Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/141 |
|
e-Buku edisi 141 (15-4-2014)
|
|
==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================ e-Buku -- Pencarian Pasangan Hidup (II) Edisi 141/April 2014 DAFTAR ISI: ARTIKEL PASKAH: KEBANGKITAN KRISTUS, MASA DEPAN KITA RESENSI 1: BAGAIMANA KRISTEN BERPACARAN RESENSI 2: LADY IN WAITING ARTIKEL: MANFAAT MEMBACA CERITA FIKSI STOP PRESS: SITUS PELAYANAN REMAJA, BAGI PARA PEMBINA REMAJA DAN KAUM MUDA! Salam sejahtera, Pergumulan dalam menanti pasangan hidup mungkin bukan persoalan yang mudah bagi beberapa orang. Namun, ketika kita menyadari bahwa Kristus adalah Pribadi yang menjadi Sumber pemenuhan hidup kita, kita tidak memerlukan siapa pun lagi untuk memenuhi hati kita yang sedang "kosong". Begitu juga ketika kita sedang berpacaran. Seorang Kristen yang sedang berpacaran tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk saling mengisi kekosongan, tetapi bagaimana terus memuliakan nama Tuhan selama proses tersebut. Dua buah resensi buku berjudul "Lady in Waiting" dan "Bagaimana Kristen Berpacaran" pada edisi e-Buku kali ini dapat menjadi bahan bacaan yang meneguhkan Anda yang sedang bergumul dalam pencarian pasangan hidup maupun yang sedang menjalani masa berpacaran. Dalam edisi e-Buku yang bertepatan dengan bulan peringatan hari Paskah ini, Pelanggan e-Buku dapat menyimak artikel spesial yang berupa renungan Paskah. Kristus telah mati, tetapi Ia juga telah bangkit! Karena itu, mari kita renungkan kematian dan kebangkitan-Nya. Dan, pastikan kita semakin serupa dengan Kristus. Akhir kata, segenap redaksi e-Buku mengucapkan selamat memperingati hari kematian dan kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus. Kiranya Paskah terus menjadi sumber pengharapan kita akan hidup kekal. Mari kita semakin teguh berharap kepada-Nya dan menantikan Dia dengan hati dan hidup berkenan kepada-Nya. Soli Deo Gloria! Pemimpin Redaksi e-Buku, Adiana < ade(at)in-christ.net > < http://gubuk.sabda.org/ > "Sebuah rumah tanpa buku adalah seperti sebuah ruangan tanpa jendela." (Horace Mann) RENUNGAN: KEBANGKITAN KRISTUS, MASA DEPAN KITA Ketika suatu kemalangan atau bencana terjadi, kita sering kali bertanya, "Mengapa saya harus mengalami ini? Mengapa ini harus terjadi kepada kami? Mengapa ada penyakit? Mengapa cacat? Mengapa orang itu mati? Atau, kita akan protes, menolak, bahkan berusaha menyangkalnya dengan berteriak, "Tidak, tidak ...!!!" Namun, sebagai pengikut Kristus, sudah benarkah reaksi kita ini? Sudahkah karya kebangkitan- Nya berdampak dalam kehidupan kita? KETIDAKSEIMBANGAN SALIB DAN KEBANGKITAN KRISTUS Yesus tidak hanya menebus umat manusia dengan wafat-Nya, tetapi juga dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Sebab, "Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kebangkitan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14-17) Kebangkitan-Nya itulah yang memberi makna pada wafat-Nya, sementara wafat-Nya memberi makna pada kebangkitan-Nya. Wafat dan kebangkitan merupakan hal hakiki dan tidak dapat dipisahkan dalam karya penebusan Allah. Oleh karena itu, kita mutlak harus memberikan nilai dan kepentingan yang sama pada wafat dan kebangkitan Yesus. Luis M. Bermejo dalam bukunya "Makam Kosong" mengingatkan kita akan sesuatu yang salah dalam iman Kristen kita, yaitu bahwa selama berabad-abad, orang Kristen telah tidak seimbang dalam hal memahami kematian dan kebangkitan Kristus. Kita semua lebih banyak memberi perhatian hanya pada salib. Salib telah menempati posisi mencolok dalam kehidupan orang Kristen: gereja memakai tanda salib sebagai simbol imannya, orang Kristen mengenakan kalung salib, ada ordo yang memakai nama salib, saudara- saudara kita yang Katolik berdoa dengan membentuk tanda salib sambil menyebut nama tiga Pribadi Tritunggal Allah. Pada peringatan masa kesengsaraan Tuhan, di banyak gereja, orang-orang Kristen yang saleh mengikuti perjalanan sengsara Yesus dengan berdoa dan melakukan proses "jalan salib". Rasanya, hampir dalam segala hal, tanda yang dipilih adalah salib. Ada kesan bahwa keselamatan diselesaikan di atas salib, kesengsaraan, dan wafat Kristus. Oleh karena itu, kekristenan dengan tepat disebut sebagai "agama salib". Kebangkitan diabaikan atau paling tidak dikecilkan sampai pada ukuran yang memprihatinkan. Jelas ketidakseimbangan itu akan berdampak pada kerohanian kita. Misalnya saja, kehidupan Kristen menjadi kurang bersukacita karena pemusatan perhatian pada salib tanpa sadar telah menyebarkan iklim kemuraman pada wajah kekristenan kita. Apakah Anda setuju dengan pengamatan Luis di atas? Menurut Anda, apa dampak terbesar dari ketidakseimbangan di atas dalam hidup kerohanian Anda? MENGANTISIPASI MASA DEPAN KITA Rasul Yohanes menulis di dalam suratnya: "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya." (1 Yohanes 3:2) Memang benar apa yang Rasul Yohanes katakan di atas. Kita tidak tahu seperti apa keadaan kita kelak, yang sempurna seperti Kristus itu. Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa kita sama sekali tidak tahu apa-apa. Karena kehidupan Kristus pada masa lampau adalah bagian dari bentuk kehidupan kita pada masa datang. Maka, walaupun secara sangat terbatas, kita dapat mengetahui seperti apakah hidup seperti Kristus itu. Untuk itu, cobalah meluangkan waktu untuk membaca kitab Injil secara menyeluruh dalam satu kali pembacaan sehingga kita dapat melihat dan menemukan Yesus seutuhnya menurut penggambaran Injil tersebut. Tanyakan pada diri Anda, dari apa yang Anda temukan pada Yesus, apakah yang paling mengesankan Anda. Bayangkan dalam benak Anda, bagaimana Anda menjalani kehidupan ini dengan kualitas-kualitas Yesus yang mengesankan Anda tadi. Itu bukan sekadar imajinasi atau fantasi, tetapi kelak itulah mutu kehidupan yang kita miliki. Diambil dan disunting dari: Judul buku: Perjumpaan dengan Salib Kristus Judul bab: Kebangkitan Kristus, Masa Depan Kita Penulis: Yohan Candawasa Penerbit: Pionir Jaya, Bandung 2012 Halaman: 188 - 190 Nama situs: Situs Paskah Indonesia Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kebangkitan_kristus_masa_depan_kita Nama penulis: Yohan Candawasa Diakses tanggal: 1 April 2014 RESENSI 1: LADY IN WAITING Judul buku: Lady in Waiting -- Wanita dalam Penantian Judul asli: Lady in Waiting Penulis/Penyusun: Jackie Kendall dan Debbie Jones Penerjemah: Natania Tiendas Editor: Sofian Gunawan Sumardi Penerbit: Pionir Jaya, Bandung 2011 Ukuran buku: 20,8 x 14,8 cm Tebal: 180 halaman ISBN: 979-542-264-2 Buku Online: http://books.google.co.id/books?id=qtQTqf4UQm8C&printsec Download: -- Dalam sebagian besar budaya masyarakat Indonesia, wanita adalah pihak yang menunggu pinangan. Tabu bagi seorang wanita untuk "mengejar- ngejar" pria agar menyuntingnya. Oleh karena itu, wanita biasanya lebih sering menunggu. Lantas, dalam menantikan seorang pria yang "tepat", yang akan datang meminang, apakah yang harus dilakukan oleh seorang wanita Kristen yang masih lajang? Penjelasan dan pemaparan Jackie Kendall dan Debbie Jones dalam buku "Lady in Waiting" ini dapat memberi referensi bagi kita untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut. Jackie Kendall dan Debbie Jones adalah penulis yang menaruh perhatian terhadap kaum wanita. Selain buku "Lady in Waiting", mereka juga menghasilkan buku-buku yang lain seperti "Lady in Waiting: Developing Your Love Relationships", "Lady in Waiting: Devotional Journal and Study Guide", dan "Lady in Waiting: Becoming God`s Best While Waiting for Mr. Right". Buku "Lady in Waiting" ini memiliki sepuluh bab yang menitikberatkan pada bagaimana menjadi wanita (lajang, menikah, atau janda) yang tepat sekaligus saleh untuk menjadi pendamping hidup seorang pria. Bahkan, tujuan finalnya adalah bagaimana menjadi mempelai wanita yang terhormat bagi Mempelai Pria Surgawi kita, Tuhan Yesus. Dalam penjelasannya, Jackie Kendall dan Debbie Jones menyebut-nyebut Rut sebagai contoh wanita yang memiliki kesalehan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan akan masa depannya. Di akhir bab, pembaca diajak untuk menjawab pertanyaan refleksi yang mempermudah dalam mengambil inti dari penjelasan yang diutarakan penulis. Dalam buku ini, pengupasan ide pikiran Jackie Kendall dan Debbie Jones juga alkitabiah karena didasarkan pada kebenaran Alkitab. Keistimewaan lain dari buku ini adalah adanya daftar referensi buku yang cukup banyak, yang terkait dengan topik yang dibahas dalam buku ini. Para wanita lajang, ibu-ibu, maupun para janda sangat dianjurkan untuk membaca buku ini agar kita semua terus termotivasi untuk menjadi dan menanti Mempelai Pria kita, Kristus, dengan tak bercacat dan tak bercela. Selamat menjalani penantian dan tetaplah bersukacita dalam menantikan Tuhan. Peresensi: S. Setyawati RESENSI 2: BAGAIMANA KRISTEN BERPACARAN Judul buku: Bagaimana Kristen Berpacaran Judul asli: -- Penulis/Penyusun: Ir. Mangapul Sagala, M.Th Penerjemah: -- Editor: Tim Literatur Perkantas Penerbit: Perkantas, Jakarta 2005 Ukuran buku: 21 x 13,8 cm Tebal: 55 halaman ISBN: 979-25-8283-5 Buku Online: -- Download: -- Buku yang diterbitkan oleh Divisi Literatur Perkantas ini berisi tentang bagaimana seorang Kristen berpacaran dan bagaimana memilih pasangan hidup yang tepat sesuai dengan iman Kristen. Buku ini menjelaskan beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan oleh seseorang yang ingin berpacaran dan mulai menggumuli teman hidup (kira-kira setelah menginjak usia 20 tahun). Buku ini menekankan bagaimana berpacaran yang sehat dan tujuan serta prinsip berpacaran secara Kristen. Sebagai anak-anak Tuhan, selama menjalani proses pacaran, sepasang kekasih harus mengisinya dengan kegiatan yang positif dan tidak terjerat ke dalam hal-hal duniawi karena setelah berpacaran, setiap pasangan akhirnya ingin menuju ke arah yang lebih serius, yaitu pernikahan. Pada zaman ini, banyak pernikahan yang bermasalah dan berujung pada perceraian, padahal Tuhan tidak menghendaki perceraian. Di dalam buku ini, Ir. Mangapul Sagala, M.Th ingin menyampaikan tentang makna dan nilai pernikahan Kristen. Buku ini membukakan mata hati dan pikiran kita agar tidak sembarangan memilih pasangan hidup. Sebab, keputusan memilih pasangan hidup adalah hal yang penting dalam hidup. Penulis juga mengingatkan kita untuk memilih pasangan hidup yang sepadan sehingga kelak kita dapat membina pernikahan Kristen yang memuliakan Tuhan. Buku ini ringkas, tetapi konsep tentang pergumulan pasangan hidup dijelaskan secara utuh, mulai dari mendoakan calon pasangan hingga menjalani kehidupan pernikahan Kristen. Di samping itu, penulis banyak memberikan contoh kasus sehingga apa yang disampaikan sangat mudah untuk diterapkan. Topik-topik dalam buku ini dibagi ke dalam tiga bab, yaitu Enam Langkah Menggumuli Teman Hidup, Berpacaran Secara Kristen, dan Penikahan Kristen. Bagi Anda yang sedang bergumul mencari dan menjalani hubungan dengan calon pasangan hidup, atau bahkan yang sudah menikah dan ingin mengetahui bagaimana seharusnya bersikap terhadap pasangan hidup, buku ini sangat tepat menjadi bahan bacaan Anda. Jadi, jangan ragu untuk membaca buku ini. Peresensi: Lani Mulati ARTIKEL: MANFAAT MEMBACA CERITA FIKSI Buku adalah jendela dunia. Ya, melalui sebuah buku, Anda bisa menjelajahi isi bumi atau bahkan menyelam dalam dunia fantasi. Namun, manfaat dari buku, terutama novel fiksi, tidak hanya sekadar mengenal dunia, tetapi juga mampu mengubah hidup seseorang. Penelitian terbaru bahkan mengungkap, novel fiksi mampu mengubah cara otak bekerja dan hasilnya bisa jadi permanen. Para ilmuwan mengatakan, meski novel memiliki kemampuan untuk memindahkan pembaca ke dalam dunia fantasi, efek yang didapat dari membaca bisa ikut terjadi secara fisik. Tidak hanya itu, buku favorit juga diklaim mampu menciptakan memori otot, yaitu memori yang membuat seseorang meniru tindakan karakter yang terdapat dalam novel dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Salah satu contohnya adalah semangat pantang menyerah menjalani cobaan dan tantangan. Pernyataan tersebut diperoleh dari penelitian yang dilakukan di Emory University, Atlanta, Amerika Serikat. Para peneliti meminta 21 siswa untuk membaca novel “Pompeii” hasil karya penulis populer Robert Harris selama 19 hari berturut-turut, sementara otak mereka dimonitor. Hasilnya, daerah otak yang paling banyak terpengaruh adalah otak yang menguasai korteks temporal kiri. Bagian otak ini memengaruhi penerimaan terhadap bahasa. Bagian otak lainnya yang turut terpengaruh adalah otak yang menghubungkan pikiran dan tindakan. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Brain Connectivity ini menunjukkan bahwa perubahan fungsi otak tersebut tetap tinggal dengan para objek penelitian selama kurang lebih lima hari, setelah mereka selesai membaca. Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa efeknya bisa berlangsung lebih lama. "Perubahan syaraf yang kami temukan berhubungan dengan sensasi fisik dan sistem gerakan yang mengindikasikan bahwa sebuah novel bisa memindahkan kita ke tubuh sang protagonis," ujar seorang ahli syaraf, Gregory Berns, seperti dilansir Daily Mail. "Kita tahu bahwa cerita yang bagus bisa membuat seseorang merasakan apa yang dialami oleh seorang tokoh dalam cerita. Sekarang, kita melihat bahwa hal ini juga terjadi secara biologis," tuturnya. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Viva Life Alamat URL: http://life.viva.co.id/news/read/471670-ini-manfaat-positif-membaca-fiksi Judul asli artikel: Ini Manfaat Positif Membaca Fiksi Penulis: Lesthia Kertopati, Marlina Irdayanti Tanggal akses: 14 Januari 2014 STOP PRESS: SITUS PELAYANAN REMAJA, BAGI PARA PEMBINA REMAJA DAN KAUM MUDA! Apakah Anda ingin mengembangkan pelayanan remaja dan kaum muda di tempat Anda melayani, tetapi Anda kesulitan menemukan bahan-bahan yang Anda butuhkan untuk memperlengkapi Anda dalam melayani mereka? Temukanlah apa yang Anda butuhkan di Situs Pelayanan Remaja! < http://remaja.sabda.org/ > Situs Pelayanan Remaja < http://remaja.sabda.org/ > berisi bahan-bahan seputar pelayanan remaja dan artikel-artikel dalam berbagai kategori untuk para remaja dan kaum muda, mulai dari bahan-bahan mengajar, tip- tip bagi para pembina, kesaksian, renungan, tokoh, review film dan musik, serta berbagai artikel untuk remaja dan kaum muda Kristen. Mari bawa para remaja dan kaum muda kepada Kristus bersama Situs Pelayanan Remaja! Kontak: buku(at)sabda.org Redaksi: Adiana, S. Setyawati, dan Ryan Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |