Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/181 |
|
e-Konsel edisi 181 (1-4-2009)
|
|
_______________________________e-KONSEL_______________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen _____________________________________________________________________ EDISI 181/1 April 2009 Daftar Isi: = Pengantar: Paskah = Renungan: Ketakutan dan Kesukaan Besar = Cakrawala: Kematian Yesus Menghasilkan Keselamatan Umat Manusia yang Pasti = Bimbingan Alkitabiah: Tujuan Yesus Memikul Salib = Tanya Jawab: Siapa yang Menyalibkan Tuhan Yesus? = Info: Artikel-Artikel Paskah di e-Konsel = Stop Press: Situs Sabda Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab PENGANTAR ____________________________________________________________ Salam sejahtera, Satu peringatan peristiwa penting dalam kekristenan akan kita rayakan bulan ini, yaitu kematian dan kebangkitan Kristus atau Paskah. Perayaan peringatan kedua peristiwa ini memang tidak semeriah Natal. Karena di hari-hari menjelang Paskah, tidak ada pernak-pernik khas Paskah yang dipajang di tempat-tempat umum. Yang ada adalah refleksi perjalanan Tuhan Yesus menjelang penyaliban-Nya. Bahkan di negara-negara tertentu, ada orang yang mau mengulang peristiwa penyaliban Yesus itu. Meriah atau tidak, itu bukanlah hal yang penting. Yang terpenting adalah bagaimana kita merespons kedua peristiwa ini. Terlebih lagi, Paskah adalah hari kemenangan Kristus, yang juga berarti kemenangan kita dari dosa. Sudahkah kita memahami mengapa Kristus rela melakukan semuanya itu? Menyongsong Paskah kali ini, silakan simak artikel-artikel yang tersaji, kiranya bisa menjadi perenungan pada masa Paskah ini. Selamat Paskah! Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ http://c3i.sabda.org/ RENUNGAN _____________________________________________________________ KETAKUTAN DAN KESUKAAN BESAR Baca: Matius 28:1-10 "Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus." (Matius 28:8) Maria dan beberapa wanita yang pergi bersamanya mengunjungi tempat pemakaman Yesus, tidaklah mengharapkan sambutan yang mereka terima di kubur. Mereka datang pada waktu dini hari untuk membalurkan rempah-rempah pada tubuh Teman mereka -- tanpa mengetahui bagaimana caranya untuk masuk ke dalam kubur. Mereka tercengang karena melihat batu besar telah tergeser dari lubangnya. Bahkan yang lebih menakjubkan, mereka melihat seorang malaikat sedang duduk di atasnya. Tidaklah mengherankan jika mereka merasakan takut dan takjub. Akan tetapi, mereka juga merasakan sukacita yang besar setelah malaikat itu mengundang mereka masuk untuk melihat ke dalam kubur kosong, dan kemudian menyuruh mereka untuk pergi dan memberitahukan kepada para murid yang lain, bahwa Yesus telah bangkit. Hampir 2000 tahun setelah pemberitahuan yang pertama tersebut, kita para pengikut Yesus juga memiliki perasaan yang tak menentu dalam membagikan berita baik seperti itu. Kita merasakan sukacita yang besar karena Yesus hidup, tetapi juga merasakan ketidaknyamanan di dalam menceritakan tentang Dia kepada orang lain. Para wanita merasa takjub karena melihat dan mendengar seorang malaikat di pintu kubur, tetapi ketakutan kita berbeda. Kita takut akan apa yang orang lain mungkin pikirkan tentang kita ketika kita memberitahukan mereka bahwa Yesus telah bangkit. Namun, sama seperti Maria dan wanita lainnya, kita memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan orang lain tentang kabar baik ini. Roh Allah akan menolong kita untuk mengatasi ketakutan dan membagikan sukacita kita yang besar. -- JDB Oh, betapa sukacita -- Tuhan sudah bangkit! Maut dikalahkan Anak Allah; Beri kami keberanian `tuk bersaksi, ya Tuhan; Tuntun kami `tuk mencari yang sesat. -- D.DE Haan Kabar baik tentang kebangkitan terlalu baik untuk disimpan bagi diri kita sendiri. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Kemenangan dalam Kebangkitan Judul asli buku: Our Daily Bread Special Easter Edition 2005 Penulis: J. David Branon Penerjemah: Tim RBC Indonesia Penerbit: RBC Ministries, Jakarta 2004 Halaman: 48 -- 49 Artikel ini juga pernah ditampilkan di situs YLSA ==> http://www.ylsa.org/ketakutan_dan_kesukaan_besar CAKRAWALA ____________________________________________________________ KEMATIAN YESUS MENGHASILKAN KESELAMATAN UMAT MANUSIA YANG PASTI Hari ini, Jumat 21 Maret 2008 (*Red: 10 April 2009 pada tahun ini), umat kistiani di seluruh dunia akan merayakan peringatan kematian Yesus. Dalam bahasa Indonesia, hari ini disebut Jumat Agung. Dalam bahasa Inggris disebut "Good Friday", artinya Jumat yang baik sekali. Berbeda-beda orang memberikan julukan kepada hari kematian Yesus Kristus. Pada hari Jumat Agung, banyak orang Kristen masuk gereja dengan baju hitam dan muka yang sedikit berkerut dari biasanya. Bahkan beberapa gereja sangat menyakralkan Jumat Agung. Mereka memasuki gereja dengan berlutut sebagai tanda penghormatan mereka akan kematian Yesus Kristus. Tetapi, sebenarnya yang terpenting dalam kehidupan-kehidupan kristiani adalah makna dan kuasa salib Kristus yang harus kita miliki, hayati, dan hidupi. 1 Korintus 1:18: "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah." Ketika beberapa hari lalu saya berada di Finlandia, bersama Pdt. F. Pattiradjawane, kami dijamu makan oleh pejabat kedutaan besar RI di Finlandia. Beliau bertanya, mengapa di Finlandia yang mayoritas penduduknya Kristen, jarang kelihatan gedung gereja. Lalu seorang pendeta Finlandia yang bersama dengan kami menjawab bahwa sekarang di negara ini muncul satu "agama", yaitu agama materialisme. Banyak orang Finlandia mendewakan pekerjaan/keuangan, mendewakan penemuan-penemuan baru, mendewakan IT (Information Technology). Jadi walaupun negara itu berlandaskan agama Kristen Lutheran, bahkan benderanya dibubuhkan tanda salib, tetapi belum tentu masyarakatnya memiliki pemberitaan Injil keselamatan dari salib Kristus. Bukan hanya sekarang, tetapi dari dulu sudah ada kelompok yang menganggap bahwa pemberitaan tentang salib Kristus itu adalah suatu kebodohan. Mereka beranggapan bahwa pemberitaan salib hanyalah bagi kisah agama orang yang melarat dan bagi orang-orang yang sudah mendekati ajalnya. Namun, Paulus berkata bahwa bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah, kuasa Allah. Saya sangat gembira kalau sudah berada di kota Seoul, Korea. Di kota Seoul, berdiri sekitar 10 ribu gereja. Dan setiap gereja, di atasnya ada salib dengan lampu merah. Jadi, kalau malam kita melihat kota Seoul seperti hutan salib. Begitu indah. Salib menjadi satu simbol kristiani yang tegak berdiri walaupun banyak orang menentangnya. Lukas 23:39-43. Ketika disalib, Yesus tidak sendirian. Di kanan kirinya ada dua orang kriminal, dua orang penyamun atau penjahat. Waktu itu Yesus betul-betul dalam keadaan menderita sekali. Paku ukuran 10 inci dihujamkan di kedua belah tangan-Nya. Dan paku satu lagi dihujamkan di kedua kaki-Nya yang disatukan. Sehingga oleh paku itu tubuh Yesus tergantung. Di kepala-Nya juga ada mahkota duri yang dihujamkan ke batok kepala-Nya. Jadi, bisa kita bayangkan bagaimana darah mengalir dari batok kepala, dua tangan, dan kaki-Nya. Belum lagi darah yang mengalir dari punggung-Nya oleh 120 cabikan daging karena cambukan serdadu Romawi. Kepalanya dipukul dan yang terakhir tombak dari serdadu Romawi menusuk lambung-Nya sehingga terjadi kucuran deras darah dan air. Tetapi dalam keadaan yang sangat mengenaskan itu, Yesus berdoa kepada Bapa, katanya: "Ya, Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" Lukas 23:34. Yesus mengampuni orang-orang yang menombak, membunuh, mencambuk, memakukan paku, dan menghujatnya-Nya. Inilah prinsip kristiani. Kristen tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Orang Kristen tidak boleh mengutuk dan menghujat orang. Pembalasan adalah haknya Allah. Allah adalah hakim yang adil. Orang Kristen selalu diajar untuk mengampuni. Tetapi dalam keadaan sekarat, ada seorang penjahat di sebelahnya berkata: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Penjahat ini mengejek Yesus, menghina ke-Tuhanan dan ke-Mesias-an-Nya, karena "tak berdaya" di salib. Dia tidak mengetahui rencana Allah bahwa Yesus harus disalib untuk keselamatan umat manusia. Tetapi seorang penjahat lainnya di sebelah Yesus berkata: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Dari ayat ini kita melihat bahwa terjadi pertobatan pada penjahat yang satu lagi. Dan inilah kelahiran baru seorang Kristen, apabila ia bertobat, menyadari bahwa ia orang berdosa. Bagus sekali kalau orang tua kita Kristen, lantas kita juga kristen. Tetapi kekristenan dimulai bukan karena diturunkan dari orang tua yang Kristen. Kekristenan dimulai jika ada satu jiwa yang bertobat, yang sadar bahwa dia adalah orang berdosa, dan percaya kepada Yesus yang tidak berdosa. Penjahat itu kemudian berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Penjahat ini rindu keselamatan dan percaya bahwa Yesus adalah Raja Keselamatan. Ini adalah syarat keselamatan. Keselamatan diterima bukan waktu dibaptis semasa bayi atau karena memakai kalung atau anting salib, atau karena orang tua Kristen. Tidak! Keselamatan datang serta merta waktu kita bertobat dan percaya kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada orang jahat yang bertobat itu: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Ini sesuatu yang luar biasa. Seorang penjahat yang sudah dihukum gantung, yang seharusnya akan binasa, tetapi waktu ia bertobat dan percaya kepada Yesus, Yesus berkata bahwa pada hari itu juga ia akan bersama dengan Yesus di Firdaus. Yesus tidak pernah bekerja tunggu hari besok, tetapi selalu hari ini. Hari ini kalau engkau percaya kepada Yesus, engkau pasti selamat. Roma 5:8-10, kematian Yesus menghasilkan: Pertama: Kita DIBENARKAN. Oleh karena dosa, kita seharusnya dihukum mati, dikenai murka Allah. Tetapi karena Yesus menggantikan posisi kita, maka kita dibenarkan. Kita tidak lagi di bawah penghukuman. Kita berada di bawah anugerah (Roma 8:1). Kedua: Kita DISELAMATKAN dan PASTI selamat. Beberapa waktu lalu, ada orang terkenal meninggal dan beberapa pemuka agama menyerukan doa supaya arwahnya diterima di sisi Tuhan. Mereka belum yakin kalau tidak didorong oleh banyak doa, orang itu tidak selamat. Tetapi bagi orang Kristen, keselamatan dalam Yesus adalah pasti. Bukan mudah-mudahan, atau moga-moga. Di dalam iman kepada Yesus Kristus yang mati dan bangkit. Ketiga: Oleh penyaliban Yesus, kita dibenarkan, tidak dihukum. Kita memperoleh anugerah keselamatan. Dan kita, umat manusia yang percaya, DIPERDAMAIKAN dengan Allah. Oleh sebab itu, kita mesti bersyukur untuk korban Yesus di Golgota. Puji Tuhan! Selamat PASKAH! Haleluya! Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: gpdimaranatha.org Penulis: Pdt. M.D. Wakkary Alamat URL: http://gpdimaranatha.org/index.php?option=com_content&task=view&id=241&Itemid=32 BIMBINGAN ALKITABIAH _________________________________________________ TUJUAN YESUS MEMIKUL SALIB Tujuan Yesus memikul salib dibagi dua. Yang pertama adalah menghapuskan dosa manusia (Mat. 26:28; Rm. 6:6-11). Yang kedua adalah Tuhan Allah dan Yesus datang kepada batin orang yang sudah dihapuskan dosanya, lalu bersatu dengannya (Kis. 2:36-38; Gal. 2:20; Rm. 8:9-11). Sebelum Yesus memikul kayu salib, Roh Allah belum diberikan kepada para pengikut-Nya (Yoh. 7:38-39). Yesus meniupkan napas-Nya kepada pengikut-pengikut-Nya dan berkata, "Terimalah Roh Allah." Sebelum Yesus diangkat ke surga, Dia memberi perintah kepada mereka agar menunggu kedatangan Roh Allah yang sudah dijanjikan-Nya serta menjadi saksi-saksi untuk-Nya di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Kemudian, Dia diangkat ke surga (Kis. 1:4-8). Lalu, pada hari Pentakosta mereka dikuasai oleh Roh Allah dan menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus (Kis. 2:1-4). Ini berarti bahwa Yesus memikul kayu salib untuk menghapuskan dosa para pengikut-Nya dan Roh Allah yang meninggalkan manusia karena dosanya, datang kembali kepada para pengikut-Nya yang tidak berdosa. Di manakah Tuhan Yesus yang memikul kayu salib untuk menghapuskan dosa kita? Mari kita baca firman-Nya dan percaya pada-Nya. Gal. 2:20, "Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah mengurbankan diri-Nya untuk saya." (BIS) Yoh. 14:20, "Bila tiba hari itu, kalian akan tahu bahwa Aku bersatu dengan Bapa, kalian bersatu dengan Aku, dan Aku bersatu dengan kalian." (BIS) Why. 3:20, "Lihat! Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk. Kalau ada orang yang mendengar suara-Ku, dan membuka pintu, Aku akan masuk menemui dia; Aku akan makan bersama-sama dia dan ia makan bersama-sama Aku." (BIS) Gal. 4:6, "Karena kalian adalah anak-anak Allah, Allah menyuruh Roh Anak-Nya masuk ke dalam hati Saudara dan hati saya, yaitu Roh yang berseru, `Bapa, ya Bapaku.`" (BIS) Rm. 8:9-11, "Tetapi kalian tidak hidup menurut tabiat manusia. Kalian hidup menurut Roh Allah–kalau, tentunya, Roh Allah sungguh-sungguh memegang peranan di dalam dirimu. Orang yang tidak memunyai Roh Kristus, orang itu bukanlah kepunyaan Kristus. Tetapi kalau Kristus hidup di dalam dirimu, maka meskipun badanmu akan mati karena dosa, namun Roh Allah memberikan hidup kepadamu, sebab hubunganmu dengan Allah sudah baik. Kalau Roh Allah, yang menghidupkan Kristus dari kematian, hidup di dalam dirimu, maka Ia yang menghidupkan Kristus dari kematian itu, akan menghidupkan juga badanmu yang dapat mati itu. Ia melakukan itu dengan Roh-Nya yang hidup di dalammu." (BIS) 1 Kor. 3:9, "Kami adalah orang-orang yang sama-sama bekerja untuk Allah; dan kalian adalah seperti ladang Allah. Saudara-saudara adalah seperti gedung Allah juga." (BIS) 1 Kor 3:16, "Tahukah Saudara bahwa kalian adalah Rumah Allah? Dan bahwa Roh Allah tinggal di dalam kalian?" (BIS) Why. 20:4, "Lalu saya melihat takhta-takhta, dan orang-orang yang duduk di takhta-takhta itu diberi kuasa untuk memutuskan hukuman. Saya melihat juga jiwa-jiwa orang-orang yang sudah dipenggal kepalanya karena mereka memberi kesaksian tentang Yesus, dan menyebarkan pesan dari Allah. Orang-orang itu tidak menyembah binatang, ataupun patungnya. Mereka pun tidak pernah menerima tanda binatang itu pada dahi atau pada tangan mereka. Maka mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama Kristus selama seribu tahun." (BIS) Yesus tinggal di dalam hati kita setelah menghapuskan dosa kita sesuai dengan isi Alkitab. Inilah tujuan Yesus memikul kayu salib sekaligus merupakan harapan kita. Jika seseorang yang tidak tahu arti Alkitab dengan baik atau bukan umat Kristen, berbicara apa yang benar atau salah tentang isi Alkitab, maka dia melakukan kesalahan besar. Orang-orang seperti itu tidak layak untuk berbicara tentang Alkitab. Seharusnya mereka harus memberi kesaksian tentang Yesus setelah dikuasai oleh Roh Allah. Dengan demikian, mereka akan bersyukur setelah memahami dengan baik arti salib Yesus yang merupakan keselamatan dan kebanggaan bagi kita. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Healing All Nations Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://healingallnations.shinchonji.kr/lang/id/archives/23 TANYA JAWAB __________________________________________________________ SIAPA YANG MENYALIBKAN TUHAN YESUS? Tanya: Siapa yang menyalibkan Tuhan Yesus? Mengapa Ia harus disalib dan siapa yang bertanggung jawab atas kematian-Nya? Jawab: Suatu tragedi telah terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lalu, tatkala seorang yang bernama Yesus dijatuhi hukuman mati dan disalib di atas Bukit Golgota. Bukankah di mata rakyat jelata, Yesus dianggap sebagai Nabi besar, bahkan dipandang sebagai seorang Mesias, yaitu seorang yang diutus Allah untuk membebaskan umat-Nya dari cengkeraman dosa dan kematian? Tetapi mengapa Yesus disalib? Siapa yang bertanggung jawab atas kematian-Nya? Mungkin dengan spontan orang akan menjawab, Yudas Iskariotlah yang harus bertanggung jawab atas kematian Yesus. Memang Yudas adalah murid Tuhan Yesus, tetapi kemudian ia mengkhianati Tuhan. Ia berjanji sanggup menyerahkan Yesus di tangan orang-orang jahat, asal saja dengan imbalan jasa yang berupa uang. Hal ini disetujui, maka terjadilah penangkapan Yesus di taman yang sepi, Taman Getsemani. Maka ada orang yang mengatakan bahwa Sanhedrinlah yang harus bertanggung jawab atas penyaliban Yesus. Dari Getsemani, Yesus dibawa ke pengadilan Yahudi, Sanhedrin namanya. Di situ, Yesus dikeroyok dengan tuduhan-tuduhan palsu yang bertubi-tubi. Karena palsu, tuduhan-tuduhan itu tidak mengenai sasarannya. Maka para Farisi merasa sangat jengkel dan mendesak Yesus untuk menjawab hanya satu pertanyaan saja: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?" Jawab Yesus: "Benar, engkau telah mengatakannya." Maka imam besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia sudah menghujat Allah, untuk apa kita perlu saksi lagi?" Dengan demikian, Sanhedrinlah yang telah menjatuhi hukuman mati atas Yesus. Memang, oleh Sanhedrin, Yesus telah divonis sebagai orang yang tidak dapat diampuni dosanya. Karena Ia melanggar "kehormatan Allah". Tetapi Sanhedrin tidak berhak untuk menjalankan hukuman tersebut. Maka oleh orang Yahudi, Yesus telah dibawa ke pengadilan penguasa Romawi yang pada waktu itu menguasai bangsa Yahudi. Di dalam pengadilan kedua ini, Pontius Pilatus bertanya kepada penuduh: "Apa yang kau tuduhkan terhadap Yesus ini?" Jawab mereka: "Jikalau orang ini bukan orang jahat, tiada juga kami menyerahkan Dia kepada tuan." Alasan ini kurang jelas bagi Pilatus, karena itu ia mendesak supaya mereka mengajukan hal-hal yang konkret. Para pemimpin Yahudi berpikir: "Tentu Pilatus tidak mau menjatuhi hukman mati, kalau alasannya hanya Yesus mengaku Anak Allah", karena itu mereka datang dengan tuduhan-tuduhan yang dibuat-buat sebagai berikut: 1. Ia menyesatkan bangsa Yahudi, 2. Ia melarang orang membayar pajak, 3. Ia mengatakan diri-Nya sendiri Raja (dalam arti, untuk menandingi dan melawan kaisar Romawi). Setelah Pilatus mengadakan dialog dengan Yesus, Pilatus mengambil kesimpulan bahwa Yesus tidak bersalah apa-apa. Yesus tidak memunyai keinginan jahat, bukan orang yang memberontak terhadap pemerintahan Romawi. Lalu Pilatus keluar mendapatkan orang-orang Yahudi dan mengumumkan pembebasan Yesus dari tuduhan-tuduhan mereka: "Aku ini tidak mendapati suatu kesalahan pun pada-Nya." Seharusnya sampai di sini proses pengadilan itu sudah dapat diakhiri dengan pembebasan Yesus. Akan tetapi, karena desakan-desakan politis, ancaman-ancaman, dan intimidasi dari pihak pemimpin agama Yahudi, Pilatus yang mula-mula berdiri tegak hendak melepaskan Yesus, akhirnya terpaksa menyerah kalah terhadap tuntutan-tuntutan orang Yahudi itu, sehingga karena habis akal ia menyerahkan Yesus ke tangan mereka untuk disalibkan. Dari pembahasan di atas, seolah-olah ada tiga pihak yang harus bertanggung jawab atas kematian Yesus, yaitu: Yudas, pemimpin-pemimpin orang Yahudi, dan Pilatus. Tetapi hal ini masih belum menyatakan keseluruhan fakta, mengapa Yesus mati, sebab kematian Yesus sudah diizinkan, bahkan telah ditentukan, oleh Allah Bapa seperti yang tercantum dalam Kisah Para Rasul 27-28, "Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu." Dengan demikian, kita mengetahui bahwa kematian Yesus adalah "maksud dan rencana" Allah Bapa. Namun, Bapa tidak pernah memaksakan Yesus untuk menyerahkan nyawa-Nya. Yesus berkata: "Tidak seorang pun mengambil dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali" (Yoh. 10:18). Kalau begitu, Yesus sendirilah yang dengan rela hati menyerahkan nyawa-Nya untuk disalib dan mati. Dan Dialah yang bertanggung jawab atas kematian-Nya sendiri. Tetapi hal ini pun belum membentangkan kisah yang sempurna tentang kematian Yesus. Mengapa Yesus merelakan diri-Nya untuk mati di atas kayu salib? Alkitab mengatakan bahwa "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor. 15:3). "Ia mengalami maut bagi semua manusia" (Ibr. 2:9). Paulus juga mengatakan bahwa Yesus "yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Gal. 2:20) Dengan demikian, kita boleh mengambil kesimpulan bahwa kitalah, yaitu umat manusia secara individual, yang telah menyalibkan Yesus. Orang-orang berdosa yang menyebabkan Yesus mati di atas kayu salib. Kitalah orang-orang durhaka yang harus bertanggung jawab atas kematian Kristus Yesus. Demikianlah tragedi penyaliban Tuhan Yesus telah digenapi menurut rencana Allah dalam rangka menyelamatkan isi dunia ini. Memang Yesus sudah mati bagi dosa kita. Namun, pada hari ketiga Ia bangkit dari antara orang mati, membuktikan bahwa Ia telah sukses menunaikan misi yang dibebankan Bapa kepada-Nya, supaya barang siapa yang percaya akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Menjawab Pertanyaan Kontemporer Penulis: David Pan Purnono Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1994 Sumber online: Situs Christian Counseling Center Indonesia Alamat url: http://c3i.sabda.org/bab_ii_tentang_yesus_kristus INFO _________________________________________________________________ ARTIKEL-ARTIKEL PASKAH DI e-KONSEL Untuk lebih menghayati masa Paskah ini, selain melalui edisi Kematian Kristus, Redaksi juga memberikan beberapa URL edisi-edisi e-Konsel sebelumnya yang bertemakan PASKAH. Silakan kunjungi URL-URL berikut ini untuk bisa menyimaknya. http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/012/ http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/038/ http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/060/ http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/133/ STOP PRESS ___________________________________________________________ SITUS SABDA ALKITAB: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan mendalam? Apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran Alkitab secara bertanggung jawab? Tapi, Anda tidak memiliki bahan-bahan dan alat-alat biblika yang lengkap? Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar gembira bagi Anda! Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem Studi Peta. Tidak hanya itu saja, terdapat pula bahan-bahan pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab. Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya. Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat: ==> http://alkitab.sabda.org Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran", yang tersedia di bagian bawah setiap halaman situs SABDA Alkitab ini. Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda! _______________________________e-KONSEL ______________________________ Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Dian Pradana Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I: http://c3i.sabda.org/ Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |