Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/41

e-Buku edisi 41 (26-2-2009)

Remaja-Pemuda



==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

  Edisi 41/Februari/2009
  TEMA: Remaja-Pemuda
______________________________________________________________________

 EDITORIAL:
 RESENSI:
 1. The Puzzle of Teenage Life, Kairos Book
 2. Pemuda dan Krisis Zaman, STEMI
 3. Psikologi untuk Muda-Mudi, BPK Gunung Mulia
 4. Seks & Remaja Kristen, Kanisius
 5. How to Really Love Your Teenager, Victor Books
 ARTIKEL: Teenlit Sebagai Cermin Budaya Remaja Perkotaan Masa Kini
 HALAMAN MAYA: Baru! Kumpulan Bahan Paskah di Situs "paskah.sabda.org"
 KUTIPAN
 STOP PRESS: Baru! Publikasi e-Doa: Sekolah Doa Elektronik
 EDISI BULAN DEPAN: Edisi Maret, April 2009
 PENERBIT EDISI INI

______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  Masa muda memang merupakan masa-masa yang penuh keceriaan dan 
  kenangan. Pada masa-masa tersebut pula seseorang berusaha mencari 
  jati dirinya dan ingin keberadaannya di dunia ini diakui. Jika pada 
  masa mudanya seseorang mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermakna 
  dan penuh arti, maka pada masa tuanya, ia akan memiliki kenangan 
  indah mengenai kehidupannya.

  Bagaimana kita dapat menanamkan hal-hal yang berarti dalam kehidupan 
  seorang remaja atau pemuda? Dalam edisi ini, kami menghadirkan 
  informasi buku-buku yang akan sangat berguna bagi para remaja-pemuda 
  Kristen untuk menjalani hari-harinya. Secara khusus, kami berharap 
  para kaum muda dapat mengetahui buku-buku yang dapat mendukung 
  pertumbuhan rohaninya. Kiranya sajian kami bisa memberi manfaat 
  tersendiri bagi Pembaca terkasih. Selamat membaca dan mari bagikan 
  kasih Kristus bagi semua umat, Tuhan memberkati.

  Redaksi Tamu e-Buku,
  Evie Dana
  http://gubuk.sabda.org/
  http://www.sabda.org/publikasi/e-buku

    "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
       Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu" (Mazmur 119:9)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+119:9 >

______________________________________________________________________
RESENSI 1

  THE PUZZLE OF TEENAGE LIFE

  Penulis: Grace Suryani
  Penerbit: Kairos Book, Yogyakarta 2004
  Ukuran buku: 12,5 x 19 cm
  Tebal: 143 halaman

  Berawal dari pengalaman yang dimilikinya dalam menyusun "puzzle", 
  remaja putri yang dianugerahi nama Grace Suryani ini kemudian 
  menulis beberapa buku. Kata "puzzle" pun digunakan dalam beberapa 
  judul bukunya, termasuk buku "The Puzzle of Teenage Life" ini. Dalam 
  buku ini, dia "menyuarakan" apa yang sekian lama ia pendam, yaitu 
  segala hal yang berhubungan dengan pengalaman anak muda. Grace 
  menceritakan pengalamannya sebagai remaja dengan gaya bahasa yang 
  ringan, renyah, dan apa adanya (blak-blakan). Oleh karena itu, tidak 
  mengherankan jika dia dikategorikan sebagai penulis muda yang 
  berbakat. Meskipun "market" buku ini adalah kalangan anak muda, tapi 
  orang dewasa juga perlu membacanya untuk lebih mengenal sisi lain 
  kehidupan anak muda serta cara menghadapi anak muda.

  "The Puzzle of Teenage Life" mengupas tentang cinta, pembelajaran
  hidup, Bapa yang penuh kasih, dan keluarga. Namun, tema besarnya
  adalah remaja dan lika-liku kehidupannya, termasuk kerinduan remaja
  untuk memperoleh kasih sayang di rumah sehingga mereka tidak akan
  mendapat suasana "rumah" di tempat yang salah.

  Tulisan Grace ini diterbitkan oleh penerbit Kristen Kairos Book. 
  Dicetak dengan ukuran sedang dan tidak terlalu tebal serta harga 
  yang terjangkau, "The Puzzle of Teenage Life" berbeda dengan buku 
  rohani pada umumnya karena tidak terlalu banyak mengutip ayat 
  Alkitab. Namun, itu dapat menjadi kelebihan buku ini karena dapat 
  dipakai pula untuk menjangkau anak muda secara luas, tidak hanya 
  terbatas pada anak muda Kristen saja. Buku ini terlihat seperti 
  curahan hati seorang remaja dalam menapaki kehidupannya sebagai 
  remaja, namun tetap disertai dengan nasihat yang menguatkan. Setiap 
  hal yang kita alami selama kita hidup merupakan potongan "puzzle" 
  yang harus disusun untuk membentuk satu gambar utuh. Apakah potongan 
  "puzzle" Anda mirip dengan "puzzle" milik Grace? Silakan baca buku 
  ini.

  Dikirim oleh: Rere <rere_simplewoman(at)xxxx>

RESENSI 2

  PEMUDA DAN KRISIS ZAMAN
  
  Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong
  Penerbit: STEMI, Jakarta 1996
  Ukuran buku: -
  Tebal buku: 91 halaman           

  Sadarkah para pemuda akan realitas yang terjadi dalam zaman ini? 
  Sadarkah para pemuda akan keberadaannya dalam zaman ini? Sanggupkah 
  para pemuda menghadapi zaman ini? Atau bahkan lebih dalam lagi, 
  sanggupkah mereka berdiri tegar dalam arus zaman ini?

  Buku ini disarikan dari khotbah Pdt. Stephen Tong dengan tema 
  "Pemuda dan Krisis Zaman" pada tahun 1995. Di bagian awal buku, 
  penulis mengajak kita untuk mengenal bahwa diri kita masing-masing 
  diciptakan dan hidup dalam kurun waktu dan zaman tertentu. Penulis 
  juga mendeksripsikan golongan-golongan pemuda yang bisa 
  dikategorikan melalui cara mereka hidup dalam zaman di mana mereka 
  hidup.

  Lalu penulis mengajak kita untuk mengenal zaman di mana kita hidup 
  dan ditempatkan. Konteks pada saat itu adalah pada akhir abad ke-20, 
  sehingga pengkhotbah mendeskripsikan abad seperti apakah abad ke-20. 
  Berbekal pengetahuan ini, penulis memberikan langkah-langkah 
  sistematis kepada kita sebagai pemuda Kristen, bukan hanya untuk 
  berdiri tegar dan tidak termakan oleh arus zaman, tapi untuk bisa 
  menang dan memberi jawaban dalam zaman ini.

  Penulis mengajak setiap pemuda untuk bukan hanya mengenal zaman 
  kita, tapi juga memiliki kepekaan terhadap potensi dan krisis dari 
  zaman kita, karena dengan demikian baru sebagai orang Kristen, kita 
  mampu bersaksi dan menjawab tantangan, bahkan memberi tantangan 
  kepada zaman yang krisis ini. 

  Walaupun buku ini ditulis pada tahun 1995 yang berarti pada akhir 
  abad ke-20, namun buku ini sangat relevan buat kita yang sekarang 
  sudah memasuki awal abad ke-21. Buku ini bisa memberikan modal bagi 
  kita, paling tidak untuk mengenal dan menganalisa zaman kita 
  sekarang ini, awal abad ke-21.

  Bagian akhir buku ini juga mengandung tanya jawab dan apendiks yang 
  berjudul Pemuda dan Gerakan Zaman Baru. Di dalamnya kita bisa secara 
  singkat mengidentifikasikan Gerakan Zaman Baru yang merupakan 
  pencemaran filsafat yang sangat mengerikan di zaman ini dan sudah 
  banyak diaplikasikan dalam pola kehidupan sekarang. Dengan 
  menggunakan pemakaian tata bahasa yang sangat sederhana dan ringkas, 
  namun jelas dan berbobot, buku ini mampu menstimulir para pemuda 
  untuk berpikir dengan mendalam dan menyadari akan pentingnya 
  keberadaan dirinya di tengah-tengah zaman yang krisis ini.

  Diambil dari: 
  Nama situs: Buletin Pillar
  Peresensi: Heryanto Tjandra
  Alamat URL: http://www.buletinpillar.org/fileadmin/user_upload/Media/No.25_Agustus_2005d.pdf
  
RESENSI 3

  PSIKOLOGI UNTUK MUDA-MUDI

  Penulis: Dra. Ny. Singgih D. Gunarsah dan Prof. Dr. Singgih
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1997
  Ukuran buku: -
  Tebal buku: -

  Gejolak kehidupan yang menimbulkan berbagai reaksi kecemasan, 
  ragu-ragu, ketakutan, putus asa, dan masa bodoh, yang menghambat 
  pengembangan diri sering kali mencekam para muda-mudi dan merupakan 
  tentangan yang harus dihadapi sebelum mereka memasuki alam 
  kedewasaan. Untuk mengatasi itu buku ini memberikan 
  pandangan-pandangan istimewa dengan menyajikan pilihan arah hidup 
  masa dewasa, baik dalam bidang karier maupun dalam bidang kehidupan 
  berkeluarga. Bimbingan-bimbingan yang terdapat di dalamnya ditujukan 
  untuk mengarahkan pada suatu kehidupan yang lebih mantap.

  Diambil dari:
  Nama situs: TELAGA
  Peresensi: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.telaga.org/resensi_buku/psikologi_untuk_muda_mudi

RESENSI 4

  SEKS & REMAJA KRISTEN

  Penulis: Jim Auer
  Penerbit: Kanisius, Jakarta 2002
  Ukuran: 125 x 190 cm
  Judul buku: 112 halaman

  Para remaja terus-menerus dibombardir dengan kesan-kesan yang salah
  tentang seks. Kini saatnya untuk mendapatkan yang sesungguhnya. Seks
  dapat membawa kegembiraan atau kesengsaraan. Para remaja perlu
  mengetahui adanya cara-cara yang pasti untuk memperluas kesempatan
  mereka guna mengalami kegembiraan. Ditulis dengan pandangan yang
  positif dan wajar tentang pengendalian hawa nafsu, buku ini
  menawarkan dan memotivasikan nilai-nilai kristiani yang nyata, tanpa
  kesan mengkhotbahi.

  Buku ini mengandung suatu ruang lingkup yang luas dan sebaiknya
  dibaca oleh semua remaja yang terlalu aktif secara seksual, atau
  sebaliknya, menginginkan agar perasaan-perasaan seksualnya normal
  setelah menjadi korban kekerasan seksual, ingin mengambil keputusan
  yang tepat tentang seks. Seks & Remaja Kristen menawarkan suatu
  pesan yang kuat dan positif, suatu pesan yang perlu didengarkan oleh
  remaja dewasa ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: bukabuku.com
  Peresensi: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/16246/seks-remaja-kristen.html

RESENSI 5

  HOW TO REALLY LOVE YOUR TEENAGER

  Penulis: Ross Campbell. M.D
  Penerbit: Victor Books, Wheaton 1981
  Ukuran buku: 20,5 x 13,5 cm
  Halaman: 132 halaman

  Sebagai satu pribadi yang sedang mencari jati diri, seorang remaja 
  biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan keinginan kuat 
  untuk mencoba hal-hal baru. Sebagian besar remaja cenderung tidak 
  begitu yakin saat orang tuanya mengatakan, "Papa dan Mama sayang 
  kamu, Nak." Remaja cenderung percaya pada apa yang dilihatnya. Lalu, 
  bagaimana caranya menyatakan rasa sayang kita kepada mereka?

  Buku tulisan Ross Campbell, seorang psikiater yang bekerja khusus 
  dengan masalah anak-anak dan remaja, ditulis untuk membantu Anda 
  menghadapi dan mengatasi masalah sulitnya berkomunikasi dengan 
  remaja. Sebagian besar isinya mengupas tentang kehidupan remaja, 
  emosi, dan kejiwaan mereka. Bahasa sederhana yang digunakannya 
  menjadikan buku ini mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan 
  sehari-hari. Bukan hanya itu saja, setiap artikel yang ada di buku 
  ini didasarkan pada Alkitab dan contoh nyata yang seharusnya 
  dilakukan orang tua sebagai teladan bagi anak remaja mereka.

  Jika Anda tidak ingin membiarkan anak remaja Anda terhilang, silakan 
  baca buku ini hingga tuntas dan pastikan Anda memperoleh banyak 
  pengetahuan tentang remaja dan bagaimana mendidik mereka. Mari 
  selamatkan generasi kita.

  Ditulis oleh: Sri Setyawati

______________________________________________________________________
ARTIKEL

      TEENLIT SEBAGAI CERMIN BUDAYA REMAJA PERKOTAAN MASA KINI
                    Disusun oleh: R.S. Kurnia

  Kalau ditanya apa genre novel yang tengah populer pada masa kini, 
  mungkin jawabnya adalah "teenlit", alias "teen literature". Karya 
  fiksi ini mendapat sambutan yang luar biasa dari penggemarnya. 
  Buktinya, karya-karya fiksi berlabel "teenlit" ini sampai dicetak 
  berkali-kali. Sebut saja "Dealova" karya Dyan Nuranindya yang 
  langsung ludes 10 ribu eksemplar hanya dalam tempo sebulan. Malahan, 
  "Dealova" juga telah diangkat ke layar lebar.

  Genre yang mulai merebak sekitar tahun 2000-an ini memang boleh 
  dikatakan fenomenal. Pangsa pasarnya berkisar di lingkungan remaja 
  putri, dapat dikatakan bersaing dengan genre yang "sedikit" lebih 
  dewasa, "chicklit", atau "chick literature". Perkembangannya pun 
  boleh dikata hampir beriringan. Bila "chicklit" lebih mengarah pada 
  sosok wanita muda protagonis yang mandiri, lajang, bergaya hidup 
  kosmopolit, dengan berbagai problematika percintaan (Anggoro 2003), 
  "teenlit" cenderung mengarah pada kaum remaja putri, kehidupan 
  sekolahan, pesta "sweet seventeen", dan juga percintaan 
  (Sulistyorini 2005).

  BERAKAR DARI BARAT SUKSES DI LOKAL

  Meski demikian, akar dari kedua genre ini sesungguhnya sama: 
  sama-sama buatan Barat. "Buku Harian Bridget Jones" (terjemahan 
  "Bridget Jones` Diary"; juga telah dilayarlebarkan) merupakan buku 
  pertama dari genre tulisan populer ini yang muncul di Indonesia pada 
  2003.

  Namun, ketika "teenlit" dan "chicklit" terjemahan sepertinya mulai
  mendominasi, para penulis lokal pun turut menggeliat. Karya-karya
  mereka yang sampai dicetak hingga jutaan kopi menunjukkan bahwa
  "teenlit" dan "chicklit" lokal pun bisa menggeser dominasi "teenlit"
  dan "chicklit" Barat. Sebut saja "Cintapuccino" yang dalam sebulan
  sudah harus dicetak tiga kali dan terjual 11.000 eksemplar sejak
  diluncurkan; "Dealova" sejumlah 10.000 eksemplar, juga sebulan
  setelah dirilis; "Fairish" yang sampai 2005 sudah terjual 29.000
  eksemplar.

  Fakta tersebut menggambarkan bahwa potensi yang dimiliki para 
  penulis lokal kita tidaklah kalah dengan para penulis luar. 
  Setidaknya, mereka berhasil meraih pasar dalam negeri.

  BERMULA DARI BUKU HARIAN

  Sebagai salah satu genre tulisan, "teenlit" dan "chicklit" mungkin
  bisa dibilang tidak terlalu rumit. Alur cerita yang mudah
  ditelusuri; gaya bahasa yang sangat mengena; fenomena yang diangkat
  terkesan sangat dekat; semua itu memungkinkan penerimaan bagi genre
  yang boleh disebut relatif baru dalam khazanah sastra Indonesia. Hal
  ini pulalah yang menjadi daya tarik bagi kalangan remaja sebagai
  kalangan yang paling menggemari "teenlit" dan "chicklit".

  Isi cerita yang demikian bisa dimaklumi karena kebanyakan penulis
  genre ini ialah anak-anak remaja. "Dealova" misalnya, ditulis
  ketika penulisnya masih duduk di bangku SMP. Sementara "Me Versus
  High Heels" ditulis oleh siswi SMU. Sebagian karya ini malah
  diangkat dari buku harian dengan modifikasi di sana-sini demi
  menghasilkan rangkaian cerita yang menarik.

  Tidak dapat dimungkiri, fenomena ini memberi dampak positif,
  setidaknya dalam dua hal. Pertama, keberhasilan para penulis muda
  ini bisa mendorong siapa saja untuk mulai mengikuti jejak mereka.
  Tidak heran bila kemudian ada lebih banyak lagi penulis untuk genre
  baru ini. Kedua, fakta bahwa beberapa novel berangkat dari sebuah
  buku harian bisa menegaskan kembali bahwa menulis tidak serumit yang
  dibayangkan kebanyakan orang. Semua bisa diawali dari diri sendiri.

  CERMINAN BUDAYA PARA REMAJA

  Pada sebuah "teenlit", remajalah yang menjadi sentralnya. Kehidupan 
  mereka berada di seputar sekolahan, pergaulan dengan teman-teman 
  sebaya mereka, hobi, dan minat anak remaja. Dunia remaja juga 
  dimeriahkan dengan percintaan, umumnya dengan teman-teman sebaya 
  mereka; mulai dari menaksir seseorang dan jatuh cinta, patah hati, 
  sampai pada kenakalan remaja.

  Semua itu tercermin dalam sejumlah "teenlit". Dengan demikian, 
  secara tidak langsung, sebuah "teenlit" bisa dianggap sebagai cermin 
  budaya para remaja.

  Lihat saja, misalnya "Looking for Alibrandi" yang menggambarkan 
  kehidupan anak remaja. Novel yang ditulis dengan gaya penulisan buku 
  harian ini isinya tidak jauh dari kehidupan sekolah, jatuh cinta 
  (baca: naksir), dan pesta ulang tahun. Sementara itu, gambaran 
  kehidupan remaja yang natural, dengan kekonyolan, kejahilan, dan 
  keanehan lainnya bisa juga dilihat pada "Fairish".

  Lalu aspek yang rasanya juga jelas terlihat ialah aspek bahasa. Gaya 
  bahasa gaul, yang sebenarnya merupakan bahasa Indonesia dialek 
  Jakarta turut hadir dalam novel genre ini. "Loe-gue" yang dihadirkan 
  tidak sekadar membuat "teenlit" terasa begitu dekat dengan para 
  remaja, tapi justru dunia remaja yang demikian itulah yang tercermin 
  lewat "teenlit". Belum lagi cara penyajiannya yang menyerupai 
  penulisan buku harian, lebih membangkitkan keterlibatan para 
  pembacanya (Santoso 2005).

  Sebagai cermin budaya remaja, "teenlit" juga turut menghadirkan efek 
  positif. Kita mengakui kalau masa-masa remaja bukan sekadar 
  masa-masa ceria belaka, tetapi juga masa-masa kritis pencarian jati 
  diri. Santoso melihat bahwa sejumlah "teenlit" dan "chicklit" turut 
  memberikan alternatif pencarian identitas diri, mulai yang normatif, 
  sampai yang memberontak. Para pembaca bisa menggunakannya sebagai 
  salah satu pertimbangan pilihan identitas diri.

  GUGATAN TERHADAP "TEENLIT"

  Meski fenomenal, pro-kontra terhadap genre ini tetap saja mencuat. 
  Sebagian kalangan beranggapan bahwa karya yang satu ini adalah karya 
  yang terlalu ringan. Sama sekali tidak mengangkat fenomena krusial 
  dalam masyarakat. "Teenlit" (demikian pula dengan "chicklit") juga 
  dianggap hanya menawarkan sisi manis kehidupan, sesuatu yang tidak 
  bisa dianggap sebagai kondisi global masyarakat Indonesia.

  Gugatan demikian pada satu sisi memang ada benarnya. Kalau kita 
  bandingkan, misalnya dengan novel "Bunga" karya Korrie Layun Rampan, 
  "teenlit" jelas tidak seimbang. Korrie tidak sekadar menyajikan 
  dengan bahasa yang "taat kaidah", tapi juga indah. Isu yang diangkat 
  juga cenderung lebih kaya dan berbobot. Hal ini menyebabkan 
  "teenlit" tidak akan bertahan lama.

  Selain itu, "teenlit" juga dianggap sebagai genre yang merusakkan 
  bahasa. Meskipun ragam lisan menjadikan "teenlit" sangat dekat 
  dengan pembacanya yang notabene merupakan remaja, ragam itu 
  cenderung tidak disajikan dengan daya didik yang tinggi. Malah 
  keberadaan bahasa Indonesia terkesan tidak terencana dan tidak 
  terpola dengan baik. Termasuk pula keberagaman bahasa dan 
  warna-warni percakapan yang dipandang tidak dapat dipola dan hampir 
  tidak terkendali. Selain itu, dari segi politik bahasa nasional, 
  novel "teenlit" dianggap tidak memedulikan bahasa Indonesia.

  Dari segi isi, "teenlit" juga dituduh sebagai genre yang menganggap 
  bahwa nilai-nilai pergaulan seperti di Barat (berciuman dengan lawan 
  jenis, membicarakan seks, pesta-pesta) wajar-wajar saja diterapkan. 
  Maka yang ditampilkan ialah warna-warni kehidupan yang meniru gaya 
  Barat. Sehingga rok pendek dan baju ketat turut menjadi tren masa 
  kini. Demikianlah kira-kira gugatan yang disampaikan lewat sebuah 
  Debat Sastra yang diselenggarakan di Universitas Nasional, 7 
  September 2005 tentang "teenlit".

  Gugatan ini bisa dianggap cukup berlebihan. Karena kalau kita 
  mencermati, gaya hidup remaja sejak sebelum genre ini merebak, 
  tidaklah berbeda jauh. Aspek bahasa mungkin tidak seheboh saat ini, 
  namun sudah tercermin sejak lama. Demikian pula dalam hal pergaulan. 
  Apalagi pengaruh budaya Barat sudah meresap di negeri ini sejak 
  lama. Dengan kata lain, transisi budaya itu tidak terjadi ketika 
  "teenlit" atau "chicklit" hadir.

  "TEENLIT" MASA DEPAN

  Meski dinilai miring oleh sejumlah kalangan, kehadiran "teenlit" itu 
  sendiri memang bukannya tanpa nilai positif. Selain membakar 
  semangat para penulis muda untuk berani berekspresi, "teenlit" 
  terbukti mampu meramaikan dunia perbukuan di Indonesia. Terlebih 
  lagi, dengan membanjirnya jenis bacaan yang sangat mudah dicerna 
  ini, minat baca remaja turut meningkat. "Teenlit" juga cukup 
  berhasil mengangkat kehidupan remaja (meski masih terbatas pada 
  remaja perkotaan) ke permukaan, sekaligus menawarkan alternatif jati 
  diri, sebagaimana dikemukakan Santoso di atas.

  Selain itu, tidak dapat dimungkiri pula bahwa "teenlit" cukup 
  berhasil mengangkat kehidupan remaja ke permukaan. Memang fenomena 
  yang diangkat masih berupa kehidupan remaja perkotaan.

  Hanya saja, sebuah tulisan yang cenderung bersifat menghibur umumnya 
  tidak akan bertahan lama. Apalagi bila tidak memiliki nilai yang 
  dalam. Tidak heran apabila genre "teenlit" suatu waktu akan tergerus 
  oleh waktu dan tergantikan dengan genre tulisan yang lain. Oleh 
  karena itu, "teenlit" masih harus bertransformasi untuk 
  mempertahankan keberadaannya. Mungkin sudah saatnya untuk 
  menghadirkan aspek-aspek lain, misalnya substansi pergeseran budaya 
  masyarakat agraris ke urban.

  Daftar Bacaan:

  Anggoro, Donny. 2003. "`Chicklit` Buku Laris Penulis Manis". Dalam
    "Matabaca", Vol. 2 No. 1 September 2003.

  Kusmarwanti. 2005. "Teenlit" dan Budaya Menulis di Kalangan Remaja,
  "Menuju Budaya Menulis: Sebuah Bunga Rampai", Ed. Pangesti
  Wieadarti. Yogyakarta: Tiara Wacana.

  Santoso, Satmoko Budi. 2005. "Chicklit" dan "Teenlit": Relativitas
  Paradigma Kualitatif, dalam "Matabaca", Volume 3 No. 8 April 2005.

  Sulistyorini, Endah. 2005. Berbagi Cerita dari Membaca "Teenlit",
  dalam "Matabaca", Volume 3 No. 8 April 2005.

  Tasai, S. Amran. 2006. Teenlit, Masalah Baru Pernovelan Indonesia,
  dalam Republika Online, Minggu, 12 Maret 2006,
  http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=239147&kat_id=364.

  Sumber:
  Nama situs: PELITAKU
  Penyusun: R.S. Kurnia
  Alamat URL: http://pelitaku.sabda.org/teenlit_sebagai_cermin_budaya_remaja_perkotaan_masa_kini

______________________________________________________________________
HALAMAN MAYA

       BARU! KUMPULAN BAHAN PASKAH DI SITUS "PASKAH.SABDA.ORG"

  Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) kembali meluncurkan sebuah situs baru 
  yang kami yakin akan menjadi berkat, khususnya menjelang perayaan 
  Paskah di bulan April 2009 yang akan datang. Sesuai dengan isinya, 
  yakni berbagai jenis bahan seputar Paskah yang pasti akan berguna 
  bagi Anda dalam menyiapkan perayaan Paskah, maka situs ini kami 
  sebut "paskah.sabda.org".

  Situs "paskah.sabda.org" adalah satu-satunya situs berbahasa 
  Indonesia yang menyediakan bahan Paskah yang sangat lengkap, di 
  antaranya: artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan 
  mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi 
  Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tips Paskah, humor 
  Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, dan kartu Paskah.

  Situs "paskah.sabda.org" juga dirancang sedemikian rupa agar setiap 
  pengunjung bisa ikut berpartisipasi dengan mengirimkan renungan, 
  artikel, atau juga blog Paskah untuk bisa saling berbagi berkat 
  dengan pengunjung yang lain. Fasilitas forum juga tersedia di situs 
  ini sehingga pengunjung bisa ikut berdiskusi seputar topik Paskah. 
  Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya fasilitas 
  mengirimkan ucapan selamat Paskah untuk teman seiman dan pengunjung 
  yang lain.

  Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs "paskah.sabda.org"! 
  Mari berbagi berkat pada hari peringatan pengorbanan Yesus di kayu 
  salib. Kemenangan-Nya atas maut, patut kita rayakan dan peringati 
  karena Dialah Allah yang patut kita sembah.

  ==> http://paskah.sabda.org/

______________________________________________________________________

DENGAN APAKAH SEORANG MUDA MEMPERTAHANKAN KELAKUANNYA BERSIH?
DENGAN MENJAGANYA SESUAI DENGAN FIRMAN-MU
______________________________________________________________________
STOP PRESS

            BARU! PUBLIKASI E-DOA: SEKOLAH DOA ELEKTRONIK

  Puji Tuhan! Satu lagi sebuah milis publikasi baru diterbitkan oleh 
  Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), yakni publikasi e-Doa. Publikasi e-Doa 
  lahir dari kerinduan YLSA untuk memberikan bahan-bahan yang dapat 
  memperdalam pengertian Anda akan hakikat doa orang percaya yang 
  sebenarnya. Diharapkan kualitas kehidupan doa Pembaca dapat semakin 
  bertumbuh dan berkenan kepada Bapa. Milis yang akan terbit setiap 
  bulan ini menawarkan berbagai bahan yang akan memberikan inspirasi, 
  pengetahuan, maupun siraman rohani, secara khusus dalam hal berdoa. 
  Adapun bahan-bahan yang akan disajikan berupa renungan, artikel, dan 
  kesaksian.

  Publikasi e-Doa merupakan sebuah milis yang sifatnya terbuka bagi 
  denominasi gereja mana pun, dan Anda bisa mendapatkannya secara 
  gratis. Tidak hanya itu, dengan menjadi pelanggan publikasi e-Doa, 
  maka secara otomatis Anda juga akan menjadi pelanggan Pokok Doa Open 
  Doors (berisi pokok-pokok doa harian yang terbit setiap awal bulan) 
  dan buletin 30 Hari Doa Mengasihi Bangsa-Bangsa (yang terbit setiap 
  bulan Ramadhan). Jangan tunda-tunda lagi! Segera daftarkan diri Anda 
  agar tidak ketinggalan edisi perdana e-Doa yang akan mulai terbit 
  bulan Maret 2008.

  Kirimkan e-mail Anda sekarang juga ke:
  ==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

  Anda juga dapat mendaftarkan diri atau mendaftarkan rekan-rekan 
  Anda dengan mengisi data di bawah ini. 
  
  --------------- potong di sini ----------------------------------

  Nama:
  Alamat e-mail:

  Kirimkan kepada Redaksi e-Doa ke:
  ==> doa(at)sabda.org

  --------------- potong di sini ----------------------------------
  
  Segeralah bergabung bersama pendoa-pendoa syafaat yang lainnya dalam
  publikasi e-Doa.

______________________________________________________________________
EDISI BULAN DEPAN

  EDISI MARET, APRIL 2009

  Edisi dua bulan yang akan datang, Redaksi e-Buku akan menyajikan
  tema:
  # Perenungan Paskah (edisi Maret)
    Berbagai buku perihal Perenungan Paskah.
  # Pahlawan Wanita (edisi April)
    Berbagai buku dan artikel seputar pahlawan-pahlawan wanita dalam 
    iman.

  Kami mengundang Pembaca e-Buku untuk berpartisipasi dalam 
  edisi-edisi mendatang dengan cara mengirim resensi, informasi buku 
  baru, artikel, tips, maupun kesaksian buku yang pernah dibaca sesuai 
  dengan tema-tema di atas kepada Redaksi e-Buku di alamat:

  ==> < buku(at)sabda.org >

  Marilah kita tidak jemu-jemu berbagi berkat melalui buku.

______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  Kairos Book 
  Kotak Pos 1147, Yogyakarta 55000
  Email: kairosbook(at)godsfamily.com

  STEMI 
  Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat
  
  PT. BPK Gunung Mulia
  Jl. Kwitang 22 -- 23, Jakarta 10420
  Situs: http://www.bpkgm.com/

  Victor Books
  P.O. Box 1825, Wheaton, IL 60189

  YAYASAN KANISIUS
  Alamat: Jl. Cempaka No. 9, Deresan, Yogyakarta 32767
  Telp.: (0274) 588783, 565996, Fax.: (0274) 563349
  e-Mail: office(at)kanisius.co.id
  Situs: http://www.kanisius.co.id/

______________________________________________________________________
Terbit Perdana 17 November 2005
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Buku 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/
http://gubuk.sabda.org/

Network Literatur:
http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur

______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Sri Setyawati
Staf Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Kontak e-Buku: buku(at)sabda.org
______________________________________________________________________
"Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."
(1 Timotius 4:13)
http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org