Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/154

e-Konsel edisi 154 (18-2-2008)

Cinta Pertama


                    Edisi (154) -- 15 Februari 2008

                               e-KONSEL
======================================================================
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
======================================================================

Daftar Isi:
  = Pengantar           : Indahnya Cinta
  = Renungan            : Kasih Sejati
  = Cakrawala           : Bila Cinta Selalu Bergema
  = TELAGA              : Cinta Pertama
  = Tanya Jawab         : Cinta pada Pandangan Pertama
  = Info                : Pembukaan Kursus Baru PESTA: Kursus
                          Pernikahan Kristen Sejati (PKS)

               ========== PENGANTAR REDAKSI ==========

  Hati yang berbunga-bunga dan bahagia biasanya akan mewarnai
  hari-hari orang yang sedang jatuh cinta. Akan lebih berwarna lagi
  bila ternyata cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan, alias
  mendapatkan balasan dari orang yang dicintai. Semua yang ada akan
  tampak indah, menyenangkan, dan tentunya membuat bahagia.

  Jatuh cinta memang membuat perasaan kita melayang-layang, apalagi
  bila itu adalah cinta pertama. Tak jarang kita mendengar ungkapan
  bahwa cinta pertama itu sulit dilupakan dan merupakan cinta sejati.
  Apakah benar demikian? Apa sebenarnya yang disebut cinta pertama
  itu? Benarkah cinta pertama sama dengan cinta sejati? Apakah
  sebenarnya arti cinta bila dipandang dari sudut kekristenan?

  Kiranya melalui sajian penutup di bulan Februari ini, Pembaca bisa
  mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Selamat
  menyimak, sampai jumpa di edisi bulan Maret. Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani

                   ========== RENUNGAN ==========

                            KASIH SEJATI

  Bacaan: Efesus 5:25-33

  Pada suatu hari, saya mendapat kunjungan seorang pria muda bernama
  Ewing. Ia dan anak perempuan kami, Julie, telah saling mengenal
  selama hampir setahun. Mereka saling mencintai. Ewing bertanya
  apakah ia boleh menikahi Julie. Setelah mengajukan beberapa
  pertanyaan dan mendapatkan tanggapan yang perlu saya dengar, saya
  pun memberikan restu kepadanya. Kemudian timbullah kejutan besar.
  Saya bertanya kapan ia akan menikahi Julie, dan ia menjawab, "Dalam
  waktu dua atau tiga minggu lagi." Pemuda ini sangat mencintai Julie
  sehingga ingin selalu bersamanya. Kasih sejati menuntut suatu
  tindakan.

  Kira-kira sebulan kemudian, dua minggu setelah acara pernikahan,
  menantu laki-laki saya yang baru ini berkata kepada saya, "Perlu
  Anda ketahui, Pak, Julie adalah sahabat terbaik saya. Kami sangat
  menikmati kebersamaan kami."

  Sebagian dari kita yang telah menikah cukup lama mungkin berpikir
  bahwa pengalaman telah membuat kita menjadi pakar dalam soal
  pernikahan. Namun saya yakin kita dapat belajar dari para pengantin
  baru. Pertama, jika dua orang sungguh-sungguh mencintai, mereka akan
  memberi perhatian yang dalam satu sama lain dan begitu menikmati
  kebersamaan mereka. Kedua, kasih sejati berarti hubungan pasangan
  itu akan ditandai dengan kebaikan yang dilakukan satu sama lain.
  Disebut apakah ciri-ciri dua orang seperti ini kalau bukan sahabat
  karib?

  Yesus adalah sumber terbesar cinta kasih dan penghargaan (Efesus
  5:25-33). Teladan kasih sejati adalah kasih Kristus -- Dave Branon

    PERNIKAHAN YANG BERHASIL MEMBUTUHKAN JATUH CINTA BERKALI-KALI
                        KEPADA ORANG YANG SAMA

  Diambil dari:
  Nama publikasi: e-Renungan Harian (Kamis, 4 Desember 2003)
  Nama penulis  : Dave Branon
  Alamat URL    : http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2003/12/04/

                     ========== CAKRAWALA ==========

                       BILA CINTA SELALU BERGEMA

  Sebuah kata yang paling banyak digunakan manusia sejak abad
  permulaan ialah kata "cinta". Getar-getar cinta menggerakkan orang
  tua atau seorang ibu merapatkan bayinya ke dadanya. Cinta membuat
  seorang anak tidak mau memisahkan diri dari lingkungan orang tuanya.
  Cinta telah menjalin hubungan yang erat secara batiniah antara
  ayah/ibu dan anak ketika mereka jauh terpisah. Cinta telah mengubah
  seorang pria yang kurang simpati menjadi orang yang simpatik
  manakala bertemu dengan seorang gadis yang menggetarkan jantungnya.

  Seluruh kehidupan manusia dari abad ke abad diwarnai oleh ragam
  cinta. Bahkan, hewan sekalipun tampaknya mengenal perasaan cinta.
  Buktinya, induk binatang selalu melindungi anak-anaknya atau hewan
  jantan melindungi betinanya.

  Kisah dan sejarah manusia bergelimang dengan nuansa cinta, kasih
  sayang, dan semacamnya. Para pengarang tidak pernah lepas dari tema
  cinta ketika menggarap dan menganyam kisahnya. Fabel-fabel dan
  dongeng dari dunia binatang pun kerap kali dijalin manusia dalam
  jalinan cinta.

  Mengapa manusia dan binatang selalu dapat merasakan getaran cinta
  dan kasih sayang itu? Mengapa cinta dapat mengubah wajah lingkungan
  manusia dan dunia?

  Ragam Cinta
  -----------

  Cinta memiliki banyak "wajah". "Wajah" itu memberi makna yang
  beraneka ragam. Manusia memilah-milahnya ke dalam berbagai hubungan
  yang terdapat dalam kehidupan dan perasaan manusia itu sendiri.
  Mulai dari masalah makan dan minum, sebagai bagian dari kebudayaan
  manusia, nada-nada cinta selalu bergema.

  Orang yang mengadakan ramah tamah selalu menghidangkan makanan dan
  minuman yang mereka sukai. Orang yang memadu cinta dan membentuk
  keluarga sebagai akhir dari percintaan, merayakannya dengan makan
  dan minum. Banyak makanan dan minuman yang diberi nama atas nama
  "cinta". Kenduri atau pesta pernikahan sebagai puncak pernyataan
  cinta pengantin pria dan wanita, selalu diikuti dengan sajian yang
  menarik dan melambangkan cinta kasih. Gambar-gambar yang
  mengabadikannya selalu digambarkan dengan adegan cinta dari kedua
  makhluk manusia yang berbeda kelamin itu.

  Cinta memang dinyatakan dengan bentuk yang berbagai macam, bahkan
  kendaraan pun tidak jarang digunakan sebagai pernyataan cinta,
  misalnya, dengan menyerahkan kunci kepada orang yang dikasihi.
  "Kado" kendaraan, sebagai lambang kasih sayang yang luar biasa,
  sering mewarnai cinta umat manusia. Cinta yang beragam materialisme,
  menurut kalangan anak-anak muda diberi ungkapan "cinta bau bensin"
  (bagi gadis yang menyukai seorang pria karena kendaraan atau
  kekayaannya). Monumen Taj Mahal adalah lambang cinta seorang raja
  kepada permaisuri yang sangat dicintainya, dan ia menginginkan
  lambang cinta itu "abadi" melintasi kurun waktu zaman.

  Sesungguhnya, cinta itu bermuka sangat rumit, diberi makna dan
  konsep yang berbeda-beda. Manusia memberinya makna teologis, etika,
  filsafat, budaya, dengan tafsiran yang tidak serupa pula.
  Kadang-kadang satu pemahaman berbeda dengan pemahaman orang lain
  karena masing-masing bertolak dari latar belakang budaya yang
  berbeda-beda. Kadang-kadang ada juga konsep dan makna yang
  bertentangan sama sekali. Ada pula kajian yang bersifat filosofis,
  mulai dari konsep yang jelas dan gamblang sampai kepada konsep yang
  samar-samar. Kajian lain mungkin bersifat psikologi dan juga dari
  sudut etis.

  Sudut Pandang Agama
  -------------------

  Kisah penciptaan Adam dan Hawa tidak sepi dari aroma cinta. Adam
  diciptakan Tuhan belakangan. Taman dan segala isinya, termasuk juga
  hewan yang berpasang-pasangan diciptakan Tuhan demi kepentingan
  manusia dan lingkungannya. Adam diberi Tuhan daya ingat yang canggih
  karena ia mampu memberi nama kepada setiap makhluk hewan yang
  diciptakan Tuhan itu. Tentulah ada getaran cinta menggema dalam
  benak Adam ketika ia menyaksikan hewan yang berpasang-pasangan itu.
  Semuanya serba serasi dan indah. Tuhan memberi kemampuan yang luar
  biasa kepada Adam, bagaimana ia mengenali hewan itu satu per satu
  dan memberi nama kepada mereka. Padahal, ia tidak memiliki
  pengalaman untuk melakukan hal seperti itu.

  Aroma cinta yang konkret muncul pada Adam ketika ia terbangun dan
  menemukan seorang gadis cantik berdiri di sampingnya, dan secara
  kodrati keduanya saling jatuh cinta. Manusia leluhur yang pertama
  itu tiba-tiba saja menjadi dewasa dalam segala hal karena Tuhan pun
  memberi perintah kepada mereka supaya "menjadi sedaging" dan
  hendaknya "memenuhi bumi". Tuhan yang menjadikan keduanya. Pada
  pandangan pertama itu, sudah ada getaran cinta di hati keduanya,
  jauh sebelum mereka jatuh ke dalam dosa. Tuhan sendiri yang
  menikahkan mereka.

  Sejak itu, manusia pun berkenalan dengan sejumlah istilah cinta.
  Dunia ilmu ketuhanan (teologi) mengenal makna cinta itu dalam
  berbagai istilah yang kemudian dikenal orang sampai zaman sekarang
  ini. Adam "bergairah" memandang Hawa, dan ia mengasihinya seumur
  hidupnya, "baik dalam susah maupun senang".

  Kita pun mengenal apa yang disebut dengan istilah "agape" (cinta
  kepada Tuhan).

  Agape
  -----

  Agape pada hakikatnya adalah jenis cinta yang suka berkorban demi
  kepentingan orang lain. Cinta telah mendorongnya melakukan sesuatu
  karena kasih Tuhan yang telah tertanam dalam hatinya. Cinta itu
  berpusat kepada pengorbanan diri yang tulus sebagaimana Tuhan
  mengasihi manusia sekalipun sering melakukan pemberontakan
  kepada-Nya. Cinta itu, menurut David Augsburger, memiliki ciri-ciri
  seperti berikut.

  a. Kebajikan

     Orang yang memiliki cinta agape akan memiliki kebajikan, yaitu
     mengasihi orang yang tidak dikasihi dan tersisihkan dengan
     menunjukkan sikap murah hati. Ia melakukan tindakan yang
     mengandung kemurahan yang cenderung altruistik, dengan mengasihi
     sesama tanpa pamrih. Orang yang memiliki kebajikan dalam hidupnya
     akan berusaha memikirkan kesejahteraan orang lain dengan tidak
     mengharapkan balasan dari orang tersebut. Dalam hatinya ada
     dorongan yang kuat untuk membantu dan menenteramkan hati orang
     lain.

  b. Penurutan

     Ciri lain dari agepe ialah nuansa suka menurut sebagai pernyataan
     kasih yang sejati. Ia menurut bukan karena paksaan dari luar atau
     karena adanya ancaman yang tidak diharapkan. Sebuah perintah
     moral mendorongnya dari dalam dan karena ia beriman kepada
     Kristus, ia menuruti perintah-Nya. Orang-orang yang memiliki
     cinta agape tidak akan menentang perintah dan hukum Tuhan karena
     kebebasan yang dimilikinya adalah kebebasan yang sempurna dalam
     penurutan bahwa Tuhan telah menciptakannya dan memberi kehidupan
     kepadanya. Tidak ada perintah Tuhan yang akan mendatangkan
     bencana pada hidupnya.

  c. Pengorbanan diri

     Orang yang rela berkorban demi orang lain, mendapat dorongan dari
     dalam, bukan karena keinginan secara lahiriah. Ia menyatakan
     kasihnya kepada orang lain dan siap menanggung risiko apa pun
     karena pernyataan cinta yang tulus itu.

     Ia selalu mendahulukan kepentingan orang lain dengan melayani
     orang lain atau sesamanya melalui pengorbanan diri. Kalau
     melakukan sesuatu, ia tidak lebih dahulu meminta bantuan orang
     lain, melainkan menyatakan lebih dahulu tindakan yang bersifat
     membantu walaupun dengan biaya tinggi yang harus dilakukannya.
     Ingatlah orang Samaria yang membantu orang yang dirampok di
     tengah jalan, yang menemukan dan kemudian merawatnya,
     menaikkannya ke atas keledai, membawanya ke tempat yang tenang,
     dan biaya perawatannya dibebankan kepada dirinya sendiri.

  d. Kesetaraan

     Kasih agape mendorong orang untuk menganggap bahwa orang lain
     berharga, patut dihormati seperti menghormati diri sendiri, dan
     memikirkan adanya kesetaraan dirinya dengan orang yang tidak
     mampu atau dianggap hina oleh orang lain. Pertolongan yang
     diberikannya selalu tanpa pamrih. Ia tidak menilai dirinya lebih
     tinggi dan mulia daripada orang lain -- bahkan kepada orang yang
     memusuhinya pun ia senantiasa menunjukkan sikap yang ramah dan
     penuh dengan belas kasihan.

  Demikianlah, dalam teologi kekristenan, kasih agape amat dominan,
  mencakup makna keadilan, kesejahteraan orang lain, dan tidak memihak
  karena ia beranggapan bahwa manusia yang diciptakan Tuhan itu
  semuanya sama di hadapan Tuhan.

  Kasih yang kristiani amat erat kaitannya dengan pemahaman atas
  penjelmaan Kristus sebagai manusia, yaitu sebagai pernyataan kasih,
  kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan-Nya. Tidak ada
  ruang waktu yang membatasinya karena ia terdapat dalam masa lalu,
  kekinian, dan masa mendatang yang kesemuanya itu bertumpu kepada
  wujud tubuh Kristus.

  Eros
  ----

  Cinta pandangan pertama Adam kepada Hawa dan sebaliknya, mungkin
  sekali mengandung makna cinta eros, cinta antara Adam yang pria
  terhadap Hawa yang wanita cantik. Kecantikannya terkait dengan
  estetika. Keindahan tubuh Hawa dan kesempurnaannya di hadapan Adam
  amat menggairahkannya, menimbulkan gairah seorang pria terhadap
  wanita. Itu pun termasuk dalam suasana "kasih yang rohani".

  Filia
  -----

  Sebagai manusia yang "zoon politicon" (manusia yang selalu
  bermasyarakat, tidak dapat hidup seorang diri saja), manusia
  mengenal cinta filia (phileo). Manusia mengasihi sesamanya, bukan
  hanya cinta sekadar antara pria dan wanita, melainkan pria pun
  mengasihi sesamanya, begitu pula wanita mengasihi temannya sesama
  wanita, dalam kasih persaudaraan, dalam suasana solidaritas sosial.

  Storge
  ------

  Orang yang memiliki kasih storge umumnya merasa peduli kepada
  sesamanya dan menaruh belas kasihan kepada mereka karena keharuan
  atas keadaan mereka. Khususnya mereka yang tidak dipedulikan sama
  sekali.

  Koinonia
  --------

  Kasih itu terdapat di dalam komunitas secara timbal balik -- pada
  masyarakat yang saling membagi dalam suasana memberi dan menerima
  atau karena dorongan persahabatan untuk mencapai tujuan yang sama,
  misalnya seperti yang terdapat di dalam 2 Korintus 13:14, "Kasih
  karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh
  Kudus menyertai kamu sekalian."

  Agape dalam Kerangka Berpikir Filosofis
  ---------------------------------------

  Kalau sebelumnya telah disebutkan makna agape secara teologis atau
  berdasarkan sudut pandang agama, dari sudut pandang filosofis, orang
  yang menganggap dirinya orang Kristen sejati dan memiliki kasih
  Allah di dalam dirinya selalu menjauhkan sifat memikirkan diri
  sendiri dengan menunjukkan penghargaan kepada orang lain sebagaimana
  ia menghargai diri sendiri. Ia memiliki rasa keadilan dan membantu
  orang lain berdasarkan kesetaraan atau kesamaan.

  Dinamika Psikologis
  -------------------

  Para psikolog mengembangkan teori sendiri mengenai cinta. Bahkan,
  teolog Paul Tillich mengatakan bahwa "cinta adalah ketegangan antara
  kesatuan dan keterpisahan". Ada hubungan antara yang rohani dan
  perasaan terasing. Kasih menjadi kuasa hidup yang menggerakkan untuk
  mempersatukan yang terpisah. Sigmund Freud secara khusus
  mengembangkan psikologi cinta dengan pisau bedah "psikologi
  analitik"-nya.

  Kebutuhan secara individual mencari kesatuan dengan diri orang lain,
  tetapi tanpa mengorbankan kepentingannya atau melanggar identitas
  orang lain.

  Menurut Fritz Perls, sesuai dengan teori Gestalt, ia mengatakan
  bahwa "mengasihi orang lain adalah bergerak sedekat mungkin tanpa
  melanggar orang lain sehingga ia kehilangan dirinya."

  Kasih adalah lebih daripada keseimbangan dan proses yang aktif dari
  keadaan hubungan yang timbal balik. Psikologi hedonisme mengajarkan
  bahwa kasih adalah upaya pencarian kenikmatan untuk diri sendiri
  sambil menghindari penderitaan.

  Bagaimana Makna dari Sudut Pandang yang Etis?
  ---------------------------------------------

  Norma-norma yang diciptakan oleh manusia mengikat mereka dalam
  hubungan satu dengan yang lain. Macam-macam pendapat dan pandangan
  masyarakat serta tokoh-tokohnya mengenai aturan perilaku atau etika
  dalam masyarakat. Namun kalau kita bisa menyimpulkan, konsep dasar
  etika Kristen adalah pernyataan belas kasihan, keabadian,
  pengorbanan diri, dan pengenalan atas kasih Allah yang tiada
  batasnya atau tanpa syarat.

  Kesimpulan
  ----------

  Cinta kasih telah membuat manusia bertahan dalam hubungan yang akrab
  satu dengan yang lain. Tanpa cinta kasih, manusia akan segera lenyap
  dari permukaan bumi ini. Ketahanan dan kelestarian manusia,
  perjuangan mereka untuk bertahan dan menjadi penopang hidup,
  hanyalah berkat adanya kasih. Jika kasih tidak ada, iman pun tidak
  akan ada. Kalau tidak ada Tuhan yang memberi napas kehidupan kepada
  manusia -- sebagai pernyataan kasih-Nya yang tidak mengenal batas
  itu, manusia sudah lama lenyap dari permukaan bumi ini.

  Kalau komunitas tidak mengenal kasih yang timbal balik, manusia akan
  menjadi tanpa pengharapan sama sekali. Masyarakat diikat oleh sifat
  memberi dan menerima, memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap
  sesamanya sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang saling
  berimbang.

  Cinta yang hanya menyenang-nyenangkan diri saja, mencari kenikmatan
  duniawi, tidak akan bertahan lama dan akan membawa bencana atas
  pelakunya. Sejak semula Tuhan menanamkan cinta kasih di dalam diri
  manusia, dan manusialah yang berhak untuk mengembangkannya, apakah
  sesuai dengan citra Tuhan atau tidak sama sekali.

  Berbahagialah orang yang dapat menggemakan cinta menjadi saluran
  berkat kepada sesamanya.

  Diambil dari:
  Judul buletin: Kalam Hidup, Edisi Februari 2005 Tahun ke-75 No. 708
  Penulis      : Drs. Wilson Nadeak, M.A.
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
  Halaman      : 7 -- 12

                    ========== TELAGA ==========

                            CINTA PERTAMA

  Apakah cinta pertama riil atau mitos belaka? Jika mitos, mengapa
  begitu banyak orang yang mengalaminya dan berhasil memertahankannya
  sampai pernikahan? Sebaliknya, bila riil, mengapa begitu banyak yang
  hanya mengalaminya secara sementara?

  Cinta atau kasih merupakan suatu fenomena yang kompleks untuk
  dijelaskan, namun begitu nyata dan mudah untuk dialami. Alkitab
  sendiri tidak pernah memberikan definisi cinta, 1 Korintus 13
  hanyalah menjabarkan karakteristik kasih.

  1. Cinta tidak dapat terlepas dari unsur suka; rasa suka melahirkan
     ketertarikan dan rasa ketertarikan yang bertambah kuat akan
     menimbulkan kebergantungan. Kebergantungan membuahkan keintiman
     dan pada akhirnya keintiman membawa kita kepada penyatuan. Cinta
     mulai berawal dari titik suka dan mencapai puncaknya pada
     penyatuan.

  2. Cinta pertama sebenarnya adalah rasa ketertarikan yang kuat
     didasari atas rasa suka. Sebelum kita berjumpa dengan orang
     tersebut, sesungguhnya kita sudah membawa cetak biru pasangan
     yang kita dambakan. Cetak biru ini bisa kita sadari, namun dapat
     pula tidak kita sadari. Pertemuan dengan orang tersebut
     sebenarnya adalah realisasi cetak biru yang kita miliki. Itu
     sebabnya sebagian orang melaporkan bahwa tatkala mereka bertemu
     dengan pasangannya untuk pertama kali, mereka langsung "tahu"
     bahwa orang itulah yang akan menjadi pasangan hidupnya.

  3. Cinta pertama boleh dianggap sebagai cinta, boleh juga dipanggil
     hanya sebagai ketertarikan; yang penting adalah, apa pun yang
     akan kita perbuat dengan perasaan ini haruslah kita lakukan
     dengan penuh tanggung jawab. Tindakan yang saya sarankan adalah:

     a. Jangan membuat komitmen permanen atau memberi janji kepastian
        pada tahap ini sebab ketertarikan ini didasari atas hal-hal
        yang kita sukai yang kita temukan pada dirinya. Kita belum
        menemukan hal-hal yang tidak kita sukai dan kita belum tahu
        apa reaksi kita selanjutnya jika menemukan hal-hal yang tidak
        kita sukai. Bertemanlah dulu dan berilah satu kurun waktu
        untuk mengenalnya lebih dalam. Berdoalah meminta petunjuk
        Tuhan.

     b. Jika rasa ketertarikan ini stabil dan malah makin bertumbuh,
        misalkan setelah beberapa bulan, ajaklah dia untuk mendoakan
        relasi ini. Jika ia bersedia, tentukan satu periode di mana
        masing-masing mendoakan relasi ini. Pada tahap ini, jangan
        membuat komitmen apa pun selain komitmen untuk mendoakan saja.

     c. Jika ia pun memiliki perasaan yang sama setelah mendoakan
        relasi ini, barulah buat komitmen untuk menjalani masa
        berpacaran. Masa berpacaran adalah masa penjajakan dan
        persiapan menuju pernikahan. Berpacaran bukan menikah, jadi
        bila tidak menemukan kecocokan, silakan berpisah. Di pihak
        lain, berpacaran bukanlah masa berkenalan yang sepele; ini
        adalah masa yang menuntut keseriusan dan tanggung jawab pula.

     d. Relasi yang bertumbuh adalah relasi yang berkembang dari tahap
        suka ke tahap ketertarikan, ke tahap kebergantungan, ke tahap
        keintiman, dan akhirnya ke tahap penyatuan.

  Firman Tuhan: "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan
  dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang
  sundal dan penzinah akan dihakimi Allah." (Ibrani 13:4)

  Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. 130A
  yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.
  -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
  e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
                            atau: < TELAGA(at)sabda.org >
  atau kunjungi situs TELAGA di:
  ==> http://www.telaga.org/ringkasan.php?cinta_pertama.htm

                  ========== TANYA JAWAB ==========

                     CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA

  Tanya:
  ------
  Apakah Anda percaya bahwa cinta pada pandangan pertama terjadi pada
  banyak orang?

  Jawab:
  ------
  Beberapa pembaca mungkin tidak akan setuju dengan pendapat saya,
  cinta pada pandangan pertama adalah sesuatu yang tidak mungkin
  terjadi baik secara fisik maupun emosional. Mengapa? Karena cinta
  bukan hanya suatu perasaan romantis yang berbunga-bunga; cinta lebih
  dari sekadar keinginan untuk menikahi seseorang yang diinginkan;
  cinta diiringi dengan ketertarikan secara seksual yang
  terus-menerus; cinta melebihi getaran karena "memenangkan" hadiah
  tertinggi yang diperebutkan orang banyak. Perasaan-perasaan itu
  adalah emosi yang dilepaskan pada pandangan pertama tetapi
  perasaan-perasaan itu bukanlah cinta yang sesungguhnya.

  Berbeda dengan pengertian pada umumnya, cinta sejati adalah suatu
  ungkapan pemahaman yang sangat dalam kepada orang lain; cinta sejati
  adalah kepedulian yang terus-menerus terhadap apa yang diperlukan
  dan diinginkan oleh orang tersebut, baik dulu, sekarang, atau yang
  akan datang. Cinta sejati tidak egois, cinta sejati memberi dan
  memerhatikan. Dan tentu saja, ketiga hal ini bukanlah perilaku yang
  terjadi saat seseorang "jatuh cinta" pada pandangan pertama,
  meskipun pada saat itu kita jatuh ke dalam selokan.

  Saya sudah sangat lama menjalin cinta dengan istri saya, tetapi
  cinta bukanlah sesuatu yang jatuh ke dalam cinta itu. Saya tumbuh di
  dalam cinta itu, dan proses itu memerlukan waktu. Saya harus
  mengenal dia sebelum saya benar-benar memahami dan kestabilan
  sifat-sifatnya, mengenal sifatnya yang berbeda, yang sekarang
  membuat saya menjadi periang. Keakraban yang membuat cinta itu
  berkembang begitu saja tidak bisa terjadi dalam "beberapa malam yang
  indah, di seberang ruangan yang penuh sesak". Seseorang tidak dapat
  mencintai seseorang yang tidak dikenalnya, meskipun seseorang itu
  sangat menarik, seksi, atau seorang gadis yang sudah siap untuk
  dinikahi. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Dr. Dobson Answers Your Questions
  Penulis   : James Dobson
  Penerbit  : Tyndale House Publishers, Inc., Wheaton, Illinois 1984
  Halaman   : 327

                      ========== INFO ==========

                     PEMBUKAAN KURSUS BARU PESTA:
                KURSUS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS)
                   < http://www.pesta.org/pks_sil >

  Anda ingin memerkaya hidup pernikahan Anda? Kabar gembira! Sebuah
  kursus tentang pernikahan telah dibuka oleh Pendidikan Elektronik
  Studi Teologia Awam (PESTA). Kursus yang bernama Pernikahan Kristen
  Sejati (PKS) ini berisi pelajaran-pelajaran dasar tentang hidup
  pernikahan Kristen dan bagaimana membangun rumah tangga Kristen yang
  memuliakan Tuhan. Selain mempelajari bahan-bahan yang diberikan,
  Anda juga dapat mendiskusikan bahan-bahan tersebut dengan
  pasangan-pasangan lain dalam sebuah kelas diskusi. Kursus ini akan
  dibuka pada periode Maret/April 2008.

  Bagaimana cara mengikuti kursus yang diadakan secara GRATIS oleh
  PESTA < http://www.pesta.org > dan terbuka untuk umum ini? Beberapa
  ketentuan di bawah ini yang harus Anda perhatikan.

  1. Peserta adalah seorang Kristen yang sudah percaya pada Tuhan
     Yesus Kristus.
  2. Diutamakan untuk Anda yang sudah menikah, karena pasangan Anda
     juga diharapkan dapat ikut terlibat dalam kelas diskusi.
  3. Peserta harus mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir
     Pendaftaran Kursus yang ada di bawah ini atau mengisinya lewat
     http://www.pesta.org/formulir_pendaftaran_pks.
  4. Setelah mendaftar, Anda akan mendapatkan modul PKS yang harus
     Anda pelajari dan tugas-tugas tertulis yang harus Anda kerjakan.
     Tugas tertulis tersebut harus sudah selesai dikerjakan sebelum
     kelas diskusi dimulai (tgl. 1 April 2008). Anda juga bisa
     mengunduh sendiri modul PKS ini di alamat:
     http://www.pesta.org/pks_sil dengan berbagai pilihan format
     unduh, yaitu TEXT, HTML, dan PDF.
  5. Peserta harus bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku
     dalam kelas PESTA. Dapat dilihat di http://pesta.org/petunjuk.
     Untuk kelas PKS ini, peserta tidak harus mengikuti kelas DIK
     terlebih dahulu.

  Tunggu apa lagi? Segeralah mendaftarkan diri karena kelas hanya
  akan menampung dua puluh pasangan saja. Isi dan kirimkan formulir di
  bawah ini ke: < kusuma(at)in-christ.net >.

======> Potong di sini <==============================================

        FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI

  [Catatan: Diperbolehkan mengisi formulir oleh salah satu pasangan
            saja.]

  Nama Kelas: Pernikahan Kristen Sejati (PKS)

  Nama lengkap:
  Nama [istri/suami]:
  Alamat e-mail:
  Alamat pos:
  Kota tinggal:
  Provinsi:
  Negara:
  Kode pos:
  Telepon/HP:
  Tempat lahir:
  Tanggal lahir:
  Pendidikan terakhir:
  Pekerjaan:
  Talenta/keterampilan:
  Gereja:
  Jabatan pelayanan:
  Komputer yang dipakai: [rumah/kantor/warnet]*
  Pernah mengikuti kursus PESTA sebelumnya: [ya/tidak]*
  (* pilih salah satu)

  Jawablah pertanyaan berikut ini:
  --------------------------------
  1. Apakah Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan
     Tuhan secara pribadi?
     - Ya
     - Tidak

  2. Apakah Anda percaya bahwa Alkitab seluruhnya adalah firman Tuhan?
     - Ya
     - Tidak

  3. Apakah pasangan Anda juga seorang yang percaya Tuhan Yesus?
     - Ya
     - Tidak

  4. Berapa lama Anda sudah menikah? ............ tahun

  5. Berapa anak yang Anda miliki dari hasil perkawinan Anda?
     ........... anak.


  Sebagai persetujuan Anda untuk mengikuti Kursus PESTA, mohon
  memberikan pernyataan di bawah ini:

  "Dengan mengisi Formulir Pendaftaran PESTA ini berarti saya,
  _______________________________ (nama lengkap) dengan keinginan
  sendiri telah memutuskan akan mengikuti Kursus PESTA hingga
  selesai dan mau menaati peraturan yang ada dan bersedia untuk saling
  membangun iman sesama peserta dalam kasih."

======> Potong di sini <==============================================

     Isi dan kirimkan formulir ini ke: < kusuma(at)in-christ.net >

  Jika ada pertanyaan lain, silakan menghubungi Staf Admin PESTA di:
  < kusuma(at)in-christ.net >

============================== e-KONSEL ==============================
              PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani
                    STAF REDAKSI: Davida Welni Dana
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2008 oleh YLSA
                          http://www.ylsa.org/
                       http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
                Anda punya masalah/perlu konseling?
         atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/
           sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
               silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org
               atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org

  Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  Berhenti    : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  ARSIP       : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
  Situs C3I   : http://c3i.sabda.org/
======================================================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org