Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/141

e-Konsel edisi 141 (1-8-2007)

Kemiskinan

                    Edisi (141) -- 1 Agustus 2007

                               e-KONSEL
======================================================================
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
======================================================================

Daftar Isi:
  = Pengantar           : Program Pengentasan Orang Miskin
  = Renungan            : Belas Kasihan bagi yang Miskin
  = Cakrawala           : Kemiskinan dan Tanggung Jawab Orang Kristen
  = Bimbingan Alkitabiah: Miskin (Poor)
  = Stop Press          : Alamat Kontak yang Baru
  = Surat Anda          : Topik Tentang Narkoba

                ========== PENGANTAR REDAKSI ==========

  Salam sejahtera,

  Beberapa waktu yang lalu, pemerintah pernah menggalakkan program
  pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Beberapa langkah yang pernah
  ditempuh di antaranya dengan mengadakan subsidi beras, menyediakan
  fasilitas pengobatan gratis, subsidi minyak tanah, dan berbagai
  subsidi lain yang bertujuan meringankan beban rakyat miskin.

  Berhasilkah langkah-langkah ini? Belum bisa dilihat dan dipastikan
  dengan segera karena diperlukan waktu dan usaha keras. Sebab tidak
  hanya pemerintah dan jajarannya saja yang berkewajiban melaksanakan
  usaha ini. Sebagai orang Kristen, kita pun punya kewajiban yang
  sama.

  Kemiskinan yang dihadapi oleh seseorang belum tentu disebabkan oleh
  kemalasan mereka. Bisa jadi mereka miskin sebagai akibat
  ketidakadilan atau kesewenang-wenangan pihak tertentu. Oleh sebab
  itu, kita perlu mencermati hal-hal apa saja yang menjadi sebab
  kemiskinan dan bagaimana kita dan gereja berbagian dalam
  mengentaskan orang miskin.

  Redaksi berharap sajian e-Konsel edisi awal Agustus ini bisa menjadi
  dasar bagi kita dalam memandang dan mengatasi kemiskinan dengan
  lebih bijaksana lagi. Tuhan memberkati.

  Pimpinan redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani

                   ========== RENUNGAN ==========

                    BELAS KASIHAN BAGI YANG MISKIN

  Bacaan: Ulangan 15:1-11

  Banyak orang yang tidak terlalu bersimpati terhadap orang-orang
  miskin di lingkungan mereka, beranggapan bahwa orang-orang miskin
  adalah orang-orang yang malas dan tidak bertanggung jawab. Lainnya
  menyatakan bahwa sistem kesejahteraan rakyat yang dilakukan
  pemerintah tidak efisien dan sering kali disalahgunakan.

  Namun demikian, kita tidak boleh mengatakan bahwa sudah sepantasnya
  semua orang miskin menjalani hidup yang menyedihkan.

  Kenyataannya, banyak di antara mereka yang bersedia untuk bekerja
  keras jika memperoleh pekerjaan dengan upah yang layak. Mereka tidak
  dapat meninggalkan perumahan kumuh atau gubuk reot mereka karena
  pekerjaan yang tersedia tidak memberikan uang yang cukup untuk
  pindah rumah.

  Saya tidak mengatakan bahwa saya tahu bagaimana memperbaiki sistem
  kesejahteraan, tetapi saya tahu bahwa sebagai pengikut Kristus, kita
  harus melakukan jauh lebih banyak daripada yang telah kita lakukan
  selama ini. Saya bersyukur karena semakin banyak gereja saat ini
  yang menjangkau daerah miskin dengan pelayanan Injil yang juga
  mencakup penyediaan makanan, pakaian, tempat tinggal, latihan
  keterampilan, dan bahkan lapangan pekerjaan.

  Sebagai individu, seharusnya kita juga turut ambil bagian
  bersama-sama dengan orang-orang yang memunyai visi di bidang ini.
  Tetapi sebelum dapat melakukannya secara efektif, kita harus meminta
  Tuhan untuk mengubah sikap jijik kita menjadi belas kasihan (Amsal
  19:17, 28:27). Setelah itu barulah kita dapat membuka hati dan
  tangan kita bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. [HVL]

  Give as `twas given to you in your need,
  Love as the Master loved you;
  Be to the helpless a helper indeed,
  Unto your mission be true. --Wilson

             BELAS KASIHAN ADALAH KASIH YANG DIPRAKTIKKAN

  Diambil dari:
  Nama publikasi: e-Renungan Harian, Edisi 11 Agustus 1998
  Penulis       : HVL
  Alamat URL    : http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/11/

                 ========== CAKRAWALA ==========

             KEMISKINAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN

  Alkitab berkata, "Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu,
  sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan
  TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, asal saja
  engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
  dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari
  ini" (Ul. 15:4-5). Tuhan Yesus berkata, "... orang-orang miskin
  selalu ada padamu" (Matius 26:11).

  Salah satu sisi dari kepedulian sosial orang Kristen adalah tanggung
  jawabnya untuk memedulikan dan memerhatikan orang-orang yang miskin
  dan tertindas. Ia berbuat sesuatu demi kesejahteraan mereka.

  Suatu pendekatan alkitabiah dalam masalah ekonomi pasti akan
  menyoroti masalah kemiskinan. Apakah penyebabnya? Apakah
  bentuk-bentuk kemiskinan? Bagaimanakah masalah kemiskinan dalam
  masyarakat dapat ditanggulangi secara adil?

  Penyelidikan terhadap kemiskinan dan tanggung jawab terhadap
  orang-orang miskin memerlukan pemahaman tentang penyebab kemiskinan
  dalam suatu masyarakat dan bagaimana orang Kristen dapat menjawab
  tantangan itu. Seorang sarjana menegaskan bahwa mencari jalan keluar
  untuk masalah kemiskinan menuntut kerja sama sebagai suatu komunitas
  demi meningkatkan jumlah warga negara yang mandiri.

  Penyebab-Penyebab Umum Kemiskinan
  ---------------------------------
  Secara umum, ada empat hal yang menyebabkan orang menjadi miskin.
  1. Budaya bergantung kepada orang lain.
  2. Ketidakmampuan dari suatu generasi ke generasi yang lain untuk
     berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luas.
  3. Perkembangan yang terhambat dari potensi manusia.
  4. Meningkatnya orang tua tunggal: janda yang menjadi kepala rumah
     tangga. Jumlah orang miskin terus bertambah.

  Dari arah manakah kita harus mulai melangkah agar dapat memberikan
  sumbangsih yang berarti untuk mengatasi krisis kemiskinan ini?

  Siapakah yang Disebut Sebagai Orang Miskin? Apakah Tanggung Jawab
  Orang Kristen Terhadap Orang Miskin?
  -----------------------------------------------------------------
  Sesungguhnya banyak kategori dari orang miskin. Mereka telah menjadi
  miskin karena berbagai penyebab. Di sini dikemukakan beberapa
  kategori orang miskin berdasarkan penyebab-penyebabnya.
  1. Psikologis: pandangan seseorang terhadap hidup dan masa depan.
  2. Cacat secara fisik sehingga tidak dapat memelihara diri sendiri.
  3. Moral:
     a. kurangnya etiket kerja yang memadai;
     b. kehadiran penindasan dan ketidakadilan;
     c. tetap tinggal dalam kelakuan sosial yang tidak menopang sikap
        mandiri secara ekonomi dan secara pribadi.
  4. Masyarakat: termasuk di dalamnya perubahan dalam etos masyarakat
     dan juga struktur ekonomi.
  5. Politik: ini terjadi apabila kemiskinan merupakan akibat dari
     strategi pemerintah yang kurang berhikmat atau untuk kepentingan
     pribadi.

  Usaha untuk mengentaskan kemiskinan yang hanya berpusat pada
  kelompok garis bawah kemiskinan dapat salah arah bila jalan
  keluarnya hanya dengan memberikan uang.

  Sebaliknya, perlu usaha untuk mengenal penyebab suatu kemiskinan
  dari sekelompok orang-orang miskin sehingga kita dapat menanganinya
  secara tepat. Seorang yang miskin karena harga diri yang rendah
  membutuhkan jenis pertolongan yang khusus, yang berbeda
  penanganannya dari seorang yang sedang menganggur. Demikian pula
  dengan seorang yang sombong terhadap pekerjaan, perlu pendekatan
  yang berbeda dari seseorang yang menderita cacat tubuh secara tetap.

  Komunitas injili menyadari bahwa Alkitab sebagai firman Allah --
  yang otoritatif dan diilhami oleh Allah -- berbicara secara jelas
  mengenai masalah kemiskinan dan semua hal tentang kehidupan dan
  minat manusia. Kaum injili mengerti tanggung jawab pribadi dan
  kolektif, juga segala aspek hubungan sosial dan pribadi seperti yang
  tertulis dalam Alkitab. Karena itu, kaum injili percaya bahwa
  tanggung jawabnya ialah apa yang digambarkan oleh Alkitab sebagai
  tugas kita di hadapan Allah. Tugas-tugas ini meliputi sebagai hamba
  terhadap orang lain, sebagai penatalayan atas sumber-sumber dan
  kesempatan yang ada pada kita, sebagai saksi tentang kebenaran
  Allah, dan sebagai orang yang melengkapi orang lain bagi pekerjaan
  pelayanan. Itulah panggilan Allah bagi kita.

  Kaum injili perlu berharap dan bersandar pada tuntunan dan ajaran
  Alkitab dalam mengenal bagaimana mereka harus memberikan respons
  atas masalah kemiskinan dalam lingkungan bangsa mereka dan dunia.

  Pengajaran Alkitab tentang Tanggung Jawab Terhadap Orang Miskin
  ---------------------------------------------------------------
  George Grant berkata, "Menurut Alkitab, orang miskin dibagi antara
  yang tertindas dan yang malas. Orang tertindas adalah sasaran dari
  pemeliharaan istimewa Allah, sedang orang malas adalah sasaran dari
  kutukan Allah."

  Siapakah orang-orang tertindas? David Chilton mengelompokkan mereka
  yang mudah terkena penindasan:
  1. janda,
  2. yatim piatu,
  3. miskin karena penyakit, dan
  4. korban penindasan politik dan ekonomi.

  Siapakah orang-orang malas? Mereka adalah sebagai berikut.
  1. Keluarga yang tidak bertanggung jawab. Kasih yang alkitabiah
     tidak pernah menopang sifat tidak bertanggung jawab.
  2. Orang-orang yang menjadi miskin karena kelemahan moral atau
     perubahan dalam etos sosial.

  Ajaran Alkitab menyatakan bahwa orang miskin memunyai tanggung jawab
  terhadap dirinya sendiri, khususnya bagi mereka yang tidak terkena
  bentuk-bentuk penindasan -- psikologis, fisikal, sosial, ataupun
  politik. Misalnya, kitab Rut mengisahkan peranan orang miskin dalam
  tanggung jawab mereka bagi kelangsungan hidup.

  Prinsip-Prinsip Alkitab
  -----------------------
  1. Penerima dari kasih Alkitab harus rajin bekerja, kecuali kalau ia
     mengalami cacat total. Bertanggung jawab untuk berusaha
     menyediakan kebutuhan sendiri/keluarga dengan bekerja.

  2. Kasih Alkitab diberikan oleh para pemilik tanah, bukan oleh suatu
     lembaga. Hasil bumi tetap menjadi milik petani sampai tiba
     saatnya para pekerja yang rajin menuainya.

  3. Kasih Alkitab bersifat diskriminatif. Kasih itu hanya datang
     kepada orang-orang yang rela menerima tanggung jawab atas keadaan
     mereka dan bekerja untuk memperbaiki diri mereka.

  Ajaran Alkitab tentang Tanggung Jawab
  -------------------------------------
  Perintah untuk menolong orang miskin dalam nama Tuhan Yesus Kristus
  merupakan kesaksian Alkitab yang sangat jelas: semua orang yang
  telah dipanggil dalam nama-Nya harus berjalan dalam kasih (Ef. 5:2).
  Kita harus mengerjakan belas kasihan (2Kor. 1:3-4). Kita harus
  bergumul dengan keadilan dan mempraktikkan kemurahan, kesenangan,
  dan kemerdekaan, baik kepada orang-orang dewasa maupun anak-anak
  di mana pun kita berada (Zak. 7:8-10).

  Jadi, tanggung jawab dari komunitas Kristen terhadap kaum miskin
  ialah sebagai berikut.
  1. Mengasihi orang-orang tertindas dengan: "... membuka
     belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, ...
     memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, ...
     memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu
     orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat
     orang telanjang, ... engkau memberi dia pakaian dan tidak
     menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!" (Yes. 58:6-7).

     Kasih terhadap orang tertindas menyebabkan perubahan kemiskinan
     menjadi produktivitas melalui setiap cara yang ada pada kita.

  2. Mengasihi orang-orang malas: termasuk nasihat, teguran (2Tes.
     3:15; Ams. 13:18), dan orientasi ulang terhadap kenyataan melalui
     pemberitaan Injil (Yoh. 8:32). Respons yang penuh kasih dan belas
     kasihan terhadap orang-orang malas bertujuan untuk memberikan
     peringatan kepada mereka. Selain itu, melengkapi dan
     menyanggupkan mereka melangkah melewati ketergantungannya pada
     orang lain. Orang Kristen memunyai tanggung jawab yang tak dapat
     dielakkan untuk melakukan kedua jenis kasih ini dengan rajin dan
     penuh semangat.

  Memobilisasi Komunitas Kristen
  ------------------------------
  Seorang Kristen, keluarga Kristen, dan gereja injili dapat
  menunaikan tanggung jawab ilahi untuk memenuhi kebutuhan orang-orang
  miskin melalui banyak cara. Tekanannya bukan pada apa yang akan
  kita lakukan, melainkan bagaimana mulai mengerjakan tanggung jawab
  kita terhadap orang-orang miskin.

  Tidak banyak gereja yang memunyai program untuk pelayanan kaum
  miskin. Perlu dijembatani jurang motivasi dan pendidikan untuk
  mencapai tujuan ini.

  1. Visi
     Dalam Alkitab, Tuhan memimpin umat-Nya dalam tindakan ketaatan
     yang berani melalui visi. Melalui visi, mereka mendapatkan
     gambaran tentang rencana Allah bagi kehidupan mereka.

     Tujuan dari setiap visi adalah untuk menyediakan umat Allah yang
     sesuai dengan konteks/tempat untuk ketaatan mereka, yang
     melampaui ruang dan waktu. Menetapkan mereka dalam pekerjaan yang
     tetap disertai berkat Allah yang abadi. Visi seperti ini perlu
     diperlihatkan kepada umat Allah dewasa ini bila berkaitan dengan
     pelayanan bagi orang-orang miskin.

  2. Pendidikan
     Mengajarkan kepada jemaat pengajaran Alkitab yang berkaitan
     dengan tanggung jawab Kristen terhadap orang miskin. Beberapa hal
     yang dapat dilakukan antara lain:
     1. mengadakan riset Alkitab untuk melihat ajaran tentang tanggung
        jawab orang Kristen terhadap orang miskin, 2. mengadakan kontak dengan perwakilan setempat/gereja lokal
        tentang apa yang sedang mereka lakukan, 3. meminta informasi dari lembaga-lembaga sosial di tempat-tempat
        lain di luar negeri -- sebagai perbandingan -- untuk melihat
        metode yang mereka pakai dalam melayani dan memenuhi kebutuhan
        orang-orang miskin.

  Dari data yang diperoleh, beberapa tujuan dapat ditetapkan. Usaha
  mendidik dapat dilakukan dengan memuat sebagian tulisan dari
  buku-buku Kristen atau ayat-ayat Alkitab dalam buletin gereja atau
  warta mingguan gereja.

  3. Motivasi
     Pemimpin gereja dapat memberikan dorongan dan bantuan kepada
     jemaat yang rindu terlibat dalam pelayanan kepada orang-orang
     miskin. Karena gereja berfungsi sebagai garam dan terang di
     tengah-tengah komunitas di mana ia berada, anggota jemaat harus
     yakin bahwa mereka dapat dipakai oleh Tuhan untuk memengaruhi
     pola pikir terhadap masalah kemiskinan.

     Perubahan sosial tidak boleh berhenti. Manusia dapat mengatasi
     kekuatan dari kemajuan atau pun kemunduran. Suatu generasi yang
     memiliki komitmen kuat dapat memengaruhi arah perubahan sosial.
     Apakah komunitas injili rela dan sanggup menjadi generasi yang
     memiliki komitmen untuk suatu perubahan sosial?

  Bagaimana Gereja Terlibat?
  --------------------------
  Gereja dapat terlibat dalam pelayanan terhadap orang-orang miskin
  dan memengaruhi perubahan sosial masyarakat melalui tiga hal
  berikut.
  1. Pelayanan penginjilan, termasuk di dalamnya adalah:
     - sosiologi dan keselamatan;
     - reformasi dan penebusan;
     - kebudayaan dan pertobatan;
     - suatu orde sosial baru dan kelahiran baru;
     - suatu revolusi dan regenerasi.

     Jika penginjilan yang dilakukan tidak berorientasi pada prinsip
     ini, penginjilan itu tidak mampu, berpandangan sempit, dan akan
     gagal untuk menghidupi panggilan ilahi yang mulia dari Amanat
     Agung.

  2. Pemberian pelayanan dan pendidikan serta pelatihan bagi
     orang-orang miskin agar mereka dapat menolong diri sendiri.
     Masalah harga diri, pemberantasan buta aksara, dan keterampilan
     kerja dapat diberikan dalam program pendidikan tersebut.
     Pelaksanaannya dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama antar
     gereja ataupun antara gereja dan pemerintah setempat.

  3. Kelompok kerja dalam gereja. Kelompok ini memimpin jemaat untuk
     menolong pemerintah dengan memberikan informasi dan keprihatinan
     mereka terhadap orang-orang miskin.

  Masalah terbesar yang kita jumpai dalam menunaikan tugas bagi
  orang-orang miskin berkaitan dengan: motivasi, pendidikan, dan
  organisasi. Tidak ada ajaran yang jelas dalam Alkitab yang
  menyatakan bahwa tanggung jawab pribadi berlawanan dengan tanggung
  jawab sosial dalam menangani kemiskinan. Orang-orang yang hidup
  dalam suatu masyarakat memiliki kebebasan dan tanggung jawab untuk
  memutuskan bagaimana mereka harus mencari keseimbangan antara
  masalah pribadi dan umum.

  Suatu panggilan bagi gereja injili adalah membangun kembali komitmen
  mereka pada misi gereja untuk menjadi garam dan terang dunia, serta
  membangun kembali kredibilitas untuk pesan dari anugerah Allah dalam
  Kristus.

  Kiranya Allah membangun suatu generasi yang bertanggung jawab untuk
  membawa tantangan dan kesempatan melayani orang-orang miskin,
  sekarang, dan juga pada saat yang akan datang.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Sahabat Gembala, Edisi Februari 1995
  Penulis   : DR. Ruth F. Selan
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1995
  Halaman   : 18 -- 22

              ========== BIMBINGAN ALKITABIAH ==========

  Alkitab banyak menuliskan janji-janji Allah bagi orang yang miskin.
  Tidak hanya itu, nasihat-nasihat supaya kita jangan sampai jatuh
  miskin dan bagaimana kita harus bersikap terhadap orang miskin pun
  ada tertulis di dalam Alkitab. Berikut ayat-ayat yang menjelaskan
  hal-hal tersebut.

                            MISKIN (POOR)

  Perjanjian Lama
  ---------------
  1. Kel. 22:25-27, 23:3,6,11
  2. Im. 19:9-10,15, 25:25-28,35-37,39-43
  3. Ul. 14:28-29, 15:2-14, 24:12-21, 26:12-13
  4. 1Sam. 2:7
  5. Neh. 5:1-13, 8:10,12
  6. Ayb. 5:15, 20:19-21, 22:6-7,9-11, 24:4,7-10, 29:11-13,15-16, 30:25
  7. Ayb. 31:15-22, 34:18-19,28, 36:6,15
  8. Mzm. 9:18, 10:2,8-10,14, 12:5, 14:6, 34:6, 35:10, 37:14,16,21,26
  9. Mzm. 41:1-3, 68:10, 69:33, 72:2,4,12-14, 74:21, 82:3-4, 102:17
  10. Mzm. 107:9,31,36, 109:16,31, 112:4-5,9, 113:7, 132:15, 140:12, 146:5,7
  11. Ams. 10:15, 13:7-8,23, 14:20-21,31, 17:5, 18:23, 19:1,4,7,17,22
  12. Ams. 20:13, 21:13, 22:2,7,9,22-23, 23:21, 28:3,6,8,11,15,19,27
  13. Ams. 29:7,13-14, 30:14, 31:9,20
  14. Pkh. 4:6,13, 5:8, 6:8, 9:15-16
  15. Yes. 1:17, 3:14-15, 10:1-2, 11:4, 14:30,32, 16:3-4, 25:4, 29:19
  16. Yes. 32:6-7, 41:17, 58:7,10, 66:2
  17. Yer. 20:13, 22:16
  18. Yeh. 16:49, 18:7,12, 22:29
  19. Dan. 4:27
  20. Am. 2:6-8, 4:1-2, 5:11-12, 8:4,6
  21. Hab. 3:14
  22. Zef. 3:12
  23. Za. 7:10, 11:7

  Perjanjian Baru
  ---------------
  1. Mat. 5:3,42, 11:5, 19:21, 25:35-36,42,45, 26:11
  2. Mrk. 12:43-44, 14:7
  3. Luk. 3:11, 4:18, 6:20,35, 11:41, 12:33, 14:12-14, 16:20-22
  4. Luk. 18:22, 19:8
  5. Yoh. 12:6
  6. Kis. 20:35
  7. Rm. 12:2,8,13
  8. 1Kor. 13:3, 16:1-2
  9. 2Kor. 6:10, 9:5-7
  10. Gal. 2:10, 6:10
  11. Ef. 4:28
  12. 1Tim. 1:16, 5:9-10
  13. Ibr. 13:3
  14. Yak. 1:9-10,27, 2:2-9,15-16, 5:4
  15. 1Yoh. 3:17-19

  Diambil dari:
  Indeks 200 Topik Penting (CD SABDA 2.0)
  Nomor Topik: 09336
  Copyright  : Yayasan Lembaga SABDA [Versi Elektronik (SABDA)]

                   ========== STOP PRESS ==========

                       ALAMAT KONTAK YANG BARU

   Sebagai tindak lanjut pembenahan sistem e-mail pada Yayasan Lembaga
   SABDA (YLSA), kami menginformasikan kepada para pelanggan sekalian
   bahwa alamat kontak staf e-Konsel telah beralih dari:

                         staf-konsel(at)sabda.org

  menjadi:

                           konsel(at)sabda.org

  Bagi para pelanggan yang hendak berkorespondensi, mohon
  mengirimkannya pada alamat yang baru sebagaimana diumumkan di atas.
  Terima kasih atas perhatiannya.

                   ========== SURAT ANDA ==========

  Dari: ray < ray(at)xxxx >
  >tolong sajikan tentang narkoba menurut krsten, bahayanya, tanda2
  >pengguna narkoba,dan ayat2 yang mendukung dalam alkitab...
  >kalau bisa cepat dan sekarang...

  Redaksi:

  Sdr. Ray, topik mengenai narkoba dan pandangan Kristen terhadap
  narkoba sudah pernah kami muat di publikasi e-Konsel Edisi 083.
  Untuk mendapatkannya, kami akan mengirim edisi tersebut kepada Anda
  atau Anda bisa pula membaca arsipnya di:

  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/083/

  Selain di publikasi e-Konsel, beberapa artikel mengenai narkoba juga
  pernah diangkat dalam Fokus September 2006 di situs Christian
  Counseling Center Indonesia (C3I). Silakan baca arsipnya di:

  ==> http://c3i.sabda.org/fokus/?edisi=35&no_ed=September%202006

  Kiranya penjelasan tersebut menjawab permintaan Anda. Terima kasih,
  Tuhan memberkati.


============================== e-KONSEL ==============================
              PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2007 oleh YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
                       http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
                Anda punya masalah/perlu konseling?
         atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/
           sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
               silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org
               atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org

  Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  Berhenti    : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
  ARSIP       : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
  Situs C3I   : http://c3i.sabda.org/
======================================================================     

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org