Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1209

e-Humor edisi 1209 (1-11-2006)

TETANGGA MISKIN

Dear all,
Apakah kita masih akan terus menilai orang lain melalui yang tampak
dari luar?

TETANGGA MISKIN
================

Dengan tergopoh-gopoh Ani yang masih kecil itu masuk ke rumah.

"Ayah .... Ibu ...!!" teriaknya.

"Tetangga kita itu pasti orang miskin ....."

Si ayah dan si ibu sangat terkejut mendengar ucapannya itu karena
sesungguhnya daerah tempat tinggal mereka adalah daerah pemukiman
orang berada.

"Mengapa kamu mengatakan begitu, Sayang?"

"Sebab, mereka sudah ribut hanya karena anaknya menelan uang logam
lima puluh rupiah."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
       "Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun
      menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai
    Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
             menilai-Nya demikian." (2Korintus 5:16)
         < http://sabdaweb.sabda.org/?p=2Korintus+5:16 >
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber: Kiriman Anto <anto(at)xxxx>

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org