Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/55

e-Doa edisi 55 (24-5-2012)

Fenomena Lawatan Allah

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)

BULETIN DOA -- Fenomena Lawatan Allah
Edisi Mei 2012, Vol.04 No.55

DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA: FENOMENA DALAM LAWATAN ALLAH, ALKITABIAHKAH?
TOKOH DOA: AYUB: PEMULIHAN DARI TUHAN
STOP PRESS: DAPATKAN BUNDEL BULETIN PARAKALEO!

Shalom,

Di Indonesia terdapat banyak ragam denominasi kekristenan. Karena
keragaman tersebut, tidak jarang terjadi ketidakcocokan
antardenominasi. Tentu saja hal ini sangat disayangkan karena dapat
menimbulkan perpecahan di antara umat Kristen sendiri. Mari kita
saling menghargai, menghormati, mendukung, dan saling melengkapi dalam
melayani Tuhan dan sesama di dunia ini.

Artikel yang kami sajikan berikut merupakan hal yang masih menjadi
kontroversi bagi sebagian denominasi sampai saat ini. Artikel ini
tidak bermaksud untuk membela atau mencemooh sebagian dari saudara-
saudara seiman kita yang menyakini fenomena tertentu -- Fenomena
Lawatan Allah. Artikel ini dimaksudkan agar kita mengenal latar
belakang sekelompok denominasi tertentu meyakini hal ini. Bagaimana
sekelompok denominasi ini memahami peristiwa "Fenomena Lawatan Allah"?
Silakan Anda menyimak artikel yang telah kami persiapkan. Selamat
membaca.

Pemimpin Redaksi e-Doa,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >

         ARTIKEL DOA: FENOMENA DALAM LAWATAN ALLAH, ALKITABIAHKAH?

Sepanjang sejarah kekristenan, keadaan gereja tidak selalu cemerlang.
Gambaran gereja mula-mula yang ideal (zaman para Rasul), menurun
hingga mengalami "kematian" yang dikenal dengan zaman kegelapan atau
"The Dark Ages". Saat itu, pujian dan penyembahan tidak terdengar lagi
di gereja, karunia bahasa lidah hilang, dan konsep keselamatan oleh
pengorbanan Yesus digantikan dengan konsep keselamatan yang dapat
dibeli dengan uang.

Namun Allah tidak tinggal diam. Di akhir zaman ini, Allah sedang
mengadakan pemulihan besar-besaran atas gereja-Nya melalui
lawatan-lawatan yang dilakukan-Nya. Konsep keselamatan karena iman
pada Tuhan Yesus kembali ke dalam gereja, setelah protes dari Martin
Luther kepada gereja di Wuttenberg di Jerman. Pujian dan penyembahan
kembali terdengar ketika terjadi lawatan Tuhan di Azusa Street,
Amerika Serikat pada tahun 1905, yang memulihkan karunia Roh Kudus di
gereja. Mulai dari lawatan di Azusa Street inilah tersebar gerakan
pantekosta dan karismatik. Pada masa kini, lawatan besar-besaran
sedang terjadi. Salah satu contohnya di awal tahun 1994, yang dikenal
dengan nama "Toronto Blessing" (terjadi di gereja Toronto Airport
Vineyard dan curahan Roh Kudus masih berlangsung setelah membawa
berkat bagi 150.000 orang seluruh dunia). Lawatan demi lawatan
dilakukan Allah untuk memulihkan gereja-Nya.

Kata "pemulihan" dalam bahasa Yunani adalah "Aposkathistemi", yang
berarti:

1. Menaruh kembali dalam aturannya yang semula.
2. Menyempurnakan, melengkapi.
3. Mengembalikan ke posisi semula yang sudah hilang/tercuri.
4. Biasanya dalam wujud yang lebih baik/besar/banyak.

Berulang kali Allah memberi janji pemulihan. Yeremia 33:1-13
mengatakan pemulihan ini akan membawa: kuasa doa -- jawaban doa.

1. Pewahyuan (great and mighty things).
2. Kesehatan.
3. Kesembuhan.
4. Damai sejahtera yang melimpah.
5. Kebenaran yang melimpah.
6. Keamanan.
7. Memulihkan keadaan kita.
8. Membangun kehidupan kita.
9. Penahiran.
10. Mengampuni segala kesalahan/dosa kita.
11. Sukacita/kegirangan yang melimpah.
12. Kedaulatan Allah dipulihkan.
13. Suara kegirangan.
14. Suara sukacita.
15. Suara pengantin laki-laki dan perempuan.
16. Suara umat Allah.
17. Berkat Allah yang melimpah.

Sejarah mencatat berulang kali tentang lawatan Allah, dari generasi ke
generasi yang menimbulkan pro dan kontra, terutama fenomena tentang
manifestasi Roh Kudus. Bagi banyak orang dan gereja, tumbang dan
tertawa dalam Roh masih merupakan hal baru -- merupakan suatu hal yang
normal jika mereka masih sangat berhati-hati menanggapi hal tersebut.
1 Korintus 1:27-30 menyatakan bahwa Allah sering memakai hal-hal yang
bodoh, tidak terpandang bagi manusia untuk membawa kita pada
kemuliaan-Nya. Alkitab harus menjadi "frame work" (kerangka acuan)
dari segala karya Roh Kudus dalam hidup manusia.

Apa yang Terjadi Saat Anda Tumbang dalam Roh?

Sebagai seorang gembala yang bertanggung jawab atas jiwa
domba-dombanya, saya selalu ingin mengetahui dasar teologi di balik
semua peristiwa yang dialami oleh gereja kami. Apa benar hal tersebut
berasal dari Alkitab? Apa yang harus saya/jemaat lakukan? Waktu itu,
setelah kejadian tumbang dan tertawa dalam Roh yang pertama, saya
berdoa meminta Tuhan menunjukkan saya di mana hal tersebut ditulis di
Alkitab. Kemudian Tuhan memberikan inspirasi yang baru mengenai Mazmur
23. 
Biasanya, saya membacakan Mazmur 23 dalam kebaktian penghiburan
untuk orang yang sudah meninggal. Namun kali ini, Tuhan membuka arti
yang lebih dalam. Apa yang terjadi saat tumbang dalam Roh?

1. Mengenal Gembala yang Agung. Mazmur 23 dimulai dengan kata "Tuhan
adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." Pernyataan Daud, bahwa
"Tuhan adalah gembalaku" menyatakan bahwa Daud mengenali siapa
gembalanya. Pernyataan ini mengajak kita untuk mengenal Gembala yang
Agung.

2. Anda tak kekurangan. Dalam ayat itu juga dinyatakan jika Tuhan
menjadi gembala kita, Ia akan mencukupkan kebutuhan kita, termasuk
kebutuhan mental dan spiritual yang tidak dapat dipenuhi oleh manusia.

3. Allah membaringkan di rumput hijau. Saat kita tumbang dalam Roh,
Allah sendiri yang menumbangkan kita, Ia membaringkan kita di rumput
hijau bukan karena kekuatan magis atau manusia.

4. Allah membimbing ke air yang tenang. Anda ditenggelamkan dalam alam
kedamaian Ilahi.

5. Allah menyegarkan jiwa Anda. Ia mengangkat setiap beban-beban Anda.

6. Allah menuntun di jalan yang benar. Anda memperoleh hikmat Ilahi
dalam kehidupan Anda.

7. Allah menghancurkan ketakutan. Selama kita "tumbang dalam Roh",
Allah seolah-olah mengadakan operasi di dalam jiwa kita. Ia mengangkat
semua ketakutan dan menggantikannya dengan penghiburan.

8. Allah mengurapi Anda sampai penuh melimpah, sehingga Anda hidup
dalam kebajikan dan kemurahan.

Allah sedang mengadakan pemulihan bagi gereja-Nya. Mari kita buka hati
kita untuk mengalami lawatan Allah ini. Kemuliaan hanya bagi Tuhan!

Diambil dari:
Judul majalah: HARVESTER, Edisi November/Desember, Tahun 1994
Judul artikel: Fenomena dalam Lawatan Allah, Alkitabiahkah?
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Indonesian Harvest Outreach
Halaman: b -- c

                 TOKOH DOA: AYUB: PEMULIHAN DARI TUHAN

Ayub yang tinggal di tanah Us, dikisahkan sebagai seorang yang sangat
kaya, bahkan disebut sebagai yang terkaya dari semua orang di sebelah
timur (Ayub 1:1,3). Menurut pandangan tradisional, tanah Us merupakan
daerah Haran. Sedangkan pandangan modern menganggapnya sebagai daerah
perbatasan Edom.

Besarnya kekayaan Ayub dilukiskan dengan uraian mengenai banyaknya
harta yang dimilikinya. Ayub memunyai 7.000 ekor kambing domba, 3.000
ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina ... (Ayub 1:3). Ayub
memunyai banyak rumah, baik untuk dirinya sendiri, ketujuh anaknya,
maupun untuk tempat tinggal para budaknya (Ayub 1:4).

Ayub merupakan seorang tokoh pada zamannya. Ayub merupakan pemimpin
bagi kaum keluarganya dan bagi ketujuh anaknya. Ia juga menjadi
pemimpin dari para karyawannya yang sangat banyak. Alkitab mengatakan
bahwa ia memunyai budak dalam jumlah yang sangat besar (Ayub 1:3).

Di tengah masyarakat, Ayub dipandang sebagai seorang tokoh yang baik
dan dermawan. Alkitab mencatat bahwa ia senang membantu orang-orang
lemah (Ayub 4:3-4). Kekayaannya yang luar biasa memungkinkan ia
menolong orang-orang miskin dari kalangan bawah yang berkekurangan.

Rupanya, Ayub juga merupakan "public figure" yang banyak memberi
nasihat dan ajaran moral. Ayub adalah seorang berhikmat, yang fasih
mengajar banyak orang, seorang motivator yang efektif (Ayub 4:3-4). Ia
adalah seorang kaya dari kalangan atas, yang punya kearifan yang
dihormati masyarakat.

Lebih dari itu, Ayub adalah orang besar di pemandangan Allah. Tuhan
memberinya pujian: "Tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang
demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan." (Ayub 1:8) Hanya orang-orang tertentu yang beroleh
pengakuan seperti itu dari Tuhan.

Dari uraian kitab Ayub pasal pertama, nyata bahwa Ayub adalah seorang
yang besar bukan hanya di dunia materi, melainkan juga di mata Allah.
Ketika iblis berkeliling dunia, ia mengakui bahwa Ayub adalah orang
yang paling hebat dalam hal takut akan Tuhan. Iblis tidak bisa
menjamah Ayub tanpa izin khusus dari Tuhan, sebab Tuhan begitu
membentengi Ayub dan kehidupannya (Ayub 1:10-11).

Kehidupan Doanya

Ayub adalah seorang pemimpin yang kuat di dalam doa. Ia selalu
menaikkan doa-doa khusus untuk anak-anaknya. Setiap kali, apabila
hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka (ketujuh
anaknya), dan menguduskan mereka; "keesokan harinya, pagi-pagi
bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah
mereka sekalian, sebab pikirnya: `Mungkin anak-anakku sudah berbuat
dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati`." (Ayub 1:5a)

Kehidupan doa Ayub memberi teladan bagi para pemimpin masa kini untuk
tekun mendoakan anak-anak mereka. Kesibukan pekerjaan atau pelayanan,
sering membuat para pemimpin kurang memedulikan anak. Tak jarang kita
mendengar kabar banyaknya anak pendeta, hamba Tuhan, atau tokoh
Kristen yang terlantar dan jatuh dalam rupa-rupa dosa.

Ketika malapetaka hebat melanda hidupnya -- ternaknya dijarah, harta
bendanya habis, dan anak-anaknya mati -- Ayub memberi sebuah reaksi
yang luar biasa: doa! Ia tidak marah, kecewa, membalas, atau bunuh
diri. Ayub mengoyak jubahnya dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah
ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan
ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang
memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:20-21)

Bagaimana jika seandainya perusahaan Anda bangkrut? Bagaimana jika
seandainya gereja Anda dirusak massa, dibakar, dan jemaat serta
keluarga Anda dianiaya? Inilah ujian bagi seorang pemimpin sejati.
Tingkat kedewasaan rohani kita benar-benar diuji habis-habisan.
Masihkah kita berdoa kepada Tuhan?

Menarik jika kita perhatikan percakapan antara Ayub dengan Tuhan
selama ia mengalami penderitaan berat itu. Sejak awal Ayub tetap
beriman dan mengasihi Tuhan, meskipun ia banyak mengeluh (Ayub 3).
Tetapi, setelah ia mendengar banyak masukan dari orang lain,
pikirannya berubah. Ayub mulai mengucapkan kata-kata negatif mengenai
Tuhan (Ayub 10). Tetapi, akhirnya Ayub pun sadar dan memohon
pengampunan, mencabut semua perkataannya yang salah (Ayub 42:6).

Percayalah bahwa tidak ada pencobaan yang melebihi kekuatan kita
(1 Korintus 10:13). Bersama Tuhan kita pasti kuat. Persoalannya,
ketika kita mulai membuka telinga terhadap perkataan-perkataan
manusia, iman kita pasti akan goyah. Pemimpin sejati tidak akan
terpengaruh oleh apa kata orang, tetapi hanya firman Tuhan saja!

Pemulihan karena Doa

Penderitaan dan penyakit Ayub berasal dari iblis yang menyerang dia
atas seizin Tuhan (Ayub 1:11-12, 2:5-6). Jadi, Tuhan tidak pernah
merancangkan perkara buruk dalam kehidupan Ayub (Yeremia 29:11).
Iblislah si pencuri, pembunuh, dan pembinasa (Yohanes 10:10).

Tetapi, ketika Ayub jatuh dalam kemiskinan dan penderitaan, semua
orang menuduh bahwa ia telah kena tulah Tuhan. Istrinya berkata,
"Masih bertekunlah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan
matilah!" (Ayub 2:9) Ketiga sahabatnya, Elifas, Bildad, dan Solar
datang dan menuduh Ayub sebagai pendosa besar, sehingga Allah
menulahinya dengan penderitaan dan penyakit yang parah. Masyarakat
juga mengucilkan dia, tidak ada seorang pun yang peduli dan menolong.
Ayub tinggal sendirian sebagai orang yang dianggap sampah masyarakat.

Di tengah lembah penderitaan itu, Ayub sangat membutuhkan, bukan hanya
pembelaan, melainkan juga pemulihan dari Tuhan. Namun, sekian lama
Ayub tidak kunjung melihat tangan Tuhan mengangkat hidupnya, sehingga
ia sempat putus asa. Ia kecewa kepada teman-temannya dan menyebut
mereka sebagai penghibur sialan (Ayub 16:1-3). Iman Ayub goyah dan ia
sempat berprasangka negatif kepada Tuhan (Ayub 10).

Di akhir cerita, Tuhan memulihkan Ayub karena ia berdoa mengaku dosa
dan merendahkan diri di hadapan Allah. Karena sadar telah berkata
buruk tentang Tuhan, Ayub mencabut kembali setiap perkataannya dan
menyesalinya, ia duduk dalam debu dan abu (Ayub 42:6). Doa pertobatan
dengan merendahkan diri adalah kunci pemulihan. Karena itu
rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya (1 Petrus 5:6).

Mengapa Tuhan memulihkan kehidupan Ayub? Alkitab mencatat: Tuhan
memulihkan keadaan Ayub setelah ia meminta doa untuk
sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat
dari segala kepunyaannya dulu (Ayub 42:10). Pemulihan terjadi setelah
Ayub mendoakan dengan tulus orang-orang yang memfitnah dan menuduhnya.
Itulah doa yang penuh kasih, mendoakan orang yang telah mengecewakan,
merendahkan, dan menuduhnya (Matius 5:44).

Seorang pemimpin biasanya memunyai beberapa sahabat. Tetapi, tak
jarang sahabat kita tidak memberi dukungan manakala kita jatuh. Mereka
malahan mengejek dan menuduh kita sebagai yang bersalah. Pemimpin
Kristen akan tetap bersikap kasih terhadap musuh dan bahkan mau
mendoakan mereka dengan tulus.

Diambil dari:
Judul buku: Mezbah Doa Para Pemimpin
Penulis: Haryadi Baskoro
Penerbit Yayasan ANDI, Yogyakarta 2008
Halaman: 69 -- 74

            STOP PRESS: DAPATKAN BUNDEL BULETIN PARAKALEO!

Buletin Parakaleo berisi tulisan-tulisan dari penulis dan konselor
Kristen yang telah berpengalaman dalam bidangnya, seperti Yakub
Susabda, Esther Susabda, Paul Gunadi, dan Paul Soetopo. Buletin
Parakaleo ini diterbitkan oleh Departemen Konseling Sekolah Tinggi
Teologi Reformed Injili Indonesia sejak tahun 1984 hingga tahun 2007
[buletin ini sekarang sudah tidak terbit lagi]. Saat ini tersedia
bundel Buletin Parakaleo yang berisi 56 edisi (lengkap).

Jika Anda berminat untuk mendapatkan bundel buletin Parakaleo ini,
silakan mengisi form pemesanan di bawah ini. Pesanan Bundel Parakaleo
akan dikirim lewat pos ke alamat pemesan (mohon tulis alamat yang
lengkap).

Sebagai ganti biaya cetak dan ongkos kirim, pemesan bisa memberikan
sumbangan sukarela lewat transfer Bank:
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati

----------------> potong di sini <-------------------

FORM PEMESANAN BUNDEL PARAKALEO

Nama Pemesan:
Alamat lengkap:
Kota:
Kode Pos:
No. HP:
Email:

Jumlah yang dipesan: ... bundel (masing-masing berisi 56 edisi -- lengkap)

----------------> potong di sini <-------------------

Kirimkan kembali form ini dan bukti transfer ke:
==> konsel(at)sabda.org

Atau kirimkan data Anda lewat SMS ke: 088-1297-9100

Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org