Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/181

e-Konsel edisi 181 (1-4-2009)

Kematian Kristus


_______________________________e-KONSEL_______________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
_____________________________________________________________________

EDISI 181/1 April 2009

Daftar Isi:
  = Pengantar: Paskah
  = Renungan: Ketakutan dan Kesukaan Besar
  = Cakrawala: Kematian Yesus Menghasilkan Keselamatan Umat Manusia
               yang Pasti
  = Bimbingan Alkitabiah: Tujuan Yesus Memikul Salib
  = Tanya Jawab: Siapa yang Menyalibkan Tuhan Yesus?
  = Info: Artikel-Artikel Paskah di e-Konsel
  = Stop Press: Situs Sabda Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab

PENGANTAR ____________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Satu peringatan peristiwa penting dalam kekristenan akan kita
  rayakan bulan ini, yaitu kematian dan kebangkitan Kristus atau
  Paskah. Perayaan peringatan kedua peristiwa ini memang tidak
  semeriah Natal. Karena di hari-hari menjelang Paskah, tidak ada
  pernak-pernik khas Paskah yang dipajang di tempat-tempat umum. Yang
  ada adalah refleksi perjalanan Tuhan Yesus menjelang penyaliban-Nya.
  Bahkan di negara-negara tertentu, ada orang yang mau mengulang
  peristiwa penyaliban Yesus itu.

  Meriah atau tidak, itu bukanlah hal yang penting. Yang terpenting
  adalah bagaimana kita merespons kedua peristiwa ini. Terlebih lagi,
  Paskah adalah hari kemenangan Kristus, yang juga berarti kemenangan
  kita dari dosa. Sudahkah kita memahami mengapa Kristus rela
  melakukan semuanya itu? Menyongsong Paskah kali ini, silakan simak
  artikel-artikel yang tersaji, kiranya bisa menjadi perenungan pada
  masa Paskah ini.

  Selamat Paskah!

  Pimpinan Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani
  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
  http://c3i.sabda.org/

RENUNGAN _____________________________________________________________

                     KETAKUTAN DAN KESUKAAN BESAR

  Baca: Matius 28:1-10

  "Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan
  sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya
  kepada murid-murid Yesus." (Matius 28:8)

  Maria dan beberapa wanita yang pergi bersamanya mengunjungi tempat
  pemakaman Yesus, tidaklah mengharapkan sambutan yang mereka terima
  di kubur. Mereka datang pada waktu dini hari untuk membalurkan
  rempah-rempah pada tubuh Teman mereka -- tanpa mengetahui bagaimana
  caranya untuk masuk ke dalam kubur. Mereka tercengang karena melihat
  batu besar telah tergeser dari lubangnya. Bahkan yang lebih
  menakjubkan, mereka melihat seorang malaikat sedang duduk di
  atasnya.

  Tidaklah mengherankan jika mereka merasakan takut dan takjub. Akan
  tetapi, mereka juga merasakan sukacita yang besar setelah malaikat
  itu mengundang mereka masuk untuk melihat ke dalam kubur kosong, dan
  kemudian menyuruh mereka untuk pergi dan memberitahukan kepada para
  murid yang lain, bahwa Yesus telah bangkit.

  Hampir 2000 tahun setelah pemberitahuan yang pertama tersebut, kita
  para pengikut Yesus juga memiliki perasaan yang tak menentu dalam
  membagikan berita baik seperti itu. Kita merasakan sukacita yang
  besar karena Yesus hidup, tetapi juga merasakan ketidaknyamanan di
  dalam menceritakan tentang Dia kepada orang lain. Para wanita merasa
  takjub karena melihat dan mendengar seorang malaikat di pintu kubur,
  tetapi ketakutan kita berbeda. Kita takut akan apa yang orang lain
  mungkin pikirkan tentang kita ketika kita memberitahukan mereka
  bahwa Yesus telah bangkit. Namun, sama seperti Maria dan wanita
  lainnya, kita memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan orang
  lain tentang kabar baik ini. Roh Allah akan menolong kita untuk
  mengatasi ketakutan dan membagikan sukacita kita yang besar. -- JDB

  Oh, betapa sukacita -- Tuhan sudah bangkit!
  Maut dikalahkan Anak Allah;
  Beri kami keberanian `tuk bersaksi, ya Tuhan;
  Tuntun kami `tuk mencari yang sesat. -- D.DE Haan

             Kabar baik tentang kebangkitan terlalu baik
                untuk disimpan bagi diri kita sendiri.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Kemenangan dalam Kebangkitan
  Judul asli buku: Our Daily Bread Special Easter Edition 2005
  Penulis: J. David Branon
  Penerjemah: Tim RBC Indonesia
  Penerbit: RBC Ministries, Jakarta 2004
  Halaman: 48 -- 49

  Artikel ini juga pernah ditampilkan di situs YLSA
  ==> http://www.ylsa.org/ketakutan_dan_kesukaan_besar

CAKRAWALA ____________________________________________________________

   KEMATIAN YESUS MENGHASILKAN KESELAMATAN UMAT MANUSIA YANG PASTI

  Hari ini, Jumat 21 Maret 2008 (*Red: 10 April 2009 pada tahun ini),
  umat kistiani di seluruh dunia akan merayakan peringatan kematian
  Yesus. Dalam bahasa Indonesia, hari ini disebut Jumat Agung. Dalam
  bahasa Inggris disebut "Good Friday", artinya Jumat yang baik
  sekali. Berbeda-beda orang memberikan julukan kepada hari kematian
  Yesus Kristus. Pada hari Jumat Agung, banyak orang Kristen masuk
  gereja dengan baju hitam dan muka yang sedikit berkerut dari
  biasanya. Bahkan beberapa gereja sangat menyakralkan Jumat Agung.
  Mereka memasuki gereja dengan berlutut sebagai tanda penghormatan
  mereka akan kematian Yesus Kristus. Tetapi, sebenarnya yang
  terpenting dalam kehidupan-kehidupan kristiani adalah makna dan
  kuasa salib Kristus yang harus kita miliki, hayati, dan hidupi.

  1 Korintus 1:18: "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah
  kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
  diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."

  Ketika beberapa hari lalu saya berada di Finlandia, bersama Pdt. F.
  Pattiradjawane, kami dijamu makan oleh pejabat kedutaan besar RI di
  Finlandia. Beliau bertanya, mengapa di Finlandia yang mayoritas
  penduduknya Kristen, jarang kelihatan gedung gereja. Lalu seorang
  pendeta Finlandia yang bersama dengan kami menjawab bahwa sekarang
  di negara ini muncul satu "agama", yaitu agama materialisme. Banyak
  orang Finlandia mendewakan pekerjaan/keuangan, mendewakan
  penemuan-penemuan baru, mendewakan IT (Information Technology). Jadi
  walaupun negara itu berlandaskan agama Kristen Lutheran, bahkan
  benderanya dibubuhkan tanda salib, tetapi belum tentu masyarakatnya
  memiliki pemberitaan Injil keselamatan dari salib Kristus.

  Bukan hanya sekarang, tetapi dari dulu sudah ada kelompok yang
  menganggap bahwa pemberitaan tentang salib Kristus itu adalah suatu
  kebodohan. Mereka beranggapan bahwa pemberitaan salib hanyalah bagi
  kisah agama orang yang melarat dan bagi orang-orang yang sudah
  mendekati ajalnya. Namun, Paulus berkata bahwa bagi kita yang
  diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah, kuasa Allah.

  Saya sangat gembira kalau sudah berada di kota Seoul, Korea. Di kota
  Seoul, berdiri sekitar 10 ribu gereja. Dan setiap gereja, di atasnya
  ada salib dengan lampu merah. Jadi, kalau malam kita melihat kota
  Seoul seperti hutan salib. Begitu indah. Salib menjadi satu simbol
  kristiani yang tegak berdiri walaupun banyak orang menentangnya.

  Lukas 23:39-43. Ketika disalib, Yesus tidak sendirian. Di kanan
  kirinya ada dua orang kriminal, dua orang penyamun atau penjahat.
  Waktu itu Yesus betul-betul dalam keadaan menderita sekali. Paku
  ukuran 10 inci dihujamkan di kedua belah tangan-Nya. Dan paku satu
  lagi dihujamkan di kedua kaki-Nya yang disatukan. Sehingga oleh paku
  itu tubuh Yesus tergantung. Di kepala-Nya juga ada mahkota duri yang
  dihujamkan ke batok kepala-Nya. Jadi, bisa kita bayangkan bagaimana
  darah mengalir dari batok kepala, dua tangan, dan kaki-Nya. Belum
  lagi darah yang mengalir dari punggung-Nya oleh 120 cabikan daging
  karena cambukan serdadu Romawi. Kepalanya dipukul dan yang terakhir
  tombak dari serdadu Romawi menusuk lambung-Nya sehingga terjadi
  kucuran deras darah dan air.

  Tetapi dalam keadaan yang sangat mengenaskan itu, Yesus berdoa
  kepada Bapa, katanya: "Ya, Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
  tidak tahu apa yang mereka perbuat" Lukas 23:34. Yesus mengampuni
  orang-orang yang menombak, membunuh, mencambuk, memakukan paku, dan
  menghujatnya-Nya. Inilah prinsip kristiani. Kristen tidak pernah
  membalas kejahatan dengan kejahatan. Orang Kristen tidak boleh
  mengutuk dan menghujat orang. Pembalasan adalah haknya Allah. Allah
  adalah hakim yang adil. Orang Kristen selalu diajar untuk
  mengampuni.

  Tetapi dalam keadaan sekarat, ada seorang penjahat di sebelahnya
  berkata: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan
  kami!" Penjahat ini mengejek Yesus, menghina ke-Tuhanan dan
  ke-Mesias-an-Nya, karena "tak berdaya" di salib. Dia tidak
  mengetahui rencana Allah bahwa Yesus harus disalib untuk keselamatan
  umat manusia.

  Tetapi seorang penjahat lainnya di sebelah Yesus berkata: "Tidakkah
  engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
  hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
  menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
  ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Dari ayat ini kita melihat
  bahwa terjadi pertobatan pada penjahat yang satu lagi. Dan inilah
  kelahiran baru seorang Kristen, apabila ia bertobat, menyadari bahwa
  ia orang berdosa. Bagus sekali kalau orang tua kita Kristen, lantas
  kita juga kristen. Tetapi kekristenan dimulai bukan karena
  diturunkan dari orang tua yang Kristen. Kekristenan dimulai jika ada
  satu jiwa yang bertobat, yang sadar bahwa dia adalah orang berdosa,
  dan percaya kepada Yesus yang tidak berdosa.

  Penjahat itu kemudian berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
  Engkau datang sebagai Raja." Penjahat ini rindu keselamatan dan
  percaya bahwa Yesus adalah Raja Keselamatan. Ini adalah syarat
  keselamatan. Keselamatan diterima bukan waktu dibaptis semasa bayi
  atau karena memakai kalung atau anting salib, atau karena orang tua
  Kristen. Tidak! Keselamatan datang serta merta waktu kita bertobat
  dan percaya kepada Yesus.

  Lalu Yesus berkata kepada orang jahat yang bertobat itu: "Aku
  berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
  bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Ini sesuatu yang luar
  biasa. Seorang penjahat yang sudah dihukum gantung, yang seharusnya
  akan binasa, tetapi waktu ia bertobat dan percaya kepada Yesus,
  Yesus berkata bahwa pada hari itu juga ia akan bersama dengan Yesus
  di Firdaus. Yesus tidak pernah bekerja tunggu hari besok, tetapi
  selalu hari ini. Hari ini kalau engkau percaya kepada Yesus, engkau
  pasti selamat.

  Roma 5:8-10, kematian Yesus menghasilkan:

  Pertama: Kita DIBENARKAN. Oleh karena dosa, kita seharusnya dihukum
  mati, dikenai murka Allah. Tetapi karena Yesus menggantikan posisi
  kita, maka kita dibenarkan. Kita tidak lagi di bawah penghukuman.
  Kita berada di bawah anugerah (Roma 8:1).

  Kedua: Kita DISELAMATKAN dan PASTI selamat. Beberapa waktu lalu, ada
  orang terkenal meninggal dan beberapa pemuka agama menyerukan doa
  supaya arwahnya diterima di sisi Tuhan. Mereka belum yakin kalau
  tidak didorong oleh banyak doa, orang itu tidak selamat. Tetapi bagi
  orang Kristen, keselamatan dalam Yesus adalah pasti. Bukan
  mudah-mudahan, atau moga-moga. Di dalam iman kepada Yesus Kristus
  yang mati dan bangkit.

  Ketiga: Oleh penyaliban Yesus, kita dibenarkan, tidak dihukum. Kita
  memperoleh anugerah keselamatan. Dan kita, umat manusia yang
  percaya, DIPERDAMAIKAN dengan Allah.

  Oleh sebab itu, kita mesti bersyukur untuk korban Yesus di Golgota.
  Puji Tuhan! Selamat PASKAH! Haleluya!

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: gpdimaranatha.org
  Penulis: Pdt. M.D. Wakkary
  Alamat URL: http://gpdimaranatha.org/index.php?option=com_content&task=view&id=241&Itemid=32

BIMBINGAN ALKITABIAH _________________________________________________

                     TUJUAN YESUS MEMIKUL SALIB

  Tujuan Yesus memikul salib dibagi dua. Yang pertama adalah
  menghapuskan dosa manusia (Mat. 26:28; Rm. 6:6-11). Yang kedua
  adalah Tuhan Allah dan Yesus datang kepada batin orang yang sudah
  dihapuskan dosanya, lalu bersatu dengannya (Kis. 2:36-38; Gal. 2:20;
  Rm. 8:9-11). Sebelum Yesus memikul kayu salib, Roh Allah belum
  diberikan kepada para pengikut-Nya (Yoh. 7:38-39). Yesus meniupkan
  napas-Nya kepada pengikut-pengikut-Nya dan berkata, "Terimalah Roh
  Allah." Sebelum Yesus diangkat ke surga, Dia memberi perintah kepada
  mereka agar menunggu kedatangan Roh Allah yang sudah dijanjikan-Nya
  serta menjadi saksi-saksi untuk-Nya di Yerusalem, di seluruh Yudea,
  di Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Kemudian, Dia diangkat ke
  surga (Kis. 1:4-8). Lalu, pada hari Pentakosta mereka dikuasai oleh
  Roh Allah dan menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus
  (Kis. 2:1-4). Ini berarti bahwa Yesus memikul kayu salib untuk
  menghapuskan dosa para pengikut-Nya dan Roh Allah yang meninggalkan
  manusia karena dosanya, datang kembali kepada para pengikut-Nya yang
  tidak berdosa. Di manakah Tuhan Yesus yang memikul kayu salib untuk
  menghapuskan dosa kita? Mari kita baca firman-Nya dan percaya
  pada-Nya.

  Gal. 2:20, "Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang
  hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah
  hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah
  mengurbankan diri-Nya untuk saya." (BIS)

  Yoh. 14:20, "Bila tiba hari itu, kalian akan tahu bahwa Aku bersatu
  dengan Bapa, kalian bersatu dengan Aku, dan Aku bersatu dengan
  kalian." (BIS)

  Why. 3:20, "Lihat! Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk. Kalau
  ada orang yang mendengar suara-Ku, dan membuka pintu, Aku akan masuk
  menemui dia; Aku akan makan bersama-sama dia dan ia makan
  bersama-sama Aku." (BIS)

  Gal. 4:6, "Karena kalian adalah anak-anak Allah, Allah menyuruh Roh
  Anak-Nya masuk ke dalam hati Saudara dan hati saya, yaitu Roh yang
  berseru, `Bapa, ya Bapaku.`" (BIS)

  Rm. 8:9-11, "Tetapi kalian tidak hidup menurut tabiat manusia.
  Kalian hidup menurut Roh Allah–kalau, tentunya, Roh Allah
  sungguh-sungguh memegang peranan di dalam dirimu. Orang yang tidak
  memunyai Roh Kristus, orang itu bukanlah kepunyaan Kristus. Tetapi
  kalau Kristus hidup di dalam dirimu, maka meskipun badanmu akan mati
  karena dosa, namun Roh Allah memberikan hidup kepadamu, sebab
  hubunganmu dengan Allah sudah baik. Kalau Roh Allah, yang
  menghidupkan Kristus dari kematian, hidup di dalam dirimu, maka Ia
  yang menghidupkan Kristus dari kematian itu, akan menghidupkan juga
  badanmu yang dapat mati itu. Ia melakukan itu dengan Roh-Nya yang
  hidup di dalammu." (BIS)

  1 Kor. 3:9, "Kami adalah orang-orang yang sama-sama bekerja untuk
  Allah; dan kalian adalah seperti ladang Allah. Saudara-saudara
  adalah seperti gedung Allah juga." (BIS)

  1 Kor 3:16, "Tahukah Saudara bahwa kalian adalah Rumah Allah? Dan
  bahwa Roh Allah tinggal di dalam kalian?" (BIS)

  Why. 20:4, "Lalu saya melihat takhta-takhta, dan orang-orang yang
  duduk di takhta-takhta itu diberi kuasa untuk memutuskan hukuman.
  Saya melihat juga jiwa-jiwa orang-orang yang sudah dipenggal
  kepalanya karena mereka memberi kesaksian tentang Yesus, dan
  menyebarkan pesan dari Allah. Orang-orang itu tidak menyembah
  binatang, ataupun patungnya. Mereka pun tidak pernah menerima tanda
  binatang itu pada dahi atau pada tangan mereka. Maka mereka hidup
  kembali dan memerintah sebagai raja bersama Kristus selama seribu
  tahun." (BIS)

  Yesus tinggal di dalam hati kita setelah menghapuskan dosa kita
  sesuai dengan isi Alkitab. Inilah tujuan Yesus memikul kayu salib
  sekaligus merupakan harapan kita. Jika seseorang yang tidak tahu
  arti Alkitab dengan baik atau bukan umat Kristen, berbicara apa yang
  benar atau salah tentang isi Alkitab, maka dia melakukan kesalahan
  besar. Orang-orang seperti itu tidak layak untuk berbicara tentang
  Alkitab. Seharusnya mereka harus memberi kesaksian tentang Yesus
  setelah dikuasai oleh Roh Allah. Dengan demikian, mereka akan
  bersyukur setelah memahami dengan baik arti salib Yesus yang
  merupakan keselamatan dan kebanggaan bagi kita.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Healing All Nations
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://healingallnations.shinchonji.kr/lang/id/archives/23

TANYA JAWAB __________________________________________________________

                 SIAPA YANG MENYALIBKAN TUHAN YESUS?

  Tanya:

  Siapa yang menyalibkan Tuhan Yesus? Mengapa Ia harus disalib dan
  siapa yang bertanggung jawab atas kematian-Nya?

  Jawab:

  Suatu tragedi telah terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lalu,
  tatkala seorang yang bernama Yesus dijatuhi hukuman mati dan disalib
  di atas Bukit Golgota. Bukankah di mata rakyat jelata, Yesus
  dianggap sebagai Nabi besar, bahkan dipandang sebagai seorang
  Mesias, yaitu seorang yang diutus Allah untuk membebaskan umat-Nya
  dari cengkeraman dosa dan kematian? Tetapi mengapa Yesus disalib?
  Siapa yang bertanggung jawab atas kematian-Nya?

  Mungkin dengan spontan orang akan menjawab, Yudas Iskariotlah yang
  harus bertanggung jawab atas kematian Yesus. Memang Yudas adalah
  murid Tuhan Yesus, tetapi kemudian ia mengkhianati Tuhan. Ia
  berjanji sanggup menyerahkan Yesus di tangan orang-orang jahat, asal
  saja dengan imbalan jasa yang berupa uang. Hal ini disetujui, maka
  terjadilah penangkapan Yesus di taman yang sepi, Taman Getsemani.

  Maka ada orang yang mengatakan bahwa Sanhedrinlah yang harus
  bertanggung jawab atas penyaliban Yesus. Dari Getsemani, Yesus
  dibawa ke pengadilan Yahudi, Sanhedrin namanya. Di situ, Yesus
  dikeroyok dengan tuduhan-tuduhan palsu yang bertubi-tubi. Karena
  palsu, tuduhan-tuduhan itu tidak mengenai sasarannya. Maka para
  Farisi merasa sangat jengkel dan mendesak Yesus untuk menjawab hanya
  satu pertanyaan saja: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada
  kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?" Jawab Yesus:
  "Benar, engkau telah mengatakannya." Maka imam besar itu mengoyakkan
  pakaiannya dan berkata: "Ia sudah menghujat Allah, untuk apa kita
  perlu saksi lagi?" Dengan demikian, Sanhedrinlah yang telah
  menjatuhi hukuman mati atas Yesus.

  Memang, oleh Sanhedrin, Yesus telah divonis sebagai orang yang tidak
  dapat diampuni dosanya. Karena Ia melanggar "kehormatan Allah".
  Tetapi Sanhedrin tidak berhak untuk menjalankan hukuman tersebut.
  Maka oleh orang Yahudi, Yesus telah dibawa ke pengadilan penguasa
  Romawi yang pada waktu itu menguasai bangsa Yahudi. Di dalam
  pengadilan kedua ini, Pontius Pilatus bertanya kepada penuduh: "Apa
  yang kau tuduhkan terhadap Yesus ini?" Jawab mereka: "Jikalau orang
  ini bukan orang jahat, tiada juga kami menyerahkan Dia kepada tuan."
  Alasan ini kurang jelas bagi Pilatus, karena itu ia mendesak supaya
  mereka mengajukan hal-hal yang konkret. Para pemimpin Yahudi
  berpikir: "Tentu Pilatus tidak mau menjatuhi hukman mati, kalau
  alasannya hanya Yesus mengaku Anak Allah", karena itu mereka datang
  dengan tuduhan-tuduhan yang dibuat-buat sebagai berikut:
  1. Ia menyesatkan bangsa Yahudi,
  2. Ia melarang orang membayar pajak,
  3. Ia mengatakan diri-Nya sendiri Raja (dalam arti, untuk menandingi
     dan melawan kaisar Romawi).

  Setelah Pilatus mengadakan dialog dengan Yesus, Pilatus mengambil
  kesimpulan bahwa Yesus tidak bersalah apa-apa. Yesus tidak memunyai
  keinginan jahat, bukan orang yang memberontak terhadap pemerintahan
  Romawi. Lalu Pilatus keluar mendapatkan orang-orang Yahudi dan
  mengumumkan pembebasan Yesus dari tuduhan-tuduhan mereka: "Aku ini
  tidak mendapati suatu kesalahan pun pada-Nya."

  Seharusnya sampai di sini proses pengadilan itu sudah dapat diakhiri
  dengan pembebasan Yesus. Akan tetapi, karena desakan-desakan
  politis, ancaman-ancaman, dan intimidasi dari pihak pemimpin agama
  Yahudi, Pilatus yang mula-mula berdiri tegak hendak melepaskan
  Yesus, akhirnya terpaksa menyerah kalah terhadap tuntutan-tuntutan
  orang Yahudi itu, sehingga karena habis akal ia menyerahkan Yesus ke
  tangan mereka untuk disalibkan.

  Dari pembahasan di atas, seolah-olah ada tiga pihak yang harus
  bertanggung jawab atas kematian Yesus, yaitu: Yudas,
  pemimpin-pemimpin orang Yahudi, dan Pilatus. Tetapi hal ini masih
  belum menyatakan keseluruhan fakta, mengapa Yesus mati, sebab
  kematian Yesus sudah diizinkan, bahkan telah ditentukan, oleh Allah
  Bapa seperti yang tercantum dalam Kisah Para Rasul 27-28, "Sebab
  sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius
  Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan
  Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau tentukan dari semula oleh
  kuasa dan kehendak-Mu."

  Dengan demikian, kita mengetahui bahwa kematian Yesus adalah "maksud
  dan rencana" Allah Bapa. Namun, Bapa tidak pernah memaksakan Yesus
  untuk menyerahkan nyawa-Nya. Yesus berkata: "Tidak seorang pun
  mengambil dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya dan berkuasa
  mengambilnya kembali" (Yoh. 10:18).

  Kalau begitu, Yesus sendirilah yang dengan rela hati menyerahkan
  nyawa-Nya untuk disalib dan mati. Dan Dialah yang bertanggung jawab
  atas kematian-Nya sendiri.

  Tetapi hal ini pun belum membentangkan kisah yang sempurna tentang
  kematian Yesus. Mengapa Yesus merelakan diri-Nya untuk mati di atas
  kayu salib? Alkitab mengatakan bahwa "Kristus telah mati karena
  dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor. 15:3). "Ia
  mengalami maut bagi semua manusia" (Ibr. 2:9). Paulus juga
  mengatakan bahwa Yesus "yang telah mengasihi aku dan menyerahkan
  diri-Nya untuk aku." (Gal. 2:20)

  Dengan demikian, kita boleh mengambil kesimpulan bahwa kitalah,
  yaitu umat manusia secara individual, yang telah menyalibkan Yesus.
  Orang-orang berdosa yang menyebabkan Yesus mati di atas kayu salib.
  Kitalah orang-orang durhaka yang harus bertanggung jawab atas
  kematian Kristus Yesus.

  Demikianlah tragedi penyaliban Tuhan Yesus telah digenapi menurut
  rencana Allah dalam rangka menyelamatkan isi dunia ini. Memang Yesus
  sudah mati bagi dosa kita. Namun, pada hari ketiga Ia bangkit dari
  antara orang mati, membuktikan bahwa Ia telah sukses menunaikan misi
  yang dibebankan Bapa kepada-Nya, supaya barang siapa yang percaya
  akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
  (Yoh. 3:16).

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Menjawab Pertanyaan Kontemporer
  Penulis: David Pan Purnono
  Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1994
  Sumber online: Situs Christian Counseling Center Indonesia
  Alamat url: http://c3i.sabda.org/bab_ii_tentang_yesus_kristus

INFO _________________________________________________________________

                  ARTIKEL-ARTIKEL PASKAH DI e-KONSEL

  Untuk lebih menghayati masa Paskah ini, selain melalui edisi
  Kematian Kristus, Redaksi juga memberikan beberapa URL edisi-edisi
  e-Konsel sebelumnya yang bertemakan PASKAH. Silakan kunjungi URL-URL
  berikut ini untuk bisa menyimaknya.

  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/012/
  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/038/
  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/060/
  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/133/

STOP PRESS ___________________________________________________________

                       SITUS SABDA ALKITAB:
                  TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB

  Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan 
  mendalam? Apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran Alkitab 
  secara bertanggung jawab? Tapi, Anda tidak memiliki bahan-bahan dan 
  alat-alat biblika yang lengkap?

  Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar
  gembira bagi Anda!

  Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan 
  multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran 
  Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem 
  Studi Peta. Tidak hanya itu saja, terdapat pula bahan-bahan 
  pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni 
  yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel 
  Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. 
  Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga 
  dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical 
  computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk 
  mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab.

  Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya. 
  Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak 
  melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat:

  ==> http://alkitab.sabda.org

  Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya 
  kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan 
  melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran", yang tersedia di bagian bawah 
  setiap halaman situs SABDA Alkitab ini.

  Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda!

_______________________________e-KONSEL ______________________________

Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Dian Pradana
Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
silakan kirim ke:
konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org