Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1083 |
|
e-Humor edisi 1083 (11-1-2006)
|
|
Dear all, Tuhan tidak pernah jauh dari kita .... di mana saja kita berada, Dia selalu beserta ..... BERBICARA DENGAN TUHAN ====================== Seorang wartawan ingin menulis tentang pendeta-pendeta tenar di dunia. Maka ia mulai berkeliling ke kota-kota besar di dunia dan mengunjungi kediaman para pendeta tersebut. Dalam kunjungannya ke rumah pendeta A yang dikenal sering tampil di program-program televisi nasional, ia melihat di sudut rumahnya ada sebuah telepon umum berwarna emas dengan tulisan "tarif 10 juta per menit." Penasaran, ia pun bertanya dan sang pendeta dengan bangga berkata bahwa itu adalah telepon umum untuk menelpon Tuhan. Jadi dengan 10 juta, kita bisa menelpon Tuhan di surga selama 1 menit. Sang wartawan pun mengerti dan pamit untuk meneruskan perjalanannya. Tibalah ia ke kota besar berikutnya, tepatnya di rumah seorang pendeta B yang telah menulis puluhan judul buku yang semuanya laris manis. Ternyata di rumah itupun, ia mendapati sebuah telepon umum berwarna emas dengan tulisan sama "tarif 10 juta per menit". Kembali ia bertanya pada pendeta itu, penjelasan sang pendeta mengenai telepon itu tak jauh berbeda dengan penjelasan pendeta A tadi. Wartawan itu kembali manggut-manggut dan meneruskan perjalanannya kembali. Wartawan itu terus melanjutkan perjalanannya ke banyak kota-kota besar lain, di rumah pendeta-pendeta tenar yang memiliki gedung-gedung gereja dan rumah yang megah, yang sering diundang ke acara-acara di luar negeri dan ia pun menemukan bahwa tiap rumah mereka selalu dihiasi sebuah telepon umum berwarna keemasan dengan tulisan "tarif 10 juta per menit". Sampai di perbatasan satu kota, ia melihat papan penunjuk jalan: Ke desa X 5 kilometer ke utara. Ia pun penasaran, ingin tahu apakah di desa kecil X ini, juga ada pendeta yang memiliki telepon umum keemasan seperti yang selalu ia lihat sebelumnya? Ia pun memasuki desa X yang kecil itu, yang bangunan-bangunan dan rumah-rumah penduduknya masih sangat sederhana itu. Wartawan itu terus berjalan sampai tiba di depan sebuah gereja kecil yang sama sederhananya dengan bangunan lain di desa itu. Namun sebelum memasuki gereja itu, ia memutuskan untuk mengisi perutnya di sebuah warung di dekat gereja. Saat ia makan, pandangannya tertumbuk pada sebuah telepon umum berwarna keemasan di warung makan kecil itu. Berbeda dengan yang biasa dilihatnya, disana tertulis "tarif 400 rupiah per menit". Setelah mencari-cari beberapa informasi, tak disangka ternyata hampir setiap rumah di desa itu memiliki telepon keemasan yang sama dengan tulisan tarif yang sama pula. Ia pun memasuki gereja itu untuk bertemu pendeta yang ada di sana. Katanya, "Pak, saya sudah berkeliling ke rumah-rumah pendeta besar di dunia dan melihat telepon umum keemasan yang sama seperti yang ada di desa ini, cuma saya bingung pak, kenapa kalo disini tarifnya murah sekali?" Pendeta desa itu menjawab, "Yah, Nak, telepon ke Tuhan disini tarifnya murah karena cuma kena tarif lokal." ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. (Mazmur 145:18) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+145:18 > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sumber: Buffalosjokes
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |