Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/111

e-Doa edisi 111 (15-5-2015)

Doa dan Mukjizat

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)
                       
BULETIN DOA -- Doa dan Mukjizat
Edisi Mei 2015, Vol. 07 No. 111


Salam kasih,

Apa konsep Anda tentang mukjizat? Apakah itu berarti sembuh dari sakit 
penyakit yang parah, selamat dari bencana yang hebat, atau mendapat 
sesuatu yang sangat Anda dambakan secara tiba-tiba? Mukjizat 
sesungguhnya selalu terjadi dalam hidup kita. Keselamatan sendiri 
merupakan sebuah mukjizat yang akan dan selalu membuat kita heran. Doa 
dan kehidupan kita setiap hari sesungguhnya akan selalu memunculkan 
kuasa dan mukjizat Tuhan apabila kita peka dan selalu menantikan Dia.

Untuk membuat Anda lebih memahami mengenai topik tersebut, kami akan 
menyuguhkan artikel dengan tema "Doa dan Mukjizat" pada edisi ini. 
Kiranya apa yang kami sampaikan akan lebih memperkuat iman dan 
perjuangan doa Anda. Amin. Selamat berdoa!

Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


                      ARTIKEL: DOA DAN MUKJIZAT

Serangan yang kita alami, meskipun tampaknya berasal dari alam 
natural, hanyalah gejala dari permusuhan yang nyata dari penguasa 
kegelapan.

Baru-baru ini, saya memikirkan tentang kekuatan lokomotif dan 
kemiripannya dengan kuasa doa dalam hidup kita.

Apa yang membuat sebuah lokomotif bergerak? Lokomotif memiliki poros, 
roda, mesin, dan banyak lagi. Namun, lokomotif akan menjadi tidak 
lebih dari sebuah patung jika mesinnya tidak bekerja. Itulah yang 
membuat lokomotif bergerak.

Alkitab memberi tahu kita dalam Matius 7:8, "Karena setiap orang yang 
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap 
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." Kita bisa melihat ada 
kekuatan besar yang tersedia bagi kita melalui doa.

Selama beberapa minggu terakhir ini, saya mempelajari hubungan antara 
doa dan mukjizat, dan saya memperhatikan bahwa kedua hal ini sering 
bekerja bersama-sama.

Saya ingin menunjukkan beberapa contoh dalam Alkitab tentang kuasa 
mukjizat Allah yang bekerja sebagai demonstrasi ilahi bahwa Allah di 
surga mendengar doa orang-orang di bumi, yang menjadi jalan masuk-Nya 
ke dalam urusan manusia.

Ketika Anda memperhatikan cerita-cerita ini, bayangkan mereka dalam 
pikiran Anda dan biarkan Tuhan berbicara kepada Anda melalui mereka.

Kita akan mulai dengan Yosua bab sepuluh. Bangsa Israel telah 
bertempur sepanjang hari melawan musuh mereka, orang Amori, dan malam 
mulai tiba. Yosua, pemimpin mereka, tahu bahwa sangat penting bagi 
bangsa Israel untuk memenangkan ini, dan mereka membutuhkan siang hari 
yang lebih banyak.

Karena itu, berkatalah Yosua kepada Tuhan pada hari ketika Tuhan 
menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel, dan dia berkata di 
hadapan orang Israel: "... `Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan 
engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!` Maka, berhentilah matahari dan 
bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya 
kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang 
Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat 
terbenam kira-kira sehari penuh. Belum pernah ada hari seperti itu, 
baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan 
seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang 
Israel ialah TUHAN." (Yosua 10:12-14)

Mengapa mukjizat ini terjadi? Yosua berbicara kepada Tuhan dan 
berkata, "Di hadapan orang Israel, Matahari, berhentilah." Tuhan 
mendengarkan permintaan doa seorang pria, dan mukjizat bagi bangsa 
Israel pun terjadi.

Kita bisa melihat banyak contoh lagi di Perjanjian Lama yang 
menunjukkan bahwa doa terhubung dengan sebuah mukjizat. Elia berdoa 
agar hujan berhenti, dan hal itu terjadi selama 3,5 tahun. Kemudian, 
Elia berdoa agar hujan turun lagi dan terjadilah demikian. Doa seorang 
pria, dan dua mukjizat mengubah seorang raja dan sebuah bangsa.

Karena doa Ishak, Allah memberikan Yakub dan Esau kepada Ribka. Yusuf 
adalah anak dari doa Rahel. Doa Hanna melahirkan Nabi Samuel pada saat 
kemunduran terjadi atas bangsa Israel. Doa Ezra mendatangkan keyakinan 
bagi seluruh kota Yerusalem. Untuk menjawab doa Hizkia, seorang 
malaikat membunuh 185 ribu tentara Sanherib dalam satu malam.

Sekarang, mari kita lihat kisah Daniel. Dalam bab dua dari kitab 
Daniel, kita menemukan bahwa kemuliaan Yehuda dan Yerusalem telah 
lenyap. Nebukadnezar, Raja Babel, telah datang ke Yerusalem dan 
menghancurkan Bait Allah, menyita beberapa perkakas dari rumah Allah 
dan mengambil beberapa tawanan dari orang-orang terpilih termasuk 
Daniel dan tiga temannya, Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh), dan 
Azarya (Abednego), dan membawa mereka ke Babel. Kita melihat dalam 
Daniel 2:1 bahwa Tuhan mulai bekerja dengan orang nomor satu Setan.

Pada tahun kedua dari pemerintahan Nebukadnezar, Nebukadnezar mendapat 
mimpi yang membuat rohnya gelisah dan dia tidak bisa tidur.

Dalam mimpinya, Nebukadnezar melihat satu sosok pria, dan pada akhir 
dari mimpi, batu menggelinding ke kaki sosok ini dan menghancurkannya. 
Terbangun dari ketakutan dan putus asa dalam mengartikan mimpi itu, 
Nebukadnezar membangunkan seluruh orang bijaksana di istana. Ia 
meminta mereka untuk menceritakan apa mimpi itu serta mengartikannya.

Tentu saja, tidak ada seorang pun dari para astrolog, peramal, 
penyihir, atau orang bijak di istana yang bisa melakukannya. Upaya 
mereka yang lemah untuk meyakinkan raja mengenai mustahilnya tugas 
itu, justru membuatnya marah dan sangat marah sehingga ia 
memerintahkan agar semua orang bijaksana di Babel dibunuh. Setelah 
keputusan tersebut ditetapkan, Ariokh pergi ke rumah Daniel, karena ia 
dan teman-temannya adalah orang bijak, sehingga mereka mungkin juga 
akan dibunuh. Daniel, tentu saja, agak berbeda dari semua orang itu. 
Dia berasal dari kerajaan yang ternama, mempelajari kitab suci, dan 
seorang pria yang luar biasa dalam berdoa. Mungkin dari semua orang di 
kerajaan itu, Daniel adalah yang paling menghargai suara Tuhan.

Daniel bertanya kepada Ariokh mengapa keputusan itu begitu mendesak, 
dan Ariokh menjelaskan permasalahannya kepada Daniel. Terlepas dari 
keputusan dan fakta bahwa raja menolak permintaan orang bijak "yang 
lain" untuk memberi lebih banyak waktu, Daniel pergi tanpa ragu-ragu 
untuk meminta lebih banyak waktu. Entah bagaimana iman Daniel 
terkomunikasikan kepada raja karena permintaannya dikabulkan.

Daniel kemudian pergi ke rumahnya dan memberi tahu teman-temannya 
tentang keadaan ini, dan kelompok doa kecil ini berdoa kepada Tuhan 
mengenai situasi ini "dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang 
kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan 
teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana 
yang lain di Babel." (Daniel 2:18)

Mereka membawa persoalan mereka ke hadapan Tuhan. Mereka tidak punya 
alternatif lain. Hanya Allah yang bisa memberikan penafsiran kepada 
mereka.

Anda lihat, inilah yang dimaksudkan Allah sejak awal. Ia menunggu doa 
dari Daniel dan teman-temannya. Tuhan tidak pernah lepas dari doa, apa 
yang dapat Ia lakukan melalui doa.

Malam itu juga, mimpi dan artinya diwahyukan kepada Daniel dalam suatu 
penglihatan. Daniel kemudian menyembah Tuhan.

"Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, 
sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan 
waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada 
orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian; 
Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang 
tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada 
pada-Nya. Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab 
Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah 
memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau 
telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja." (Daniel 
2:20-23)

Daniel memanggil Ariokh dan berkata, "Bawalah aku menghadap raja, maka 
aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!" (Daniel 2:24). Daniel 
melakukan hal itu.

Dalam menanggapi penafsiran Daniel, Raja Nebukadnezar sujud dan 
memberi penghormatan kepada Daniel (sebagai nabi besar dari Tuhan yang 
tertinggi) dan memerintahkan bahwa persembahan dan dupa harus 
diberikan kepadanya (untuk menghormati Tuhannya). (Daniel 2:46)

Ini dimulai dengan mimpi dan doa oleh empat orang. Astaga, betapa luar 
biasanya doa itu!

Karena doa, struktur pemerintahan suatu negara diatur ulang. Melalui 
satu doa, Tuhan mengambil Setan dan menanggalkan kekuasaannya dalam 
situasi itu.

Yeremia 33:3 berkata, "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab 
engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang 
tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui."

"Berserulah kepada-Ku dan Aku akan menjawab engkau" -- bukankah ini 
yang terjadi pada Daniel?

Dalam Perjanjian Baru, kita melihat Yesus berdoa di depan murid-murid-
Nya; Lukas 6:12, Markus 1:35, Markus 6:46-47, dan Matius 26:36-46, 
sebagai contoh. Doa yang dijawab adalah salah satu kekuatan yang 
paling meyakinkan dan menimbulkan iman di dalam firman Allah.

Sungguh menarik bagi saya bahwa Yesus, Anak Allah, juga ada di bawah 
hukum doa. Dia datang dalam misi yang langsung dari Bapa. Hidup-Nya 
dan hukum kehidupan-Nya hanyalah melakukan kehendak dan misi dari 
Bapa. Berkat-berkat, kesembuhan, dan kekuasaan yang Dia tunjukkan di 
seluruh dunia adalah karena betapa hidup-Nya berpusat pada doa. 
Ketekunan dan ketabahan dalam doa merupakan proses untuk mendapatkan 
pasokan terbanyak dari Allah.

Gereja mula-mula juga berisikan teladan. Tugas pertama yang diberikan 
Yesus kepada mereka adalah pergi ke ruang atas dan berdoa. Apa yang 
mereka doakan? Mereka tidak tahu itu, tetapi mereka berdoa untuk 
pencurahan Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul pasal empat, seluruh 
gereja datang bersama-sama dan berdoa agar tanda dan mukjizat terjadi 
dalam nama Yesus. Dalam Kisah Para Rasul pasal lima, kita melihat 
pencurahan kesembuhan terjadi di Yerusalem. Mereka membawa orang-orang 
yang sakit dan meletakkannya di tempat tidur, dengan harapan bahwa 
Petrus yang akan lewat setidaknya akan menyembuhkan mereka dengan 
bayangannya. Bahkan, roh jahat tidak tahan dan keluar karena doa-doa 
yang dinaikkan oleh orang-orang kudus.

Pikirkan tentang Paulus. Kata-kata yang membentuk tulang punggung doa 
bagi pelayanannya dan gerejanya adalah: "Berdoalah setiap waktu di 
dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan 
yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus." (Efesus 6:18) 
Paulus juga berbicara tentang pentingnya doa dalam Efesus 6:12,

"Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi 
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan 
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di 
udara."

Sejarah gereja telah mengalami satu konflik. Serangan itu termasuk 
yang kita alami, meskipun mereka tampaknya berasal dari alam natural, 
itu hanyalah gejala permusuhan yang nyata dari penguasa kegelapan. 
Ketika para pemimpin negara tidak diberi kuasa dan kehadiran Allah, 
kekuatan jahat bisa datang dan memerintah suatu bangsa. Paulus 
menunjukkan ini ketika ia berkata,

"Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan 
ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua 
pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala 
kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada 
Allah, Juru Selamat kita." (1 Timotius 2:1-3)

Ingatlah bahwa kejatuhan dan kebangkitan setiap bangsa terletak pada 
doa. Biarkan doa Anda dimulai dengan figur otoritas, dan kemudian 
diikuti Roh yang memimpin dari sana. Di sinilah "bagaimana" dan "di 
mana" Tuhan kita bergabung dalam aksi itu)(t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari
Nama situs: Cfaith
Alamat URL: http://www.cfaith.com/index.php/105-featured-c5-articles/21650-prayer-and-miracles
Judul asli artikel: Prayer and Miracles
Penulis: Lynne Hammond
Tanggal akses: 13 Mei 2015


         STOP PRESS: BERGABUNGLAH DENGAN FACEBOOK E-BINASISWA

Apakah Anda rindu untuk mengetahui lebih dalam tentang dunia anak 
muda? Silakan bergabung dengan Facebook e-BinaSiswa. Anda akan 
mendapatkan berbagai informasi menarik seperti renungan, dan bisa 
saling berbagi pengalaman seputar pelayanan Pemuda dan Remaja. 
Penasaran?

Jadilah salah satu penggemar Facebook e-BinaSiswa dengan bergabung di 
< http://fb.sabda.org/binasiswa >


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Wiwin, dan Bayu.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org