Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/120

e-Doa edisi 120 (11-2-2016)

Doa Pribadi

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)


BULETIN DOA -- Doa Pribadi
Edisi Februari 2016, Vol. 08 No. 120


Salam dalam kasih Kristus,

Berdoa di tempat tersembunyi tidaklah asing bagi orang-orang Kristen 
semenjak Yesus menyatakannya dalam Matius 6:6 (AYT), "Akan tetapi, 
ketika kamu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintunya, 
dan berdoa kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi, maka Bapamu 
yang melihat yang tersembunyi itu akan memberikan upah kepadamu." Di 
balik doa yang tersembunyi atau doa pribadi ada begitu banyak makna 
dan esensi. Selain mengandung ketulusan dan kemurnian motif, dalam doa 
ini terkandung semangat untuk menjalin relasi yang intim dengan Tuhan. 
Doa yang tersembunyi juga menjadi jalur khusus untuk mengetahui 
kehendak Bapa sekaligus mendapat energi rohani yang besar dari 
hubungan yang hidup dengan Allah di surga. Bukankah ini sebuah hak dan 
keistimewaan yang luar biasa bagi kita?

Pada Februari ini, e-Doa menyuguhkan artikel mengenai doa pribadi. 
Meskipun Anda mungkin sudah sering membaca artikel dengan topik ini, 
tetapi artikel yang kami sajikan kiranya tetap memberi wacana baru 
yang memperkaya kehidupan rohani dan pertumbuhan iman kita. Mari kita 
terus mengembangkan kehidupan doa kita, Tuhan Yesus beserta kita.

Redaktur Tamu e-Doa,
N. Risanti
< http://doa.sabda.org >


         ARTIKEL: KEKUATAN DAN HAK ISTIMEWA ANAK-ANAK ALLAH

Sekarang adalah waktunya melihat kehidupan doa pribadi dan impian Anda 
tentang sebuah kebimbangan atau lebih, yang dapat Anda lakukan dalam 
beberapa hari mendatang dengan cara baru. Biasanya, cara terbaik untuk 
bertumbuh dan membuat kemajuan bukanlah perbaikan total, tetapi 
mengidentifikasi satu atau beberapa perubahan kecil yang akan semakin 
meningkat dari waktu ke waktu.

Anda mungkin memiliki sedikit, hingga tidak sama sekali, kehidupan doa 
pribadi yang nyata (yang mungkin sudah biasa/umum di kalangan orang 
Kristen seperti selama ini), dan Anda benar-benar harus mulai dari 
awal. Anda mungkin merasakan sendiri beratnya kekhawatiran Francis 
Chan, "Kekhawatiran terbesar saya tentang generasi ini adalah 
ketidakmampuan Anda untuk berfokus, terutama dalam doa." Mungkin ini 
Anda alami, dan Anda siap untuk perubahan.

Entah Anda sedang membutuhkan sedikit evaluasi diri atau belajar 
sebagai pemula, saya ingin menawarkan poin penggebrak yang praktis 
tentang doa pribadi. Akan tetapi, pertama-tama, mari kita mulai 
membahas mengapa doa pribadi atau "doa di tempat tersembunyi" sangat 
penting.

Berdoa "di Tempat Tersembunyi"

"Doa di tempat tersembunyi" adalah istilah yang diambil dari "Khotbah 
Yesus di Bukit" yang terkenal dalam Matius 5-8. Konteksnya adalah 
perintah Yesus untuk tidak "melakukan kewajiban agama di depan orang 
lain supaya dilihat oleh mereka" (Matius 6:1).

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. 
Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat 
dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu 
dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka 
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 
(Matius 6:5-6)

Sama halnya berdoa yang didengar orang lain memiliki imbalan imanen 
dalam agama Yahudi abad pertama, demikian juga halnya dalam komunitas 
gereja abad ke-20, entah itu di gereja atau kelompok kecil, atau hanya 
di meja dengan teman-teman dan keluarga. Hal ini dengan mudah dapat 
tergelincir ke dalam motif mengesankan orang lain sebagai motivasi 
pendorong kita untuk berdoa dengan orang lain, entah dengan panjangnya 
doa kita, nada, topik, atau jargon; semua dipilih dengan cermat untuk 
menghasilkan efek tertentu bagi pendengar manusia saja.

Itu adalah jalan yang sulit untuk dilalui karena kita toh harus berdoa 
di depan umum -- di gereja, rumah, dan di tempat lain. Doa di depan 
umum pun harus mempertimbangkan bahwa orang lain mendengarkan; harus 
memikirkan orang lain. Namun, bahaya yang mengintai yakni 
mengesampingkan Allah dan mengalihkan fokus kita untuk membuat diri 
kita terlihat mengesankan.

Ujian Keaslian

Namun, "doa yang tersembunyi" menawarkan ujian keaslian doa kita di 
depan umum. Sebagaimana Tim Keller mengomentari Matius 6:5-6,

"Ujian sempurna untuk integritas rohani, menurut Yesus, adalah 
kehidupan doa pribadi Anda. Banyak orang akan berdoa ketika mereka 
dituntut oleh ekspektasi budaya atau sosial, atau mungkin oleh 
kecemasan karena keadaan yang sulit. Akan tetapi, orang-orang yang 
memiliki hubungan yang benar-benar hidup dengan Allah sebagai Bapa 
ingin berdoa dari hati. Karena itu, mereka akan berdoa meskipun tidak 
ada yang menekan mereka dari luar untuk melakukannya. Mereka 
mengutamakan hal tersebut bahkan selama masa kekeringan rohani, ketika 
tidak ada hasil secara sosial atau pengalaman." ("Prayer", hlm. 23)

Doa pribadi adalah ujian penting apakah kita bersungguh-sungguh.

Pertolongan untuk Kekurangan

Namun, doa pribadi bukan hanya tes kesejatian kita, tetapi juga 
pertolongan yang terus-menerus untuk kekurangan kita dan kurangnya 
keinginan kita akan Tuhan yang sering kita rasakan. Doa, kata John 
Piper, "bukan hanya ukuran hati kita, yang mengungkapkan apa yang 
sebenarnya kita inginkan, tetapi juga pertolongan yang sangat 
diperlukan oleh hati kita ketika kita tidak menginginkan Allah seperti 
yang seharusnya" ("When I Don?t Desire God", hlm. 153).

Doa pribadi menunjukkan siapa kita sebenarnya secara rohani dan 
penting dalam penyembuhan untuk banyak bagian demi menemukan diri kita 
yang rusak, miskin, kurang, dan memberontak.

Konteks untuk Hubungan

Juga, sebagaimana yang ditulis oleh Keller, doa adalah penting untuk 
"hubungan yang benar-benar hidup dengan Allah sebagai Bapa". Ini 
adalah intisari doa -- bukan mendapatkan sesuatu dari Tuhan, tetapi 
mendapatkan Tuhan. Doa adalah ketika kita berbicara kembali kepada 
Allah, menanggapi firman-Nya kepada kita, dan mengalami apa artinya 
menikmati Dia sebagai tujuan dalam diri-Nya sendiri, bukan hanya 
sarana untuk permohonan kita. Dalam doa, kita menikmati karunia 
memiliki telinga Allah dan mendapatkan bahwa kita bukan hanya hamba, 
tetapi sahabat-Nya (Yohanes 15:15). Kita bukan hanya pendengar firman-
Nya, tetapi anak-anak-Nya sendiri yang memiliki hati-Nya (Roma 8:15-
16; Galatia 4:6-7). Dia ingin mendengar kita. Itulah kekuatan dan hak 
istimewa doa.

Di sini, kita melihat mengapa Yesus dengan baik melakukan apa yang Dia 
khotbahkan tentang doa dan menemukan "tempat tersembunyi/dalam kamar". 
Dia tidak memiliki kekurangan untuk diperbaiki dan tidak ada keraguan 
dengan kesungguhan, tetapi Dia sangat menginginkan persekutuan dengan 
Bapa-Nya. Dan, berulang kali, Dia hanya berdoa. "Dan setelah orang 
banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa 
seorang diri .... Ia sendirian di situ." (Matius 14:23; juga Markus 
6:46) Tidak hanya sekali, tetapi sebagai kebiasaan rutin, Dia 
"mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa" (Lukas 
5:16). "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi 
ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 
1:35)

Sebelum memilih dua belas murid-Nya, "pergilah Yesus ke bukit untuk 
berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah" (Lukas 6:12). 
Bahkan, di Getsemani, tiga kali Dia "pergi dan berdoa" (Matius 
26:36,42,44; juga Markus 14:32-42). Dari awal pelayanan-Nya sampai 
menjelang Jumat Agung, Dia melakukan doa pribadi sebagai bagian 
penting dari hubungan-Nya dengan Bapa.

Jadi, sulit untuk melebih-lebihkan tempat doa pribadi. Hal ini, dalam 
banyak hal, adalah ukuran tentang siapa kita secara rohani. Bagaimana 
kita berdoa, kata J.I. Packer, "Adalah salah satu pertanyaan penting 
yang pernah kita hadapi."

Lima Saran untuk Doa Tersembunyi

Bagi orang Kristen, jelas bahwa doa pribadi itu penting, bahkan 
penting sekali. Namun, bagaimana kita dapat melakukan doa pribadi 
dengan kegembiraan yang terbuka untuk berbagai pengalaman, rutinitas, 
dan pola pada musim kehidupan kita yang berbeda. Ketika Anda 
mengevaluasi (atau memulai) ritme dan praktik Anda sendiri, berikut 
adalah lima saran untuk memperkaya doa pribadi.

1. Ciptakan tempat doa tersembunyi Anda.

Carilah tempat yang biasa Anda gunakan untuk doa pribadi, dan jika 
Anda tidak menemukan tempat yang siap, buatlah tempat sendiri. Ini 
mungkin hanya meja yang bersih atau tempat Anda bisa berlutut. Banyak 
orang mendapati bahwa di samping tempat tidur adalah tempat yang 
terbukti lebih bermanfaat daripada berbaring di tempat tidur. Mungkin 
Anda dapat menemukan sebuah ruangan, atau sudut bawah tangga, dengan 
cukup ruang untuk duduk atau berlutut, dan cukup cahaya untuk membaca 
dan bahkan menulis. Itu akan membantu Anda menjadi teratur dalam doa 
pribadi untuk masuk ke dalam kekhusyukan Anda.

2. Mulailah dengan Alkitab.

Karena doa adalah percakapan yang tidak kita mulai, tetapi merupakan 
respons terhadap inisiatif dan perkataan Allah kepada kita dalam 
firman-Nya, banyak dari kita telah belajar, dari George Mueller, untuk 
memulai dengan ayat Kitab Suci. Mueller mengatakan bahwa selama 10 
tahun, ia memulai setiap hari dengan memanjatkan doa yang sungguh-
sungguh dan panjang, hingga pada akhirnya ia belajar bagaimana doa-
doanya jauh lebih kaya dan terfokus ketika doa-doa itu menanggapi 
firman Allah.

Sejak saat itu, Mueller mulai menaikkan doa singkat untuk memohon 
pertolongan Tuhan ketika ia membaca. Pertama-tama, ia membaca Alkitab, 
mendengarkan Allah dalam firman-Nya, merenungkan ayat Kitab Suci, lalu 
transisi, melalui disiplin meditasi, dalam jam doa pribadinya setiap 
hari.

3. Memuja, mengakui, berterima kasih, dan meminta.

Setelah membaca dan merenungkan Alkitab, dan sebelum membuka gerbang 
untuk "doa bebas" -- menyuarakan apa yang ada di hati kita -? kita 
perlu memiliki beberapa bentuk yang sudah ada. William Law menasihati 
bahwa saat teduh pagi "memiliki sesuatu yang tetap dan sesuatu yang 
bebas". Begitu juga dengan doa pribadi.

Martin Luther menganjurkan menaikkan doa model "Doa Bapa Kami" dengan 
kata-kata yang baru setiap hari. Salah satu bentuk yang telah teruji 
adalah ACTS: "adoration, confession, thanksgiving, supplication" 
(pemujaan, pengakuan, ucapan syukur, permohonan - Red.). Pertama, 
memuja Tuhan dengan pujian atas kebenaran yang terungkap dalam bacaan 
dan perenungan Kitab Suci Anda, lalu mengakui dosa dan kegagalan dan 
kelemahan Anda sendiri, lalu bersyukur atas anugerah dan rahmat-Nya, 
dan akhirnya berdoa -? memohon kepada Dia, meminta -- permintaan untuk 
diri sendiri, keluarga, gereja, dan banyak lagi.

4. Memberitahukan keinginan Anda -- dan mengembangkannya.

Awalnya, sesuatu yang tetap; sekarang, sesuatu yang bebas. Ini adalah 
"doa bebas", ketika kita berdoa dari hati kita, menyampaikan beban dan 
kecemasan kita hari itu dan pada periode kehidupan itu. Dalam doa 
pribadi, kita berkata sejujur-jujurnya dengan Allah dan dengan diri 
kita sendiri. Nyatakanlah keinginan hati Anda kepada Bapa. Dia memang 
sudah mengetahuinya, tetapi Dia ingin mendengar dari Anda. Ini adalah 
hak istimewa yang tak terkatakan.

Namun, doa kepada Tuhan bukan hanya tempat untuk mencurahkan hati 
kita, tetapi juga mengembangkan keinginan kita. Ada kuasa. Doa 
mengubah hati kita tidak seperti yang lain. Apalagi ketika kita 
mengikuti doa dari Alkitab, dalam Mazmur, dan dari rasul (seperti 
dalam Efesus 1:17-21, 3:16-19; Filipi 1:9-11; Kolose 1:9-12) dan lebih 
lagi, sebagai panduan untuk membentuk/menentukan dan mengekspresikan 
keinginan kita kepada Allah.

5. Tetap segar/baru.

Ubahlah doa Anda setiap tahun baru, bulan baru, periode kehidupan yang 
baru. Secara teratur atau hanya sesekali, tulislah doa dengan fokus 
dan perhatian (segi berharga dari disiplin membuat jurnal), atau 
pertajamlah kasih sayang Anda dalam doa dengan puasa, atau berhenti 
sejenak dari kekacauan kehidupan dengan beberapa retret khusus untuk 
mendapatkan ketenangan dan kesendirian.

Hanya sedikit yang pantas untuk mendapatkan perhatian dan investasi 
kita dibanding hak istimewa dan kekuatan doa pribadi kita. (t/Jing-
Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: desiringGod
Alamat URL: http://www.desiringgod.org/articles/the-power-and-privilege-of-god-s-children
Judul asli artikel: The Power and Privilege of God?s Children
Penulis artikel: David Mathis
Tanggal akses: 29 Juli 2015


                         STOP PRESS: SOTeRI

Reformasi gereja membawa perubahan besar bagi kehidupan bergereja. 
Melalui para reformator seperti Marthin Luther, John Calvin, dan 
Ulrich Zwingli lahirlah satu ajaran yang kita kenal hari ini dengan 
"Teologi Reformed". Teologia Reformed membawa api reformasi bagi 
kekristenan dan semangat baru untuk terus mereformasi gereja supaya 
gereja semakin setia pada kebenaran Alkitab dan mendasarkan iman 
Kristen kepadanya.

Untuk mengenal ajaran Reformed lebih dalam, YLSA menerbitkan publikasi 
elektronik "e-Reformed" yang menyajikan tulisan-tulisan Kristen 
bercorak pengajaran teologi Reformed. Melalui publikasi ini, kami 
berharap banyak orang Kristen yang semakin bertumbuh dan berkembang 
dalam mempertajam konsep dan pemahamannya terhadap kebenaran Alkitab, 
dan menolong kita sekalian semakin beriman dalam Kristus.

Untuk membaca berbagai bahan berbasis ajaran Reformed, berkunjunglah 
ke http://reformed.sabda.org/

Untuk berlangganan publikasi e-Reformed, silakan kirimkan email ke 
< subscribe-i-kan-untuk-Reformed(at)hub.xc.org > atau 
< reformed.sabda.org >.

Tak lupa, kami juga mengundang Anda untuk bergabung dengan komunitas 
e-Reformed di:
Facebook: https://www.facebook.com/sabdareformed
Twitter: http://twitter.com/sabdareformed

Kami nantikan partisipasi Anda, Soli Deo Gloria!


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Ayub T., Mei, dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org