Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/26 |
|
e-Buku edisi 26 (19-12-2007)
|
|
________________________________e-BUKU________________________________ Berbagi Berkat Melalui Buku 26/Desember/2007 ______________________________________________________________________ Editorial : Renungan Resensi Buku : 1. Iklan bagi Anak Hilang, Gloria Graffa 2. Menabur dengan Air Mata, Menuai dengan Sorak-Sorai, Gloria Graffa 3. Renungan Malam untuk Setahun, Yayasan ANDI 4. 120 Renungan Istimewa bagi Pria, BPK Gunung Mulia Buku Elektronik : Mengapa Orang Kristen Menderita Renungan Natal : Menyerahkan yang Paling Berharga Artikel Buku : Buku Elektronik (e-Buku) dan Manfaatnya Dari Halaman Redaksi: Berita SABDA: Info Aktual CD SABDA dan Biblical Computing YLSA Edisi Januari : Buku Pemahaman Alkitab Penerbit Edisi Ini ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Saat lembaran tahun 2007 dibuka, rasanya tahun ini menjadi tahun yang panjang. Namun, waktu terus berjalan. Hari berganti hari, berganti pekan, lalu bulan. Dan penghujung 2007 kini telah di depan mata. Karena itulah, kami ingin mengajak Anda mengingat perjalanan hidup Anda setahun ini. Sejauh apakah yang telah Anda kerjakan guna memuliakan nama-Nya? Ada baiknya kita melakukan perenungan dan evaluasi, seperti yang lazim dilakukan orang jelang akhir tahun. Harus diakui juga, bagi beberapa orang, kegiatan merenung secara mandiri merupakan hal yang cukup sulit. Kadang kala dibutuhkan tuntunan agar bisa memandu kegiatan ini. Maka untuk memperkaya referensi Anda, e-Buku menyodorkan sejumlah resensi buku-buku renungan sebagai pembuka relung-relung pikiran Anda untuk mulai merenungkan kasih Allah sepanjang tahun 2007 ini. Jangan lewatkan pula renungan Natal yang sengaja kami pilihkan buat Anda sebagai persiapan jelang Natal, "Menyerahkan yang Paling Berharga", yang dapat Anda pakai untuk introspeksi diri, apakah selama ini Anda terlalu sibuk dengan pemberian-Nya sehingga melupakan Sang Pemberi? Kiranya Natal tahun ini senantiasa menumbuhkan kasih dan damai sejahtera dalam Yesus, Juru Selamat dan Penebus. Selamat Natal 2007, selamat menyambut Tahun Baru 2008. Damai di hati, damai di bumi. Pimpinan Redaksi e-Buku, Puji Arya Yanti "Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu." (Mazmur 143:5) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+143:5 > ______________________________________________________________________ RESENSI 1 Penulis : Pdt. Eka Darmaputera, Ph.D. Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2002 (Cet. ke-1) Ukuran : 12 x 19 cm Tebal : 151 halaman IKLAN BAGI ANAK HILANG ======================= "Ia memang telah melakukan tindakan yang amat bodoh .... Namun, jangan ia dikutuki terlalu sangat. Sebab si anak hilang itu amat boleh jadi adalah Anda dan saya sendiri, yang kerap merasa pintar dan merasa benar, namun tanpa sadar telah melakukan tindakan-tindakan bodoh" (hal. 115). Tulisan tersebut adalah sepenggal kalimat dari kumpulan renungan yang ditulis oleh almarhum Pdt. Eka Darmaputera. Dari gaya bahasa yang digunakan, dapat diketahui bahwa penulis merupakan sosok yang cukup tegas dalam memaparkan tulisannya. Namun di lain pihak, penulis juga merupakan sosok "pengajar" yang sabar dan memiliki hati yang penuh kasih dalam mengajar "anak-anak" didikannya. Buku kecil ini merupakan kumpulan renungan seputar keluarga, gereja, dan masyarakat yang dirancang buat Anda, khususnya yang saat ini sedang mencari sebuah "jawaban" atas pergumulan yang sedang dihadapi. Selain itu, buku ini merupakan sebuah sentilan dan tantangan penulis bagi kita untuk melakukan introspeksi dan koreksi terhadap diri sendiri. Buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas seputar masalah keluarga. Secara garis besar, bagian pertama ini membahas masalah hubungan antara orang tua dengan anak, remaja dan permasalahannya, serta bagaimana orang tua dapat menjadi teladan bagi bagi anak-anaknya. Pada bagian kedua, gereja dan masalah-masalah yang sering diperdebatkan di dalam gereja menjadi pokok bahasan. Dan bahasan terakhir mengangkat masyarakat, termasuk di dalamnya gaya hidup dan persoalan yang sering terjadi di masyarakat. Yang menarik dari buku ini adalah semua topik yang dijabarkan merupakan sebuah fakta dari sebuah permasalahan yang sering kita jumpai di masyarakat. Selain itu, lewat buku ini penulis memberikan sebuah solusi dengan bijaksana tanpa menghakimi pihak mana pun, dengan pemaparan yang cukup tegas dan lugas sehingga membuat para pembacanya dapat dengan mudah memahami isi dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Kiriman dari: Novita RESENSI 2 Penulis : Sunanto Choa Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta Ukuran : - Tebal : - MENABUR DENGAN AIR MATA, MENUAI DENGAN SORAK-SORAI ================================================== Ketika Tuhan mengizinkan Ayub mengalami penderitaan demi penderitaan yang sangat berat, Ayub juga bertanya mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan tersebut menimpa dirinya. Tetapi Tuhan tidak memberikan jawaban yang jelas kepada Ayub mengapa Ia mengizinkan penderitaan tersebut. Tuhan hanya menunjukkan bahwa penderitaan tersebut akan membuat Ayub semakin mengenal-Nya. Setelah penderitaan itu berakhir, Ayub dipenuhi oleh kemuliaan Allah dan ia memandang Tuhan dengan perspektif yang baru. Kita jarang menjumpai Allah di jalan yang mudah karena saat segalanya berjalan mudah dan lancar, kita merasa tidak membutuhkan Dia. Pengalaman saya sendiri mengajarkan bahwa kenyamanan dan kemudahan hidup cenderung menjauhkan saya dari Tuhan, tetapi krisis dan penderitaan mendorong saya untuk mencari Allah. Bukan sebuah kebetulan bila sebagian besar dari kita berjumpa dengan Allah ketika kita menghadapi banyak masalah. Buku ini akan membantu Anda bukan saja untuk memperoleh kekuatan dalam penderitaan, melainkan juga untuk mengubahnya menjadi kemuliaan. Diambil dari: Nama milis : Bible-Forums Penulis : Sunanto Choa Alamat milis: http://groups.yahoo.com/group/Bible-Forums RESENSI 3 Penulis : Redaksi ReMa Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2007 (Cet. ke-1) Ukuran : 12 x 19 cm Tebal : 406 halaman RENUNGAN MALAM UNTUK SETAHUN ============================ Samuel berdoa, maka orang Israel berhasil memukul kalah orang Filistin di dekat Mizpa. Hizkia berdoa, maka musuh-musuhnya dibuat-Nya mati tergeletak. Ayub berdoa, maka keadaannya dipulihkan secara luar biasa dan Tuhan memberkati dia dua kali lipat. Tak diragukan lagi bukti indahnya kedekatan dengan Allah. Ungkapan sumir "tak kenal maka tak sayang" tentu bukan seloroh belaka. Kedekatan kita dengan-Nya tidak hanya semakin menyuburkan benih cinta kita, tetapi juga memungkinkan kita untuk semakin mengenali kehendak-Nya atas hidup kita. Untuk itu, mari buka mata hanya dalam nama Tuhan, seiringkan langkah dengan-Nya dalam keseharian dan akhiri hari hanya dalam hadirat-Nya. Malam hari adalah akhir hari ini. Bagaimana kita mengakhiri hari ini akan menentukan sikap kita besok pagi. Kumpulan renungan malam setahun ini mengajak Anda untuk selalu mendekat dan mengakhiri hari dalam hadirat Tuhan melalui rajutan kata, tenunan cerita, dan kelindan makna. Diambil dari: Nama situs: PBMR Andi Penulis : tidak dicantumkan Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Renungan%20Malam%20untuk%20 Setahun&penerbit=&kategori=Ilustrasi-Renungan-Humor& p=productsMore&iProduct=442 RESENSI 4 Penulis : Halverson, Richard C. Penerbit: BPK Gunung Mulia Ukuran : - Tebal : - 120 RENUNGAN ISTIMEWA BAGI PRIA =============================== Seorang pengusaha ditanya apa rahasia suksesnya. Segera dia menjawab, "Satu hal yang paling menolong dalam usahaku adalah praktik yang telah kujalankan selama 25 tahun, yaitu menyisihkan setengah jam pertama dalam kantorku untuk berdoa, membaca Alkitab, dan bersaat teduh. Tak suatupun dibiarkannya mencampuri menit-menit berharga setiap harinya ketika ia "sendirian bersamaan Allah". Kesempatan itu menolongnya menjalankan tanggung jawab dan keputusan-keputusan hari itu dengan ketepatgunaan terbesar dan gangguan terkecil. Ia mampu mengatasi setiap masalah yang timbul dengan baik. Sayangnya, banyak pria Kristen yang dikalahkan oleh masalah-masalah yang berat, oleh keadaan. Padahal janji Tuhan tersedia dalam Alkitab secara berlimpah bagaikan deposito di bank yang siap diambil. Tidak sepatutnya anak-anak Allah dikalahkan oleh masalah dan keadaan. Setiap anak Allah, para pria Kristen, bisa hidup dalam kemenangan. Buku ini, ",120 Renungan Istimewa bagi Pria", disiapkan untuk menolong Anda dalam bersaat teduh. Bacalah, renungkan, dan terapkan firman Tuhan ini dalam hidup Anda sehari-hari karena ini adalah sabda Yesus Kristus. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: BPK Gunung Mulia Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.bpkgm.com/eProduct.asp?id=1007043405 ______________________________________________________________________ BUKU ELEKTRONIK Penulis : J. Hampton Keathley III Penerbit: - Ukuran : - Tebal : - Buku ini dapat diunduh secara gratis dari situs Sumber Kristen di alamat: ==> http://www.sumberkristen.com/ebooks/Arsip ebook/suffer_in.zip MENGAPA ORANG KRISTEN MENDERITA =============================== Pertanyaan ini mungkin sering ditanyakan oleh orang Kristen. Mengapa kita sebagai orang Kristen masih harus menderita? Mengapa Allah yang mengasihi kita mengizinkannya terjadi? Seperti yang tercantum dalam pendahuluan buku elektronik ini, penderitaan adalah alat yang dipakai Allah agar kita lebih peka dan dapat mencapai tujuan-Nya dalam kehidupan kita. Selain itu, penderitaan juga dirancang untuk membangun kepercayaan kita kepada-Nya. Buku ini memaparkan pengertian penderitaan, ilustrasi penderitaan, penyebab penderitaan, hakikat penderitaan, sampai dengan maksud dan tujuan penderitaan. Diharapkan melalui penjelasan yang dijabarkan dalam buku ini, kita dapat merespons secara tepat penderitaan yang kita alami sebagai orang Kristen. Sehingga melaluinya, kita dapat mencapai apa yang dimaksud Tuhan dalam kehidupan kita dan kita dapat menjawab pertanyaan mengapa orang Kristen menderita. ______________________________________________________________________ RENUNGAN NATAL MENYERAHKAN YANG PALING BERHARGA ================================ Seorang muda bertanya kepada Yesus, bagaimana caranya ia dapat memiliki hidup kekal. Yesus menyarankan agar ia melakukan seluruh perintah Allah. Namun, si pemuda mengaku telah terbiasa melakukannya sejak lama. Jadi, ia bertanya lagi, "Apa lagi, Yesus?" Tanpa bermaksud memojokkan, Yesus menjawab, "Satu hal lagi yang harus kaulakukan: Juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin ..., kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku." Eh, bukannya senang pertanyaannya dijawab, si pemuda malah berubah menjadi amat sedih. Mengapa? Sebab ia tak rela kehilangan hartanya yang begitu banyak! Itu sebabnya Yesus berkomentar, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah" (sebuah petikan kisah di Lukas 18:18-27). Sebenarnya, aku cukup memahami apa yang dirasakan pemuda kaya ini. Ia tipikal anak muda yang sukses. Ia tak kekurangan. Hidupnya sudah ayem. Cukup kondusif hingga kemungkinan besar kondisi nyaman itu juga membantunya untuk menaati perintah-perintah Allah yang telah sejak lama diajarkan kepadanya -- barangkali dari orang tua, juga para pendidiknya. Dalam kondisi demikian itulah, sebenarnya ia ingin melayani dengan lebih baik lagi. Tentu saja dengan tetap menjadi orang kaya seperti saat itu. "Yah, kalau pelayanan butuh uang, kontak saja aku. Akan kutransfer, ok?" Begitu kira-kira. Jadi, jawaban Yesus tentu mengejutkan dirinya. Bagaimana tidak? Mungkin dalam hati ia berolah pikir, "Kesuksesan yang sudah aku bangun susah payah, dengan keringat dan air mata selama belasan hingga puluhan tahun, masa mesti aku `buang`? Masakan status dan gengsi sebagai orang terpandang yang telah melekat dalam diriku, mesti dilepas begitu saja hingga masyarakat menerimaku sebagai orang biasa? Bukan, bukan itu maksudku! Biarkan aku tetap kaya, sukses, dan terhormat seperti ini, dan aku akan bantu pekerjaan Tuhan." Bagi sang pemuda, kesuksesan, kedudukan, dan kekayaan yang sedang ia nikmati saat ini adalah hal-hal yang sangat penting baginya. Namun, justru itulah yang Tuhan minta. Sanggupkah ia melepaskan dan menyerahkannya? Sekarang, izinkan aku melompat kembali ke zaman Perjanjian Lama. Aku ingat pada Bapa Abraham. Tentu kita tak ragu betapa besar ketaatan dan cintanya kepada Allah. Namun, saat Ishak, darah daging yang puluhan tahun telah dinanti, hadir dalam hidupnya, mau tak mau kasih Abraham banyak tercurah untuknya. Ishak pun merebut sebanyak mungkin perhatian dan kasih Abraham. Di antara hartanya yang berlimpah-limpah, hanya Ishaklah hartanya yang terutama. Yang paling ia kasihi. Yang ia prioritas dan utamakan. Lalu, di tengah cinta yang membara itu, apa yang Allah sabdakan? "Abraham, persembahkanlah Ishak sebagai korban bakaran kepada-Ku ..." (Kejadian 22:1-19). Allah tidak meminta seribu domba atau seribu unta ternak miliknya, tetapi Allah minta yang terbaik, yang paling dikasihi Abraham: Ishak! Pada hari Natal ini, aku mencoba berefleksi pada dua peristiwa di atas. Ya, acap kali kita sebagai manusia memiliki keasyikan sendiri dengan berkat yang Allah taruh di hati kita. Berkat itu begitu indah dan menyenangkan sehingga tiap-tiap hari perhatian kita tercurah padanya. Itu sebabnya, kita bisa terkejut setengah mati bila Allah tiba-tiba meminta kita menyerahkan apa yang selama ini kita anggap paling berharga! Apa yang Allah lakukan pada dua kisah di atas sesungguhnya mengingatkan pada kenyataan bahwa hanya Allah yang kita butuhkan dalam hidup ini! Dengan begitu, meski kadang berkat-berkat itu tidak ada, kita akan tetap hidup, sebab Allah saja sudah cukup! Ya, bukankah bencana alam dapat menyeret habis segala kekayaan kita dalam sekejap? Bukankah kematian juga dapat merenggut dan memisahkan kita dari orang-orang terkasih? Jadi, Allah harus selalu ada di atas segala berkat itu, sebab dari Dialah segala berkat itu berasal! Natal adalah peristiwa yang menandai saat Allah juga telah memberikan yang terbaik, Seseorang yang dikasihi-Nya, semata untuk kita! Siapakah yang paling Allah kasihi? Anak-Nya sendiri! Dia sudah menyerahkan segala-galanya untuk kita -- Bayi yang lahir di kandang itulah milik Allah yang paling berharga. Ya, Allah sangat mencintai kita. Dia tahu kita sangat butuh Yesus untuk menebus dosa kita. Itu sebabnya, bahkan sebelum kita mengemis-ngemis memohon Allah turun pun, Allah sudah memberikannya bagi kita! Jika Dia sudah lebih dulu menunjukkan kasih-Nya yang luar biasa bagi kita, bagaimana kita dapat menunjukkan betapa kita mencintai-Nya? Yesus, ajar kami untuk menyediakan tempat terbaik di hati dan hidup ini untuk-Mu. Terima kasih atas kelahiran Yesus -- yang terbaik dari-Mu telah Kau kirimkan bagi kami. Ajari kami untuk mencintai-Mu di atas segalanya! Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: My Favourite Christmas Penulis : Agustina Wijayani Penerbit : Gloria Cyber Ministries Halaman : 180 -- 184 ______________________________________________________________________ ARTIKEL BUKU BUKU ELEKTRONIK (E-BUKU) DAN MANFAATNYA ======================================= Membaca sebuah buku melalui layar komputer? Itu sudah menjadi pemandangan umum di masa sekarang. Memang, kegiatan membaca sekarang tidak lagi harus dilakukan dengan membawa-bawa buku yang mungkin berat dan rawan terkena kotoran, kemungkinan halamannya terlipat-lipat atau bahkan robek. Tidak suka dengan tampilan buku yang sedang dibaca? Ubah saja bentuk hurufnya, beri tanda, dan bahkan taruh gambar-gambar yang menyegarkan mata di dalamnya. Ingin mengutip salah satu bagian yang ada dalam sebuah buku untuk tulisan Anda? Tinggal "copy-paste" saja. Semua kemudahan itu, dan banyak lainnya, kini bisa dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan teknologi buku elektronik (e-books). Buku-buku elektronik bisa Anda dapatkan lewat media internet. Dengan semakin berkembangnya jumlah pengguna media yang satu ini, semakin banyak juga situs-situs yang menawarkan berbagai produk kebutuhan, termasuk kebutuhan bacaan yang berupa buku. Situs-situs penyedia buku elektronik tersebut juga menyediakan berbagai macam buku yang sebelumnya pernah dicetak dalam bentuk kertas. Tentunya setelah mendapat izin atas hak cipta dari pengarang/penerbit atau setelah hak cipta buku tersebut menjadi milik publik atau biasa disebut "public domain". (Biasanya setelah lewat jangka waktu lima puluh tahun sesudah pengarangnya meninggal dunia.) Membaca isi sebuah buku tentu saja perlu banyak waktu karena terdiri dari banyak bab dan halaman, padahal dalam hitungan menit, tagihan biaya internet terus bertambah. Jangan khawatir, jika memang fasilitasnya tersedia, unduh saja buku itu ke komputer Anda agar sewaktu-waktu bisa dibaca lagi. Bahkan tak menutup kemungkinan, Anda juga bisa membuat sebuah perpustakaan buku elektronik pribadi. Ya, cukup dengan membuat sebuah folder khusus yang berisi berbagai hasil pengunduhan buku yang telah Anda lakukan, puluhan buku pilihan telah siap dibaca untuk memperluas wawasan Anda. Hebatnya, jika memperhitungkan biaya akses internet, praktis semua itu bisa dilakukan cukup dengan mengeluarkan biaya yang mungkin sama dengan harga beli satu buah buku versi kertas! Tak semua situs yang menyediakan fasilitas pengunduhan buku elektronik mempersilakan Anda mendapatkan produknya dengan cuma-cuma. Beberapa situs, terutama yang juga menyediakan buku-buku yang masih belum memiliki status publik domain (biasanya koleksinya lebih baru), masih mewajibkan Anda untuk menjadi anggota dan membayar. Pilihan terserah pada Anda. Sementara itu, jenis format file buku elektronik juga bermacam-macam, ada yang berbentuk format *.htm, *.txt, *.doc, dan *.pdf. Sama seperti ketika kita berbelanja, menentukan pilihan untuk mengunduh mana buku elektronik yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda pun memerlukan persiapan. Hal ini sangat diperlukan mengingat beberapa situs penyedia buku elektronik tersebut kadang tidak memberikan fasilitas untuk membaca secara tersambung (online), apalagi mengingat ada juga beberapa situs yang tidak menyediakan menu pengunduhan (sehingga pengambilan file buku harus dilakukan dengan sistem manual: "copy-paste" atau "save as" halaman situs tersebut). Karenanya, betapa baik jika Anda pun memiliki sumber atau situs acuan yang menyediakan resensi-resensi buku agar Anda tidak kecewa setelah membaca buku hasil pengunduhan Anda. Buku elektronik juga dapat membawa manfaat lain, terutama bagi mereka yang terlibat dalam dunia penerbitan. Tersedianya fasilitas pengunduhan buku elektronik (tentunya yang telah menjadi publik domain) juga dapat menjadi salah satu kemudahan dalam membuat apa yang disebut sebagai proyek penerjemahan. Mengingat masih minimnya terjemahan buku klasik penting karangan penulis dunia yang tersedia untuk masyarakat Indonesia secara luas, buku elektronik tampaknya menjadi semacam jawaban untuk itu. Karenanya, mari kita mulai manfaatkan kemudahan ini. Selamat membaca dan mengoleksi! Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama publikasi: ICW Edisi 1064 Penulis : Ary dan Ari Alamat URL : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1064/ ______________________________________________________________________ DARI HALAMAN REDAKSI Berita SABDA: Info Aktual CD SABDA dan Biblical Computing YLSA ============================================================== Berita SABDA merupakan publikasi yang khusus diperuntukkan bagi para pengguna SABDAŠ, baik mereka yang mengunduhnya dari situs SABDA.net atau yang mendapatkannya dalam bentuk CD. Selain menyajikan informasi terbaru tentang perkembangan SABDAŠ, Berita SABDA ini juga memuat pertanyaan dan jawaban seputar fitur-fitur dalam CD SABDAŠ, serta artikel dan kiriman kesaksian dari pengguna SABDAŠ. Kami juga mengundang Anda untuk berpartisipasi dengan mengirimkan kesaksian/masukan atau pertanyaan seputar pemakaian CD SABDAŠ atau seputar pelayanan Biblical Computing YLSA. Untuk mengirim kesaksian/masukan, layangkan surat Anda ke: ==> beritasabda(at)sabda.org Anda, pembaca e-Buku, juga diundang untuk berlangganan publikasi ini dengan mengirim e-mail kosong ke: ==> subscribe-i-kan-berita-sabda(at)hub.xc.org Untuk mendapatkan arsip-arsip Berita SABDA yang sudah terbit: ==> http://www.sabda.org/publikasi/berita_sabda/ ______________________________________________________________________ Alkitab: Semakin sering Anda membacanya, semakin dalam Anda mencintainya. Semakin dalam Anda mencintainya, semakin sering Anda membacanya. ______________________________________________________________________ EDISI JANUARI BUKU PEMAHAMAN ALKITAB ====================== Waktu terasa cepat berlalu, bukan? Bulan depan kita sudah memasuki tahun baru 2008. Mungkin ada beberapa rencana yang belum tercapai tahun kemarin. Semoga tidak membuat Anda putus asa namun tetap bersemangat menyongsong hari depan. Untuk memulai tahun 2008, e-Buku hadir dengan tema "Buku Pemahaman Alkitab". Karena itu, kami menyajikan resensi buku-buku PA, baik cetak maupun elektronik. Tentu saja dilengkapi dengan sajian lainnya yang berkaitan dengan tema tersebut. Tidak lupa, kami juga mengundang pembaca sekalian untuk terlibat dalam edisi kali ini. Silakan kirim resensi, informasi, kesaksian, ataupun artikel yang berkaitan dengan tema ini kepada Redaksi e-Buku di alamat: ==> < buku(at)sabda.org > Dan mari terus membagikan berkat melalui buku. ______________________________________________________________________ PENERBIT EDISI INI GLORIA GRAFFA PO Box 6313, Yogyakarta 55233 Jl. Faridan M. Noto 19, Kotabaru, Yogyakarta 55224 URL: http://www.glorianet.org/ YAYASAN ANDI Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 55281 E-mail: pemasaran(at)andipublisher.com URL: http://www.pbmr-andi.com/ BPK GUNUNG MULIA Jl. Kwitang 22-23, Jakarta 10420 Telp. 021-3901208, Faks. 3901633 E-mail: bpkgm(at)centrin.net.id Situs: http://www.bpkgm.com/ ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Buku 2007 YLSA -- http://ylsa.sabda.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di: http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/ http://gubuk.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi : Puji Arya Yanti Berlangganan : subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Kontak e-Buku : buku(at)sabda.org ______________________________________________________________________ "Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar." (1 Timotius 4:13) http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |