Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/3

e-Buku edisi 3 (20-1-2006)

Edisi Pelayanan

=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=
                            <>< e-BUKU ><>
                    * Berbagi Berkat Melalui Buku *
                            03/Januari 2006
=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=

  <> DARI REDAKSI   : Mengawali Tahun Baru dengan Melayani
  <> RESENSI BUKU   : 1. [GUNUNG MULIA] Melayani dengan Efektif
                      2. [KALAM HIDUP] Watak Pekerja Kristus
                      3. [KALAM HIDUP] Rencana Agung Penginjilan
                      4. [Yayasan KDP] Berkorban Demi Kristus
                      5. [ANDI] Stop Trying To Live For Jesus
  <> ARTIKEL        : Membaca atau Berhenti dari Pelayanan
  <> SEPUTAR BUKU   : Semua Angka Punya Makna
  <> SERBA SERBI    : Mengenal Situs GUBUK Online
  <> EDISI PEBRUARI : Kasih di Bulan Pebruari

======================================================================
<>= DARI REDAKSI =<>

  Salam kasih dalam Tuhan Yesus,

  Dengan datangnya tahun yang baru, kita sering mendengar orang
  berkomentar, "Betapa cepatnya waktu berlalu ...." Memang, pada masa
  dimana segala sesuatu bergerak dengan cepat komentar seperti ini
  cenderung terdengar sebagai keluhan. Ya, keluhan. Betapa cepat usia
  kita bertambah ..., betapa cepat gaya hidup manusia berubah ...,
  betapa cepat pandangan dan metode yang kita yakini selama ini tiba-
  tiba menjadi usang ..., betapa cepat waktu hilang sementara kita
  masih belum berbuat apa-apa baik untuk Tuhan maupun untuk sesama ....

  Nah, bukan suatu kebetulan jika edisi Publikasi e-Buku pada awal
  tahun ini ingin mengajak Anda menengok beberapa resensi buku dan
  artikel yang bertema tentang pelayanan. Kiranya sajian kami ini
  dapat menolong Anda untuk menata lagi langkah-langkah yang kita
  rencanakan di tahun 2006 sehingga waktu dalam hidup kita tidak hanya
  berlalu begitu saja, tetapi boleh diisi dengan pelayanan yang
  semakin efektif dan produktif.

  Selamat membaca dan terus melayani!

  Staf Redaksi e-Buku,
  (Ary)

                  "Layanilah seorang akan yang lain,
      sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang
 sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." (1Petrus 4:10)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Petrus+4:10 >

======================================================================
<>= RESENSI 1 =<>

                        MELAYANI DENGAN EFEKTIF
                        =======================

  Setiap orang yang telah mengenal Kristus pasti mempunyai kerinduan
  untuk melayani Tuhan dan sesama. Bagaimana caranya melayani dengan
  efektif? Di bawah ini adalah resensi dari buku yang akan menjawab
  pertanyaan Anda tersebut.

    Judul Buku : Melayani dengan Efektif
    Judul Asli : Effective Christian Ministry
    Penulis    : Ronald W. Leigh
    Penerjemah : Stephen Suleeman
    Penerbit   : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1991
    Ukuran     : 13 cm x 21 cm
    Tebal      : 268 halaman

  Dari judulnya saja mungkin Anda menebak bahwa buku ini hanya
  ditujukan bagi para pendeta atau hamba-hamba Tuhan yang ingin
  pelayanannya bisa dilakukan dengan efektif. Padahal tidak karena
  buku ini bisa pula dijadikan pegangan bagi kaum awam yang terlibat
  dalam pelayanan kepada Tuhan.

  Isi dari buku yang judul aslinya "Effective Christian Ministry" ini
  memang komplit. Dalam buku yang ditulis oleh Ronald W. Leigh ini
  Anda bisa mendapatkan 34 prinsip pelayanan yang dijabarkan dengan
  detail. Ke-34 prinsip pelayanan ini dikelompokkan dalam sepuluh bab
  dan sangat praktis sekali untuk digunakan dalam pelayanan Kristen
  (konseling, misi, keluarga, dan penggembalaan). Penjelasan yang
  diberikan dalam tiap prinsip didasarkan pada Alkitab dan penemuan-
  penemuan dalam bidang psikologi, sosiologi, komunikasi dan
  pendidikan.

  Dengan demikian buku ini sangat penting dibaca oleh mereka yang
  rindu untuk melayani Tuhan dan yang ingin agar pelayanannya bisa
  efektif dan berhasil.

  [Kiriman dari: Christiana]


<>= RESENSI 2 =<>

                         WATAK PEKERJA KRISTUS
                         =====================

  Buku "Watak Pekerja Kristus" memperlengkapi Anda untuk melayani
  orang lain. Simak resensinya di bawah ini.

    Judul Buku : Watak Pekerja Kristus
    Penulis    : Tom Yeakley
    Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1995
    Tebal      : 78 halaman
    Ukuran     : 12,5 cm x 18,5 cm
    Download   : http://www.sabda.net/modul_buku/index.php#watak

  Buku "Watak Pekerja Kristus" adalah salah satu buku pegangan
  Pemahaman Alkitab (PA) dari Para Navigator yang sangat dikenal
  dengan pelayanan pemuridannya. Buku ini disusun bagi para pemimpin
  PA untuk memperlengkapi orang-orang yang sudah menjadi murid yang
  bertumbuh, stabil, dan sungguh-sungguh rindu untuk menolong
  pertumbuhan orang lain dalam Kristus.

  Tujuan yang ingin dicapai buku ini adalah mengajarkan pokok-pokok
  yang berhubungan dengan watak pekerja Kristus seperti kerendahan
  hati, kekudusan, sifat melayani, kejujuran, dsb. Berisi 10
  pelajaran, pertanyaan pada setiap pelajaran, dan dilengkapi dengan
  petunjuk bagi pemimpin, format pertemuan serta daftar pengecekan
  dimaksudkan untuk memudahkan pemakaian buku ini. Selain bertujuan
  untuk mengajar, buku ini juga digunakan untuk memotivasi para murid
  dalam menerapkan apa yang terdapat dalam setiap pelajarannya ke
  dalam keseharian hidup mereka. Dengan demikian mereka menjadi
  semakin dewasa dalam Kristus dan pada akhirnya semakin mampu
  melayani orang lain seperti harapan dan doa Tom Yeakley yang ditulis
  di halaman pendahuluan buku ini.

  [Kiriman dari: Lisbet]


<>= RESENSI 3 =<>

                      RENCANA AGUNG PENGINJILAN
                      =========================

  Ada prinsip-prinsip pelayanan yang dilakukan Yesus sewaktu hidup di
  dunia dan cara penerapannya untuk memberitakan Injil Keselamatan.

    Judul      : Rencana Agung Penginjilan
    Judul Asli : The Master Plan of Evangelism
    Penulis    : Robert E. Coleman
    Penerjemah : Ir. G.J. Tiendas dan W. Stanley Health, Ph.D., M.Div.
    Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1996
    Tebal      : 104 halaman
    Buku Online: http://www.sabda.org/misi/book_isi.php?id=25
    Download   : http://www.sabda.net/modul_buku/index.php#rencana

  Menjalankan pelayanan penginjilan berdasarkan metode pelayanan Yesus
  sewaktu hidup di dunia itulah pesan utama yang ingin disampaikan
  oleh Robert E. Coleman dalam bukunya yang berjudul "Rencana Agung
  Penginjilan". Karena mendasarkan teorinya pada praktik pelayanan
  Yesus maka isi buku ini terbilang cukup mudah dipahami bahkan oleh
  orang yang tidak pernah terjun dalam dunia misi. Acungan jempol juga
  pantas ditujukan untuk G.J. Tiendas dan W. Stanley Health yang mampu
  menerjemahkan buku ini dengan baik ke dalam bahasa Indonesia.

  Setiap bab menjelaskan satu metode yang Yesus lakukan mulai dari
  "Pemilihan" dan diakhiri dengan "Pelipatgandaan". Penjelasan
  mengenai metode-metode tersebut tidak hanya berbicara mengenai ayat-
  ayat Alkitab tetapi juga dilengkapi dengan cara penerapannya di masa
  sekarang. Agaknya hal inilah yang menjadi keunggulan dari buku ini
  dibandingkan dengan buku-buku rohani lainnya yang seringkali hanya
  menekankan pada peneladanan terhadap diri Kristus secara teoritis.
  Kenyataannya banyak orang yang justru ingin tahu bagaimana perintah
  Kristus dapat dijalankan di zaman modern ini. Secara umum buku ini
  sangat layak untuk dibaca, bukan hanya oleh para hamba Tuhan tetapi
  juga oleh orang awam.

  [Kiriman dari: Hardhono]


<>= RESENSI 4 =<>

                        BERKORBAN DEMI KRISTUS
                        ======================

  Jika suatu saat nyawa Anda dipertaruhkan karena mempertahankan iman
  kepada Kristus, keputusan apa yang akan Anda ambil? Sudah siapkah
  Anda "Berkorban Demi Kristus"?

    Judul      : Berkorban Demi Kristus
    Judul Asli : Tortured For Christ
    Penulis    : Richard Wurmbrand
    Penerjemah : Ivan Haryono
    Penerbit   : Yayasan Kasih dalam Perbuatan, Surabaya, 2002
    Ukuran     : 14 cm x 21 cm
    Tebal      : 192 halaman

  "Berkorban Demi Kristus" tidak hanya menyingkap tentang kisah
  penderitaan seseorang di bawah pemerintahan rezim Komunis, tapi juga
  menyingkapkan iman yang teguh kepada Kristus dan kegigihan seseorang
  untuk membagikan "kebenaran" kepada orang lain. Seseorang tersebut
  adalah Richard Wurmbrand, pendeta penginjil yang telah menghabiskan
  waktu 14 tahun di dalam penjara sebagai hukuman atas pelayanan yang
  dilakukannya bagi gereja bawah tanah.

  Setiap lembar dari buku ini menceritakan kesaksian hidupnya. Dimulai
  dengan cerita tentang kehidupannya semasa kecil sebagai seorang
  atheis, cerita bagaimana dia bertobat, dan bagaimana ia melawan
  kediktatoran komunis dengan kasih Kristus. Penyesalannya sebagai
  seorang atheis membuatnya bertekad untuk memberi kesaksian tentang
  Kristus kepada orang-orang Rusia yang sejak kecil telah diajarkan
  dan dididik dengan pemahaman atheisme. Dan kerinduannya inilah yang
  membawanya ke dalam penderitaan fisik di tangan rezim komunis.
  Tetapi hatinya tetap bersukacita di dalam Tuhan, seperti yang dia
  ungkapkan di dalam buku ini. Yang lebih mengejutkan lagi, dia sama
  sekali tidak membenci orang-orang yang telah menyiksanya. Dia tetap
  mengasihi mereka bahkan mendoakannya.

  Buku ini telah mengalami beberapa kali revisi isi dan tampilan kulit
  muka baru dari cetakan sebelumnya. Telah diterjemahkan ke dalam 70
  bahasa dan jutaan cetakannya telah didistribusikan di seluruh dunia.
  Hal-hal yang telah dialami Richard Wurmbrand dan harga yang harus ia
  bayar sebagai pengikut Kristus, layak disimak untuk menambah
  kekayaan rohani dalam kehidupan kerohanian Anda.

  [Kiriman dari: Arya]


<>= RESENSI 5 =<>

                    STOP TRYING TO LIVE FOR JESUS
                    =============================

  Bagaimana memiliki hidup yang hidup berpusatkan pada Kristus?
  Temukan jawabannya dalam buku Stop Trying To Live For Jesus.

    Judul Buku : Stop Trying To Live For Jesus
    Penulis    : Charles Price
    Penerbit   : Penerbit Andi
    Sumber     : pbmr-andi.com

  Charles Price adalah seorang pengkhotbah yang pelayanannya semakin
  dihargai di berbagai bagian dunia. Logat bicaranya sudah tidak
  menunjukkan bahwa ia berasal dari negara Inggris bagian barat yang
  indah. Isi khotbahnya menunjukkan pemahaman yang dalam tentang
  firman Allah yang ajaib. Rasa humornya yang hangat dan jenaka
  membuat orang-orang mudah memahami pesannya, sementara penerapannya
  yang praktis dan ilustrasinya yang sesuai membuat pesannya
  bermanfaat dan menantang. Ia memberi komentar secara sederhana,
  tetapi tidak dangkal. Ia bersikap teologis tanpa membosankan atau
  menimbulkan perdebatan.

  Di masa kekristenan ada dalam bahaya dan mulai berpusat pada
  manusia, Charles Price menekankan agar kita berpusat pada Kristus.
  Jika hal itu kedengarannya tidak praktis, bacalah bukunya. Anda akan
  menemukan begitu banyak anekdot yang membuktikan bahwa ia tahu
  bagaimana menunjukkan kepada orang-orang bahwa Kristus itu nyata dan
  disediakan untuk orang-orang yang nyata.

  Dalam buku yang ditulis dengan jelas dan dibantu dengan banyak
  ilustrasi ini, Charles Price menguliti mitos-mitos Injili yang telah
  tumbuh melampaui Injil dan menantang kita agar berhenti berusaha
  untuk hidup bagi Yesus dan mulai menemukan Kristus yang menjadi
  kehidupan kita, satu-satunya sumber kemenangan dan realitas rohani
  yang sejati. Buku ini wajib dibaca oleh semua orang Kristen.

  DAFTAR ISI:
  Ucapan Terima Kasih
  Kata Pendahuluan
   1. Menjadi Orang Kristen Sebagaimana Adanya
   2. Tidak Bagus untuk Apa pun
   3. Hidup Berdasarkan Ketentuan-ketentuan Allah
   4. Ketuhanan Kristus Yesus
   5. Perubahan Pikiran
   6. Pengampunan dan Keadilan Allah
   7. Roh Kudus di dalam Anda
   8. Dipenuhi dengan Roh Kudus
   9. Hidup dengan Iman
  10. Menaati Apa yang Dikatakan Allah dan Mempercayai Allah
      Sebagaimana Adanya
  11. Di dalam Kristus dan Bertindak

  Sumber:
  * Situs Penerbit Buku dan Majalah Rohani ANDI
    ==>   http://www.pbmr-andi.com/
  * Situs GUBUK Online
    ==>   http://www.sabda.org/ebuku/index.php?n=tampil_review&id=112


======================================================================
<>= ARTIKEL <>=

                 MEMBACA ATAU BERHENTI DARI PELAYANAN
                 ====================================
                        Oleh: J. Oswald Sanders

  Nasihat Paulus kepada Timotius, "Bertekunlah dalam membaca", pasti
  ada hubungannya dengan membaca Kitab Suci Perjanjian Lama di muka
  umum. Namun demikian, perintahnya juga cocok sekali untuk bidang-
  bidang bacaan yang lain. Buku yang diminta Paulus agar dibawa oleh
  Timotius kemungkinan adalah beberapa karya pilihan, yaitu buku-buku
  sejarah Yahudi, tafsiran dan penjelasan Hukum Taurat serta kitab-
  kitab para nabi, mungkin juga beberapa karya penyair-penyair kafir,
  yang dikutip olehnya di dalam khotbah-khotbah dan surat-suratnya. Ia
  ingin memakai minggu-minggu atau bulan-bulan yang terakhir sebaik-
  baiknya dengan mempelajari buku-bukunya yang berharga sebagai
  seorang pelajar sampai akhir hidupnya.

  Cerita yang mirip juga terjadi pada William Tyndale selama ia
  dipenjarakan dan tidak lama sebelum ia mati syahid pada tahun 1536.
  Ia menulis kepada gubernur yang memerintah pada waktu itu, sambil
  minta agar beberapa barangnya dapat dikirimkan kepadanya:

     "Sebuah topi yang lebih hangat, sebatang lilin, secarik kain
     untuk menambal pembalut kaki .... Tetapi yang terutama sekali
     saya mohon dan meminta dengan sangat kepada bapak yang mulia agar
     dengan segera melalui pengacara mengizinkan saya mendapat Alkitab
     Ibrani saya, buku Tata Bahasa Ibrani dan Kamus Ibrani, supaya
     saya dapat mempelajari buku-buku tersebut."

  Baik Paulus maupun Tyndale, keduanya memakai saat-saat terakhir
  sebelum mati syahid untuk mempelajari perkamen-perkamen mereka.

  Dalam pasal ini dianggap sudah dipahami bahwa minat yang paling
  utama dan paling besar para pemimpin rohani adalah mempelajari
  firman Allah dengan rajin dan dengan penerangan Roh Kudus untuk
  menguasainya. Tetapi yang kita bicarakan sekarang ialah bacaan-
  bacaan tambahan yang mereka perlukan.

  Orang yang ingin tumbuh secara rohani dan akal budinya akan banyak
  membaca buku. Pengacara yang ingin sukses di dalam jabatannya harus
  lebih mengetahui kasus-kasus dan perubahan-perubahan penting di
  dalam hukum. Seorang dokter secara terus-menerus harus mengikuti
  penemuan-penemuan baru di bidangnya. Demikian pula seorang pemimpin
  rohani harus menguasai firman Allah dan prinsip-prinsipnya, dan juga
  mengetahui apa yang sedang ada dalam pikiran orang-orang yang minta
  bimbingannya. Untuk dapat mencapai tujuan ini, di samping mengadakan
  hubungan pribadi, ia harus membaca beberapa buku yang terpilih.
  Sekarang kebiasaan membaca buku-buku rohani dan buku klasik yang
  berbobot dan berguna sudah semakin jarang. Pada zaman di mana orang
  lebih banyak mempunyai waktu senggang, yang sebelumnya tidak pernah
  terjadi dalam sejarah dunia, banyak orang mengatakan bahwa mereka
  tidak ada waktu untuk membaca. Alasan ini tidak boleh dipakai oleh
  seorang pemimpin rohani.

  John Wesley mempunyai kecintaan untuk membaca dan pembacaannya
  sebagian besar dilakukan pada waktu ia naik kuda. Kadang-kadang ia
  naik kuda 90 mil dan sering kali 50 mil sehari. Ia membaca mengenai
  pelbagai pokok secara mendalam. Ia biasa bepergian dengan membawa
  sebuah buku ilmu pengetahuan, sejarah atau kedokteran, ditaruh di
  bagian depan sadelnya, dan dengan cara demikian ia dapat membaca
  ribuan jilid buku. Di samping Perjanjian Baru bahasa Yunani, masih
  ada tiga buah buku yang tidak dapat dihapuskan dari pikiran dan
  hatinya selama ia belajar di Oxford. "Pada waktu itulah ia mulai
  sungguh-sungguh mempelajari The Imitation of Christ, Holy Living and
  Dying, dan The Serious Call. Ketiga buku ini sangat membimbing
  kehidupan rohaninya." Ia berkata kepada para pendeta muda di
  kalangan kaum Wesley, agar banyak membaca atau berhenti saja dari
  pelayanan!

  Keputusan untuk membaca buku-buku yang bermanfaat bagi perkembangan
  jiwa, pikiran dan rohani paling sedikit setengah jam sehari, akan
  terbukti sangat berguna bagi mereka yang selama ini berkecenderungan
  membatasi bacaan mereka pada buku-buku yang sederhana dan ringan.

  Dalam satu seri kupasan yang sangat mendalam mengenai "Penggunaan
  dan Penyalahgunaan Buku" yang dimuat dalam The Alliance Weekly,
  Dr. A.W. Tozer mengemukakan beberapa hal yang menarik untuk kita
  perhatikan:

     "Mengapa orang-orang Kristen zaman sekarang merasa bahwa mereka
     tidak sanggup membaca buku-buku karya penulis-penulis yang
     terkenal? Yang jelas ialah bahwa daya berpikir manusia tidak
     berkurang dari generasi yang satu ke generasi yang berikutnya.
     Kita sama pandainya dengan nenek moyang kita, dan apa yang dapat
     mereka lakukan, kita juga dapat melakukannya, jika kita cukup
     berkemauan untuk mencobanya. Sebab utama adanya kemunduran dalam
     mutu bacaan Kristen sekarang bukanlah bersifat intelektual,
     melainkan lebih bersifat rohani. Untuk dapat menikmati buku agama
     yang besar, kita perlu menyerahkan diri kepada Allah dan
     melepaskan diri dari dunia, tetapi sekarang ini tidak ada banyak
     orang Kristen yang dapat melakukannya. Tulisan para pemimpin
     Kristen pada zaman dahulu, para ahli mistik dan kaum Puritan
     tidak terlalu sukar untuk dimengerti, tetapi mereka berada pada
     tingkat atas, di mana udara segar dan jernih, dan hanya orang
     yang tertarik kepada Allah yang dapat datang .... Salah satu
     alasan mengapa orang tidak dapat memahami karya-karya klasik
     Kristen adalah karena mereka mencoba mengerti tanpa bermaksud
     untuk menaatinya."

  Sumber diambil dari:
  Judul Buletin : Sahabat Gembala, Edisi Maret 1994
  Judul Artikel : Membaca atau Berhenti dari Pelayanan
                  [Bagian dari buku "Kepemimpinan Rohani" tulisan
                   J. Oswald Sanders -- Kalam Hidup]
  Penulis       : J. Oswald Sanders
  Halaman       : 32 - 34


======================================================================
<>= SEPUTAR BUKU =<>

                       SEMUA ANGKA PUNYA MAKNA
                       =======================

  Pernahkah Anda memperhatikan, International Standard Book Number
  (ISBN) buku yang Anda baca? Kalau Anda tidak bekerja di
  perpustakaan, penerbit, atau tidak pernah berurusan dengan ISBN,
  deretan nomor itu seperti tak bermakna. Padahal bagi penerbit, nomor
  ini sama pentingnya dengan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  Biasanya, nomor ini ditulis kecil di tempat yang jarang dilihat
  pembaca. Di bagian bawah sampul belakang atau di balik halaman
  judul, misalnya. Setiap buku di dunia memiliki nomor ISBN berbeda.

  Meski sistem penomoran buku sudah setua sejarah buku, namun sistem
  penomoran secara internasional sendiri belum berusia setengah abad.
  Ketika jumlah buku belum begitu banyak, urusan penomoran buku belum
  begitu rumit. Perpustakaan Alexandria, Mesir, yang dibangun
  Ptolemeus II Philadelpus (302 - 246 SM) dan terbesar di masanya pun
  koleksinya masih dalam hitungan ratusan ribu. Pada masa itu buku-
  buku di perpustakaan dinomori berdasarkan nomor urut sederhana.
  Tujuannya masih sebatas untuk mempermudah pembuatan katalog. Antar
  perpustakaan pun berbeda aturan.

  Masalah mulai muncul di abad ke-20 ketika milyaran buku dicetak.
  Perdagangan buku lintas negara juga semakin marak. Sejak itulah,
  sistem penomoran buku secara internasional mulai dipikirkan.

  Cikal bakal ISBN bermula dari gagasan W.H. Smith, pemilik toko buku
  terbesar di Inggris tahun 1965. Waktu itu ia berencana memindahkan
  toko bukunya ke gedung baru yang dilengkapi sistem komputerisasi.

  Dengan bantuan konsultan ahli dan Komite Distribusi dan Metode dari
  Asosiasi Distribusi Penerbit Inggris, Smith memperkenalkan sistem
  Standard Book Numbering (SBN) tahun 1966. Setahun berikutnya, sistem
  yang ia gagas diterapkan di Inggris.

  Pada tahun yang sama, International Organization of Standardization
  (ISO) mulai membahas kemungkinan mengadopsi sistem ini untuk
  pemakaian internasional. Tahun 1970, ISO pun menyetujui sistem ISBN
  sebagai standar yang dikenal sebagai IS0 2108. Hingga sekarang
  sekitar 150 negara telah memakai sistem ini, termasuk Indonesia.
  Masing-masing negara memiliki badan resmi yang berhak mengeluarkan
  ISBN. Di Indonesia, otoritas itu berada di Perpustakaan Nasional
  Republik Indonesia (PNRI).

  ISBN terdiri atas sepuluh digit angka. Bagian pertama menunjukkan
  negara asal penerbit (untuk Indonesia 979). Bagian berikutnya
  menunjukkan identitas penerbit. Sebagai misal, Gramedia Pustaka
  Utama (GPU) 655, sehingga ISBN-nya 979-655-XXX-X. Sementara buku-
  buku terbitan Mizan ber-ISBN 979-433-XXX-X.

  Bagian ketiga menunjukkan urutan judul buku di dalam penerbit
  tersebut. Sedangkan angka terakhir merupakan angka pemeriksa (check
  digit). Angka ini diperoleh melalui rumus tertentu berdasarkan
  angka-angka sebelumnya.

  Meski letaknya paling ujung, angka pemeriksa punya fungsi penting.
  Kita tahu, salah ketik sering terjadi saat menulis angka. Saat
  seseorang memasukkan sembilan angka ISBN, angka pemeriksa akan
  muncul di tempat lain dan dicocokkan dengan digit ke-10 ini. Jika
  tidak sama, berarti ada angka yang salah ketik. Pada buku-buku
  penting dan berumur panjang, ISBN biasanya dikawinkan dengan bar
  code sistem EAN (European Article Number).

  Dengan semakin kompleksnya urusan perbukuan, suatu saat sistem ISBN
  bisa saja mengalami revisi. Saat ini IS0 bahkan telah berencana
  mengubah ISBN dari sepuluh digit menjadi tiga belas digit mulai awal
  tahun 2007. Meski nanti ISBN berubah formula, ada satu hal yang tak
  mungkin berubah: berapa pun digitnya, tiap angka pasti punya makna.
  (Emshol)

  Bahan diambil dan diedit dari sumber:
  Judul Majalah    : Intisari, September 2005
  Penulis          : Emshol
  Halaman          : 46 - 47


======================================================================
<>= SERBA SERBI =<>

                      MENGENAL SITUS GUBUK ONLINE
                      ===========================
                      htpp://www.sabda.org/ebuku/

  GUBUK Online (Gudang Buku Kristen Online) adalah nama baru dari
  Situs e-BUKU, sebuah situs yang berisi informasi seputar buku-buku
  Kristen terutama dalam bentuk elektronik. Ada 82 buku rohani yang
  dapat Anda download untuk selanjutnya dibaca secara offline dan 54
  buku diantaranya juga bisa langsung Anda baca secara online. Buku-
  buku tersebut terbagi dalam sembilan kategori: "Alkitab", "Biblika",
  "Pendalaman Alkitab", "Teologia", "Misi/Penginjilan", "Leadership",
  "Konseling", "Pelayanan Anak" dan "Umum". Selain buku, situs ini
  juga dilengkapi dengan Resensi buku dan Artikel yang berkaitan
  dengan buku. Untuk mempermudah pencarian disediakan pula fasilitas
  pencarian. Nah, tunggu apa lagi? Segera jelajahi Situs GUBUK Online
  dan temukan informasi berharga mengenai buku-buku Kristen.


======================================================================

      =<>= KITA MEMBACA BUKANNYA UNTUK MENENTANG ATAU MEMBANTAH,
             BUKANNYA UNTUK PERCAYA DAN MENGANGGAPNYA BENAR,
          BUKANNYA UNTUK MENDAPATKAN PEMBICARAAN DAN PEMBAHASAN,
             MELAINKAN UNTUK MENIMBANG DAN MEMIKIRKAN. (Bacon) =<>=

======================================================================
<>= EDISI PEBRUARI =<>

                        KASIH DI BULAN PEBRUARI
                        =======================

  Pada edisi Pebruari mendatang, e-Buku ingin berbagi kasih dengan
  Anda. Karena itu setiap bahan yang ditampilkan akan bertemakan
  tentang KASIH. Kami pun mengajak pembaca untuk ikut menyatakan kasih
  Anda kepada pembaca yang lain melalui e-Buku ini. Caranya mudah,
  kirimkan resensi/sharing buku-buku/info buku yang bertemakan KASIH
  ke: < staf-buku(at)sabda.org >. Kiriman Anda yang memenuhi syarat
  akan dimuat pada Edisi Pebruari 2006.

  Selain itu, Redaksi e-Buku juga menunggu usulan Anda tentang tema-
  tema buku yang ingin diresensi untuk edisi-edisi mendatang. Kami
  tunggu ya! Terima kasih. Tuhan memberkati.

=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=

      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                       Copyright(c) e-Buku 2006
                  YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

             Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
              < http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/ >
                    < http://www.sabda.org/ebuku/ >

=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=
   Staf Redaksi       : Puji, Endah, Ary
   Berlangganan       : < subscribe-i-kan-buku(at)xc.org >
   Berhenti           : < unsubscribe-i-kan-buku(at)xc.org >
   Kontak e-Buku      : < staf-buku(at)sabda.org >
=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=<>=

                  "Sementara itu, sampai aku datang
             bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,
                 dalam membangun dan dalam mengajar."
                          (1 Timotius 4:13)
         < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Timotius+4:13 >  

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org