Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/52

e-Doa edisi 52 (12-4-2012)

Peperangan Rohani

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)

BULETIN DOA -- Peperangan Rohani
Edisi April 2012, Vol.04 No.52

DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA 1: SENJATA KITA DALAM PEPERANGAN
ARTIKEL DOA 2: PERANG ROHANI
STOP PRESS: GLOBAL DAY OF PRAYER AND FASTING FOR NORTH KOREA

Shalom,

Ketika kita berdoa syafaat, sebenarnya kita sedang memasuki sebuah
peperangan yang sengit dengan kuasa-kuasa di udara. Karena itu,
seharusnya kita bersiap sedia dengan segala baju zirah yang sudah
dipersiapkan oleh Allah untuk kita pakai. Dalam edisi e-Doa kali ini,
kami mengajak Anda menyimak artikel mengenai senjata yang kita pakai
dan apa yang kita lakukan dalam peperangan rohani. Kiranya,
artikel-artikel yang kami sajikan ini memperlengkapi Anda. Tuhan
Yesus memberkati!

Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >

             ARTIKEL DOA 1: SENJATA KITA DALAM PEPERANGAN

Orang beriman harus senantiasa diperlengkapi dengan sejumlah jenis
senjata. Efesus 6:10-11 berkata, "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di
dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh
perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis." Orang semacam ini adalah orang yang siap menghadapi
musuh. Iblis akan melakukan segala upaya untuk mencegah, jangan sampai
Anda memiliki ilmu pengetahuan dari Allah. Sekalipun Anda berhasil
memiliki senjata itu, ia akan berusaha merebutnya. Anda akan mengalami
ujian dalam hal ini, dan ada beberapa orang yang tidak lulus dalam
ujian tersebut. Iblis akan menyatakan bahwa Anda tidak memerlukan
senjata itu. Sebaiknya senjata itu dibuang saja, sebab senjata itu
tidak bermanfaat bagi Anda.

Pada suatu saat, saya didatangi seorang laki-laki di dalam suatu
kebaktian, tatkala saya sedang menyinggung masalah ini di dalam
khotbah saya. Ia mengatakan bahwa senjata itu tidak mempan baginya.
Saya katakan kepadanya apabila senjata Allah itu tidak mempan, maka ia
dapat menyebut Tuhan itu pembohong. Kalau firman Allah itu sebagai
senjata tidak mempan dalam hidup Anda, maka hal itu disebabkan oleh
karena Anda menggunakannya secara tidak benar.

Allah tidak pernah gagal dalam melaksanakan kebenaran. Memang musuh
dengan gigih menolak Anda masuk ke dalam kawasan yang pernah ia kuasai
karena ia senang menjalankan kekuasaan gelap yang penuh dengan roh
jahat di udara. Ia ingin terus melanjutkan kekuasaannya atas diri umat
manusia. Ia sangat menyesalkan adanya campur tangan Tuhan dalam hal
ini. Ia akan memusatkan segala kekuatan dan tenaganya untuk merintangi
Anda melalui suatu peperangan yang dahsyat. Kalau serangan-serangannya
berhasil Anda patahkan dan ia tidak berhasil menguasai jalan pikiran
Anda, maka ia akan mencoba mengusik Anda melalui jiwa Anda, keadaan
tubuh Anda, keadaan keluarga Anda, atau kondisi kehidupan Anda. Oleh
sebab itu, hendaklah Anda siap sedia senantiasa menghadapi segala
gangguan iblis itu, karena ia pasti tidak akan tinggal diam. Gangguan
itu akan terus datang merongrong.

Tempat yang tadinya merupakan anugerah yang istimewa bagi Anda, kini
menjadi tempat yang luar biasa berbahaya. Tidak ada kebenaran yang
lebih tangguh dalam melawan musuh, kecuali kewibawaan iman pada orang
yang percaya. Roh Tuhan berdoa melalui rasul Paulus, kiranya mata
sidang jemaat boleh terbuka lebar, agar mereka bisa menyadari
sepenuhnya perlengkapan senjata yang ampuh, yang telah diperuntukkan
untuk menjaga keamanan diri mereka. Saya pernah menyaksikan sejumlah
orang yang berhasil dijungkirbalikkan oleh iblis. Banyak pula orang
yang berusaha dengan tekun untuk menguasai kebenaran Allah, atau telah
memperoleh pelajaran tentang kebenaran Allah itu. Mereka telah
berusaha dengan sekuat tenaga, untuk dapat melaksanakan dengan baik
apa yang diajarkan oleh firman Allah. Sering kali, mereka berhasil
ditaklukkan iblis dari segi kelemahan jasmaniah mereka, sebab mereka
tidak bisa lagi ditaklukkan melalui kekuatan benteng iman rohani
mereka. Iblis senantiasa berusaha mengalahkan mereka melalui segala
cara, apa saja yang ia sanggupi. Namun, kepada setiap orang, telah
disediakan perlengkapan senjata, yang bisa menjamin keamanan diri
mereka itu. Apabila manusia itu berhasil memanfaatkan senjata dari
Allah itu dengan tepat, maka ia pasti berhasil mengalahkan iblis.

Seorang yang beriman haruslah senantiasa diperlengkapi dengan senjata.
Efesus 6:10-17 berkata, "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan,
di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis. Karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap itu, melawan roh-roh jahat di
udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya
kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap
berdiri sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah
tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan berbaju zirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera,
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai
itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah."
Berbagai macam bagian senjata yang disebutkan di sini, melambangkan
sikap kehidupan rohani tertentu, yang harus dipertahankan oleh orang
beriman. Dengan mengenakan senjata rohani ini, maka seorang yang
beriman akan terlindung dari bahaya musuh, dan tidak terhalang dalam
melaksanakan tugas pelayanannya. Yang ia perlukan hanyalah bagaimana
caranya ia terus-menerus bisa bertahan, agar senjatanya itu tetap
cemerlang dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingannya dengan mantap.

Ikat pinggang kebenaran merupakan lambang dari pemahaman yang mendalam
terhadap isi firman Allah. Seperti halnya fungsi ikat pinggang bagi
seorang tentara sebagai tempat kaitan segala macam senjata lain
baginya, agar tetap bisa bertahan pada tempatnya masing-masing, maka
ikat pinggang kebenaran berfungsi demikian juga.

Tameng dada yang terbuat dari logam merupakan lambang keadilan. Hal
ini memunyai dua macam penerapan. Pertama, Yesus adalah lambang dari
segala keadilan. Itulah sebabnya, kita tempatkan Dia sebagai pelindung
keadilan yang utama. Kedua, lukisan dari sikap ketaatan kita terhadap
firman Tuhan, bahwa kaki kita harus beralaskan sepatu yang siap sedia
untuk menyebarkan Kabar Baik bagi umat manusia. Hal ini merupakan
tugas kepeloporan dalam menyampaikan firman Tuhan kepada manusia, yang
patut dilaksanakan dengan setia.

Tameng kepercayaan. Tameng itu merupakan senjata pelindung bagi
seluruh tubuh kita. Hal ini merupakan lambang tentang keamanan diri
kita selengkapnya, dan merupakan tempat pengungsian yang aman di bawah
darah yang telah ditumpahkan di atas bukit Kalvari, di mana tidak ada
satu kekuatan musuh apa pun juga yang bisa berhasil menembusnya.

Ketopong keselamatan, seperti yang disinggung dalam 1 Tesalonika 5:8,
yang merupakan harapan terhadap keselamatan itu. Harapan akan
keselamatan itu merupakan satu-satunya topi pengaman yang mampu
melindungi bagian kepala kita dalam masa-masa penuh kepicikan,
sehingga janganlah kepala kita jadi bingung atau pecah, sehingga kita
berpaling dari sesuatu yang mengandung kebenaran.

Pedang Roh, yang tiada lain adalah firman Tuhan itu sendiri. Bagi
kita, hal ini harus kita tafsirkan bahwa firman Allah itu, hendaklah
kita gunakan secara aktif sebagai senjata. Senjata-senjata yang
lainnya itu tergolong jenis senjata yang dapat kita pakai dalam corak
membela diri atau mempertahankan diri semata-mata.

Selanjutnya Efesus 6:18 menyatakan, "Dalam segala doa dan permohonan.
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu
itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang
kudus." Nah, kini kita telah siap siaga untuk melakukan peperangan
melawan musuh, karena kita sudah diperlengkapi sepenuhnya dengan
senjata yang ampuh. Oleh sebab itu, apabila kita berdoa di dalam Roh,
maka kita pun dapat melaksanakan tugas perjuangan kita dengan
gilang-gemilang.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: Authority of the Believer
Judul buku: Kewibawaan Orang Beriman
Penulis: Kenneth E. Hagin
Penerjemah: Wimanjaya K. Liotohe
Penerbit: Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL", Jakarta 1981
Halaman: 36 -- 38

                     ARTIKEL DOA 2: PERANG ROHANI

Keberadaan Iblis dan Roh-Roh Jahat

Beda dari yang dikesankan oleh film-film hantu Hong Kong yang jenaka,
film-film misterius X-files yang mencampuradukkan data, fiksi,
kebenaran, dan kesesatan, atau film-film hantu serial beberapa
televisi Indonesia yang banyak mengundang asosiasi binal pemirsa;
Alkitab menelanjangi taktik-taktik mematikan dan strategi-strategi
busuk iblis dan roh-roh jahat. Alkitab menegaskan bahwa iblis adalah
kepala dari para malaikat Tuhan yang jatuh. Iblis "diabolos" berarti
musuh, sebab ia memang memusuhi Allah (1 Tawarikh 21:1; Ayub 1-2;
Zakharia 3:1-2) dan menyerang umat Allah (Wahyu 12:9-10). Ia menjadi
ilah dunia ini dengan memimpin orang-orang yang bergaya hidup duniawi,
yaitu tidak tunduk terhadap kehendak Allah (Yohanes 12:31; 2 Korintus
4:4; 
Efesus 2:2; 1 Yohanes 5:9).

Iblis bersama dengan semua makhluk rohani lain yang jatuh, yaitu para
roh jahat dan manusia yang tidak mau taat terhadap Injil Yesus
Kristus, adalah calon penghuni neraka. Mereka telah berkeras hati
untuk menentang kebaikan, kebenaran, kehendak, dan kerajaan Kristus.
Sementara masa penantian ini, mereka benar-benar memiliki kuasa untuk
melakukan berbagai kejahatan yang intinya ditujukan kepada Allah,
tetapi sasarannya sering kali ditembakkan kepada orang beriman. Calvin
menggambarkan mereka bergentayangan ke sana ke mari mencari mangsa,
namun sambil menyeret-nyeret rantai pengikat, sebab mereka telah
ditaklukkan Kristus dan tidak mungkin mereka dapat mengalahkan Allah.

Strategi dan Kegiatan Roh-Roh Jahat

Dalam Perjanjian Lama, Iblis mencobai Hawa dan Adam karena manusia
pertama itu memberi perhatian bagi tipu dayanya. Iblis dan roh-roh
jahat mendapatkan peluang besar untuk merusak peradaban manusia. Kuasa
kejahatan membelenggu hati dan tindakan manusia. Namun demikian, baru
di Perjanjian Baru, ketika penyataan Allah hadir nyata dalam diri
Yesus Kristus, perbuatan-perbuatan jahat iblis ditelanjangi. Selain
mencobai Tuhan Yesus, di balik berbagai penyakit dan kemalangan
tertentu ada kegiatan roh-roh jahat (Markus 5:1-15, 9:17-18; Lukas
1:14). 
Iblis ditelanjangi tipu dayanya dengan disebut sebagai malaikat
terang (2 Korintus 11:14), singa yang mengaum-ngaum (1 Petrus 5:8),
naga atau ular tua (Wahyu 12:9), pembunuh dan bapak pendusta (Yohanes
8:44). 
Dia berusaha mempertahankan manusia dalam dosa, menggelapkan
pikiran mereka hingga tidak dapat menerima kebenaran Injil Kristus
(2 Korintus 4:4), membuat para cerdik cendekia duniawi menganggap
hikmat Allah sebagai suatu kebodohan (1 Korintus 1:18-25), dan menawan
pikiran mereka dalam benteng kejahatannya (2 Korintus 10:5).

Kemenangan Kristus

Iblis dan roh-roh jahat hanyalah makhluk ciptaan Allah. Mereka
berkuasa, tetapi tidak mahakuasa. Mereka lebih tinggi dan hebat dari
manusia. Karena itu, kita tidak boleh bermain-main dengannya atau
memberi peluang apa pun kepadanya. Namun, mereka tetap makhluk yang
tunduk, tergantung eksistensi, dan ruang geraknya pada keputusan Allah
yang berdaulat. Ketika mengutus para murid-Nya, Kristus memberi mereka
kuasa untuk mengusir roh-roh jahat (Lukas 9:10, 10:17). Iblis dan
roh-roh jahat takut dan tunduk kepada Yesus (Markus 1:25, 3:11-12, 9:25).
Meski sudah dihancurkan Kristus di dalam peperangan dahsyat di salib,
iblis dan roh-roh jahat masih diberi sisa kekuatan dan kesempatan.
Namun, dengan mengandalkan kuasa dan wibawa serta perlengkapan perang
rohani yang Kristus berikan, kita dapat mengalahkannya (Markus 16:15-18;
Efesus 6:10-18). Itu sebabnya dalam kondisi dan keadaan bagaimanapun,
iblis dan roh-roh jahat harus dipandang dan diperlakukan sebagai musuh
yang sudah dikalahkan (Kolose 2:15).

Mana yang dari Iblis, Mana yang Kelemahan Kita?

Perlu kita sadari bahwa tidak semua masalah adalah ulah iblis dan
antek-anteknya. Bisa juga (dan sangat besar kemungkinannya) masalah
itu adalah akibat kelemahan kita sendiri. Masalahnya, kita sulit
membedakan mana konflik dan masalah yang bersumber pada diri manusia
sendiri, mana yang berasal dari kuasa kegelapan.

Bernard menyebut itu sebagai masalah "inter morsum serpentis et mortum
mentis" (antara sengat iblis dan pikiran yang sakit terkena sengat).
Bedanya, pertama, masalah yang datang dari hati kita sendiri tumbuh
perlahan dan berangsur, sedangkan yang datang dari roh jahat adalah
serangan dan bersifat mendadak. Kedua, ide atau kesalahan dari kita
tidak begitu mengerikan seperti yang datang dari iblis dan roh jahat.
Bukankah kita tidak takut melihat anak kita sendiri? Tetapi, ide yang
datang dari iblis sangat menakutkan, misalnya, ide untuk menghujat dan
dorongan untuk bunuh diri. Ketiga, hal yang berasal dari iblis dan
dilemparkan ke dalam pikiran kita akan kita tanggapi dengan keengganan
penolakan, pengelakan. Tak seorang pun dengan senang hati menyambut
roh jahat bila ia menyerang, baik berupa ide maupun penampakan diri.
Lebih dari semuanya, Roh Kudus akan memberi kita kemampuan membedakan
roh, dengan mengajar hati kita berbagai prinsip kebenaran firman
tentang hal-hal tersebut.

Perang Rohani Kita

Jadi, ada tiga kemungkinan dari apa yang kita sebut "perang rohani".
Pertama, perang rohani dalam arti melawan kelemahan dosa diri sendiri.
Kedua, perang rohani dalam arti melawan godaan keduniawian. Ketiga,
perang rohani karena diserang roh-roh jahat. Dua yang pertama tidak
perlu diartikan sebagai perang melawan kuasa-kuasa roh jahat. Di dalam
Kristus, yaitu bila dalam pertolongan Roh Kudus kita bersatu dengan
Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya, kita dapat mengatasi sifat
dosa kita dan godaan dunia ini. Tetapi, bila kita tidak bersekutu
dengan-Nya, bisa jadi kelemahan dan kegagalan kita dimanfaatkan iblis
dan roh-roh jahat untuk kepentingan kejahatan mereka. Hanya konflik
ketigalah yang patut kita golongkan sebagai perang melawan kuasa-kuasa
jahat di angkasa. Bila itu terjadi, Tuhan tidak meninggalkan kita
sebagai piatu. Pastikan bahwa tidak ada peluang di pihak kita yang
menjadi sebab roh-roh jahat itu beroleh kesempatan menyerang kita.
Arahkan usaha iman dan harap kita ke kuasa dan janji Tuhan Yesus.
Dalam pertumbuhan, hidup sehari-hari, dan pelayanan, pasti tiga jenis
perang rohani itu akan kita hadapi. Ingatlah: aku yang lama telah mati
bersama Kristus. Dunia kehilangan daya tariknya bila keindahan Kristus
terpampang jelas dalam hati sanubari kita. Roh-roh jahat sudah
dilucuti kuasanya oleh Tuhan Yesus di salib-Nya. Itulah rahasia
kemenangan Kristen.

Diambil dari:
Judul buku: Menerbangi Terowongan Cahaya
Penulis: Paul Hidayat
Penerbit: Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta 2002
Halaman: 74 -- 77

       STOP PRESS: GLOBAL DAY OF PRAYER AND FASTING FOR NORTH KOREA

Open Doors International akan mengadakan gerakan doa "Global Day of
Prayer and Fasting for North Korea" pada tanggal 15 April 2012. Open
Doors Indonesia mengajak Anda -- umat Kristen diseluruh Indonesia,
untuk ikut terlibat berdoa bagi Korea Utara. Untuk mendapatkan
pokok-pokok doa dan informasi tentang umat Kristen Korea Utara,
silakan kunjungi website Open Doors Indonesia di
< www.opendoorsindonesia.org >. Selain itu, kami juga menyediakan
pokok-pokok doa dan video kesaksian dalam bentuk CD. Bagi Anda yang
berminat mendapatkan CD ini, Anda dapat menghubungi Open Doors
Indonesia melalui email di < indonesia@od.org >
(cantumkan data diri dan alamat lengkap Anda).

Kami juga mengajak Anda bergabung dalam komunitas Facebook Open Doors
Indonesia di
< http://www.facebook.com/pages/Open-Doors-Indonesia/132588393444956 >
dan Twitter di < @ODIndonesia >. Khusus tanggal 15 April 2012, Anda bisa
memposting doa-doa Anda di Facebook kami –- kutiplah ayat-ayat dari
kitab Mazmur sesuai dengan permintaan tubuh Kristus di Korea Utara.

Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org