Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/58

e-Doa edisi 58 (12-7-2012)

Injil Doa

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)

BULETIN DOA -- Injil Doa
Edisi Juli 2012, Vol.04 No.58

DAFTAR ISI
RENUNGAN DOA: MENGENAL ALLAH
ARTIKEL DOA: INJIL DOA
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

Shalom,

Tentu saja Allah menginginkan kita berdoa karena doa menunjukkan
kesadaran kita pada keadaan kita yang tak berpengharapan; dan tangan
Allah hanya akan terulur ketika kita menyadari hal itu. Doa juga
merupakan bentuk kepedulian kita terhadap jiwa kita karena hanya
dengan cara itulah kita menyatukan roh kita dengan Roh Allah. Selain
tentang kuasa doa yang luar biasa, artikel kali ini juga menunjukkan
doa-doa seperti apa sajakah yang menggerakkan hati Allah. Jika
pertanyaan, "Mengapa doa saya tidak dijawab?" masih ada dalam benak
kita, mungkin artikel ini dapat menolong kita menemukan jawabannya.
Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu e-Doa,
Berlian Sri Marmadi
< http://doa.sabda.org >

                      RENUNGAN DOA: MENGENAL ALLAH

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya."
(Yohanes 1:12)

Berhati-hatilah terhadap sikap tidak mau tahu dan acuh tak acuh. Anda
tidak boleh begitu saja mengabaikan jiwa Anda. Ada banyak bahaya yang
mengancam. Saya belum pernah tahu ada orang seperti itu bertobat.
Sebelum ia bangun dan menyadari kondisinya yang sesat dan tidak
berpengharapan, Allah tidak akan menjangkau dan menarik tangannya.
Pada suatu hari ada sebuah kapal mengalami bahaya besar di lautan.
Semua berlutut untuk berdoa, tetapi satu orang tidak mau. Mereka
mengajaknya untuk berdoa bersama mereka, tetapi ia menjawab: "Saya
tidak mau. Menjaga kapal itu urusanmu, bukan urusan saya. Saya `kan
hanya penumpang."

Ingatlah, pengetahuan saja tidak cukup. Banyak orang hafal perintah
dan janji Injil di luar kepala, tetapi mereka belum dijamah oleh
anugerah yang menyelamatkan itu. Pengetahuan acap kali tidak berguna,
bahkan benar-benar merusak. Yang perlu kita ketahui sebenarnya adalah
kehendak Allah dan mematuhinya. Bahkan keputusan-keputusan penting pun
tidak cukup. Memang ini penting, tetapi Alkitab tidak menyuruh kita
percaya bahwa suatu keputusan dapat menyelamatkan orang. Alkitab tidak
berkata, "Seberapa banyak yang mengambil keputusan untuk menerima Dia,
kepadanya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, bahkan
kepada mereka yang memutuskan untuk percaya dalam nama-Nya." Alkitab
berkata, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya... mereka yang percaya
dalam nama-Nya."

Diambil dari:
Judul asli buku: Quiet Time whit D.L. Moody
Judul buku: Saat Teduh Bersama D.L. Moody
Penulis: D.L. Moody
Penerjemah: Nani Tjahjani
Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2004
Halaman: 16

                         ARTIKEL DOA: INJIL DOA

Tidak ada satu pun yang dapat mengubah segala sesuatu selain daripada
doa. Orang sering bertanya, "Mengapa Anda menganjurkan untuk berdoa
lebih banyak?" Jawabnya amat mudah -- sebab Yesus melakukannya. Anda
dapat mengubah Injil Lukas menjadi Injil Doa. Itulah kehidupan doa
Yesus. Penginjil lain berkata, "Saat Yesus berada di Sungai Yordan,
Roh Kudus turun ke atasnya dalam rupa burung merpati" -- Lukas
berkata, "Saat Ia sedang berdoa, Roh Kudus turun ke atas-Nya."
Penginjil lain berkata, "Yesus memilih 12 murid" -- Lukas berkata,
"Setelah Ia berdoa semalam suntuk, Ia memilih 12 murid." Penginjil
lain berkata, "Yesus mati di kayu salib" -- Lukas berkata, "Bahkan
ketika Ia sedang sekarat, Ia berdoa untuk mereka yang menganiaya-Nya."
Penginjil lain berkata, "Yesus naik ke atas gunung dan Ia diubahkan"
-- Lukas berkata, "Ketika Ia sedang berdoa, Ia diubahkan." Tidak ada
satu pun yang dapat mengubah segala sesuatu selain daripada doa.

Alkitab menceritakan, murid-murid pergi tidur, tetapi Yesus pergi
berdoa -- seperti kebiasaan-Nya. Adalah kebiasaan-Nya untuk berdoa.
Yesus adalah Anak Allah -- Ia diurapi untuk pelayanan-Nya. Jika Yesus
memerlukan waktu begitu banyak untuk berdoa, tidakkah kita juga perlu
waktu untuk berdoa? Jika Yesus memerlukannya dalam setiap krisis,
tidakkah kita juga memerlukan-Nya? Sekelompok wisatawan mengunjungi
sebuah desa pelukis. Mereka melihat seorang lelaki tua sedang
duduk-duduk dekat sebuah pagar. Dengan gaya menguji, seorang
pengunjung bertanya, "Benarkah desa ini melahirkan orang-orang besar?"
Tanpa menoleh orang itu menjawab, "Tidak, hanya bayi-bayi."
Orang-orang terbesar sekali waktu adalah bayi-bayi. Orang-orang suci
terbesar sekali waktu adalah bayi-bayi dalam Roh. C.H. Spurgeon
bertobat waktu berumur 16 tahun dan mulai berkhotbah di London pada
usia 19 tahun. Waktu Ia berusia 27 tahun, mereka membangun sebuah
gereja untuknya dengan kapasitas tempat duduk 6000 orang, dan dipakai
dua kali di hari minggu -- berarti anggota gereja itu 12.000 jiwa --
belum lagi ditambah dengan kebaktian pada tiap Kamis malam. Bagaimana?
Ia menunggu Allah. Ia menyendiri dengan Allah. Ia belajar dan berdoa.

Doa Ratapan

Allah membentuk orang-orang terbaik-Nya dalam kesendirian. Tahukah
Anda rahasia doa? Rahasia doa ialah berdoa secara rahasia -- "Tetapi
jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu."
(Matius 6:6) Anda tak dapat memamerkan apa pun bila pintu tertutup dan
tak ada seorang pun di sana -- Anda tak dapat memamerkan
karunia-karunia Roh. Di luar Anda dapat memesona orang lain, tapi
Anda tak dapat memesona Allah. 1 Samuel 1:15 mengisahkan perjalanan
tahunan Elkana dan istrinya, Hana ke Silo untuk menyembah dan
mempersembahkan korban kepada Allah. Saat itu Hana tertekan sebab ia
tak dapat memberikan anak kepada suaminya. Pasal ini menggambarkan
berdoa tentang kemandulannya. Diceritakan bahwa Hana menangis. Bahkan
lebih daripada itu, ia menangis sampai lelah. Ia mencurahkan jiwanya
di hadapan Tuhan. Hatinya sedih, jiwanya pahit, geram, dan rohnya
menderita. Inilah daftar kemalangan, kesusahan, beban yang terjadi
pada wanita ini. Tapi kunci dari semua kejadian ini adalah bahwa Ia
seorang wanita pendoa. Dalam ayat 20 dikatakan, ia memetik hasilnya --
"Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya, Aku telah
memintanya dari Tuhan."

Sering saya katakan -- dan orang-orang tak menyukainya -- bahwa Allah
tak selalu menjawab doa. Ia menjawab doa-doa ratapan. Kehidupan Anda
menunjukkan seberapa banyak Anda bergantung pada kekuatan Anda
sendiri, dan seberapa banyak Anda sungguh-sungguh percaya dalam hatimu
ketika Anda menyanyikan, "Tak ada satu pun yang dapat kuberikan, hanya
pada salib-Mu aku bersandar ..." Semakin Anda memercayai dirimu
sendiri, semakin sedikit Anda berdoa. Semakin Anda tak memercayai
dirimu sendiri, semakin banyak Anda harus berdoa. Apa kata Alkitab?
Dikatakan, Allah memilih mereka yang rendah, yang tidak berarti.
Paulus berkata dalam 1 Korintus 1:28 bahwa Allah memilih yang tidak
berarti, supaya jangan ada seorang pun yang meninggikan dirinya. Kita
perlu menjadi "tidak berarti" saat ini.

Bahasa Orang Tertindas

Doa adalah bahasa orang tertindas. Daud, Raja Israel sering berkata,
"Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan
miskin aku." (Mazmur 86:1) Ingatkah Anda salah satu dari mazmur-mazmur
terbesar yang ditulisnya, yang mengatakan, "Orang yang tertindas itu
berseru, dan Tuhan mendengarkan ... " (Mazmur 34:7) Rasul Paulus
memesona saya dengan semangat, latar belakang, dan kepandaiannya yang
luar biasa. Meskipun demikian, ia berkata dengan sesadar-sadarnya
bahwa di dalam kelemahan ia kuat. Ia selalu mencoba membuktikan kepada
dirinya dan kepada orang lain bahwa ia bukan apa-apa. Doa yang benar
adalah komunikasi dua arah. Saya berbicara kepada Allah dan Allah
berbicara kepada saya. Saya tak tahu bagaimana Roh membuat komunikasi
ini -- atau mengapa Allah menyuruh saya berdoa -- tetapi begitulah
cara kerja Allah.

"Bangun dan Berdoalah!"

Suatu hari saya menghadiri sebuah konferensi bersama Dr. Raymond
Edmond dari Wheaton College, salah seorang pengajar Kristen terbesar
di negara ini. Ia bercerita pada kami tentang pengalamannya di Uruguay
sebagai seorang utusan Injil. Ia belum lama berada di sana ketika ia
jatuh sakit dan sekarat. Ia sedang mendekati ajal, sehingga
orang-orang menggali kuburan untuknya. Peluhnya mengalir deras di
keningnya dan tenggorokannya berbunyi seperti orang yang akan
meninggal. Tetapi tiba-tiba ia duduk di tempat tidurnya dan berkata
pada istrinya, "Ambilkan pakaianku." Tak seorang pun tahu apa yang
telah terjadi. Beberapa tahun kemudian, ia mengulang cerita itu lagi
di Boston. Setelah itu, seorang wanita agak tua dengan membawa buku
kecil mendekati dia dan bertanya, "Hari apa ketika Anda sedang
sekarat? Jam berapa di Uruguay? Jam berapa saat itu di Boston?" Ketika
dijawab, wajah wanita yang keriput itu bersinar. Ia menunjukkan pada
bukunya dan berkata, "Ini dia, Anda melihatnya? Pukul 02.00 pagi Allah
berkata, "Bangun dan berdoalah, iblis sedang mencoba membunuh Raymond
Edmond di Uruguay." Wanita itu bangun dan berdoa.

Duncan Campbell menceritakan seorang petani yang dilihatnya sedang
berdoa di ladang. Ia berdoa untuk seseorang di Yunani. Setelah itu, ia
bertanya mengapa petani itu berdoa. Orang itu menjawab, "Saya tak
tahu. Saya memunyai beban dalam roh saya dan Allah berkata,
"Berdoalah, ada seseorang di Yunani sedang mengalami kesulitan." Saya
berdoa sampai merasa lega. Dua atau tiga tahun kemudian, petani itu
menghadiri sebuah pertemuan dan mendengarkan cerita seorang utusan
Injil. Penginjil itu bercerita saat ia bekerja di Yunani. Dua atau
tiga tahun yang lalu, ia sedang berada dalam bahaya serius.
Orang-orang mulai membanding-bandingkan catatan-catatan dan menemukan
bahwa saat itu sama dengan hari di mana Allah memberikan beban doa
dalam hati seorang petani, di sebuah pulau kecil di pantai Skotlandia
untuk berdoa bagi seseorang di Yunani yang namanya saja ia tak tahu.
Kelihatannya Allah memberikan Anda hal-hal yang aneh. Saya tak peduli.
Jika Allah mengatakan sesuatu kepada Anda, lakukanlah apa yang
dikatakannya pada Anda.

Siapakah yang Boleh Naik ke Atas Gunung Tuhan?

Ada pengalaman lain yang diceritakan oleh Duncan Campbell ketika ia
sedang melayani di Skotlandia. "Saya tak dapat berkhotbah," katanya.
"Saya tak dapat menggapai Allah. Kelihatannya Surga itu sulit
ditembus. Seolah-olah ada atap baja setebal 3 meter." Maka, ia mencoba
sedapat-dapatnya untuk berkhotbah. Ia meminta seorang pemuda bernama
John Cameron untuk berdoa. Anak itu berdiri dan berkata, "Apa gunanya
berdoa jika kita tidak benar di hadapan Tuhan?" Ia mengutip Mazmur 24,
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan?" Anda tak dapat
menghampiri Allah, kecuali bila tangan Anda bersih. Artinya, hubungan
Anda dengan orang lain bersih dan hatimu juga bersih. "Siapakah yang
boleh naik ke atas gunung Tuhan? Orang yang bersih tangannya dan murni
hatinya ..." (Mazmur 24:3-4) Setelah anak itu membacakan Mazmur 24, ia
mulai berdoa. Ia berdoa selama 10, 15, 20 menit. Tiba-tiba ia berkata,
"Permisi Tuhan, saya mau melawan iblis." Ia berkeliling dan mulai
memerintahkan iblis untuk pergi. Ia memerangi semua yang dianggapnya
harus diperangi. Kita sedang berbicara tentang perisai Allah dan
melawan iblis! Setelah selesai melawan iblis, ia mengakhiri doanya. Ia
berdoa selama 45 menit! Ketika ia menyelesaikan doanya, terasa
seolah-olah tingkap-tingkap surgawi dibuka. Roh Allah dicurahkan ke
gereja, ke kota, ke tempat dansa di salah satu sudut kota, dan ke
kedai minuman keras di sudut kota yang lain. Kebangunan rohani lahir
dari doa tersebut!

Maleakhi 3:1 berkata, "Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari masuk ke
Bait-Nya! Ingat apa yang dikatakan tentang para gembala? Mereka sedang
menjaga ternak di malam hari, tiba-tiba terdengar suara bala tentara
surgawi. Ingatkah Anda sekelompok orang yang menunggu di ruang atas?
Tiba-tiba Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka di ruangan itu. Ada
sebuah tanggal dalam sejarah yang saya sukai -- Rabu, 13 Agustus 1737.
Sekelompok kecil orang Moravia sedang bersekutu menantikan Roh Kudus.
Pukul 11.00, tiba-tiba Roh Kudus datang. Tahukah Anda apa yang
terjadi? Persekutuan doa yang dimulai pukul 11.00 tersebut berakhir
100 tahun kemudian! Ruang doa itu tak pernah kosong selama satu abad!
Inilah doa terpanjang yang pernah saya ketahui. Bahkan anak-anak kecil
berusia 6 sampai 7 tahun, berdoa meratapi negara-negara yang namanya
saja tak dapat mereka eja.

Mengapa Kita Tak Mengalami Kebangunan Rohani?

Di suatu kota tua di Irlandia, ada suatu tempat di mana 4 pemuda
bertemu setiap malam, berdoa untuk suatu kebangunan rohani. Di Wales,
ada tempat di bukit-bukit, di mana 4 lelaki muda yang baru berusia 18
sampai 19 tahun bertemu dan berdoa malam demi malam. Mereka tak
membiarkan Allah pergi, mereka tak menginginkan jawaban "tidak".
Sejauh akal manusia, mereka berdoa supaya sebuah kebangunan rohani
dilahirkan. Jika Anda menginginkan suatu kebangkitan rohani di
gerejamu tanpa mau bersusah payah, lupakan itu. Kebangunan rohani
harganya mahal. Saya dapat memberi alasan sederhana, mengapa tidak
terjadi kebangkitan kekristenan di Indonesia? Karena kita puas untuk
hidup tanpa mengalaminya. Kita tidak mencari Allah -- kita mencari
mukjizat-mukjizat, kita mencari penginjilan massal yang besar-besar,
kita mencari berkat-berkat. Dalam Bilangan 11 Musa berkata kepada
Allah, "Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas
seluruh bangsa ini. Sebaiknya Engkau membunuh aku saja." Cukupkah Anda
mencintai Indonesia sehingga dapat berkata, "Tuhan, kirimkanlah
kebangunan rohani di Indonesia atau bunuhlah aku?" Apakah Anda
berpikir inilah saatnya untuk mengubah doa Patrick Henry, "Berikan aku
kemerdekaan atau kematian" menjadi, "Beri negara ini kebangunan rohani
atau biarkan aku mati?"

Dalam Kejadian pasal 30, Rahel mendekati Yakub dan melemparkan dirinya
dengan putus asa. Ia berkata, "Berikan kepadaku anak, kalau tidak aku
akan mati." Maukah Anda merendahkan diri di hadapan Allah untuk
memohonkan kelahiran anak-anak rohani di negara kita? Orang-orang
berkata, "Saya mengalami kepenuhan Roh Kudus." Jika kedatangan Roh
tidak mengubah kehidupan doa Anda, lebih baik Anda memeriksanya. Saya
tak begitu yakin Anda mendapatkan apa yang Allah inginkan bagi Anda
untuk mendapatkannya. Kita berkata bahwa doa mengubahkan
perkara-perkara. Tidak! Doa tidak mengubahkan perkara-perkara. Doa
mengubahkan orang dan orang itulah yang mengubahkan perkara-perkara.
Kita semua menginginkan agar malaikat Gabriel yang melakukan pekerjaan
itu. Allah berkata, kerjakan sendiri -- dengan bantuan dan
kekuatan-Ku. Kita perlu menjadi seperti Hana. Apa yang dilakukannya?
Ia menangis, meratap, berkeluh kesah, ia berpuasa -- dan ia berdoa.
Yesus, Tuhan yang diurapi, menjadikan doa sebagai kebiasaan-Nya.
Paulus, dengan latar belakang dan kepandaiannya, bergantung pada doa
karena ia menyadari bahwa ia lemah. Daud, sang raja, menyebut dirinya
orang malang dan berseru kepada Tuhan. Hana berdoa untuk mendapatkan
seorang anak dan melahirkan seorang nabi. Doa yang sungguh-sungguh
dari orang- orang muda membawa suatu kebangunan rohani. Tidak ada satu
pun yang dapat mengubah segala sesuatu selain daripada doa.

Sumber asli: Diterjemahkan dari "Prayer" (LD 39) dengan seizin Last
Days Ministries, USA.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul traktat: Doa
Penulis: Leonard Ravenhill
Penerbit: SON A.D 2000, Surabaya

                     STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM
                  KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

Yayasan Lembaga SABDA melalui program PESTA (Pendidikan Elektronik
Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > kembali membuka kelas
Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode Sep/Okt 2012. Jika Anda
mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas ini, maka Anda akan mendapat
pelajaran seputar pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti
Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus.
Tidak hanya itu saja, setelah menyelesaikan seluruh tugas tertulis
dalam modul, Anda akan didaftarkan menjadi peserta kelas diskusi untuk
belajar bersama rekan-rekan yang lain seputar dasar iman Kristen.

Segeralah mendaftar karena kelas diskusi akan dimulai pada 18
September 2012. Cara mendaftarkan diri sangat mudah. Anda tinggal
mengirimkan permohonan mengikuti kelas DIK Sep/Okt 2012 ke Admin PESTA
di alamat email < kusuma(at)in-christ.net >

Jika Anda ingin mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di:
==> < http://pesta.sabda.org/dik_sil >

Tuhan memberkati!

Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org