Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/89 |
|
e-Doa edisi 89 (24-10-2013)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________ (Sekolah Doa Elektronik) BULETIN DOA -- Doa Hana (2) Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 89 Salam Kasih, Dua minggu yang lalu, kita telah membahas mengenai Hana, yaitu seorang perempuan mandul yang doanya untuk mendapat seorang anak laki-laki dikabulkan oleh Tuhan. Dalam edisi kali ini, kita masih membahas tokoh Hana untuk mempelajari doa keputusasaannya yang membuahkan seorang nabi besar bagi bangsa Israel. Melaluinya, kita akan melihat bagaimana Allah berkenan mengubah kondisi kemandulan yang telah ditetapkan-Nya menjadi sebuah berkat besar bagi bangsa Israel. Hana adalah seorang perempuan biasa, tetapi ia memberikan kepada kita suatu pelajaran luar biasa melalui doa-doanya. Selamat membaca dan belajar dari Hana. Pemimpin Redaksi e-Doa, N. Risanti < okti(at)in-christ.net > < http://doa.sabda.org > ARTIKEL DOA: DOA-DOA AGUNG DALAM ALKITAB: DOA HANA Hana adalah seorang perempuan biasa yang hidup dalam waktu yang luar biasa pada sejarah bangsa Israel. Ia menjadi kesatuan bagian dari sejarah tersebut walaupun pada saat itu, ia tidak pernah memiliki pikiran demikian. Masa saat hakim-hakim memimpin bangsa Israel hampir berakhir, dan zaman raja-raja akan segera tiba. Hana hidup tepat sebelum masa peralihan ini tiba, bahkan doanya menolong untuk mengantarkannya pada masa itu. Hana menikah dengan seorang pria bernama Elkana yang sangat mengasihinya, tetapi yang juga memiliki istri yang lain. Istri lainnya itu, Penina, memiliki anak, tetapi Hana tidak -- "Tuhan telah menutup kandungannya" (1 Samuel 1:5). Segala pemikiran Hana terpusat pada keberadaannya yang tidak memiliki anak, dan suaminya tidak dapat menghiburnya. Ia tersiksa karena hinaan dari Penina karena kemandulannya, dan ia terus-menerus berseru kepada Tuhan untuk mengubah aibnya dan memberinya seorang anak laki-laki. Setiap tahun, Elkana membawa keluarganya ke Silo untuk beribadah kepada Tuhan dan memberikan korban persembahan karena terdapat Tabernakel Tuhan di sana serta Imam yang melayani di tempat itu. Suatu tahun dalam perjalanan rutin ini, Hana memiliki perjanjian kudus dengan Allah. Ia memasuki ruang Tabernakel Tuhan untuk berdoa sekali lagi bagi kebutuhannya yang terdalam. "Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki- laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:10-11) Sumpah Hana Diingat Imam Eli memperhatikannya dan melihat perilakunya yang menangis tersedu-sedu sehingga ia berpikir bahwa Hana mabuk dan menegurnya karena hal itu. Ketika Hana menjelaskan bahwa ia tidak mabuk, tetapi menumpahkan segala isi hatinya di hadapan Tuhan, Imam Eli berkata kepadanya, "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya" (1 Samuel 1:17). Hana pun meninggalkan rumah Tuhan "dengan muka yang tidak lagi muram" (ayat 18). Karena, ia telah menyerahkan segala sesuatunya di dalam doa dan telah bernazar untuk memberikan hal paling berharga yang telah dimintanya. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan kemudian mengingat Hana, ia kemudian mengandung dan memiliki seorang anak laki-laki, yang diberinya nama Samuel. Hana juga mengingat nazar yang telah dibuatnya kepada Tuhan, dan ketika Samuel telah disapih, ia membawa anak itu ke rumah Tuhan dan menyerahkannya ke tangan Eli, Imam yang telah mendengar doanya. Hana mungkin adalah seorang perempuan biasa, tetapi Samuel bukanlah seorang anak "biasa". Bahkan sebagai anak yang masih kecil, Samuel telah mendengar suara Allah. Alkitab mengatakan itu adalah hal yang jarang terjadi pada saat itu di Israel. Ia bertambah besar dan menjadi nabi terbesar dalam sejarah Israel. Dia menjadi hakim atas seluruh Israel, ia mengurapi Saul sebagai raja pertama Israel, dan kemudian mengurapi Daud sebagai raja setelah ketidakpatuhan Saul yang membuatnya disingkirkan dari pandangan Allah. Pengaruh Samuel dan kekuasaannya tidak dapat diukur, dia adalah orang besar bagi manusia yang dipakai Allah, sebagai jembatan di antara dua masa dalam sejarah orang-orang pilihan-Nya. Dua kitab dalam Perjanjian Lama diberi nama berdasarkan namanya. Dari Biasa Menjadi Luar Biasa Jadi, apakah Hana seorang perempuan biasa? Bukankah doanya bukanlah doa yang biasa saja? Apa yang membuat doanya menjadi salah satu dari doa-doa agung dalam Alkitab? Mari kita mempelajarinya. Pertama, lihatlah pada keadaan Hana yang mandul. Alkitab mengatakan bahwa Allah telah menutup kandungannya. Kemandulannya tersebut memiliki tujuan -- tujuan dari Allah. Ini adalah kemandulan yang akan mendorong Hana kepada semacam keadaan putus asa, yang beberapa dari kita memilikinya. Hana sangat putus asa sehingga ia melakukan suatu hal yang menakjubkan. Ia bernazar kepada Allah. Jika Tuhan memberinya seorang anak laki- laki, ia akan memberikan anak itu kepada Tuhan seumur hidupnya. Hana bersedia melepaskan hal paling berharga yang dimintanya. Sungguh berat harga yang harus dibayarnya. Ketika Samuel lahir, ia hanya memiliki anak itu selama beberapa tahun sebelum menyerahkannya kepada Imam Eli. Setelah itu, ia hanya melihatnya sekali dalam setahun ketika ia dan Elkana pergi ke Silo untuk memberi korban tahunan. Apakah hasilnya sesuai dengan harga yang harus dibayarnya? Hana berpikir demikian karena sesudah ia melepaskan Samuel ke dalam tangan Eli, ia berdoa dengan doa kemenangan yang puitis, yang memuliakan Tuhan. Doanya dimulai seperti ini: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita." (1 Samuel 2:1-2) Saya percaya bahwa doa Hana dan hasil pengorbanannya adalah harga dari pengurapan yang diperoleh Samuel di sepanjang hidupnya. Ia berpikir bahwa ia meminta seorang anak untuk dirinya, tetapi Israel malah mendapatkan seorang hakim dan seorang nabi, yang karakternya tiada duanya dan berguna. Allah menutup kandungan Hana untuk melihat apa yang dihasilkan dari sana. Segala sesuatu dapat terjadi jauh berbeda. Bagaimana jika Hana memilih untuk mengasihani dirinya sendiri ketika ia menemukan dirinya mandul? Bagaimana dengan keputusasaan yang mengarah kepada kepahitan, dan kepahitan pada kehilangan harapan? Ia dapat saja dengan mudah berakhir pada perasaan kebencian dan sakit hati atau kemarahan yang membara kepada Tuhan. Harga dari Keputusasaan Dibanding memiliki semua perasaan itu, Hana memilih jenis doa keputusasaan yang menghasilkan sebuah nazar, yang menawan hati Tuhan dan juga berperan dalam rancangan besar-Nya terhadap Israel. Ketika saya melihat Hana, saya diingatkan pada firman Tuhan dalam 2 Tawarikh 16:9, "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." Bukankah pada Hana, Ia menemukan hati yang demikian? Doa penyerahan atas keputusasaannya adalah salah satu doa agung dalam Alkitab. Ketika kita melihat pada Hana, kita melihat seorang wanita yang mau membayar harga, di mana hanya sedikit orang yang mau melakukan hal itu. Lalu, setelah Hana menyerahkan Samuel kepada Tuhan, Tuhan mengunjunginya kembali dan memberikannya tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Ia sungguh- sungguh memiliki buah yang berlimpah dalam kehidupannya, tetapi semuanya itu dimulai dengan suatu kemandulan. Ingatlah bahwa setiap pribadi yang dicatat dalam Alkitab adalah sebuah contoh hidup bagi kita, bukan suatu karakter buatan tua berdebu yang telah lama mati. Terdapat Hana-Hana lain dalam dunia kita sekarang dan terdapat tujuan-tujuan Allah yang belum terpenuhi. Mungkin, Ia telah "menutup kandungan" sebagai suatu rencana. Mungkin, Ia mencari seorang yang berputus asa. Mungkin, ia merindukan untuk melepaskan seorang Samuel lain ke dalam dunia. Kemandulan mungkin saja membuahkan hasil pada seseorang dalam kehidupan kita. Jika kita "sebiasa" Hana, kita dapat berteman dengan Tuhan untuk menghasilkan buah-buah yang luar biasa dalam masa kehidupan kita. (t/N.Risanti) Sumber asli: Nama situs: Hannah`s Cupboard Alamat URL: http://hannahscupboard.com/hannahs-prayer.html Judul asli artikel: Great Prayers of the Bible: Hannah`s Prayer Penulis: Barbara Lardinais Tanggal akses: 22 April 2013 Diambil dan disunting dari: Nama situs: Doa Alamat URL: http://doa.sabda.org/hana Tanggal akses: 16 September 2013 RENUNGAN DOA: MENANTI JAWABAN TUHAN "... setelah berdoa merupakan hal yang agak sukar bagi kehendak hati manusia, mengapa? Karena, jawaban Allah ada yang tidak segera diberikan. Hal ini dilakukan Tuhan Yesus agar kita tidak hidup semena-mena dan tidak sombong, tetapi lebih mengenal bahwa hidup ini sangat bergantung pada Allah. Dengan cara demikian, Tuhan menunjukkan bahwa kita bukanlah anak-anak gampangan. Tuhan senantiasa mendidik kita untuk lebih mantap dalam iman ...." Firman Tuhan memberikan penjelasan bahwa ada lima perkara penting yang menjadi keharusan bagi orang yang sedang menanti jawaban Tuhan, kelima poin itu adalah: 1. Percaya (Markus 11:24) Percaya di sini berarti tidak meragukan janji Allah, mengakui kemahakuasaan Tuhan, meyakini bahwa yang diminta telah kita terima dari Allah. Bagi orang dunia, ini tidak masuk akal karena hal-hal seperti ini hanya mampu diterima oleh orang percaya/manusia rohani. 2. Sabar (Ibrani 13:5) Sabar berarti adanya kemampuan bertahan sekalipun dalam waktu yang lama. Sabar juga berarti meluaskan Allah bekerja semau-Nya, tidak keburu nafsu, tenang, tidak mengeluh, sehingga dengan demikian penuh konsentrasi kepada kemahakuasaan Allah. Sering kali, karena ketidaksabaran, manusia menganggap Allah itu pasif dan tidak mendengarkan doa yang telah dipanjatkan. 3. Rendah Hati (Lukas 18:14) Rendah hati artinya merasa diri tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan Allah. Rendah hati itu bukan rendah diri/minder. Rendah diri itu membenci diri sendiri. Orang yang rendah hati sadar bahwa apa saja yang dia lakukan itu bukan karena kekuatannya sendiri tetapi segala sesuatu datang dari Roh Allah (Zakharia 4:6). 4. Memisahkan Diri dari Dosa (1 Yohanes 1:7) Allah itu kudus. Hidup dalam kekudusan itu berarti membuka berkat Allah untuk dialirkan dalam kehidupan kita. 5. Saling Mengasihi (Yohanes 15:17) Orang yang mengenal kasih pasti tidak egois. Ia sering memperhatikan kepentingan orang lain. Kalau sampai saat ini doa Anda belum terjawab, itu berarti Tuhan mau agar Anda memiliki kelima hal di atas, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah mengulur-ulur waktu untuk menolong Anda. Tuhan tidak pernah terlambat, hanya manusia yang mengatakan bahwa Tuhan sudah terlambat. Bagi Tuhan, segala sesuatu indah pada waktunya, itulah waktu Tuhan. Apa yang Dia janjikan pasti ditepati-Nya. Tuhan kita tidak bodoh, Dia tidak jahat, Dia tidak pendendam, bagi Dia, Anda bukanlah orang asing. Percayalah! Firman Tuhan berkata, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7) Saya pernah membaca sebuah buku dan terkesan dengan kata-katanya yang berbunyi begini, "Percaya kepada Allah tidak ditentukan oleh perasaan kita, melainkan merupakan suatu keputusan yang harus kita ambil. Kita tidak akan selalu mampu mengubah perasaan kita, tetapi kita dapat melatih kemampuan kita". Apabila kita memandang dunia kita dan menyempatkan diri untuk mengamat-amatinya, percaya kepada Allah pada masa-masa yang seperti ini sungguh tidaklah mudah. Rakyat yang mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahnya membuat kekacauan di mana- mana, kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah, aksi-aksi kekerasan, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan serta tindakan kriminal lainnya. Memikirkan semuanya ini bisa membuat kita cemas untuk keluar rumah. Orang-orang tampaknya merasa tidak terlalu bersalah untuk melakukan hal itu. Tuntutan hidup yang semakin tinggi dan tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang cukup, memaksa semua keadaan itu terjadi. Semua bagaikan lingkaran setan yang tidak ada ujung pangkalnya. "Tetapi berbahagialah engkau yang berlindung kepada Allah" (Mazmur 2:21B), Sang Pencipta, yang berdiri di balik semua kejadian yang terjadi, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi ...." (Mazmur 19:2-5a) Apabila kekhawatiran itu datang, pandanglah ke langit dan lihatlah burung-burung di udara yang tidak bekerja tetapi senantiasa diberi makan oleh Bapamu di Sorga, sebab "... manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4) Percaya kepada Allah berarti menomorduakan perasaan kita dan menganggap rendah kebimbangan kita. Letakkan kekhawatiran dan kebimbangan pada dasar kaki Anda sehingga bersama Yesus, Anda akan menginjaknya. Diambil dan disunting dari: Judul majalah: Pukat, Tahun XVII, Edisi Juli -- Agustus 1999 Penulis: HJP Penerbit: GBI Mawar Sharon, Jakarta Halaman: 19 dan 47 STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain. Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama- Nya. - Situs Natal: http://natal.sabda.org/ - Youtube: 1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg 2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY 3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU 4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8 - Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal Kontak: doa(at)sabda.org Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y. Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/ BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |