Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/87 |
|
e-Doa edisi 87 (26-9-2013)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________ (Sekolah Doa Elektronik) BULETIN DOA -- Doa (2) Edisi September 2013, Vol. 05 No. 87 Shalom, Doa adalah napas hidup setiap orang percaya. Ketika kita berdoa, itu artinya kita sedang berkomunikasi dengan Allah tentang segala sesuatu. Dengan begitu, kita sedang membangun dasar iman yang kuat di dalam Tuhan Yesus Kristus. Doa bukan hanya sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya, melainkan kita harus menjadikan doa sebagai kebutuhan yang harus senantiasa dilakukan. Dalam edisi e-Doa kali ini, redaksi menyajikan sebuah artikel tentang hak istimewa untuk berdoa. Doa merupakan hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan kepada kita semua orang percaya, agar dapat berkomunikasi dan membangun sebuah hubungan yang intim dengan Pencipta kita. Selamat membaca. Staf Redaksi e-Doa, Sigit < http://doa.sabda.org > ARTIKEL DOA: HAK ISTIMEWA UNTUK BERDOA Setiap orang melakukan doa pada suatu waktu. Bahkan, seseorang yang berkata "Aku tidak percaya Tuhan" akan berteriak, "Oh Tuhan, tolong aku!" ketika kesulitan datang. Kita semua mengetahui doa dalam beberapa taraf. Doa merupakan salah satu hak istimewa yang Tuhan berikan kepada manusia. Hal ini membuat saya takjub bahwa saya bisa datang ke dalam hadirat Tuhan, Pencipta alam semesta, dan berbicara kepada-Nya. Terlebih lagi, Ia akan selalu mendengarkan saya. Bahkan, istri saya tidak selalu mendengarkan saya, tetapi Tuhan melakukannya. Saya juga kagum bahwa Tuhan sudah memberi saya hak istimewa untuk berbicara kepada-Nya setiap saat. Saya tidak perlu membuat janji atau rencana terlebih dahulu. Saya bisa datang setiap jam, untuk keperluan apa pun, dan membuka hati saya di hadapan-Nya. Dan, Tuhan bukan hanya mendengarkan, melainkan juga sudah berjanji untuk membantu saya! Dia sudah berjanji untuk menuntun saya dan menyediakan apa pun yang saya butuhkan. Saya membayangkan salah satu misteri terbesar di antara para malaikat di surga adalah bagaimana manusia dapat diberikan hak mulia untuk berdoa, tetapi ia hanya mengambil sedikit keuntungan dari doa itu dan menggunakannya dengan cara yang aneh. Banyak orang menggunakan doa sebagai pekerjaan keagamaan yang harus mereka lakukan. Setelah mereka berdoa selama beberapa saat, mereka mengharapkan lencana untuk pekerjaan mereka. "Perhatikan, saya berdoa selama satu jam penuh." Seakan- akan, seseorang harus diberi pahala setelah ia berbicara dengan Tuhan! Banyak orang memutuskan untuk berdoa satu jam sehari karena mereka pikir itu adalah hal terpuji untuk dilakukan. Mereka memulai jam doa dengan menaikkan setiap permintaan yang ada di dalam pikiran mereka. Setelah sepuluh menit berlalu dan mereka kehabisan kata-kata untuk diucapkan, mereka memulai semuanya dari awal lagi. Mereka mendoakan permintaan-permintaan mereka selama beberapa waktu. Akhirnya, jam berdoa telah selesai dan mereka merasa senang. "Puji Tuhan! Saya sudah menghabiskan satu jam penuh untuk berdoa." Mereka melakukan itu untuk meyakinkan diri bahwa mereka sudah melakukan tugas dan memenuhi kewajiban mereka. Doa seharusnya tidak dilakukan berdasarkan jam. Hal ini seharusnya tidak dilihat sebagai kewajiban, pekerjaan yang diharuskan atau tugas. Ingat, berapa lama waktu saudara berdoa sama sekali tidak penting. Sering kali, tidak ada waktu yang cukup untuk doa yang panjang. Sebagai contoh, misalnya mobil Anda terhenti di tengah-tengah rel dan sebuah kereta sedang meluncur ke arah Anda. Jika Anda memerlukan doa yang panjang untuk mengatasi masalah ini, pasti Anda sudah tertabrak. Tuhan Yesus memperingatkan kita, "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan" (Matius 6:7). Banyak orang mengkritisi orang-orang dengan keyakinan tertentu karena doa berulang- ulang yang mereka ucapkan. Namun, terus-menerus mengulangi "Yesus! Yesus!" atau "Mulia! Mulia" atau kata-kata yang lain juga menggunakan pengulangan yang sia- sia. Ketika Anda berdoa, sebenarnya Anda berbicara kepada Bapa. Anda harus berbicara dengan cerdas. Jangan mengulang kata-kata yang sama terus-menerus. Hal itu tidak akan membawa Anda ke mana pun. Cakupan Doa Orang-orang Kristen mempunyai satu sumber kekuatan dalam hidupnya: Roh Kudus. Tuhan Yesus berkata, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu" (Kisah Para Rasul 1:8). Ia adalah sumber kekuatan dalam kehidupan Anda. Bagaimanapun juga, saluran terbesar dari kekuatan rohani saudara adalah doa. Saya dapat melakukan lebih banyak untuk Tuhan melalui doa daripada melalui apa pun, termasuk pelayanan. Doa mengikat orang kuat di rumah itu, sedangkan pelayanan hanya masuk ke dalam dan mengambil barang-barang curian. Saya dapat melakukan lebih dari doa setelah saya berdoa, tetapi saya sungguh-sungguh tidak dapat melakukan apa yang lebih dari doa sampai saya berdoa. Pelayanan saya kepada Tuhan, meskipun penting, terbatas pada satu tempat. Tetapi, doa tidak mempunyai cakupan yang terbatas. Doa dapat menjangkau seluruh dunia. Melalui doa, saya dapat menghabiskan satu setengah jam kehidupan saya di Afrika Selatan, melakukan pekerjaan untuk Kerajaan Allah dengan cara menguatkan tangan- tangan para misionaris. Kemudian, saya dapat pergi ke Meksiko dan menghabiskan beberapa waktu bersama teman-teman saya yang melayani di sana. Saya dapat membantu mereka dalam pelayanan dengan cara mendoakan keefektifan traktat- traktat yang mereka bagikan dan firman Tuhan yang mereka sampaikan. Kemudian, saya bisa pergi ke China dan berdoa bagi penyelundup-penyelundup Alkitab. Saya dapat menyentuh dunia dengan doa meskipun saya berada di dalam kamar kecil. Upah/Pahala Tuhan Yesus berkata, "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik." (Matius 6:5) Perkataan munafik di dalam bahasa Yunani adalah hupokrites. Pemeran-pemeran dalam drama klasik Yunani akan menggunakan topeng. Dan, mereka dipanggil hupokrites. Dengan kata lain, Tuhan Yesus berkata, "Ketika Anda berdoa, jangan seperti seseorang yang serta-merta melakukan itu agar terlihat baik di depan orang lain. Jangan seperti hupokrites yang suka berdoa berdiri di sinagoge dan di sudut jalan agar dilihat orang." Dari ayat ini, banyak orang berpendapat bahwa doa di depan umum merupakan tindakan yang salah. Namun, hal itu bukanlah apa yang Tuhan Yesus maksudkan. Yesus sendiri berdoa di depan umum. Gereja mula-mula juga berkumpul bersama-sama untuk berdoa di depan umum. Firman Tuhan berkata orang-orang percaya bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan, mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa (Kisah Para Rasul 2:24). Doa adalah bagian terpenting dari persekutuan kita. Berhati-hatilah supaya Anda tidak berdoa untuk membuat manusia kagum, tetapi untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Hal ini merupakan bahaya nyata bagi pelayan- pelayan Tuhan karena mereka sangat sering berdoa di depan umum. Cobaan yang sebenarnya datang ketika penutupan kebaktian, ketika saya mengulangi poin-poin khotbah saya di doa penutup untuk memastikan jemaat mengerti khotbah saya. Saya seakan-akan berbicara kepada Tuhan, tetapi sebenarnya saya mencoba untuk menjelaskan khotbah saya sekali lagi. Di awal pelayanan saya, saya hampir merusakkan doa saya di depan umum. Suatu hari, seorang perempuan berkata kepada saya, "Anda berdoa dengan sangat indah." Jadi, saya pikir, "Saya akan mempertajam kemampuan saya. Saya akan membuat doa saya lebih indah lagi!" Saya menjadi tertarik dalam membuat orang terkesan dengan doa-doa saya yang indah sehingga saya lupa bahwa saya sebenarnya sedang berbicara kepada Bapa. Ada bahaya yang besar di dalam doa yang ditujukan untuk membuat orang terkesan dengan betapa benar, saleh, dan dalamnya kerohanian Anda. Tuhan Yesus mengatakan tentang dua upah. Yang pertama adalah upah dari manusia. Hal ini diberikan kepada orang yang berdoa di depan umum untuk tujuan membuat orang terkesan dengan betapa sangat rohani dirinya. Dia akan dipuji orang dengan berkata, "Wow, dia sangat rohani/suci." Motivasi orang-orang Farisi adalah untuk menunjukkan kerohanian mereka. Ketika dalam perjalanan ke sinagoge, mereka bertingkah seakan-akan mereka hanya diisi oleh hal-hal rohani. Mereka harus berhenti di sudut jalan dan berdoa di sana! Mereka sebenarnya sedang berkata, "Saya sangat kudus!" Mereka sudah mendapatkan upah mereka, yaitu pujian dari manusia (Matius 6:5). Sebaliknya, Tuhan Yesus berkata, "Masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka, Bapamu akan memberikan upah yang terbuka" (Matius 6:6). Doa mendatangkan upah. Bahkan, doa orang yang tidak benar dan bertujuan untuk mendapatkan pujian dari orang juga mendatangkan upah. Akan tetapi, dari siapa Anda ingin mendapatkan upah Anda, dari manusia atau Tuhan? Kebiasaan Sering kali, kita jatuh ke dalam kebiasaan doa tertentu. Jika kita kagum dengan suatu cara berdoa yang khas dari orang lain, kita akan memasukkan cara berdoa orang itu ke dalam kehidupan doa kita. Sebagai contoh, saya mungkin mendengar sebuah suara doa yang khas dengan cara mengungkapkan kata-kata secara bergetar dan panjang. "Oohh, Tuhan." Tentu saja, saya tidak akan mungkin berani berbicara seperti itu kepada orang lain karena ia akan berpikir bahwa saya aneh. Saya penasaran apa yang akan saya lakukan jika anak saya datang kepada saya dan berkata, "Oohhh, Ayaaah!" Berdoa dengan menggunakan bahasa Inggris kuno juga terdengar lebih rohani. Jadi, saya lebih suka menggunakan kitab King James daripada Revised Standard dalam doa saya. Tetapi, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Bapa mengetahui apa yang Anda perlukan, bahkan sebelum Anda memintanya (Matius 6:8). Jadi, minta saja! Allah tidak perlu dijual melalui serentetan nota kebaikan. Ia akan menjawab, entah itu Ya atau Tidak, bagaimanapun juga tergantung Anda mengatakannya. Tuhan Yesus berkata, "... Mintalah, maka kamu akan menerima ...." (Yohanes 16:24) Dengan meminta, Anda akan membuka pintu untuk Allah melakukan apa yang diinginkan-Nya dan memberkati Anda seperti yang selalu Ia inginkan. Bentuk Doa Tuhan Yesus memberi kita bentuk dasar dari doa. "Karena itu berdoalah demikian: ...." (Matius 6:9) Bentuk ini segera membukakan sebuah hubungan antara orang yang berbicara dan Allah. Apakah Hubungan Anda dengan Allah? Beberapa orang memulai doa mereka dengan berkata, "Allah yang kuasa." Jika itu merupakan hubungan Anda, demikianlah Anda harus berbicara kepada-Nya. Jika Anda tidak begitu mengenal-Nya sebagai Bapa, Anda dapat memanggil-Nya dengan sebutan "Allah yang mahakuasa" atau "Allah yang kekal". Tetapi, puji Tuhan, melalui Tuhan Yesus Kristus, saya dapat memiliki sebuah hubungan Bapa dan anak yang sangat indah. "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah." (1 Yohanes 3:1) Pikirkanlah itu! Kita sudah disebut anak-anak Allah. Sekarang, saya dapat datang kepada-Nya dan berkata, "Bapa!" Hanya melalui Tuhan Yesus Kristus, kita bisa menjadi anak-anak. Mereka yang berada di luar Tuhan Yesus Kristus mempunyai hubungan yang jauh dengan Allah yang mahakuasa dan mahakekal. Tetapi, Anda memiliki hubungan yang dekat, melalui Tuhan Yesus Kristus. Anda berkata, "Bapa kami yang ada di surga." Yohanes berkata, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yohanes 1:12) Allah memberi kita masing-masing Roh yang menjadikan kita anak Allah. Oleh Roh itu, kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa!" (Roma 8:15). Roh-Nya dan roh saya memberi kesaksian bahwa saya adalah seorang anak Allah. Karena saya adalah anak- Nya, secara alami saya akan memanggil-Nya, "Bapa." Hubungan Sangat Penting di dalam Doa. Tuhan Yesus melanjutkan contoh doa-Nya dengan pujian dan penyembahan. "... Dikuduskanlah nama-Mu ...." (Matius 6:9) Penyembahan merupakan bagian penting dalam sebuah doa. "Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian ...." (Mazmur 100:4) Terlalu sering, kita melakukan kesalahan besar dan mengeluarkan permintaan-permintaan kita tanpa berpikir lebih dahulu. Untuk kehidupan doa yang lebih lengkap, pujilah Dia selama beberapa waktu. Kemudian, ungkapkan permohonan Anda. Dua permintaan yang pertama dalam contoh doa yang diberikan Tuhan Yesus adalah dalam bentuk permintaan untuk orang lain, "Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu" (Matius 6:10). Tuhan Yesus berkata, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu [yang Anda inginkan] akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33) "dan bergembiralah karena TUHAN [pertama]; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu [kedua]." (Mazmur 37:4) Sering kali, manusia mencari kebahagiaan dengan cara mengejarnya. Tetapi, kebahagiaan tidak dapat ditemukan dengan cara mengejarnya. Kebahagiaan hanya dapat datang sebagai akibat dari sebuah hubungan pribadi dengan Allah. Jika Anda memiliki sebuah hubungan yang benar dengan Allah, Anda akan sangat bahagia! Di dalam doa, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan semua hal itu akan ditambahkan kepadamu. Semua hal itu adalah hasil dari cara pandang hidup yang benar. "Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu." Letakkan kata-kata itu di daftar permintaan Anda yang paling atas, dan Anda menemukan bahwa Allah akan mengurus semua hal yang Anda perjuangkan dan yang sudah gagal untuk Anda capai. Anda dapat datang kepada Allah dan membuat kebutuhan dan permintaan Anda diketahui oleh-Nya. Anda dapat membuka hati Anda kepada-Nya dan menunjukkan rahasia yang paling dalam dari jiwa Anda. Anda akan mendapatkan sebuah waktu yang menyenangkan dengan berbicara kepada Bapa dan menemukan pertolongan-Nya, kekuatan-Nya, dan bimbingan-Nya. Doa merupakan hak yang istimewa! Biarlah Allah membantu Anda untuk menemukan pengalaman doa yang lengkap dan indah. Bukan merupakan sebuah tugas, sebuah tanggung jawab, sebuah beban, atau sebuah kewajiban, melainkan merupakan hak istimewa yang paling menyenangkan di dunia ini! (t/Yusak) Diterjemahkan dan disunting dari: Judul buku: Effective Prayer Judul asli artikel: Privilage of Prayer Penulis: Chuck Smith Penerbit: Maranatha House Publishers, California 1979 Halaman: 43 -- 52 Kontak: doa(at)sabda.org Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y. Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |