Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/31 |
|
e-Doa edisi 31 (26-5-2011)
|
|
______________________________e-Doa___________________________________ (Sekolah Doa Elektronik) DAFTAR ISI RENUNGAN: BANGKIT DARI DOSA-DOSA KITA KESAKSIAN DOA: BERBAGI PERASAAN DENGAN ENAH STOP PRESS: WANITA KRISTEN Shalom, Pernahkah Anda merasa sakit namun dokter tidak menemukan gejala apa pun dalam diagnosisnya? Salah satu penyebabnya barangkali Anda lupa memberi makan kehidupan batiniah Anda. Di saat itulah, kita menyadari dosa-dosa dan kelalaian kita dan meminta ampun kepada Kristus. Tuhan mungkin mengizinkan Anda mengalaminya, agar Anda menjalin hubungan lagi dengan Kekasih jiwa Anda. Kiranya renungan dan kesaksian doa yang kami sajikan kali ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa mengevaluasi kehidupan doa kita. Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu e-Doa, Mahardhika Dicky Kurniawan < http://doa.sabda.org > RENUNGAN: BANGKIT DARI DOSA-DOSA KITA "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:23-24) Waktu Kristus berjumpa dengan janda malang dari Nain, yang sedang mengikuti jenazah putra terkasihnya yang baru saja meninggal menuju pemakaman, hati-Nya yang penuh kasih tidak tega melihatnya. Dia menghentikan rombongan itu dan memerintahkan jenazah untuk bangkit. Dan perintah-Nya itu segera dipatuhi. Si ibu pun merasakan lagi dekapan putranya yang hidup kembali. Ketika Tuhan Yesus berdiri dekat kuburan Lazarus yang telah meninggal selama empat hari, bukankah Dia juga dengan mudah berkata, "Lazarus, bangkitlah!" (Yohanes 11:43-44) Bukankah sama mudahnya bagi Yesus untuk mengeluarkan Lazarus dari makamnya, setelah terkubur selama empat hari, seperti ketika Dia membangkitkan putra ibu janda yang baru meninggal sehari? Ya, sama mudahnya, tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama telah meninggal. Kristus membangkitkan keduanya dengan sama mudahnya, dengan kesediaan dan kasih yang sama. Karena itu Anda jangan pernah berpikir bahwa Kristus tidak dapat menyelamatkan Anda. Kristus telah mati bagi orang-orang yang tidak saleh. Apabila Anda datang kepada-Nya sekarang juga dengan hati jujur, dan menerima Dia sebagai Juru Selamat, Dia tidak akan menolak Anda. Berdasarkan kuasa sabda-Nya (Yohanes 6:37), saya yakin Dia tidak akan membuang Anda. Bagi Anda yang belum pernah merasakan beban dosa -- Anda yang merasa sangat berbeda dari orang lain -- bagi Anda yang bersyukur kepada Allah karena merasa tidak seperti orang berdosa lain, waspadalah! Allah tidak mengatakan apa-apa kepada orang yang merasa dirinya benar. Kalau Anda tidak merendahkan diri di hadapan-Nya dalam debu dan tidak mengakui kelemahan-kelemahan serta dosa-dosa Anda kepada-Nya, maka pintu gerbang surga yang hanya dibuka bagi orang-orang berdosa yang diselamatkan oleh anugerah, harus ditutup bagi Anda untuk selamanya! Diambil dari: Judul asli buku: Quiet Times With D.L. Moody Judul buku terjemahan: Waktu Teduh Bersama D.L. Moody Penulis: D.L. Moody Penerjemah: Nani Tjahjani Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2004 Halaman: 12 KESAKSIAN DOA: BERBAGI PERASAAN DENGAN ENAH Bahu Susi naik turun dan dari mulutnya terdengar batuk-batuk yang ditahan. Batuk berderai terus-menerus, sehingga napasnya seperti akan terhenti. Batuk memang penyakit ringan, namun jika dibiarkan berlarut-larut bisa juga menghabiskan tenaga, seperti diakui Susi. Sudah hampir dua bulan lamanya ia mondar-mandir ke berbagai dokter. Sudah ke laboratorium, ke poliklinik. ke tukang jamu. Sudah membalur dada dengan irisan jahe dan bawang merah yang menimbulkan bau yang menusuk hidung; pendek kata sudah bermacam-macam cara dilakukan. Batuknya tidak juga sembuh. Susi sudah mendekati putus asa. Adakah penyakit yang tak dapat ditemukan atau disembuhkan oleh dokter? Sakit apa gerangan? Dokter terakhir yang ditemuinya, seorang ahli penyakit paru-paru, berkata baik paru-paru maupun saluran pernapasannya tak mengalami gangguan sedikit pun. Ia sehat. Dan batuk itu? "Saya rasa, batuk Anda cuma merupakan gejala psikomatik. Artinya, Anda sedang mengalami suatu tekanan batin yang disembunyikan. Tekanan ini mengganggu juga sekadarnya dan dinyatakan dalam batuk-batuk." Omong kosong, gerutu Susi di dalam hati waktu membayar kepada dokter. Mana mungkin aku menderita tekanan batin? Karena apa? Bukankah hidupku sangat senang -- suami yang baik dan punya uang, kehidupan materi yang berkecukupan, anak-anak yang manis dan lucu? Masih adakah yang kurang? Setiap sekian waktu sekali, kami sekeluarga pergi tamasya. Kalau tak ke luar pulau ya ke luar negeri. "Bu, ini saya bawakan obat mujarab dari kampung. Asalnya dari `orang pintar` yang masih termasuk kerabat saya. Tujuannya supaya batuk ibu bisa sembuh," bisik Enah, pembantunya yang sudah puluhan tahun mengabdi di rumahnya. Enah, yang berwajah keriput dimakan zaman, sangat sabar dan setia bekerja. Enah, diam-diam rupanya turut merasakan penderitaan majikannya. Dan atas inisiatif sendiri telah mencarikan obat baginya. Susi lama tertegun memandang wajah Enah. Dipegangnya tangan Enah dan bertanya perlahan di sela-sela batuk. "Mengapa kamu begitu baik, Enah?" "Karena ibu sangat baik kepada saya." "Dan apa maksudmu dengan `orang pintar`?" "Pokoknya saya ingin agar ibu cepat sembuh seperti biasa, sehingga bapak, anak-anak, dan saya sendiri bisa ikut gembira." Susi memalingkan wajahnya ke luar jendela. Wanita itu, walaupun hanya seorang pesuruh, turut merasakan penderitaannya. Ia menginginkan kesembuhannya, sampai pergi ke "orang pintar". Ia tentu tak tahu, Susi tidak suka kepada "orang pintar" dari dusunnya. Botol yang berisi air putih diterimanya seraya menunjukkan wajah manis sebagai tanda terima kasih. Di dalam hati ia merasa terharu. Ketika serangan batuknya telah mereda, Susi bangkit dari beranda lalu menuju ke kamar tidurnya. Dikuncinya pintu dari dalam. Botol air putih diletakkan di sebuah sudut gelap. Ia menuju ke tempat tidurnya, dan berlutut di lantai. Kedua tangannya disatukan dan diletakkan di atas kasur. Ia sadar bahwa selama ini ia lalai melakukan sesuatu. Kelalaian karena lupa. Kini ia dengan rendah hati ingin melaksanakan kembali kewajiban yang "terlupa", yakni berlutut untuk meminta ampun akan kelalaiannya. Seraya menyerahkan diri, baik dalam suka maupun duka kepada-Nya. Hanya dengan demikianlah ia dapat merasakan kedamaian batin. Dan dengan pulihnya kedamaian di dalam batinnya, ia akan kembali sehat seperti sediakala. Batuk-batuk akan terhenti dan gejala psikomatik atau apa pun juga namanya akan lenyap dengan sendirinya. Susi sangat yakin kalau ia memohon sepenuh hati, ia akan menerima mukjizat langsung dari pada-Nya, bukan melalui air putih yang dimasukkan ke dalam botol oleh-oleh dari Enah. "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu." (Petrus 5:7) Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Untaian Mutiara Penulis: Betsy T Penerbit: Gandum Mas, Malang Halaman: 46 -- 48 STOP PRESS: WANITA KRISTEN Bagi Anda para wanita Kristen, apakah Anda ingin memiliki wawasan luas dan berkenan bagi Tuhan? Bekali diri Anda dengan bahan-bahan yang lengkap dan alkitabiah seputar dunia wanita, dengan berlangganan Publikasi e-Wanita. Melalui publikasi ini, Anda akan mendapatkan artikel, tips, kesaksian, dan tokoh wanita, secara gratis setiap dua minggu sekali. Milis ini juga terbuka bagi Anda kaum pria dan bersifat interdenominasi. Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: < subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Dapatkan informasi lainnya melalui: Kontak: < wanita(at)sabda.org > Situs: < http://wanita.sabda.org/ > Komunitas: < http://fb.sabda.org/wanita >, < http://fb.sabda.org/group/wanita > Kontak: < doa(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti, Fitri Nurhana (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/doa > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |