Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/76

e-Doa edisi 76 (11-4-2013)

Kuasa Doa (1)

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)
                       
BULETIN DOA -- Kuasa Doa (1)
Edisi April 2013, Vol.05 No.76

Shalom,

Kita sudah sering melakukan doa pribadi sebagai bagian dari hubungan 
pribadi kita dengan Tuhan. Dan, memang doa pribadi penting untuk 
menguatkan roh kita. Namun, ada doa yang juga tidak kalah penting, 
yaitu doa bersama dengan saudara seiman yang dilakukan dengan satu 
hati. Doa ini mendatangkan kesatuan, melatih semua orang yang terlibat 
untuk tidak mementingkan diri sendiri, tetapi lebih mementingkan 
kepentingan bersama untuk dibawa dalam doa. Doa yang dilakukan secara 
bersama-sama memiliki kuasa untuk mendatangkan mukjizat yang lebih 
besar. Maka dari itu, marilah kita mengembangkan kehidupan doa yang 
bersatu.

Redaksi Tamu e-Doa,
Yusak
< http://doa.sabda.org >


        ARTIKEL DOA: KUASA DOA YANG BERSATU (MATIUS 18:19-20)

Salah satu pelajaran awal yang diberikan oleh Tuhan di sekolah doa-Nya 
adalah tidak berdoa secara terbuka di depan orang. Masuklah ke dalam 
kamarmu dan berjumpalah secara pribadi dengan Bapa. Setelah Ia selesai 
mengajar kita bahwa doa merupakan hubungan seseorang secara pribadi 
dengan Allah, Ia juga mengajarkan bahwa kita memerlukan kesatuan doa 
yang didoakan di depan umum. Ia memberi kita sebuah janji yang sangat 
khusus untuk kesatuan doa yang dinaikkan oleh dua atau tiga orang yang 
sepakat dalam permohonan mereka. Seperti sebuah pohon yang akarnya 
tersembunyi di dalam tanah dan batangnya menjulang menghadap cahaya 
matahari, demikianlah doa membutuhkan kerahasiaan, di mana satu jiwa 
bertemu dengan Tuhan sendirian dan juga persekutuan dengan orang-orang 
yang menemukan sebuah tempat berkumpul di dalam nama Yesus.

Alasan mengapa hal berdoa harus seperti demikian adalah karena ikatan 
yang mempersatukan seorang manusia dengan sesamanya tidak lebih rendah 
daripada ikatan yang mempersatukannya dengan Tuhan: Dia menjadi satu 
dengan mereka. Anugerah yang kita terima tidak hanya memperbarui 
hubungan kita dengan Tuhan saja, tetapi juga hubungan kita dengan 
sesama. Kita tidak hanya belajar berkata, "Bapaku." Adalah sebuah hal 
yang aneh apabila anak-anak dalam sebuah keluarga bertemu dengan 
ayahnya secara sendiri-sendiri, tanpa pernah mengungkapkan kasih 
mereka secara bersama-sama. Orang-orang percaya bukan hanya sebuah 
anggota dari satu keluarga saja, tetapi juga anggota dari satu tubuh. 
Sama seperti anggota tubuh yang saling bergantung satu dengan yang 
lainnya, jangkauan Roh Kudus untuk tinggal di dalam tubuh itu 
bergantung pada kesatuan dan kerja sama setiap orang. Orang-orang 
Kristen tidak dapat menerima berkat secara penuh dari Allah, yang 
telah siap untuk menganugerahkan berkat itu melalui Roh Kudus, sampai 
mereka mencari dan menerimanya dalam persekutuan seorang dengan yang 
lain.

Elemen-elemen dari kesatuan doa yang benar diberikan kepada kita di 
dalam kalimat di atas. Pertama adalah permohonan yang dinaikkan. Tidak 
cukup apabila kita hanya menyetujui apa yang orang lain mohonkan. 
Objek doa seharusnya adalah sesuatu yang khusus, jelas, dan merupakan 
keinginan bersama. Perjanjiannya haruslah seperti di dalam doa-doa 
yang lain, di dalam roh dan kebenaran. Dalam persetujuan seperti itu, 
kita dapat melihat apa yang kita doakan itu dengan sangat jelas. Kita 
dapat mengetahui apakah kita dapat meminta hal itu dengan penuh 
keyakinan sesuai dengan kehendak Allah, dan dapat mengetahui apakah 
kita siap untuk percaya bahwa kita telah menerimanya.

Kedua adalah berkumpul di dalam nama Yesus. Tuhan mengajarkan bahwa 
nama-Nya harus menjadi pusat dari doa dan pengikat dari persatuan itu, 
yang membuat umatnya bersatu, sama seperti sebuah rumah yang menampung 
dan menyatukan orang-orang di dalamnya (Amsal 18:10). Nama itu adalah 
sesuatu yang nyata bagi mereka yang mengerti dan percaya bahwa 
berkumpul di dalam nama itu berarti mengundang-Nya untuk hadir. Yesus 
sangat tertarik dengan kasih dan persatuan murid-murid-Nya 
(Matius 18:20). Kehadiran Yesus, yang hidup melalui persekutuan para
murid yang penuh kasih, memberi kekuatan pada kesatuan doa.

Ketiga adalah sebuah jawaban pasti: "... permintaan mereka itu akan 
dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga". Walaupun pertemuan doa untuk 
meneguhkan persekutuan religius atau demi kemajuan rohani mempunyai 
manfaat, tetapi itu bukanlah tujuan Tuhan memerintahkannya kepada 
kita. Ia memerintahkan hal itu kepada kita supaya kita bisa 
mendapatkan jawaban doa yang khusus. Pertemuan doa tanpa jawaban doa 
yang dikenal harus dikecualikan dari peraturan-peraturan tadi. Saat 
kita merasa terlalu lemah untuk menggunakan iman seperti yang 
seharusnya untuk mendapat sebuah keinginan yang jelas, kita harus 
mencari kekuatan melalui bantuan orang lain. Di dalam kesatuan iman, 
kasih, dan Roh Kudus, kuasa nama dan kehadiran Yesus Kristus dapat 
bekerja lebih leluasa dan jawaban doa datang lebih pasti. Bukti bahwa 
kesatuan doa adalah buah -- jawaban adalah diterimanya hal-hal yang 
kita minta.

Benar-benar merupakan kehormatan yang luar biasa! Benar-benar kuasa 
yang mengagumkan! Siapa yang akan mempertanyakan berkat apa yang dapat 
diterima

jika sepasang suami istri tahu apabila mereka bersatu di dalam nama 
Yesus, mengalami hadirat-Nya dan kuasa kesatuan doa (1 Petrus 3);

jika para sahabat menyadari bahwa betapa besarnya pertolongan yang 
mereka berikan lewat dua atau tiga orang yang berdoa dengan terencana;

jika dalam setiap pertemuan doa, prinsip-prinsip untuk datang bersama 
ke dalam nama-Nya, beriman kepada hadirat-Nya, dan menanti-nantikan 
jawaban dari-Nya adalah menjadi yang terutama;

jika dalam persatuan gereja-gereja, doa yang efektif dianggap sebagai 
tujuan utama mereka dikumpulkan;

jika dalam gereja universal, kedatangan Kerajaan Allah dan Sang Raja 
sendiri adalah doa yang tak henti-hentinya dinaikkan, sebuah seruan 
yang bersatu kepada Allah?

Rasul Paulus memiliki iman yang besar kepada kuasa doa yang bersatu 
(Roma 15:30). Ia mengharapkan jawaban untuk menjauhkannya dari musuh-
musuhnya dan dapat berhasil dalam pelayanannya (2 Korintus 1:11). Ia 
berharap doa-doa mereka memiliki bagiannya dalam meluputkan dirinya 
(Efesus 6:18-19). Paulus membuat kekuatan dan keberhasilan 
pelayanannya bergantung pada doa-doa mereka. Kepada jemaat di Filipi, 
ia berharap pencobaannya akan menjadi keselamatan baginya dan menjadi 
jalan bagi kemajuan Injil (Filipi 1:19). Ia juga memberi tahu jemaat 
di Kolose dan di Tesalonika untuk terus-menerus berdoa baginya 
(Kolose 4:3; 2 Tesalonika 3:1-2).

Dengan jelas terlihat bahwa Paulus memandang dirinya sebagai anggota 
tubuh Kristus yang bergantung pada simpati dan kerja sama tubuh itu. 
Ia bergantung pada doa-doa dari jemaat-jemaat ini untuk meraih apa 
yang, jika tanpa doa mereka itu, tidak akan dapat diterimanya. Doa-doa 
dari segenap jemaat itu dianggapnya faktor yang nyata di dalam 
pelayanan demi Kerajaan sebagai kuasa Allah.

Siapa yang akan mempertanyakan kuasa apa yang dapat dikembangkan dan 
diterapkan oleh gereja jika mereka memikul tanggung jawab untuk 
melayani dan berdoa siang dan malam demi kedatangan Kerajaan Allah, 
kuasa Allah, atau demi keselamatan jiwa-jiwa? Kebanyakan gereja 
berpikir bahwa anggota mereka berkumpul hanya untuk saling 
memperhatikan dan mendorong. Mereka tidak tahu bahwa Tuhan mengatur 
dunia ini lewat doa-doa umat-Nya, doa itu merupakan kuasa yang olehnya 
setan telah ditaklukkan, dan melalui kuasa doa, gereja-Nya di bumi 
juga mendapat akses kepada kuasa surgawi. Mereka tidak ingat bahwa 
Yesus, melalui janji-Nya, telah membuat semua pertemuan dalam nama-Nya 
sebagai sebuah jembatan ke surga, di mana hadirat-Nya dapat dirasakan 
dan kuasa-Nya dialami lewat pemenuhan keinginan mereka oleh Bapa.

Tuhan Ajarlah Kami Berdoa

Terpujilah Tuhan! Engkau meminta dengan sangat untuk kesatuan umat-Mu. 
Ajarlah kami untuk mendorong kesatuan kami dengan janji-Mu yang 
berharga itu, menurut kesatuan doa. Tunjukkan kepada kami bagaimana 
cara untuk bersatu di dalam kasih dan keinginan kami, sehingga 
hadirat-Mu ada dalam iman kami akan jawaban Allah.

Ya Bapa, kami berdoa untuk kelompok kecil orang-orang yang berkumpul 
bersama sehingga mereka dapat menjadi satu. Hilangkanlah segala 
pementingan diri sendiri dan tujuan pribadi, segala kesempitan hati 
dan kerenggangan yang mencegah mereka untuk menjadi satu. Usirlah roh 
duniawi dan kedagingan yang dapat menghilangkan kuasa janji-Mu. 
Biarlah pemikiran tentang hadirat-Mu dan pertolongan Bapa membawa kami 
untuk semakin dekat satu dengan yang lain.

Berikanlah rasa percaya, khususnya kepada gereja-Mu, bahwa melalui 
kesatuan doa, gereja-Mu ini dapat mengikat dan melepaskan apa yang ada 
di surga, mengusir setan, menyelamatkan jiwa-jiwa, memindahkan gunung, 
dan mempercepat kedatangan Kerajaan-Mu. Berikanlah juga karunia kepada 
kelompok doaku agar dapat berdoa dengan lebih berkuasa sehingga 
melalui doa kami, nama dan firman-Mu dimuliakan. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul buku: With Christ in the School of Prayer
Judul asli artikel: The Power of United Prayer
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House
Halaman: 111 -- 117


     STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PESTA GURU SEKOLAH MINGGU GSM) 
                    PERIODE JULI/AGUSTUS 2013

Anda guru sekolah minggu? Anda terbeban dalam pelayanan anak? Anda 
ingin terus diperlengkapi dalam melayani di sekolah minggu? Anda rindu 
mengembangkan talenta Anda dalam bidang pelayanan anak untuk kemuliaan 
nama Tuhan?

Yayasan Lembaga SABDA kembali membuka kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) 
periode Juli/Agustus 2013 melalui program Pendidikan Studi Teologi 
Awam (PESTA) bagi Anda yang terlibat dan terbeban dalam pelayanan 
anak. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan akan 
berlangsung mulai tanggal 15 Juli -- 23 Agustus 2013.

Daftarkanlah diri Anda sekarang juga ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-
christ.net >. Pendaftaran ditutup pada tanggal 10 Juni 2013. Jangan 
lewatkan kesempatan ini karena kelas terbatas hanya untuk 20 orang 
peserta saja. Tidak dipungut biaya!

Untuk melihat materi yang akan dipelajari dalam kelas PESTA GSM ini, 
silakan mengakses URL berikut ini.

==> http://pesta.sabda.org/gsm_sil


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org