Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/2305 |
|
e-Humor edisi 2305 (24-1-2014)
|
|
[e-Humor] 2305 Januari/2014 e-Humor 2305, Januari 2014 Shalom, Dalam dunia politik, ada pepatah yang berkata, "Tidak ada yang namanya makan siang gratis." Artinya kurang lebih, untuk setiap hal yang didapatkan, pasti ada harga atau timbal balik yang diberikan. Humor berikut menggambarkan kepada kita inilah yang terjadi saat seseorang mengharapkan makan siang gratis di restoran dan bisa makan sepuasnya. Adakah yang namanya makan siang gratis? Yuk, kita simak. Pemimpin Redaksi e-Humor, Yegar < yegar(at)in-christ.net > < http://humor.sabda.org/ >, 2305. MAKAN GRATIS? Sebuah restoran memasang papan iklan bertuliskan, "MAKAN SIANG GRATIS! Tagihan Anda akan kami simpan untuk dibayarkan oleh cucu Anda kelak." Bejo, seorang pemuda berusia dua puluhan, melihat iklan tersebut dan segera mengambil kesempatan. Dia masuk dan makan sepuasnya di restoran itu. Bejo bersiap-siap untuk meninggalkan tempat itu ketika seorang pelayan memberikan tagihan makannya. Bejo heran dan bertanya, "Bukankah tagihan ini akan dibayar oleh cucu saya?" Pelayan itu menjawab sambil tersenyum, "Benar Pak, tetapi ini adalah tagihan milik kakek Anda." [Sumber: Book of Humour, halaman 124] Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. (2 Tesalonika 3:10) KUIS HUMOR Kuis minggu lalu 205: "Siapakah nama guru dari Rasul Paulus?" Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor: - Johannes Gondokusumo
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |