Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/219

e-Humor edisi 219 (12-11-2001)

JOHNNY

Hai ...
Anak nggak mau makan ... ??? sama donk dengan kisah ini ...
Tapi si Johnny mau kok makan asal ....... ????

JOHNNY
======

Si kecil Johnny selalu menolak untuk makan. Akhirnya ibunya membawa
Johnny ke seorang Psikiater. Psikiater tersebut mencoba beberapa
metode untuk membangkitkan selera makan si Johnny, tapi sia-sia.

Akhirnya psikiater tersebut berkata, "Johnny kamu boleh minta apapun
yang ingin kamu makan, sebutkanlah".

"Aku mau makan makanan yang hangat," sahut Johnny.

Dengan semangat, sang Psikiater langsung menyuruh Suster untuk
menyiapkan semangkok sup kentang yang hangat. Begitu sup tiba,
psikiater menyuruh Johnny untuk memakannya.

"Tidak mau, aku mau kentangnya digoreng," sahut Johnny.

Kemudian suster mengambil kembali sup itu dan menukarnya dengan satu
piring kentang goreng.

"Nah ini kentang gorengmu makanlah," kata psikiater tersebut.

"Aku nggak mau makan semuanya, aku cuma mau makan satu saja." rengek
si Johnny.

Dengan sikap yang mulai tak sabar, sang psikiater mengambil satu
kentang goreng dan berkata dengan suara yang keras, "Sekarang kentang
goreng ini hanya satu dan makanlah."

Lagi-lagi si Johnny merengek, "Aku hanya mau makan setengahnya dan
yang setengahnya lagi harus dimakan sama Bapak."
Akhirnya sang psikiater memakan setengah dari kentang goreng itu dan
yang setengahnya lagi diberikan kepada Johnny.

Tiba-tiba Johnny menangis .. dengan suara yang sangat keras.
Sang psikiater yang kebingungan bertanya, "Apanya yang salah?"

Dan Johnny berkata,"Bapak sudah memakan bagianku."

---------------------------------------------------------------------
           "Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat,
                  tetapi mereka telah menjadi bodoh."
                           (Roma 1:22)
---------------------------------------------------------------------
Sumber: Nancy Cantafio <nancy@>

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org