Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/205

e-Humor edisi 205 (23-10-2001)

SURAT

Dear all,
Hmmmm...jadi mahasiswa emang harus cerdik ya...??!! apalagi kalau
urusan minta sesuatu ke ortu, ada aja akalnya....

SURAT
=====

Seorang mahasiswa semester XII menulis surat kepada ayahnya:

>Halo Ayah,
>Aku merasa tidak enak karena terus menerus menulis surat kepada Ayah
>untuk meminta uang. Aku merasa malu dan sedih. Aku harus meminta uang
>sebesar Rp 500.000,00 kepada Ayah, walaupun setiap bagian dalam
>tubuhku memberontak. Aku meminta dengan tulus dari hatiku yang paling
>dalam, Ayah mau memaklumi dan memaafkan aku.
>
>Salam dari ananda,
>Tommy.
>
>NB: Aku merasa berat hati untuk mengirimkan surat ini, jadi aku coba
>    untuk mengejar tukang pos yang mengambil surat ini dari dalam
>    kotak surat. Aku mau mengambil kembali surat ini dan membakarnya,
>    karena surat ini pasti menyusahkan hati Ayah.
>    Aku berdoa dalam hati agar aku bisa mendapatkan surat ini
>    kembali, tapi sudah terlambat.

Beberapa hari kemudian dia menerima balasan surat dari ayahnya yang
berisi kalimat pendek,

>Untuk Tommy,
>
>"Nak, doamu sudah dikabulkan. Suratmu tidak pernah kuterima"
>
>Dari Ayahmu.

----------------------------------------------------------------------
              "Anak yang bijak menggembirakan ayahnya,
       tetapi orang yang bebal menghina ibunya." (Amsal 15:20)
----------------------------------------------------------------------
Sumber: LABLaughs@LABLaughs.com

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org