Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/224

e-Konsel edisi 224 (11-1-2011)

Mengisi Tahun yang Baru dengan Bijak


______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

EDISI 224/JANUARI 2011

DAFTAR ISI
BIMBINGAN ALKITABIAH: BERHIKMAT
TIP: CARA MENENTUKAN PILIHAN-PILIHAN RESOLUSI TAHUN BARU
INFO: UNDANGAN BERGABUNG DI FACEBOOK GROUPS E-RENUNGAN HARIAN (E-RH)

Salam kasih,

Tahun baru merupakan kesempatan baik untuk mencoba memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang kita lakukan pada masa lalu dan menyusun
rencana untuk menjadikan hidup ini lebih baik dan bermakna di masa
yang akan datang. Simaklah sajian kami berupa bimbingan alkitabiah
untuk memperoleh hikmat Allah, tip resolusi tahun baru, dan info
tentang Facebook Groups e-Renungan Harian (e-RH). Semoga sajian kami
berguna bagi Anda.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >

                      BIMBINGAN ALKITABIAH: BERHIKMAT
                       Diringkas oleh: Sri Setyawati

Langkah pertama mengalami bimbingan Tuhan adalah dengan memahami bahwa
Allah membimbing melalui hikmat dan pengertian. Untuk mengetahui
kehendak Allah, kita memerlukan hikmat. Secara paradoks, Alkitab
berkata bahwa untuk menjadi berhikmat, Anda harus sudah berhikmat.
Anda perlu hikmat untuk menumbuhkan hikmat. Orang-orang yang tidak
berhikmat (bebal) tidak dapat memperoleh hikmat karena mereka tidak
memiliki fondasi untuk menjadi berhikmat. Orang yang memiliki hikmat
akan semakin berhikmat, karena dia menyadari nilai hikmat dan
mencarinya (Amsal 1:5). Sebaliknya, orang bodoh percaya bahwa ia
memiliki pengetahuan yang cukup. Ia meremehkan kerendahan hati dalam
mencari koreksi atau hikmat dari sumber lain (Amsal 1:22-33, 26:12).

Sayangnya, manusia secara natural terlahir bodoh (Amsal 22:15). Kabar
baiknya, Allah mengutus Kristus untuk menebus dosa kita dan
memalingkan kita ke arah cahaya Allah. Roh Kudus yang Dia curahkan
pada kita yang percaya memampukan kita untuk memohon keselamatan dan
kemurahan yang mentransformasi hati kita yang bodoh menjadi berhikmat.
Jika Anda bersujud kepada Kristus dan memercayakan keselamatan Anda
kepada-Nya, Anda dapat menjadi berhikmat dan merefleksikan hikmat
Allah. Sekalipun mungkin Anda masih muda, tidak berpengalaman,
tersesat jauh dari Allah, mungkin Anda seorang pecandu, miskin, tidak
dihormati, atau apa pun; Anda tetap bisa mendapatkan hikmat jika Anda
berserah kepada Allah. Jika Anda tidak menundukkan hati kepada Kristus
sebagai Juru Selamat dan tidak menerima Dia sebagai Tuhan atas hidup
Anda, Anda akan tetap tinggal dalam kebodohan dan berada dalam kondisi
diri yang bebal selama-lamanya. Tuhan tidak menghendaki keadaan
seperti ini. Oleh karena itu, setiap orang diundang untuk berpaling,
mendengar, dan menjadi berhikmat. Sekali kita menerima Kristus dan
bertobat dari dosa kita, kita dapat mulai menikmati pertumbuhan yang
progresif dalam hikmat, pengertian, dan pertimbangan.

Pengabdian yang Progresif kepada Allah

Setelah bertobat, kita harus mengabdikan hati kita kepada Allah secara
terus-menerus. Kita harus bersedia menerima teguran, nasihat, dan
disiplin Allah (Amsal 1:23, 3:11-12). Ketika orangtua, pasangan, rekan
kerja, atau saudara seiman mendapati Anda berbuat dosa, bagaimana Anda
menanggapinya? Apakah Anda menyalahkan providensi Allah? Ketika Anda
mengalami akibat dari kebodohan Anda sendiri, apakah Anda menyalahkan
orang lain, menjadi fatalis, atau mengalami kepahitan? Seseorang yang
ingin menjadi berhikmat harus mendengar, belajar, dan bersyukur kepada
Allah atas koreksi meskipun hal itu diberikan melalui penyingkapan
kejahatan yang tersembunyi dalam hati. Berdasarkan artikel "Proverbs
and the Art of Persuasion" yang ditulis oleh Dr. George Schwab, jika
ditinjau secara antropologi, sasaran Amsal adalah `hati`. Dr. Schwab
menguraikan kebenaran bahwa hati merupakan organ rohani sehingga
darinya keluar hikmat dan kebodohan, hidup dan mati. Kesadaran hati
dan rasa takut akan Allah menghasilkan pertumbuhan hikmat yang mantap.
Pertumbuhan semacam ini terbuka bagi setiap kita yang berada di dalam
Kristus -- saat kita mengizinkan Dia membersihkan dan memperbarui hati
kita untuk mengasihi Dia.

Anda Harus Mencarinya

Kitab Amsal memberitahu hal-hal yang harus kita lakukan untuk menambah
hikmat, agar sungguh-sungguh menginginkannya dan mengejarnya secara
konsisten. Kita harus mendapatkannya, mendengarkannya, dan
menyimpannya.

Diringkas dari:
Judul asli buku: Step by Step: Divine Guidance for Ordinary Christians
Judul buku terjemahan: Selangkah demi Selangkah: Bimbingan Ilahi bagi
                       Setiap Orang Kristen
Judul asli artikel: Bagaimana Menjadi Berhikmat
Penulis artikel: James C. Petty
Penerjemah: Trivina Ambarsari
Penerbit: Penerbit Momentum, Surabaya, 2002
Halaman: 177 -- 188

       TIP: CARA MENENTUKAN PILIHAN-PILIHAN RESOLUSI TAHUN BARU

Berikut ini adalah tip resolusi tahun baru yang diperkenalkan Nicole
Smith. Pilihan-pilihan ini disusun untuk memotivasi dan menginspirasi
Anda.

1. Tulislah sepucuk surat

Tulislah sepucuk surat untuk diri sendiri 1, 5, 10, atau 20 tahun yang
lalu. Ceritakan kepada diri Anda sendiri bagaimana Anda beranjak
dewasa. Ceritakan juga hal-hal yang telah Anda pelajari,
pengalaman-pengalaman baru, dan tempat-tempat yang telah Anda kunjungi
dan sebagainya. Dalam surat itu, katakan betapa bangganya Anda pada
diri Anda sendiri. Surat itu akan menunjukkan kepada Anda hal-hal yang
telah diselesaikan tanpa pernyataan resolusi.

2. Tulislah pencapaian-pencapaian Anda yang lalu

Seperti halnya menulis surat, catatlah semua pencapaian Anda (baik
pencapaian besar maupun kecil). Setelah Anda daftarkan
pencapaian-pencapaian Anda, motivasilah diri Anda dan rayakanlah
pencapaian Anda.

3. Tuliskanlah tugas-tugas yang belum diselesaikan

Tuliskanlah tugas-tugas yang belum diselesaikan yang terbayang di
kepala Anda -- semua yang Anda kesampingkan dan yang sedang Anda
kerjakan. Mungkin daftar Anda panjang, tetapi itulah kenyataannya.
Setelah Anda mendaftarkannya, tetapkan skala prioritasnya menurut 4
kategori: 1) penting/tidak mendesak 2) penting/mendesak 3)
mendesak/tidak penting 4) tidak penting/tidak mendesak. Mulailah
mengerjakan hal-hal yang penting/mendesak dan rayakanlah setiap
keberhasilannya.

4. Kirimkanlah kartu

Kirimkanlah kartu, foto keluarga, dan kata-kata motivasi tanpa
menunggu sampai Natal. Kirimkanlah kartu-kartu itu agar orang lain
tahu bahwa Anda memikirkan mereka.

5. Berdamailah

Perdamaian adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan, entah Andakah
yang disakiti atau Andakah yang menyakiti orang lain, ingatlah bahwa
Anda hanya hidup sekali saja, jadi biarkanlah yang lalu berlalu.
Berdamailah dengan seseorang dari masa lalu Anda karena Anda bisa
menjadi cahaya dalam hidup mereka.

6. Nyatakanlah pendapat Anda

Pilihlah seorang teman, anggota keluarga, guru, rekan kerja, dll. Lalu
tulislah arti kehadiran mereka bagi Anda, apa yang telah Anda pelajari
dari mereka, atau bagaimana mereka menginspirasi Anda.

7. Buatlah papan impian

Belilah papan poster dan buatlah papan impian. Potonglah gambar-gambar
rumah, mobil, tempat berlibur, pekerjaan, baju, dan pernikahan impian
Anda, orang-orang terkenal yang ingin Anda jumpai, dan sebagainya.
Lalu tempelkanlah gambar-gambar itu di papan impian. Papan itu akan
memberikan Anda gambaran visual tentang impian Anda dan menginspirasi
Anda tiap hari.

8. Ambillah risiko

Hidup terlalu pendek untuk tidak mengambil risiko. Terkadang Anda
perlu masuk ke situasi ekstrem untuk mengatasi ketakutan Anda. Jika
Anda takut mengambil risiko, ketakutan itu dapat menjadi benteng dalam
kehidupan Anda. Ketakutan dapat menghalangi takdir Anda.

9. Berilah dukungan

Setiap orang memunyai saudara/teman yang berubah-ubah dan terbawa
arus. Beberapa orang melihatnya seperti orang yang "plin-plan" atau
"labil." Menurut saya jenis orang ini adalah orang yang mencoba
mengambil keuntungan dari semua kesempatan di depan mereka. Anda
mungkin tidak setuju dengan jenis kepribadian ini, tetapi tunjukkanlah
dukungan dan kuatkan mereka untuk terus berusaha membuat hidup lebih
baik.

10. Jadilah sukarelawan

Jutaan organisasi membutuhkan pertolongan. Kita semua memunyai karunia
dan talenta yang dapat dipakai untuk menolong orang lain. Jika Anda
tidak memunyai waktu untuk mengabdikan waktu Anda setiap minggu pada
sebuah organisasi, jadilah sukarelawan sekali atau dua kali tiap
tahun. (t/Uly)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: e-How
Alamat URL: http://www.ehow.com/how_4705665_define-alternatives-new-
            years-resolutions.html
Judul artikel: How to Define Alternatives to New Year`s Resolutions
Penulis artikel: Nicole Smith
Tanggal akses 24 November 2010


 INFO: UNDANGAN BERGABUNG DI FACEBOOK GROUPS E-RENUNGAN HARIAN (E-RH)

e-Renungan Harian adalah bahan renungan yang diterbitkan oleh Yayasan
Gloria dan disebarkan secara elektronik (e-RH) oleh Yayasan Lembaga
SABDA (YLSA). Dengan kemudahan media Facebook Group saat ini, maka
Yayasan Gloria dan YLSA telah bekerja sama menyediakan wadah bagi para
pelanggan e-RH untuk saling bertemu dan berbagi berkat dari bahan e-RH
yang kita baca bersama.

Karena itu, dengan gembira kami mengundang para pelanggan e-RH untuk
bergabung di Facebook Groups e-Renungan Harian:

==> http://fb.sabda.org/group/rh

Selain disediakan bahan renungan e-RH setiap hari lewat Facebook, para
anggota juga diajak untuk bisa berbagi berkat dan berdiskusi seputar
bahan e-RH dengan anggota yang lain setiap hari. Mari kita bertumbuh
bersama!

Ajaklah juga teman-teman Anda yang rindu bersaat teduh bersama dengan
mengundang mereka untuk bergabung di Facebook e-RH.


Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, Samuel Njurumbatu,
         Yulia Oeniyati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org