Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/213 |
|
e-Konsel edisi 213 (1-8-2010)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ EDISI 213/1 Agustus 2010 Daftar Isi: = Pengantar: = Cakrawala (1): Memperoleh Kemerdekaan secara Bertahap = Cakrawala (2): Melangkah Menuju Kemerdekaan dalam Kristus = Tips: Langkah-Langkah menuju Kemerdekaan dalam Kristus PENGANTAR ____________________________________________________________ HIDUP SEBAGAI ORANG MERDEKA Salam kasih, "Merdeka, merdeka!" Itulah pekik para pejuang yang telah merebut kembali Indonesia dari para penjajah, 65 tahun yang lalu. Gegap gempita tersebut akan kita peringati lagi pada tanggal 17 Agustus mendatang. Oleh karena itu, e-Konsel pun ingin menyambut dan merayakannya bersama Pembaca terkasih dengan menyuguhkan topik Kemerdekaan dalam Kristus pada edisi kali ini. Sebagai orang percaya, kita telah dimerdekakan dari dosa. Pahlawan iman yang telah membebaskan kita dari rantai perbudakan Iblis itu adalah Tuhan kita, Yesus Kristus. Dengan kematian-Nya di kayu salib, Dia telah membayar lunas seluruh hutang dosa kita, dan kita pun bebas untuk melakukan kehendak-Nya. Kita pun dianugerahi damai dan sukacita sejati dalam hidup ini, yang merupakan tanda kemerdekaan seorang anak Tuhan. Walaupun demikian, perjuangan ketika menjadi orang merdeka ternyata tidak mudah. Iblis tidak senang melihat kemerdekaan kita dan berusaha mengerdilkan iman kita. Dalam perjuangan tersebut, tidak sedikit konflik yang harus kita lewati, baik itu konflik pribadi maupun konflik rohani. Ya, Tuhan kerap mengizinkan kita mengalami banyak hal dalam status kemerdekaan kita. Itu adalah tahap-tahap kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita. Namun Ia berjanji bahwa kita tidak akan dibiarkannya sampai tergeletak saat melewati tahapan-tahapan tersebut. Yang penting adalah bagaimana kita terus memandang dan mengandalkan Dia yang telah memerdekakan kita. Simaklah seluruh sajian edisi ini, dan pastikan bahwa Anda telah berada di jalur yang benar sebagai orang yang merdeka. Pimpinan Redaksi e-Konsel, Davida Welni Dana < evie(at)in-christ.net > http://c3i.sabda.org http://fb.sabda.org/konsel CAKRAWALA 1 __________________________________________________________ MEMPEROLEH KEMERDEKAAN SECARA BERTAHAP Seorang teman memberikan sebuah spanduk bergambar salib dan setumpuk rantai yang sudah putus. Dua sosok berdiri tidak jauh dari tumpukan rantai itu, muka mereka menengadah ke atas sehingga yang mereka tatap bukanlah rantai itu, tetapi salib -- sumber kemerdekaan. Lengan mereka terentang ke atas, tanda penuh sukacita. Keadaan kedua sosok yang penuh kemenangan dan sukacita itu sangat berbeda dengan keadaan orang-orang Kristen yang sering berkonsultasi dengan saya. Hal ini pun berbeda juga dengan perjalanan kerohanian saya pada umumnya. Rupanya, banyak dari kita yang lebih merasa frustrasi di dalam Yesus daripada merasa merdeka di dalam Dia. Mengapa begitu? Mengapa saya merasa frustrasi dan sering gagal? Bukankah kematian Yesus di kayu salib itu memberi kemerdekaan kepada saya? Kemerdekaan yang sering dicetuskan dewasa ini adalah kemerdekaan total. Pandangan ini tidaklah alkitabiah. Alkitab tidak menyatakan bahwa kemerdekaan total akan mewarnai kehidupan seseorang begitu ia percaya kepada Yesus. Sebaliknya, Alkitab mendorong kita untuk mengalami kemerdekaan dalam tiga tahap. 1. Kemerdekaan yang diperoleh secara langsung. (Roma 6:23) Para teolog menyebutnya "pembenaran" oleh iman kepada Yesus Kristus. Kemerdekaan ini adalah hadiah yang sebenarnya tidak pantas kita terima. Kemerdekaan ini membuat kita bersukacita karena kita sudah dibebaskan dari hukuman kekal. 2. Kemerdekaan yang berjalan terus-menerus. Para teolog menyebutnya "pengudusan". Kemerdekaan ini adalah suatu proses yang Tuhan kerjakan untuk terus memerdekakan kita sehingga kita semakin serupa dengan-Nya. Proses ini terus berlangsung seumur hidup kita dan sering kali menyakitkan. 3. Kemerdekaan terbesar. Kemerdekaan ini akan kita nikmati di alam kekekalan. Kemerdekaan yang kita alami di dunia ini hanyalah "cicipan" dari kemerdekaan yang paling besar itu, yaitu kemerdekaan surgawi. Mengapa kita tidak segirang sosok yang ada di spanduk itu? Mungkin karena kita kurang mengerti tentang apa yang dimaksud dengan pengudusan, kemerdekaan yang terus-menerus yang mengubah emosi, temperamen, sikap, pandangan, prasangka, dan standar kita. Ketika kita mengetahui apa yang Tuhan kehendaki untuk kita ubah dan mengerti cara-cara Tuhan mengubahkan kita menjadi seperti Dia, itulah yang dimaksud dengan kemerdekaan. Kematian Yesus di kayu salib menghasilkan empat macam kebebasan bagi kita, yakni bebas dari tekanan yang diakibatkan oleh dosa, bebas dari kehidupan masa lalu yang penuh dosa, bebas dari kebinasaan, dan bebas dari belenggu dosa. Bebas dari Tekanan yang Diakibatkan oleh Dosa Perasaan bersalah dapat sewaktu-waktu timbul dan menghantui pikiran Saudara. Perasaan itu akan mengingatkan Saudara akan kegagalan Saudara, merusak hati Saudara dengan ketakutan, menimbulkan keresahan, membuat Saudara terus ketakutan kalau-kalau keburukan masa lalu Saudara ketahuan. Orang yang bersalah tidak akan merasakan damai dengan dirinya sendiri, orang lain, apalagi Tuhan (Kejadian 3:6-10). Ketika seseorang mengakui Yesus mati baginya di kayu salib, ia sudah diperdamaikan dengan Allah (Roma 5:1, 10). Kemerdekaan dari tekanan yang diakibatkan oleh dosa hanya dapat kita alami karena Yesus sudah menghapus kehidupan lama kita yang penuh dosa. Bebas dari Kehidupan Masa Lalu yang Penuh Dosa Tuhan tidak lagi mengingat-ingat dosa dan kesalahan-kesalahan kita. Betulkah itu? Dapatkah kita betul-betul diampuni dan terbebas dari bayang-bayang perbuatan dosa masa lalu? Diri dan gaya hidup kita yang lama, masa lalu yang penuh dosa, perasan bersalah, semuanya itu sudah disalibkan bersama Yesus Kristus di kayu salib. Itu semua tidak lagi mencengkeram kita. Kuasa dosa telah dipatahkan saat kita beriman pada pengurbanan-Nya. Oleh karena itu mereka yang ada di dalam Kristus berani menengadahkan tangannya ke atas dengan penuh kegembiraan. Beban perasaan bersalah dari cara hidup masa lalu sudah dipindahkan kepada Yesus. Kebenaran ini adalah sebuah fakta yang dapat kita pegang, yang dapat membuat kita bersukacita. Bebas dari Kebinasaan Allah sudah memperingatkan Adam bahwa ketidakpatuhan akan berakibat kematian (Roma 6:23). Sebagai orang percaya, kita bersukacita atas pengurbanan Yesus yang melepaskan kita dari kebinasaan. Kebinasan yang seharusnya kita tanggung sebagai akibat dari keberadaan kita yang berdosa. Akan tetapi, karena Yesus sudah mati di kayu salib bagi kita, maka kita pun terlepas dari cengkeraman dosa dan kebinasaan yang diakibatkan oleh dosa. Kita sendiri tidak bisa membebaskan diri sendiri. Untuk itu, Allah mengutus Yesus untuk menanggung dosa-dosa kita. Ia menggantikan kita. Ketika Yesus terpaku dan tersiksa di kayu salib, Ia berkata, "Sudah selesai." Ungkapan itu sudah umum pada zaman itu dan sering ditulis pada rekening atau bon. Artinya: "Lunas!" Saat kita dengan iman menyerahkan diri kepada Allah, Dia menimpakan dosa-dosa kita pada Yesus. Kita sudah mati bersama Yesus. Sekarang kita tidak bercela dan bercacat di hadapan Allah. Harga untuk menebus kita sudah dilunasi. Kita terlepas dari kebinasaan. Allah sangat mengetahui keadaan kita. Ia tidak hanya mendamaikan kita dengan diri-Nya tapi juga mengenakan kebenaran Yesus pada diri kita. Kini, Dia memandang kita sebagai anak-anak yang sudah disucikan dan dikuduskan. Kemerdekaan itu kita peroleh secara langsung dan tidak dapat ditarik kembali. Penebusan telah dilaksanakan. Allah tidak akan mengulang perbuatan itu lagi. Bebas dari Belenggu Dosa Setiap orang yang hidup di dunia ini adalah orang berdosa. Dosa sudah menjadi faktor yang berpengaruh kuat dalam kehidupan kita. Manusia cenderung melawan Tuhan, bukan mematuhi perintah-Nya. Dalam Roma 6:17 Paulus mengatakan bahwa kita ini hamba dosa. Dulu dosa menjadi tuan kita dan dosa itulah yang memerintah kita untuk melakukan segala perbuatan jahat. Akan tetapi, sekarang kita sudah bebas! Kita sudah dimerdekakan oleh Yesus, jadi Yesuslah yang kini menjadi tuan kita. Kita tidak lagi melayani dosa, tapi melayani Tuhan Yesus. Pada saat Saudara percaya dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi, kuasa manusia lama sudah dipatahkan. Walaupun demikian, hal ini tidak berarti Saudara tidak lagi dapat tergoda oleh dosa. Hal ini berarti rantai yang menawan Saudara, yakni kuasa yang pernah mendesak Saudara untuk berbuat dosa tidak lagi mencengkeram Saudara (Galatia 5:1). Saat tergantung di kayu salib Yesus berseru, "Ya Allahku, ya Allahku, mengapakah Engkau meninggalkan Aku?" (Markus 15:34 BIS). Itulah yang dialami-Nya untuk membebaskan kita dari cengkeraman dosa, dari kehidupan masa lalu kita yang penuh dosa, dari kebinasaan, dan dari keadaan diperbudak oleh dosa. Mengetahui hal ini, apakah Saudara semakin mengerti apa artinya "Benar-Benar Merdeka?" Diambil dan diringkas dari: Judul buku: Bebas dari Ikatan Dosa -- Proses Menjadi Orang yang Sesuai Kehendak Tuhan Judul asli buku: Living Free -- Becoming the Person God Intends You to be Penulis: Joyce Huggett Penerjemah: Doreen Widjana Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung dan Yayasan ANDI, Yogyakarta 2000 Halaman: 11 -- 22 CAKRAWALA 2___________________________________________________________ MELANGKAH MENUJU KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS Saya sungguh yakin bahwa karya Yesus Kristus yang telah diselesaikan dan hadirat Allah dalam hidup kita adalah satu-satunya cara kita untuk menyelesaikan konflik pribadi dan konflik rohani. Kristus adalah satu-satunya pengharapan kita (Kolose 1:27), dan hanya Dia yang sanggup memenuhi kebutuhan kita yang terdalam: kebutuhan untuk diterima, identitas, rasa aman, dan arti diri. Jangan berpikir bahwa proses konseling pemuridan yang mendasari langkah-langkah ini semata-mata adalah teknik konseling lain yang kita pelajari. Ini adalah perjumpaan dengan Allah. Dia adalah Penasihat Ajaib. Dialah yang mengaruniakan pertobatan yang menuntun kita menuju pengetahuan mengenai kebenaran yang memerdekakan kita (2 Timotius 2:25-26). Langkah-langkah menuju kemerdekaan dalam Kristus ini tidak memerdekakan Anda. Kristuslah yang memerdekakan Anda, dan apa yang memerdekakan Anda adalah tanggapan Anda kepada-Nya dalam pertobatan dan iman. Langkah-langkah ini hanyalah sarana untuk membantu Anda berserah kepada Allah dan melawan Iblis (Yakobus 4:7). Maka, Anda dapat mulai memiliki hidup yang berbuah dengan tinggal dalam Kristus dan menjadi ciptaan yang sesuai dengan rencana-Nya. Banyak orang Kristen akan mampu melewati langkah-langkah ini seorang diri dan mendapatkan kemerdekaan luar biasa yang telah dibeli Kristus bagi mereka di atas kayu salib. Maka mereka akan mengalami damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, dan akan memelihara hati dan pikiran mereka (Filipi 4:7). Sebelum Anda Memulai Kesempatan untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankannya akan menjadi jauh lebih besar bila Anda terlebih dulu membaca "Victory Over the Darkness" dan "The Bondage Breaker". Banyak orang Kristen di dunia Barat harus memahami dunia rohani dan hubungan kita dengannya. Sebagian di antaranya tidak dapat membaca buku-buku tersebut dan bahkan Alkitab karena dalam pikiran mereka terjadi peperangan. Mereka membutuhkan bantuan orang lain yang telah terlatih. Teologi dan proses yang praktis dalam konseling pemuridan disajikan dalam buku saya, "Helping Others Find Freedom in Christ", dan "Training Manual and Study Guide" dan "Program Pelatihan Video". Secara alkitabiah buku ini berusaha memadukan kenyataan dunia rohani dan dunia natural agar kita dapat memiliki jawaban yang lengkap untuk semua orang. Dengan berbuat demikian, kita tidak dapat mempertentangkan pelayanan psikoterapi yang tidak memedulikan kenyataan dunia rohani atau berusaha melakukan pelayanan pelepasan yang tidak memedulikan masalah perkembangan dan tanggung jawab manusia. Mungkin Anda Membutuhkan Bantuan Idealnya, yang terbaik adalah bila semua orang memiliki sahabat, pendeta, atau konselor yang dipercaya yang akan membantu mereka melewati proses tersebut. Ini adalah penerapan hikmat dalam Yakobus 5:16: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Seseorang dapat mendukung Anda dalam doa dengan memberikan nasihat yang objektif. Saya pernah mendapatkan kehormatan membantu banyak pemimpin Kristen yang tidak mampu menyelesaikan hal ini seorang diri. Banyak kelompok Kristen di seluruh penjuru dunia menggunakan pendekatan ini dalam berbagai bahasa dan melahirkan hasil-hasil luar biasa karena Tuhan rindu melihat semua orang bertobat (2 Petrus 3:9) dan mengetahui kebenaran yang memerdekakan kita dalam Kristus (Yohanes 8:32). Menggunakan dan Mempertahankan Kemerdekaan Kristus telah memerdekakan kita melalui kemenangan-Nya atas dosa dan maut di atas kayu salib. Namun menggunakan kemerdekaan dalam Kristus melalui pertobatan dan iman berbeda dengan mempertahankan kemerdekaan hidup kita dalam Kristus. Kristus telah membebaskan kita agar kita dimerdekakan dari dosa, namun kita diperingatkan jangan kembali pada kuk perhambaan, yang dalam konteks ini adalah legalisme (Galatia 5:1), atau mengubah kemerdekaan kita menjadi kesempatan bagi kedagingan (Galatia 5:13). Menjadikan orang lain merdeka dalam Kristus memungkinkan mereka berjalan dengan iman yang menurut firman Allah adalah benar, untuk hidup dengan kuasa Roh Kudus dan tidak menuruti keinginan daging (Galatia 5:16). Kehidupan Kristen yang sejati menghindari legalisme dan kebebasan. Jika Anda belum memiliki kemerdekaan, mungkin itu adalah karena Anda belum berdiri teguh dalam iman atau tidak aktif mengambil tempat Anda dalam Kristus. Tanggung jawab setiap orang Kristen adalah melakukan segala yang diperlukan demi mempertahankan hubungan yang benar dengan Allah dan sesama. Nasib kekekalan Anda tidak dipertaruhkan. Allah tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan Anda (lihat Ibrani 13:5), namun, kemenangan Anda setiap hari akan dipertaruhkan bila Anda gagal menuntut dan mempertahankan kedudukan Anda dalam Kristus. Kedudukan Anda dalam Kristus Anda bukan korban tak berdaya yang terjepit di antara dua kekuatan surgawi yang luar biasa yang hampir sama tetapi bertentangan. Setan adalah penipu. Hanya Allah yang Mahakuasa, Mahahadir, dan Mahatahu. Kadangkala, dosa dan kejahatan mungkin tampak lebih nyata dibanding hadirat Allah, tetapi itu adalah bagian tipu daya Iblis. Iblis adalah musuh yang telah dikalahkan dan kita ada di dalam Kristus. Pengetahuan yang benar mengenai Allah, mengenal identitas, dan kedudukan kita dalam Kristus adalah faktor penentu terbesar bagi kesehatan mental kita. Konsep yang salah mengenai Allah, pemahaman yang keliru mengenai diri kita sebagai anak Allah, dan pendewaan yang salah terhadap Iblis adalah penyebab terbesar terjadinya sakit jiwa. Banyak penyakit kita yang berkaitan dengan penyakit jiwa. Bila semua ini diselesaikan dalam Kristus, tubuh kita akan berfungsi lebih baik dan kesehatan kita akan jauh lebih baik. Masalah-masalah lainnya jelas bersifat jasmani dan kita membutuhkan dokter. Anda bisa meminta saran dan resep dari dokter Anda. Kita adalah makhluk rohani dan jasmani yang membutuhkan pelayanan gereja dan dokter. Memenangkan Peperangan dalam Pikiran Anda Peperangan terjadi dalam pikiran kita. Pikiran kita adalah pusat pengendalian dari semua yang kita pikirkan dan lakukan. Pikiran yang bertentangan yang mungkin Anda alami ketika Anda menyelesaikan langkah-langkah ini dapat menguasai Anda hanya bila Anda memercayainya. Jika Anda melewati langkah-langkah ini seorang diri, jangan tertipu oleh pemikiran apa pun yang mengintimidasi dan berdusta dalam benak Anda. Jika ada pendeta atau konselor membantu Anda untuk memperoleh kemerdekaan Anda dalam Kristus, dia harus bekerja sama dengan Anda. Anda harus menceritakan semua pemikiran Anda yang bertentangan dengan yang sedang Anda lakukan. Segera setelah Anda memperlihatkan dusta itu, kuasa Iblis akan dipatahkan. Anda dapat kehilangan kendali dalam proses ini hanya bila Anda memerhatikan roh yang menipu dan memercayai dusta. Anda Harus Memilih Prosedur berikut merupakan cara menyelesaikan konflik pribadi dan rohani yang mengakibatkan Anda tidak dapat mengalami kemerdekaan dan kemenangan yang telah dibeli Kristus bagi Anda di atas kayu salib. Kemerdekaan Anda akan lahir sebagai hasil dari apa yang mau Anda percayai, akui, ampuni, tinggalkan, dan tanggalkan. Tidak seorang pun dapat melakukannya bagi Anda. Anda hanya dapat memenangkan peperangan dalam diri Anda bila secara pribadi Anda memilih kebenaran. Saat melalui proses ini, pahamilah bahwa Iblis sama sekali tidak wajib menaati pemikiran Anda. Hanya Allah yang telah menyempurnakan pengetahuan pikiran Anda karena Dia Mahatahu -- mengetahui segalanya. Jadi kita dapat berserah kepada Allah dalam batin, namun kita harus melawan Iblis dengan membaca setiap doa dengan suara nyaring dan secara verbal kita menolak, mengampuni, mengakui, dan lain-lain. Proses meraih kembali kemerdekaan kita dalam Kristus tidak lebih dari inventarisasi moral yang dahsyat dan komitmen seteguh batu karang terhadap kebenaran. Ini adalah langkah pertama dalam proses pemuridan yang berkelanjutan. Tidak ada kedewasaan secara instan. Perlu waktu seumur hidup untuk memperbarui pemikiran Anda dan menjadi serupa dengan citra Allah. Jika sumber masalah Anda adalah hal lain yang tidak dibahas dalam langkah-langkah ini, Anda membutuhkan bantuan seorang ahli. Kiranya Tuhan mengaruniakan hadirat-Nya kepada Anda saat Anda mencari wajah-Nya dan membantu orang lain mengalami sukacita keselamatan mereka. Diambil dari: Judul artikel: Langkah-Langkah menuju Kemerdekaan di dalam Kristus Judul buku: Berjalan dalam Kemerdekaan Penulis: Neil T. Anderson dan Rich Miller Penerbit: Metanoia, Jakarta 2001 Halaman: 143 -- 147 TIPS _________________________________________________________________ LANGKAH-LANGKAH MENUJU KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS "Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus" dilakukan agar kita dapat dilepaskan dari ikatan-ikatan Iblis dalam kehidupan kita. Akan tetapi, ini bukanlah satu-satunya cara untuk melepaskan seseorang dari ikatan-ikatan setan. Ada beberapa metode yang dapat dipakai dengan efektif jika kita sungguh-sungguh memahami dan memegang kuasa Kristus di dalam kita. Sarana ini tidak mengandung kekuatan gaib atau ilmu khusus. Sarana ini hanya membimbing kita supaya kita menyatakan dan menerapkan kebenaran firman Allah dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Persiapan yang perlu dilakukan adalah sikap terbuka kepada Kristus. Tanpa adanya keterbukaan dan kejujuran kita tidak akan bisa ditolong dan tidak bisa mencapai kemerdekaan yang kita butuhkan. Setelah kita terbuka dan jujur di hadapan Tuhan, kita akan dibimbing dalam proses pemulihan. Pertama-tama, kita harus berdoa serta meminta bimbingan dan perlindungan dari Tuhan. Ingat, Iblis sering melawan proses pemulihan! Oleh karena itu, doa sangat penting dilakukan. Selanjutnya, kita dibimbing untuk membuat pernyataan tertentu. Dengan demikian, kita memerintahkan Iblis untuk melepaskan kita sehingga kita dapat mengenal dan memilih kehendak Allah. Sesudah itu kita masuk ke dalam tujuh langkah menuju kemerdekaan: Langkah 1: Pilih Kenyataan Bukan Kepalsuan Langkah pertama ini berkenaan dengan keterlibatan kita dengan kuasa gelap -- okultisme, baik yang kita alami sekarang maupun pada masa lalu. Kita harus memulai dengan doa dan meminta Tuhan untuk menyatakan semua keterlibatan kita dengan kuasa gelap (buatlah daftar pengalaman spiritual yang tidak sesuai dengan firman Tuhan). Tandailah daftar yang menunjukkan keterlibatan kita. Selanjutnya akui dan tinggalkan semua keterlibatan kita satu per satu. Keberadaan seorang konselor akan sangat membantu Anda dalam menerapkan langkah ini. Langkah 2: Pilih Kenyataan Bukan Tipu Muslihat Dalam langkah kedua, kita berpusat pada penerapan kebenaran Allah dalam kehidupan kita. Mulailah dengan mengaku bahwa kita sering tertipu karena pengaruh bapa dusta, Iblis, dan karena kita menipu diri sendiri. Mintalah Allah untuk menyelidiki kita dan menyatakan kepada kita apakah jalan kita serong atau tidak. Buatlah daftar dan tandailah hal-hal ketika kita menipu atau membela diri. Kemudian, akuilah hal-hal tersebut kepada Allah dan nyatakan keputusan kita untuk mengetahui dan mengikuti kebenaran-Nya. Jika Anda tidak bisa melakukannya sendiri, mintalah bantuan dari pembina rohani Anda. Langkah 3: Pilih Pengampunan Bukan Kepahitan Langkah ini sangat penting bagi pengikut Kristus. Orang-orang yang memerlukan pelayanan pemulihan sangat membutuhkan pertolongan untuk dilepaskan dari kepahitan atau kebencian, dan apa pun keluhan-keluhan mereka. Mulailah dengan meminta Tuhan mengingatkan kita akan orang-orang yang belum kita ampuni. Daftarkanlah nama orang-orang tersebut dalam selembar kertas. Pada baris terakhir jangan lupa menulis diri sendiri karena sering kali kita pun belum mengampuni diri sendiri padahal kita sudah diampuni saat kita percaya kepada Yesus Kristus. Selain itu, tulislah juga pikiran-pikiran yang melawan Allah karena biasanya orang-orang menyalahkan Allah atau memendam kemarahan dan kepahitan terhadap Allah karena Ia tidak memenuhi harapan mereka. Setelah kita selesai membuat daftar, kita perlu berdoa dan mengampuni satu demi satu orang telah kita daftarkan sesuai dengan ajaran firman Allah. Pada saat kita melakukannya, kita akan merasa sangat bahagia dan merasa seperti baru dilepaskan dari suatu beban yang berat sekali. Langkah 4: Pilih Ketaatan Bukan Pemberontakan Banyak orang, termasuk orang-orang Kristen memberontak terhadap para penguasa yang telah ditentukan Allah di dunia ini. Orang semacam ini sering memberontak terhadap pemerintah, orang tua, suami, majikan, pemimpin-pemimpin rohaninya, dan bahkan terhadap Allah sendiri. Langkah ini perlu kita lakukan supaya kita mengakui dosa pemberontakan kita dan sungguh-sungguh merendahkan diri di hadapan Allah. Akuilah pemberontakan kita secara umum dan berdoa minta Tuhan menyatakan sejauh mana pemberontakan kita. Buatlah daftar orang-orang yang kita lawan dan akuilah pemberontakan kita satu per satu. Langkah 5: Pilih Kerendahan Hati Bukan Kesombongan Langkah ini berkaitan dengan langkah sebelumnya, namun penekanannya agak berbeda. Dalam langkah 5, kita mengakui dan meninggalkan secara umum segala macam kesombongan (yang lebih mengutamakan kehendak kita daripada kehendak Allah dan sikap kita yang lebih memusatkan hidup kita pada keakuan kita daripada Allah). Lalu, minta Allah untuk menunjukkan kepada kita hal-hal khusus dalam kehidupan kita yang dikuasai oleh kesombongan kita. Akhirnya, akuilah itu. Langkah 6: Pilih Kemerdekaan Bukan Keterikatan Banyak orang merasa diikat oleh dosa-dosa tertentu, misalnya kecenderungan untuk bunuh diri, kebiasaan makan, atau dorongan seksual. Dosa-dosa tersebut terus dilakukan hingga menjadi kebiasaan. Dengan begitu, Iblis berhasil membentuk pola dosa di dalam kehidupan mereka. Lebih buruknya lagi, mereka menganggap bahwa mereka tidak bisa dilepaskan dari pola dosa yang begitu kuat itu. Itulah tipu muslihat setan! Dosa-dosa tersebut bisa dilepaskan tapi prosesnya memang tidak mudah. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah mengakui secara umum bahwa kita sudah memberi diri pada hawa nafsu daging, sehingga kita telah memberi kesempatan kepada Iblis untuk mengikat kita. Lalu mintalah Roh Kudus memberitahu kita tentang pelanggaran kita. Sesudah itu berdoalah agar Tuhan melepaskan dan memampukan kita meninggalkan semua penyalahgunaan tubuh kita dan menyerahkannya kepada Tuhan. Langkah 7: Pilih Penolakan Bukan Penyerahan Langkah terakhir dalam proses ini adalah melepaskan semua dosa dari nenek moyang kita dan semua pengaruh dari apa yang dilakukan orang lain, misalnya santet atau guna-guna. Ada dua bagian dalam langkah ini. Pertama, nyatakan dan umumkan kepada semua roh jahat bahwa kita menolak dan memutuskan ikatan-ikatan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. Kedua, kita berdoa kepada Allah, menyerahkan tubuh kita kepada-Nya dan memohon supaya kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Demikianlah proses menjalani "Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus". Kita harus melakukan tujuh langkah ini karena jika kita membuka jalan bagi Iblis, ia akan memengaruhi kehidupan kita sejauh mungkin. Jadi, kita bukan hanya harus mengakui dan meninggalkan satu dosa tapi semua pelanggaran kita. Diambil dan diringkas dari: Judul artikel asli: Pemakaian Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan Di dalam Kristus Judul buku: Hancurkan Kuasa Iblis dalam Diri Anda Penulis: Pdt. Thomas J. Sappington, Th.D Penerbit: Yayasan ANDI dan O.C. International, Yogyakarta 1998 Halaman: 269 -- 279 _______________________________e-KONSEL ______________________________ Apakah Anda punya masalah/perlu konseling, atau ingin mengirimkan informasi/artikel/bahan/surat/saran/pertanyaan/sumber konseling? silakan kirim ke: < konsel(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel Situs C3I: http://c3i.sabda.org Facebook Konseling: http://fb.sabda.org/konsel Twitter Konseling: http://twitter.com/sabdakonsel ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Sri Setyawati Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Konsel / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |