Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/65

e-Buku edisi 65 (16-12-2010)

Teknologi Informatika dan Kekristenan

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

  Edisi 65/Desember/2010
  TEMA: Teknologi Informatika dan Kekristenan
______________________________________________________________________
  EDITORIAL
  RESENSI BUKU CETAK:
  1. Teologi dan Komunikasi, Pres Universitas Duta Wacana
  2. Daftar Situs Kristiani Terpopuler, Penerbit ANDI
  3. The Pastor And The Personal Computer, Abingdon Press
  4. Penginjilan Elektronik: Mewartakan Injil di Dunia Maya,
     Huntington House Publishers
  RESENSI BUKU ONLINE: Gereja Mencari Jawab -- Kapita Selekta Sejarah
                       Gereja, BPK Gunung Mulia
  RENUNGAN NATAL: Ingat!
  ARTIKEL: Tahukah Anda Siapa yang Pertama Kali Mengirim Kartu Natal?
  STOP PRESS: Publikasi e-Humor
  KUTIPAN
  EDISI BULAN DEPAN
  PENERBIT EDISI INI
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  Tidak diragukan lagi bahwa teknologi telah mengalami perkembangan
  yang sangat pesat. Dalam jangka waktu yang bisa dihitung dengan
  jari, bukan hanya jenis teknologi yang bertambah banyak namun juga
  kualitas peralatan teknologi pun semakin meningkat. Mulai dari
  telepon genggam, pemutar DVD, televisi, internet, dan seterusnya.
  Bagaimana gereja menyikapi kemajuan ini? Apakah menerimanya sambil
  lalu atau terpicu untuk memanfaatkannya bagi kemuliaan Nama Tuhan?

  Apakah hubungannya antara teknologi informatika (TI) dan
  kekristenan? Bagaimana kita dapat menggunakan teknologi untuk
  perkembangan kekristenan? Dapatkan informasi lebih lanjut tentang
  masalah ini dan pastikan ide-ide baru untuk mengembangkan pelayanan
  bermunculan dengan membaca beberapa buku yang diresensi di edisi
  ini. Jangan lewatkan juga resensi buku online yang bermanfaat bagi
  Anda. Selanjutnya, untuk menambah kentalnya nuansa Natal, e-Buku pun
  telah menyiapkan renungan dan artikel Natal. Informasi situs humor
  Kristen di kolom akhir semoga dapat semakin menambah kebahagiaan
  Pelanggan di penghujung tahun ini. Kiranya sajian terakhir e-Buku
  tahun ini memberikan kesan khusus bagi Pelanggan terkasih. Sampai
  bertemu kembali pada edisi-edisi e-Buku tahun depan. Akhir kata,
  segenap redaksi e-Buku mengucapkan,

         SELAMAT HARI NATAL 2010 DAN MENYAMBUT TAHUN BARU 2011

                    Semoga damai dan sukacita Natal
                senantiasa menyelimuti hati kita semua

  Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-Buku,
  Sri Setyawati
  < setya(at)in-christ.net >
  http://gubuk.sabda.org
  http://fb.sabda.org/buku
______________________________________________________________________

        "Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir;
                engkau tidak mengenal allah kecuali Aku,
               dan tidak ada juruselamat selain dari Aku."
                             (Hosea 13:4)
             < http://alkitab.sabda.org/?Hosea+13:4 >
______________________________________________________________________
RESENSI BUKU CETAK

  1. TEOLOGI DAN KOMUNIKASI

  Penulis: Robby I. Chandra
  Penerbit: Duta Wacana University Press, Yogyakarta 1996
  Ukuran buku: 14,5 x 21 cm
  Tebal: 216 halaman

  Apakah komunikasi itu? Dapatkah komunikasi dikaji secara teologis
  dari berbagai aspek? Adakah buku yang mengawinkan teologi dan
  komunikasi sekaligus?

  Buku yang gambar sampulnya bola dunia dan satelit pemancar ini akan
  menjawab keingintahuan Anda tentang komunikasi. Tidak hanya
  menyajikan teori komunikasi secara umum, tetapi lebih daripada itu,
  buku ini menyajikan kajian teologis tentang komunikasi dengan bahasa
  yang mudah dimengerti. Meskipun hanya tersusun atas 6 bab, inti
  materi buku ini cukup dalam. Robby, melalui buku ini, hendak
  mengajak Pembaca untuk memiliki pengetahuan yang dalam dan terarah
  kepada Kristus yang adalah Pusat Komunikasi rekonsiliatoris. Selain
  itu, buku ini juga menjelaskan tentang pemanfaatan media berbasis
  teknologi modern untuk kepentingan teologi, terutama dalam
  memberikan spektrum pilihan-pilihan dengan gaya hidup dan informasi.

  Selain memunyai kelebihan dalam hal kelengkapan isi, buku ini juga
  memunyai sejarah penulisan permasalahan yang unik. Tulisan dalam
  buku ini adalah realisasi dari problem menahun mengenai "komunikasi
  dan teologi". Beberapa nama tokoh yang cukup ahli di bidang ini
  turut menyumbangkan gagasan yang mempertajam tulisan sehingga lebih
  sistematis dan komprehensif. "Teologi dan Komunikasi" adalah buku
  yang cocok untuk Anda, khususnya pemerhati komunikasi dan teologi.
  Melalui buku ini Anda dapat memperoleh pengetahuan komunikasi dari
  sudut pandang yang berbeda, yaitu secara teologi. Selamat membaca!

  Peresensi: Santi Titik L.

  2. DAFTAR SITUS KRISTIANI TERPOPULER

  Penulis: Samuel Cahyadi
  Penerbit: Penerbit ANDI, Yogyakarta 2007
  Ukuran buku: 14 x 21 cm
  Tebal: 169 halaman

  Ketika kita sedang berselancar di internet, informasi apa pun yang
  kita cari kemungkinan besar bisa ditemukan. Pencariannya pun sangat
  mudah dan cepat. Bahkan penyajiannya bukan hanya dalam bahasa
  Indonesia, namun dalam berbagai bahasa di dunia. Meskipun begitu,
  apakah ada buku yang memuat tentang aktivitas kekristenan dalam
  internet? Atau setidaknya yang bisa menjadi sumber informasi ala
  "Google" dalam versi cetak?

  Buku berjudul "Daftar Situs Kristen" ini ditulis untuk menjawab
  kebutuhan banyak orang tentang teknologi internet dan bagaimana
  orang Kristen dapat memanfaatkannya untuk hal-hal yang berguna dan
  berkenan bagi Tuhan Allah. Dikemas dengan sederhana agar setiap
  pembaca bisa memahami informasi yang disampaikan dengan mudah
  sekalipun pembaca mungkin tidak memiliki dasar pendidikan yang
  berhubungan dengan komputer dan internet.

  Di awal bab, penulis mengemukakan tentang seluk-beluk internet.
  Selanjutnya, ia memperkenalkan situs-situs Kristen dengan berbagai
  muatan. Situs yang dibahas dalam buku ini meliputi situs literatur,
  sekolah Kristen, musik, hingga situs pelayanan Kristen
  internasional. Bahkan di dalam buku ini, penulis menyediakan satu
  bab khusus untuk menyoroti situs-situs SABDA seperti situs PEPAK
  (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen), PESTA (Pendidikan
  Elektronik Studi Teologia Awam), dan seterusnya. Oleh karena itu,
  dengan membaca buku ini Anda bisa mengenal situs-situs SABDA dengan
  mudah tanpa harus terkoneksi dengan internet. Menarik, bukan?

  Yang pasti, dari buku ini Anda dapat menemukan hal-hal sederhana
  seputar internet, tip-tip bagaimana menjelajahi dunia maya secara
  maksimal, sekaligus mendapatkan informasi alamat situs Kristen
  dengan cepat dan mudah. Bahasa yang digunakan juga jelas, praktis,
  dan sederhana. Selamat membaca dan bereksplorasi!

  Peresensi: Sri Setyawati

  3. THE PASTOR AND THE PERSONAL COMPUTER

  Penulis: William R. Johnson
  Penerbit: Abingdon Press, Nashville 1985
  Ukuran buku: 13,5 x 21,5 cm
  Tebal: 224 halaman

  Buku ini memang ditulis 25 tahun yang lalu ketika komputer masih
  belum umum digunakan, terlebih lagi oleh hamba-hamba Tuhan. Namun
  William Johnson, sebagai salah satu hamba Tuhan pengguna awal
  komputer, melalui bukunya ini telah berusaha membagikan
  pengalamannya tentang kelebihan komputer dan bagaimana teknologi
  dapat digunakan untuk melayani Tuhan dan jemaat-Nya. Yang cukup
  mencengangkan, beberapa dari pemikirannya masih relevan hingga saat
  ini dan dapat digunakan untuk pelayanan maupun gereja kita!

  Buku ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu perihal komputer,
  pemakaian komputer dalam pelayanan pastoral, dan diakhiri dengan
  dampak-dampak negatif yang perlu diperhatikan dari pemakaian
  komputer di gereja. Dari ketiga bagian tersebut, buku ini masih
  dibagi lagi menjadi 13 bab. Secara khusus bab 11 menunjukkan manfaat
  adanya komputer bagi hamba Tuhan. Dengan bantuan komputer, seorang
  pendeta dapat mencari berbagai buku tafsiran, kamus, dan konkordansi
  dengan cepat dan efisien. Bila dibutuhkan, pendeta dapat mencetak
  hasil pencariannya di kertas atau menambahkan catatan pribadinya
  untuk hasil pencarian tersebut. Dengan bantuan komputer, apalagi
  sekarang sudah ada internet, seorang pendeta juga bisa mencari
  ilustrasi yang berkaitan dengan tema khotbahnya dengan mudah.
  Sementara itu pada bab terakhir, penulis memberikan kesimpulan
  tentang kelebihan dan kekurangan teknologi bagi pelayanan Kristen.

  Meski buku cetak tidak bisa mengimbangi cepatnya laju perkembangan
  teknologi, namun masih ada hikmat yang dapat kita ambil dari buku
  ini.

  Peresensi: Kusuma Negara

  4. PENGINJILAN ELEKTRONIK: MEWARTAKAN INJIL DI DUNIA MAYA

  Judul asli: E-vangelism: Sharing the Gospel in Cyberspace
  Penulis: Andrew Careaga
  Penerbit: Vital Issues Press, Louisiana 1999
  Ukuran buku: 13,5 x 21,5 cm
  Tebal: 161 halaman

  Keberadaan internet tak ayal telah membentuk kembali cara kerja,
  interaksi, belajar, dan komunikasi kita. Hal ini juga mendorong
  gereja untuk menyiasati bagaimana mengomunikasikan iman ribuan tahun
  yang lalu dengan budaya dunia maya yang mencetak sejarah dengan
  kecepatannya yang luar biasa.

  Melihat perkembangan teknologi, Andrew Careaga menerimanya sebagai
  sebuah kesempatan -- luasnya ladang penginjilan di dunia maya yang
  siap untuk dituai. Melalui buku "E-vangelism: Sharing the Gospel in
  Cyberspace", dia mengajak pembaca Kristen untuk menjadi penjala
  manusia atau penginjil elektronik. Buku ini cocok menjadi pegangan
  bagi pengguna internet yang rindu mengabarkan Kabar Baik tentang
  Yesus lewat komputer/internet.

  Dalam buku ini penulis membahas dunia internet, bagaimana
  menggunakan internet, serta peluang-peluang pengabaran Injil lewat
  aplikasi yang disediakan oleh situs jejaring. Ditambah lagi
  cara-cara pendekatan yang mengasyikan untuk menjangkau
  sahabat-sahabat kita di dunia maya. Jika Anda belum terlalu akrab
  dengan dunia internet, jangan khawatir. Secara keseluruhan, buku
  berbahasa Inggris ini tidak menggunakan kosakata teknologi yang
  sukar dimengerti orang awam. Penulis justru menggunakan kata-kata
  yang atraktif plus mudah dimengerti. Buku ini juga dilengkapi dengan
  glosari yang memuat daftar istilah-istilah internet serta artinya.

  Buku ini bisa dibilang buku tua, sebagian besar membahas
  perkembangan internet sampai tahun 1999, tapi visi yang terkandung
  dalam buku ini bisa diterapkan hingga kini. Menariknya, selain
  menyediakan berbagai informasi tentang dunia internet, penulis juga
  menyertakan berbagai contoh tentang bagaimana pelayanan E-vangelism
  ini bisa mengubah kehidupan seseorang. Mari manfaatkan teknologi
  bagi Allah.

  Peresensi: Truly Almendo P.

RESENSI BUKU ONLINE

  GEREJA MENCARI JAWAB -- KAPITA SELEKTA SEJARAH GEREJA

  Penulis: Dr. Christian de Jonge
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1993
  Ukuran buku: 21 x 18 cm
  Tebal: 127 halaman

  Sejarah gereja dan latar belakang yang memberi jawaban kontekstual
  atas iman Kristen sangat penting untuk kita pahami. Dengan memiliki
  pengetahuan yang berhubungan dengan keyakinan Kristen, kita
  seyogianya sanggup memberi pertanggungjawaban atas apa yang kita
  percayai.

  Buku ini awalnya disusun untuk membantu mahasiswa teologi Stratum-1
  dalam hal menambah pengetahuan yang tidak diberikan dalam kelas.
  Namun demikian, orang awam yang ingin mempelajari sejarah-sejarah
  gereja dan lahirnya berbagai macam denominasi pun pastinya akan
  sangat terbantu.

  Isi buku dijelaskan ke dalam delapan bab yang secara garis besar
  menjelaskan tentang sejarah gereja yang dianggap rumit dan sulit
  dipelajari para mahasiswa teologi, yang meliputi: Konsili-konsili
  Oikumenis, Gereja dan Negara pada abad Pertengahan, Perbandingan
  Reformasi Luther dan Calvin, Pietisme. Selain itu buku ini juga
  menyediakan bab khusus yang membahas latar belakang beberapa gereja
  di Indonesia, gereja dan kebudayaan sepanjang masa,
  pengakuan-pengakuan iman, dan kontekstualisasi kekristenan. Dengan
  membaca buku ini Anda dapat mempelajari seluk-beluk gereja dan
  seolah Anda mengikuti kuliah online. Setiap bab selalu diawali
  dengan pengantar, karena itu Anda bisa memahami latar belakang
  perlunya pokok bahasan tersebut disajikan. Berbeda dengan buku-buku
  pada umumnya, kepustakaan dalam buku ini ditampilkan di awal bab --
  bukan di belakang. Sayangnya, ada beberapa halaman yang tidak
  ditampilkan secara online mengingat buku ini masih berhak cipta.
  Namun demikian, pelajaran-pelajaran inti buku ini tetap masih bisa
  diikuti.

  Buku ini bisa Anda baca di:
  Nama situs: Google Buku
  Alamat URL: http://books.google.co.id/books?id=g2WIPtyFsqYC
  Tanggal akses: 2 November 2010

  Peresensi: Sri Setyawati
______________________________________________________________________
RENUNGAN

                                  INGAT!

    "Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa
    Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
    akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: `Di Betlehem di tanah
    Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi`"
    (Matius 2:4-5)

  Ada sebuah realitas ironis yang dikemukakan penulis Injil Matius
  dalam paparannya tentang masa kanak-kanak Yesus. Pihak yang paling
  dekat dengan Kitab Suci, tulisan sakral yang merekam wahyu ilahi
  tentang kelahiran sang Mesias, justru tidak menyambut dengan
  antusias berita Natal yang berkumandang di Yerusalem. Sebaliknya,
  mereka yang tidak memiliki Kitab Suci, para majus dari Timur, yang
  notabene adalah orang-orang kafir, justru tidak mau melewatkan
  kesempatan untuk meliput peristiwa yang cuma sekali di sepanjang
  sejarah tersebut!

  Siapa lagi yang paling dekat dengan Kitab Suci pada zaman itu selain
  para imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi? Pekerjaan mereka
  tidak lain adalah menggeluti Kitab Suci siang malam dan mengajarkan
  isinya kepada umat Allah. Jadi, pastilah mereka betul-betul tahu
  apa yang tertulis di dalamnya. Tidak seperti kebanyakan orang
  Kristen, yang memunyai Kitab Suci tapi tidak mengetahui sebagian
  besar isinya, karena memang jarang membacanya!

  Buktinya, ketika Raja Herodes memanggil mereka dan menanyakan tempat
  kelahiran Sang Mesias menurut Kitab Suci, mereka sanggup memberikan
  jawaban yang akurat: "Di Betlehem, di tanah Yudea, karena
  demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: ...." Lihat! Mereka
  betul-betul menguasai isi Kitab Suci! Termasuk bagian-bagian yang
  berbicara tentang kelahiran sang Mesias!

  Karena itu, sungguh aneh jika para elit rohani ini tidak menyambut
  dengan antusias berita kelahiran sang Mesias yang dibawa para majus
  ke Yerusalem! Lebih aneh lagi jika mereka tidak melakukan upaya
  sedikit pun untuk meneliti kebenaran berita tersebut! Ada apa
  gerangan?

  Kitab Suci tidak menjawabnya. Ia membuat dan membiarkan para
  pembacanya bertanya-tanya. Membuka kesempatan bagi seribu satu
  kemungkinan yang ada untuk muncul di benak mereka.

  Mungkin raja para rohaniwan ini terlalu sombong untuk menerima
  kenyataan bahwa berita kelahiran sang Mesias ternyata disampaikan
  Allah melalui orang-orang kafir. Pikir mereka, "Bukankah kami yang
  selama ini memegang dan menekuni Kitab Suci serta mengajarkannya
  kepada umat Allah? Seharusnya lewat kamilah Allah berbicara tentang
  Natal, bukan lewat orang-orang yang tak bersunat itu. Ah, tidak
  mungkin berita yang mereka sampaikan itu benar-benar berasal dari
  Allah. Omong kosong! Kami tidak mau menanggapinya!"

  Atau, mungkin saja para elit rohani itu merasa posisi mereka sebagai
  pemimpin umat bakalan terancam dengan lahirnya sang Mesias. Mereka
  takut, jangan-jangan sebentar lagi keberadaan mereka tidak sepenting
  sekarang. Jangan-jangan, tidak lama lagi tempat mereka di hati umat
  akan diambil alih oleh sang Mesias. Jangan-jangan ....

  Karena itu, betapa senangnya mereka waktu Herodes memanggil mereka
  dan menanyakan tempat kelahiran sang Mesias menurut Kitab Suci.
  Serta-merta mereka memberitahukannya. "Di Betlehem di tanah Yudea,
  karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi." Sambil berharap,
  semoga saja Herodes yang kebakaran jenggot dengan berita itu segera
  merencanakan pembunuhan terhadap bayi Yesus. Kalau bayi itu mati di
  tangannya, bukankah ancaman terhadap kedudukan mereka tersingkir
  seketika dan tangan mereka tetap bersih? Pintar sekali!

  Atau, mungkin saja ... ah, masih banyak kemungkinan lainnya.
  Bukankah dalamnya laut bisa diukur, tapi dalamnya hati siapa yang
  tahu? Kecuali sang Khalik!

  Apa pun alasannya, yang pasti mereka inilah -- para imam kepala dan
  ahli Taurat -- yang pada kemudian hari muncul sebagai pihak yang
  memusuhi Mesias. Mereka berusaha mencari titik kelemahan-Nya,
  mencari-cari kesalahan-Nya, mengecam karya dan ucapan-Nya,
  menuduh-Nya yang bukan-bukan, berkomplot untuk menyingkirkan-Nya,
  memprovokasi massa untuk menentang-Nya, mendesak Pilatus sang
  penguasa untuk menyalibkan-Nya, mengolok-olok dan menghujat-Nya di
  bawah salib, dan pada akhirnya, setelah Kristus bangkit dari
  kematian, mengupahi para serdadu Pilatus untuk menyebarkan kabar
  bohong tentang pencurian mayat Yesus oleh para murid. Jelas sekali
  mereka tidak rela sang Mesias mengganggu-gugat posisi mereka sebagai
  pemimpin umat!

  Kenyataan ini mengajarkan kepada kita bahwa yang namanya agama dan
  jabatan keagamaan tidak secara otomatis menjadikan pemiliknya pelaku
  firman dan kehendak Allah. Jika semangatnya egois, cuma mementingkan
  diri sendiri, atau hatinya sombong, menganggap dengan pengetahuan
  teologisnya ia bisa "mengurung" gerak Allah, pastilah agama dan
  jabatan keagamaan tidak akan membuatnya lebih dekat dengan Tuhan.
  Sebaliknya, semakin jauh, bahkan melawan Tuhan! Di tangannya, agama
  dan jabatan keagamaan bisa menjadi alat untuk mempertahankan
  posisinya dan menyingkirkan setiap lawannya! Kalau perlu, membungkam
  mulut Tuhan!

  Ini peringatan yang penting bagi semua pengajar Kitab Suci --
  pendeta, penginjil, penatua, dsb.. Termasuk saya. Jangan lupa diri!
  Ingat! Kita cuma hamba Tuhan! Tugas seorang hamba adalah
  mempersiapkan jalan bagi Tuhannya, lalu, ketika Tuhan datang,
  menyingkir secepatnya dari jalan itu, supaya semua orang memandang
  kemuliaan Tuhannya!

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Eling!
  Judul buku: Harta Karun Natal
  Penulis: Erick Sudharma
  Penerbit: Penerbit Mitra Pustaka dan Literatur Perkantas, Jawa Barat
            2005
  Halaman: 57 -- 62
______________________________________________________________________
ARTIKEL

       TAHUKAH ANDA SIAPA YANG PERTAMA KALI MENGIRIM KARTU NATAL?

  Sebuah fenomena baru-baru ini mengatakan bahwa tradisi berkirim
  kartu Natal berasal dari London, dan dimulai tahun 1843.

  Awalnya, orang-orang bertukar kartu ucapan Natal yang ditulis dengan
  tangan. Pertama-tama kartu tersebut diberikan langsung ke orangnya,
  baru kemudian pada perkembangannya kartu tersebut dikirim melalui
  pos. Menjelang tahun 1822, industri rumah tangga yang membuat kartu
  Natal dilarang oleh sistem pengeposan di Amerika Serikat. Pada tahun
  itu, kepala urusan pengeposan di Washington, D.C. menyampaikan
  perlunya mempekerjakan 16 tukang pos tambahan. Karena kuatir masalah
  ini nantinya akan semakin melelahkan, dia meminta kongres untuk
  membatasi pengiriman kartu lewat pos, dan berkata, "Saya tidak tahu
  apakah yang akan terjadi jika terus-menerus seperti ini."

  Alih-alih berhenti, dengan adanya kartu-kartu Natal yang
  berpenampilan menarik di pasaran membuat pengiriman kartu justu kian
  membanjir. Kartu Natal pertama yang didesain untuk dijual adalah
  karya seniman London, John Calcott Horsley.

  Sebagai ilustrator yang dihormati saat itu, Horsley ditugasi oleh
  Sir Henry Cole, pengusaha kaya-raya Inggris yang menginginkan kartu
  yang bisa dia kirimkan untuk teman-teman dan rekan bisnisnya untuk
  mengucapkan "Selamat Hari Natal" kepada mereka.

  Sir Henry Cole adalah inovator ulung tahun 1800-an. Dia
  memodernisasikan sistem pengeposan Inggris, mengelola gedung Albert
  Hall, menyusun pameran besar-besaran tahun 1851 dan mengawasi
  inagurasi museum Victoria dan Albert. Lebih dari itu, Cole berusaha
  keras untuk "memperkaya hidup". Untuk itu pada masa senggang dia
  membangun toko seni di Jalan Bond yang secara khusus menjual
  benda-benda hiasan rumah. Pada musim panas tahun 1843, dia
  menugaskan Horsley untuk menggambar kartu yang mengesankan untuk
  Natal tahun itu.

  Horsley membuat tiga panel sejajar yang bergambar. Masing-masing
  kedua sisi panel itu menceritakan perbuatan baik: memberi pakaian
  bagi orang-orang yang telanjang dan memberi makan orang-orang yang
  lapar. Pada bagian tengahnya memperlihatkan sebuah pesta orang-orang
  dewasa dan anak-anak dengan sajian makanan dan minuman yang
  berlimpah ruah.

  Tulisan pada kartu Natal pertama berbunyi: "Selamat Hari Natal dan
  Tahun Baru." Kata "Selamat" (Inggris: "Merry") secara rohani
  kemudian diartikan "diberkatilah", seperti dalam frasa "merry old
  England" (diberkatilah Inggris). Dari ribuan kartu cetakan asli
  untuk Henry Cole, dua belas di antaranya masih disimpan sebagai
  koleksi pribadi hingga kini.

  Kartu semacam itu kemudian semakin menyebar ke Inggris, lalu ke
  Jerman. Namun bagi orang-orang Amerika perlu 30 tahun untuk memakai
  ide itu. Tahun 1875, pencetak logam -- Louis Prang, orang
  Jerman-Amerika, mulai menerbitkan kartu dan meraih gelar "Bapak
  Kartu Natal Amerika."

  Kartu buatan Prang yang berkualitas tinggi harganya sangat mahal.
  Awalnya dalam kartu itu tidak ada gambar-gambar Maria dan bayi
  Yesus, pohon Natal yang dihiasi, maupun Sinterklas. Mereka menghiasi
  kartu dengan rangkaian bunga mawar, aster, gardenia, geranium, dan
  kuncup apel yang berwarna-warni. Orang-orang Amerika menggunakan
  kartu Natal, tapi bukan kartu buatan Prang; dia berhenti dari
  usahanya tahun 1890. Kartu pos yang diimpor dari Jerman tetap
  menjadi tren hingga Perang Dunia I. Menjelang berakhirnya perang,
  industri kartu Natal di Amerika mulai lahir.

  Kini di Amerika Serikat sendiri lebih dari 2 juta kartu Natal
  dikirim setiap tahunnya. Kartu Natal menjadi kartu yang paling laris
  terjual. (t/Setya)

  Diambil dan diterjemahkan dari:
  Nama situs: The Great Idea Finder
  Judul asli artikel: Did You Ever Wonder Who Sent the First Christmas
                      Card?
  Penulis: Phil Ament
  Alamat URL: http://www.ideafinder.com/features/everwonder/won-christcard.htm
  Tanggal akses: 29 September 2010
______________________________________________________________________
STOP PRESS

                           PUBLIKASI E-HUMOR

  Milis publikasi ini diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA, setiap
  hari Selasa. Humor yang dikirim dijamin bersih dari humor-humor yang
  tidak sopan. Selain itu, ayat-ayat Alkitab juga disertakan, tentu
  saja yang berhubungan dengan humor yang disajikan. Setiap minggu
  pertama dan ketiga redaksi menyisipkan kuis, sedangkan minggu kedua
  dan keempat redaksi menyediakan trivia yang bersangkutan dengan
  humor. Jadi selain Anda bisa tertawa, Anda bisa sekaligus membaca
  dan memperkaya sudut pandang Anda tentang humor. Milis ini juga
  memunyai situs untuk mengelola arsip dan menyediakan fasilitas
  khusus untuk Anda yang ingin mengirim humor secara online. Untuk
  berlangganan dan bergabung, silakan mengirim surat elektronik (e-
  mail) kosong ke: ==> < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org

  Anda juga dapat membaca humor-humor lain di:
  ==> [Arsip Humor]: http://www.sabda.org/publikasi/humor
  ==> [Situs i-Humor]: http://humor.sabda.org

______________________________________________________________________

            Kita Hidup Pada Masa Ketika Iman dan Ideologi
                      Beragam dan Bertentangan,
                namun Injil tetap Universal dan Abadi
_____________________________________________________________________
EDISI BULAN DEPAN

  EDISI BULAN DEPAN (JANUARI): KESAKSIAN
  Menyajikan resensi-resensi buku yang berisi kesaksian-kesaksian yang
  inspiratif dan menguatkan.

  Pelanggan terkasih, Anda rindu memberkati orang lain? Mari
  berpartisipasi dalam pelayanan ini. Caranya mudah! Kirimkan resensi
  dengan tema di atas, informasi buku baru, artikel dan tips seputar
  buku, maupun kesaksian buku kepada Redaksi e-Buku. Jika Pelanggan
  ingin mengirimkan resensi dengan tema bebas juga boleh. Tulisan
  Pembaca pasti akan memberkati pelanggan yang lain. Segera kirimkan
  ke email kami di:

  ==> < buku(at)sabda.org >

  Kami sangat mengharapkan keikutsertaan Pembaca terkasih dalam
  pelayanan ini. Terima kasih atas perhatian Pembaca, Tuhan Yesus
  memberkati.
______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  PRES UNIVERSITAS DUTA WACANA
  Alamat: Jl. Dr. Wahidin 5-19, Yogyakarta

  YAYASAN ANDI
  Alamat: Jl. Beo 38-40, Yogyakarta 55281
  Telp.: (0274) 55281
  E-mail: pemasaran(at)andipublisher.com
  Alamat URL: http://www.andipublisher.com

  PT. BPK GUNUNG MULIA
  Alamat: Jl. Kwitang 22-23, Jakarta Pusat 10420
  Telp.: (021) 3901208, Fax: (021) 3901633
  E-mail: bpkgm(at)centrin.net.id
  Alamat URL: http://www.bpkgm.com

  Abingdon Press
  P.O. Box 801
  201 Eighth Avenue South
  Nashville, TN 37202-0801 USA

  Vital Issues Press
  P.O. Box 53788
  104 Row Two Ste A1
  Lafayette LA 70508-4371 USA
______________________________________________________________________
Terbit Perdana 17 November 2005

Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-buku
http://gubuk.sabda.org

Komunitas e-Buku juga bisa bergabung di Facebook kami:
http://fb.sabda.org/buku
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Sri Setyawati
Staf Redaksi: Ami Grace Y.

Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Kontak e-Buku: < buku(at)sabda.org >
______________________________________________________________________
"Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."
(1 Timotius 4:13)
< http://alkitab.sabda.org/?1Timotius+4:13 >
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright (c) 2010 e-Buku / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org