Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/81 |
|
e-Doa edisi 81 (27-6-2013)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________ (Sekolah Doa Elektronik) BULETIN DOA -- Berdoa Bersama (2) Edisi Juni 2013, Vol.05 No.81 Salam Kasih, Apa yang terjadi ketika kita berdoa bersama? Apakah memang terjadi kuasa ketika kita berdoa bersama? Pertanyaan ini sering diajukan ketika kita membaca pernyataan Tuhan Yesus dalam Matius 18:19, "Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga". Masih dalam tema "Berdoa Bersama", edisi e-DOA kali ini akan mengetengahkan artikel yang membahas tentang kuasa doa bersama. Penasaran dengan jawaban kedua pertanyaan di atas? Simak edisi kami kali ini. Pemimpin Redaksi e-Doa, N. Risanti < okti(at)in-christ.net > < http://doa.sabda.org > ARTIKEL DOA: KUASA DALAM DOA BERSAMA-SAMA Diringkas oleh: N. Risanti Saya sudah terlibat dalam persekutuan kelompok kecil selama 33 tahun terakhir. Selain disiplin dalam menyediakan waktu-waktu rutin untuk mempelajari Alkitab dan berdoa secara pribadi, saluran berkat Tuhan utama dan paling penting yang telah Allah berikan dalam hidup saya adalah menjadi bagian dari sebuah persekutuan kelompok kecil. Tuhan sudah melakukan banyak hal ketika kami belajar bersama dan ketika kami saling menolong demi perubahan dalam hidup kami. Allah juga memberkati waktu-waktu yang kami miliki ketika kami saling mendoakan. Kami berdoa untuk banyak hal. Kami mendoakan tentang masalah kesehatan yang sepele, masalah dalam pekerjaan, dan masih banyak doa tentang tingkah laku anak-anak kami. Menurut saya, betapa banyaknya doa yang dinaikkan adalah sebuah fenomena. Kadang-kadang, kami hanya berdoa selama 5 menit. Pada kesempatan yang lain, kami berdoa lebih lama dari itu. Dan, Allah memakai waktu-waktu doa dalam kelompok kecil kami secara nyata. Sekitar lima atau enam tahun yang lalu, kami menjadi anggota sebuah persekutuan kelompok kecil di Baton Rouge. Salah seorang anggota persekutuan meminta kami mendoakan anak bungsu mereka. Anak itu tidak mau ikut dalam persekutuan kelompok kecil dan persekutuan pemuda. Pada hari Minggu, ketika anak-anak muda mengadakan sekolah minggu untuk kaum muda dan semua orang, anak itu hanya duduk di dalam mobil di tempat parkir dan tidak mau masuk ke dalam gereja. Karena itu, kami mulai mendoakannya. Ketika kami sedang berdoa, ayahnya mendapat ide, "Saya akan mengajaknya pergi ke acara musim panas di Colorado. Di sana, kami akan mendaki gunung selama enam hari dan sebagai gantinya, saya akan menyuapnya dengan mengatakan bahwa saya akan mengajaknya ke konser yang ingin ditontonnya di Houston." Lalu, teman kami itu memberitahukan rencananya kepada anaknya. Setelah memikirkannya selama beberapa minggu, akhirnya anaknya memutuskan, "Aku mau." Kami pun sangat senang karena kami terus berdoa agar ia pergi ke acara tersebut. Salah satu hasil yang tidak kami duga dari hal itu adalah ketika ia pergi untuk pertama kalinya, hubungannya dengan Tuhan langsung mekar. Ia juga berteman dengan anak kami. Sekarang, setelah enam tahun berjalan, ia bersahabat karib dengan anak kami dan mereka saling memberikan pengaruh yang baik. Ia terlibat dalam pelayanan siswa dan dalam tim ibadah. Ia sudah menghabiskan seluruh liburan musim panas tahun ini. Ia menghabiskan masa liburan musim panasnya untuk melakukan pelayanan bagi para siswa SMA meskipun ia harus meninggalkan kuliahnya yang sudah hampir lulus. Ia menghabiskan masa liburan musim panas dengan melayani para siswa. Ini adalah jawaban doa. Kami mendapatkan keberanian karena berdoa bersama. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mendoakan pemuda lain yang dinyatakan dalam persekutuan kami. Masalah pemuda ini lebih rumit karena awalnya ia menerima beasiswa di sebuah sekolah yang beken, tetapi terhenti karena dikeluarkan. Setelah dikeluarkan dari sekolah, ia mulai terlibat dalam obat-obatan terlarang. Ia mendapat masalah dengan hukum, maka kami mulai berdoa untuknya. Kami berdoa untuknya ketika ia menyatukan kembali kepingan-kepingan hidupnya. Sekarang, ia bergabung dengan kelompok ibadah. Hidupnya sudah berubah. Ia sudah kembali ke sekolah dan pergi ke Rusia untuk melakukan pelayanan misi dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan orang-orang Kristen yang lain. Langkah demi langkah menciptakan komitmen yang semakin lama semakin dalam, dan kami melihat semuanya ini ketika kami berdoa baginya. Kami juga berdoa bagi orang-orang sakit. Salah seorang wanita dalam kelompok kami memiliki seorang teman di New Orleans. Temannya ini adalah seorang guru olahraga, yang mengalami masalah yang kronis sehingga ia benar-benar tidak memiliki tenaga dan hampir tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Ini berjalan beberapa waktu dan para dokter tidak tahu bagaimana cara menyembuhkannya. Mereka sudah memberikan berbagai macam perawatan. Kami mengunjunginya untuk mendoakannya. Beberapa minggu kemudian, ia datang ke gereja kami di Baton Rouge. Karena Allah sudah menyembuhkannya, ia ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Yesus Kristus. Inilah jawaban-jawaban doa yang sangat jelas dan dramatis bagi kami, tetapi ada banyak hal yang lebih kecil yang terus-menerus kami doakan. Intinya adalah doa bukanlah sesuatu yang tidak berarti. Doa benar- benar mengubah kehidupan. Doa merupakan bagian terpenting dari apa yang kita kerjakan dan bagian dari pengalaman kita bersama sebagai orang-orang Kristen. Allah memulihkan hubungan-hubungan, menyembuhkan orang-orang sakit, dan menarik orang-orang kepada diri-Nya. Banyak orang menjadi Kristen karena orang lain berdoa baginya. Sekarang, Yesus membicarakan tentang hal ini. Ia berbicara tentang hak istimewa dan kuasa yang luar biasa dalam hadirat Allah ketika Ia mengajarkan tentang doa dalam Matius 18. "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Jika Anda berdua sepakat tentang apa pun, dan memintanya, permintaan itu akan diberikan kepada Anda. Hal pertama yang Yesus janjikan dalam ayat ini adalah otoritas dan kuasa dalam doa sehingga ketika kita berdoa dan ketika kita berdoa bersama, dua hal itu menjadi efektif. Doa dapat mengubah segala sesuatu. Kemudian, dalam ayat 20, Yesus menjanjikan hadirat Allah yang melingkupi kita karena "di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah- tengah mereka". Kita mengalami kuasa dalam doa bersama. Ketika kita berkumpul bersama untuk berdoa, kita juga mengalami hadirat Allah dengan cara yang spesial. Yesus menjanjikan hal ini dan para murid mengalami keduanya, kuasa dan hadirat Allah, ketika mereka menyediakan waktu untuk berdoa bersama. Dalam Kisah Para Rasul 1, diceritakan bagaimana para murid tidak henti-hentinya berkumpul bersama untuk berdoa. Kisah Para Rasul 1:14 menceritakan tentang para murid: "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus." Jadi, begitulah ciri khas kehidupan jemaat mula-mula, yaitu berkumpul bersama dan senantiasa berdoa. Dalam Kisah Para Rasul 12, kita harus memahami doa dan dampaknya, serta bagaimana para murid menanggapi perubahan tersebut. Sekarang, saya ingin mengajak Anda untuk memperhatikan bagian tersebut dalam Kisah Para Rasul 12:1-5 dan mengetahui pengalaman mereka bersama Allah. Itu merupakan waktu yang sangat genting bagi jemaat karena salah satu pemimpin jemaat mula-mula telah dibunuh, dan salah seorang pemimpin utama mereka, Petrus, sudah dipenjara. Bahkan, Herodes berharap agar Petrus juga diadili dan dihukum mati karena hal itu menyenangkan banyak orang Yahudi. Karena itu, jemaat datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam doa. Mereka tidak akan berpikir dengan naif bahwa, "Oh, seandainya orang-orang mengenal Allah, mereka tidak akan pernah mendapat masalah." Mereka tahu mereka mempunyai masalah, bahkan mereka menghadapi masalah yang serius. Pada saat itu, mereka dianiaya. Itulah sebabnya, mereka datang kepada Allah dengan sungguh-sungguh dalam doa. Menurut saya, kita perlu memerhatikan apa yang mereka alami ketika mereka datang kepada Allah dan menaikkan permohonan ke hadapan- Nya dalam Kisah Rasul 12:6-11. Kira-kira, apa yang Petrus harapkan? Kita tidak tahu pasti. Kita tahu bahwa Petrus sedang berdoa. Kita tahu bahwa Petrus berharap jemaat Tuhan berdoa baginya. Kita tahu Petrus percaya bahwa Tuhan sanggup menjawab doa, tetapi Petrus berada dalam penjara. Kita tidak tahu sudah berapa lama Petrus berada dalam penjara, tetapi hari itu adalah hari sebelum penghakimannya, dan ia sedang meringkuk di penjara. Ada enam belas orang yang berada di antara Petrus dan kebebasannya. Karena itu, ketika malaikat Tuhan berkata kepadanya, "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku," Petrus tidak percaya bahwa hal itu benar- benar terjadi. Ia berpikir sedang mendapat penglihatan. "Baiklah, sekarang Allah sedang menunjukkan sesuatu kepadaku. Apa yang dapat aku pelajari dari kejadian ini?" Sesudah malaikat itu pergi, dan Petrus berada di luar penjara, ia mulai tersadar dan berkata, "Tunggu! Ini benar-benar nyata. Aku bebas." Petrus tidak menyangka bahwa Allah akan memberinya pertolongan itu, ia juga tidak pernah membayangkan kapan Allah akan memberikannya, dan bagaimana cara Allah menolongnya. Namun, jemaat mungkin melakukan sesuatu yang lebih baik dalam hal ini karena mereka berdoa dengan sungguh-sungguh. Mari kita perhatikan: "Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa." (Kisah Para Rasul 12:12) "Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu." (Kisah Para Rasul 12:13) Mereka berdoa bagi Petrus. Mereka tahu Allah menjawab doa. Saat itu benar-benar menit-menit terakhir menjelang persidangan Petrus. Apakah mereka membiarkan pintu terbuka? Apakah mereka melihat ke jalan untuk melihat kalau-kalau Petrus datang? Tidak. Mereka justru terkejut. Rode mendengar ketukan pintu dan ia sangat gembira sampai-sampai ia berlari menjauh dari pintu dan membiarkan Petrus di luar. Namun, reaksi jemaat Tuhan yang lain mungkin lebih baik daripada Rode. Coba perhatikan: "Petrus ada di depan pintu gerbang." (Kisah Para Rasul 12:14) "Kata mereka kepada perempuan itu: Engkau mengigau." (Kisah Para Rasul 12:15a) Mereka adalah orang-orang kudus yang setia. Saya senang dengan orang- orang ini karena mereka sama seperti saya dan Anda. Saya tidak akan berbicara kepada Anda semua, tetapi kepada orang-orang yang saya kenal, saya berani berkata, "Kamu sudah gila.", 1. "Tuhan memang akan menjawab doa. Ia akan melindungi, tetapi bukan dengan cara seperti ini." "Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: `Itu malaikatnya.`" (Kisah Para Rasul 12:15b) 2. "Baiklah, sesuatu mungkin benar-benar terjadi. Namun, dia tetap bukan Petrus." "Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang." (Kisah Para Rasul 12:16) Inilah yang sangat khas. Ketika mereka melihat Petrus, mereka melompat-lompat sambil berseru kegirangan dan saling menepuk punggung. Akan tetapi, Petrus menenangkan mereka sebab ia harus mengatakan sesuatu yang sangat penting. "Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceritakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya, `Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita.` Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain. Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus. Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka." (Kisah Para Rasul 12:17-19a) Itu adalah jawaban yang sangat nyata bagi doa yang dinaikkan oleh jemaat Tuhan. Kadang-kadang, ketika berdoa, kita berpikir bahwa berdoa dengan iman berarti kita harus mengetahui bagaimana dan kapan Allah akan menjawab doa kita. Terkadang, kita mendapatkan hikmat semacam itu. Terkadang, beberapa orang mendapatkan kata pengetahuan, kebijaksanaan khusus yang diberikan Tuhan bahwa inilah cara untuk pergi dan bagaimana Allah akan menjawab doa kita. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi dalam perikop ini. Jemaat tahu bahwa Allah menjawab doa. Mereka mengharapkan jawaban dari Tuhan, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara Allah melindungi umat-Nya. Barangkali, mereka tidak begitu yakin bahwa Allah akan melindungi Petrus sebab Yakobus pun sudah meninggal (di tangan Herodes). Saat ini, Tuhan mungkin akan melindungi Petrus atau mungkin ia harus diadili, tetapi selanjutnya ia tetap dilindungi. Pada saat itu, mereka tidak mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi, tetapi mereka tahu bahwa Tuhan menjawab doa. Itulah sebabnya, mereka terus berdoa sungguh-sungguh agar Tuhan bertindak. Menurut saya, itulah pengalaman yang bisa kita alami ketika kita berdoa bersama-sama. Kita mungkin tidak dapat mengetahui apa yang akan Tuhan lakukan atau bagaimana Ia akan melakukannya. Kita mungkin juga tidak tahu kapan Tuhan akan menjawab doa kita, tetapi kita tetap berdoa karena kita yakin bahwa Allah, yang menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus, telah berjanji untuk menjawab doa. Seandainya kita ingin lebih sering berdoa bersama-sama, bagaimana kita akan melakukannya? Menurut saya, salah satu cara yang paling mudah dan strategis adalah dengan belajar berdoa di dalam kelompok-kelompok kecil. Kita akan mengalami kesempatan yang indah untuk saling berbagi hidup dan menikmatinya bersama ketika kita tergabung dalam sebuah kelompok kecil untuk berdoa bersama-sama mengenai hal-hal tersebut. Suatu hal yang luar biasa ketika kita mengetahui bagaimana hikmat dan iman seseorang dapat memengaruhi seluruh anggota kelompok yang lain ketika mereka berdoa. Mereka adalah orang-orang yang sangat mengetahui hal-hal kecil dalam kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang yang menarik kita. Mereka adalah orang-orang yang akan berdoa dengan setia bagi kita. Marilah kita mendoakan beberapa pokok doa itu bersama-sama. Kita bisa menggunakan metode doa yang dilakukan jemaat dalam Kisah Para Rasul atau metode yang lain, yang membantu kita menjadi semakin serius dengan kesempatan-kesempatan berdoa bersama. Pertanyaannya sekarang adalah, jika kita berdoa bersama-sama, apa yang akan Allah lakukan? Saya tidak tahu. Secara spesifik, saya tidak tahu apa lagi yang dilakukan para murid dalam perikop ini. Saya memiliki pengharapan umum sama seperti para pemimpin jemaat. Sesungguhnya, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Allah. Namun, saya tahu Allah akan menjawab doa. Saya tahu bahwa Allah akan mengubah banyak hal. Saya sangat tahu bahwa Allah akan melakukan hal-hal yang baru dan yang tidak terduga untuk menunjukkan kasih dan kuasa-Nya kepada kita. Saya benar-benar yakin atas semua itu. Saya sudah melihat kejadian tersebut dan meskipun saya tidak mengetahuinya secara pasti bagaimana bentuknya, tetapi itulah yang kita harapkan untuk Allah lakukan dan kita bisa menjadi bagian dari karya-Nya ketika kita belajar bersama- sama untuk berdoa. Kita memiliki warisan yang besar dalam kelompok doa ini. Kita sedang membangun di atasnya. Sekaranglah saatnya bagi generasi ini untuk mempelajari apa yang telah dipelajari oleh generasi sebelumnya. Kita bisa melakukannya. Matius 18:10-20 adalah janji Yesus. Lain kali, saat Anda mengadakan persekutuan doa bersama dengan orang- orang Kristen yang lain, pastikan bahwa Anda menyisakan satu kursi kosong sebagai pengingat bahwa Yesus telah berjanji untuk bersama-sama dengan kita dalam persekutuan itu. (t/Yudo) Diterjemahkan dan diringkas dari: Nama situs: centralpc.org Alamat URL: http://www.centralpc.org/sermons/2005/s050807.htm Judul asli artikel: The Power of Praying Together Penulis: Rev. John Schmidt Tanggal akses: 6 Mei 2013 STOP PRESS: Publikasi e-BinaAnak: Memperlengkapi Pelayan Anak Kristen di Indonesia! Anda adalah pelayan anak-anak Kristen? Anda membutuhkan banyak bahan untuk memperlengkapi diri dalam pelayanan? Anda rindu generasi muda masa depan gereja dilayani dengan bertanggung jawab dan di dalam takut akan Tuhan? Lengkapilah diri Anda dengan publikasi e-BinaAnak dari Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org >. Publikasi e-BinaAnak memperlengkapi para pelayan anak Kristen dengan bahan-bahan yang alkitabiah dan bertanggung jawab. Gratis untuk Anda semua, meliputi artikel-artikel, tips, bahan mengajar, ide-ide aktivitas, kesaksian pelayan anak, informasi penting seputar pelayanan anak, dan masih banyak bahan lagi. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org > atau ke < binaanak(at)sabda.org >, setiap minggunya Anda akan memperoleh bahan- bahan tertulis dalam email Anda. Jika Anda adalah pelayan anak yang peduli terhadap kualitas pengajaran Anda, pastikan Anda tidak menunda untuk berlangganan publikasi e-BinaAnak. Dapatkan arsip e-BinaAnak sejak tahun 2000 di: < http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ > Kontak: doa(at)sabda.org Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y. Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |