Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/140 |
|
e-Konsel edisi 140 (15-7-2007)
|
|
Edisi (140) -- 15 Juli 2007 e-KONSEL ====================================================================== Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ====================================================================== Daftar Isi: = Pengantar : Waspadalah Selalu = Cakrawala (1): Hipnotisme = Cakrawala (2): Bahaya Hipnotis = Tanya Jawab : Hipnotis = Info : Buletin Doa Open Doors ========== PENGANTAR REDAKSI ========== Vina sedang menunggu angkutan umum di halte bus dekat kantornya. Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Karena kaget, Vina menoleh ke arah orang yang menepuknya. Entah mengapa, tanpa sadar, Vina menurut saja ketika orang yang menepuk bahunya itu mengajaknya ngobrol dan ujung-ujungnya meminta Vina untuk menyerahkan ponsel dan uang yang ada di dompetnya. Tak lama setelah orang itu pergi, barulah Vina sadar bahwa dia telah dihipnotis. Cerita di atas adalah suatu ilustrasi bagaimana hipnotis biasa digunakan untuk melakukan kejahatan. Kelengahan seseorang menjadi peluang bagi pelaku untuk menjalankan niat jahatnya. Selalu waspada dalam situasi apa pun rupanya menjadi syarat utama supaya kita bisa terhindar dari kejahatan yang menggunakan hipnotis. Di sisi lain, bagi para dokter, hipnotis bisa digunakan untuk proses pengobatan atau penyembuhan. Walaupun praktik ini bertujuan baik, perlu dicermati apakah praktik hipnotis -- menghilangkan kesadaran seseorang -- ini sesuai dengan iman Kristen kita atau tidak. Dalam sajian artikel dan tanya jawab di edisi akhir Juli ini, Redaksi mengajak pembaca untuk melihat hipnotis dari sisi iman Kristen. Kiranya bisa menambah wawasan pembaca. Silakan menyimak, Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani ========== CAKRAWALA (1) ========== HIPNOTISME Dr. Nandor Fodor mendefinisikan hipnotisme sebagai suatu keadaan kesadaran tertentu yang dilakukan secara dibuat-buat dan yang membebaskan kekuatan bawah sadar dalam diri subjek sehingga menempatkan dirinya dalam suatu hubungan dengan yang menghipnotis, membuat dirinya menerima dan dengan sangat cermat melakukan saran-sarannya, apakah ketika dalam keadaan terhipnosis atau pascahipnosis, yang tidak bertentangan dengan naluri menyelamatkan diri sendiri dan moralitas yang terdalam, dan menghasilkan efek-efek fisiologis yang aneh, seperti anestesi dan pengendalian luar biasa atas proses organik dari tubuh. Dalam keadaan tertidur karena hipnotis, rangsangan untuk bangun ditahan dengan kuat, orang yang tertidur mendengar dan menjawab (Encyclopedia of Psychic Science, 1966: 77). Suatu definisi yang objektif dan tidak berorientasi pada fisik tentang hipnotis adalah keadaan tertidur yang mengizinkan terjadinya serangkaian respons perilaku yang luas terhadap rangsangan. Individu yang terhipnotis kelihatannya hanya mengindahkan komunikasi dengan penghipnotis .... Bahkan memori dan kesadaran tentang diri mungkin diubah melalui sugesti dan efek-efek sugesti dapat diperluas (pascahipnotis) ke dalam suatu aktivitas sadar yang kemudian (Encyclopedia Britannica, 1974: 133). Jika demikian, hipnotisme dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk menghasilkan suatu keadaan tertidur buatan atau mengurangi kesadaran. Hipnotisme digunakan dalam berbagai cara. Ada orang-orang yang mempraktikkan hipnotisme diri dengan mencoba untuk menghilangkan beberapa kebiasaan buruk dari dirinya atau menyimpan suatu keadaan yang lebih tenang dalam pikirannya. Ada praktisi agama tertentu yang mempraktikkan metode-metode ekstrim menghipnotis diri sebagai suatu usaha untuk membuat diri mereka tidak lagi peka terhadap rasa sakit karena ditusuk pisau di berbagai bagian tubuh mereka. Ada tukang sulap yang menggunakan hipnotis sebagai suatu cara untuk menghibur publik. Ada sekolah-sekolah yang mengizinkan pertunjukkan sulap di mana tukang sulap akan memanggil beberapa siswa untuk dihipnotis. Banyak dokter menggunakan hipnotis untuk mendiagnosis dan melakukan terapi dalam merawat penyakit. Gagasannya ialah untuk mengubah aspek-aspek negatif dari perilaku seseorang. Suatu penggunaan lain dari hipnotis oleh ahli kebatinan, yang sudah sangat umum, ialah sebagai suatu seni sihir untuk mengendalikan perilaku beberapa individu. Ada beberapa opini yang berbeda tentang kesahihan dan manfaat hipnotisme. Ada yang memandang hipnotisme sebagai sesuatu yang netral, tidak baik, dan tidak buruk. Sementara yang lain berargumentasi bahwa hipnotisme dapat bermanfaat untuk diagnosis dan terapi. Namun, ada juga orang yang memandang hipnotisme sebagai sesuatu yang merusak, apa pun kasusnya. Karena hipnotisme merupakan suatu serangan terhadap jiwa manusia. Walaupun ada dokter yang menggunakan hipnotisme untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit, ada suatu tingkatan asosiasi yang berbeda antara hipnosis dan okultisme. Lagipula, ada orang yang terlibat dalam tindak hipnotis tanpa sama sekali mengikuti pendidikan khusus, baik secara medis maupun kedokteran jiwa. Ia menggunakannya sekadar untuk unsur hiburan saja. Penggunaan hipnotis, baik sebagai bagian dari okultisme maupun secara tidak profesional, dapat memberikan dampak yang mengerikan. Pertimbangkan contoh berikut seperti yang diceritakan Kurt Koch dalam bukunya "Occult ABC" (Occult ABC, 97 -- 98). Saya diminta untuk berbicara di beberapa pertemuan di sebuah gereja Baptis di Negara Bagian Maine. Ketika berada di sana, pendeta gereja tersebut menceritakan kisah tentang anak laki- lakinya kepada saya. Anak laki-lakinya sudah bertobat kepada Kristus pada usia enam belas tahun. Ia sudah dibaptis dan menjadi anggota di gereja tempat ayahnya melayani. Ia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah menengah umum yang jauhnya kira-kira enam puluh mil dari tempat kelahirannya. Pada akhir tahun pelajaran, sebuah kegiatan hiburan diadakan bagi siswa dan guru. Kepala sekolah mengundang beberapa penghibur yang mempertunjukkan berbagai bentuk tipuan dan ilusi. Salah satu hiburan yang mereka lakukan ialah mengundang 25 siswa ke atas panggung untuk dihipnotis. Salah satu dari siswa-siswa itu diberi sebuah kentang merah yang besar dan dikatakan kepada siswa tersebut bahwa kentang itu sebenarnya sebuah apel dan ia diizinkan untuk menyantapnya. Siswa tersebut memakan kentang merah itu dengan lahapnya. Kepada siswa pria lain, tukang sulap itu berkata, "Kau adalah seorang bayi dan ini adalah botol susumu yang harus kau minum." Siswa tersebut meminum air susu tersebut sampai tetes yang terakhir. Kepada siswa ketiga, tukang sulap itu berkata bahwa cuaca sangat panas dan siswa itu kini ada di sisi sebuah danau dan ia dapat berenang sekarang. Siswa tersebut melepaskan pakaiannya dan berganti dengan pakaian renang. Semua acara ini menimbulkan tertawaan dan sambutan meriah dari penonton. Kepada anak laki-laki pendeta itu, tukang sulap itu berkata "Kau berada di sebuah arena pacuan kuda dan kudamu memiliki kesempatan untuk menang." Pemuda itu mulai menunggangi sebuah kursi yang ditempatkan di atas panggung seolah-olah ia sedang menunggangi seekor kuda. Ketika acara hiburan itu sudah berakhir, tukang sulap itu melepaskan mereka dari pengaruh hipnotis, semua kecuali anak pendeta tersebut yang tidak dapat dipulihkan dari kesadaran. Kepala sekolah itu menjadi sangat marah. Tetapi walaupun tukang sulap itu sudah berusaha mati-matian, ia tidak dapat menyadarkan anak itu dari pengaruh hipnotisnya. Tak ada yang bisa dilakukan lagi selain membawanya ke rumah sakit. Sebuah mobil ambulans menjemput anak itu ke rumah sakit di mana lima dokter spesialis mencoba untuk menyadarkan anak itu. Mereka ternyata tidak mampu. Ayah anak itu tidak diberitahu sampai enam hari kemudian. Begitu mendengar kabar tentang anaknya, ia langsung pergi ke rumah sakit dan membawa anaknya pulang. Kemudian pendeta itu teringat akan dokter keluarganya yang langsung datang. Dokter itu dengan marah berkata, "Seandainya ia adalah anak saya, saya akan menuntut kepala sekolah dan tukang sulap itu ke pengadilan." Pendeta dan istrinya berdoa selama beberapa hari, tetapi tidak ada perubahan apa pun. Tiba-tiba pendeta itu memperoleh gagasan untuk memerintahkan dalam nama Yesus. Ia memandang dengan iman kepada salib Kristus di Bukit Kalvari dan berseru, "Dalam nama Yesus Kristus, Anak Allah, aku perintahkan segala kuasa kegelapan untuk undur dari anakku." Seketika itu juga pengaruh hipnotis itu dipatahkan. Akhirnya, pacuan kuda itu berakhir. Karena ada banyak contoh mengenai kasus hipnotis yang berakhir dengan bencana, George McDowell dan Don Steward dalam bukunya, "Handbook of Today`s Religions" (1983), dengan tegas memperingatkan agar kita semua menjauhi diri dari segala bentuk hipnotisme, baik dalam selubung hiburan maupun dalam bentuk okultisme. Jika seseorang mengizinkan dirinya dihipnotis, sebaiknya ia berada dalam situasi yang terkendali di bawah pimpinan dokter yang berkualitas dan berpengalaman. Pikiran manusia bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan sehingga membiarkan seseorang menguasainya. Hipnotis sebenarnya hanya bisa dipakai untuk tujuan yang sangat terbatas. Bahkan Encyclopedia Britannica yang sekuler pun memperingatkan hal ini. Meskipun dibutuhkan sedikit keterampilan untuk melakukan praktik hipnotis, latihan yang memadai dibutuhkan untuk menilai apakah hipnotisme merupakan suatu teknik perawatan yang tepat. Dan jika demikian halnya, bagaimana cara itu seharusnya dijalankan dengan baik dan benar. Bila digunakan dalam konteks perawatan medis, hipnotis seharusnya tidak boleh dilakukan oleh individu-individu yang tidak memiliki kompetensi dan keterampilan untuk memperlakukan masalah seperti itu tanpa penggunaan hipnotis. Untuk alasan ini, "aliran-aliran" atau "lembaga-lembaga" hipnotis tidak dapat menyediakan latihan yang dibutuhkan bagi individu-individu yang kurang memiliki latar belakang ilmiah yang lebih umum dan kualifikasi teknis dalam profesi penyembuhan .... Bila digunakan secara salah, hipnotis bahkan akan semakin menambah penderitaan kejiwaan dan memperberat penyakit pasien. Demikianlah, seseorang yang menderita tumor otak yang belum diketemukan mungkin akan mengorbankan hidupnya di tangan seorang praktisi hipnotis yang telah berhasil meredakan sakit kepalanya dengan sugesti hipnosis, yang dengan demikian memperlambat operasi yang seharusnya sudah dilaksanakan. Latihan diagnostik dan keterampilan terapeutik merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menghindari bahaya penggunaan hipnotis yang tidak tepat dan kemungkinan berbahaya (Encyclopedia Britannica, 1974: 139). Alkitab mengatakan, "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun" (1Kor. 6:12). Kita tidak perlu dikuasai oleh kuasa sugesti dari orang lain. Kepustakaan: Encyclopedia Britannica Vo.9. 1974. Chicago: Encyclopedia Britannica Publisher Macropaedia. Fodor, Nandor. 1966. "Encyclopedia of Psychic Science." Secaucus, NJ: University Books. Koch, Kurt. "Occult ABC". Grand Rapids: Int. Publishers. McDowell, George and Stewart, Don. 1983. "Handbook of Today`s Religions". San Bernardino: Here`s Life Publishers. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Sahabat Gembala, Edisi Juni 1995 Penulis : Ridwan Sutedja Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1995 Halaman : 42 -- 45 ========== CAKRAWALA (2) ========== BAHAYA HIPNOTIS Tren baru zaman ini ------------------- Pada zaman yang penuh dengan tekanan dan ketegangan ini, banyak orang mencari berbagai macam cara untuk mengatasi tekanan dan ketegangan mereka. Ketika muncul sebuah cara yang mengklaim sebagai cara aman, cara tersebut akan diserbu oleh masyarakat, termasuk orang-orang Kristen. Salah satu hal yang dianggap sebagai solusi masalah hidup adalah hipnotis. Saat ini, hipnotis menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup orang kota. Para ahli hipnotis sendiri mengklaim bahwa hipnotis dapat menolong mereka yang ingin kurus, yang ingin berhenti merokok, yang depresi, dan yang terikat oleh narkoba. Hipnotis juga dipakai untuk menghilangkan rasa takut, membangkitkan rasa percaya diri. Jangankan orang awam, beberapa dokter gigi juga memakai hipnotis agar pasien mereka tenang menjalani pengobatan gigi. Hipnotis dianggap sebagai cara yang aman dan ilmiah dalam menolong masalah-masalah hidup manusia karena hipnotis memakai teknik sugesti. Pasien akan disugesti dan dibawa dalam hipnosis. Dalam kondisi ini, pasien akan diberikan sugesti-sugesti untuk mengatasi persoalan mereka. Misalnya, mereka akan disugesti bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan, atau disugesti bahwa mereka tidak suka makan banyak. Setelah sugesti itu, pasien tidak akan menyukai rokok dan tidak suka makan banyak. Ini akan menolong pasien untuk berhenti merokok dan menjalani diet agar kurus. Hipnotis juga dapat dipelajari secara pribadi dengan melatih konsentrasi dan sugesti diri, yang ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi rasa takut, dan mengatasi persoalan-persoalan dosa yang mengikat manusia. Banyak orang Kristen yang juga ikut-ikutan mempelajari hipnotis dan memberi diri dihipnotis untuk mengatasi persoalan-persoalan mereka. Ada juga yang masih ragu-ragu, apakah boleh dihipnotis dan mempelajari hipnotis untuk mengatasi persoalan kita? Bahaya hipnotis --------------- Walaupun ahli hipnotis membungkus hipnotis sebagai sesuatu yang ilmiah, namun hipnotis bertentangan dengan iman Kristen. Hipnotis bertentangan dengan iman Kristen karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kristiani dalam mengatasi persoalan dan karena hipnotis mengandung sejumlah bahaya. Ada beberapa bahaya mempelajari hipnotis maupun dihipnotis. 1. Hipnotis dapat membuka pikiran untuk memercayai apa saja, termasuk dusta. Seorang yang terhipnotis dapat disugestikan sebuah kebohongan dan dia akan memegang kebohongan itu sebagai sebuah kebenaran. Sugesti yang diberikan bukanlah kebenaran atau fakta mengenai keadaan pasien. Pasien yang memang suka rokok disugesti bahwa dirinya tidak suka rokok. Pasien yang memang penakut disugesti bahwa dirinya berani. Akhirnya dalam pikiran pasien terdapat fantasi hasil sugesti dan setelah dihipnotis, pasien tidak bisa membedakan antara fantasi dan kenyataan. 2. Hipnotis adalah usaha untuk menguasai diri melalui sugesti, baik itu oleh orang lain maupun oleh diri kita. Sebuah usaha yang berada di luar karya Roh Kudus. Padahal penguasaan diri adalah karya Roh Kudus di dalam diri orang percaya (Gal. 5:22-23). Ketika kita mengikuti pimpinan Roh Kudus, Dia akan memberi kita kuasa untuk mengontrol diri kita. Dosa diatasi dengan menyerahkan diri kepada Allah dan bukan dengan menyerahkan diri kepada ahli hipnotis atau menyerahkan diri kepada diri sendiri (Yak. 4:6,7; 1Kor. 6:9-12; Rm. 6:12). Sebagai orang percaya, fokus kita adalah kepada Kristus, bukan kepada diri kita sendiri, atau kepada hal-hal lain (Ibr. 12:2). Jawaban persoalan kita bukan di dalam diri kita, melainkan di dalam Kristus (Mat. 11:28). 3. Hipnotis membuka "pintu hati" atau "pintu pikiran" kita kepada serangan kuasa kegelapan. Dalam hipnotis, bukan hanya ahli hipnotis yang akan mengubah sikap dan tingkah laku kita, tetapi Iblis pun mau mengubah diri kita sesuai dengan keinginannya. Dengan memberikan diri dihipnotis, kita berada dalam keadaan emosi yang tidak stabil, tidak aman, dan akan memberikan kesempatan kepada Iblis untuk menguasai diri kita. Hipnotis memberikan kemungkinan kerasukan setan ("The Dangers of Hypnosis", 1963: 83). 4. Hipnotis bukanlah sains, melainkan merupakan bagian integral dari okultisme selama ribuan tahun ("Hypnosis: Medical, Scientific, or Occultic?", 87]. Banyak teknik yang digunakan dalam hipnotis mirip dengan sistem mistik dan okultisme. Profesor psikiater, Thomas Szasz mengatakan bahwa hipnotis adalah "ilmu pengetahuan gadungan" ("The Myth of Psychotherapy", 1978: 185-186]. Yoga, Zen, dan metode penyembuhan timur memiliki kesamaan mendasar dengan hipnotis dalam banyak aspek ("Hypnosis and Behavior Modification": Imagery Conditioning, 1976: 412). Dan hal yang perlu diketahui mengenai yoga, tujuan utamanya adalah kesatuan dengan Allah. Kesatuan ini dicapai bukan melalui Kristus, melainkan melalui meditasi. 5. Hipnotis adalah pelanggaran terhadap hak Allah. Tidak seorang pun yang memiliki hak untuk menguasai pikiran dan kehendak seseorang. Hanya Allah dan orang itu sendiri yang memiliki hak untuk menguasai pikiran dan kehendaknya. Praktik hipnotis merupakan pelanggaran etika Kristen (Mind Manipulation: A Christian Ethical Analysis) Akhir dari tulisan ini adalah pertimbangkanlah nasihat Petrus: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1Pet. 5:8). Kepustakaan: Brown, David L. 1963. "The Dangers of Hypnosis", mengutip dari Many Lives, Many Loves by Gina Cerminara; Wm Morrow and Company. Deidre, Martin and Bobgan. "Hypnosis: Medical, Scientific, or Occultic?" California:EastGate Publishers. Provonsha, Jack W. "Jack Mind Manipulation: A Christian Ethical Analysis", dalam http://www.ilu.edu/ilu/bioethics. Szasz, Thomas. 1978. "The Myth of Psychotherapy". Garden City: Anchor Press/Doubleday. William, Kroger and Frezler. 1976. "Hypnosis and Behavior Modification:Imagery Conditioning". Philadelphia: J. B. Lippincott Co.. Bahan diambil dari sumber: Nama situs: Yohannis.worldispnetwork.com Penulis : Yohannis Trisfant Alamat URL: http://www.yohannis.worldispnetwork.com/artikel/bahayahipnotis.htm ========== TANYA JAWAB ========== HIPNOTIS Tanya: ------ Shalom pengasuh Rubrik Interaksi, Saya Mendy (samaran) mau tanya apakah orang Kristen bisa melakukan hipnotis atau dihipnotis? Mohon penjelasan. Jawab: ------ Saudara Mendy yang kami kasihi, sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita perhatikan cuplikan artikel berikut ini. "Mirin Dayo, seorang ahli hipnotis dan spiritis Belanda, selama lima ratus kali mendemonstrasikan pertunjukan bahwa ia tidak mati ditusuk pedang anggar. Ini bukan trik dan telah dibuktikan asli melalui pemotretan x-ray. Ketika ia melakukan pertunjukan di Swiss, orang-orang Kristen di situ merasa bahwa ia mempraktikkan kuasa demonis dan berdoa selagi ia mendemonstrasikan kekebalannya itu. Alhasil, pada praktik ke 501, ia meninggal dunia karena tusukan itu." Para ahli yang sering mempraktikkan hipnotisme menyadari bahwa seseorang yang sudah pernah dihipnotis akan lebih mudah mengalami hipnotis untuk kedua kalinya. Karena itu, Kurt Koch menganjurkan agar umat Kristen tidak bermain-main dengan praktik hipnotis, apakah itu digunakan untuk kebaikan, kesembuhan, apalagi untuk kejahatan. Praktik hipnotis membawa seseorang untuk melongok jendela menuju realita supranatural yang penuh dengan misteri yang sudah terbukti sering disusupi misteri okultisme, bahkan sampai satanisme. Menghadapi praktik hipnotis penipu yang sering merogoh ATM penderita, berikut ada beberapa tips yang bisa dianjurkan. 1. Terutama wanita, usahakan tidak pergi sendirian ke tempat-tempat umum seperti mal. 2. Jangan terlalu lugu menghadapi sapaan orang tidak dikenal, lebih baik menghindar daripada terlibat dialog yang berujung hipnotis. 3. Jangan membiasakan membawa kartu ATM dengan saldo yang besar, tetapi usahakan membawanya dengan saldo kecil yang cukup untuk belanja. 4. Pakailah perlengkapan senjata Allah agar dapat melawan tipu muslihat Iblis (Ef. 6:10-16). Sekalipun bermanfaat, praktik hipnotis bagi pengobatan tertentu seperti menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan sakit gigi, atau kesakitan dalam melahirkan bayi, hipnotis biasanya memiliki efek sampingan dan berujung pada perilaku buatan karena praktik hipnotis dilakukan bukan karena kesadaran diri orang itu sendiri. Adalah paling tepat kalau kita mengatasi perilaku buruk, kesakitan, dan trauma dengan menggunakan pengobatan alamiah yang wajar dan membawanya dalam doa dan pertobatan. Sebab sekali kita membuka jendela ke arah alam bawah sadar, berarti kita membuka jendela menuju alam misteri dengan segala kemungkinan misterius yang bisa terjadi (www.yabina.org - Artikel 17 - 2006). Jadi, orang Kristen yang sudah mengalami kelahiran kembali seharusnya tidak tertarik dengan hipnotis, apalagi mempraktikkannya. Kalau ada orang Kristen yang masih mempraktikkan hipnotis, sekalipun dikemas dengan istilah "pelayanan mujizat", kemungkinan besar ia belum mengenal kebenaran Alkitab dengan baik atau mungkin belum lahir baru. Yakinlah bahwa yang demikian, pasti akan kena batunya suatu hari nanti. Sebab Tuhan tidak dapat dipermainkan. Sementara kita sebagai anak Tuhan jangan khawatir dihipnotis, sebab Tuhan itu pelindung yang sempurna, hanya saja jangan membuka celah. Ikuti tips di atas agar kita terhindar dari praktik-praktik hipnotis. Saran kami, perkayalah diri Anda dengan firman Tuhan dan kehidupan doa yang teratur. Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: GBI Bogor.com Penulis : Webmaster GBI Bogor.com Edisi : Minggu, 28 Januari 2007 Alamat URL: http://www.gbi-bogor.org/index.php?option=com_content&task=view&id=72&Itemid=31 ========== INFO ========== BULETIN DOA OPEN DOORS Rindukah Anda berdoa bagi para pengikut Kristus di seluruh dunia yang saat ini sedang mengalami kesulitan dan tekanan karena memberitakan Injil atau yang sedang dianiaya karena memertahankan iman mereka pada Yesus Kristus? Buletin Doa Open Doors, yang hadir sebagai hasil kerja sama antara Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) dan Yayasan Obor Damai Indonesia, ingin mendorong Anda terlibat dalam pelayanan misi melalui doa-doa yang Anda naikkan setiap hari. Daftarkan diri Anda untuk menjadi pelanggan sehingga Buletin doa Open Doors ini dapat hadir ke mailbox Anda secara rutin setiap awal bulan. Untuk berlangganan sangat mudah, silakan isi formulir di bawah ini, potong, lalu kirimkan ke alamat: ==> < doa(at)sabda.org > ------------------------- potong di sini -------------------------- FORMULIR BULETIN DOA OPEN DOORS Nama lengkap: Alamat email: Umur : Gereja : Kantor kerja: ------------------------- potong di sini -------------------------- Kirim ke: ==> < doa(at)sabda.org > Anda juga dapat mengajak teman atau gereja Anda untuk ikut berdoa, silakan daftarkan mereka dengan menyalin formulir di atas dan mengisikan informasi tentang mereka, lalu kirimkan kepada kami ke alamat yang sama. Informasi: Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) ==> < http://www.sabda.org/ylsa > Yayasan Obor Damai Indonesia (Open Doors International) ==> < http://www.opendoors.org/ > ============================== e-KONSEL ============================== PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2007 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/ sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I : http://c3i.sabda.org/ ======================================================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |