Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/275

e-Konsel edisi 275 (10-1-2012)

Stres dalam Bekerja

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

EDISI 275/JANUARI 2012

DAFTAR ISI
BIMBINGAN ALKITABIAH: CARA-CARA KRISTEN UNTUK MENGATASI STRES DALAM BEKERJA
TIP: APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENIKMATI PEKERJAAN ANDA?
INFO: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012

Salam sejahtera,

Stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang
disebabkan oleh faktor luar; ketegangan dan hal ini bisa dialami oleh
siapa saja -- tanpa kecuali, termasuk para pemilik usaha maupun
karyawan. Salah satu contoh stres yang sering dialami oleh mereka yang
bekerja adalah ketika seseorang harus menyelesaikan tugas kantor yang
sangat banyak dan mendesak dalam waktu yang singkat. Bagaimana cara
mengatasi stres dalam bekerja? Temukan jawabannya dalam artikel dan
kiat-kiat yang kami hadirkan dalam kolom Bimbingan Alkitab dan Tip
dalam edisi ini. Dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan, serta
menjalankan ajaran-ajaran Kristen yang tersaji di edisi ini, semoga
dapat membantu Anda dalam mengatasi stres yang mungkin sedang Anda
alami saat ini. Jangan menyerah, tetaplah berserah pada-Nya. Tuhan
memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >

             BIMBINGAN ALKITABIAH: CARA-CARA KRISTEN UNTUK
                     MENGATASI STRES DALAM BEKERJA

Mencari tahu cara-cara Kristiani untuk mengatasi stres dalam bekerja,
akan membantu Anda semakin dekat dengan Allah dan menjadi teladan bagi
orang lain. Sebagai orang Kristen, Anda tentu ingin mengandalkan
hubungan Anda dengan Tuhan untuk menentukan pilihan-pilihan yang baik,
dan tempat kerja adalah tempat yang ideal untuk mempraktikkan
nilai-nilai Kristiani Anda.

1. Tunjukkan Sikap Seorang Kristen

Sebagai orang Kristen, mungkin Anda tidak ingin memperlihatkan diri
Anda sebagai orang yang berbohong, menipu, dan mencuri. Saat Anda ada
di tempat kerja, pastikan Anda tetap melayani Allah. Jika Anda menaati
firman Yesus, Anda tidak akan cenderung bereaksi dengan kemarahan
terhadap orang lain. Dengan mencari cara-cara Kristiani untuk
mengatasi stres dalam bekerja, berarti kita bersandar kepada Allah
untuk menemukan ketenteraman pikiran dan untuk membimbing Anda
sepanjang hari.

Ayat: "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa
mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya." (Amsal 13:11)

2. Tenanglah

Luangkan waktu kerja Anda selama beberapa menit untuk berdoa dalam
hati. Walaupun ajaran agama tidak selalu bisa sejalan dengan
lingkungan kerja Anda, Anda dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi
dengan Dia kapan saja pada hari-hari yang penuh dengan tekanan. Tidak
ada alasan apa pun sehingga Anda tidak bisa semakin dekat dengan Allah
saat bekerja dan meminta-Nya untuk membimbing Anda. Bahkan, tidak ada
waktu yang lebih baik lagi untuk datang kepada-Nya karena sepertinya
Anda menghabiskan separuh waktu hidup Anda di tempat kerja.

Ayat: "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)

3. Bersyukurlah

Lihatlah apa yang Allah inginkan untuk Anda alami dalam jam kerja
Anda. Alih-alih menganggap stres sebagai hukuman dan kesulitan,
percayalah bahwa Anda benar-benar melayani Dia. Sebagai orang Kristen,
Anda setia dan penuh ucapan syukur. Daripada terkungkung dalam
pekerjaan yang menekan, bersyukurlah kepada Tuhan atas upah kerja,
tidak peduli seberapa berat pekerjaan yang harus dilakukan. Ketahuilah
bahwa memiliki pekerjaan adalah sebuah hak istimewa. Daripada hanya
fokus pada kesulitan-kesulitan, pikirkan pekerjaan Anda sebagai
pelayanan kasih.

Ayat: "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan
pergi." (Pengkhotbah 9:10)

4. Ingatkanlah Diri Anda akan Kebenaran

Anda adalah anak Allah, Dia mengasihi Anda dan menginginkan Anda untuk
bersandar kepada-Nya. Bacalah Alkitab untuk mendapatkan ketenangan dan
carilah kutipan tentang pekerjaan, yang berkata-kata kepada Anda dan
memberi Anda penghiburan. Anda juga dapat membuat catatan pengingat
pada buku agenda harian Anda, yang memberi tahu Anda untuk mencari
Allah terlebih dulu saat menghadapi tekanan pekerjaan. Tidak peduli
apa pun masalahnya, carilah cara yang positif untuk mengatasi stres.

Alkitab mengatakan bahwa 6 hari lamanya kita bekerja dan hari ketujuh
adalah hari istirahat. Ketimbang mengeluh karena Anda kurang
istirahat, sadarilah bahwa bekerja adalah bagian dari rancangan Allah
dan tujuan Anda. Angkatlah tekanan kerja Anda, yang tidak dapat
dihindari dengan cara apa pun, serta tetapkan tujuan untuk
menyenangkan Allah.

Ayat: "Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan
mengakibatkan kerja paksa." (Amsal 12:24)

5. Jadilah Teladan Kristus

Di tempat kerja, Anda mengembangkan hubungan yang berarti dengan
berbagai macam orang, termasuk orang-orang percaya dan orang-orang
yang tidak percaya. Kemungkinan tidak ada lagi kesempatan bagi Anda
dikelilingi oleh orang-orang dari berbagai latar belakang, setiap
hari. Tempat kerja adalah tempat yang ideal untuk mempraktikkan
nilai-nilai Kristiani dan memberi teladan.

Bagaimana Anda bertingkah laku di tempat kerja menjadi kesaksian atas
keyakinan Anda dan kesempatan untuk memuliakan Allah. Jangan membuat
kesalahan dengan memberikan contoh yang buruk atau bertindak
seenaknya. Hal ini membuat Anda terlihat buruk dan menyakiti
orang-orang Kristen yang lain. Lebih lagi, bekerjalah untuk
mengembangkan sifat sabar, setia, jujur, dan tunduk. Setiap kesulitan
yang menghadang jalan Anda dapat dilihat sebagai batu-batu pijakan
untuk menumbuhkan hubungan Anda dengan Allah, dan membagikan kasih
Anda kepada orang lain.

Ayat: "Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari
pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya.
Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi
sesudah dia?" (Pengkhotbah 3:22) (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: LoveToKnow Stress Management
Alamat URL: http://stress.lovetoknow.com/
            Christian_Ways_to_Handle_Work_Stress
Judul asli artikel: Christian Ways to Handle Work Stress
Penulis: Lindsay Woolman
Tanggal akses: 7 November 2011

         TIP: APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENIKMATI PEKERJAAN ANDA?

"... tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam
pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya...." Pengkhotbah 3:22

Di tengah-tengah kesibukan kerja yang seakan tak pernah ada akhirnya
dan jadwal-jadwal ketat yang kadang begitu menyesakkan, sering kali
kita merasa stres. Kondisi demikian dengan mudah menyebabkan kita
kehilangan sukacita. Tuntutan profesionalisme yang kian tinggi, ambisi
meraih puncak karier, daya juang yang dipadukan dengan daya saing
untuk menggapai prestasi terhormat, dan sederet sikap positif lainnya
jelas memang bukan sikap yang keliru. Meskipun demikian, hal-hal
tersebut tidak jarang membuat kita merasa stres dan tegang, yang
akhirnya menimbulkan gangguan-gangguan psikosomatis, seperti: pusing,
tidak bisa tidur, sakit lambung, gatal-gatal, dan lain-lain.

Kakak seorang dosen saya meninggal akibat penyakit jantung, justru
ketika surat pengangkatannya dari kepala cabang menjadi direktur
kantor pusat sedang diproses. Memang, seseorang yang pantang menyerah
hanya dapat dipaksa menyerah oleh kesehatan yang terus memburuk atau
kematian. Karena itu, kita sering mendengar orang-orang tua menasihati
agar kita jangan bekerja terlalu berat (Bahasa Jawa: ngoyo). Kalau
sudah jatuh sakit, mungkin baru terpikir: "Untuk siapa aku berlelah-
lelah atau menolak kesenangan?" (Pengkhotbah 4:8) Karena itu, kajilah
kemungkinan berikut.

1. Anda menyukai pekerjaan Anda, tetapi tidak menyukai suasana dan
lingkungan kerjanya.

2. Anda menyukai suasana dan lingkungan kerja Anda, tetapi sebenarnya
Anda tidak menyukai pekerjaan Anda.

3. Anda tidak menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan
suasana kerjanya, tetapi terpaksa Anda jalani karena Anda butuh
pekerjaan.

4. Anda menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan suasana
kerjanya, tetapi Anda merasa tidak dapat berkembang bila terus
bertahan dalam pekerjaan itu.

5. Anda menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan suasana
kerjanya, tetapi Anda tertantang untuk mencoba berkarier di bidang
lain karena tawaran gaji yang lebih besar atau karena bidang itu jauh
lebih mengasyikkan.

Kelima kemungkinan itu memiliki satu persamaan, yaitu konflik
kepentingan dan minat. Itulah inti masalahnya! Untuk mengatasinya,
cobalah untuk:

1. Jujur terhadap diri sendiri.

Bila Anda belum menikah, pilihlah bidang yang paling Anda sukai
sekaligus paling Anda kuasai, sekalipun bidang itu tidak menjanjikan
penghasilan besar, karena kepuasan dan kebutuhan aktualisasi diri yang
Anda peroleh dari pekerjaan Anda tidak dapat menandingi nilai uang
yang Anda dapatkan. Bila Anda sudah menikah atau kebutuhan ekonomi
sangat mendesak, Anda terpaksa harus memilih pekerjaan yang dapat
memenuhi kebutuhan ekonomi Anda saat ini, walau mungkin Anda tidak
begitu suka dengan pekerjaan itu. Dalam hal ini, tanggung jawab
terhadap keluarga harus mengalahkan kepuasan pribadi.

2. Kerjakan pekerjaan Anda sebaik mungkin (Pengkhotbah 9:10).

Pekerjaan yang terus ditekuni akan membuat Anda menjadi sangat
profesional dalam bidang itu walaupun awalnya Anda tidak menyukainya.
Lama-lama Anda akan menyukainya karena pekerjaan itu Anda geluti
setiap hari. Perlu diingat bahwa perusahaan-perusahaan besar kini
tidak segan-segan menghargai profesionalisme dengan gaji yang memadai.

3. Bijak mengambil keputusan.

Bila Anda tidak menyukai lingkungan tempat Anda bekerja karena
lingkungan itu mengganggu kesehatan, apalagi bila dalam jangka waktu
yang lama hal itu dapat berakibat fatal, sebaiknya Anda tidak
ragu-ragu berhenti dan mencari kerja di tempat lain atau minta
dipindahkan ke cabang lain. Bila Anda tidak menyukai suasana kerjanya,
cobalah untuk menyesuaikan diri. Bila Anda menyukai pekerjaan Anda,
hal ini akan mempermudah Anda untuk menyesuaikan diri dengan suasana
kerja Anda. Bila suasana tempat kerja Anda menjadi tidak tertahankan,
misalnya karena rekan atau bahkan atasan Anda suka membuat ulah,
sebaiknya Anda juga tidak ragu-ragu untuk berhenti atau minta pindah
ke bagian lain. Karena suasana kerja yang tidak sehat (beban kerja
terlalu berat, dibenci rekan-rekan sekerja, konflik dengan atasan)
dapat berakibat fatal.

4. Bila Anda merasa kurang dapat berkembang, silakan "meloncat"
mencari kerja di tempat lain.

Tentunya, sebelum mengambil keputusan tersebut, Anda harus sudah
mempertimbangkan masak-masak untuk ruginya.

5. Bila Anda ingin karier yang baru, pelajari baik-baik seluruh
seluk-beluk karier itu.

Mungkin Anda hanya terpengaruh oleh hal-hal yang tampak menarik di
permukaannya saja. Bila ternyata karier itu memang menjanjikan
kepuasan dan masa depan yang lebih baik bagi Anda, silakan bermigrasi.

Pindah kerja memang susah-susah gampang. Anda perlu ekstra hati-hati
"meloncat" bila usia Anda sudah agak tua. Salah-salah Anda malah
tercebur ke selokan. Sudah tentu, risiko selalu ada. Karena itu, bila
Anda sudah berumur dan merasa kemampuan kerja Anda biasa-biasa saja,
cobalah belajar menikmati pekerjaan Anda, apalagi bila lingkungan dan
suasana kerjanya cukup menyenangkan. Karena, bila Anda menikmati
pekerjaan Anda, Anda pasti menyukainya. Dan bila Anda menyukainya,
Anda akan asyik menekuninya karena kini pekerjaan itu telah menjadi
seperti hobi. Dan bila Anda menekuni hobi Anda itu, tentu Anda tak
akan merasa bahwa Anda sedang bekerja, bukan? Dan karena Anda tidak
merasa bahwa Anda sedang menyelesaikan pekerjaan kantor, Anda tidak
akan merasa stres atau diburu-buru. Bersamaan dengan itu, ambisi
berlebihan yang dapat merusak saraf Anda tersublimasi secara otomatis
dalam keasyikan dan kesenangan menekuni "hobi" Anda itu.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: 29 Kiat Sukses dalam Karier
Judul artikel: Apakah Anda Benar-Benar Menikmati Pekerjaan Anda?
Penulis: Arif Suryobuwono dan M. Kurniawati Prayitno
Penerbit: Yayasan ANDI Yogyakarta dan YASKI Jakarta, 1994
Halaman: 31 -- 34

               INFO: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012

Apakah Anda ingin merayakan Paskah dengan lebih bermakna? Menjelang
peringatan perayaan Paskah 2012, Yayasan Lembaga SABDA melalui PESTA
(Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org >
membuka kelas khusus Paskah, yang akan mempelajari pokok-pokok penting
tentang karya penebusan Kristus. Kami berharap melalui kelas diskusi
ini peserta semakin memahami makna Paskah yang sejati, sehingga
perayaannya tidak hanya sekadar tradisi saja. Kelas ini terbuka untuk
orang Kristen awam yang rindu belajar lebih dalam mengenai makna
Paskah. Kelas diskusi akan dimulai pada 22 Februari 2012.

Segera daftarkan diri Anda sekarang juga dalam kelas PESTA Paskah
2012! Anda dapat menghubungi tim PESTA di alamat email:
< kusuma(at)in-christ.net > untuk mendaftarkan diri dan memperoleh
informasi yang lebih lengkap lagi mengenai kelas PESTA Paskah 2012
ini.

Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, dan Mahardhika Dicky K.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org