Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/47

e-Doa edisi 47 (26-1-2012)

Doa dan Penginjilan Dunia 2

_________________________________e-Doa________________________________
                       (Sekolah Doa Elektronik)

DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA: DOA (2)
STOP PRESS: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012

Shalom,

Di edisi yang lalu kami sudah menyajikan artikel doa yang membahas
mengenai hubungan doa dan penginjilan dunia. Dalam edisi ini, kami
menyajikan artikel yang membahas tokoh-tokoh penginjil yang berdoa
secara efektif, dan berhasil mengubah dunia pada zaman mereka. Kami
berharap teladan para pahlawan doa dalam artikel ini, kian mendorong
Anda untuk semakin berkobar-kobar dalam mendukung penginjilan dunia
melalui doa. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!

Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >

                        ARTIKEL DOA: DOA (2)

Mereka yang Berdoa Mengubah Dunia

Sekalipun secara teologis kita yakin bahwa Allah bekerja melalui doa,
akan bermanfaat bila kita melihat teladan-teladan dari orang-orang
yang telah berdoa. Teladan dari Nehemia, Hudson Taylor, Jim Eliot, dan
orang-orang Kristen yang dibunuh di RRC, seharusnya mendorong kita
untuk berdoa!

Nehemia

Ketika bangsa Israel berada di pembuangan, Nehemia mendapat visi dari
Allah, yang memperlihatkan kesetiaan-Nya kepada umat-Nya, di hadapan
para penawan mereka yang menyembah berhala. Allah menempatkan sebuah
visi di dalam hati Nehemia, untuk membangun kembali tembok di
sekeliling kota Yerusalem. Dalam Nehemia 1:4-5, Nehemia berkabung,
berpuasa, dan berdoa di hadapan Allah. Ia memulai doanya dengan
perkataan, "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang mahabesar dan
dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap
orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti
perintah-perintah-Nya." Nehemia mengetahui siapa yang berkuasa. Ia
tahu bahwa visinya sia-sia tanpa kebesaran Allah di pihaknya.

Ia melanjutkan doanya, mengingatkan Allah akan janji-janji-Nya pada
waktu lampau (pengertian Nehemia akan firman Allah memungkinkan dia
untuk berdoa sesuai dengan kehendak Allah yang telah dinyatakan),
mengaku dosa-dosanya dan dosa-dosa bangsanya, dan memohon agar Allah
bertindak, sehingga ia akan dikenal -- sekalipun di negeri penyembah
berhala. Jawaban Allah terhadap doa Nehemia yang lahir dari iman itu,
tercatat dalam Nehemia 6:16, "Ketika semua musuh kami mendengar hal
itu (penyelesaian pembangunan tembok), takutlah semua bangsa
sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar,
bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami." Semoga
Allah memberikan keberhasilan seperti itu melalui doa!

Hudson Taylor

Allah menaruh sebuah beban rohani bagi bangsa China yang besar di hati
pemuda ini. Doa merupakan pusat kehidupan Taylor, dan kehidupan
seluruh utusan Injil yang dipengaruhinya untuk ikut dalam China Inland
Mission. Ketika Taylor mempelajari China dan kebutuhan-kebutuhan
setiap provinsi, ia melihat sebuah peta dan sebuah Alkitab yang
terbuka. "Doa adalah satu-satunya cara yang dapat memberikan kelegaan
kepada hatinya yang sangat terbeban." Doa-doa dan tindakan-tindakan
Taylor menolong mengubah sifat misi-misi dunia. Allah memberikan
Taylor visi untuk masuk ke pedalaman, tidak hanya mendatangi kota-kota
di pesisir pantai saja. Visi ini memengaruhi didirikannya misi-misi
seperti Afrika Inland Mission, Sudan Interior Mission, dan
lain-lainnya. Taylor juga meninggalkan cara berpakaian orang Inggris
pada waktu itu, mengenakan sebuah jubah China, dan mengikat rambutnya,
sehingga ia dapat lebih berhasil mendekati orang-orang China. Dengan
demikian, Taylor menjadi seorang yang menentukan model dalam adaptasi
lintas budaya.

John Eliot

Jim Eliot, salah seorang utusan Injil yang paling terkenal pada abad
XX, mati di tangan orang Indian Auca pada tahun 1955, tetapi pengaruh
kehidupannya berlangsung sampai sekarang. Allah memakai Jim Eliot
secara luar biasa, sekalipun dalam hidupnya yang pendek -- karena ia
setia berdoa dan percaya bahwa, "orang kudus yang berjalan dengan
lututnya, tidak pernah mundur". Setelah membaca, menyelami artinya,
dan mencatat, Eliot mempersiapkan dirinya untuk berdoa. Ia memunyai
daftar orang-orang yang harus didoakan, sebuah daftar untuk setiap
hari dalam satu minggu, dan jika waktu di kamarnya terbatas, ia berdoa
sambil berjalan untuk makan pagi di kampus, atau sambil berdiri dalam
barisan di ruang makan.

Eliot mengerti arti peperangan rohani melalui doa, dan seperti Habel
"Ia masih berbicara, sesudah ia mati" (Ibrani 11:4). Eliot menerima
Dia sebagai dan berdoa agar Allah memakai hidupnya secara luar biasa.
Allah menjawab doa Eliot, dengan membuatnya menjadi seorang martir
abad XX, yang kehidupan dan kata-katanya telah menggerakkan ratusan
orang untuk menginjil, dan memunyai keyakinan yang lebih mendalam
mengenai visi dunia.

Republik Rakyat China (RRC)

Tidak ada orang yang dipilih dalam contoh ini (meskipun banyak di
antara mereka adalah anak-anak dan cucu rohani dari Hudson Taylor),
tetapi kegiatan kerohanian yang berlangsung di RRC saat ini, merupakan
sebuah kesaksian dari pekerjaan Allah melalui doa. Pada akhir tahun
empat puluhan dan awal tahun lima puluhan, ratusan utusan Injil diusir
dari China. Namun Carl Lawrence mencatat bahwa, kebangunan rohani
besar-besaran yang sedang berlangsung di China dewasa ini, terjadi
karena "mereka yang meninggalkan China tidak pernah berhenti berlutut.
Mereka meninggalkan China secara jasmani, tetapi tidak pernah
meninggalkan China secara rohani".

Carl Lawrence memberikan penghargaan kepada para pendoa ini: "Mereka
tidak dikalahkan, mereka hanya melanjutkan peperangan di salah satu
arena yang paling berat: doa syafaat. Mereka sering difitnah, karena
mereka tidak menyadari bahwa "kita hidup di dunia yang berbeda, dan
tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk China". Hanya sedikit di
antara mereka yang (telah) diakui orang, karena memberikan sumbangan
dalam membangun kerajaan-Nya. Meskipun demikian, mereka terus-menerus
-- jam demi jam, hari demi hari, tahun demi tahun, mengingat nama-nama
orang yang ditinggalkan mereka di desa-desa dan di masyarakat yang
tersebar di seluruh China. Pekerjaan mereka jauh di luar deskripsi
pekerjaan apa pun yang dapat direncanakan manusia.

Mereka berdoa dan Allah menjawab. Ketekunan mereka dalam doa telah
memberikan hasil. Kesetiaan mereka dalam doa yang mengubah dunia,
telah memberikan sumbangan kepada pekerjaan Allah yang besar di China,
sebuah pekerjaan yang hanya sepenuhnya diketahui oleh Allah.

Belajar Mendoakan untuk Sebuah Visi Dunia

Berdoa merupakan sebuah tantangan yang besar bagi kita semua, karena
doa bukan terjadi begitu saja. Doa merupakan suatu disiplin atau
latihan rohani, yang mengalihkan perhatian kita kepada Allah. Ketika
kita didesak untuk berdoa dan mendengarkan teladan-teladan orang-orang
yang berdoa dengan setia, kita dapat dengan mudah bertindak
berlebih-lebihan. Mungkin sebelumnya kita telah menjalani kehidupan
tanpa doa. Namun, sekarang mungkin berusaha untuk meniru orang-orang
kudus, yang terkenal dengan berdoa selama empat jam sepanjang siang
hari atau sepanjang malam. Tetapi, ledakan tiba-tiba dari doa yang
bersemangat seperti itu, akan mengecilkan hati kita. Bila keadaan
rohani kita tidak siap, doa syafaat selama empat jam sama seperti
berusaha untuk lari maraton tanpa latihan, atau lari dengan kelebihan
berat 15 kilogram. Kita perlu mulai berdoa di mana kita berada, sesuai
dengan keadaan rohani kita saat ini.

Dengan pikiran bahwa kita perlu berdoa sesuai dengan keadaan rohani
kita, kita bebas mendengar pengajaran bahwa doa diukur, "bukan
berdasarkan waktu, tetapi berdasarkan intensitasnya". Kita perlu
belajar memikirkan doa dipandang dari segi-segi seperti "penuh
semangat" atau "intensif", dan bukan dipandang dari lamanya. Jika
lamanya doa menjadi ukuran kita, maka mungkin kita kehilangan
keinginan untuk berdoa. Kita dapat menambah kadar dan kepentingan doa
kita untuk pengabaran Injil, jika kita ingat untuk menerapkan
prinsip-prinsip berikut ini.

1. Mulailah dengan penyembahan. Seperti Nehemia, kita harus mengakui
bahwa dalam doa, kita datang kepada Tuhan, Penguasa langit dan bumi.

2. Mengakui dosa-dosa kita. Maksud Allah adalah untuk mengubah kita,
dan pengakuan dosa membuka diri kita untuk mendengar suara-Nya.

3. Mulailah dengan hati yang kecil. Jika kita berdoa tidak bagi siapa
pun dalam pekerjaan pengabaran Injil saat ini, menambahkan satu orang
saja dalam daftar doa kita merupakan kemajuan.

4. Berdoalah secara khusus. Kita harus memilih satu kelompok
masyarakat, seorang utusan Injil, atau satu negara yang dapat kita
doakan, daripada memanjatkan doa-doa yang umum, "Berkatilah para
utusan Injil.",
5. Jadilah seorang "Pahlawan Doa" bagi seseorang di negeri atau di
kebudayaan lain. Seorang teman pengabar Injil saya, Marc Lashway,
menetapkan tiga kelompok orang yang berdoa: "seorang pendoa adalah
orang yang berdoa baginya sekali-sekali; seorang prajurit doa adalah
seorang yang berdoa baginya dengan teratur (seminggu sekali atau
setiap hari); seorang pahlawan doa adalah orang yang tidak hanya
berdoa bagi dirinya setiap hari, tetapi yang meminta agar ia didoakan
dalam setiap perkumpulan Kristen -- yang terus-menerus mendukung
alasan berdoa baginya".

6. Gunakanlah sumber-sumber yang tersedia untuk mengarahkan doa Anda.

7. Jika Anda sedang mendoakan seorang utusan Injil, bacalah laporan
berkalanya, dan selidikilah tempat di mana utusan Injil itu melayani,
sehingga Anda dapat berdoa dengan benar. Utusan Injil yang tinggal di
pusat-pusat kota besar, mungkin tidak membutuhkan doa untuk
perlindungan terhadap ular-ular berbisa, tetapi mungkin mereka
memerlukan doa agar mereka dilindungi dari para perampok!

Dalam bukunya "Excellence in Leadership", John White menceritakan
mengenai seorang utusan Injil yang pergi ke Buenos Aires, Argentina,
dengan membawa kopernya yang penuh dengan kancing, jarum, dan berbagai
macam barang lainnya, yang pikirnya akan diperlukan di sebuah negara
yang "terbelakang". Ketika ia memasuki sebuah kota modern dengan
penduduk 7,5 juta orang, ia malu karena begitu buruknya ia
mempersiapkan diri. Dengan cara yang sama, mungkin doa-doa kita tidak
sesuai untuk orang yang sedang kita doakan, jika kita tidak mengetahui
apa-apa mengenai daerah tempat mereka tinggal.

Allah Bekerja melalui Doa!

Doa, misi, dan penginjilan saling berhubungan, karena doa membawa kita
berhadapan muka dengan muka dengan Allah dan rencana-Nya. Kita harus
berdoa untuk menghadapi tugas penginjilan dunia yang belum selesai.
Kita harus berdoa jika kita ingin membangun sebuah visi dunia pribadi.
Kebutuhan, kesempatan, dan Tuhan mendorong kita untuk berdoa. Pada
saat kita berdoa, kita akan melihat cara-cara Allah bekerja yang penuh
kuasa, bahkan cara-cara yang tidak kita ketahui atau mengerti. Melalui
doa-doa kita, Allah mengizinkan kita untuk menjadi bagian dari
perubahan dunia yang dilakukan-Nya. Saya ingin membagikan kepada Anda
sebuah contoh tentang bagaimana Allah bekerja melalui doa.

David Howard adalah seorang utusan Injil di Kolombia, Amerika Selatan.
Orang-orang percaya ada di mana-mana! Allah bekerja dengan hebat, dan
David bersukacita melihat buah ini. Akan tetapi, pada saat yang sama,
kakak laki-laki David, Phil, bekerja keras di antara orang Indian
Slavey di daerah barat laut Kanada. Phil telah bekerja dengan
orang-orang Indian ini selama 14 tahun, tanpa seorang pun yang
bertobat. Pada suatu malam, David membagikan keprihatinannya mengenai
kakaknya, Phil, kepada orang-orang Indian yang bekerja bersamanya di
Kolombia. Setelah membagikan keprihatinannya, David duduk. Pemimpin
desa itu bangkit dan mengundang orang-orang untuk berdoa. David
menggambarkan apa yang terjadi selanjutnya: "Ia tidak perlu mengulangi
undangan itu. Dua ratus orang segera berlutut dan mulai berdoa.
Kebiasaan mereka adalah berdoa bersama dengan suara nyaring. Pada sore
itu, mereka berdoa selama satu jam lima belas menit tanpa berhenti.
Mereka mencurahkan seluruh isi hati mereka bagi Phil dan istrinya,
Margaret, dan untuk orang-orang Indian Kanada itu."

Perhatian orang Indian Kolombia kepada Phil berjalan terus lama
setelah mereka mulai mendoakan. Mereka mengirimkan surat-surat yang
membesarkan hati dan terus mendoakan. Kemudian David Howard
mendapatkan bahwa Phil, setelah 14 tahun melayani, telah lemah keadaan
rohaninya. Pikirnya, apa gunanya? Ia bertanya-tanya mengapa ia harus
bertekun. Pada suatu malam, ia pergi tidur dengan perasaan kalah dan
kecil hati, tetapi pada keesokan paginya, ia bangun dengan suatu
sukacita yang baru, dengan keberanian untuk melanjutkan pekerjaan
untuk mana Allah telah memanggilnya. Ketika kedua saudara tersebut
membandingkan tanggal-tanggal itu, waktunya persis sama: pada malam
ketika Phil tidur dengan perasaan murung, kemudian bangun dengan
perasaan segar lagi, adalah pada malam ketika orang-orang Indian
Kolombia menghabiskan waktunya mendoakan Phil dengan tekun. Tidak
hanya semangat Phil yang dibangkitkan dalam waktu yang singkat, Roh
Kudus mulai bekerja, dan para petobat pertama dari suku Indian Slavey
menyampaikan keputusan mereka kepada Phil. Satu per satu mereka mulai
berdatangan, sebagai jawaban atas doa orang-orang lain yang berada
6.437 kilometer atau lebih jauhnya!

Merupakan satu kehormatan bila kita harus menghadap Allah dalam doa
dan memohon kepada-Nya -- Ia tidak hanya akan membuat kita seperti
anak-Nya, Yesus Kristus, tetapi Ia juga akan bekerja dengan hebat di
dalam dunia!

Diambil dari:
Judul asli buku: A Mind for Mission
Judul buku: Pemberitaan Injil Tugas Siapa?
Penulis: Paul Borthwick
Penerjemah: Ester Santoso
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman: 51 -- 57

           STOP PRESS: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012

Apakah Anda ingin merayakan Paskah dengan lebih bermakna? Menjelang
peringatan perayaan Paskah 2012, Yayasan Lembaga SABDA melalui PESTA
(Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org >
membuka kelas khusus Paskah, yang akan mempelajari pokok-pokok penting
tentang karya penebusan Kristus. Kami berharap melalui kelas diskusi
ini peserta semakin memahami makna Paskah yang sejati, sehingga
perayaannya tidak hanya sekadar tradisi saja. Kelas ini terbuka untuk
orang Kristen awam yang rindu belajar lebih dalam mengenai makna
Paskah. Kelas diskusi akan dimulai pada 22 Februari 2012.

Segera daftarkan diri Anda sekarang juga dalam kelas PESTA Paskah
2012! Anda dapat menghubungi tim PESTA di alamat email:
< kusuma(at)in-christ.net > untuk mendaftarkan diri dan memperoleh
informasi yang lebih lengkap lagi mengenai kelas PESTA Paskah 2012 ini.

Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org