Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/159 |
|
e-Buku edisi 159 (20-10-2015)
|
|
e-Buku -- Humor (II) Edisi 159/Oktober 2015 DAFTAR ISI: RESENSI 1: SERATUS SEPULUH HUMOR PENYEGAR JIWA 3 RESENSI 2: SENAM MULUT BIKIN IMUT TIP: MEMBACA ITU MODAL PENULIS STOP PRESS: SITUS MISI Salam kasih, Persoalan dan rutinitas hidup sehari-hari terkadang membuat kita bosan dan tak bersemangat. Ketika kebosanan dan kelesuan tersebut datang, adalah baik bagi kita untuk minta Roh Kudus memberi kita kesegaran secara rohani. Setelah itu, kita bisa memilih untuk beristirahat, berlibur, atau membaca buku-buku humor yang mengasyikkan. Dua resensi buku humor yang tersaji dalam edisi ini kiranya dapat menjadi referensi bagi Anda untuk membeli buku-buku humor Kristen yang seru. Selain itu, kami juga menyajikan sebuah artikel yang memaparkan bahwa membaca merupakan modal penting bagi seorang penulis yang berkualitas. Mari kita lestarikan budaya baca. Staf Redaksi e-Buku, S. Setyawati < http://gubuk.sabda.org/ > RESENSI 1: SERATUS SEPULUH HUMOR PENYEGAR JIWA 3 Judul buku: 110 Humor penyegar jiwa 3 Judul asli: -- Penulis/Penyusun: Deesis E.M. & Suryadi Penerjemah: -- Editor: -- Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2005 Ukuran buku: 15,2 x 11 cm Tebal: 83 halaman ISBN: 979-731-951-2 Buku Online: -- Download: -- Setiap orang memerlukan hiburan dalam kehidupannya. Humor menjadi salah satu pilihan hiburan yang banyak diminati masyarakat karena dapat meredakan ketegangan dan mengubah suasana hati seseorang. Humor dapat diperoleh dengan menonton TV, mendengarkan acara lawak di radio, maupun membaca buku humor. Buku humor yang disusun oleh Deesis E. M. dan Suryadi ini berisi kumpulan humor segar dan sehat. Buku ini terbagi ke dalam 8 kategori, antara lain humor gereja, kampus, keluarga, pendeta, sekolah, sekolah minggu, dan aneka humor. Cerita humor dalam buku ini ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana dan bentuk ceritanya ringkas sehingga pembaca dapat menangkap pesan inti dari humor tersebut dengan cepat dan mudah. Menariknya lagi, ilustrasi humor dalam buku ini biasa juga ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku ini memiliki ukuran cukup kecil sehingga mudah dibawa dan diberikan kepada orang lain. Nilai positif lain dari buku ini adalah cerita humor yang ditulis mengandung nilai-nilai kekristenan dan tidak mengandung SARA. Untuk menyelesaikan satu buku ini, pembaca tidak memerlukan waktu yang lama. Cerita humor dalam buku ini dapat juga diselipkan dalam khotbah dan warta jemaat sehingga jemaat mendapatkan intermeso yang sehat. Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Anda ingin awet muda? Nikmatilah cerita-cerita humor lebih banyak! Peresensi: Bayu RESENSI 2: SENAM MULUT BIKIN IMUT Judul buku: Senam Mulut Bikin Imut Judul asli: - Penulis/Penyusun: Ayub Yahya Penerjemah: - Editor: Tesalonika Trisnamukti Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2008 Ukuran buku: 16,5 x 13 cm Tebal: 128 halaman ISBN: 602-813-911-4 Buku Online: -- Download: -- Apakah Anda seorang yang suka membaca? Apa yang Anda lakukan ketika Anda mengalami kebosanan? Jangan khawatir, Anda tetap bisa mendapatkan hiburan tanpa harus meninggalkan hobi membaca Anda. Anda hanya perlu membaca buku ringan, seperti buku humor. Dengan membaca buku humor, Anda dapat kembali bersukacita dan bersemangat. Apalagi buku humor Kristen kini sudah tersedia di sekitar kita. Buku humor "Senam Mulut Bikin Imut" merupakan salah satu buku humor Kristen yang diterbitkan oleh Gloria Graffa. Buku ini ditulis oleh Ayub Yahya. Penulis menggunakan banyak referensi untuk menulis buku ini, misalnya cerita-cerita humor dari koran, majalah, website, buku, dan obrolan sehari-hari. Topik yang ada di dalam buku ini dibagi dalam 8 kategori -- Karakter, Tanggung Jawab, Pilihan, Kejujuran, Pengendalian Diri, Spiritual, Relasi, dan Hikmah. Dalam setiap kategori, ada 6 -- 7 cerita humor. Dengan gaya bahasa yang menarik dan lugas, penulis menyajikan humornya. Di bagian akhir setiap cerita humor, penulis juga mencantumkan kalimat refleksi yang diberi judul "Efek Senam Mulut". Pada bagian awal judul topik, penulis memang sudah menuliskan ayat Alkitab, tetapi akan lebih bagus lagi apabila dalam setiap cerita humor, penulis juga memberikan ayat Alkitab atau nilai- nilai kekristenan yang terkait dengan cerita humor yang dituangkan. Anda ingin memiliki hati yang gembira? Selain memiliki hubungan baik dengan Tuhan, buku ini dapat menolong Anda. Selain untuk konsumsi pribadi, cerita humor dalam buku ini dapat juga dibagikan di akun sosial media dan warta gereja Anda. Anak-anak hingga orang dewasa tidak dilarang membaca buku. Ingin menikmati kelucuan humor dalam buku ini? Segeralah membacanya! Peresensi: Mei ARTIKEL: MEMBACA ITU MODAL PENULIS Membaca adalah aktivitas indera penglihatan manusia untuk menangkap objek atau kejadian yang ada di sekitar lingkungannya. Seorang penulis jika menginginkan tulisannya berbobot dan berisi gagasan segar, penulis tersebut harus banyak membaca. Membaca merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dengan membaca, manusia akan banyak pengalaman dan menemukan banyak pemikiran. Dalam hal ini, membaca adalah upaya untuk menangkap segala macam objek atau pesan-pesan yang akan menambah khazanah pemikiran yang diperoleh dari sang penulis. Jika yang dibaca itu bentuk naskah tulisan, kita akan menemukan sederet teori-teori yang dihasilkan dari hasil penelitian. Jika yang dibaca itu berupa objek peristiwa alam yang terjadi di lingkungan, kita akan menemukan nilai-nilai pelajaran berharga untuk dikaji dan dijadikan pertimbangan berpikir. Konsep membaca bukan hanya membaca tulisan buku, surat kabar, majalah, atau apa saja yang berbentuk tulisan berupa kata dan kalimat, tetapi membaca juga berarti mengamati atau menangkap signal- signal peristiwa dengan pikiran, perasaan, dan hati nurani. Seorang Penulis, Haruslah Seorang Pembaca Karena membaca merupakan sumber pengetahuan, maka perintah membaca bagi setiap orang sangat dianjurkan. Dengan banyak membaca, manusia akan mampu menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, yang dapat dijadikan pijakan dalam kehidupannya. Orang-orang cerdas di belahan bumi ini akhirnya menjadi terkenal karena mereka mampu membaca teks dan membaca keadaan alam sekitarnya. Aktivitas membaca sama halnya mengolah pikiran. Setiap objek pesan dan peristiwa yang tertangkap lewat inderanya selalu diolah dalam memori otak (pikiran). Hanya orang-orang yang mempunyai pikiran cerdas saja yang mampu membaca. Sementara orang-orang bodoh, rata-rata kemampuan membacanya rendah, sehingga mereka yang bodoh tidak pernah memperoleh ilmu pengetahuan dan jarang yang dapat menguasai dunia. Orang-orang yang malas membaca, posisi kehidupannya berada pada lapis pinggir dan berada pada akar rumput yang terinjak-injak terus. Dunia tulis-menulis sangat erat kaitannya dengan aktivitas membaca. Aktivitas menulis dan membaca merupakan suatu kegiatan timbal balik, terjadi hukum kausalitas. Hasil tulisan sang penulis akan dibaca oleh pembaca. Pembaca-pembaca ulung akan menuliskan kembali dalam tesis- tesis baru dalam bentuk tulisan, dan tulisan tersebut dibaca lagi oleh pembaca-pembaca lain, begitu seterusnya. Oleh karena itu, seorang penulis haruslah seorang pembaca. Ini merupakan syarat mutlak untuk menjadi seorang penulis. Sebagai seorang guru, yang mulai berminat dan ingin menekuni profesi menulis, secara materi keilmuan sebenarnya sudah mempunyai modal. Sebab, membaca materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didiknya sudah menjadi kegiatan rutin. Membaca tulisan dalam bentuk buku teks merupakan salah satu dari sekian aktivitas membaca. Guru, memang seharusnya mampu membaca teks kalimat, kata, dan huruf, tetapi selain itu juga sangat penting untuk mampu membaca pemahaman alam sekitarnya. Bagi pembaca yang baik, setiap saat sering mempertanyakan, misalnya pertanyaan-pertanyaan seperti ini: Peristiwa apa yang terjadi pada saat ini? Mengapa itu dapat terjadi? Peristiwa yang muncul tersebut akan berakibat apa? Kalau keadaan begini terus akan terjadi gangguan apa? Bagaimana untuk mengatasi keadaan tersebut sehingga tidak berkepanjangan? Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan lainnya selalu bermunculan. Tentang sikap pemahaman membaca seperti ini, guru- guru di Indonesia masih kurang cerdas dalam membaca keadaan yang terjadi. Membaca teks bentuk materi ajar saja merupakan kegiatan rutin, yang dibaca pun hanyalah seputar materi bidang studinya, sementara membaca materi pelajaran lain hampir-hampir tidak pernah dilakukan. Hal ini juga merupakan kelemahan kita sebagai guru. Agaknya memang dapat disadari betul karena aktivitas membaca membutuhkan konsentrasi penuh dan diperlukan daya pikir serta semangat yang kuat. Sementara kita sebagai guru banyak disibukkan oleh pekerjaan sampingan -- bentuk- bentuk kegiatan sosial yang sangat melelahkan. Akibatnya, hampir- hampir tidak pernah ada waktu untuk membaca, apalagi sampai menulis gagasan atau ide-ide baru dalam bidang pekerjaannya. Malahan, tidak pernah tersentuh. Upaya Mengubah Pola Hidup Perlu diingat, sebesar apa pun keinginan kita untuk menjadi seorang penulis, yakinlah itu tidak akan pernah berhasil, manakala kita tidak suka membaca. Mengapa? Karena, membaca adalah proses dari kepenulisan itu sendiri. Mustahil seseorang mampu menciptakan sebuah karya, tanpa ia terlebih dahulu berkenalan dengan karya-karya lain. Karena, apa yang kita tulis sesungguhnya adalah apa yang kita baca. Mulai dari membaca buku-buku ilmiah, karangan fiksi, hingga berita-berita aktual yang ada di media massa. Hanya saja, untuk menjadi seorang penulis yang baik, membaca saja terkadang tidak mencukupi. Terkecuali ketika kita melakukannya dengan teknik atau seni yang baik. Membaca dengan teknik atau seni bukanlah membaca secara membabi buta. Segala dokumen tertulis yang ditemukan kita baca. Membaca dengan teknik adalah cara-cara tertentu yang dilakukan sehingga proses membaca tersebut memiliki dampak efektif. Sayangnya, hal ini kerap diabaikan oleh banyak kalangan sehingga meski telah menekuni berbagai berkas, kepenulisan kita tetap saja tidak banyak berkembang. Lantas, kalau sudah demikian, apakah kita tidak mempunyai keinginan untuk mengubah pola hidup yang kreatif? Apakah kita, walaupun banyak pekerjaan sampingan, tidak berkeinginan menjadi penulis? Setidak- tidaknya, menulis jurnal keseharian berupa buku harian (diary), final paper, makalah pada tugas kampus, adalah kesempatan kita untuk mengasah kemampuan dalam menuangkan ide berupa tulisan. Hariyadi, dalam bukunya "Retorika Membaca. Rumah Indonesia: Semarang 2006. Hal:75" menyebutkan membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata- mata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya menangkap lambang-lambang yang dilihatnya menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya. Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis. Interaksi tersebut tidak langsung, tetapi bersifat komunikatif. Komunikasi antara pembaca dan penulis akan makin baik jika pembaca mempunyai kemampuan yang lebih baik. Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan karya tulis yang digunakan oleh pengarang sebagai media untuk menyampaikan gagasan, perasaan, dan pengalamannya. Dengan demikian, pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian yang tertuang dalam kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang terdapat pada diri pembaca. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Kompasiana.com Alamat URL: http://www.kompasiana.com/aydafl/membaca-itu-modal-penulis_54f37ce47455139e2b6c7743 Judul asli artikel: Membaca Itu Modal Penulis Penulis artikel: Ayda Farichatul Laila Tanggal akses: 29 Mei 2015 STOP PRESS: SITUS MISI Situs e-MISI di bangun oleh Yayasan Lembaga Sabda (YLSA), menyediakan informasi, referensi, dan bahan-bahan kekristenan terlengkap untuk melengkapi pemahaman dan pengetahuan Anda tentang misi, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Situs ini akan menolong Anda untuk melihat pekerjaan tangan Tuhan yang luar biasa di berbagai tempat di dunia dan sekaligus diharapkan akan mendorong kita terjun dan ikut ambil bagian dalam pekerjaan misi di mana pun kita berada. Anda juga dapat berpartisipasi di situs e-MISI, dengan mengirimkan informasi maupun bahan-bahan seputar misi. Jadi tunggu apa lagi segera kunjungi situs ini dan dapatkan berkatnya! ==> http://misi.sabda.org/ Kontak: buku(at)sabda.org Redaksi: Mei, S. Setyawati, dan Amidya Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |