Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/637 |
|
e-Humor edisi 637 (19-6-2003)
|
|
Salam manis buat semuanya.... Waduhhh ...!!! Gara-gara jam tangan aja, bapak yang satu ini sewotnya setengah mati ... emangnya ada apa sih ...? Penasaran? Tanya aja ama 11 orang netters yang memilihnya menjadi humor favorit mereka ... :) JAM TANGAN (Dari edisi 196/Okt/2001) ========== Seorang pemuda sedang dalam perjalanan kembali ke Jakarta dengan kereta api. Persis di depannya duduk seorang bapak. Setelah lama berdiam diri, sambil menguap sang pemuda bertanya kepada bapak tersebut, "Maaf, jam berapa sekarang, Pak???" Sebuah pertanyaan yang biasa kita lakukan di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun, dan biasanya kita selalu dapat jawaban. Tapi kali ini sungguh di luar dugaan, si bapak diam saja. Mengira sang bapak agak kurang dengar, pemuda tersebut mengulanginya sampai 3 kali, namun si bapak tetap diam tidak bergeming sedikitpun. Merasa kesal, pemuda langsung mencolek bapak tersebut dan berkata, "Saya heran, mengapa Bapak tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sich susahnya," tanyanya kesal. Si bapak menjawab dengan tenang: "Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, terus, sampai nanti kita jadi akrab." Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, terus dia tanya lagi, "Lalu, apa salahnya kalau kita akrab?" Si bapak bilang, "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir. Kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu." Si pemuda tambah bingung, "Terus, Pak??" tanyanya lagi penasaran. "Istri saya tuch orangnya baik sekali sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mampir dan pasti mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya. Kamu nanti lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya." lanjut si bapak. Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang menjadi makin bingung, lantas dia tanya, "Terus apa hubungannya sama pertanyaan saya yang pertama?" Sambil berdiri dan dengan lantang bapak tersebut menjawab, "Masalahnya ... SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN SAJA NGGAK PUNYA!!!" ---------------------------------------------------------------------- "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan." (Amsal 28:22) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+28:22 > ---------------------------------------------------------------------- Sumber: Kiriman dari sidandie@
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |