Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/153 |
|
e-Konsel edisi 153 (4-2-2008)
|
|
Edisi (153) -- 1 Februari 2008 e-KONSEL ====================================================================== Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ====================================================================== Daftar Isi: = Pengantar : Bulan Kasih Sayang = Cakrawala : Mencegah Patah Hati: Apakah Mungkin? = TELAGA : Patah Hati = Bimbingan Alkitabiah: Memulihkan Patah Hati = Tips : Bagaimana Mengobati Patah Hati? ========== PENGANTAR REDAKSI ========== Salam sejahtera, Mawar, coklat, boneka, dan berbagai benda berbentuk hati, baik berwarna merah atau merah muda akan diburu di bulan ini. Tentu pembaca e-Konsel bisa menebak alasannya. Ya, di bulan ini, tepatnya tanggal 14 Februari, kita akan merayakan hari Valentine atau hari Kasih Sayang. Bagi orang yang sedang jatuh cinta, hari Valentine biasanya menjadi saat yang dinanti-nantikan. Namun, bagaimana dengan mereka yang ternyata harus menghadapi kenyataan sebaliknya, yaitu mereka yang justru sedang mengalami patah hati? Mungkin mereka mengharapkan bulan ini segera berlalu. Tidak salah bila rasa itu ada sebab patah hati memang menyebabkan kesedihan, kekecewaan, dan bisa jadi juga penyesalan. Tak seorang pun ingin mengalami patah hati, akan tetapi siapa pun bisa mengalaminya. Lalu apa yang bisa kita lakukan bila itu terjadi pada kita atau orang-orang yang kita kasihi? Bagaimana kita menolong mereka menyembuhkan luka hatinya itu? Nah, di bulan kasih sayang ini, e-Konsel mengajak Pembaca untuk merayakan hari Valentine bersama dengan mereka. Caranya dengan menolong mereka keluar dari "masa berduka" mereka. Kiranya sajian berikut ini bisa menolong Pembaca e-Konsel dalam mendampingi mereka. Selamat menyimak, semoga menjadi berkat. Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani ========== CAKRAWALA ========== MENCEGAH PATAH HATI: APAKAH MUNGKIN? Saya tidak akan pernah lupa di malam saat saya menangis meraung-raung seolah-olah saya tidak mau berhenti menangis. Akhirnya yang bisa saya ingat adalah ke tempat tidur dan menangis sampai tertidur. Apakah Anda pernah patah hati? Apakah pada saat itu Anda merasakan sakit yang amat sangat hingga rasanya Anda ingin mati saja? Rasa sakit dan luka bisa muncul dalam bentuk yang berbeda-beda, tetapi rasa sakit yang muncul karena patah hati nampaknya adalah luka yang paling parah. Bisa muncul kekecewaan yang mendalam saat suatu hubungan harus putus di tengah jalan. Apakah mungkin kita menjalin cinta tanpa mau terluka? Tentu saja. Apakah ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah patah hati? Ya. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya. Namun, Anda tidak bisa menghindarkan diri dari patah hati bila Anda memberikan hati Anda kepada seseorang. Semakin dalam relasi itu, semakin besar kemungkinan untuk merasakan sakit atau sukacita. Sayangnya, kita hidup di suatu dunia di mana ada banyak relasi cinta yang dijalin dengan bebas. Integritas ilahi sering kali tidak menjadi bagian dalam suatu relasi cinta, dan berbagai konsekuensi serta patah hati menjadi tak terelakkan. Bila pernah ada masa di mana kita memerlukan suatu panduan untuk menjalin cinta, maka sekaranglah masa itu! Bila opera sabun yang ditayangkan televisi menjadi standar kita, maka kita berada dalam masalah besar. Mengikuti beberapa kebenaran dasar dari firman Allah adalah jawaban untuk mencegah patah hati. Siapakah yang harus Anda ajak untuk berkencan? Siapakah yang harus Anda terima? Siapakah yang boleh Anda ajak untuk menghabiskan waktu? Hanya ada satu kunci utama dalam masalah menjalin cinta. Bila Anda adalah orang percaya, maka Anda harus berpacaran dengan orang Kristen pula. Allah berfirman, "Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang." Karena berpacaran sering kali bertujuan untuk pernikahan, maka jangan pernah berpacaran dengan seseorang yang bukan orang percaya. Selain itu, "Teman yang tidak baik merusak moral." Anda bisa saja berpikir bahwa Anda hanya bersenang-senang dan Anda tidak pernah ingin menikahi orang yang Anda pacari. Saya pernah mengenal orang-orang yang mulai berpacaran dengan seseorang hanya untuk bersenang-senang, tetapi akhirnya menikahinya. Dengan amat menyesal, mereka mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Berhati-hatilah terhadap orang yang Anda ajak untuk menghabiskan waktu bersama. Kunci untuk pernikahan yang sehat adalah rasa hormat. Oleh sebab itu salah satu tujuan terbesar dalam berpacaran haruslah rasa hormat. Bila Anda tidak menghormati orang yang Anda pacari dan bila mereka juga tidak menghormati Anda, maka putuskan hubungan Anda saat ini juga! Sering saya mendengar seorang wanita yang menceritakan bahwa pacarnya tidak menghormatinya dan pria itu sangat menekan dia dalam masalah seks. Ini adalah masalah klasik yang terus-menerus membuat para wanita patah hati. Bagaimana Anda menjaga hati Anda? Salah satu cara adalah dengan "mengendalikan gairah muda". Bila Anda bermain api, maka Anda akan terbakar. Sebagai orang Kristen, Anda harus memiliki kesadaran atas kesucian. Banyak hal yang bisa dikatakan dalam hal ini, tetapi kuncinya adalah kekudusan. Alkitab dengan jelas mengatakan, "Kuduslah kamu sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus." (Imamat 19:2) Ini termasuk apa yang Anda lihat, apa yang Anda baca, bagaimana Anda berpakaian, dan tentu saja dengan siapa Anda menghabiskan waktu. Bila Anda kudus dalam berpacaran, maka kecil peluang Anda merasakan patah hati. Doakan selalu setiap relasi yang Anda jalin. Mintalah kepada Allah untuk menunjukkan ke mana relasi itu harus berjalan. Perlakukan mereka seperti Anda ingin diperlakukan. Jagalah supaya relasi itu kudus. Jagalah supaya relasi Anda sederhana. Jagalah supaya relasi Anda dijalani dengan tangan yang terbuka. Minta Allah untuk menggunakan Anda sebagai alat untuk membawa seluruh teman-teman Anda datang kepada Tuhan. Jujurlah kepada diri sendiri dan tentu saja jujurlah kepada orang yang berpacaran dengan Anda. Bila orang yang berpacaran dengan Anda mencoba untuk mengelabuhi Anda dengan berpura-pura sebagai orang Kristen, tetapi itu hanya untuk mencuri hati Anda saja, mintalah kepada Tuhan untuk menunjukkan kepada Anda siapakah dia yang sebenarnya. Seorang wanita menceritakan kepada saya tentang luka hatinya yang amat dalam karena terburu-buru menikah. "Tolong katakan kepada setiap orang yang belum menikah supaya mereka tidak dibutakan oleh pikiran bahwa pria yang mereka pacari adalah orang beriman padahal sebenarnya tidak. Saya terlalu cepat menikahi suami saya. Saya pikir dia adalah orang percaya, dan sekarang saya tahu saya sangat salah. Lebih baik melajang daripada hidup dalam pernikahan yang keliru." Apakah mungkin menghindari patah hati? Tidak ada jaminan. Tetapi ada cara-cara untuk mencegah sakit supaya tidak menghancurkan hidup Anda. Dalam setiap relasi yang Anda jalin, berjalanlah di jalan yang benar yang berkenan di hadapan Tuhan. Ya, saya pernah patah hati berkali-kali, tetapi puji Tuhan, Ia sangat dapat dipercaya. Bila saya renungkan lagi masa lalu saya, saya sangat bersyukur atas relasi yang pernah putus karena bila tidak, maka saya dihadapkan pada pernikahan yang salah. Tunggulah di dalam Allah. Percayalah kepada Allah. Serahkanlah harapan, sukacita, dan mimpi-mimpi Anda kepada Allah. Bila Ia ada di tempat yang terutama, maka menikah atau tidak, Anda akan memiliki damai yang tidak dapat diambil oleh seorang pun atau apa pun juga. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : CBN.com Judul asli artikel: Preventing a Broken Heart: Is It Possible? Penulis : Kathleen Hardaway Alamat URL : http://www.cbn.com/family/datingsingles/hardaway_frogs.aspx ========== TELAGA ========== Kepedihan yang timbul karena patah hati bisa sangat melukai orang yang mengalaminya sehingga terkadang bisa menimbulkan reaksi yang berkepanjangan. Lalu, apa yang bisa dan seharusnya kita lakukan bila kita atau orang yang kita kasihi ini patah hati? Ringkasan tanya-jawab dengan Pdt. Paul Gunadi berikut ini, kiranya bisa menjawab pertanyaan di atas. Selamat menyimak. PATAH HATI ------ T : Apakah yang disebut dengan patah hati itu? J : Patah hati merupakan reaksi terhadap putusnya relasi cinta. Ada beberapa gejala yang sering kali dikaitkan dengan patah hati, yaitu murung, tidak bersemangat menghadapi hidup, atau bahkan ada yang menjadi sangat khawatir akan masa depannya. Ada juga yang bereaksi marah dan frustrasi, melakukan hal-hal yang salah yang tidak dipikirkan panjang, atau ada di antara mereka yang kehilangan arah hidup. Reaksi-reaksi ini biasanya merupakan wujud dari bergejolaknya jiwa yang disebabkan oleh patah hati itu. ------ T : Apakah gejala itu tidak sama pada pemuda dan pemudi, walaupun mereka sama-sama mengalami patah hati? J : Ternyata memang tidak selalu sama. Ada yang cenderung murung, tapi ada yang cenderung frustrasi dan marah, jadi biasanya reaksi itu bisa dipengaruhi oleh kepribadian kita secara umum. ------ T : Kalau sejak awal sebenarnya salah satu dari mereka itu sudah tidak berniat untuk meningkatkan hubungan mereka pada tingkat pacaran, apakah itu bisa dikatakan sebagai patah hati? J : Relasi cinta didirikan di atas dua pribadi, bukan satu; tidak bisa bertepuk sebelah tangan. Jadi harus ada kesediaan dari kedua belah pihak untuk membina atau melanjutkan hubungan ini. Sifat dari cinta itu menyatukan, jadi waktu kita mencintai seseorang, kita disatukan dengan orang itu. Orang tersebut masuk menjadi bagian dari diri kita, bagian dari hidup kita dan kita tidak lagi hidup sendiri. Meskipun secara fisik kita masih sendiri dan belum menikah dengan dia, namun sesungguhnya secara emosional kita telah melebur menjadi satu dengan dia. Putus cinta seolah-olah seperti orang yang kita kasihi tersebut direnggut atau ditarik keluar dengan paksa dari dalam hati kita, ini benar-benar akan merobek-robek hati. Yang membuat patah hati itu begitu menyakitkan dan berkepanjangan adalah efek setelah dirobek, yaitu terciptanya lubang yang besar dalam hati kita yang akhirnya menimbulkan rasa hampa dalam diri kita dan ini yang harus kita hadapi hari lepas hari. ------ T : Apakah luka atau lubang itu pada saatnya nanti bisa sembuh? J : Seyogianya akan sembuh seiring dengan berjalannya waktu. Namun, kadang kala yang terjadi adalah komplikasi, misalnya hendak bunuh diri atau bahkan benar-benar bunuh diri dan membunuh pasangannya. Ada lagi yang menjadi lumpuh secara sosial, secara mental tidak bisa keluar rumah, tidak bisa menghadapi orang, mengurung diri di kamar, tidak bisa bekerja. Ada juga yang tidak lagi memunyai kepercayaan diri, benar-benar meragukan dirinya, apakah dia masih berharga, tidak lagi percaya pada pertimbangannya bahwa saya ini bisa salah, saya ini pasti juga keliru. Ada juga yang kehilangan penghargaan dirinya, benar-benar merasa seperti sampah, tidak lagi memunyai nilai. ------ T : Dan biasanya problem sampingan itu menimbulkan dampak yang jauh lebih negatif? J : Betul sekali, kalau komplikasi ini tidak terawat akhirnya menjadi problem yang lebih serius, misalnya, ada orang yang gelap mata membunuh mantan kekasihnya. Mengapa? Penyebabnya adalah merasa dirugikan. Contohnya adalah sudah adanya hubungan seksual. Biasanya ini lebih sering dialami oleh para wanita, sebab mereka sudah memberikan tubuh mereka kepada pacarnya, kemudian pacarnya meninggalkannya. Tidak bisa tidak wanita ini akan mulai berpikir, nanti bagaimana, siapa yang akan bersedia menikahinya, apakah harus mengakui problemnya ini kepada orang lain. Dirugikan yang lain, misalnya ada orang yang merasa diperdaya, karena dia sudah begitu percaya, tahu-tahu pasangannya memunyai pacar lain. Ada juga yang merasa dimanfaatkan, bertahun-tahun berpacaran harus mengeluarkan banyak biaya, mengongkosi pacarnya, dsb., namun kemudian ditinggalkan begitu saja. Yang lainnya ada yang merasa kehilangan kesempatan emas. Artinya dia melihat pasangannya ini adalah hadiah yang terbaik yang dia peroleh selama hidup ini, namun kemudian hadiah terbaik itu menolak dia, meninggalkan dia, dan dia tidak lagi memunyai kesempatan emas bersama dengan orang yang dia dambakan atau idealkan ini. Bisa jadi sebagai reaksinya adalah mau bunuh diri; hidupnya benar-benar hancur dan tidak lagi merasakan adanya harapan untuk masa depannya. ------ T : Sebenarnya apa yang disarankan kalau ada pemuda atau pemudi yang mengalami patah hati? J : Sebagaimana hal lainnya dalam hidup, kita pun perlu menempatkan patah hati dalam kerangka pimpinan Tuhan. Maksudnya, tidak ada sesuatu yang terjadi di luar kuasa atau izin Tuhan, termasuk putus atau ditinggalkan pacar kita. Ada dua prinsip dari pernyataan ini. Pertama, pemahaman bahwa Tuhan memimpin kita. Sesungguhnya kita harus mengajukan pertanyaan, apakah Tuhan berkenan dengan hubungan ini. Tuhan tidak berkenan kita bersama dengan orang yang tidak seiman, meskipun kita anggap tidak apa-apa. Tuhan juga tidak berkenan pada hubungan yang penuh dengan tipu muslihat, kebohongan-kebohongan, atau pasangan kita memunyai kehidupan yang tidak bermoral. Kalau memang kita tahu Tuhan tidak berkenan, terima fakta ini sebagai cara Tuhan memisahkan kita dari ikatan yang Tuhan tidak kehendaki. Namun, jika kita berkata hubungan ini Tuhan perkenan, pacar kita juga anak Tuhan, dan relasi kita baik-baik saja, namun akhirnya putus juga, maka kita terima fakta ini sebagai bagian dari pimpinan Tuhan atas hidup kita yang kita tidak mengerti. Pertanyaan berikutnya adalah apakah Tuhan sedang memperlihatkan sesuatu kepada kita. Maksudnya, mungkin sekali kita berandil dalam putusnya relasi ini, tapi mungkin juga tidak. Jika kita akui kita berandil, kita terima meskipun harus melalui kepahitan dalam menerimanya. Atau jika kita memang tidak berandil, kita akui kita tidak berandil. Dia yang lemah, yang akhirnya meninggalkan kita. Kita lihat pasangan kita dengan objektif, tidak perlu ditutup-tutupi, tidak perlu dibesar-besarkan, tidak perlu dikecil-kecilkan, kemudian ampuni dia. ------ T : Kalau kita sebagai orang tua melihat anak kita sudah mulai pacaran, apakah benar kalau kita mengatakan bahwa dia juga harus menyiapkan dirinya untuk mengalami patah hati? J : Sekali-sekali kita berbicara begitu tidak apa-apa, yang penting jangan terus-menerus mengatakannya sebab bisa menciptakan ketakutan yang irasional pada anak kita. Namun pada prinsipnya, orang yang mencintai perlu siap untuk terluka, itu tidak bisa dihindari. Bahkan dalam pernikahan kita, kadang-kadang kita terluka gara-gara kita terlibat dalam sebuah hubungan yang sangat pribadi, sangat-sangat dekat dengan hati kita, kita mencintai istri kita atau suami kita. Jadi orang yang tidak siap untuk terluka dan tidak mau, misalnya sampai harus sakit hati, ya tidak bisa menjalin hubungan cinta. ------ T : Bagaimana kita bisa memberikan semangat supaya dia mau memulai lagi dan tidak merasa jera dengan pengalamannya itu? J : Pertama, kita memang mesti peka dengan kondisinya sekarang ini. Kalau dia berada dalam kondisi yang tidak siap, sebaiknya kita tidak memaksakan melewati kemampuannya saat ini. Tapi kalau memang kita merasa ini berlama-lama dan terlalu panjang, kita perlu mengajaknya bicara dan menggali apa yang sebetulnya dia takuti, apa yang menjadi masalahnya sekarang ini. Mungkin ada hal-hal lain yang telah terjadi yang membuat pemuda atau pemudi itu merasa dirugikan sekali. Dari situ barulah kita bisa membantunya untuk keluar dari jeratan itu. ------ T : Ada pasangan yang masih pacaran, sekalipun mereka sudah berpisah tapi mereka itu bertekad untuk tetap menjalin hubungan baik, sehingga masih tetap berhubungan dengan orang tuanya, sering telepon, dsb.. Akibatnya luka itu tidak sembuh-sembuh? J : Itulah sebabnya setelah putus, penting sekali kedua belah pihak itu bisa dengan realistik menentukan langkah berikutnya. Jika satu pihak tidak bersedia untuk melanjutkan kontak sebagai teman, pihak yang satunya seyogianya menghormati karena bisa memperpanjang luka. ------ T : Kadang-kadang masih tebersit harapan siapa tahu nanti masih berbaikan kembali? J : Betul, kadang-kadang itu yang muncul. Ini membawa kita kepada poin berikutnya, yaitu kadang-kadang orang berkata: "O ..., Tuhan pasti punya kehendak dan Tuhan akan menggantikan dengan yang lebih baik." Penghiburan ini kurang tepat, sebab belum tentu Tuhan akan memberikan secepat itu, atau sebaik, atau pun yang lebih baik dari itu. Obat penawarnya adalah di Roma 8:28, "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Apa pun perasaan kita, seperti tidak ada harapan lagi, kosong, atau merasa ditinggalkan oleh Tuhan, kita mesti mengingat bahwa Tuhan sedang bekerja melalui peristiwa ini. Tujuan dari segalanya adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. ------ T : Jadi dalam kondisi patah hati, kita bisa menganjurkan agar mereka itu justru lebih dekat dengan Tuhan? J : Betul, bersandar kepada Tuhan dan di sinilah iman bertumbuh sebab kalau kita mendapatkan terus yang kita inginkan, iman sulit bertumbuh. Iman bertumbuh justru di tengah-tengah ketidakjelasan. Jika kita tetap bersandar, percaya Tuhan akan mendatangkan kebaikan, dan Tuhan terlibat atas semua ini, di situlah iman kita pada Tuhan bertumbuh. Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. 126A yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan. -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > atau: < TELAGA(at)sabda.org > atau kunjungi situs TELAGA di: ==> http://www.telaga.org/transkrip.php?patah_hati.htm ========== BIMBINGAN ALKITABIAH ========== MEMULIHKAN PATAH HATI Matius 5:4, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." Bagaimana mengalami ketenangan di dalam Tuhan. 1. Sadari bahwa Tuhan ada bersama kita. "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:18) Yang harus kita ingat: a. Tuhan mengetahui. "... segala tindak tandukku Kau awasi, ...." (Ayub 13:27) b. Tuhan peduli. "TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya." (Nahum 1:7) c. Tuhan ingin menolong kita. "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16) 2. Bagaimana melepaskan luka? Saya harus berhenti memfokuskan diri pada apa yang hilang dan mulai memfokuskan diri pada apa yang ada sekarang. a. Firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!" (Yesaya 43:18) b. "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." (Roma 12:19) c. "Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri." (Mazmur 10:14) 3. Bergantung pada kekuatan Tuhan. Alat-alat yang Tuhan gunakan untuk memulihkan dengan cepat. a. Firman Tuhan (membaca Alkitab) "Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu." "... ya TUHAN, maka terhiburlah aku." (Mazmur 119:25,52) b. Saudara-saudara seiman "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." (2 Korintus 1:3-4) c. Roh Tuhan "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15:13) Ayat-ayat di atas hanyalah beberapa ayat dasar yang bisa Anda gunakan untuk memulihkan Anda atau seseorang yang sedang patah hati. Harapan kami bagi Anda yang sedang patah hati, bersedia mencoba melakukan apa yang sudah kami tuliskan. Proses pemulihan mulai bekerja saat Anda mulai melakukannya. Tuhan memberkati. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : Christian Fellowship Devotionals Judul asli artikel: Healing a Broken Heart Penulis : David Alamat URL : http://www.cfdevotionals.org/devpg98/de981007.htm ========== TIPS ========== BAGAIMANA MENGOBATI PATAH HATI? Sulit dipercaya saat Anda harus berpisah dengan pria impian Anda atau wanita yang sempurna. Tanpanya, Anda merasa tidak ada lagi kebahagiaan dalam hidup Anda. Saat itu luka yang timbul nampaknya hampir tak tertahankan. Sungguh tak tertahankan sampai-sampai ada orang yang mengatakan seseorang bisa mati karena patah hati. Saya bukanlah dokter, tapi saya sangat yakin bahwa hal ini tidak mungkin terjadi (setidaknya 99,5%). Pada kenyataannya, saya tidak tahu seberapa banyak orang yang meninggal karena penyakit jantung, dan setiap orang yang saya kenal, termasuk diri saya sendiri, setidaknya memunyai satu episode di mana dia merasakan rasa sakit dalam menjalani hidupnya. Percaya atau tidak, mereka yang bisa bertahan, bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dari yang pernah mereka pikirkan sebelumnya. Jadi, sebenarnya apa kunci untuk mengobati patah hati dengan cepat? Kuncinya adalah pil ajaib! Benar, pil ajaib. Pil ini melepaskan hormon-hormon tertentu dalam otak Anda yang menimbulkan luka hati. Apakah Anda ingin membelinya? Bila Anda ingin membelinya, saya rasa Anda benar-benar perlu ditolong. Tetapi kadang-kadang kebenaran itu memang menyakitkan -- tidak ada sesuatu apa pun yang dapat menyembuhkan luka hati dengan cepat. Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa Anda gunakan untuk memulihkannya, yaitu waktu, keluarga, teman-teman, dan di atas semuanya itu adalah Yesus (dan juga sedikit coklat). 1. Waktu. Pernahkan Anda mendengar ungkapan, "Waktu menyembuhkan semua luka?" Percaya atau tidak, ungkapan ini benar. Waktu bisa menyembuhkan luka, penyakit, penolakan, dan bahkan penyakit jantung. Berikan waktu untuk diri Anda sendiri, maka luka akan berkurang. Seiring dengan berjalannya hari, rasa tidak ada harapan itu sedikit demi sedikit akan berkurang dan Anda akan lebih optimis terhadap masa depan. Percayalah, saya sudah pernah mengalami ini. 2. Keluarga. Keluarga yang telah Tuhan berikan kepada Anda adalah suatu anugerah (dan bagi beberapa orang, merupakan anugerah yang tersamar). Mereka selalu ada di samping Anda dan saat seseorang melukai Anda, sudah pasti orang itu menjadi musuh Anda! Keluarga memang luar biasa, meskipun Anda tahu bahwa Andalah yang salah, di mata keluarga Anda, "orang lain"lah yang selalu disalahkan. Anda tidak akan menemukan dukungan yang seperti ini dari orang lain, bahkan dari teman Anda, karena teman-teman cenderung melihat segala sesuatunya secara objektif (siapa yang benar, itu yang diikuti), sedangkan keluarga sangat mengasihi Anda, mereka tidak melihat kesalahan yang telah Anda lakukan. Oleh sebab itulah mereka selalu melindungi Anda. Bahkan kadang-kadang saat Anda tidak mengharapkannya sekalipun. 3. Teman-teman. Seorang sahabat baik adalah suatu aset yang sangat berarti, khususnya di saat-saat yang sulit. Sahabat bisa membuat Anda tertawa dan melupakan saat-saat yang membuat Anda terluka, bahkan saat Anda merasa seperti berkubang dalam pengasihan diri sendiri. Tuhan telah memberi Anda teman-teman sebagai anugerah dengan tujuan untuk membuat Anda merasa ada yang memiliki, bahwa Anda diperlukan. Sehingga Anda tidak dikurung oleh rasa putus asa yang membatasi Anda untuk melakukan sesuatu. Anda bisa mendapatkan penghiburan dan hal-hal yang jenaka dari teman-teman Anda, yang kemudian bisa membalut hati Anda yang sedang terluka. 4. Yesus. Dari semuanya itu, yang bisa menyembuhkan luka yang Anda alami karena patah hati adalah doa. Yesus selalu ada meskipun Anda tidak memiliki keluarga atau teman-teman yang bisa membuat Anda tenang. Yesus adalah keluarga dan teman Anda. Dia yang menenangkan Anda saat Anda menghadapi masalah dan Dia selalu ada untuk Anda kapan saja. Doa yang terus dipanjatkan kepada-Nya supaya Dia memimpin Anda melalui masa sulit ini akan menguatkan Anda, tidak hanya secara emosi, tetapi juga rohani. Dengan terus berdoa memohon kekuatan dan pengharapan, Anda juga akan memperkuat hubungan Anda dengan Tuhan. Dan pada saatnya, dengan hubungan yang lebih kuat, muncullah kedamaian dalam pikiran. Sakit hati akan segera berganti dengan hari baru dengan pengharapan yang mulia dan berbagai kemungkinan yang tiada henti. Kadang-kadang Anda akan merasa hanya ingin bersembunyi di balik selimut hangat, dengan semangkuk es krim, di depan cerita cinta yang menyedihkan sehingga Anda hanya bisa berkubang dalam kesedihan semalam-malaman. Tapi sekali lagi, Anda harus kembali ke dunia nyata, dan saat Anda melakukannya, kekuatan yang Tuhan sediakan siap untuk Anda gunakan saat Anda memerlukannya. Jadi saat patah hati yang Anda rasakan itu menguasai rasio Anda, lihatlah kekuatan yang Tuhan berikan kepada Anda. "Ia memberikan Putra-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya diselamatkan." Anda tidak hanya diselamatkan secara rohani, tetapi juga dalam setiap kata. Allah memberikan Yesus supaya Ia bisa mengangkat beban Anda dan selalu ada bagi Anda saat Anda membutuhkan-Nya. Jelajahilah anugerah kasih yang sangat berharga ini bersama dengan anugerah keluarga dan teman-teman, maka semuanya akan kembali menjadi baik seiring dengan berjalannya waktu. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : Paul Murphy Books.Com Judul asli artikel: How Do You Mend A Broken Heart? Penulis : Bianca Buenaventura Alamat URL : http://www.paulmurphybooks.com/christian-articles/mending-broken-heart.htm ============================== e-KONSEL ============================== PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani STAF REDAKSI: Evie Wisnubroto PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2008 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/ sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org ARSIP : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I : http://c3i.sabda.org/ ======================================================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |