Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/265 |
|
e-Konsel edisi 265 (25-10-2011)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ EDISI 265/OKTOBER 2011 DAFTAR ISI CAKRAWALA: MERENCANAKAN HIDUP: MENEMUKAN PEKERJAAN YANG SESUAI TUJUAN ALLAH KOMUNITAS KONSEL: LAMA PACARAN YANG EFEKTIF Salam kasih, Saat seseorang beranjak dewasa, dia akan diperhadapkan dengan situasi-situasi yang mengharuskannya untuk mengambil keputusan. Salah satunya adalah tentang menentukan pekerjaan. Setiap orang tua, tentu mengharapkan anaknya bisa segera mendapatkan pekerjaan, setelah anaknya menyelesaikan pendidikannya. Akan tetapi, apa yang diharapkan orang tua belum tentu sesuai dengan keinginan si anak. Bagaimana seorang anak muda seharusnya menentukan pilihan mengenai pekerjaan? Apakah harus sesuai keinginan orang tua, minat diri, atau kehendak Allah? Artikel yang kami hadirkan di edisi ini, kiranya bisa membantu Anda dalam mencari solusi, terkait dengan masalah pekerjaan yang mungkin Anda hadapi. Di sisi lain, sebagian besar anak muda juga dituntut untuk membuat keputusan terkait dengan masalah asmara. Berapa lama masa pacaran yang efektif mungkin pernah terlintas dalam benak Anda. Seperti apakah pendapat Sahabat Konsel tentang hal ini? Beberapa di antaranya, bisa Anda simak di kolom Komunitas Konsel yang kami sajikan di edisi ini. Kami berharap sajian-sajian yang kami hadirkan, bermanfaat bagi Anda, khususnya saat menolong orang lain atau diri sendiri saat bergumul dengan masalah pekerjaan dan asmara. Selamat menyimak. Pemimpin Redaksi e-Konsel, Sri Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://c3i.sabda.org/ > CAKRAWALA: MERENCANAKAN HIDUP: MENEMUKAN PEKERJAAN YANG SESUAI TUJUAN ALLAH Dalam bagian ini, kami membahas bagaimana menemukan pekerjaan yang sesuai dengan Anda, baik itu bagi lulusan sarjana, sekolah bisnis, maupun pekerjaan yang tidak membutuhkan pelatihan khusus atau pendidikan tinggi. Kebanyakan orang mencari beberapa bidang yang menarik bagi mereka, yang sesuai dengan kepribadian dan kecakapan mereka. Beberapa orang mungkin berbakat dalam olahraga, musik, dan seni. Mungkin matematika atau ilmu pengetahuan alam, menjadi bidang yang sesuai dengan kecakapan mereka. Mungkin juga perbengkelan, konstruksi, atau teknik sesuai dengan kriteria-kriteria tersebut. "The Dictionary of Occupational Titles", yang tersedia di hampir semua perpustakaan di Amerika Serikat, mendaftarkan lebih dari 28.000 pekerjaan. Sebagai contoh, 16 pekerjaan masuk kategori "Seni" dan 9 lainnya masuk kategori "Seniman". Kedua kategori ini meliputi berbagai macam seni, yang berkisar dari pemasok seni sampai dengan pencipta karya seni komersial dan medis. Keanekaragaman serupa dapat ditemukan hampir di setiap bidang minat. Menurut Sistem Klasifikasi Industri Amerika Utara, yang diterapkan oleh Biro Sensus AS pada sensus tahun 2000, ada sekitar 31.000 jenis pekerjaan. Sistem ini mendefinisikan kelompok-kelompok industri di Kanada, Amerika Utara, dan Meksiko. Bagaimana Anda dapat mempersempit lahan untuk mengetahui arah mana yang dituju dalam memilih pekerjaan? Dalam artikel ini kami membahas beberapa hal untuk dipertimbangkan. 1. Mempertimbangkan Permintaan Kerja. Satu hal untuk dipertimbangkan adalah pasar kerja masa depan. Karena situasi yang selalu berubah, permintaan untuk beberapa pekerjaan akan selalu lebih besar daripada permintaan untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya. Ini bukan berarti tidak akan ada kebutuhan di bidang-bidang yang menunjukkan sedikit pertumbuhan, namun mungkin akan ada persaingan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan yang tersedia. Ketika mempertimbangkan jenis-jenis pekerjaan yang dicari, alangkah bijaksana jika Anda mencari bidang-bidang yang akan lebih banyak dibutuhkan pada masa depan, alih-alih berjuang untuk bersaing demi suatu pekerjaan yang mungkin sulit didapat atau malah ketinggalan zaman. Amsal 27:12 menawarkan beberapa nasihat bijaksana: "Orang yang berakal budi mempertimbangkan bahaya yang mungkin akan dihadapinya dan ia berusaha menghindarinya. Orang yang bodoh tidak peduli dan harus menanggung akibatnya." [versi FAYH] 2. Mempertimbangkan Perintah-Perintah Allah. Kunci pokok yang kedua adalah memastikan apa pun pekerjaan yang Anda pilih, itu semua tidak bertentangan dengan hukum Allah. Alangkah bodohnya saat Anda harus membuat rencana untuk hidup Anda, Anda langsung membuat keputusan dalam karier, lalu memilih pekerjaan yang mungkin bertentangan dengan perintah-perintah Allah. Kita diingatkan dalam Amsal 3:5-6 untuk "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Beberapa pekerjaan memunyai potensi untuk memberikan upah materi yang besar, tetapi melibatkan kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum Allah. Misalnya bisnis narkotik, arisan berantai, dan bentuk penipuan lainnya, atau bahkan olahraga dan hiburan profesional yang mungkin mengarah kepada pelanggaran "Sepuluh Perintah Allah". Pekerjaan-pekerjaan tertentu, meskipun tidak sepenuhnya salah, sulit untuk diraih sembari menaati perintah Allah untuk "mengingat dan menguduskan hari Sabat" (Keluaran 20:8). Allah memberikan kebijaksanaan agung kepada Raja Salomo. Akibatnya, raja yang bijaksana ini menulis, "Jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." (Mazmur 127:1b) Ayat ini tidak mengacu kepada kestabilan struktur bangunan, melainkan berfokus pada sesuatu yang jauh lebih penting daripada itu. Para pembangun piramida-piramida raksasa di Mesir, tidak mengenal Allah dalam Alkitab, namun bangunan-bangunan yang mereka dirikan, menjadi monumen peringatan kejeniusan mereka dalam bidang arsitektur. Akan tetapi, kekuasaan agung yang untuknya bangunan-bangunan itu didirikan, sudah sudah lama berakhir dan punah. Namun, sebuah Kerajaan yang berbeda dari kerajaan yang pernah ada di dunia sedang datang. Seperti tertulis dalam Alkitab, Allah menawarkan kesempatan bagi orang-orang yang menaati-Nya, untuk menjadi bagian dari Kerajaan tersebut. Kerajaan itu akan menjadi pemerintahan yang memerintah bumi (Daniel 2:34-35, 44-45) dan kekal selamanya (Daniel 2:44, 7:18). Kerajaan itu pada akhirnya akan mengatasi masalah-masalah dunia. Siapa yang tidak ingin menjadi bagian dari Kerajaan semacam itu? Beberapa orang mungkin berpikir tujuan seperti itu ada di luar jangkauan atau masih terlalu jauh ke depan untuk menjadi kesadaran praktis. Namun demikian, Pencipta kita memunyai sudut pandang berbeda. Dia memberi tahu kita bahwa kesalehan berguna sepanjang waktu –- baik bagi hidup kita masa kini maupun masa depan (1 Timotius 4:8). Dia menjanjikan berkat besar kini dan seterusnya, bagi orang-orang yang mencari-Nya dan mengikuti nasihat yang Dia berikan dalam Alkitab, firman-Nya. Oleh karena itu, meminta bimbingan Allah dan mempertimbangkan sudut pandang-Nya, dalam setiap pilihan pekerjaan yang kita buat adalah salah satu hal paling bijaksana yang dapat kita lakukan. Hal ini dapat membawa manfaat yang menolong kita, bukan hanya sekarang, tetapi juga untuk kekekalan. 3. Mempersiapkan Hal-Hal Lain untuk Masa Depan. Selain menghindari penentuan tujuan-tujuan yang amoral atau bertentangan dengan hukum Allah, pertimbangan-pertimbangan apa lagi yang sebaiknya kita buat dalam merencanakan suatu karier? Meskipun kebanyakan orang tidak menyadarinya, Yesus Kristus akan kembali ke bumi untuk mendirikan Kerajaan yang kita bahas sebelumnya ketika mengutip kitab Daniel. Ketika peristiwa yang dijanjikan itu tiba, yaitu datangnya Kerajaan Allah, mereka yang masih hidup dalam Kerajaan itu sebagai manusia yang telah mengenal Allah dan cara hidup-Nya, akan berada dalam posisi yang mulia, untuk membantu membangun kembali dunia yang telah dirusak oleh berbagai tulah dan peperangan yang digambarkan dalam Kitab Wahyu. Jika Anda ingin mengambil pendekatan paling visioner dalam menentukan karier, mengapa tidak mempertimbangkan apakah pilihan Anda sesuai dengan Kerajaan Allah yang akan datang? Jika hal ini terjadi dalam waktu dekat ini, orang-orang yang masuk pasar kerja itu, bisa segera menempati posisi dan menggunakan keahlian mereka, untuk membantu membangun sesuatu yang telah diimpikan selama berabad-abad oleh para pemimpin dan visioner dunia. Alkitab menggambarkan Kerajaan Allah sebagai dunia tempat hewan-hewan liar hidup dengan damai, dan bumi penuh dengan pengetahuan akan Allah (Yesaya 11:6-9). Bangsa-bangsa akan berbalik dari membuat alat-alat persenjataan menjadi alat-alat pembangunan pada masa damai (Yesaya 2:2-4). Panen akan melimpah dan produktivitas akan meningkat, dan kota-kota akan dibangun kembali menurut rancangan Allah, alih-alih rancangan manusia (Amos 9:13-14). Hal ini bukan berarti bahwa setiap orang akan membutuhkan pelatihan khusus di bidang konstruksi dan pertanian. Tidak akan ada kelangkaan kesempatan ketika suatu masyarakat baru muncul. Akan ada kebutuhan bagi semua jenis keahlian kerja, dari insinyur hingga guru dan seniman. Tanyakanlah kepada diri sendiri, mengenai pilihan karier potensial, yang dapat memberikan kontribusi positif dalam proses pembentukan atau pendayagunaan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Hal tersebut, dapat membantu Anda memutuskan apakah Anda sedang memasuki bidang yang sesuai dengan rencana Allah. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membuat Anda yakin bahwa Anda tidak sedang membangun "rumah" Anda sendiri (Mazmur 127:1), tetapi ada Allah yang mengawal dan mendukung dalam sebuah usaha yang benar-benar seturut dengan pemikiran-Nya. (t/Dicky) Diterjemahkan dari: Nama situs: TheGoodNews Alamat URL: http://www.ucg.org/christian-living/ just-youth-planning-life-find-career-path-fits-gods-goal/ Judul asli artikel: Planning for Life: Find a Career Path that Fits God`s Goal Penulis: Ken Treybig Tanggal akses: 29 Juli 2011 KOMUNITAS KONSEL: LAMA PACARAN YANG EFEKTIF Salah satu pokok bahasan yang menjadi perhatian bagi kaum muda adalah pacaran. Salah seorang Sahabat Konsel pun mengajukan pertanyaan seputar pacaran, dan banyak respons yang diterima. Seperti apakah pendapat Sahabat Konsel mengenai masalah yang dialami Sahabat Konsel yang satu ini? Berikut petikannya. Josephus Rianto: Apakah berpacaran dalam waktu yang lama, dapat menjadi jaminan lebih mengenal pasangan kita? Komentar: Shmily Tilestian: Kalau lebih mengenal pasangan, saya pikir iya, tapi kalau kenal sepenuhnya ya tidak. Semua perlu proses, bahkan yang sudah pacaran sampai bertahun-tahun, pasti ada beberapa hal yang belum diketahui oleh pasangan. Theopilus Candra: Kalau menurut saya belum tentu. (senyum) Josephus Rianto: Menurut Shmily Tilestian dan Theopilus Candra terus bagaimana dong? Shmily Tilestian: @Josephus Rianto, bagaimana apanya? Kan sudah aku jelaskan pendapatku di atas. Josephus Rianto: @Shmily Tilestian, maksudku dalam kurun waktu berapa tahunkah dapat tercipta hubungan yang efektif itu? e-Konsel: Mengenal kepribadian seseorang membutuhkan waktu seumur hidup mas Josephus. Sudah menjadi suami/istri pun belum tentu menjamin kita mengenalnya, apalagi masih pacaran. Menurut saya, pengenalan pasangan tidak hanya diperlukan saat pacaran. Yang lebih penting apakah kita mau menerima pasangan apa adanya dirinya dan masa lalu yang dimilikinya. Setelah itu kita dan pasangan bersama-sama menuju tujuan bersama. Begitu. Josephus Rianto: @e-konsel: Mantap. Shmily Tilestian: @Josephus Rianto, wah, saya tidak tahu kurun waktu yang efektif dalam menjalin hubungan. Bukankah semua tergantung pada pribadi masing-masing. Sejauh mana kedewasaan rohaninya, cara berpikirnya, dll.. e-Konsel: @ Josephus: Terima kasih. Tatik Wahyuningsih: Waktu tidak menentukan (senyum). Tinggal pribadi orang itu dan diri kita sendiri bisa mengekspresikan kepribadian masing-masing atau tidak. Bagiku: jujur, terbuka, dan apa adanya. e-Konsel: @ Tatik, terima kasih untuk masukan dari Anda (senyum). Joni Palaga: Waduh saya belum punya pacar.. hihihihi. Bagaimana menurut Anda, silakan tinggalkan komentar Anda di Facebook e-Konsel dengan alamat: < http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10150277048263755 >. Kontak: < konsel(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, Mahardhika Dicky K., dan Davida Welni Dana (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/konsel > Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |