Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/117 |
|
e-Konsel edisi 117 (1-8-2006)
|
|
Edisi (117) -- 01 Agustus 2006 e-KONSEL ====================================================================== Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ====================================================================== Daftar Isi: = Pengantar : Bagian yang Tak Terpisahkan = Renungan : Kidung Pujian = Cakrawala : Musik Sebagai Alat Konseling = Bimbingan Alkitabiah : Musik Kristen Mengalirkan Kehidupan = Info : 1. Bio-Kristi: Buletin Elektronik Baru dari YLSA 2. SABDA.org Kebobolan Virus! 3. Situs Terbaru YLSA: SABDAspace = Surat Anda : Usulan topik ========== PENGANTAR REDAKSI ========== Salam sejahtera, Musik merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, musik pun dapat digunakan untuk hal- hal yang mendidik. Musik klasik, misalnya, sangat dianjurkan untuk didengar secara teratur oleh seorang ibu yang sedang mengandung karena ternyata musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin. Bahkan musik gerejawi dapat membawa pertobatan bagi banyak orang. Selain itu, musik juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk terapi konseling. Nah, hal terakhir inilah yang menjadi fokus utama dalam sajian e-Konsel kali ini. Selamat menikmati! Staf Redaksi e-Konsel, Raka ========== RENUNGAN ========== KIDUNG PUJIAN Bacaan: Mazmur 149 ------------------ Musik adalah salah satu anugerah dalam hidup yang sudah dianggap biasa. Meskipun begitu, seperti yang kerap terjadi, manusia berdosa telah menggunakan anugerah Allah ini untuk berbagai tujuan buruk. Di zaman sekarang, kita sangat menyadari penyalahgunaan musik, misalnya dengan adanya berbagai lirik lagu yang memalukan. Bagaimanapun juga, musik yang baik merupakan anugerah dari Tuhan. Musik dapat menenangkan hati yang sedang gundah. Musik dapat memotivasi kita untuk hidup bagi Kristus, dan melalui musik kita dapat mengangkat hati dalam pujian kepada Tuhan. Tanpa musik, kita bisa menjadi sangat tidak bersemangat. Sebuah legenda Yahudi kuno mengisahkan bahwa setelah menciptakan dunia, Allah memanggil para malaikat dan menanyakan pendapat mereka. Salah satu malaikat itu berkata, "Hanya satu yang kurang, yaitu suara pujian bagi Sang Pencipta." Maka Allah pun menciptakan musik, yang terdengar melalui desiran angin dan nyanyian burung. Allah juga memberikan karunia pujian itu kepada manusia. Dan di sepanjang masa, musik telah memberkati begitu banyak orang. Nyanyian pujian kepada Allah berguna untuk memuliakan Tuhan, memperhalus budi saudara-saudari kita dalam Kristus, dan membawa sukacita bagi kita. Saat kita bergabung dengan orang-orang kristiani lainnya dalam pujian, hal itu harus diiringi dengan pengertian yang telah diperbarui tentang musik. Jadi, marilah kita menyatukan suara dengan orang-orang percaya lainnya, dan menaikkan hati dalam pujian, kapan pun kita berkesempatan untuk itu -- Richard De Haan HATI YANG SELARAS DENGAN ALLAH AKAN MELANTUNKAN PUJIAN BAGI-NYA Sumber diambil dari: Publikasi e-Renungan Harian Edisi: 11 Juli 2003 http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2003/07/11/ ========== CAKRAWALA ========== MUSIK SEBAGAI ALAT KONSELING Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya. "Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur daripadanya" (1Samuel 16:23b). Kualitas dari musik yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi dalam pengungkapan perhatian terletak pada struktur dan urutan matematis yang dimiliki, yang mampu menuju pada ketidakberesan dalam kehidupan seseorang. Peran sertanya nampak dalam suatu pengalaman musikal, seperti menyanyi, dapat menghasilkan integrasi pribadi yang mempersatukan tubuh, pikiran, dan roh. Bagi penyanyi dalam sebuah kelompok, musik memberikan suatu komunikasi yang intim dan emosional antara pemimpin dan anggota kelompok secara individu, juga antara anggota itu sendiri, dan masih terjadi ketika hubungan antarpribadi itu menjadi terbatas atau/dan pecah. Musik dapat mempersatukan suatu kelompok yang beraneka ragam menjadi suatu unit yang fungsional. Fungsi musik sebagai ungkapan perhatian dapat dilihat ketika musik dialami sebagai suatu pemberian dari orang-orang yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa. 1. Musik sebagai Terapi dan Ungkapan Perhatian Penggunaan musik sebagai ungkapan perhatian dan suatu terapi tambahan bagi konseling pastoral melibatkan integrasi dari beberapa disiplin sejarah: pendidikan musik, pelayanan musik, dan terapi musik. Terapi musik merupakan yang paling muda dari ketiga bidang ini dan yang langsung berhubungan dengan aplikasi klinis musik. Kata "terapi" dalam konteks ini berarti lebih daripada sekadar "penyembuhan suatu penyakit". Di zaman stres, penuh keraguan, penuh perpecahan, putus asa, dan kekalahan ini, musik dapat disebut sebagai terapi untuk menstimulasi, memulihkan, menghidupkan, mempersatukan, membuat seseorang peka, menjadi saluran, dan memerdekakan. Terapi musik memiliki suatu kapasitas yang unik dan mapan sehingga memungkinkan terjadinya perubahan hidup. Musik merupakan bagian dari musik temporal, yaitu bahwa musik hadir dalam tari dan drama. Musik mengandung kumpulan yang sistematis dan teratur dari berbagai komponen suara irama, melodi, dan keselarasan untuk dapat dilihat dan dinikmati. Musik, seperti bentuk seni lainnya, merupakan ekspresi yang penuh gaya. Musik melibatkan pengelolaan serta keterampilan dari materi artistik sehingga dapat menyajikan atau mengomunikasikan suatu hal tertentu, gagasan, atau keadaan perasaan. Musik dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang: sejarah, teori, filsafat, estetika, atau fungsional. Musik yang fungsi utamanya lebih bersifat sosiologis atau psikologis daripada estetika murni disebut musik fungsional. Dengan perkataan lain, ketika musik digunakan dengan tujuan utama lebih menitikberatkan pada musiknya, maka saat itu berarti musik telah digunakan secara fungsional. Penggunaan musik secara estetika, di pihak lain, merupakan "musik demi musik belaka" atau "musik demi kepuasan artistik". Sebenarnya, pada batas tertentu kebanyakan musik memiliki kedua fungsi tersebut sehingga suatu klasifikasi yang eksak kadang-kadang sulit diperoleh. Suatu pembedaan seharusnya dibuat antara penggunaan musik secara terapis yang dibawakan dalam wujud informal dan tanpa bentuk dengan penggunaan terapi musik sebagai suatu dimensi khusus dari suatu cara terapi yang terintegrasi. Mula-mula pengalaman musikal dapat dipilih sendiri oleh pasien atau diusulkan oleh terapis, mungkin dapat juga dilakukan dengan memasukkan aktivitas- aktivitas seperti berperan serta dalam paduan suara gereja atau koor umum, menghadiri pagelaran musik, ikut pelajaran musik, dan lain-lain. Ini mengingat terapi musik formal sering menggunakan irama sederhana dan instrumen perkusi yang dapat dimainkan oleh hampir setiap orang. Dalam sebuah klinik, seseorang dapat juga memperoleh pengalaman musikal dengan "nilai terapetis" yang tidak berupa terapi musik formal. Misalnya, mereka dapat berpartisipasi dengan nyanyi bersama dalam acara rekreasi, mendengarkan rekaman musik yang inspiratif, atau menyanyikan lagu pujian di sisi tempat tidur pasien. Di pihak lain, terapi musik sebagai disiplin saintifik, menyangkut pemanfaatan secara hati-hati dan sengaja dari semua dinamika mendalam dan potensial yang berhubungan dengan pengalaman musikal, termasuk memilih, memasang, dan memainkan musik itu sendiri, selain hubungannya dengan interaksi antara terapis dan pasien. Dalam arti yang lebih formal, terapi musik dapat dijabarkan sebagai suatu aktivitas kelompok secara umum dari lingkungan pergaulan terapetik dalam bentuk kelompok nyanyi, koor atau ensambel musik, dan kelas apresiasi musik atau secara perseorangan dapat ditujukan kepada pasien tertentu berdasarkan kebutuhan terapi mereka yang unik dan kecakapan dalam bentuk vokal atau latihan instrumen dan teori musik dan pelajaran komposisi. Pilihan materi musik, medium musik, tingkat kompleksitas, dan sasaran terapetik merupakan keputusan dan kesepakatan antar terapis, dan antara terapis musik dan pasien. Seperti dalam semua cara terapi, terapi musik menyangkut penilaian terhadap pasien, aktivitas yang akan dilakukan (termasuk sasaran), pengalaman terapetik, dan evaluasi. Kadang-kadang terapi musik dapat digabungkan secara efektif dengan aktivitas seni lain yang kreatif, misalnya menari, psikodrama, puisi dan tulisan kreatif, melukis dan membuat patung, dan bermacam bentuk terapi pertukangan (kerajinan tangan, perkayuan, dan hortikultura). Selanjutnya, setiap terapi tambahan dapat menjadi kapasitas yang unik untuk menstimulasi dan mengaktualisasikan potensi kreatif yang dimiliki individu. Secara psikologis, semua bentuk ekspresi artistik memiliki kapasitas untuk memberi kepuasan kebutuhan akan ego dasar dari individu, terutama untuk merasa memiliki, mencapai, mengungguli, memuja, memimpikan, mengasihi dan dikasihi, dan mengembangkan suatu citra diri yang positif. Terapi musik menempati posisinya yang kuat di antara terapi- terapi seni kreatif karena beberapa alasan. Pertama, musik secara tradisional dan secara benar disebut sebagai "bahasa universal". Setiap kultur memiliki tradisi musikal yang mencakup seluruh bidang kehidupan agama, sosial, estetika, dan komersial. Kedua, musik merupakan seni yang serba guna dan dapat diperoleh. Hampir setiap orang dapat terlibat dalam aktivitas musik dengan kadar kemampuan yang sama. Akhirnya yang ketiga, musik, terutama musik vokal dengan campuran musik dan puisi, mampu mengekspresikan dan membangkitkan seluruh tangga nada emosi, nilai-nilai, aspirasi, serta pengalaman manusia. 2. Musik sebagai Terapi Tingkah Laku Terapi musik lebih dari sekadar penghiburan; lebih daripada sekadar pengalaman yang mendidik atau suatu aktivitas sosial, walaupun pada batas tertentu berfungsi sebagai penghiburan, bersifat mendidik, dan maksud-maksud sosial. Secara teknis, terapi musik telah didefinisikan sebagai "suatu sistem yang telah dikembangkan secara maksimal untuk menstimulasi dan mengarahkan tingkah laku untuk mencapai sasaran terapi yang benar-benar jelas". Salah satu penyajian yang terbaik dan paling singkat dari kerangka konseptual ini adalah yang diberikan oleh William Sears dalam makalahnya yang berjudul "Proces in Music Therapy". a. Musik memberikan pengalaman di dalam struktur Sasarannya ialah untuk memperpanjang komitmen kepada aktivitas, untuk membuat aneka ragam komitmen, dan menumbuhkan kesadaran akan manfaat yang diperoleh. Dengan cara yang tidak memaksa, musik menuntut tingkah laku yang sesuai dengan urutan waktu, realitas yang teratur, kecakapan yang teratur, dan pengaruh yang teratur. Musik menimbulkan gagasan dan asosiasi ekstramusikal. b. Musik memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri Pengalaman memengaruhi sikap, perhatian, nilai-nilai, dan pengertian seseorang. Sasaran harus memberikan kepuasan sehingga seseorang akan berusaha untuk memperoleh lebih banyak pengalaman serupa yang aman, baik, dan nikmat. Musik menyediakan kesempatan untuk ekspresi diri dan untuk memperoleh kecakapan baru yang memperkaya citra diri (terutama bagi yang memiliki keterbatasan tubuh/cacat). c. Musik memberikan pengalaman dalam hubungan antar pribadi Musik merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok di mana individu telah mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan kelompok. Sasarannya ialah untuk memperbanyak jumlah anggota dalam kelompok, menambah jangkauan dan variasi interaksi, dan menyediakan pengalaman yang akan memudahkan melakukan adaptasi terhadap kehidupan di luar lembaga. Pengalaman kelompok memungkinkan seseorang berbagi rasa secara intens dalam cara- cara yang secara sosial dapat diterima; musik memberikan penghiburan dan rekreasi yang diperlukan bagi lingkungan terapi secara umum. Juga bantuan pengalaman dalam pengembangan kecakapan sosial secara realitis dan pola tingkah laku pribadi yang dapat diterima secara lembaga dan kelompok sebaya dalam masyarakat. Yang jelas, terapi musik profesional kebanyakan dipraktikkan secara efektif oleh seseorang yang telah dilatih secara khusus dalam disiplin ini. Seorang terapis musik yang sudah memiliki izin praktik memiliki orientasi yang seimbang dalam berbagai bidang dan pendidikan musik, kemanusiaan, ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia, dan juga keahlian terapi musik secara kedokteran dalam sebuah pusat latihan klinis yang baik. Pemanfaatan seni kreatif dalam cara yang inovatif ini memberikan suatu tantangan baru dan penting kepada para pendeta, pemusik, dan bermacam-macam terapis. Tiga kelompok di atas mempunyai tantangan sama, yaitu untuk lebih memerhatikan kehidupan pribadi seorang pasien dan secara psikologis lebih menyadari akan peran profesional yang lebih kaya, kebutuhan kompleks dari orang-orang yang mereka layani, dan kedalaman dimensi dari semua media artistik (terutama, musik, tari, dan drama). Perkembangan-perkembangan mutakhir ini juga menyiratkan bahwa struktur dari pelayanan melalui lembaga perlu diperluas dan diperkaya. Ada suatu kebutuhan untuk melaksanakannya dalam suatu lembaga, serupa dengan "konsep pelayanan berganda" yang ada dalam gereja setempat. Observasi religius dan proses penciptaan musik selalu berhubungan erat. Kualitas dari karya yang objektif, rasional, dan konseptual selalu dipersulit dan diintensifkan oleh kualitas musik dan tari yang subyektif, yang secara relatif tidak rasional dan emosional. Dalam latar belakang lembaga, kaum profesional religius (pendeta, konselor) dan kaum profesional musik (pelayanan musik, terapis musik) belajar untuk memandang dan melakukan tugas terhormat mereka sebagai bagian yang unik, namun berperan penting dalam suatu perawatan seutuhnya. Pendekatan multi disiplin dan seutuhnya akan menjadi tanda dari perawatan institusional yang terbaik. Terlebih dari itu, konsep-konsep inovatif ini sudah diterapkan dalam ruang lingkup jemaat setempat dengan hasil yang positif. Sumber asli: J.N. Sims, "Music As a Mode of Care", dalam "Dictionary of Pastoral Care and Counseling", ed. Rodney J. Hunter, (Nashville, Abington Press, 1990) Sumber diambil dan diedit dari: Judul majalah : Sahabat Gembala, Juli 1992 Judul artikel : Musik sebagai Alat Konseling Penulis : Rodney J. Hunter Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 47 - 51 ========== BIMBINGAN ALKITABIAH ========== MUSIK KRISTEN MENGALIRKAN KEHIDUPAN 1. Mengalirkan roh yang damai dan tenang Musik menjamah hati dan emosi kita. Apa yang kita dengarkan akan memengaruhi pemikiran, tindakan, dan sikap kita. Raja Saul sewaktu memberontak melawan Allah kehilangan perlindungan Allah dalam hidupnya, dan roh jahat datang untuk menyiksa dia. Hanya sewaktu Daud bermain kecapi, maka dia merasa damai, kemudian roh jahat tersebut akan meninggalkan dia. "Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman dan roh yang jahat itu undur dari padanya." (1Samuel 16:23) Musik mempunyai kuasa atas orang yang mendengarkannya. Kuasa itu bisa baik dan buruk, tergantung pada tipe musiknya. Sewaktu kita mendengarkan musik Kristen, kita melepaskan hadirat Allah dalam hidup dan rumah kita. Kita menghalau semua roh-roh yang berusaha untuk menekan. Orang-orang yang mengunjungi kita akan merasakan damai sejahtera dan hadirat Allah. Seperti Saul merasa bebas dan damai melalui musik yang diurapi (1Samuel 16:23). 2. Alat yang berguna untuk memenangkan jiwa Orang Kristen bisa memproduksi musik yang luar biasa. Enak didengarkan telinga dan mempunyai pengaruh yang positif. Membagikan musik kita dengan orang-orang non-Kristen bisa menjadi alat kesaksian yang baik jika musiknya mempunyai standar yang tinggi. Musik kita bisa menjadi alternatif bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Musik akan menghancurkan pemikiran bahwa gereja tidak lebih dari acara yang membosankan dan biasa saja. Pada tahun 1996 kelompok rock `Petra` mengadakan konser di sebuah tempat olahraga di Bogota. Tujuannya adalah untuk memberitakan Injil dan menunjukkan pada dunia sebuah alternatif musik selain musik sekuler. Orang-orang yang hadir pada saat itu sangat dipengaruhi. Media yang ada juga dipengaruhi dan memuji kualitas musik dari band tersebut dan semangat yang mereka tampilkan. Kemudian mereka pulang setelah mendengarkan pesan Injil. Musik adalah salah satu sarana terbaik untuk memenangkan jiwa. Pada akhir konser itu ada lebih dari delapan ratus orang menerima Yesus. 3. Memberikan pesan yang membangun Semua musik Kristen mempunyai pesan yang positif dan membangun, tidak peduli apa gaya musiknya. Terlebih lagi, melodinya akan menuntun orang untuk mendekat kepada Allah. Itu akan menciptakan suasana yang baik untuk berdoa. Anda diizinkan untuk menikmati berbagai macam musik Kristen, rock, salsa, soul, disko, tekno, country, metal, dll. Rasul Paulus meneguhkan dalam 1Korintus 6:12, "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun." Hal tersebut bukanlah sekadar aturan atau peraturan, akan tetapi kita harus mengetahui bagaimana memilih musik yang membangun. Musik Kristen bisa membuat Anda merasa menjadi orang yang lebih baik. Musik itu akan memberikan rasa percaya diri dan menguatkan Anda pada saat-saat kesukaran dan akan membawa Anda untuk lebih dekat kepada Allah dengan lirik dan melodinya. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul buku : Memperkuat Langkah-Langkahku Penulis : Claudia De Fajardo Penerbit : GBI Keluarga Allah, Yogyakarta 2001 Halaman : 128 - 130 ========== INFO ========== BIO-KRISTI: BULETIN ELEKTRONIK BARU DARI YLSA Sebagian besar orang mungkin sudah mengenal Martin Luther sebagai seorang tokoh reformasi gereja. Namun, seberapa banyak orang yang mengetahui pergumulan masa mudanya? Lalu, berapa banyak orang yang mengenal Gregor Mendell, bapak genetika itu, sebagai seorang pastor? Kini melalui Buletin Elektronik "Bio-Kristi" (Biografi Kristiani), yang akan terbit sebulan sekali, Anda dapat mengenal sejumlah tokoh- tokoh Kristen yang berkarya dan memberi dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Buletin elektronik baru yang akan diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) pada Agustus 2006 ini selain akan menyajikan artikel yang mengisahkan kehidupan tokoh-tokoh Kristen dari berbagai bidang seperti teologi, ilmu pengetahuan, maupun bidang-bidang sosial lainnya, juga tentang pergumulan mereka dalam menghasilkan karya-karyanya. Nah, jika Anda tertarik segeralah mendaftarkan diri dengan mengirimkan surat ke: ==> < daftar-biokristi(at)sabda.org > SABDA.ORG KEBOBOLAN VIRUS! Dengan sangat menyesal kami memberitahukan pada 27 Juli 2006 kami mendapati bahwa ada orang/mesin yang telah menaruh script (untuk memanggil/mengunduh virus) di Situs SABDA.org. Yang sangat kami sesalkan script tersebut ternyata telah berada di sana sejak 25 Juni 2006. Script tersebut tugasnya adalah memanggil virus di situs lain (di mana virus tersebut berada), yang setelah terpanggil menjadi aktif untuk menginfeksi/menetap di komputer yang sedang aktif mengakses SABDA.org dengan browser Internet Explorer (IE). Virus tersebut tidak merusak file di hard disk. Virus ini juga hanya bekerja jika ada koneksi internet (jadi tidak terjadi apa-apa jika membuka file secara offline) dan tidak menyebar lewat jaringan lokal (USB, disket, antarkomputer, dll.). Meskipun demikian, melalui file- file yang terbuka tersebut ia dapat merekam dan mengirimkan password-password (dari e-mail atau account-account yang dipakai untuk koneksi internet) ke satu tempat tertentu. Atas kemurahan Tuhan, saat ini situs SABDA.org telah dibersihkan dari virus dan aman untuk diakses kembali. Bagi para pengunjung SABDA.org yang mungkin telah terinfeksi virus ini, kami minta maaf sebesar-besarnya. Sebagai pertanggungjawaban kami, kami telah menyediakan cara menanggulangi virus ini. Untuk itu, bagi mereka yang pernah mengunjungi situs SABDA.org antara 25 Juni - 26 Juli 2006, Anda perlu mengambil tindakan pembersihan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Gunakan Norton Antivirus. 2. Download "definisi antivirus" terbaru dari Norton Antivirus untuk meng-update program antivirus Anda di: http://definitions.symantec.com/defs/20060727.019-i32.exe 3. Lalu jalankan file 20060727.019-i32.exe yang di-download di komputer Anda untuk meng-update definisi virus terbaru. 4. File yang diduga virus yaitu incoming[1].htm, web[1].exe, uninstall.exe. Lokasi file virus, yaitu di C:\Documents and SettingNama_Komputer Local SettingsTemporary Internet Filescontent.IE5XXXXXXX. Adapun komputer kami memakai Windows XP Operating System. 5. Scan komputer Anda dengan Norton Antivirus. Jika ternyata komputer Anda memang terinfeksi, maka tindakan selanjutnya adalah mengganti password pada account-account yang Anda miliki di internet. Sekali lagi, untuk segala ketidaknyamanan yang terjadi tersebut, kami mohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada para pengunjung situs-situs YLSA yang terinfeksi virus. Harapan kami komputer Anda sudah bisa dibersihkan dengan baik. Sebagai langkah ke depan, kami telah melakukan pengaturan yang lebih baik sehingga keamanan situs SABDA.org lebih terjamin. Dengan demikian diharapkan kami telah meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penyusupan lagi. Terlepas dari masalah penyusupan virus yang telah tertanggulangi tersebut, kami juga menginformasikan bahwa situs SABDA.org telah memiliki wajah (tampilan) dan format baru yang lebih menarik. Dengan wajah baru SABDA.org ini Anda dapat melihat lebih jelas kekayaan informasi yang terdapat didalamnya. Lima tab menu utama di halaman tengah akan mengantar Anda menuju ke sumber-sumber (resources) yang dimiliki SABDA.org. Ditambah mesin pencari yang canggih akan membuat Anda serasa dimanjakan karena sekarang dengan mudah Anda bisa mencari bahan yang dibutuhkan. Pelayanan Yayasan Lembaga SABDA juga dapat lebih Anda kenal melalui empat bidang pelayanan yang disingkat BC, DL, DP, dan XC. Penjelasan tentang keempat bidang tersebut dapat Anda ketahui lebih jelas dengan mengunjungi Situs SABDA.org di alamat: ==> http://www.sabda.org/ SITUS TERBARU YLSA: SABDAspace Kabar gembira bagi para penulis blog Kristen (Christian bloggers)! Bulan Juli ini Yayasan Lembaga SABDA telah meluncurkan Situs SABDAspace sebagai wadah untuk orang-orang Kristen menuangkan pemikiran, ide, dan aspirasi yang dapat menggugah kebangunan di Indonesia; baik itu kebangunan dalam hal moral, etika, estetika, pengetahuan dan terutama kerohanian di Indonesia. Melalui situs ini selain bisa membuat blog pribadi, Anda juga bisa menulis/ mengomentari artikel sesuai dengan topik-topik yang tersedia, yaitu Bahasa/Sastra, Kaum Muda, Kesaksian, Pengajaran/Guru, Penginjilan, Pribadi, dan Puisi. Mulailah menulis dan kirimkan karya Anda ke situs penyedia blog gratis, SABDAspace! ==> http://www.sabdaspace.org/ ========== SURAT ANDA ========== Dari: Robert <rrobert(at)> >Terima kasih untuk perhatiannya selama ini dengan adanya topik2 >yang membantu dalam penggembalaan di tempat yang telah Tuhan >percayakan bagi kami.Kami berharap adanya topik2 lain yang langsung >berkaitan dengan kehidupan sehari hari GBU Redaksi: Terima kasih banyak untuk surat Anda. Selama ini kami mencoba memilih topik-topik secara berselang seling supaya bervariasi. Jika ada topik khusus (spesifik) yang Anda inginkan, silakan usulkan kepada kami untuk menjadi bahan pertimbangan ketika kami menyusun rencana topik tahun depan. Demikian jawaban dari kami, terima kasih banyak untuk perhatiannya. Tuhan memberkati pelayanan Saudara. Bagi pembaca e-Konsel yang lainnya, yang juga memiliki usulan topik- topik yang ingin disajikan di e-Konsel, silakan kirim ke : <staf-konsel(at)sabda.org> Kami tunggu kiriman usulannya. ============================== e-KONSEL ============================== STAF REDAKSI e-Konsel Ratri, Evie, Raka PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2006 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda punya masalah/perlu konseling? masalah-konsel(at)sabda.org Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: owner-i-kan-konsel(at)xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-konsel(at)xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I : http://www.sabda.org/c3i/ ======================================================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |