Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/118 |
|
e-Buku edisi 118 (14-3-2013)
|
|
==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================ e-Buku -- Hidup Kristen (I) Edisi 118/Maret 2013 Salam kasih, Orang yang percaya kepada Yesus Kristus lazim disebut orang Kristen. Akan tetapi, sebenarnya kita tidak menjadi orang Kristen hanya karena menyatakan diri sebagai orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Mengapa? Setan juga percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Orang Kristen yang sejati adalah orang-orang yang mengenal Yesus Kristus dengan intim, mempraktikkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, marilah kita mengevaluasi diri apakah kita sudah mencerminkan Tuhan yang kita sembah dengan benar atau belum. Berkaitan dengan kehidupan Kristen, e-Buku menghadirkan dua resensi buku yang memaparkan tentang arti menjadi pengikut Kristus dan bagaimana menjadi orang Kristen yang berdampak dalam keberagaman. Selain itu, e-Buku juga memberikan sebuah tip untuk menciptakan ruang baca yang nyaman bagi para pencinta buku. Mari kita bertumbuh dalam kasih karunia untuk mewartakan terang-Nya. Selamat menyimak sajian kami. Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu e-Buku, Ryan < http://gubuk.sabda.org/ > "Saya sering merasa kasihan kepada orang-orang yang tidak membaca buku-buku bagus. Mereka melewatkan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang istimewa." (Scott Corbett) RESENSI 1: NOT A FAN (BUKAN SEORANG PENGGEMAR) Judul buku : Not a Fan (Bukan Seorang Penggemar) Judul asli : Not a Fan Penulis/Penyusun: Kyle Idleman Penerjemah : Selviya H. Mannuputy Editor : Milhan K. Santoso, Bayu Pandu Purwadianto Penerbit : Literatur Perkantas Jawa Timur, Surabaya 2012 Ukuran buku : 14 x 21 cm Tebal : 244 halaman ISBN : -- Buku Online : -- Download : -- Sumber : -- Apakah Anda pengikut Yesus? Pertanyaan ini mungkin terkesan sangat umum dan idealis. Mungkin, setiap orang Kristen akan menjawab, "Ya" atau "Tentu saja". Tanpa sadar, sering kali kita mengartikan pertanyaan di atas sama dengan pertanyaan-pertanyaan umum lainnya, seperti "Apakah Anda beragama Kristen?", "Apakah Anda beribadah di gereja?", atau "Apakah Anda punya Alkitab?" Pertanyaan-pertanyaan ini sudah sangat biasa dilontarkan di kalangan orang Kristen. Oleh sebab itu, banyak orang menanggapinya secara enteng tanpa mencoba menggali lebih dalam makna sesungguhnya dari kata "pengikut Yesus". Buku ini membantu para pembaca untuk mengenal lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan kata "pengikut" dan apa perbedaannya dengan seorang "penggemar". Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata penggemar sebagai "orang yang menggemari sesuatu". Seorang penggemar biasanya selalu ingin berada di dekat sang idola dan rela memberikan apa saja demi idolanya. Demikian halnya dengan orang-orang yang bertipe penggemar Yesus. Mereka juga selalu ingin berada dekat dengan Yesus dan menerima banyak berkat dari-Nya. Bahkan, ada yang rela memberikan apa yang ia miliki untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar. Para penggemar Tuhan Yesus mungkin adalah orang-orang yang tidak pernah absen ke gereja, fasih dalam berdoa, dan selalu memberi persembahan. Namun, apakah jenis hubungan seperti itu yang diinginkan Yesus dari Anda? Sayangnya, Yesus tidak pernah tertarik untuk memiliki banyak pengagum berat. Ia tidak mencari penggemar. Ia mencari orang yang ingin memiliki keintiman dengan-Nya dan rindu untuk dimuridkan- Nya. Melalui buku ini, Kyle Idleman, penulis buku "Not A Fan", mengajak para pembaca untuk dapat menemukan arti yang sesungguhnya dari frasa "mengikut Yesus". Dengan berbagai pernyataan langsung dan tajam, Kyle mengundang Anda untuk melihat secara jujur bagaimana relasi Anda dengan Yesus. Panggilan-Nya atas kita terasa begitu radikal. Namun, itulah yang diinginkan Yesus bagi setiap orang percaya. Selain mengajak Anda untuk mengerti tentang arti kata "Pengikut Yesus", buku "Not A Fan" juga akan menantang Anda untuk mengetahui bagaimana sikap Anda terhadap Yesus. Apakah Anda benar-benar pengikut Tuhan Yesus yang sejati, atau jangan-jangan Anda hanyalah seorang penggemar saja? Silakan Anda merenungkannya dengan membaca buku ini untuk mengetahui kebenarannya. Peresensi: Rostika RESENSI 2: MERAYAKAN HIDUP DALAM KEBERAGAMAN Judul buku : Merayakan Hidup dalam Keberagaman Judul asli : -- Penulis/Penyusun: Yonky Karman, Ph.D. Penerjemah : -- Editor : -- Penerbit : ANDI, Yogyakarta, 2007 Ukuran buku : 12 x 19 cm Tebal : 144 halaman ISBN : -- Buku Online : -- Download : -- Keberagaman sering kali menjadi penyebab terjadinya suatu konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa? Sebab perbedaan sering dilihat dari sudut pandang yang keliru. Kita pun sering kali tidak menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai motivasi untuk saling memahami dan belajar untuk dapat mendengarkan orang lain. Faktanya, kita hidup dalam era multikulturalisme, yang semakin menghargai keragaman. Saat ini, orang tidak dinilai atas dasar agama, ras, ataupun sukunya. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa lebih unggul atau berupaya menang atas orang lain. Betapa indahnya keragaman ketika dimaknai secara positif. Hasilnya adalah rasa saling percaya dan meningkatnya kerukunan. Selain itu, melebihi suatu situasi tanpa konflik, kerukunan merupakan buah interaksi sosial yang tulus dan autentik. Inilah modal sosial menuju terciptanya masyarakat bermartabat dan sejahtera. Buku yang ditulis oleh Yonky Karman, Ph.D., seorang dosen sekolah tinggi teologi ini, berisi dua puluh artikel mengenai indahnya perbedaan. Artikel-artikel yang tersaji dalam buku ini pernah dimuat di beberapa media, seperti harian Kompas, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, majalah rohani Bahana, dan Narwastu. Sebagian konteks sosial tulisan itu sudah berbeda dari konteks pembaca sekarang karena perbedaan waktu dan tempat. Namun, pesan spiritual dan sosialnya tetap relevan. Kiranya buku ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca dalam memandang keberagaman dengan sikap yang "berbeda". Mari merayakan hidup dalam keberagaman! Peresensi: Lusia TIP: RUANG BACA YANG NYAMAN Banyak orang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca. Setelah lelah bekerja seharian, membaca bisa menjadi alternatif hiburan. Agar aktivitas membaca semakin menyenangkan, Anda memerlukan ruang baca yang nyaman. Nyaman tidak selalu menuntut keberadaan lahan yang luas. Lahan sempit pun bisa diubah menjadi ruang baca yang nyaman. Anda bisa memanfaatkan lahan sisa di mana pun di rumah Anda, untuk membuat ruang baca. Tak perlu menyediakan banyak furnitur, yang penting dapat mendukung aktivitas membaca. Untuk menciptakan ruang baca yang nyaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tempatkan kursi atau tempat duduk yang nyaman. Pada umumnya, orang mengalokasikan waktu untuk membaca antara lima belas menit dan satu jam, bahkan tak jarang yang menghabiskan waktu selama berjam-jam. Oleh karenanya, mutlak diperlukan adanya tempat duduk yang nyaman. Jika lahan yang tersedia cukup sempit, pilih sebuah sofa untuk satu orang (single soffa). Agar lebih nyaman, tambahkan "poeff" sebagai penyangga kaki. Dengan demikian, sembari membaca Anda bisa bersantai dan meluruskan kaki. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah penempatan rak buku. Jangan memaksakan untuk meletakkan rak buku berukuran besar di ruang baca jika lahan yang tersedia tidak mencukupi. Sebagai ganti rak buku, letakkan beberapa ambalan. Susun beberapa buku favorit di ambalan tersebut. Selain kedua hal di atas, yang tidak boleh dilupakan adalah pencahayaan. Aktivitas membaca sangat memerlukan pencahayaan yang cukup. Membaca di ruangan yang kurang cahaya tentu tidak nyaman. Oleh karena itu, pastikan ruang baca memiliki pencahayaan yang cukup. Pencahayaan tersebut bisa didapat dengan menempatkan lampu baca. Atur posisi lampu baca agar cahaya jatuh tepat pada halaman buku yang sedang dibaca. Posisi yang paling baik adalah di sebelah kiri atau kanan tubuh. Atau, bisa juga memilih lampu baca yang memiliki "lengan" yang bisa diputar ke segala arah sehingga posisi jatuh cahaya bisa diatur. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Kompas.com Alamat URL: http://properti.kompas.com/read/2009/02/05/16291360/Ruang.Baca.yang.Nyaman Penulis artikel: Anisa Tanggal akses: 13 Februari 2013 Kontak: buku(at)sabda.org Redaksi: S. Setyawati, Amy G., dan Sigit Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |