Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/154 |
|
e-Konsel edisi 154 (18-2-2008)
|
|
Edisi (154) -- 15 Februari 2008 e-KONSEL ====================================================================== Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ====================================================================== Daftar Isi: = Pengantar : Indahnya Cinta = Renungan : Kasih Sejati = Cakrawala : Bila Cinta Selalu Bergema = TELAGA : Cinta Pertama = Tanya Jawab : Cinta pada Pandangan Pertama = Info : Pembukaan Kursus Baru PESTA: Kursus Pernikahan Kristen Sejati (PKS) ========== PENGANTAR REDAKSI ========== Hati yang berbunga-bunga dan bahagia biasanya akan mewarnai hari-hari orang yang sedang jatuh cinta. Akan lebih berwarna lagi bila ternyata cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan, alias mendapatkan balasan dari orang yang dicintai. Semua yang ada akan tampak indah, menyenangkan, dan tentunya membuat bahagia. Jatuh cinta memang membuat perasaan kita melayang-layang, apalagi bila itu adalah cinta pertama. Tak jarang kita mendengar ungkapan bahwa cinta pertama itu sulit dilupakan dan merupakan cinta sejati. Apakah benar demikian? Apa sebenarnya yang disebut cinta pertama itu? Benarkah cinta pertama sama dengan cinta sejati? Apakah sebenarnya arti cinta bila dipandang dari sudut kekristenan? Kiranya melalui sajian penutup di bulan Februari ini, Pembaca bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Selamat menyimak, sampai jumpa di edisi bulan Maret. Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani ========== RENUNGAN ========== KASIH SEJATI Bacaan: Efesus 5:25-33 Pada suatu hari, saya mendapat kunjungan seorang pria muda bernama Ewing. Ia dan anak perempuan kami, Julie, telah saling mengenal selama hampir setahun. Mereka saling mencintai. Ewing bertanya apakah ia boleh menikahi Julie. Setelah mengajukan beberapa pertanyaan dan mendapatkan tanggapan yang perlu saya dengar, saya pun memberikan restu kepadanya. Kemudian timbullah kejutan besar. Saya bertanya kapan ia akan menikahi Julie, dan ia menjawab, "Dalam waktu dua atau tiga minggu lagi." Pemuda ini sangat mencintai Julie sehingga ingin selalu bersamanya. Kasih sejati menuntut suatu tindakan. Kira-kira sebulan kemudian, dua minggu setelah acara pernikahan, menantu laki-laki saya yang baru ini berkata kepada saya, "Perlu Anda ketahui, Pak, Julie adalah sahabat terbaik saya. Kami sangat menikmati kebersamaan kami." Sebagian dari kita yang telah menikah cukup lama mungkin berpikir bahwa pengalaman telah membuat kita menjadi pakar dalam soal pernikahan. Namun saya yakin kita dapat belajar dari para pengantin baru. Pertama, jika dua orang sungguh-sungguh mencintai, mereka akan memberi perhatian yang dalam satu sama lain dan begitu menikmati kebersamaan mereka. Kedua, kasih sejati berarti hubungan pasangan itu akan ditandai dengan kebaikan yang dilakukan satu sama lain. Disebut apakah ciri-ciri dua orang seperti ini kalau bukan sahabat karib? Yesus adalah sumber terbesar cinta kasih dan penghargaan (Efesus 5:25-33). Teladan kasih sejati adalah kasih Kristus -- Dave Branon PERNIKAHAN YANG BERHASIL MEMBUTUHKAN JATUH CINTA BERKALI-KALI KEPADA ORANG YANG SAMA Diambil dari: Nama publikasi: e-Renungan Harian (Kamis, 4 Desember 2003) Nama penulis : Dave Branon Alamat URL : http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2003/12/04/ ========== CAKRAWALA ========== BILA CINTA SELALU BERGEMA Sebuah kata yang paling banyak digunakan manusia sejak abad permulaan ialah kata "cinta". Getar-getar cinta menggerakkan orang tua atau seorang ibu merapatkan bayinya ke dadanya. Cinta membuat seorang anak tidak mau memisahkan diri dari lingkungan orang tuanya. Cinta telah menjalin hubungan yang erat secara batiniah antara ayah/ibu dan anak ketika mereka jauh terpisah. Cinta telah mengubah seorang pria yang kurang simpati menjadi orang yang simpatik manakala bertemu dengan seorang gadis yang menggetarkan jantungnya. Seluruh kehidupan manusia dari abad ke abad diwarnai oleh ragam cinta. Bahkan, hewan sekalipun tampaknya mengenal perasaan cinta. Buktinya, induk binatang selalu melindungi anak-anaknya atau hewan jantan melindungi betinanya. Kisah dan sejarah manusia bergelimang dengan nuansa cinta, kasih sayang, dan semacamnya. Para pengarang tidak pernah lepas dari tema cinta ketika menggarap dan menganyam kisahnya. Fabel-fabel dan dongeng dari dunia binatang pun kerap kali dijalin manusia dalam jalinan cinta. Mengapa manusia dan binatang selalu dapat merasakan getaran cinta dan kasih sayang itu? Mengapa cinta dapat mengubah wajah lingkungan manusia dan dunia? Ragam Cinta ----------- Cinta memiliki banyak "wajah". "Wajah" itu memberi makna yang beraneka ragam. Manusia memilah-milahnya ke dalam berbagai hubungan yang terdapat dalam kehidupan dan perasaan manusia itu sendiri. Mulai dari masalah makan dan minum, sebagai bagian dari kebudayaan manusia, nada-nada cinta selalu bergema. Orang yang mengadakan ramah tamah selalu menghidangkan makanan dan minuman yang mereka sukai. Orang yang memadu cinta dan membentuk keluarga sebagai akhir dari percintaan, merayakannya dengan makan dan minum. Banyak makanan dan minuman yang diberi nama atas nama "cinta". Kenduri atau pesta pernikahan sebagai puncak pernyataan cinta pengantin pria dan wanita, selalu diikuti dengan sajian yang menarik dan melambangkan cinta kasih. Gambar-gambar yang mengabadikannya selalu digambarkan dengan adegan cinta dari kedua makhluk manusia yang berbeda kelamin itu. Cinta memang dinyatakan dengan bentuk yang berbagai macam, bahkan kendaraan pun tidak jarang digunakan sebagai pernyataan cinta, misalnya, dengan menyerahkan kunci kepada orang yang dikasihi. "Kado" kendaraan, sebagai lambang kasih sayang yang luar biasa, sering mewarnai cinta umat manusia. Cinta yang beragam materialisme, menurut kalangan anak-anak muda diberi ungkapan "cinta bau bensin" (bagi gadis yang menyukai seorang pria karena kendaraan atau kekayaannya). Monumen Taj Mahal adalah lambang cinta seorang raja kepada permaisuri yang sangat dicintainya, dan ia menginginkan lambang cinta itu "abadi" melintasi kurun waktu zaman. Sesungguhnya, cinta itu bermuka sangat rumit, diberi makna dan konsep yang berbeda-beda. Manusia memberinya makna teologis, etika, filsafat, budaya, dengan tafsiran yang tidak serupa pula. Kadang-kadang satu pemahaman berbeda dengan pemahaman orang lain karena masing-masing bertolak dari latar belakang budaya yang berbeda-beda. Kadang-kadang ada juga konsep dan makna yang bertentangan sama sekali. Ada pula kajian yang bersifat filosofis, mulai dari konsep yang jelas dan gamblang sampai kepada konsep yang samar-samar. Kajian lain mungkin bersifat psikologi dan juga dari sudut etis. Sudut Pandang Agama ------------------- Kisah penciptaan Adam dan Hawa tidak sepi dari aroma cinta. Adam diciptakan Tuhan belakangan. Taman dan segala isinya, termasuk juga hewan yang berpasang-pasangan diciptakan Tuhan demi kepentingan manusia dan lingkungannya. Adam diberi Tuhan daya ingat yang canggih karena ia mampu memberi nama kepada setiap makhluk hewan yang diciptakan Tuhan itu. Tentulah ada getaran cinta menggema dalam benak Adam ketika ia menyaksikan hewan yang berpasang-pasangan itu. Semuanya serba serasi dan indah. Tuhan memberi kemampuan yang luar biasa kepada Adam, bagaimana ia mengenali hewan itu satu per satu dan memberi nama kepada mereka. Padahal, ia tidak memiliki pengalaman untuk melakukan hal seperti itu. Aroma cinta yang konkret muncul pada Adam ketika ia terbangun dan menemukan seorang gadis cantik berdiri di sampingnya, dan secara kodrati keduanya saling jatuh cinta. Manusia leluhur yang pertama itu tiba-tiba saja menjadi dewasa dalam segala hal karena Tuhan pun memberi perintah kepada mereka supaya "menjadi sedaging" dan hendaknya "memenuhi bumi". Tuhan yang menjadikan keduanya. Pada pandangan pertama itu, sudah ada getaran cinta di hati keduanya, jauh sebelum mereka jatuh ke dalam dosa. Tuhan sendiri yang menikahkan mereka. Sejak itu, manusia pun berkenalan dengan sejumlah istilah cinta. Dunia ilmu ketuhanan (teologi) mengenal makna cinta itu dalam berbagai istilah yang kemudian dikenal orang sampai zaman sekarang ini. Adam "bergairah" memandang Hawa, dan ia mengasihinya seumur hidupnya, "baik dalam susah maupun senang". Kita pun mengenal apa yang disebut dengan istilah "agape" (cinta kepada Tuhan). Agape ----- Agape pada hakikatnya adalah jenis cinta yang suka berkorban demi kepentingan orang lain. Cinta telah mendorongnya melakukan sesuatu karena kasih Tuhan yang telah tertanam dalam hatinya. Cinta itu berpusat kepada pengorbanan diri yang tulus sebagaimana Tuhan mengasihi manusia sekalipun sering melakukan pemberontakan kepada-Nya. Cinta itu, menurut David Augsburger, memiliki ciri-ciri seperti berikut. a. Kebajikan Orang yang memiliki cinta agape akan memiliki kebajikan, yaitu mengasihi orang yang tidak dikasihi dan tersisihkan dengan menunjukkan sikap murah hati. Ia melakukan tindakan yang mengandung kemurahan yang cenderung altruistik, dengan mengasihi sesama tanpa pamrih. Orang yang memiliki kebajikan dalam hidupnya akan berusaha memikirkan kesejahteraan orang lain dengan tidak mengharapkan balasan dari orang tersebut. Dalam hatinya ada dorongan yang kuat untuk membantu dan menenteramkan hati orang lain. b. Penurutan Ciri lain dari agepe ialah nuansa suka menurut sebagai pernyataan kasih yang sejati. Ia menurut bukan karena paksaan dari luar atau karena adanya ancaman yang tidak diharapkan. Sebuah perintah moral mendorongnya dari dalam dan karena ia beriman kepada Kristus, ia menuruti perintah-Nya. Orang-orang yang memiliki cinta agape tidak akan menentang perintah dan hukum Tuhan karena kebebasan yang dimilikinya adalah kebebasan yang sempurna dalam penurutan bahwa Tuhan telah menciptakannya dan memberi kehidupan kepadanya. Tidak ada perintah Tuhan yang akan mendatangkan bencana pada hidupnya. c. Pengorbanan diri Orang yang rela berkorban demi orang lain, mendapat dorongan dari dalam, bukan karena keinginan secara lahiriah. Ia menyatakan kasihnya kepada orang lain dan siap menanggung risiko apa pun karena pernyataan cinta yang tulus itu. Ia selalu mendahulukan kepentingan orang lain dengan melayani orang lain atau sesamanya melalui pengorbanan diri. Kalau melakukan sesuatu, ia tidak lebih dahulu meminta bantuan orang lain, melainkan menyatakan lebih dahulu tindakan yang bersifat membantu walaupun dengan biaya tinggi yang harus dilakukannya. Ingatlah orang Samaria yang membantu orang yang dirampok di tengah jalan, yang menemukan dan kemudian merawatnya, menaikkannya ke atas keledai, membawanya ke tempat yang tenang, dan biaya perawatannya dibebankan kepada dirinya sendiri. d. Kesetaraan Kasih agape mendorong orang untuk menganggap bahwa orang lain berharga, patut dihormati seperti menghormati diri sendiri, dan memikirkan adanya kesetaraan dirinya dengan orang yang tidak mampu atau dianggap hina oleh orang lain. Pertolongan yang diberikannya selalu tanpa pamrih. Ia tidak menilai dirinya lebih tinggi dan mulia daripada orang lain -- bahkan kepada orang yang memusuhinya pun ia senantiasa menunjukkan sikap yang ramah dan penuh dengan belas kasihan. Demikianlah, dalam teologi kekristenan, kasih agape amat dominan, mencakup makna keadilan, kesejahteraan orang lain, dan tidak memihak karena ia beranggapan bahwa manusia yang diciptakan Tuhan itu semuanya sama di hadapan Tuhan. Kasih yang kristiani amat erat kaitannya dengan pemahaman atas penjelmaan Kristus sebagai manusia, yaitu sebagai pernyataan kasih, kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan-Nya. Tidak ada ruang waktu yang membatasinya karena ia terdapat dalam masa lalu, kekinian, dan masa mendatang yang kesemuanya itu bertumpu kepada wujud tubuh Kristus. Eros ---- Cinta pandangan pertama Adam kepada Hawa dan sebaliknya, mungkin sekali mengandung makna cinta eros, cinta antara Adam yang pria terhadap Hawa yang wanita cantik. Kecantikannya terkait dengan estetika. Keindahan tubuh Hawa dan kesempurnaannya di hadapan Adam amat menggairahkannya, menimbulkan gairah seorang pria terhadap wanita. Itu pun termasuk dalam suasana "kasih yang rohani". Filia ----- Sebagai manusia yang "zoon politicon" (manusia yang selalu bermasyarakat, tidak dapat hidup seorang diri saja), manusia mengenal cinta filia (phileo). Manusia mengasihi sesamanya, bukan hanya cinta sekadar antara pria dan wanita, melainkan pria pun mengasihi sesamanya, begitu pula wanita mengasihi temannya sesama wanita, dalam kasih persaudaraan, dalam suasana solidaritas sosial. Storge ------ Orang yang memiliki kasih storge umumnya merasa peduli kepada sesamanya dan menaruh belas kasihan kepada mereka karena keharuan atas keadaan mereka. Khususnya mereka yang tidak dipedulikan sama sekali. Koinonia -------- Kasih itu terdapat di dalam komunitas secara timbal balik -- pada masyarakat yang saling membagi dalam suasana memberi dan menerima atau karena dorongan persahabatan untuk mencapai tujuan yang sama, misalnya seperti yang terdapat di dalam 2 Korintus 13:14, "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian." Agape dalam Kerangka Berpikir Filosofis --------------------------------------- Kalau sebelumnya telah disebutkan makna agape secara teologis atau berdasarkan sudut pandang agama, dari sudut pandang filosofis, orang yang menganggap dirinya orang Kristen sejati dan memiliki kasih Allah di dalam dirinya selalu menjauhkan sifat memikirkan diri sendiri dengan menunjukkan penghargaan kepada orang lain sebagaimana ia menghargai diri sendiri. Ia memiliki rasa keadilan dan membantu orang lain berdasarkan kesetaraan atau kesamaan. Dinamika Psikologis ------------------- Para psikolog mengembangkan teori sendiri mengenai cinta. Bahkan, teolog Paul Tillich mengatakan bahwa "cinta adalah ketegangan antara kesatuan dan keterpisahan". Ada hubungan antara yang rohani dan perasaan terasing. Kasih menjadi kuasa hidup yang menggerakkan untuk mempersatukan yang terpisah. Sigmund Freud secara khusus mengembangkan psikologi cinta dengan pisau bedah "psikologi analitik"-nya. Kebutuhan secara individual mencari kesatuan dengan diri orang lain, tetapi tanpa mengorbankan kepentingannya atau melanggar identitas orang lain. Menurut Fritz Perls, sesuai dengan teori Gestalt, ia mengatakan bahwa "mengasihi orang lain adalah bergerak sedekat mungkin tanpa melanggar orang lain sehingga ia kehilangan dirinya." Kasih adalah lebih daripada keseimbangan dan proses yang aktif dari keadaan hubungan yang timbal balik. Psikologi hedonisme mengajarkan bahwa kasih adalah upaya pencarian kenikmatan untuk diri sendiri sambil menghindari penderitaan. Bagaimana Makna dari Sudut Pandang yang Etis? --------------------------------------------- Norma-norma yang diciptakan oleh manusia mengikat mereka dalam hubungan satu dengan yang lain. Macam-macam pendapat dan pandangan masyarakat serta tokoh-tokohnya mengenai aturan perilaku atau etika dalam masyarakat. Namun kalau kita bisa menyimpulkan, konsep dasar etika Kristen adalah pernyataan belas kasihan, keabadian, pengorbanan diri, dan pengenalan atas kasih Allah yang tiada batasnya atau tanpa syarat. Kesimpulan ---------- Cinta kasih telah membuat manusia bertahan dalam hubungan yang akrab satu dengan yang lain. Tanpa cinta kasih, manusia akan segera lenyap dari permukaan bumi ini. Ketahanan dan kelestarian manusia, perjuangan mereka untuk bertahan dan menjadi penopang hidup, hanyalah berkat adanya kasih. Jika kasih tidak ada, iman pun tidak akan ada. Kalau tidak ada Tuhan yang memberi napas kehidupan kepada manusia -- sebagai pernyataan kasih-Nya yang tidak mengenal batas itu, manusia sudah lama lenyap dari permukaan bumi ini. Kalau komunitas tidak mengenal kasih yang timbal balik, manusia akan menjadi tanpa pengharapan sama sekali. Masyarakat diikat oleh sifat memberi dan menerima, memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap sesamanya sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang saling berimbang. Cinta yang hanya menyenang-nyenangkan diri saja, mencari kenikmatan duniawi, tidak akan bertahan lama dan akan membawa bencana atas pelakunya. Sejak semula Tuhan menanamkan cinta kasih di dalam diri manusia, dan manusialah yang berhak untuk mengembangkannya, apakah sesuai dengan citra Tuhan atau tidak sama sekali. Berbahagialah orang yang dapat menggemakan cinta menjadi saluran berkat kepada sesamanya. Diambil dari: Judul buletin: Kalam Hidup, Edisi Februari 2005 Tahun ke-75 No. 708 Penulis : Drs. Wilson Nadeak, M.A. Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005 Halaman : 7 -- 12 ========== TELAGA ========== CINTA PERTAMA Apakah cinta pertama riil atau mitos belaka? Jika mitos, mengapa begitu banyak orang yang mengalaminya dan berhasil memertahankannya sampai pernikahan? Sebaliknya, bila riil, mengapa begitu banyak yang hanya mengalaminya secara sementara? Cinta atau kasih merupakan suatu fenomena yang kompleks untuk dijelaskan, namun begitu nyata dan mudah untuk dialami. Alkitab sendiri tidak pernah memberikan definisi cinta, 1 Korintus 13 hanyalah menjabarkan karakteristik kasih. 1. Cinta tidak dapat terlepas dari unsur suka; rasa suka melahirkan ketertarikan dan rasa ketertarikan yang bertambah kuat akan menimbulkan kebergantungan. Kebergantungan membuahkan keintiman dan pada akhirnya keintiman membawa kita kepada penyatuan. Cinta mulai berawal dari titik suka dan mencapai puncaknya pada penyatuan. 2. Cinta pertama sebenarnya adalah rasa ketertarikan yang kuat didasari atas rasa suka. Sebelum kita berjumpa dengan orang tersebut, sesungguhnya kita sudah membawa cetak biru pasangan yang kita dambakan. Cetak biru ini bisa kita sadari, namun dapat pula tidak kita sadari. Pertemuan dengan orang tersebut sebenarnya adalah realisasi cetak biru yang kita miliki. Itu sebabnya sebagian orang melaporkan bahwa tatkala mereka bertemu dengan pasangannya untuk pertama kali, mereka langsung "tahu" bahwa orang itulah yang akan menjadi pasangan hidupnya. 3. Cinta pertama boleh dianggap sebagai cinta, boleh juga dipanggil hanya sebagai ketertarikan; yang penting adalah, apa pun yang akan kita perbuat dengan perasaan ini haruslah kita lakukan dengan penuh tanggung jawab. Tindakan yang saya sarankan adalah: a. Jangan membuat komitmen permanen atau memberi janji kepastian pada tahap ini sebab ketertarikan ini didasari atas hal-hal yang kita sukai yang kita temukan pada dirinya. Kita belum menemukan hal-hal yang tidak kita sukai dan kita belum tahu apa reaksi kita selanjutnya jika menemukan hal-hal yang tidak kita sukai. Bertemanlah dulu dan berilah satu kurun waktu untuk mengenalnya lebih dalam. Berdoalah meminta petunjuk Tuhan. b. Jika rasa ketertarikan ini stabil dan malah makin bertumbuh, misalkan setelah beberapa bulan, ajaklah dia untuk mendoakan relasi ini. Jika ia bersedia, tentukan satu periode di mana masing-masing mendoakan relasi ini. Pada tahap ini, jangan membuat komitmen apa pun selain komitmen untuk mendoakan saja. c. Jika ia pun memiliki perasaan yang sama setelah mendoakan relasi ini, barulah buat komitmen untuk menjalani masa berpacaran. Masa berpacaran adalah masa penjajakan dan persiapan menuju pernikahan. Berpacaran bukan menikah, jadi bila tidak menemukan kecocokan, silakan berpisah. Di pihak lain, berpacaran bukanlah masa berkenalan yang sepele; ini adalah masa yang menuntut keseriusan dan tanggung jawab pula. d. Relasi yang bertumbuh adalah relasi yang berkembang dari tahap suka ke tahap ketertarikan, ke tahap kebergantungan, ke tahap keintiman, dan akhirnya ke tahap penyatuan. Firman Tuhan: "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan penzinah akan dihakimi Allah." (Ibrani 13:4) Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. 130A yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan. -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > atau: < TELAGA(at)sabda.org > atau kunjungi situs TELAGA di: ==> http://www.telaga.org/ringkasan.php?cinta_pertama.htm ========== TANYA JAWAB ========== CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA Tanya: ------ Apakah Anda percaya bahwa cinta pada pandangan pertama terjadi pada banyak orang? Jawab: ------ Beberapa pembaca mungkin tidak akan setuju dengan pendapat saya, cinta pada pandangan pertama adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi baik secara fisik maupun emosional. Mengapa? Karena cinta bukan hanya suatu perasaan romantis yang berbunga-bunga; cinta lebih dari sekadar keinginan untuk menikahi seseorang yang diinginkan; cinta diiringi dengan ketertarikan secara seksual yang terus-menerus; cinta melebihi getaran karena "memenangkan" hadiah tertinggi yang diperebutkan orang banyak. Perasaan-perasaan itu adalah emosi yang dilepaskan pada pandangan pertama tetapi perasaan-perasaan itu bukanlah cinta yang sesungguhnya. Berbeda dengan pengertian pada umumnya, cinta sejati adalah suatu ungkapan pemahaman yang sangat dalam kepada orang lain; cinta sejati adalah kepedulian yang terus-menerus terhadap apa yang diperlukan dan diinginkan oleh orang tersebut, baik dulu, sekarang, atau yang akan datang. Cinta sejati tidak egois, cinta sejati memberi dan memerhatikan. Dan tentu saja, ketiga hal ini bukanlah perilaku yang terjadi saat seseorang "jatuh cinta" pada pandangan pertama, meskipun pada saat itu kita jatuh ke dalam selokan. Saya sudah sangat lama menjalin cinta dengan istri saya, tetapi cinta bukanlah sesuatu yang jatuh ke dalam cinta itu. Saya tumbuh di dalam cinta itu, dan proses itu memerlukan waktu. Saya harus mengenal dia sebelum saya benar-benar memahami dan kestabilan sifat-sifatnya, mengenal sifatnya yang berbeda, yang sekarang membuat saya menjadi periang. Keakraban yang membuat cinta itu berkembang begitu saja tidak bisa terjadi dalam "beberapa malam yang indah, di seberang ruangan yang penuh sesak". Seseorang tidak dapat mencintai seseorang yang tidak dikenalnya, meskipun seseorang itu sangat menarik, seksi, atau seorang gadis yang sudah siap untuk dinikahi. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: Dr. Dobson Answers Your Questions Penulis : James Dobson Penerbit : Tyndale House Publishers, Inc., Wheaton, Illinois 1984 Halaman : 327 ========== INFO ========== PEMBUKAAN KURSUS BARU PESTA: KURSUS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS) < http://www.pesta.org/pks_sil > Anda ingin memerkaya hidup pernikahan Anda? Kabar gembira! Sebuah kursus tentang pernikahan telah dibuka oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA). Kursus yang bernama Pernikahan Kristen Sejati (PKS) ini berisi pelajaran-pelajaran dasar tentang hidup pernikahan Kristen dan bagaimana membangun rumah tangga Kristen yang memuliakan Tuhan. Selain mempelajari bahan-bahan yang diberikan, Anda juga dapat mendiskusikan bahan-bahan tersebut dengan pasangan-pasangan lain dalam sebuah kelas diskusi. Kursus ini akan dibuka pada periode Maret/April 2008. Bagaimana cara mengikuti kursus yang diadakan secara GRATIS oleh PESTA < http://www.pesta.org > dan terbuka untuk umum ini? Beberapa ketentuan di bawah ini yang harus Anda perhatikan. 1. Peserta adalah seorang Kristen yang sudah percaya pada Tuhan Yesus Kristus. 2. Diutamakan untuk Anda yang sudah menikah, karena pasangan Anda juga diharapkan dapat ikut terlibat dalam kelas diskusi. 3. Peserta harus mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Pendaftaran Kursus yang ada di bawah ini atau mengisinya lewat http://www.pesta.org/formulir_pendaftaran_pks. 4. Setelah mendaftar, Anda akan mendapatkan modul PKS yang harus Anda pelajari dan tugas-tugas tertulis yang harus Anda kerjakan. Tugas tertulis tersebut harus sudah selesai dikerjakan sebelum kelas diskusi dimulai (tgl. 1 April 2008). Anda juga bisa mengunduh sendiri modul PKS ini di alamat: http://www.pesta.org/pks_sil dengan berbagai pilihan format unduh, yaitu TEXT, HTML, dan PDF. 5. Peserta harus bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku dalam kelas PESTA. Dapat dilihat di http://pesta.org/petunjuk. Untuk kelas PKS ini, peserta tidak harus mengikuti kelas DIK terlebih dahulu. Tunggu apa lagi? Segeralah mendaftarkan diri karena kelas hanya akan menampung dua puluh pasangan saja. Isi dan kirimkan formulir di bawah ini ke: < kusuma(at)in-christ.net >. ======> Potong di sini <============================================== FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI [Catatan: Diperbolehkan mengisi formulir oleh salah satu pasangan saja.] Nama Kelas: Pernikahan Kristen Sejati (PKS) Nama lengkap: Nama [istri/suami]: Alamat e-mail: Alamat pos: Kota tinggal: Provinsi: Negara: Kode pos: Telepon/HP: Tempat lahir: Tanggal lahir: Pendidikan terakhir: Pekerjaan: Talenta/keterampilan: Gereja: Jabatan pelayanan: Komputer yang dipakai: [rumah/kantor/warnet]* Pernah mengikuti kursus PESTA sebelumnya: [ya/tidak]* (* pilih salah satu) Jawablah pertanyaan berikut ini: -------------------------------- 1. Apakah Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan secara pribadi? - Ya - Tidak 2. Apakah Anda percaya bahwa Alkitab seluruhnya adalah firman Tuhan? - Ya - Tidak 3. Apakah pasangan Anda juga seorang yang percaya Tuhan Yesus? - Ya - Tidak 4. Berapa lama Anda sudah menikah? ............ tahun 5. Berapa anak yang Anda miliki dari hasil perkawinan Anda? ........... anak. Sebagai persetujuan Anda untuk mengikuti Kursus PESTA, mohon memberikan pernyataan di bawah ini: "Dengan mengisi Formulir Pendaftaran PESTA ini berarti saya, _______________________________ (nama lengkap) dengan keinginan sendiri telah memutuskan akan mengikuti Kursus PESTA hingga selesai dan mau menaati peraturan yang ada dan bersedia untuk saling membangun iman sesama peserta dalam kasih." ======> Potong di sini <============================================== Isi dan kirimkan formulir ini ke: < kusuma(at)in-christ.net > Jika ada pertanyaan lain, silakan menghubungi Staf Admin PESTA di: < kusuma(at)in-christ.net > ============================== e-KONSEL ============================== PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani STAF REDAKSI: Davida Welni Dana PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2008 oleh YLSA http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/ sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org ARSIP : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I : http://c3i.sabda.org/ ======================================================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |