Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/202 |
|
e-Konsel edisi 202 (15-2-2010)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ EDISI 202/15 Februari 2010 Daftar Isi: = Pengantar: Memelihara Hubungan = Cakrawala: Lima Bahasa Cinta = Referensi: Artikel Terkait di e-Wanita = Tips: Dua Puluh Lima Tip Bonus = Stop Press: Ikutilah! Kelas Diskusi PESTA -- Paskah 2010 PENGANTAR ____________________________________________________________ Salam dalam kasih Kristus, Seperti halnya tanaman yang memerlukan pupuk dan air untuk kelangsungan hidupnya, demikian pula hubungan kita dengan orang lain. Hubungan kita dengan mereka bisa layu dan mati bila kita tidak senantiasa memeliharanya. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk selalu mencari cara untuk merawatnya, khususnya hubungan kita dengan pasangan. Salah satu hal penting yang harus selalu ada adalah kasih kita untuk mereka. Seperti yang sudah redaksi sajikan di e-Konsel edisi lalu, ada banyak cara untuk menunjukkan dan mewujudkan kasih kita kepada mereka. Dalam edisi ini, redaksi melanjutkannya namun dengan bahasan yang lebih sempit, yaitu melalui Lima Bahasa Cinta. Pembahasan mengenai Lima Bahasa Cinta tentu tidak asing lagi bagi kita karena sudah banyak buku maupun artikel yang menyinggung topik ini. Kini, e-Konsel mengajak pembaca untuk menyimak lagi apa saja kelima bahasa cinta ini, sekaligus redaksi menyajikan pula tip-tip untuk mewujudkannya. Selamat menyimak, selamat berbagi kasih. Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani http://c3i.sabda.org/ http://fb.sabda.org/konsel CAKRAWALA ____________________________________________________________ LIMA BAHASA CINTA Kata-Kata yang Menguatkan Mark Twain pernah berkata, "Dengan sebuah pujian aku bisa hidup selama 2 bulan." Kata-kata penghargaan sangat berpengaruh terhadap orang yang bahasa cintanya adalah "Kata-kata yang Menguatkan". Pernyataan-pernyataan sederhana seperti, "Kamu cocok memakai baju itu," atau "Kamu adalah pembuat kue terbaik di dunia! Aku suka kue buatanmu," kadang-kadang merupakan sesuatu yang dibutuhkan seseorang supaya orang itu merasa bahwa dia dicintai. Selain kata-kata pujian, cara lain untuk menyampaikan "Kata-kata yang Menguatkan" adalah dengan memberikan semangat, misalnya: mendukung keputusan yang sulit, memberi perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai dalam suatu proyek, mengakui pandangan unik seseorang terhadap suatu topik penting, dll.. Bila seseorang yang kita kasihi mendengarkan "Kata-kata yang Menguatkan" ini, maka kata-kata ini akan membantu dia mengatasi rasa ketidakamanannya dan membangun rasa percaya diri yang lebih besar. Waktu yang Berkualitas Waktu yang berkualitas lebih dari sekadar kedekatan belaka. Waktu yang berkualitas berarti memfokuskan seluruh tenaga Anda pada pasangan Anda. Seorang suami yang menonton olahraga sambil berbicara dengan istrinya berarti tidak memberikan waktu yang berkualitas. Bila seluruh perhatian Anda tidak tertuju pada pasangan Anda, makan malam romatis berdua pun bisa berlalu begitu saja tanpa ada menit berkualitas yang dibagi bersama. Percakapan yang berkualitas sangat penting dalam hubungan yang sehat. Percakapan berkualias termasuk berbagi pengalaman-pengalaman, pikiran, perasaan, dan keinginan-keinginan dalam suasana yang bersahabat dan tidak terganggu. Seorang pasangan yang baik tidak hanya mendengarkan, tetapi juga memberikan nasihat dan respons untuk meyakinkan pasangannya bahwa dia benar-benar mendengarkan. Banyak pasangan yang tidak mengharapkan Anda memecahkan masalah mereka. Mereka hanya memerlukan pendengar yang simpatik. Aspek penting dalam percakapan yang berkualitas adalah sikap keterbukaan diri. Supaya Anda bisa berkomunikasi dengan baik dengan pasangan Anda, Anda pun harus menyesuaikan diri dengan emosi Anda. Hanya saat Anda dapat memahami emosi dan perasaan terdalam Anda, Anda dapat membangun percakapan yang berkualitas dan waktu yang berkualitas bersama pasangan Anda. Kegiatan yang berkualitas adalah bagian yang sangat penting dari waktu yang berkualitas. Banyak pasangan yang merasa dirinya sangat dicintai pada saat menghabiskan waktu secara fisik bersama-sama, melakukan kegiatan yang mereka sukai bersama-sama. Menghabiskan waktu bersama akan menjadikan pasangan tersebut semakin dekat, dan pada tahun-tahun yang akan datang, akan mengisi bank memori Anda sehingga Anda dapat mengenangnya pada masa yang akan datang. Meskipun kegiatan itu hanya duduk-duduk saja di bangku, bercakap-cakap ringan, atau bermain tenis bersama, waktu yang berkualitas adalah bahasa cinta yang dibagikan dalam banyak hal. Menyediakan waktu khusus bersama pasangan Anda akan menghasilkan pernikahan yang bahagia. Menerima Hadiah Beberapa pasangan memberi respons yang baik terhadap simbol-simbol kasih yang dapat dilihat. Bila Anda berbicara dalam bahasa cinta ini, Anda lebih senang menghargai berbagai hadiah sebagai suatu pengungkapan kasih dan pengabdian. Orang-orang yang senang dengan bahasa cinta ini sering merasa bahwa hadiah yang sedikit melambangkan kurangnya kasih dari pasangannya. Untungnya, bahasa cinta ini salah satu dari bahasa cinta yang paling mudah dipelajari. Bila Anda ingin menjadi seorang pemberi yang efektif, banyak pasangan yang harus belajar untuk mengubah perilaku mereka terhadap uang. Bila Anda memang orang yang gemar belanja, Anda tidak punya masalah dalam membeli hadiah-hadiah untuk pasangan Anda. Tetapi, orang yang biasa berinvestasi dan menabung uang mereka, membutuhkan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri dengan konsep membelanjakan uang sebagai bentuk pengungkapan cinta. Orang-orang ini harus memahami bahwa Anda menginvestasikan uang Anda tidak hanya pada hadiah-hadiah saja, tetapi juga pada kedalaman relasi Anda dengan pasangan. Memberikan diri adalah simbol cinta yang penting. Kadang-kadang seluruh keinginan pasangan Anda adalah ada seseorang yang selalu mendampingi, melalui cobaan yang sama, dan mengalami hal-hal yang sama. Tubuh Anda bisa menjadi simbol fisik bahasa cinta yang paling kuat. Pemberian hadiah tidak harus setiap hari, atau bahkan setiap minggu. Pemberian hadiah juga tidak harus membutuhkan banyak uang. Baik itu gratis atau mahal, sering atau jarang, bila pasangan Anda menyukai bahasa hadiah, maka tanda-tanda terlihat dari cinta Anda akan membuat mereka merasa bahagia dan aman dalam hubungan Anda dan pasangan Anda. Tindakan Melayani Kadang-kadang pekerjaan sederhana di sekitar rumah bisa menjadi suatu bentuk ungkapan cinta yang tidak bisa diingkari lagi. Bahkan hal-hal kecil seperti mencuci baju dan membuang sampah membutuhkan perencanaan, waktu, usaha, dan tenaga. Seperti yang ditunjukkan Yesus saat Dia membasuh kaki murid-murid-Nya, melakukan hal-hal sederhana bisa menjadi pengungkapan cinta dan pengabdian yang kuat kepada pasangan Anda. Sangat sering, kedua belah pihak akan menggunakan bahasa "Tindakan Melayani". Namun, sangat penting untuk memahami tindakan pelayanan apa yang paling dihargai oleh pasangan Anda. Meskipun pasangan suami istri saling membantu dalam urusan rumah, namun mereka masih akan bertengkar karena tanpa sadar mereka saling berkomunikasi dengan dua dialek yang berbeda. Misalnya, seorang istri seharian mencuci mobil dan kemudian mengajak anjing berjalan-jalan, tetapi bila suaminya merasa bahwa cucian baju dan dapur merupakan hal yang terpenting, dia bisa merasa tidak dikasihi, walaupun faktanya istrinya melakukan berbagai pekerjaan lain sepanjang hari. Penting untuk mempelajari dialek pasangan Anda dan bekerja keras untuk memahami tindakan pelayanan apa yang akan menunjukkan kasih Anda. Penting pula untuk melakukan tindakan-tindakan ini dengan kasih dan bukan karena kewajiban. Seorang pasangan yang melakukan pekerjaan rumah tangga karena merasa bersalah atau takut tidak akan menunjukkan bahasa kasih, melainkan bahasa sakit hati. Penting untuk melakukan tindakan-tindakan ini dari kebaikan hati Anda. Menunjukkan tindakan melayani bisa berarti tidak membeda-bedakan. Tindakan melayani memerlukan kerendahan hati dari kedua pasangan dalam melakukan beberapa pekerjaan dan pelayanan yang biasanya tidak diharapkan dari mereka (seorang pria maupun seorang wanita). Namun, pengorbanan-pengorbanan kecil ini akan sangat berarti bagi pasangan Anda, dan akan menghasilkan relasi yang bahagia. Sentuhan Fisik Banyak pasangan merasa paling dicintai saat mereka mendapatkan kontak fisik dari pasangannya. Bagi pasangan yang sangat menyukai bahasa cinta ini, sentuhan fisik bisa menjadi awal atau akhir dari suatu relasi. Hubungan seks membuat banyak pasangan merasa aman dan dikasihi dalam suatu pernikahan. Namun, hubungan seks bukanlah satu-satunya dialek sentuhan fisik. Ada banyak bagian tubuh yang sangat peka terhadap rangsangan. Penting untuk mengetahui bagaimana pasangan Anda merespons sentuhan tidak hanya secara fisik, namun juga secara psikologis. Penting untuk belajar bagaimana pasangan Anda menyukai bahasa sentuhan fisik. Beberapa sentuhan bisa menyebabkan luka dan tidak nyaman bagi pasangan Anda. Sediakan waktu untuk mempelajari sentuhan yang disukai oleh pasangan Anda. Sentuhan itu bisa berupa tindakan besar, misalnya memijat punggungnya atau berhubungan badan. Atau tindakan kecil, misalnya menyentuh dahi atau merangkul. Penting untuk belajar bagaimana pasangan Anda merespons sentuhan itu. Itulah cara bagaimana Anda akan menunjukkan bahasa cinta yang paling disukainya. Semua pernikahan akan mengalami krisis. Dalam kasus-kasus ini, sentuhan fisik sangat penting. Dalam situasi krisis, pelukan bisa mengomunikasikan suatu cinta yang sangat mendalam terhadap orang tersebut. Seseorang yang bahasa kasih utamanya adalah sentuhan fisik akan sering meminta Anda untuk memeluknya dan diam daripada memberikan nasihat. Penting untuk mengingat bahwa bahasa cinta ini berbeda untuk setiap orang. Jenis sentuhan yang bisa membuat Anda merasa aman belum tentu akan membuat pasangan Anda bahagia. Penting untuk belajar dialek masing-masing. Sentuhan yang paling umum yang dapat Anda lakukan adalah memeluk, mencium, dan sentuhan fisik lainnya. (t/Ratri) Sumber: Nama situs: The Five Love Languages Penulis: Gary Chapman Alamat URL: http://www.fivelovelanguages.com/learn.html Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Wanita Kristen Alamat URL: http://wanita.sabda.org/lima_bahasa_cinta REFERENSI ____________________________________________________________ ARTIKEL TERKAIT DI e-WANITA Topik-topik yang berkaitan dengan kasih juga pernah diangkat di Publikasi e-Wanita. Dua edisi yang secara khusus menyajikannya adalah: e-Wanita edisi 5 Wanita yang Mengasihi Tuhan http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/005/ e-Wanita edisi 6 Bentuk Kasih http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/006/ TIPS _________________________________________________________________ DUA PULUH LIMA TIP BONUS (Sejumlah Hikmat yang Diterapkan oleh Seratus Pasangan Sukses) 1. Ucapkan terima kasih kepada pasangan hingga itu menjadi kebiasaan. "Ketika berpacaran, kami memutuskan akan saling mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil seperti mencuci piring, membuang sampah, dan memelihara binatang piaraan. Ini telah menjadi suatu kebiasaan yang mendorong kami untuk saling memerhatikan. Sikap ini membuat perasaan positif senantiasa mengalir dan sehingga kami tidak saling meremehkan. Ini sudah membudaya di antara anak-anak kami yang juga kerap berterima kasih ketika mereka menghargai apa yang kami lakukan bagi mereka.", 2. Jadilah sahabat yang baik. "Kunci pernikahan kami adalah persahabatan. Istri saya, Sheila, adalah sahabat terbaik saya. Tidur, makan, bekerja, berlibur, dan bermain -- semuanya dengan orang yang memberikan dukungan emosional, fisik, dan rohani. Adakah yang lebih baik daripada ini?", 3. Jika Anda membuat pasangan merasa dicintai, Anda akan memperkokoh pernikahan Anda. "Rahasia pernikahan yang abadi adalah memperlihatkan kepada pasangan Anda setiap hari -- bahkan mengucapkannya -- betapa besar cinta Anda padanya dan betapa bahagianya Anda karena menghabiskan seluruh hidup Anda bersamanya." "Suami saya mahir dalam menunjukkan spontanitas dan kejutan! Apa pun yang ia lakukan, itu menunjukkan bahwa ia suka membiarkan saya mengetahui betapa ia mencintai saya. Saya begitu mencintainya -- sebagian karena ia begitu mencintai saya.", 4. Belajar untuk minta maaf dan memaafkan. "Tidak selalu mudah untuk berkata `saya salah`. Namun, jika Anda sanggup mengakui kesalahan dan minta maaf, tidak akan ada peluang untuk memperuncing keadaan." "Sejumlah orang menyimpan sakit hati dan ingin membalas dendam. Jelas hal ini dapat meretakkan hubungan Anda berdua.", 5. Cari sifat-sifat positif dari pasangan Anda. "Sangat mudah untuk fokus pada aspek-aspek negatif yang ditemukan dalam pernikahan maupun pada diri pasangan Anda. Bagaimanapun, sikap ini membuat Anda kehilangan kesempatan untuk melihat yang positif. Kami membiasakan diri untuk menghitung berkat dan membicarakan kelebihan serta kebaikan orang lain." "Saya merasa beruntung dan diberkati dengan apa yang saya pelajari dari suami, banyak hal yang positif. Ia bijak, peka, dan sangat menaruh perhatian pada saya. Ia mengasihi Tuhan. Ia mengasihi saya. Ia menyukai apa yang saya anggap penting. Ia menyukai yang baik dan yang benar.", 6. Ciptakan "kemitraan tugas" bersama pasangan. "Salah satu yang terbaik dalam hidup kami adalah, kami membuat kemitraan tugas. Kerja sama kami amat bagus -- baik untuk hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak, karier, gereja, atau masa depan. Kami benar-benar bermitra!", 7. Ciptakan perubahan. Perubahan mencerminkan dengan nyata kualitas hubungan Anda. "Kami mengalami pertumbuhan bersama yang berarti dari tahun ke tahun. Saya pemain ski, Jeff pria pecinta keluarga, saya selalu ke gereja, Jeff suka membantu, saya pecinta gunung, Jeff gemar memberi bunga. Saya tidak sabar menantikan karya Allah di masa depan. Menyenangkan sekali melihat apa yang dapat dilakukan oleh cinta, komitmen, rasa percaya, pemberian maaf, harapan, dan iman dalam suatu pernikahan.", 8. Kendalikan harapan Anda senantiasa. "Saya tidak berharap berlebihan. Saya ingin melewati suka duka dengan pasangan saya. Saya berharap kami akan melewati masa-masa sulit... tetapi bersama-sama. Saya ingin mencintainya lebih dalam lagi melalui semua itu. Saya hanya ingin menjadi tua dengan mengenal dan mengasihi suami saya.", 9. Sadari apabila harapan sudah terpenuhi dan bersukacitalah. "Kini saya sadar bahwa apa yang saya harapkan telah terpenuhi secara menakjubkan. Dahulu, saya ingin Don mencintai saya, dan ia memang sangat mencintai saya. Dahulu, saya ingin menyelesaikan kuliah, dan ini pun tercapai. Saya ingin punya anak, dan kini kami sudah mengadopsi 3 orang anak hebat seperti yang saya harapkan. Dahulu, saya ingin memunyai rumah, dan betapa herannya, sekarang kami memiliki sebuah rumah, sekalipun ini karena kami misionaris untuk beberapa waktu. Sekarang, pada hari tua saya, saya benar-benar ingin memiliki pendamping yang baik, dan memang saya punya pendamping. Tidak ada yang lebih baik daripada yang tengah saya alami!", 10. Bertumbuh dengan bertumpu pada harapan yang tidak terpenuhi. "Bertolak dari harapan-harapan kami yang tidak terpenuhi, kami mendapat pelajaran berharga. Misalnya, saya mengharapkan anak-anak makin menghormati peraturan kami. Ini telah mendisiplinkan saya dengan menakjubkan dan terpuji -- saya siap menerima perbedaan.", 11. Ciptakan hubungan timbal baik. "Kami memiliki hubungan timbal balik dalam hal menghormati dan menyenangkan pasangan. Tidak ada di antara kami yang berfokus pada diri sendiri. Kami saling menolong, ada nuansa memberi dan menerima yang bergantung pada kebutuhan. Kami ibarat dua individu yang kuat yang telah menjadi satu. Timbal balik adalah inti keberhasilan pernikahan kami.", 12. Hayati setiap kebersamaan. "Kami punya perasaan kuat yang hampir serupa. Kami banyak tertawa bersama dan terharu bersama ketika melihat film yang sama. Agaknya ini yang mempertautkan kami berdua.", 13. Bersama-sama merasakan penderitaan akan membuat keajaiban. "Ketika suami saya menderita kanker, Allah menyembuhkan dan memberi kami kekuatan untuk mengbadapi masa-masa sulit itu. Dalam film berjudul `Shadowland,` setelah wanita yang dikasihinya meninggal, C. S. Lewis berkata, `Penderitaan sekarang adalah bagian dari sukacita di masa mendatang.` Kami merasa sangat diberkati bahwa penderitaan waktu itu merupakan bagian sukacita sekarang. Kami bisa merasakan apa artinya menghadapi kematian dan perpisahan. Ini membuat kami makin menghargai kesempatan untuk hidup. Demikian juga, kami menyadari ketidakberdayaan dan betapa kami berupaya untuk berserah total kepada Allah. Secara rohani, kami memunyai ikatan yang mendalam dan nyata.", 14. Doa mengubah banyak hal. "Kami berdoa bersama dan sering membicarakan apa yang Allah lakukan dalam kehidupan kami. Doa memimpin kami dalam menentukan cita-cita, menjadi orang tua, mengatasi konflik, dan merancang anggaran belanja. Setiap pagi, kami mendiskusikan persoalan-persoalan yang harus dihadapi hari itu, dan kami saling mendoakan sepanjang hari. Masing-masing akan menelepon apabila tahu ada yang tengah dicemaskan oleh pihak lain." "Seandainya kami dapat mengulang pernikahan kami dari awal, saya akan menghabiskan waktu untuk berdoa. Saya akan percaya pada Allah dan tidak akan terlalu khawatir lagi.", 15. Perbarui komitmen Anda -- khususnya apabila sudah memburuk. "Komitmen merupakan segala-galanya! Masing-masing pihak harus bertanggung jawab untuk kesejahteraan dan kebahagiaan pasangan tanpa mengharapkan pamrih dalam bentuk hak, kuasa, kesempatan, dan kekebalan." "Ketika melewati masa-masa yang sangat sulit, kami memperbarui komitmen dengan mengucapkan, `Aku mendampingimu` atau `Aku tidak mau melakukan ini dengan siapa pun juga.`", 16. Jadikan waktu santai sebagai bagian dari pernikahan. "Salah satu yang terbaik dalam pernikahan kami adalah bahwa kami begitu menyukai kebersamaan, sekalipun sekadar duduk-duduk dan tidak melakukan apa-apa. Rasa-rasanya kami ingin berlama-lama begitu sepanjang hari tanpa kehadiran orang lain dan kami berdua benar-benar senang." "Apa yang kami lakukan bertahun-tahun hanyalah kerja, kerja, dan kerja. Kini kami belajar untuk banyak menyisihkan waktu rekreasi -- berjalan-jalan, bermain, menonton film, dan berakhir pekan. Seandainya kami bisa punya waktu santai bersama pada masa lalu....", 17. Komunikasi akan menjadi intensif bila dilakukan dengan benar. "Kami mengalami kesulitan untuk saling mendengarkan, bernegosiasi, berkompromi, menceritakan kebenaran, dan bersikap transparan. Setelah bertahun-tahun, akhirnya kami menguasai bidang-bidang ini, dan ini meningkatkan mutu pernikahan kami." "Sikap kami masing-masing cukup terbuka, tetapi kami belajar bagaimana memilih kata-kata agar terdengar sebaik dan sejelas mungkin. Kami membuat suatu seni berkomunikasi sehingga pihak pendengar tahu persis apa yang kami pikirkan dan rasakan.", 18. Tentukan apa yang boleh dan tidak saat menangani konflik. "Menurut kami ada dua hal penting untuk menangani konflik: (1) jangan berdiskusi atau berdebat pada malam hari (waktu adalah penting); (2) sikapi komentar negatif dengan nada positif: `Yang kau lakukan baik, tetapi bagaimana kalau ....`" "Karena latar belakang saya, kami biasanya menangani konflik dengan gaya Italia -- berargumentasi. Tetapi, ini tidak masalah. Semuanya dapat diperdebatkan, dan kemudian masalah terselesaikan.", 19. Tidak berlama-lama menyimpan perasaan negatif maupun positif. "Tidak satu pun di antara kami yang sanggup membiarkan konflik tidak tertangani lebih dari 20 menit. Oleh karena itu, kami senantiasa mengungkapkan perasaan melalui kata-kata. Juga untuk hal-hal yang positif. Kami selalu berkata `terima kasih` dan `aku cinta padamu.`", 20. Jangan sekali-kali sengaja mempermalukan pasangan. "Tidak ada yang lebih merendahkan daripada dihina atau dicemoohkan di muka umum. Ini memastikan timbulnya pertengkaran dengan pasangan." "Salah satu hal terbaik yang telah saya pelajari mengenai pernikahan adalah jangan pernah menyudutkan pasangan di depan orang lain.", 21. Apabila mungkin, rencanakan pernikahan Anda dengan saksama. "Masa 5 tahun untuk mengembangkan pernikahan sebelum anak-anak lahir sangat menolong kami untuk menjadi kokoh." "Tentunya kami tidak perlu stres dan tertekan seandainya kami merencanakan masa depan dengan lebih baik. Kerap kali kami membiarkan banyak hal terjadi. Pasangan harus menetapkan arah hidup serta pernikahan mereka dan tetap konsisten dengan itu.", 22. Tidak perlu takut kalau anak-anak menjadi guru Anda. "Anak-anak menimbulkan sukacita dan menjadi sarana Allah untuk merendahkan hati kami. Anak-anak senantiasa mengajar kami. Kami menikmati kebersamaan -- mengungkapkan kasih, tertawa, dan menangis bersama.", 23. Sekalipun "satu tubuh", pasangan Anda merupakan pribadi tersendiri. "Saya harus mati-matian belajar bahwa suami saya adalah satu individu tersendiri yang terpisah. Pemikirannya adalah miliknya sendiri dan tidak perlu mencerminkan pendapat saya maupun pendapat anak-anak. Apabila saya mengingat hal ini dengan teguh, saya memberi dia lebih banyak kebebasan. Kami berdua merasa lebih bahagia dengan kondisi seperti ini.", 24. Kembangkan kasih Anda -- tidak bergantung pada sanak saudara. "Suami saya dan saya sendiri percaya bahwa salah satu hal terbaik yang pernah terjadi adalah bahwa kami tinggal berjauhan dengan keluarga kedua belah pihak selama 6 tahun. Ini memberi kesempatan untuk mengembangkan hubungan kami -- bukan suatu hubungan yang dirancang untuk menyenangkan setiap orang penting dalam hidup kami.", 25. Upayakan agar cinta Anda tidak pernah basi. "Menjaga agar cinta kami tetap segar dan penuh vitalitas adalah suatu target yang kami tentukan sebelum kami menikah. Kami sungguh-sungguh bekerja keras untuk mencapai maksud ini. Ternyata, kami menaruhkan ini pada peringkat tertinggi dari daftar sasaran hidup kami. Sekalipun kami sudah menikah bertahun-tahun, perlu saya ungkapkan kepada Anda bahwa saya hampir tidak sabar menantikan tibanya istri saya setiap malam. Ia merangkul saya, dan dalam benaknya pun dia mengatakan bahwa saya hebat!" Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku asli: The Triumphant Marriage Judul terjemahan: Rahasia Pernikahan Abadi Penulis: Neil Clark Warren, Ph.D. Penerjemah: Lily Christianto Penerbit: Fokus Pada Keluarga (FPK), Jakarta 2000 Halaman: 219 -- 225 STOP PRESS ___________________________________________________________ IKUTILAH! KELAS DISKUSI PESTA -- PASKAH 2010 Apakah Anda ingin lebih mengerti makna Paskah yang sebenarnya? Anda rindu menyambut Paskah dengan lebih berarti tahun ini? Kami mengundang Anda untuk bergabung di kelas Diskusi Paskah yang diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://www.pesta.org >. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan akan berlangsung hanya untuk 1 bulan saja (1 - 30 Maret 2010). Pendaftaran dibuka mulai hari ini sampai tgl. 28 Februari 2010, dengan mengisi form di bawah ini: -------------------> di potong di sini <-------------------------- Nama lengkap: Email: Facebook: Anggota gereja: ----------------dikirim ke < kusuma(at)in-christ.net > ----------- _______________________________e-KONSEL ______________________________ Apakah Anda punya masalah/perlu konseling, atau ingin mengirimkan informasi/artikel/bahan/surat/saran/pertanyaan/sumber konseling? silakan kirim ke: < konsel(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I: http://c3i.sabda.org/ Facebook Konseling: http://fb.sabda.org/konsel ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) Konsel 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |