Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/147

e-Doa edisi 147 (11-5-2018)

Dosa Tidak Berdoa

Dosa Tidak Berdoa -- Edisi Mei 2018, Vol. 10 No. 147
 
Gambar: Situs Doa

Publikasi Elektronik Doa
Dosa Tidak Berdoa

Edisi Mei 2018, Vol. 10 No. 147
 

Salam dalam kasih Kristus,

Adalah dosa untuk tidak berdoa. Kenyataan ini mungkin mengejutkan kita karena kita baru mendengar atau mengetahuinya. Namun, mengapa? Ada beberapa alasan untuk hal tersebut, yang akan kami sajikan secara lengkap melalui artikel dalam sajian e-Doa bulan ini. Doa adalah napas hidup orang percaya. Tanpa doa, kita tidak bisa berbuat apa-apa, sebab kita tidak terhubung dengan Allah, Sang Sumber Kehidupan. Seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Tanpa relasi dengan Allah, kita tidak akan memiliki kehidupan rohani yang benar dan berbuah. Hidup akan menjadi sia-sia dan berada jauh di luar kehendak-Nya. Doa adalah cara yang Tuhan sediakan agar kita selalu terhubung dengan-Nya, untuk mengalami kuasa dan pemeliharaan-Nya serta menghasilkan hidup yang berbuah demi kemuliaan-Nya. Karena itu, mari kita berdoa, bukan hanya karena kita berdosa jika tidak berdoa, melainkan agar kita tidak kehilangan hak istimewa yang sudah Allah sediakan agar kita senantiasa hidup bersama-Nya dan oleh-Nya. Amin.

N. Risanti

Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti


ARTIKEL Dosa Karena Tidak Berdoa

Berdoalah Selalu dengan Semua Doa.

(Bagian Kitab Suci: Daniel 6:1-11)

Ayat kunci dari pelajaran ini adalah 1 Samuel 12:23. Tahukah Anda bahwa ketiadaan doa adalah dosa? Kita mengatakan bahwa sangat disayangkan bahwa kita tidak berdoa lebih banyak; kita mengakui kehidupan doa kita lemah dan tidak efektif; namun, sebenarnya kita berbuat dosa saat kita tidak berdoa. Tanyakan kepada diri sendiri, seberapa banyak saya berdoa? Atau, seberapa sedikit saya berdoa?

Dosa tidak berdoa

Mengapa Tidak Berdoa Itu Berdosa?

1. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena Alkitab secara tegas menyebutnya dosa. 1 Samuel 12:23 mengatakan hal ini kepada kita, dan tidak berdoa adalah melakukan dosa karena Alkitab, yang dinapasi (Allah), mengatakan hal itu.

2. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena berdoa adalah benar. Bacalah Lukas 18:1 dan bandingkanlah dengan 1 Tesalonika 5:17; Efesus 6:18. Jika benar dan perlu untuk berdoa, adalah salah untuk tidak berdoa (Yakobus 4:17). Ada dua macam dosa, dosa tidak melakukannya dan dosa karena melalaikannya.

3. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena ketika orang Kristen tidak berdoa, itu adalah hinaan bagi Allah (Roma 14:23). Tidak berdoa adalah murni karena ketidakpercayaan (Ibrani 11:6). Betapa hinaan terhadap seorang ayah saat seorang anak tidak memercayainya! Ketidakpercayaan adalah dosa mengesampingkan yang harus kita sisihkan dan kita harus "Biarlah mata kita tertuju pada Yesus, Sang Pencipta dan Penyempurna iman kita" (Ibrani 12:1-2).

4. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena semua dorongan yang diberikan kepada kita adalah untuk berdoa. Alkitab mendorong kita untuk berdoa. Allah berjanji kepada kita, sebagai contoh pria dan wanita yang telah berdoa dan yang telah menerima jawaban atas doa mereka, dan sebagai tambahan, kita memiliki Rekan yang hebat dalam doa (Roma 8:26). Kemudian, kita memiliki pengalaman doa pribadi untuk mendorong kita dan lebih jauh lagi, kita memiliki kesaksian dari orang lain. Jika kita tidak berdoa, kita tidak memiliki alasan!

5. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena semua dapat kita capai dari doa. Bacalah Alkitab Anda dan buatlah daftar hal-hal yang Anda tulis di sana yang menjadi jawaban doa Anda. Karena doa bisa mencapai begitu banyak, maka adalah dosa jika tidak berdoa, karena dengan tidak berdoa, kita membendung saluran yang melaluinya berkat ilahi dapat dan seharusnya mengalir. Bila kita tidak berdoa, kita mencabut dunia, gereja, dan kehidupan berkah kita sendiri.

6. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena dengan tidak berdoa membuat pintu terbuka untuk semua dosa lainnya (Matius 6:13, 26:41; Lukas 22:40). John Bunyan berkata, "Doa akan membuat seseorang berhenti dari dosa karena dosa akan membuat seseorang berhenti berdoa." Ada orang lain yang berkata, "Bagi orang Kristen, tidak berdoa identik dengan kemunduran." Apa dosa-dosa yang dapat mengalahkan kita? Benarkah mengatakan bahwa alasan utama kegagalan kita untuk mendapatkan kemenangan atas dosa-dosa ini adalah karena kurangnya doa kita?

7. Adalah dosa untuk tidak berdoa karena akar dari penyebab semua kekurangan dan ketidakcukupan spiritualitas kita hanyalah hal ini. Mengapa kita begitu lemah, anemia (tidak bergairah - Red.), dan tidak efektif dalam kehidupan dan pelayanan Kristen kita? Mengapa gereja tidak berdaya? Mengapa ada begitu banyak usaha dengan begitu sedikit hasil? Bukankah umat Allah mengabaikan hak istimewa dan tanggung jawab dari doa itu?

Terhadap Siapa Kita Berdosa Saat Kita Tidak Berdoa?

1. Bila kita tidak berdoa, kita berdosa terhadap Allah. Perhatikan dalam 1 Samuel 12:23, "... melawan Tuhan." Tentu saja, semua dosa bertentangan dengan Tuhan; Kita tidak bisa berbuat dosa dan tidak berbuat dosa terhadap Allah -- lihat Mazmur 51:4 dan Lukas 15:21. Tidak berdoa adalah dosa terhadap Allah karena hal itu menghalangi tujuan-Nya dan mencegah Dia untuk menyelesaikan karya-Nya yang dahsyat. Beberapa hal hanya bisa terjadi dengan doa, dan bila kita tidak berdoa, hal ini tidak terjadi!

2. Bila kita tidak berdoa, kita berdosa terhadap orang lain. Perhatikan dalam 1 Samuel 12:23, "... untukmu." Kita hidup di dunia yang penuh dengan pria dan wanita yang secara rohani dan moral hancur dan berdarah. Dengan doa, kita bisa mendapatkan sentuhan penyembuhan dari Sang Tabib Agung untuk orang-orang yang menderita di sekitar kita. Tidak berdoa bagi mereka berarti mencabut mereka dari penyembuhan-Nya, dan karena itu dengan tidak mendoakan untuk sesama kita, kita berdosa terhadap mereka. Berhenti saja sejenak dan pikirkan semua yang akan terjadi di gereja Anda, jika Anda, dan orang lain yang bersama Anda benar-benar akan berdoa dengan lebih serius!

3. Bila kita tidak berdoa, kita berdosa terhadap diri kita sendiri. Doa dapat mengubah sang pendoa! Hasil besar doa yang pertama adalah hasil yang langsung, yaitu berkat yang masuk ke dalam hati dan kehidupan orang yang berdoa.

Bertumbuh

Tampaknya kedua hal tersebut mengajak kita untuk (melakukan):

1. Pengakuan yang jujur: sebuah pengakuan jujur kepada Tuhan sendiri bahwa kita telah gagal dalam kehidupan doa kita dan dalam mendukung kegiatan doa dari gereja kita.

2. Keputusan pribadi: seperti Samuel, kita harus bersedia berkata, "Sebagaimana aku ...."

Marilah kita dengan rendah hati mengakui bahwa kita telah malas, acuh, ceroboh, dan tidak berdoa, dan marilah kita bersumpah di hadirat Allah bahwa dengan kasih karunia-Nya kita akan menjadi pria dan wanita yang saling mendoakan. Berikut adalah beberapa saran yang bisa membantu mengatasi masalah kurang berdoa:

1. Lakukan setiap hari, waktu doa yang teratur.

2. Mulailah setiap sesi doa dengan membaca bagian singkat dari Alkitab.

3. Berdoalah untuk masalah yang terjadi pada hari itu saat hal itu muncul.

4. Jangan bersikap formal saat sedang berdoa. Kembangkan kebiasaan untuk berbicara dengan Allah.

5. Pelajarilah semua yang Alkitab katakan tentang masalah yang didoakan. Masuki atmosfer doa Abraham, Samuel, Nehemia, Daniel, dan gereja mula-mula.

6. Mulailah membuat daftar dan menyusun doa itu untuk mengarahkan diri Anda mengenai orang-orang yang akan Anda doakan secara teratur.

7. Terus lanjutkan! (t/Dita)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Words of Life
URL : http://www.wordsoflife.co.uk/bible-studies/study-2-the-sin-of-prayerlessness/
Judul asli artikel : The Sin of Prayerlessness
Penulis renungan : Francis Dixon
Tanggal akses : 4 Agustus 2017


TOKOH DOA John Knox -- Prajurit Doa untuk Rakyat Skotlandia

John Knox, Pemimpin Agung Presbiterian: Seorang Pendoa yang Sungguh-Sungguh dan Efektif

John Knox dan Doa: Dikatakan bahwa Mary, ratu Skotlandia, gemetar saat John Knox berlutut dalam doa. Suatu kali, dia bahkan menyatakan bahwa dia takut pada doa Knox "lebih dari tentara mana pun di Eropa".

John Knox

Mengapa dia begitu terguncang? Itu karena Knox percaya bahwa Allah bekerja melalui doa. Itu bukan pernyataan sederhana tentang sebuah kebenaran. Knox bertindak berdasarkan keyakinannya. Dia akan dengan berani datang di hadapan takhta kasih karunia yang tiada duanya, mengajukan permohonannya ke kaki Bapa.

Penulis Larry Christenson menyatakan hal ini dalam bukunya, The Christian Family. Bahkan, Christenson hampir melangkah lebih jauh untuk menghubungkan keseluruhan reformasi Skotlandia dengan doa Knox. Dia menulis,

"(Knox) berdoa dengan kekuatan sedemikian rupa agar semua orang Skotlandia terbangun. 'Tuhan, berikan aku Skotlandia atau aku akan mati!' Dia menangis dan dia berdoa dengan intensitas sedemikian rupa sehingga Tuhan menjawab."

Inilah yang John Knox tulis tentang Roh Kudus dan doa:

"Roh sungguh berdoa syafaat untuk kita sehingga tanpa Roh Allah yang mendukung kelemahan kita (membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, Roma 8:26), sulit untuk berharap bahwa kita dapat menginginkan sesuatu sesuai kehendak Allah. Maksud saya bukanlah bahwa Roh Kudus berduka atau berdoa, melainkan Dia mengarahkan pikiran kita, memberi kita keinginan atau keberanian untuk berdoa, dan menyebabkan kita berkabung saat kita dipaksa atau ditarik dari sebab itu."

Semoga Roh Kudus mengarahkan pikiran Anda untuk berdoa hari ini! (t/N. Risanti)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Burt Presbyteran.blogspot
Alamat URL : http://burtpresbyteran.blogspot.co.id/2009/12/john-knox-prayer-warrior-for-people-of.html
Judul asli artikel : John Knox -- Prayer Warrior for the People of Scotland
Penulis artikel : Glenn Wilson
Tanggal akses : 15 November 2017
 
Stop Press! Ikutilah Diskusi Buku Pencobaan -- Sebuah Pengajaran Alkitabiah Praktis Karya John Owen!

Diskusi Buku Pencobaan

Ikutilah diskusi buku Pencobaan -- Sebuah Pengajaran Alkitabiah Praktis karya John Owen di Grup Facebook Klub e-Buku SABDA. Buku ini akan membawa kita untuk memahami apa pandangan Alkitab mengenai pencobaan, bagaimana pencobaan itu terjadi, kuasa pencobaan, apa saja gejala-gejala masuk ke dalam pencobaan, sampai bagaimana kita menghadapinya. Diharapkan melalui diskusi ini, kita dapat semakin tekun untuk melakukan tugas yang telah Tuhan berikan kepada kita sehingga kita tidak terjatuh dalam pencobaan. Mari mendiskusikan isi buku ini secara tuntas di Grup Facebook Klub e-Buku SABDA.

Diskusi akan berlangsung pada 21 Mei 2018 -- selesai. Pendaftaran ditutup 7 Mei 2018 (peserta dibatasi 30 orang). Mari berdiskusi dan bertumbuh secara rohani melalui diskusi di Klub e-Buku SABDA!

  • Syarat bergabung:
    1. Mendaftar melalui penulis@sabda.org atau bergabung di Grup Klub e-Buku SABDA.
    2. Mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya ke penulis@sabda.org.
    3. Memiliki buku Pencobaan -- Sebuah Pengajaran Alkitabiah Praktis karya John Owen. (Bisa memesan lewat SABDA atau membeli langsung di toko buku Kristen terdekat).
    4. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi hingga diskusi selesai.
Grup Klub e-Buku SABDA
e-Penulis
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Doa.
doa@sabda.org
e-Doa
@sabdadoa
Redaksi: N. Risanti, Margaretha I., dan Rode
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org