Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-doa/18 |
|
e-Doa edisi 18 (15-9-2010)
|
|
______________________________e-Doa___________________________________ (Sekolah Doa Elektronik) ______________________________________________________________________ DAFTAR ISI EDITORIAL ARTIKEL DOA: Bagaimana Cara Berbicara dengan Tuhan TOKOH DOA: Petrus: Dimensi Pengalaman Rohani KESAKSIAN DOA: Seorang Pembajak dari Rumah Doa STOP PRESS: Pembukaan Kelas Natal November 2010: Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Memiliki hubungan yang akrab dengan orang yang kita kasihi merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Tanpa terkecuali Tuhan. Ia begitu mengasihi umat-Nya sehingga Ia rindu untuk memiliki hubungan yang akrab dengan kita. Namun, terkadang karena kesibukan kita sepanjang hari, membuat kita tidak memiliki waktu untuk Dia. Jika Anda ingin menjadi efektif di dalam doa, artikel berikut mungkin bisa membantu Anda. Jadi kami mengajak Anda untuk menyimak materi yang telah kami persiapkan. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi e-Doa, Novita Yuniarti < novita(at)in-christ.net > http://doa.sabda.org http://fb.sabda.org/doa ______________________________________________________________________ ARTIKEL DOA BAGAIMANA CARA BERBICARA DENGAN TUHAN Berdoa adalah mencurahkan isi hati Anda, yang memunyai arti lebih dari sekadar mengulangi kata-kata yang sama sementara pemikiran Anda tidak ada di sana sewaktu Anda berdoa. Berdoa adalah berbicara dengan pengertian, sadar bahwa kita berbicara dengan pribadi yang memunyai akal budi. Setiap orang yang rindu memiliki hidup berkemenangan harus belajar untuk bergantung pada Tuhan dalam doa hariannya. Doa adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita dapat berbicara dengan-Nya -- Allah yang Maha Besar, Allah yang berkuasa; baginya tidak ada yang mustahil. Kehidupan doa yang konsisten akan memberikan kita kuasa untuk menaklukan segala sesuatu. Doa adalah sebuah dinamit. Ha-hal yang luar biasa dapat terjadi dalam kehidupan orang-orang yang berdoa setiap harinya. Itulah sebabnya kita harus menjadikan hal ini gaya hidup kita. Hal ini harus menjadi sesuatu yang membentuk bagian hidup kita, bahkan menjadi sebuah kebiasaan seperti halnya kita makan, tidur, atau menggosok gigi. Yesus menjadikan doa sebagai kebiasaan. Dia akan berusaha menemukan tempat untuk menyendiri bersama dengan Bapa-Nya. Markus 1:35 berkata: "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." Pentingnya Berdoa Sebagai orang-orang yang percaya di dalam Kristus, kita harus mengikuti jejak Guru kita. Ini berarti menyediakan waktu untuk menyendiri bersama dengan Tuhan, pagi hari adalah waktu yang baik. Kemudian kita dapat mendengar petunjuk-Nya, menerima perlindungan-Nya, dan bantuan Allah dalam situasi yang berbeda-beda yang akan kita hadapi selama sehari penuh. Agar Anda dapat berdoa dengan efektif, temukan waktu yang paling tepat bagi Anda, baik pada siang hari ataupun malam hari. Berdoalah seorang diri sehingga Anda dapat memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, Anda dapat dengan bebas mencurahkan isi hati Anda tanpa ada yang menghalangi. Berdoa di gereja atau bersama-sama dengan orang Kristen yang lain sangatlah menyenangkan terutama pada saat-saat awal Anda memulai kehidupan Anda bersama dengan Tuhan. Akan tetapi, berdoa seorang diri kepada Tuhan juga memiliki keuntungan sendiri dan akan mengajarkan kepada Anda untuk tidak hanya bergantung pada doa bersama orang lain. Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana kita berdoa dalam Matius 6:6: "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Keuntungan berdoa secara pribadi adalah karena tidak ada seorang pun yang mendengarkan, kita dapat mengatakan kepada Tuhan apa pun yang kita rasakan, inginkan, atau khawatirkan. Kita dapat datang pada-Nya dengan kekurangan dan kelebihan kita karena Dia mengenal apa adanya kita. Dia mengerti pikiran dan kecondongan kita bahkan sebelum kita mengatakannya. Tuhan senang mendengarkan kita dan sangat merindukan kita. Kerinduan-Nya adalah untuk menolong dan mengarahkan kita melalui doa dan firman-Nya. Milikilah waktu dan tempat secara khusus untuk "perjumpaan setiap hari" dengan Tuhan untuk mengembangkan kebiasaan doa Anda. Jika karena alasan tertentu Anda tidak dapat bersaat teduh, jangan terjebak dalam legalisme atau rasa bersalah. Akan tetapi belajarlah dari kesalahan dan pada waktu yang selanjutnya berusahalah lebih sungguh untuk bertemu dengan Tuhan. Dia tidak pernah melupakan sebuah janji pun, dan tidak perlu diragukan lagi, Dia akan menunggu Anda untuk memberikan kasih-Nya, berkat, dan mengangkat beban berat Anda. Dalam Matius 11:28, Tuhan menunjukkan keinginan-Nya untuk membantu kita: "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Undangan ini ditujukan bagi mereka yang "berbeban berat", yaitu mereka yang ada dalam pencobaan, penderitaan, yang terluka secara jasmani maupun emosional. Anda dapat menyerahkan semua beban yang telah menyiksa Anda kepada Dia. Tuhan mengerti situasi Anda, dan seperti yang Yesaya 63:9 katakan, "Dalam segala kesesakkan mereka, Dialah yang menebus mereka." Dialah yang menanggung penderitaan Anda, itulah sebabnya Dia berkata, "Marilah datang dengan segala yang ada padamu, permasalahan keluarga, kebutuhan emosional, datanglah dengan masalah di sekolahmu, atau pekerjaanmu, dan aku akan memberikan ketenangan kepadamu. Berdoa adalah mencurahkan isi hati Anda, yang memunyai arti lebih dari sekadar mengulangi kata-kata yang sama sementara pemikiran Anda tidak ada di sana sewaktu Anda berdoa. Berdoa adalah berbicara dengan pengertian, sadar bahwa kita berbicara dengan pribadi yang memunyai akal budi. Sekalipun kita tidak melihat-Nya, hadirat-Nya ada bersama setiap pribadi yang memutuskan untuk mencari Dia dengan segenap hatinya. Tuhan berkata: "... Dan barangiapa yang datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang ..." (Yohanes 6:37) Jika kita mencari Dia, Dia ada dan akan menerima kita dan tidak akan menolak kita. Itulah alasannya kita tidak boleh berdoa hanya di mulut saja, akan tetapi berdoa keluar dari hati, doa yang dapat kita ingat sehingga ketika jawaban itu datang kita menyadarinya. Bagaimana Menjadi Efektif dalam Doa a. Mulailah doa Anda dengan menyadari bahwa Anda berada dalam hadirat Allah. Ibrani 11:6 berkata: "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." b. Kemudian akuilah kepada Tuhan segala dosa yang telah Anda perbuat dengan perkataan Anda, pikiran, atau tindakan sehingga doa Anda tidak akan terhalang. Mazmur 66:18 meneguhkan: "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." c. Ambil waktu untuk mendoakan kebutuhan-kebutuhan Anda secara spesifik. Yesus juga mencantumkannya dalam Doa Bapa Kami sewaktu Dia berkata: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan untuk menaikkan permohonan Anda dalam nama Yesus. Yohanes 16:24 mengajarkan kepada kita: "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." d. Putuskan untuk memberikan kepada Tuhan yang terbaik dari waktu Anda, bukan yang sisa-sisa belaka. Yakinlah bahwa Anda sedang melakukan investasi yang terbaik bagi hidup Anda. Tidak ada satu pun kesempatan yang lebih besar dari hubungan Anda dengan Tuhan. Terlebih lagi, doa juga akan melindungi Anda dari godaan. Matius 26:41 memperingatkan: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Semakin Anda terbiasa untuk berbicara dengan Tuhan, Anda dapat mulai mendoakan orang lain dalam doa Anda, yang bisa membawa pengaruh besar bagi hidup mereka. Izinkan Tuhan memimpin Anda untuk berdoa bagi hal-hal tertentu, dan percayalah bahwa Anda akan mendapatkan jawaban dari doa-doa. Akhirilah saat teduh Anda dengan ucapan syukur kepada Tuhan atas semua berkat-Nya dan segala sesuatu yang telah Dia lakukan dalam kehidupan Anda. Anda harus menyadari bahwa Tuhan selalu bersama dengan Anda sepanjang hari, dan Anda dapat berbicara kepada-Nya kapan pun Anda membutuhkan Dia. Dia menyukai hal itu. Anda akan merasakan Tuhan menjadi bagian dari hidup Anda dan dengan cara inilah Anda menyatakan kasih Anda kepada-Nya. e. Sebelum Anda tidur periksalah kehidupan Anda, tanyakan kepada Tuhan hal-hal apakah yang tidak menyenangkan-Nya (pikiran, sikap, perkataan, atau tindakan). Kemudian akuilah dan tinggalkan hal-hal tersebut. Firman berkata dalam Amsal 28:13: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." Kemudian mintalah kekuatan kepada Roh Kudus dan mintalah kemampuan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Akhirilah dengan ucapan syukur atas kemenangan yang diberikan-Nya. Yohanes 6:37 berkata, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang." Diambil dan disunting dari: Judul buku: Memperkuat Langkah-Langkahku Judul buku asli: Strengthening My Steps Judul artikel: Bagaimana Cara Berbicara dengan Tuhan Penulis: Claudia De Fajardo Penerjemah: Angela Yuanita Wijayanto dan Jonathan Setiawan Penerbit: GBI Keluarga Allah, Yogyakarta 2001 Halaman: 29 -- 37 ______________________________________________________________________ TOKOH DOA PETRUS: DIMENSI PENGALAMAN ROHANI Simon Petrus adalah seorang murid Yesus yang terkemuka, selalu disebut yang pertama dalam urutan para rasul. Pada waktu Yesus memilih keduabelas rasul-Nya, Simon Petrus adalah nama murid yang disebut pertama kali (Matius 10:1-4; Markus 3:13, 19; Lukas 6:12-16). Petrus bersama Yakobus dan Yohanes merupakan kelompok tiga utama yang sangat dekat dengan Guru mereka (Markus 5:37, 9:2, 14:33). Di antara kedua belas murid Yesus, Petrus merupakan semacam "ketua kelas" mereka. Ia mewakili teman-temannya untuk berbicara atau bertanya kepada Guru mereka (Matius 15:15, 18:21; Markus 1:36, 8:29, 9:5, 10:28, 11:21, 14:29; Lukas 5:5, 12:41). Jadi, semua murid mengakui dan mendukung kepemimpinan Petrus. Meskipun telah jatuh dalam dosa penyangkalan yang memalukan, Petrus ditampilkan ke depan dalam peristiwa kebangkitan Kristus (Markus 16:7). Yesus juga menampakkan diri secara khusus kepada Petrus: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon" (Lukas 24:34). Paulus menulis bahwa Yesus menampakkan diri untuk pertama kalinya kepada Petrus (1 Korintus 15:5). Kepemimpinan Petrus di antara para rasul sangat penting dalam pandangan Yesus maupun Iblis. Hal itu terlihat dari peringatan Yesus tentang bagaimana Iblis akan menampi Petrus dan tindakan Yesus untuk secara khusus mendoakannya supaya imannya tidak gugur (Lukas 22:31-32). Menjelang kenaikan-Nya ke surga, Yesus meneguhkan panggilan pelayanan kepemimpinan Petrus. Tiga kali Yesus memberi perintah: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yohanes 21:15-17). Tugas dan pelayanan Petrus sebagai pemimpin sangatlah berat, Yesus menubuatkan kemartirannya sebagai seorang pemimpin (Yohanes 21:18-19). Menjelang Pentakosta, Petrus tampil berbicara di depan 120 murid yang sama-sama menantikan pencurahan Roh Kudus itu (Kisah Para Rasul 1:15). Setelah Roh Kudus turun, Petrus tampil sebagai pemimpin utama kegerakan tersebut. Dialah pengkhotbah utama yang menobatkan 3.000 orang (Kisah Para Rasul 2:14, 41). Petrus adalah juru bicara Gereja Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul 4:8). Sebagai pemimpin umat dalam ketertiban, ia memunyai otoritas besar untuk menyatakan hukuman Allah kepada para pendosa (Kisah Para Rasul 5:1-11). Petrus adalah tokoh pemimpin pertumbuhan Gereja yang pelayanannya disertai mukjizat dan tanda-tanda ajaib (Kisah Para Rasul 5:15). Kehidupan Doanya Kehidupan doa Petrus tercermin dari pola hubungan dirinya dengan Kristus. Petrus senang bertanya kepada Gurunya, sehingga Yesus pun memberinya banyak pengertian. Sebagai contoh, Petrus bertanya tentang berapa kali ia harus mengampuni orang yang bersalah kepadanya (Matius 18:21). Tentu saja seorang guru senang dengan murid yang proaktif. Demikian juga dengan doa-doa kita, jangan hanya minta dan menunggu-nunggu secara pasif saja. Ketika ada persoalan, Yesus menanti kita bertanya: "Tuhan bagaimana jalan keluarnya? Mengapa ini terjadi atas hidupku? Apa salahku? Berikan aku hikmat-Mu!" Siapa aktif bertanya, dia akan memperoleh banyak pengertian, hikmat, dan wahyu. Petrus adalah seorang pendoa yang memunyai kerinduan dan keberanian iman. Hal itu tampak sekali dalam peristiwa Petrus berjalan di atas air (Matius 14:26-31). Melihat Gurunya berjalan di atas air, Petrus terdorong hatinya untuk melakukan hal yang sama seperti Yesus. Petrus pun nekat terjun dan berjalan di atas riak air, meskipun kemudian tenggelam. Petrus adalah seorang pemberani, termasuk berani untuk mengalami kegagalan. Jadilah seorang pemimpin Kristen yang memunyai kerinduan dan keberanian dalam berdoa. Berdoalah untuk perkara-perkara besar, mintalah hal-hal ajaib dari Tuhan. Rindukan kedahsyatan Tuhan melalui doa Anda. Yesus sendiri senang dengan doa-doa yang demikian. Yesus bahkan rindu melihat kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan, bahkan yang lebih besar (Yohanes 14:12). Ketika menghadapi masalah, Petrus mengedepankan iman di dalam doanya. Perhatikan ketika Petrus menjumpai seorang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah, dengan lantang ia berkata, "Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6) Petrus menghayati pesan Yesus tentang ajaran supaya percaya di dalam hati dan mengucapkan perkataan iman yang positif (Markus 11:23). Di samping doanya sendiri yang kuat, keberhasilan pelayanan Petrus sesungguhnya karena didukung jemaat yang secara giat mendoakannya. Ketika Petrus dipenjara, jemaat tekun mendoakannya (Kisah Para Rasul 12:5). Alhasil, Tuhan menyatakan mukjizat yang sangat ajaib sehingga Petrus pun bebas. Seorang pemimpin Kristen memerlukan perisai doa dari jemaat atau para stafnya. Seorang gembala membutuhkan doa-doa jemaat. Dalam hal ini, seorang pemimpin perlu merendahkan diri dan meminta topangan para pengikutnya. Hal-Hal Adikodrati Petrus adalah seorang pemimpin yang melalui kehidupan doanya maka hubungan pribadinya dengan Kristus mengalami banyak pengalaman supernatural. Ketika Yesus dimuliakan di atas gunung, Petrus melihat dan mengalami sendiri hadirat Tuhan yang dahsyat itu. Karena panik dan ketakutan, Petrus berbicara kepada Yesus bahwa ia hendak mendirikan tiga kemah untuk Yesus, Musa, dan Elia (Markus 9:56). Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia" (Markus 9:7). Banyak orang merindukan pengalaman hadirat Tuhan, tetapi mereka sudah ketakutan lebih dulu. Peristiwa Yesus berjalan di atas air juga membuat para murid berteriak ketakutan, bahkan mengira Yesus hantu (Matius 14:26-27). Banyak pemimpin Kristen menghindari dimensi pengalaman supernatural dari kehidupan doa karena takut sesat, takut menjadi bidat. Ketakutan itu harus dibuang jauh, sebab Roh Kudus tidak akan menyesatkan, Ia akan menuntun kita dalam segala kebenaran (Yohanes 16:13). Berjalan di atas air adalah pengalaman adikodrati bagi Petrus. Hal ini terjadi karena Petrus tergerak imannya ketika melihat Yesus berjalan di atas air, Petrus ingin seperti Yesus (Matius 14:28). Kesebelas murid yang lain tidak mengalami perkara ajaib itu karena mereka pasif. Pengalaman rohani dari Tuhan akan diperoleh jika Anda keluar dari "perahu" Anda -- zona nyaman Anda. Doa memerlukan sebuah lompatan iman yang dilakukan secara inovatif dan berani. Banyak pemimpin Kristen memilih pasif dan mempertahankan status quo, tidak mau masuk dalam pembaruan doa. Bagi Petrus, doa adalah pengalaman supernatural bersama Roh Kudus. Doa bukan sekadar tradisi agamawi yang kaku dan hampa. Ketika melayani di dekat Yope, Petrus berdoa dan rohnya diliputi kuasa ilahi sehingga ia pun melihat penglihatan-penglihatan adikodrati (Kisah Para Rasul 10:9-11). Petrus mengalami kondisi kepenuhan karena Roh Kudus. Bagi Petrus, doa membuka keran urapan Roh Kudus yang dahsyat dalam hidup dan pelayanannya. Petrus adalah seorang pemimpin yang sangat terbuka pada karya Roh Kudus. Urapannya begitu dahsyat, bayangannya pun menyembuhkan (Kisah Para Rasul 5:15). Diambil dan disunting dari: Judul buku: Mezbah Doa Para Pemimpin Judul artikel: Petrus: Dimensi Pengalaman Rohani Penulis: Haryadi Baskoro Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2004 Halaman: 93 -- 98 ______________________________________________________________________ KESAKSIAN DOA SEORANG PEMBAJAK DARI RUMAH DOA Pada usia 27, wanita muda itu sedang menghadapi masa penjaranya yang keempat di Uni Soviet, tetapi agaknya penjara hanya memberi pengaruh sedikit tetapi malahan meningkatkan cintanya terhadap firman Allah dan kepentingannya terhadap imannya. "Di penjara, hal yang paling sukar adalah untuk hidup tanpa Alkitab." Aida berdiri di sudut menyerahkan kartu-kartu kecil dengan puisi- puisi di dalamnya. Pada tiap kartu terdapat puisi yang telah ia tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan sukacita yang ia peroleh dari pengenalan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Beberapa mengambilnya karena mereka tertarik dengan apa yang mungkin sedang ia bagikan, beberapa karena ia begitu cantik, tetapi kebanyakan mungkin mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan kasih yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata setiap orang dan memberikan kepada mereka sebuah kartu. Karena ini ia ditahan dan dibawa ke pengadilan. Di hadapan pengadilan dengan berani Aida bersaksi, "Masyarakat yang sedang dibangun oleh kalian, para komunis, tidak pernah dapat menjadi adil karena kalian sendiri tidak adil." Ia dijatuhi hukuman satu tahun penjara. Ketika ia dilepaskan, ia langsung kembali kepada pekerjaannya untuk gereja bawah tanah. Karena kecantikannya, kemauan kerasnya, dan keberaniannya, ia disebut "pembajak dari rumah doa" oleh koran komunis Izvestia. Salah satu tulisan berani yang ia tulis adalah, "Kalian, para ateis, dapat mengadakan pertemuan bersama setiap saat dan melakukan apa pun yang kalian inginkan -- berbicara, membaca, bernyanyi. Jika demikan, mengapa kami tidak dapat saling mengunjungi? Hukum apa yang melarang hal ini? Mengapakah kami tidak boleh berdoa atau membaca Alkitab kapan pun kami ingin? Kami diizinkan untuk berbicara mengenai Allah hanya di gereja. Kalian pasti tidak akan setuju jika kalian diizinkan untuk berbicara mengenai teater hanya di teater atau mengenai buku-buku hanya di perpustakaan. Dengan cara yang sama, kami tidak dapat diam mengenai apa yang merupakan seluruh arti dari hidup kami -- mengenai Kristus." Sekali lagi ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara, tetapi ia tidak bergeming. Satu kali, sebuah Injil Markus diselundupkan kepadanya. Ketika para penjaga mengetahui bahwa aku memiliki sebuah Injil, mereka menjadi khawatir dan menggeledah seluruhnya. Pada pencarian kedua, mereka menemukannya. "Aku dihukum karena ini dan harus menghabiskan waktu sepuluh hari dan sepuluh malam di dalam tahanan sel yang dingin dan terasing. Tetapi dua minggu kemudian aku diberikan seluruh Perjanjian Baru yang dapat aku simpan nyaris hingga hari pembebasanku." "Penjara sering kali digeledah, tetapi setiap kali Tuhan membantu aku. Aku tahu lebih dahulu mengenai penggeledahan sehingga aku dapat menyimpan buku berharga itu. Banyak tahanan lain yang menolongku menyembunyikan buku itu, walaupun mereka bukan orang Kristen." Para penjaga melakukan banyak hal untuk berusaha membuatnya kehilangan keberanian dan membuatnya menyangkal imannya, namun beberapa dari tindakan tersebut justru memberikan efek yang sebaliknya. "Satu kali seorang penjaga menunjukkan kepadaku bungkusan makanan. Ia mengatakan kepadaku bahwa isinya coklat dan berbagai hal lezat lainnya. Bungkusan itu tidak diberikan kepadaku [karena aku tidak mau menyangkal imanku], tetapi dengan menunjukkan bungkusan itu aku malah mendapatkan dorongan kekuatan karena mengetahui bahwa sahabat-sahabatku peduli akan diriku. Kenyataan tersebut jauh lebih berarti daripada makanannya. Pada kesempatan lain, aku diberitahukan bahwa sepuluh paket telah tiba untukku dari Norwegia, tetapi paket ini pun tidak diberikan kepadaku. Kami sangat bersukacita karena mengalami persekutuan roh yang nyata dengan sesama orang Kristen di bagian-bagian dunia yang berbeda. Hal ini memberikan kepada kami harapan di dalam penjara. Aku ingin mengirimkan sebuah ungkapan kasih dari kami semua kepada mereka yang telah peduli terhadap kami dan berdoa bagi kami." Ketika ia dilepaskan dari masa penjaranya yang keempat, Aida telah berubah secara drastis. Kecantikan bagai bintang film yang ia miliki pada masa mudanya bukan saja lenyap, tetapi pada usianya yang baru tiga puluh tahun ia tampak seperti berusia lebih dari lima puluh. Ia kurus kering dan lusuh oleh tahun-tahun yang dihabiskannya di dalam penjara. Jika Anda melihatnya, Anda tidak akan pernah mengenalinya sebagai wanita yang sama, kecuali untuk satu hal: senyumannya. Senyumannya masih mencerminkan kasih dan sukacita karena pengenalan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Mengenai masa penjaranya yang terakhir dan paling sukar, Aida menulis, "Aku semakin memahami ayat berikut, `Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.` (Matius 11:30) Yesus sendiri mengatakan kata-kata ini dan selama tiga tahun di dalam penjara itu aku menjadi mengerti betapa nyata dan benar kata-kata tersebut." Pada tahun 1991, sekitar 20 tahun setelah masa penjaranya yang keempat dan terakhir, Uni Soviet pecah karena kejatuhan Komunisme. Penganiayaan kaum Kristen oleh pemerintah pun berhenti, setidaknya untuk satu periode. Iman dan perjuangan dari Aida dan banyak lainnya di bawah tanah tidaklah sia-sia. Pada tahun 1992, kurir-kurir dari The Voice of the Martyrs mendapati Aida -- sakit, pucat, dan kurus -- hidup di apartemen yang terawat baik di gedung tua yang nyaris roboh di St. Petersburg. Aida merupakan pulau yang bersih dan teratur di tengah-tengah kekacauan; itu merupakan gambaran makna hati dan rohnya. Jelas tampak bahwa ia tidak menyimpan kegetiran kepada penyiksa-penyiksa terdahulunya, hanya pengampunan. Ia terkejut mengenai perhatian yang telah ditarik oleh ceritanya dari seluruh dunia, tetapi ia amat bersyukur atasnya. Ia mengatakan, "Aku hanya mungkin bertahan karena banyak doa-doa dari seluruh dunia. Jika tidak aku tidak akan bertahan." "Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan mereka yang diperlakukan sewenang-wenang; karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini." (Ibrani 13:3) Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Jesus Freak Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann Penerbit: Cipta Oleh Pustaka, 1995 Halaman: 89 -- 92 ______________________________________________________________________ STOP PRESS PEMBUKAAN KELAS NATAL NOVEMBER 2010: PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI TEOLOGI AWAM (PESTA) Salah satu pelayanan YLSA adalah membuka Sekolah Teologi jarak jauh yang disebut Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA). Melalui kelas-kelas diskusi di PESTA, YLSA berharap dapat menolong memperlengkapi jemaat-Nya dengan pengetahuan teologi yang memadai dengan berlandaskan pada kebenaran firman Tuhan (Alkitab) sebagai dasar iman kristiani. Pada bulan November 2010, PESTA akan membuka kelas diskusi yang membahas topik-topik seputar Natal. Kelas Natal ini akan mempelajari pokok-pokok penting seputar peristiwa Natal. Para peserta pun dapat saling mendiskusikan makna Natal yang sebenarnya dalam kehidupan orang percaya. Jika Anda tertarik untuk mengikuti kelas diskusi ini, segera daftarkan diri Anda. Untuk keterangan lebih lanjut dan pendaftaran kelas PESTA Natal, silakan kirim e-mail ke admin PESTA di alamat berikut ini. ==> kusuma(at)in-christ.net ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-Doa (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-Doa sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti Kontak Redaksi: < doa(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-doa(at)hub.xc.org > Arsip e-Doa: http://www.sabda.org/publikasi/e-Doa/ Situs DOA: http://doa.sabda.org/ Facebook DOA: http://fb.sabda.org/doa/ Twitter DOA: http://twitter.com/sabdadoa Situs YLSA: http://www.ylsa.org Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Doa 2010 / YLSA -- http://http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |