/FEBRUARI 2012

DAFTAR ISI
BIMBINGAN ALKITABIAH: MENEGUR DENGAN KASIH
TIP: BERANI MENYAMPAIKAN KEBENARAN, BIJAK MENEGUR TEMAN
INFO: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Salam damai,

Sebagai orang percaya, kita sering diingatkan bahwa apa pun yang kita
lakukan hendaknya dilakukan dalam kasih. Namun sayang, penerapan kasih
yang benar belum dilakukan dengan baik dalam banyak bidang. Sebagai
konselor Kristen yang mengenal kasih, kita diharapkan dapat menolong
orang lain untuk menjadi lebih baik dalam mengatasi masalah dengan
landasan kasih. Termasuk dalam hal menegur seseorang. Apakah sebagai
orang Kristen, kita harus menegur orang lain? Bagaimana cara menegur
yang benar menurut Alkitab? Sebagai seorang saudara, kita
diperbolehkan saling menegur dan mengingatkan, namun ada
kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan dalam mempraktikkannya.
Alih-alih menyelamatkan orang lain, kita bisa kehilangan dia bila kita
tidak bijak dalam menegur. Nah, untuk menghindari kesalahan dalam
menegur, Anda dapat membaca landasan Alkitab dan tip-tip untuk menegur
dalam sajian e-Konsel edisi ini. Mari kita saling meneguhkan dengan
teguran kasih.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >

             BIMBINGAN ALKITABIAH: MENEGUR DENGAN KASIH

Bahan: 1 Timotius 5:1-2

Kasih adalah ciri khas kehidupan orang Kristen. Kasih seharusnya tidak
hanya di bibir saja, tetapi dinyatakan dalam perbuatan nyata. Kasih
yang hanya di bibir saja adalah kasih yang semu. Kasih memiliki
keterkaitan yang erat dengan pengorbanan, baik pengorbanan materi,
perhatian, dan bahkan perasaan.

Kasih adalah wujud nyata dari ajaran Kristus. Segala tindak-tanduk
orang Kristen harus didasari oleh kasih, entah itu dalam pelayanan,
pekerjaan, bersosialisasi, maupun dalam hal menegur. Teguran yang
disampaikan harus dibungkus oleh kasih. Orang yang salah boleh
ditegur, asal tetap dalam koridor kasih. Masalahnya, mengapa kita
sering menemukan orang yang berniat menegur tetapi akhirnya justru
bertengkar dengan orang yang ditegurnya? Mungkin hal itu karena
teguran yang diberikan adalah teguran yang di luar koridor kasih. Hal
ini sering kita temukan di dunia pekerjaan. Seorang atasan sering
menegur bawahannya dengan sewenang-wenang atau sesuka hatinya.
Akibatnya bawahannya melakukan perlawanan, dan akhirnya terjadilah
pertengkaran.

Contoh teguran yang berada di luar kasih antara lain:
1. teguran yang dimotivasi oleh amarah,
2. teguran yang dimotivasi oleh kebencian,
3. teguran yang dimotivasi oleh membalas,
4. teguran yang dimotivasi oleh iri hati, atau
5. teguran yang dimotivasi untuk menunjukkan kuasa selaku atasan.

Jika kita menegur dengan motivasi di atas, maka hasilnya kemungkinan
besar bukan mendatangkan kebaikan, melainkan mendatangkan kekacauan.

Pada ayat pembuka di atas, Paulus mengajarkan bagaimana kita menegur
seseorang, yaitu:

1. Jangan menegur dengan keras.

Biasanya menegur dengan keras dimotivasi oleh amarah. Amarah
menyebabkan mulut tidak terkendali. Mulut yang tidak terkendali akan
mengeluarkan kata-kata yang keras dan menyakitkan. Inilah yang menjadi
penyebab munculnya masalah baru, yaitu pertengkaran. Akibatnya,
keadaan semakin kacau. Bahkan, orang yang ditegur bukannya berubah,
malah semakin parah. Sementara orang yang menegur akan terbawa emosi,
dan bisa membawanya jatuh ke dalam dosa. Cara ini tidak akan membawa
kepada penyelesaian yang lebih baik. Cara yang benar adalah tegurlah
dengan suara lembut walaupun hati kita sudah sangat jengkel. Ini
sangat sulit dan butuh pengorbanan, yaitu korban perasaan. Itulah
kasih, seperti yang saya ungkapkan di atas, kasih itu mau berkorban,
termasuk korban perasaan.

2. Tegurlah dengan tata krama dan sopan santun.

Hargailah orang yang lebih tua walaupun ia salah, tegurlah ia dengan
sopan. Itulah tata krama, sopan santun yang benar. Walaupun kita
berhak untuk menegurnya, tetapi jangan gunakan hak itu sesuka hati.
Hargailah dia sebagai orang yang lebih tua. Jika kita bisa melakukan
itu, maka pasti ia tidak akan membenci kita, malah sebaliknya ia akan
semakin menyegani kita.

Daud adalah pribadi yang tepat untuk kita jadikan contoh. Walaupun ia
tidak berbuat salah, namun Saul sangat benci kepadanya dan ingin
membunuhnya. Walaupun begitu, Daud tidak pernah membenci Saul. Bahkan
ketika ada kesempatan baginya untuk membunuh Saul, Daud tidak
melakukannya. Malah ia menasihati Saul dengan lembut. Itu dapat kita
lihat dalam 1 Samuel 24:10-12, "Ketahuilah, pada hari ini matamu
sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam
tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh
engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: `Aku tidak
akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.`
Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku
ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan
tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa
tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku
tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini
mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.",
3. Tegurlah dengan didikan.

Terkadang orang melakukan kesalahan karena kekurangan hikmat.
Kesalahan seperti ini sering dilakukan oleh kaum muda. Kaum muda
adalah orang yang memunyai kekuatan dan semangat, namun sangat
disayangkan terkadang mereka kurang berhikmat. Untuk orang yang
demikian, cara menegur yang paling baik adalah dengan dimotivasi oleh
didikan dan pengayoman, teguran ini biasanya dalam bentuk nasihat yang
mendidik. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka
pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."
(Amsal 22:6)

Oleh sebab itu, jika kita ingin orang yang berbuat salah berubah dari
perbuatannya dan berbalik dari jalannya yang salah, maka kita harus
menegurnya dengan kasih, bukan dengan amarah atau dengan kebencian.
Sebelum kita mengajak dia untuk hidup benar dalam Kristus, kita harus
menunjukkan terlebih dahulu kasih Kristus yang benar, yaitu dengan
cara menegurnya dalam kasih. Jika kita bisa melakukannya maka masalah
yang baru, pertengkaran, tidak akan terjadi, dan orang yang kita tegur
tersebut kemungkinan besar akan berubah.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Blessedulive`s
Alamat URL: http://blessedulive.wordpress.com/2011/01/06/menegur-dengan-kasih/
Penulis: blessedulive
Tanggal akses: 9 Desember 2011

         TIP: BERANI MENYAMPAIKAN KEBENARAN, BIJAK MENEGUR TEMAN

Bacaan: Yehezkiel 33:7-11; Mazmur 119:33-40; Roma 13:8-14; dan Matius 18:15-20

Banyak pemimpin dunia dikelilingi oleh orang-orang yang terus
meyakinkan mereka bahwa perilaku dan keputusan mereka selalu benar.
Pada umumnya, memberi masukan negatif kepada orang lain itu tidak
mudah. Beberapa orang mungkin lebih nyaman menggosipkan seseorang,
membicarakan kekurangannya daripada mengambil risiko kehilangan teman
karena mengkonfrontasikannya dengan hal-hal dalam kehidupannya yang
kurang berkenan pada Tuhan?

Mengapa kita harus berani menyampaikan kebenaran, bahkan sampai
menegur teman? Berdasarkan firman Tuhan, kita harus menegur teman
karena:

1. Tuhan memberi kita tanggung jawab sebagai penyambung lidah-Nya,
agar orang yang dikasihi-Nya sadar bahwa mereka harus meninggalkan
hidup yang berpusat pada diri sendiri dan kembali kepada Tuhan,

2. Tuhan tidak menginginkan seorang pun mati dalam dosanya. Tuhan
ingin agar semua orang selamat.

Lalu, bagaimana caranya menegur orang lain? Dalam melaksanakan tugas
sulit yang diberikan Tuhan ini, kita perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut ini.

1. Sikap bijak dan peka menggunakan waktu yang tepat (Amsal 25:11).

2. Sikap menjaga perasaan dan tidak mempermalukan orang di depan umum.
Pakailah pendekatan empat mata dulu (Matius 18:15).

3. Kita harus tolong-menolong dan rendah hati, serta memiliki
kesadaran bahwa kita juga manusia yang rapuh yang dapat jatuh (Galatia
6:2).

4. Memiliki motivasi yang tulus. Untuk itu, kita perlu menguji
motivasi kita. Jangan sampai Tuhan menangisi jatuhnya orang berdosa
dan kita justru senang melihat orang lain jatuh, karena membuat kita
sendiri merasa lebih hebat. Kita perlu menyatakan hal-hal yang benar
dengan hati penuh kasih (Efesus 4:15, BIS). Dalam menyampaikan
teguran, kita harus memiliki motivasi kasih. Mengapa? Karena kita
mewakili Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi kita dan menghendaki
agar kita saling mengasihi.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: GKI Kwitang
Alamat URL: http://gkikwitang.or.id/warta-jemaat/renungan/
            564-berani-menyampaikan-kebenaran-bijak-menegur-teman
Penulis: AP
Tanggal akses: 9 Desember 2011

                   INFO: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Apakah Anda rindu mendengarkan firman Tuhan setiap hari? Dapatkan
Alkitab MP3 Audio sekarang juga!

Alkitab MP3 Audio adalah rekaman teks Alkitab yang
disuarakan/dibacakan dalam format MP3. Tersedia dalam 20+ versi bahasa
Indonesia, bahasa-bahasa suku di Indonesia, dan bahasa-bahasa asing
lain. Bisa didapatkan dengan "kualitas CD" (650 MB) atau "kualitas HP"
yang lebih kecil (200 MB) dalam bentuk CD, DVD, USB, HP, atau online
streaming/download -- GRATIS!

Alkitab MP3 Audio ini akan banyak menolong Anda dalam pelayanan dan
terutama gereja Anda, khususnya untuk menolong para lanjut usia,
penyandang tunanetra, yang sedang berbaring sakit atau yang masih buta
huruf, sehingga mereka pun bisa dilawat oleh firman Tuhan. Bahkan
Alkitab MP3 Audio ini juga bisa Anda gunakan ketika sedang melakukan
perjalanan atau sambil mengerjakan tugas sehari-hari. Alkitab MP3
Audio mudah untuk dibawa/diputar/disimpan dalam semua alat komputer,
laptop, PDA, CD/VCD/DVD/MP3 player, USB, Android, iPod/iPad, maupun HP
Anda. Jika Anda memiliki pelayanan yang berhubungan dengan
bahasa-bahasa tersebut, atau mengetahui ada pelayan Tuhan yang
melayani dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut, silakan
menghubungi kami.

Milikilah segera dan jadikan CD Alkitab Audio MP3 ini alat untuk
menyebarkan firman Tuhan. Biarlah semakin banyak orang yang "percaya
karena mendengar" -- "faith comes by hearing".

Kontak YLSA/SABDA: < audio(at)sabda.org >
Situs: < http://audio.sabda.org >

Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, dan Mahardhika Dicky K.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org