Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/2577

e-Humor edisi 2577 (28-6-2017)

Butuh Waktu Lima Hari Saja

e-Humor -- Edisi 2577/Juni 2017
 
e-Humor Edisi 2577 | Juni 2017

Shalom Sahabat e-Humor,

Ketika mulai merasa penat dengan rutinitas, terkadang produktivitas kerja kita menjadi menurun. Jika hal ini terjadi, bagaimana kita bisa meningkatkannya kembali? Salah satu cara yang kami rekomendasikan adalah menemukan hal-hal yang menyenangkan hati, yang bisa menolong Anda berpikir positif sehingga kembali bersemangat menjalani hari. Oleh karena itu, berikut ini kami sajikan dua bacaan humor yang kiranya dapat menyenangkan hati Anda ketika membacanya. Selamat membaca.

Odysius

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Odysius

BAHAN HUMOR Butuh Waktu Lima Hari Saja Download Audio

Gambar: Ibu dan anak perempuan

Anak kesayangan: "Mami, kapan ya aku berulang tahun?"

Ibu: "15 Juni."

Anak kesayangan: "Lalu, Mami sendiri kapan?"

Ibu: "10 Juni."

Anak kesayangan: "Lho, jadi Mami melahirkan diriku hanya membutuhkan waktu lima hari, ya?"

[Diambil dari: Humor Cemen, hlm. 3]


“Ketika seorang perempuan melahirkan, ia menderita karena waktunya untuk melahirkan sudah tiba; tetapi sesudah anaknya lahir, ia lupa akan penderitaannya yang berat karena sukacita bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.” Yohanes 16:21, AYT

Makan Sambil Berdiri Download Audio

Gambar: Anak kecil

Sewaktu makan, A Tiong cilik selalu tak mau duduk. Ibunya dengan heran bertanya kepadanya, "Hari ini, ada apa dengan dirimu? Mengapa kamu makan dengan posisi terus berdiri di situ?"

A Tiong berkata, "Hari ini, dalam kuliah pelajaran bahasa Mandarin, Pak Guru mengajarkan sebuah peribahasa: 'Bila hanya duduk dan makan, harta yang menumpuk setinggi gunung pun akan ludes.'"

[Diambil dari: https://www.ketawa.com/2013/08/9230-makan-sambil-berdiri.html]


“Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.” Amsal 21:17

KUIS HUMOR

Jawaban Kuis 372:
Siapakah yang berubah menjadi tiang garam?
Istri Lot (Kejadian 19:26)

Gambar: Istri Lot menjadi tiang garam

Istri Lot berusaha meloloskan diri dari kehancuran. Namun, dia membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa ingin tahu dan kasih yang luar biasa akan hal-hal yang ada di Sodom (termasuk, mungkin, keluarganya) sehingga dia tidak menaati perintah dan menoleh ke belakang. Tindakan itu fatal. Perempuan itu terpaku di tempat tersebut, dan tubuhnya menjadi tiang garam, yang ditutup dan dilapisi endapan belerang. Di situ, tiang itu berdiri selama bertahun-tahun, sebuah tugu peringatan yang mengerikan tentang ketidaktaatan pada perintah Allah, dan sebuah pengingat bisu tentang watak Tuhan yang tidak pernah berubah. Seseorang pernah mengemukakan, "Di situlah, dia berdiri, seorang penjaga bisu dari sifat pengutamaan diri yang kotor." Bahkan, hingga hari ini tiang-tiang dan bukit-bukit garam masih kelihatan di bagian selatan Laut Mati. Ketika berusaha untuk mengingatkan murid-murid-Nya akan akibat yang menyedihkan dari mengasihi hal-hal yang duniawi, Yesus mengatakan, "Ingat istri Lot" (Lukas 1:37). Baca selengkapnya
  • Penjawab yang benar dari pelanggan Publikasi e-Humor:
    • Heffri Hutapea <rihardpea​@xxx>
    • Johannes Gondokusumo <j.a.gondokusumo​@xxx>
    • Sarby Sahi <sarbindersahi​@xxx>
    • Helena Nopemberina <helen_sby​@xxx>
    • Lina Jelita Butar Butar <ljelita​@xxx>

Terima kasih kepada para pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis sebelumnya. Sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Pertanyaan Kuis 373: Siapakah laki-laki yang paling sering disebutkan dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru?

Kirim jawaban Anda maksimal 5 hari setelah menerima edisi ini. Nama-nama penjawab yang benar akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: Redaksi e-Humor. Kami tunggu!

Stop Press! Bergabunglah dalam Kelas Pernikahan Kristen Sejati (PKS) 2017

Publikasi e-Wanita

Pernikahan pada zaman ini sangat rentan terhadap pengaruh pandangan-pandangan pascamodernisme, yang dapat menjauhkan kita dari tujuan awal Allah membentuk sebuah lembaga pernikahan.

Bagaimana membuat pernikahan anak-anak Tuhan dapat terus berjalan sesuai dengan visi Allah? Berkaitan dengan bahasan ini, Yayasan Lembaga SABDA melalui program PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam) akan membuka kelas diskusi Pernikahan Kristen Sejati (PKS) periode Juli/Agustus. Dalam kelas ini, peserta dapat belajar bersama-sama tentang dinamika pernikahan Kristen dan bagaimana menjalankan pernikahan berdasarkan firman Tuhan. Kami mengundang Anda yang sudah menikah untuk ambil bagian dalam kelas diskusi ini. Kelas diskusi dibuka untuk umum dan akan berlangsung mulai tanggal 10 Juli 2017. Jangan tunda lagi! Segeralah mendaftarkan diri ke admin PESTA < kusuma@in-christ.net >.

Silakan unduh Modul PKS di: < http://pesta.org/pks_sil >

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Humor.
Redaksi: Odysius, Rostika, dan Pio.
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org