Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/61

e-Doa edisi 61 (30-8-2012)

Doa Profetik 2

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)

BULETIN DOA -- Doa Profetik 2
Edisi Agustus 2012, Vol.04 No.61

DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA: DOA PROFETIK: PENGUBAH PETA MASA DEPAN 2
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Shalom,

Di edisi yang lalu, kita sudah menyimak tentang fungsi doa profetik
bagi umat percaya. Kini, kita akan menyimak apa saja yang menjadi
ciri-ciri umat yang profetik. Tujuannya adalah supaya kita dapat
mengintrospeksi diri dan semakin giat mengejar kemurnian hidup,
sehingga kita dapat menjadi pembawa Kabar Baik yang lebih efektif bagi
dunia yang dikasihi-Nya. Selamat menyimak.

Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >

          ARTIKEL: DOA PROFETIK: PENGUBAH PETA MASA DEPAN 2

Menyuarakan Suara Kenabian

Tidak ada yang istimewa mengenai Yahaziel. Tidak terlalu tinggi, namun
juga tidak terlalu pendek. Kulitnya tidak hitam, namun tidak dapat
dibilang putih. Tidak gemuk, namun tidak kurus. Ia bukan seorang
pejabat yang disambut dengan karpet merah. Bukan pula seorang ilmuwan
dengan sederet penghargaan. Namanya tidak terdaftar dalam urutan para
nabi di Israel. Ia adalah orang rata-rata, rakyat jelata. Jika ia
berada di tengah orang banyak, sulit untuk membedakan Yahaziel dengan
rakyat lainnya. Di tengah kerumunan rakyat itulah Yahaziel bernubuat
bagi bangsanya, sehingga Yehuda dapat memenangkan peperangan
(2 Tawarikh 20). Ada lagi cerita mengenai Elisa. Ia bukan pengamat
ekonomi, bukan pejabat bagian logistik di negaranya. Tetapi, ia
memberikan prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam ekonomi
Samaria dan hal itu terjadi tepat seperti perkataannya. Saat itu,
terjadi kelaparan hebat di Samaria karena kota itu dikepung musuh.
Begitu dahsyat bencana itu sehingga gara-gara kelaparan, para ibu tega
memakan anak mereka! (2 Raja-raja 6:24-7, 20)

Dalam keadaan seperti ini, Elisa berkata pada raja, "Besok sesukat
tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan
berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria." (2 Raja-raja 7:1) Besok,
harga tepung terbaik hanya seperlima harga empat kab tahi merpati hari
ini. Padahal, hari ini sama sekali tak ada tepung tersedia di Samaria.
Jika dibayangkan, mungkin seperti seseorang mengatakan bahwa harga
dolar besok akan menjadi Rp 1.000. Padahal hari ini, 1 dolar bernilai
Rp 17.000. Perkataan Elisa menjadi tertawaan seorang perwira dan
mungkin ratusan orang lainnya. Tidak perlu dibantu pendapat para pakar
ekonomi, rakyat jelata pun tahu bahwa hal tersebut tidak masuk akal.
Tetapi, semua terjadi tepat seperti perkataan Elisa. Elisa memang
bukan pakar ekonomi, tetapi ia seorang nabi Allah. Melalui Elisa Allah
berbicara. Tidak jauh berbeda adalah cerita tentang Yesaya. Ia menulis
mengenai seorang Raja Damai yang akan datang dan menjelaskan dengan
tepat bagaimana Sang Raja akan mati di antara penjahat dan dikuburkan
di antara orang fasik. Yesaya memberitahukan hal ini kepada bangsa
Israel bahwa Yesus akan datang karena Allah berbicara kepada-Nya
demikian (Yesaya 53:9). Sejak dulu, Allah menyuarakan isi hati-Nya
melalui nabi-nabi-Nya. (2 Tawarikh 20:20, Kisah Para Rasul 3:18)

Menjadi Umat Profetik

Inilah sebuah kisah pernikahan yang terjadi di Israel. Undangan telah
disebar. Mungkin ini merupakan pernikahan yang paling heboh di Israel.
Berita pernikahan ini menjadi bahan pembicaraan di pasar dan topik
yang hangat untuk dibahas saat makan malam. Bisik-bisik tak dapat
dihindari ketika Hosea, seorang nabi, bersanding dengan seorang
pelacur di pelaminan. "Memangnya, tidak ada gadis lain di kota ini?"
kata seorang tamu. "Apakah anak saya tidak cukup cantik baginya?" ujar
seorang ibu yang sedikit tersinggung. "Malang sekali pemuda itu, ia
tidak tahu apa yang diperbuatnya," suara kebapakan menyadarkan lamunan
Hosea. Sebenarnya, Hosea tahu ia menikah untuk patah hati. Ia tidur
dengan ibu dari anak-anaknya, tetapi bukan istrinya. Ia membayar
wanita itu untuk tinggal bersamanya, padahal semua mas kawin telah
dibayar lunas.

Para psikolog dan psikiater memberi label khusus untuk Yehezkiel,
yaitu neurotik, paranoid, psychotic, atau schizophrenia gara-gara
tindakannya yang sama sekali tidak mirip dengan orang normal. Di meja
samping tempat tidurnya tergeletak untaian tali. Yehezkiel memastikan
bahwa ia tidur dengan diikat,un agar ia bisa tidur di satu sisi saja
selama 390 hari. Untuk 40 hari yang lain, ia tidur di sisi yang
satunya. Ketika istrinya meninggal dan semua pelayat mengenakan baju
hitam tanda berkabung, Yehezkiel mengenakan kemeja merah cerah dan
senyumnya mengembang seperti biasa, seolah tidak ada apa-apa. Tak
setetes air mata pun terlihat di sudut matanya. Yang lebih aneh lagi,
ia memotong rambut dengan pedang, kemudian rambut-rambut itu
ditimbang! Sebagian dibakar di tengah kota dan sebagian disebarkan.
Jika Yehezkiel lewat, para ibu memegang erat anak-anak mereka agar
tidak mendekat pada Yehezkiel, "Nanti kamu ketularan penyakit aneh,"
kata para ibu menakut-nakuti anaknya.

Tanpa dijelaskan panjang lebar, anak kecil pun tahu bahwa Hosea dan
Yehezkiel adalah para nabi Allah. Tingkah laku mereka yang tidak biasa
membuat para nabi menjadi idola remaja karena mereka berani tampil
beda, menyimpang dari aturan kebanyakan. Para nabi adalah golongan
pembuat sensasi yang dikejar-kejar oleh paparazi. Tindakan mereka
bukannya tidak beralasan. Jika seniman mengungkapkan perasaan melalui
lukisan dan para jurnalis berbicara lewat pena mereka, para nabi pun
menggambarkan keadaan melalui tindakan mereka. Memang mengikut Tuhan
dengan memberikan segalanya sering dinilai orang sebagai suatu
"keanehan". Bernubuat di tengah kebaktian dapat mengundang pertanyaan
di benak orang-orang. Berbicara profetik tentang kemakmuran kota saat
makan siang di kantor pasti dianggap aneh karena dolar hari ini naik
lagi. Akan tetapi, Hosea dan Yehezkiel tidak peduli. Hosea menunjukkan
bagaimana Kerajaan Utara Israel terlibat hubungan dengan Baal dan
ilah-ilah Kanaan. Walaupun kadang mulutnya terkatup rapat, namun
seluruh kehidupan Hosea berbicara. Pesta pernikahannya berbicara
tentang Allah dengan kasih-Nya yang dahsyat, memabukkan, dan mengambil
risiko untuk menikahi seorang pelacur yang bernama Israel.

Yehezkiel tidak berkabung atas istrinya, untuk menunjukkan pada
rekan-rekannya bahwa percuma menangisi Yerusalem, ketika kota itu
dihancurkan gara-gara perbuatan mereka sendiri. Rambutnya yang
terbakar berbicara tentang api yang akan menjilat orang Israel jika
mereka tidak bertobat. Walaupun tidak menikahi seorang pelacur atau
tidur berhari-hari satu sisi, tindakan-tindakan profetik masih
dilakukan oleh hamba-hambanya di zaman ini. Bob Beckett adalah pendeta
dan pendiri The Dwelling Place Family Church in Hemet, California.
Tahun 1974, ia pindah ke kota San Jacinto. Pertanyaan besar terlintas
di benaknya, mengapa Allah memindahkannya ke kota mati ini.
Belakangan, ia baru menyadari bahwa ia dipindahkan ke pusat kuasa
kegelapan di California Selatan, yaitu sebuah kota yang pernah menjadi
pusat meditasi transendental, tempat orang berhubungan dengan
"Kosmos", serta kota di mana terdapat markas Mahareshi Yogi, seorang
guru "New Age". Tempat itu juga merupakan penampungan orang India,
yang pernah dijadikan sebagai tempat pembantaian besar-besaran akibat
perang antarsuku.

Tanah yang penuh dengan darah dan didedikasikan untuk "New Age" ini
merupakan tempat berpijak bagi Iblis. Di tempat itu, kekerasan
terhadap pendeta sering terjadi dan gereja mengalami kesulitan untuk
bertumbuh. Setahap demi setahap data-data mengenai kota dan pemetaan
rohani dilakukan, hingga akhirnya Boh Beckett bersama umat Tuhan di
kota itu siap melakukan tindakan profetik mereka. Tindakan profetik
pertama yang mereka lakukan ialah melakukan rekonsiliasi atau saling
mengampuni. Dalam sebuah seminar rohani, 2 orang Indian maju untuk
saling meminta ampun atas dosa-dosa mereka di masa lampau. Dua pendeta
dari denominasi yang berbeda juga saling meminta ampun atas
kesombongan mereka. Akhirnya, seorang kulit putih dan Indian bertobat
dari kebencian antarras.

Suara tangis memenuhi gedung sebagai pertanda bahwa perpecahan dan
kebencian yang tersimpan selama bertahun-tahun, kini telah dipatahkan
di alam rohani. Tindakan profetik lain yang dilakukan ialah memasang
patok-patok di sekeliling kota, yang melambangkan layar-layar doa yang
dibentangkan -- sebuah tindakan yang diilhami oleh Allah ketika Bob
Beckett membaca Yesaya 33:20-23. Pujian dan doa dinaikkan saat jemaat
memasang patok-patok di sudut-sudut kota. Setelah tirai rohani
ditebarkan di seluruh kota, banyak kegiatan kuasa kegelapan yang
tadinya tersamar kini terpampang dengan jelas. Informasi-informasi
tentang kuasa kegelapan yang diterima digunakan untuk melakukan
peperangan rohani.

Setelah kegiatan ini dilakukan, terjadilah suatu perubahan besar dalam
gereja-gereja di kota tersebut. Jika dulu mereka terkenal sebagai suku
yang sering mengalami perpecahan, sekarang kasih dan keharmonisan
mewarnai kehidupan gereja di kota itu. Tiga puluh gereja dan pelayanan
di kota itu melakukan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) bersama selama
2 minggu. Para jemaat membawa teman-teman mereka yang belum mengenal
Tuhan. Banyak orang bertobat dalam acara KKR tersebut, sehingga jumlah
jemaat meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari setengah
tahun! Tindakan profetik yang dilakukan Bob Beckett, Hosea, dan
Yehezkiel lebih kuat daripada sekadar suara.

Sebelum Anda melamar seorang pelacur atau membakar rambut Anda di
tengah kota, pastikan Anda mendengarkan suara dari Allah. Jika tidak,
Anda mencari masalah untuk diri Anda sendiri! Tindakan profetik
berasal dari Allah, bukan sekadar ide manusia. Bagaimana Anda
membedakan Hosea dan Yehezkiel dari rakyat lainnya? Apakah seorang
nabi adalah orang yang selalu berkata lantang di tengah kebaktian dan
berkata, "Beginilah firman Tuhan ...!" Atau, mereka yang bersaksi,
"Kemarin saya mendengar Tuhan berkata ...." Bagaimana Anda tahu bahwa
Anda termasuk umat yang profetik? Ada beberapa ciri untuk menjadi umat
yang profetik:

1. Mengetahui Isi Hati Allah

Hosea, Yehezkiel, dan Yeremia adalah tiga nabi yang berbeda. Hosea
adalah seorang yang lembut dan perasa. Yehezkiel lebih urakan dan
berkesan tidak peduli. Yeremia adalah seorang yang penuh hiburan.
Persamaan mereka adalah bahwa mereka tahu persis bahkan merasakan isi
hati Allah. Seorang nabi adalah orang yang mencari isi hati Allah
seperti pendulang emas. Mereka menggali pikiran Allah seperti orang
yang menambang intan hingga mereka merasakan yang Allah rasakan, dan
memikirkan apa yang Ia pikirkan. Hosea berdiri di pintu menangisi
istrinya yang pergi melacur, seperti Allah menangisi Israel yang
melacurkan diri. Yehezkiel membakar potongan rambutnya dengan geram,
segeram amarah Allah ketika keadilan dijungkirbalikkan dan kekudusan
dilanggar. Dapatkah Anda merasakan retak-retak hati Allah yang hancur
karena jutaan manusia yang terhilang di kota Anda? Dapatkah Anda
merasakan luka-luka hati-Nya dan tangisan pilu yang mendampingi
orang-orang yang dijarah dan diperkosa secara biadab? Dapatkah Anda
merasakan amarah seperti air mendidih melihat keadilan dipermainkan di
gedung-gedung pengadilan?

2. Mengikuti Kebenaran Masa Kini

Bulan sedang tersenyum di langit ketika salah seorang ayah memanggil
keluarganya "Hei, lihat... Ayo kita berangkat." Tiang api terangkat
dari atas Bait Suci dan bergerak sangat perlahan sambil memastikan
agar tidak seorang pun ketinggalan. Ketika kompas belum ditemukan dan
peta juga belum lengkap, tiang awan dan tiang api mutlak diperlukan.
Ke mana mereka bergeser, ke situlah seluruh bangsa Israel bergerak.
Anak-anak segera mengemas kelereng dan ibu-ibu mengangkat jemuran
mereka, ketika tiang awan bergerak di siang yang terik. Bayi-bayi
terpaksa dibangunkan walau mengantuk dan bapak-bapak menghentikan
obrolan mereka, jika tiang api terangkat dari tempatnya. Seperti orang
Israel yang menguntit tiang awan dan tiang api, seperti itu pulalah
umat profetik Allah mengikuti kebenaran yang Allah nyatakan dari zaman
ke zaman.

Martin Luther sedang mengikuti tiang awan ketika ia menancapkan
tuntutannya di pintu Gereja Wittenberg. Ia berkata, keselamatan tidak
dapat dibeli dengan deposito atau emas batangan; tidak juga dengan
surat sakti dari pejabat gereja yang berwenang. Keselamatan hanya
diperoleh melalui iman. Zaman telah berganti dan tiang awan terus
bergerak. John Wesley berangkat mengikuti tiang awan dengan gerakan
"Holiness"nya, memberitakan pesan baptisan, pengudusan, dan kesembuhan
ilahi. Disusul oleh gerakan Pantekosta yang berbicara mengenai kuasa
dan urapan Roh Kudus dalam gereja. Tiang awan belum berhenti dan
gerakan "hujan akhir" membawa kembali pujian dan penyembahan. Beberapa
suara mengatakan bahwa gerakan "Toronto Blessing" adalah penyegaran
dari Allah yang dicurahkan di zaman ini, di samping gerakan-gerakan
lain, seperti gereja sel dan gerakan doa dunia (pemetaan rohani, doa
bagi "unreached people group", dll.). Hingga saat ini, tiang awan
belum menetap seterusnya hingga nanti kita tiba di tempat tujuan,
Yerusalem yang baru. Gerakan tiang awan dan tiang api inilah yang
diikuti oleh umat Allah yang profetik. Mereka mengetahui masa dan
waktu di mana Allah bergerak. Mereka memerhatikan musim dan menantikan
saatnya pohon ara bertunas. (Matius 24:32)

3. Menubuatkan Bangsa-Bangsa

Apakah ia kira seluruh bumi akan mendengarkan suaranya? Apakah ia
pikir bangsa-bangsa memerhatikan perkataan-Nya? "Ketahuilah, hai
bangsa-bangsa, dan terkejutlah, perhatikanlah, ya segala pelosok bumi,
berikatpingganglah, dan terkejutlah; berikatpingganglah dan
terkejutlah!" (Yesaya 8:9) Namun, Yesaya tetap bernubuat terhadap bumi
dan bangsa-bangsa, sambil membayangkan sekumpulan besar orang dengan
baju daerah masing-masing datang menghadap takhta-Nya. Seperti Yesaya,
umat Tuhan yang profetik bernubuat untuk bumi agar melepaskan
bangsa-bangsa untuk menyembah Allah, seperti ketika Musa berbicara
pada Firaun untuk melepaskan Israel agar dapat beribadah pada Allah.
Jika orang-orang kota membuat garis sesuai SARA (suku, ras, agama),
orang-orang profetik berbicara tentang bangsa-bangsa sebagai satu
kesatuan umat-Nya. Ketika orang kota memikirkan gedung-gedung yang
hancur, maka umat yang profetik membayangkan bumi yang baru. Jika
orang kota menghitung orang yang terjarah, umat yang profetik
memandang tuaian yang akan datang, yang tak terhitung jumlahnya.
Ketika orang kota menghitung tentang "saya", orang profetik bicara
tentang "mereka". Ketika orang kota bergosip, para pendeta bernubuat
terhadap kota dari mimbar mereka. Pesan-pesan orang profetik adalah
nubuatan bagi bangsa- bangsa.

Saya tidak tahu apakah Yesaya sempat melihat penggenapan kata-kata
penghiburan yang diucapkannya atau tidak, tetapi seluruh dunia
mengakui bahwa Raja Damai telah lahir. Saya tidak tahu apakah Hosea
dan Yehezkiel sempat melihat penggenapan dari apa yang mereka katakan.
Namun, ucapan dan tindakan mereka ditulis dalam lembaran-lembaran
kertas yang dibaca orang-orang yang hidup berabad-abad kemudian. Saya
tidak tahu apakah kita akan menyaksikan apa yang telah kita doakan dan
nubuatkan, tetapi sesuatu sudah terjadi saat kita mengucapkannya.
Melalui doa-doa profetik, peta masa depan kota dan bangsa kita pasti
berubah.

Diambil dari:
Judul buku: Kota Doa
Judul asli artikel: Doa Profetik: Pengubah Peta Masa Depan
Penulis: Jimmy B. Oentoro
Penerbit: Harvest Publication House, Jakarta 1998
Halaman: 197 -- 206

             STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda
bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan
Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen non-profit,
non-komersial, dan interdenoninasi, yang melayani dengan media
komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang
punya kemampuan dan punya beban pelayanan.

STAFF IT

1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging

2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs)
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis)
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS desaign.

3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming
   maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.

4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.

EDITOR & PENERJEMAH

a. S1 bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.

HUMAS / PUBLIC RELATIONS

a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.

Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk
   melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.

Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan

Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Mamardi, dan
         Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org