Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/94

e-Doa edisi 94 (16-1-2014)

Mengetahui Kehendak Tuhan Lewat Doa

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)

BULETIN DOA -- Mengetahui Kehendak Tuhan Lewat Doa
Edisi Januari 2014, Vol. 06 No. 94

Salam kasih,

Salam jumpa dan Selamat Tahun Baru 2014 bagi Sahabat e-Doa semua. Kasih dan 
damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus kiranya menyertai Anda senantiasa!

Tahun baru merupakan awal yang baru. Sebagian besar dari kita pada umumnya telah 
menetapkan rencana dan tujuan untuk dicapai pada tahun 2014 ini. Sebagian untuk 
menebus kegagalan di tahun yang lalu, sebagian yang lain untuk mencapai 
tingkatan atau hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Apa pun itu, sebagai 
orang percaya, kita mesti melibatkan Allah dalam setiap rencana dan kehendak 
kita, baik dalam doa dan usaha. Membuka tahun yang baru ini, publikasi e-Doa 
mengangkat artikel tentang "Mengetahui Kehendak Tuhan Lewat Doa" agar kita lebih 
dapat memahami bagaimana sesungguhnya melibatkan Allah dan kehendak-Nya melalui 
doa-doa kita.

Melalui kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan bahwa mulai saat ini 
publikasi e-Doa mengalami perubahan jadwal terbit. Bila sebelumnya publikasi e-
Doa terbit dua kali sebulan, maka mulai saat ini e-Doa hanya akan terbit satu 
kali dalam sebulan, yaitu pada hari Kamis minggu kedua. Perubahan jadwal terbit 
ini kami harapkan akan semakin menambah kualitas isi dan pelayanan kami kepada 
Rekan-Rekan Pembaca e-Doa semuanya.

Sesungguhnya, tidak ada hal besar yang tidak diawali dari berlutut. Karena itu, 
mari kita terus berdoa!

Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


                    RENUNGAN: JADILAH KEHENDAK-MU

Kita kerap berdoa, memohon agar kehendak Allah dinyatakan dalam hidup kita. 
Namun, apakah kita bersungguh-sungguh meminta hal ini? Bagaimana jika kehendak 
Allah ternyata berseberangan dengan keinginan dan kepentingan kita? Bagaimana 
jika kehendak Allah ternyata merugikan kita secara pribadi? Pernahkah Anda 
merenungkan hal ini?

Kehendak Allah, dalam doa yang diajarkan Yesus, baru terwujud jika kita 
memuliakan nama Allah dan menantikan kerajaan-Nya. Hal itu merupakan tiga 
serangkai yang perlu kita utamakan. Ketiganya tidak dapat dipotong, apalagi 
dipisahkan. Baru setelah kita memuliakan Allah dan hidup di dalam kedaulatan-
Nya, kita akan bersyukur jika hanya kehendak Allah yang terjadi di dunia ini.

Sebaliknya, jika kita mengutamakan kepentingan pribadi, kita bisa berkehendak 
dan bertindak berlawanan dengan maksud Allah. Doa kita menjadi egois. Kesaksian 
iman kita menyanjung diri sendiri. Pelayanan menjadi sekadar aksi yang 
mengundang pujian bagi diri sendiri. Ibadah menjadi ajang pamer kebesaran gereja 
kita sendiri. Kasih menjadi sekadar tindakan yang memesona mata orang lain. 
Ujungnya ialah pemuliaan pribadi, penegakan kerajaan pribadi, dan terlaksananya 
keinginan pribadi di bumi ini. Betapa berbahaya!

Marilah kita memeriksa batin kita. Kiranya Allah, dan bukan diri sendiri, yang 
menjadi pusat segala pengabdian kita. Kiranya kedaulatan-Nya yang mengarahkan 
segala langkah kita. Kiranya kehendak-Nya sajalah yang kita tempuh walaupun 
jalan-jalan-Nya terjal, naik turun, berliku dan berkelok tajam; jika 
dibandingkan dengan kemauan kita sendiri. Berani? --DKL

Diambil dan disunting dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/26


                     ARTIKEL: DOA DAN KEHENDAK ALLAH

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah 
kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)

Ingat, tidak ada sesuatu yang berada di luar jangkauan doa, tetapi ada hal yang 
berada di luar kehendak Allah. Oleh karena itu, sebisa mungkin bagi kita, kita 
ingin mengetahui kehendak Allah ketika kita berdoa!

Rasul Yohanes membuat pernyataan yang luar biasa: "Dan inilah keberanian percaya 
kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta 
sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia 
mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah 
memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya." (1 Yohanes 5:14-15)

Yohanes mengatakan, jika kita meminta menurut kehendak-Nya, Dia akan mengabulkan 
permohonan kita. Kemudian, jika doa yang berhasil berarti berdoa menurut 
kehendak Allah, maka berserahlah kepada kehendak-Nya.

Bagaimana Saya Tahu Kehendak Allah dalam Doa?

Ketika Anda tunduk pada kehendak Allah, berfokus pada firman Tuhan, maka Roh 
Kudus mulai berdoa di dalam dan melalui Anda. Dia memberdayakan, memotivasi, dan 
memimpin doa Anda. Salah satu pelajaran terbesar yang saya pelajari tentang doa 
adalah ini: doa yang sampai ke surga adalah doa yang berawal dari surga. Doa 
adalah penemuan Roh Kudus akan keinginan hati Bapa, menempatkan keinginan itu 
dalam hati kita, lalu mengirimnya kembali ke surga melalui kuasa salib. Doa yang 
sampai ke surga adalah doa yang berawal dari surga. Bagian kita hanyalah untuk 
menyelesaikan rangkaian itu.

Apakah Anda takut dengan kehendak Allah bagi Anda? Saya akan membawa Anda ke 
dalam sebuah rahasia: Kehendak Allah bagi Anda adalah segala sesuatu yang Anda 
inginkan jika Anda mengetahui segala sesuatu dari sudut pandang Allah!

Sebagai manusia, kita tidak pernah tahu segala sesuatu dari sudut pandang Allah. 
Tetapi, kita bisa mendekatinya. Kita bisa mulai melihat lebih banyak hal dari 
sudut pandang-Nya. Kita melakukannya dengan tinggal di dalam Tuhan Yesus 
Kristus. Kuncinya adalah tinggal di dalam Dia.

Apa artinya "tinggal di dalam Dia"? Dalam arti praktis, dalam kehidupan saya 
sehari-hari, seperti apakah itu?

Jika Anda adalah anak Allah, jika Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada 
Kristus, tubuh Anda adalah bait Roh Kudus. Dia datang untuk hidup di dalam Anda, 
untuk tinggal di dalam Anda. Di mana Allah hidup? Dalam diri kita. Itu adalah 
kesatuan. Namun, yang Dia usahakan bukan hanya kesatuan, tetapi persekutuan 
dengan kita. Persekutuan berarti bersekutu dengan Dia, yaitu Tuhan yang tinggal 
di dalam Anda.

Yesus membandingkan "tinggal di dalam Dia" dengan ranting yang menempel pada 
pokok anggur. Ranting menerima nutrisi, makanan, dan hidupnya dari pokok anggur. 
Begitulah seharusnya Anda dengan Tuhan Yesus Kristus -- Ia menjadi terang, 
kenyataan hidup, firman-Nya tinggal di dalam Anda.

Allah memberikan firman-Nya supaya Anda mengetahui kehendak-Nya. "Iman timbul 
dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Allah." (Roma 10:17) Itulah alasan 
Yesus berkata, "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam 
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." 
(Yohanes 15:7)

Ketika firman Tuhan ada di dalam Anda, Roh Kudus mulai berdoa di dalam dan 
melalui Anda. Anda akan mendoakan apa yang merupakan kehendak Allah.

"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, 
bagaimana sebenarnya harus berdoa (Bukankah benar bahwa kita tidak tahu?); 
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang 
tidak terucapkan. Dan, Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh 
itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang 
kudus" (Roma 8:26-27).

Betapa indahnya! Tuhan akan membimbing dan mengarahkan doa-doa Anda, dan Anda 
akan berdoa menurut kehendak Allah. Apa yang Anda "kehendaki" menyatu dengan apa 
yang Dia kehendaki.

Jangan menunggu sampai Anda memiliki semua jawaban sebelum Anda berdoa. Anda 
tidak harus mengerti listrik untuk menyalakan lampu, bukan? Hak istimewa 
terbesar yang kita miliki adalah doa. Kegagalan terbesar yang sebagian besar 
kita miliki adalah doa. Alkitab berkata, "Janganlah hendaknya kamu kuatir 
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada 
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6)

Saya ingin mengakui bahwa kehidupan doa saya belum sepenuhnya seperti yang 
seharusnya. Saya bukan teladan yang baik. Tetapi, sebagai sesama orang percaya 
dan peziarah, saya berdoa bersama dengan Anda, "Tuhan, ajarlah saya untuk 
berdoa. Allah Bapa, saya berdoa kiranya Engkau mengajar kami bagaimana berdoa 
dari waktu ke waktu, untuk berdoa tanpa henti, terus-menerus taat." (t/Jing 
Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Oneplace
Alamat URL: http://www.oneplace.com/ministries/love-worth-finding/read/articles/prayer-and-the-will-of-god-11630.html
Judul asli artikel: Prayer and the Will of God
Penulis artikel: Adrian Rogers
Tanggal akses: 26 September 2013


           STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik 
Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas PASKAH 2014. Kelas diskusi 
Paskah mempelajari tentang arti Paskah dalam Perjanjian Lama maupun dalam 
Perjanjian Baru. Secara khusus, kelas ini membahas mengenai isu-isu kebangkitan 
Yesus Kristus dan maknanya bagi kehidupan Kristen.

Kelas diskusi ini akan dilaksanakan melalui milis (email) selama 1 bulan (3 
Maret -- 8 April 2014). Bagi Bapak/Ibu yang mengikuti kelas diskusi ini, silakan 
mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net >. Kami tunggu!


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org