Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/183 |
|
e-Konsel edisi 183 (1-5-2009)
|
|
_______________________________e-KONSEL_______________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen _____________________________________________________________________ EDISI 183/1 Mei 2009 Daftar Isi: = Pengantar: Konselor, Konseli, dan Tuhan = Cakrawala (1): Doa dalam Konseling Kristen = Cakrawala (2): Doa dan Konseling = Referensi: Artikel Terkait Mengenai Doa dalam Konseling = Kesaksian: Peran Roh Kudus dan Firman dalam Konseling = Ulasan situs: Bible Center = Info: Situs Wanita Kristen: Wanita dalam Kristus PENGANTAR ____________________________________________________________ Shalom, Ada tiga pihak yang terlibat dalam proses konseling Kristen, yaitu konselor, konseli, dan tentu saja Tuhan. Untuk itu, selain kemampuan dan ketrampilan konselor dalam menolong konseli dan keterbukaan konseli dalam mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, proses konseling juga memerlukan hubungan yang erat dengan Tuhan. Konselor dan konseli dapat menjalin hubungan dengan bertemu dan berkomunikasi secara langsung, sedangkan untuk bisa berhubungan dengan Tuhan, konselor dan konseli bisa melakukannya melalui doa. Karena itu, doa jelas merupakan unsur yang penting dalam proses konseling Kristen. Bila konselor maupun konseli sudah memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, maka mereka dapat bersama-sama membawa permasalahan kepada Tuhan melalui doa dan saling mendukung dalam doa. Mengingat pentingnya doa dalam proses konseling, edisi e-Konsel kali ini mengangkat topik Doa dalam Konseling. Artikel-artikel yang disajikan kiranya bisa menambah pengetahuan pembaca, khususnya konselor, tentang pentingnya doa dalam proses konseling Kristen. Selamat menyimak! Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ http://c3i.sabda.org/ CAKRAWALA 1___________________________________________________________ DOA DALAM KONSELING KRISTEN Doa adalah bagian yang sangat penting dalam konseling. Saat-saat tertentu pada masa konseling, Anda perlu berdoa bagi si konseli. Terkadang, bermanfaat pula jika pada waktu konseling, konselor berusaha mengetahui pola berdoa konseli dan hal apa yang biasanya ia doakan. Ajarlah jemaat Anda tentang pentingnya berdoa dan bantu mereka untuk mengalami kehidupan doa yang berarti serta tetap. Hal itu merupakan alat yang luar biasa berguna pada waktu mengalami masa krisis dalam hidup. Tanyakan kepada si konseli, "Bagaimana saya dapat berdoa untuk Saudara saat ini?" dan "Bagaimana saya dapat berdoa untuk Saudara selama masa konseling ini?" Jangan lupa memberi tahu orang itu pada waktu konseling berikutnya bahwa Anda berdoa untuknya. Banyak konseli mengatakan kepada saya bahwa satu-satunya hal yang membuat mereka tetap berfungsi dan bahkan tetap hidup adalah karena mereka tahu bahwa ada satu orang yang berdoa untuk mereka. Jangan merasa bahwa Anda harus membuka setiap waktu konseling dengan doa. Kebutuhan orang yang sedang Anda bantu itulah yang akan menentukan pelayanan doa Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri dan Allah, "Apakah doa merupakan alat yang dapat digunakan pada orang ini sekarang?" Adalah tidak bermanfaat kalau Anda mendoakan atau memimpin orang-orang untuk berdoa ketika mereka sendiri enggan melakukannya. Pada saat-saat tegang dan krisis, Anda akan dapat mengetahui pengertian orang itu mengenai Allah. Sering kali, Saudara memperoleh informasi tentang hal ini melalui pola doa orang tersebut sebelum atau selama waktu konseling. Penggunaan doa dapat menimbulkan banyak pertanyaan mengenai Allah. Siapakah Allah yang kepada-Nya kita datang dalam doa? Apa tanggung jawab Allah pada masa yang penuh penderitaan dan kesukaran dalam hidup? Kuasa apakah yang Allah miliki untuk menghilangkan penderitaan seseorang? Sebagian orang merasa tertolong dengan menerima kesukaran mereka sebagai kehendak Allah. Sebagian orang lain tidak mau menerima pandangan ini. Kitab Ayub menimbulkan banyak pertanyaan yang masih diajukan orang sampai hari ini. Allah memang terlibat dalam setiap situasi krisis dan ketegangan. Ia memang peduli. Ada orang-orang yang merasa bahwa doa adalah suatu bentuk sihir. Mereka merasa bahwa dengan berdoa mereka akan memengaruhi Allah untuk mengangkat kesukaran itu dan membalik prosesnya. Sebagaimana seorang berkata, "Aku tidak tahu tentang doa dan Allah. Dahulu ketika aku sakit, aku berdoa dan sembuh. Tetapi kali ini aku berdoa dan aku belum sembuh. Di manakah Allah?" Inilah suatu pandangan yang terbatas mengenai doa dan Allah. Doa bukan hanya merupakan cara untuk mencabut kesulitan, melainkan cara untuk memberi arti pada apa yang sedang terjadi di dalam kehidupan kita. Dalam doa mereka, sebagian orang akan mengajukan pertanyaan "Mengapa, Allah? Mengapa?" Ini lebih merupakan protes daripada pertanyaan. Namun, hal tersebut adalah suatu hal biasa dari tindakan yang menuju pada kesediaan untuk menerima dan menimbulkan iman yang lebih besar di tengah-tengah penderitaan. Orang akan merasa bersalah jika Anda melarang mereka bertanya seperti itu. Larangan seperti itu tidak menguntungkan. Apalagi jika Anda menunjukkan kepada mereka orang yang tidak pernah bertanya apa-apa atau yang memiliki "iman serta kepercayaan luar biasa kepada Allah". Masing-masing kita maju secara berbeda-beda dalam kehidupan Kristen kita. Sebagian orang lebih mudah memiliki iman daripada orang yang lain. Memprotes Allah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada-Nya merupakan satu bentuk doa. Sayangnya, kita mungkin tidak memasukkan hal itu dalam definisi kita tentang doa. Adalah berguna kalau kita memberi tahu orang itu bahwa protesnya pun merupakan doa. Anda mungkin menemukan orang-orang yang tidak mau berdoa karena katanya mereka sedang benci dan marah terhadap Allah. Suruh mereka membayangkan Allah sedang duduk di kursi lain di ruangan itu dan mereka boleh mengatakan kepada-Nya bagaimana perasaan mereka. Waktu orang tersebut melakukannya, Anda dapat memberi tahu dia bahwa apa yang baru ia nyatakan itu adalah doa. Dan Allah ingin agar ia membicarakan semua perasaannya dengan Allah. Waktu Anda berdoa untuk orang itu, hati-hati dengan apa yang Anda minta Allah lakukan. Adalah penting bahwa kita meminta Allah memberikan penghiburan-Nya, kekuatan-Nya, dukungan-Nya, wawasan-Nya, dan juga penting bahwa kita berterima kasih kepada-Nya atas apa yang akan terjadi pada masa mendatang meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi itu. Saya menyukai apa yang dikatakan oleh Lloyd Ogilvie dalam bukunya "God`s Will in Your Life": Bila kita berada dalam kesukaran, tidak tahu akan berbuat apa, kita perlu memuji Allah atas hal yang membuat kita tegang atau tertekan .... Terus menaikkan pujian selama jangka waktu tertentu akan mempersiapkan kita untuk menerima apa yang selama ini Tuhan sudah nantikan dengan sabar untuk menunjukkan sesuatu kepada kita atau melepaskan sesuatu dari kita. (Lloyd Ogilvie, God`s Will in Your Life (Eugene, Ore.: Harvest House, 1982), hal. 136) Doa bukan berarti menanggulangi keenganan Allah untuk menuntun kita; doa mempersiapkan kehendak kita untuk menerima apa yang Ia kehendaki bagi kita. Doa mengubah suasana hati kita dan memberi kita keinginan yang baik. (idem, hal. 164) Akan tetapi, mencapai sikap dan kepercayaan seperti ini merupakan suatu proses, dan tidak mungkin dipaksakan kepada orang yang Anda layani. Anda dapat membantu si konseli agar terus maju melalui proses konseling, penelaahan firman, dan berdoa. Periksa kepercayaan dan praktik doa Anda sendiri. Ada banyak buku yang praktis dan bermanfaat untuk membantu kita dan orang-orang lain dalam proses ini. Terutama ada satu buku yang bagus, yaitu "How to Get What Your Pray For - Harmonizing Your Desires With God`s" oleh Bill Austin (Tyndale). Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Konseling Krisis: Membantu Orang dalam Krisis dan Stres Judul asli buku: Crisis Counseling Judul asli artikel: Doa Penulis: H. Norman Wright Penerjemah: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996 Halaman: 287 -- 289 CAKRAWALA 2___________________________________________________________ DOA DAN KONSELING Doa bukanlah ramuan ajaib yang mampu menyelesaikan masalah. Beberapa luka dalam hidup dan kepribadian memerlukan waktu yang lama dan perawatan yang terus-menerus untuk dapat pulih. Kita tidak boleh menganggap doa sebagai plester untuk membalut luka yang dalam atau menjadikannya sebagai cara yang mudah untuk menolak tanggung jawab dan mengakhiri suatu hubungan konseling yang tidak nyaman dan tidak produktif. Namun, di dalam doa, Tuhan telah memberi kita karunia yang unik untuk menarik orang lain kepada-Nya. Sering kali, doa bisa menjadi bagian yang paling produktif dan nyaman dalam suatu sesi konseling, suatu alat di mana melaluinya Tuhan masuk ke dalam masalah manusia. Kekuatan Doa Dalam diri kita, tinggal rasa bersalah dan amarah, yang terkadang tumbuh dari pengalaman masa lalu dan pola pengasuhan anak yang tidak tepat yang dilakukan orang tua kita. Beberapa orang memperhitungkan ketikdaksempurnaan orang tua mereka kepada Tuhan. Beberapa menyalahkan Tuhan atas kesulitan-kesulitan dalam hidup mereka, percaya bahwa Tuhan memberi mereka masalah sebagai hukuman atas beberapa kesalahan-kesalahan masa lalu yang tidak dapat diingat lagi. Mereka mungkin tidak menyadarinya, tetapi kehidupan mereka jelas dipengaruhi oleh kepercayaan ini. Jiwa yang terluka mencegah mereka menerima kasih Allah atau memiliki relasi yang sehat dengan orang lain. Dari situlah kekuatan doa itu masuk. Seperti yang kita tahu, doa memiliki kekuatan yang besar, tetapi tidakkah kita terkadang menganggap doa dan konseling seolah-olah merupakan kegiatan terpisah yang memiliki tujuan yang berbeda? Kita memberikan konseling dan kemudian kita berdoa supaya konseling itu berhasil. Jika kita melihat doa dan konseling sebagai dua untai benang dalam selembar kain karya Allah, maka tugas kita adalah merajut keduanya menjadi satu. Merajut Doa dan Konseling Proses perajutan akan berjalan mulus bila kita mengingat beberapa panduan sederhana dalam berdoa saat konseling. Pertimbangkan hal-hal berikut ini: 1. Berdoalah dalam hati sambil mendengarkan. Saat konseli menceritakan kisahnya, secara sadar, bawalah Tuhan hadir dalam situasi konseling itu. Dalam hati, saya berdoa, "Tuhan, terima kasih karena Engkau bersama saya dalam melayani orang ini. Tolonglah saya supaya dapat mengendalikan egoku sendiri dan mengingat bahwa meskipun saya mungkin adalah saluran berkat-Mu, kesembuhan hanya ada di tangan-Mu.", 2. Mintalah persetujuan orang lain. Selama kata-kata kita benar-benar mencerminkan doa dari dalam hati konseli, maka dia akan mengamininya. Bila kita salah membaca situasi, konseli akan segera menghentikan doa kita. Dia mungkin mendengarkan doa itu, tetapi tidak akan mendoakannya. 3. Hindari manipulasi moral. Satu-satunya cara pasti untuk merendahkan doa adalah dengan melupakan bahwa doa itu ditujukan kepada Tuhan dan bukan kepada konseli. Kita semua pernah mendengar khotbah manipulatif yang disamarkan sebagai doa: "Tuhan, Engkau tahu bahwa Joe membuat masalahnya sendiri. Tolonglah dia untuk berubah sebelum dia menghancurkan pernikahannya." Pernyataan-pernyataan moral dalam doa menghalangi dampak yang akan muncul saat kita meletakkan masalah dalam tangan Tuhan. 4. Jangan tergesa-gesa untuk berdoa. Sebaiknya siapkan doa sebaik mungkin dengan mendengarkan dan menyelidiki secara saksama, yang akan membantu konseli membuka jalur komunikasi antara konseli dan Tuhan. Contoh, seorang wanita yang baru saja keguguran mungkin tidak bisa membuka dirinya sendiri untuk menerima pemulihan dari Tuhan sampai dia diberi kesempatan untuk melepaskan kemarahannya. Kita harus mendorong dia supaya mengungkapkan perasaannya sebelum kita berdoa. 5. Kita harus ingat bahwa Tuhan sudah bekerja dalam hidup orang ini. Setiap orang memiliki masa lalu dan masa datang yang diketahui oleh Tuhan, jadi kita perlu melawan kecenderungan untuk hanya melihat faktor yang sekarang ini menjadi masalah. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: Leadership Handbook of Outreach and Care Judul asli artikel: Prayer and Counseling Penulis: Nancy D. Becker Penerbit: Bakers Book, Michigan 1994 Halaman: 268 -- 269 REFERENSI ____________________________________________________________ ARTIKEL TERKAIT MENGENAI DOA DALAM KONSELING Berikut artikel terkait seputar doa dalam konseling Kristen di situs Christian Counseling Center Indonesia (C3I). 1. Tujuh Menit Bersama Tuhan --> http://c3i.sabda.org/tujuh_menit_bersama_tuhan 2. Kesendirian Bersama Tuhan --> http://c3i.sabda.org/kesendirian_bersama_tuhan KESAKSIAN ____________________________________________________________ Berikut ini kesaksian dari pengalaman Pendeta Julianto Simanjuntak selama menangani proses konseling. Beliau adalah seorang konselor, motivator keluarga, dosen, pendiri Layanan Konseling Krisis dan Karier (LK3), serta Direktur Institute Konseling LK3 Jakarta. Kesaksian ini Redaksi ambil dari salah satu bagian dalam bukunya yang berjudul "Self Healing dan Self Counseling: Seni Pemulihan Diri". PERAN ROH KUDUS DAN FIRMAN DALAM KONSELING Peran Roh Kudus sangat sentral dalam menyelesaikan atau menjalani masalah kehidupan kita sebagai orang percaya. Inilah perbedaan mendasar antara konseling pastoral dengan konseling sekuler, yaitu konseling pastoral bersifat trialog. Tuhan hadir dan terlibat dalam proses konseling. Kita perlu menyadari dan melibatkan Tuhan dalam pelayanan ini. Selanjutnya, kita mengandalkan Tuhan dengan bergantung pada Tuhan dalam doa dan dibimbing oleh nilai-nilai firman Tuhan. Peran Roh Kudus Peranan Roh Kudus sangat sentral dalam konseling. Yesus dalam awal pelayanan-Nya berkata, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19) Bagi para konselor, Roh Kuduslah (Sumber) yang memberikan kita kuasa, kekuatan, kemauan, dan bijaksana dalam menolong, menghibur, dan menguatkan mereka yang sedang tidak berdaya. Roh Kuduslah yang membantu kita berempati dengan benar. Bagi konseli, Roh Kuduslah yang mampu menyadarkan mereka dari dosa dan kesalahannya. Roh Kuduslah yang mampu mengubah hati dan karakter mereka menuju perubahan hidup yang lebih baik. Roh Kudus juga membantu kita mengingatkan, mengolah, dan menerjemahkan firman Tuhan yang dibutuhkan oleh klien kita untuk menyampaikannya pada waktu yang tepat, dan dengan bahasa yang dimengerti klien. Dalam pengalaman pribadi saya sebagai konselor selama beberapa tahun ini, Roh Kudus menjadi kekuatan utama dan mendasar. Dialah yang meneguhkan saya ketika ingin mundur dari pelayanan ini. Penghiburan-Nya yang luar biasa kepada saya pribadi, itulah juga yang saya bagikan kepada klien saya. Kalau pengalaman dengan Roh Kudus kering, apa yang bisa kita bagikan kepada mereka yang kita layani? Tentu tidak ada. Sebagaimana nama-Nya adalah Roh Penghibur, Dia selalu menghibur kita dalam keadaan apa pun. Pengalaman dan pengetahuan konseling tidak cukup bagi seorang konselor. Lebih dari itu adalah pengalaman pribadi dengan Tuhan Yesus dan Roh-Nya. Peranan Doa dan Firman Sebelum dan selama konseling, doa pribadi merupakan hal utama bagi saya. Doa selalu mengoneksikan diri saya dengan Tuhan semesta alam. Kepekaan pada suara Tuhan hanya mungkin terjadi jika saya memiliki kehidupan doa yang baik. Saya tidak selalu mengajak klien berdoa sebelum dan sesudah konseling. Tapi secara pribadi saya mendoakan klien dan proses konseling yang saya lakukan. Umumnya klien datang dalam keadaan yang sangat berat dan kritis. Mereka membutuhkan penghiburan sejati. Tentu saja itu berasal dari firman Tuhan yang kita olah dalam bahasa yang dimengerti klien kita (bukan sekadar comot ayat). Juga bukan mengkhotbahi klien. Tetapi firman menjadi dasar setiap nasehat dan solusi yang kita ambil di bagian akhir konseling. Dalam surat II Timotius 3:16 ditegaskan bahwa: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." Selama konseling, saya sewaktu-waktu berdoa (di dalam hati tentunya). Saya meminta bijaksana Tuhan, baik untuk mendengarkan klien, menanggapi, atau memberi alternatif solusi. Kalau kita bersandar pada kekuatan diri sendiri, kita akan gagal sebagai konselor. Bagi sebagian klien, doa sangat mereka butuhkan sebagai kekuatan. Doa memberikan konfirmasi di dalam hati klien kita, bahwa Tuhan selalu bersama mereka sekalipun mereka sedang menghadapi masalah. Firman menjadi dasar yang memberikan mereka harapan untuk terus berjuang dalam masalah. Pengharapan itu bagaikan jangkar yang menguatkan jiwa klien kita saat gelombang pasang kehidupan menerpa mereka. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Self Healing & Counseling: Seni Pemulihan Diri Penulis: Julianto Simanjuntak Penerbit: LK3 Institut Konseling, Jakarta 2008 Halaman: 29 -- 34 ULASAN SITUS _________________________________________________________ BIBLE CENTER http://www.biblecenter.com/counseling.htm Jika Anda ingin menjadi seorang konselor Kristen yang baik, Anda harus mampu membantu konseli bertahan atau mengatasi masalahnya berdasarkan apa yang dikatakan firman Tuhan. Nah, situs ini hadir untuk membantu Anda. Alamat tersebut, saat Anda masukkan dalam browser Anda, akan membawa Anda menuju sebuah halaman yang berisi daftar topik-topik konseling. Sebut saja pelecehan, anak-anak, pengendalian diri, godaan, dsb.. Setiap topik tersebut, saat Anda klik, akan menampilkan ayat-ayat Alkitab terkait. Semua itu diharapkan dapat membantu Anda untuk menolong orang lain memandang dan mengatasi masalah mereka dalam terang yang benar, yaitu terang firman Tuhan. Selamat menjelajah. Semoga dapat menjadi berkat. INFO _________________________________________________________________ SITUS WANITA KRISTEN: WANITA DALAM KRISTUS < http://wanita.sabda.org > Berbahagialah Anda, para wanita Kristen Indonesia, karena sebuah situs baru yang secara khusus ditujukan bagi Anda telah hadir, yakni situs Wanita Kristen. Situs yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk para wanita Kristen bertemu dan berbagi berkat, baik dengan saling bertukar bahan maupun bertukar pikiran. Mari, segeralah berkunjung ke alamat situs di atas karena kami jamin wawasan dan pengetahuan Anda pasti akan bertambah luas. Apakah ada banyak bahan yang bisa dibagikan? Ya, tentu saja! Situs Wanita Kristen menyediakan artikel, renungan, kesaksian, biografi, dan tips yang mengupas berbagai topik, yang semuanya sangat berguna untuk para wanita Kristen, di antaranya topik tentang keluarga, kesehatan, konseling, pernikahan, "single life", karier, kehidupan rohani, relasi, dan pengembangan diri. Selain itu, Anda juga diajak untuk saling berbagi, yakni dengan mengirimkan tulisan dan komentar, sehingga Anda pun dapat menjadi berkat bagi wanita lain. Guna menambah kreativitas Anda, silakan nikmati fasilitas sajian ayat hari ini, kata bijak, pencarian ayat, dan RSS, yang akan sayang sekali untuk dilewatkan. Nah, jangan tunda lagi! Kunjungilah dan berpartisipasilah di situs Wanita Kristen -- tempat yang tepat untuk para wanita Kristen saling menajamkan pikiran dan memperkuat iman. ==> http://wanita.sabda.org/ _______________________________e-KONSEL ______________________________ Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Dian Pradana Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I: http://c3i.sabda.org/ Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |